modul-5b
Post on 03-Aug-2015
26 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
SISTEM BILANGAN
I.REPRESENTASI DATA
Data-data terbagi dalam beberapa bagian :
Data Logika (AND, OR, NOT, XOR)
Data Numerik (bilangan real, pecahan, bilangan bulat).
Data Bit Tunggal
Data Alfanumerik
II.TIPE DATA
1.TIPE DASAR.
Tipe dasar sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari dan banyak orang yang tidak sadar
telah memakainya.
Dalam bahasa pemrograman bilangan logika, bilangan real, bilangan bulat, karakter dan
string.
A.Bilangan Logika
Nama tipe bilangan logik adalah boolean
Ranah Nilai Bilangan logik hanya mengenal benar/true dan salah/false.
Operasi-operasi Logika.
1. Operasi Logika AND Tabel
Kebenaran AND
X Y X and Y
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
2. Operasi Logika OR.
Tabel kebenaran OR
X Y X or Y
1 1 1
1 0 1
0 1 1
0 0 0
3. Operasi Logika XOR.
Tabel kebenaran XOR
X Y X xor Y
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 0
4. Operasi logika NOT
Tabel Kebenaran NOT
X Not X
1 0
0 1
B. Bilangan Bulat
Tipe ini sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya 34, 8, -17, dll.
Nama Tipe integer.
Ranah Nilai Dalam Turbo Pascal tipe integer dapat direpresentasikan menjadi byte,
shortint, integer, word, dan longint.
Konstanta 47 58 -125 -8952669 475893
Operasi operasi aritmetika dan operasi perbandingan.
31
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
1. Operasi Aritmetika +(tambah); mod (sisa hasil bagi); -(kurang); *(kali);
div(bagi).
Contoh-contoh operasi aritmetika bilangan bulat:
10 div 3 = 3 dan 10 mod 3 = 1
2. Operasi perbandingan terhadap bilangan bulat dengan salah satu operator relasional
menghasilkan nilai boolean (true atau false).
Operator > lebih besar; < lebih kecil; = sama dengan; ≥ lebih besar atau
sama dengan; ≤ lebih kecil atau sama dengan; tidak sama dengan
C. Bilangan Riil
Bilangan riil bilangan ynag mengandung pecahan desimal [0.325, 54.25, 23.0,
2.021458E-41, dll]
Bilangan riil juga ditulis dengan notasi E yang merupakan perpangkatan sepuluh [0.5E-
2 artinya 0.5 × 10-2]
Nama Tipe real.
Ranah Nilai Turbo Pascal [real, single, double, dan extended]
Konstanta 0.458 25.69 -4.2 -54.256E+8
Operasi aritmetik dan perbandingan
D.String dan Karakter
Ranah nilai string sederetan karakter yang sudah terdefinisi, sedangkan untuk
karakter dapat dilihat pada tabel ASCII.
Khusus untuk string mempunyai operasi penyambungan dengan operator “+” [‘es’ +
‘kelapa’ + ‘ muda’ = ‘eskelapa muda’]
III.SISTEM BILANGAN
1.Desimal
Bilangan Desimal [0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9]
Bilangan 25 dua puluhan ditambah lima satuan = 25 = 2 * 10 + 5
Sistem desimal memiliki basis atau radix sepuluh 23 = 2 * 101 + 3 * 100
3275 = 3 * 103 + 2 * 102 + 7 * 101 + 5 * 100
Bilangan pecahan
456.25 = 4*102 + 5*101 + 6*100 + 2*10-1 + 5*10-2
2.Biner
Dalam sistem biner dua digit saja [1 dan 0]; sistem biner direpresentasikan dalam basis
dua.
Misalnya 2410 = 110002
327510 = 1011101112
Tabel Konversi desimal ke biner
32
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
Desimal Biner
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
3.Oktal
Dalam notasi octal delapan digit.
Notasi oktal gabungan dari notasi desimal dan notasi biner serta penyempurnaan keduanya
agar mudah dalam penggunaannya. Contoh:
38 = 2410 = 110002
63038 = 327510 = 1011101112
Tabel Konversi Desimal, Biner, Oktal
Desimal Biner Oktal
0 0000 0
1 0001 1
2 0010 2
3 0011 3
4 0100 4
5 0101 5
6 0110 6
7 0111 7
8 1000 10
4.Heksadesimal
Digit biner menjadi kumpulan-kumpulan 4-digit. Setiap kombinasi 4 digit biner diberi
sebuah simbol, seperti 0000 = 0 1000 = 8
0001 = 1 1001 = 9
0010 = 2 1010 = A
0011 = 3 1011 = B
0100 = 4 1100 = C
0101 = 5 1101 = D
0110 = 6 1110 = E
0111 = 7 1111 = F
Sejumlah digit heksadesimal dapat dianggaplah sebagai sesuatu yang merepresentasikan
sebuat bilangan bulat (integer) dalam basis 16. Jadi,
1A16 = 116 * 161 + A16 * 160
= 110 * 161 + 1010 * 160
= 2610 = 328
Notasi heksadesimal jauh lebih mudah untuk dikonversikan menjadi biner atau sebaliknya.
Contoh : 10001111101011002 = 1000 1111 1010 1100
33
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
8 F A C
= 8FAC16 = 3678010 = 17548
Tabel Bilangan Biner , Bilangan Desimal dan Bilangan Oktal serta Heksadesimal
Biner Desimal Oktal Heksa
00000 0 0 0
00001 1 1 1
00010 2 2 2
00011 3 3 3
00100 4 4 4
00101 5 5 5
00110 6 6 6
00111 7 7 7
01000 8 10 8
01001 9 11 9
01010 10 12 A
01011 11 13 B
01100 12 14 C
01101 13 15 D
01110 14 16 E
01111 15 17 F
10000 16 20 10
10001 17 21 11
10010 18 22 12
10011 19 23 13
10100 20 24 14
10101 21 25 15
10111 22 26 16
11000 23 27 17
11001 24 30 18
11010 25 31 19
11011 26 32 1A
IV.KONVERSI SISTEM BILANGAN
1.Konversi Dari Sistem Bilangan Desimal
1.1.Konversi Desimal ke Biner
Metode yang paling banyak digunakan metode sisa ( remainder method ).Contoh, untuk
mengubah 5210 menjadi bilangan biner :
52/2 = 26 sisa 0, sebagai LSB( Least Significant Bit )
26/2 = 13 sisa 0
13/2 = 6 sisa 1
6 /2 = 3 sisa 0
3/2 = 1 sisa 1
1/2 = 0 sisa 1, sebagai MSB( Most Significant Bit )
34
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
sehingga 5210 1101002
Cara lain menjumlahkan bilangan-bilangan pangkat dua yang jumlahnya sama dengan
bilangan desimal yang akan dikonversikan. Contoh konversi bilangan 5410 ke bilangan biner :
20 = 1 1
22 = 4 100
23 = 8 1000
25 = 35 100000 +
101101
Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan bilangan tersebut harus
dipecah menjadi dua bagian. Contoh bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan
0,4375.
125/2 = 62 sisa 1
62/2 = 31 sisa 0
31/2 = 15 sisa 1
15/2 = 7 sisa 1
7/2 = 3 sisa 1
3/2 = 1 sisa 1
1/2 = 0 sisa 1
Bilangan desimal 125 1111101.
Kemudian bilangan yang pecahan dikonversikan:
0,4375 * 2 = 0,875
0,875 * 2 = 1,75
0,75 * 2 = 1,5
0,5 * 2 = 1
hasil konversi 0,0111
Maka hasil konversi 125,4375 ke bilangan biner:
125 = 1111101
0,4375 = 0,0111 +
125,4375 = 11111,0111
1.2.Konversi Desimal ke Oktal
Teknik pembagian yang berurutan dapat digunakan untuk mengubah bilangan desimal
menjadi oktal. Contoh : 581910 oktal:
5819/8 = 727 sisa 3, LSB
727/8 = 90 sisa 7
90/8 = 11 sisa 2
11/8 = 1 sisa 3
1/8 = 0 sisa 1, MSB
Sehingga 581910 = 132738
1.3.Konversi Desimal ke Hexadesimal
Dengan remainder method [pembaginya basis dari bilangan hexadesimal :16]. 340910
hexadesimal:
3409/16 = 213 sisa 1 = 1, LSB
213/16 = 13 sisa 5 = 5
13/16 = 0 sisa 13 = 0, MSB
35
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
jadi, 340910 = 05116
2.Konversi dari Sistem Bilangan Biner
2.1.Konversi Biner ke Desimal
Bilangan biner dikonversikan kebilangan desimal mengalikan masing-masing bit dalam
bilangan dengan posisi valuenya sebagai contoh :
10110110 = 1*25 + 0*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20
= 1*32 + 0*16 + 1*8 + 1*4 + 0*2 + 1*1
= 32 + 0 + 8 + 4 + 0 + 1
= 18210
Bentuk pecahan biner 1111101,0111 dapat dikonversikan :
1111101,0111 = 1*26 + 1*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20 + 0*2-1 + 1*2-2 + 1*2-3 + 1*2-4
= 64+32+16+8+4+0+1+ 0.25 + 0.125 + 0.0625
= 125,437510
Sehingga 1111101,01112 = 125,437510
2.2.Konversi Biner ke Oktal
Konversi dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner, dimulai dari
digit yang paling kanan. Contoh : 111100110012 dikelompokkan menjadi 11 110 011 001
112 = 38, MSB
1102 = 68
0112 = 38
0012 = 18, LSB
Jadi bilangan biner 111100110012 = 36318
2.3.Konversi Biner ke Hexadesimal
Konversi dapat dilakukan dengan mengkonversi tiap-tiap empat buah digit biner, diawalai dari
digit yang paling kanan. Contoh : 01001111010111102 dikelompokkan menjadi 0100 1111
1010 1110 0100 = 416, MSB
1111 = F16
0101 = 516
1110 = E16, LSB
Maka, bilangan 01001111010111102 = 4F5E16
3.Konversi dari Sistem Bilangan Oktal
3.1.Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
Bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan mengalikan masing-masing bit
dalam bilangan dengan position valuenya. Contoh : 3248 dikonversi kebilangan desimal :
3248 = 3 * 82 + 2 * 81 + 4 * 80
= 3 * 64 + 2 * 8 + 4 * 1
= 192 + 16 + 4
= 21210
Apabila bilangan oktal yang akan dikonversikan itu memiliki koma Contoh : mengkonversi
bilangan 521,58 ke desimal :
521 = 5 * 82 + 2 * 81 + 1 * 80
= 320 + 64 + 1
36
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
= 337
sedangkan pecahannya 0.5 = 5 * 8-1 = 0.625
Sehingga, 521,58 = 337.62510
3.2.Konversi Oktal ke Biner
Konversi dari bilangan oktal ke biner dapat dilakukan dengan mengkonversikan masing-
masing digit oktal ke tiga digit biner, dan masing-masing digit okatl diubah ke biner secara
terpisah kemudian diurutkan dari MSB ke LSB. Contoh : 35278 ke biner :
3 = 0112, MSB
58 = 1012
28 = 0102
78 = 1112, LSB
Sehingga, 35278 = 0111010101112.
Konversi bilangan oktal yang berkoma 75,638 :
@ 758 @ 638
78 = 1112 68 = 1102
58 = 1012 38 = 0112
Sehingga, 75,638 = 111101,1100112
3.3.Konversi Oktal ke Heksadesimal
Ada dua tahapan :
a.Rubah bilangan oktal ke bilangan biner, kemudian
b.Rubah bilangan biner ke bilangn heksadesimal
Contoh : 25378 dikonversi keheksadesimal
Konversi terlebih dahulu kebilangan biner
28 = 0102
58 = 1012
38 = 0112
78 = 1112
Dari bilangan biner dikonversi ke bilangan heksadesimal
01012 = 516
01012 = 516
11112 = F16
Maka bilangan oktal 25378 = 55F16
4.Konversi dari Sistem Bilangan Heksadesimal
4.1.Konversi Heksadesimal ke Desimal
Contoh : B6A
B6A16 = 11 * 162 + 6 * 161 + 10 * 160
= 11 * 256 + 6 * 16 + 10 * 1
= 2816 + 96 + 10
= 292210
Tabel hubungan nilai heksadesimal diposisi tertentu dengan nilai desimal
Posisi 4 Posisi 3 Posisi 2 Posisi 1
Hexa Desimal Hexa Desimal Hexa Desimal Hexa Desimal37
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
0 0 0 0 0 0 0 0
1 4096 1 256 1 16 1 1
2 8192 2 512 2 32 2 2
3 12288 3 768 3 48 3 3
4 16384 4 1024 4 64 4 4
5 21480 5 1280 5 80 5 5
6 24576 6 1536 6 96 6 6
7 28672 7 1792 7 112 7 7
8 32768 8 2048 8 128 8 8
9 36864 9 2304 9 144 9 9
A 40960 A 2560 A 160 A 10
B 45056 B 2816 B 176 B 11
C 49152 C 3072 C 192 C 12
D 53248 D 3728 D 288 D 13
E 57344 E 3584 E 224 E 14
F 61440 F 3840 F 240 F 15
Contoh 17E16 = 256 + 112 + 14 = 38210
Bila bilangan heksadesimal yang akan dikonversikan berupa pecahan : Contoh : 9B,05
dikonversikan ke desimal
9B,0516 = 9*161 + 11*160 + 0*16-1 + 5*16-1
= 9*16 + 11*1 + 0*0.625 + 5*0.004
= 144 + 11 + 0 + 0,02
= 155,0210
4.2.Konversi Heksadesimal ke Biner
Contoh : 2A5C16 dikonversi ke biner
216 = 00102, MSB
A16 = 10102
516 = 01012
C16 = 110016, LSB
Sehingga 2A5C16 = 00101010010111002
4.3.Konversi Heksadesimal ke Oktal
Contoh : 55F16 dikonversi ke desimal
Rubah terlebih dahulu ke biner
516 = 01012
5 16 = 01012
F16 = 11112
Dari bilangan biner baru dikonversikan ke oktal
0102 = 28
38
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
1012 = 38
1112 = 78
Maka 55F16 = 25378
V.OPERASI BILANGAN DESIMAL DAN HEKSADESIMAL
1.BILANGAN DESIMAL
Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (bulat) atau pecahan
desimal, misalnya nilai 8598 yang dapat diartikan :
absolute value
position value
8 * 103 = 8000
5 * 102 = 5000
9 * 101 = 90
8 * 100 = 8 +
8598
Absolute value nilai mutlak dari masing-masing digit bilangan.
Position value penimbang atau bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak
posisinya, yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya.
8598 =(8*1000) + (5*100) + (9*10) + (8*1).
Pecahan desimal nilai desimal yang mengandung nilai pecahan di belakang koma.
183,75 =(1*102=100)+(8*101 =80)+(3*100 =3)+(7*10-1=0.7)
+(5*10-2=0.05)
Integer desimal maupun pecahan desimal dapat ditulis kedalam bentuk eksponential. Setiap
nilai desimal yang bukan nol dapat ditulis dalam bentuk eksponential standar, yaitu ditulis
dengan eksponent dan matissa.
matissa
eksponen
12,34 = 0,1234 * 102 matissa
eksponen
0,01234 = 0,1234 * 10-1
2.BILANGAN HEKSADESIMAL
Bilangan Heksadesimal menggunakan 16 simbol yang terdiri dari simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 0, A, B, C, D, dan F.
2.1. OPERASI BILANGAN HEKSADESIMAL
2.1.1. PERTAMBAHAN BILANGAN HEKSADESIMAL
langkah-langkah:
a. Tambahkan masing-masing kolom secara desimal.
b. Rubah dari hasil desimal ke heksadesimal
c. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil heksadesimal.
d. Kalau hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit
yang paling kiri merupakan carry of untuk pertambahan kolom selanjutnya.
Pertambahan Heksadesimal dapat juga dilakukan dengan bantuan tabel sebagai berikut :
39
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F 10
2 4 5 6 7 8 9 A B C D E F 10 11
3 6 7 8 9 A B C D E F 10 11 12
4 8 9 A B C D E F 10 11 12 13
5 A B C D E F 10 11 12 13 14
6 C D E F 10 11 12 13 14 15
7 E F 10 11 12 13 14 15 16
8 10 11 12 13 14 15 16 17
9 12 13 14 15 16 17 18
A 14 15 16 17 18 19
B 16 17 18 19 1A
C 18 19 1A 1B
D 1A 1B 1C
E 1C 1D
F 1E
Dengan menggunakan tabel diatas CBA + 627 :
CBA
627 +
2.1.2.PENGURANGAN HEKSADESIMAL
Pengurangan Heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan
desimal.
Atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan tabel pertambahan digit heksadesimal
sebagai berikut :
12E1
627
CBA
1116 – 716 = A16
E16 – 216 – 116 = B16
1216 – 616 = C16
2.1.3.PERKALIAN HEKSADESIMAL
Perkalian heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan perkalian desimal dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Kalikan masing-masing kolom secara desimal.
b. Rubah dari hasil desimal ke oktal.
c. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal.
d. Kalau hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit
paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
Contoh :
40
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
Perkalian heksadesimal dapat juga dilakukan dengan bantuan tabel sebagai berikut :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
2 4 6 8 A C E 10 12 14 16 18 1A 1C 1E
3 9 C F 12 15 18 1B 1E 21 24 27 2A 2D
4 10 14 18 1C 20 24 28 2C 30 34 38 3C
5 19 1E 23 28 2D 32 37 3C 41 46 4B
6 24 2A 30 36 3C 42 48 4E 54 5A
7 31 38 3F 46 4D 54 5B 62 69
8 40 48 50 58 60 68 70 78
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 51 5A 63 6C 75 7E 87
A 64 6E 78 82 8C 96
B 79 84 8F 9 A5
C 90 9C 8 B4
D A9 B6 C3
E C4 D2
F E1
2.1.4.PEMBAGIAN HEKSADESIMAL
Pembagian heksadesimal dapat dilakukan dengan cara pembagian desimal.
VI.OPERASI TERHADAP SISTEM BILANGAN KHUSUS BINER DAN OKTAL
1.Operasi Sistem Bilangan Biner
1.1.Penjumlahan Bilangan Biner
Penjumlahan bilangan biner dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1 1 0 0 1
1 1 0 1 1 +
Pada komputer operasi aritmatika yang dilakuakn di ALU, diselesaikan dengan switch
elektronik.
Switch elektronik yang membentuk gerbang AND, OR dan NOT.
41
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
Pertambahan dari dua digit biner dilakukan oleh elemen di ALU yang disebut Half-Adder yang
fungsinya adalah menambahkan dua buah digit biner dengan hasil pertambahan dan sebuah
carry of. Hubungan dari half-adder yang ditulis dengan logika Aljabar boolean sebagai berikut :
S = (X AND NOT Y) OR (NOT X AND Y)
C = X AND Y
Untuk :
S Hasil pertambahan (SUM) 2 binary digit X dan Y
C Carry of dari hasil pertambahan
Tabel hubungan dari Half Adder bila digunakan binary digit 0 dan 1
INPUT OUTPUT
X Y S C
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
X Y S=(X AND NOT Y)OR(NOT X AND Y) C=X AND Y
0 0 S=(0 AND 1) OR (1 AND 0)= 0 C=0 AND 0= 0
0 1 S=(0 AND 0) OR (1 AND 1)= 1 C=0 AND 1= 0
1 0 S=(1 AND 1) OR (0 AND 0)= 1 C=1 AND 0= 0
1 1 S=(1 AND 0) OR (0 AND 1)= 0 C=1 AND 1= 1
1.2.Pengurangan Biner
1 1 0 1 1
1 0 0 1 -
1.3.Perkalian Biner
1 1 1 0
1 1 1 *
1.4.Pembagian Biner
2.OPERASI SISTEM BILANGAN OKTAL
2.1.PERTAMBAHAN OKTAL
Pertambahan bilangan oktal dapat dilakukan secara sama dengan pertambahan pada
bilangan desimal, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tambahkan masing-masing kolom secara desimal.
b. Ubah hasil penjumlahan desimal tersebut ke dalam bentuk oktal.
c. Tuliskan hasil dari digit yang paling kanan dari hasil oktal.
42
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
d. Apabila hasil pertambahan pada tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit,
maka digit yang paling kiri merupakan carry of untuk pertambahan kolom selanjutnya.
Contoh :
Desimal Oktal
21 25
87 + 127 +
108 154
Perubahan oktal juga dapat dilakukan dengan tabel sebagai berikut :
0 1 2 3 4 5 6 7
0 0 1 2 3 4 5 6 7
1 - 2 3 4 5 6 7 10
2 - - 4 5 6 7 10 11
3 - - - 6 7 10 11 12
4 - - - - 10 11 12 13
5 - - - - - 12 13 14
6 - - - - - - 14 15
7 - - - - - - - 16
Dengan menggunakan tabel tersebut pertambahan bilangan oktal 25 dengan 127 dapat dilakukan
sebagai berikut :
25
127 +
14 (5+7=14)
4 (2+2=4)
1 + (0+1=1)
154
2.2.PENGURANGAN OKTAL
contoh pengurangan bilangan oktal :
Desimal Oktal
108 154
87 - 124 -
21 25
2.3.PERKALIAN OKTAL
Seperti pada operasi aritmatik sistem bilangan sebelumnya, perkalian bilangan oktal juga
dapat dilakukan dengan perkalian bilangan desimal, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Kalikan masing-masing kolom secara desimal.
b. Ubahlah hasil perkalian desimal tersebut ke dalam bentuk bilangan
oktal.
c. Tuliskan hasil konversi dimulai dari digit yang paling kanan.
d. Kalau hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit yang
berada pada posisi yang paling kiri merupakan carry of untuk kemudian ditambahkan
pada hasil kolom selanjutnya.
43
Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech
Contoh :
Desimal Oktal
14 16
12 * 14 *
28 70
14 + 16 +
168 250
Perkalian oktal juga dilakukan dengan bantuan tabel perkalian digit oktal sebagai berikut
0 1 2 3 4 5 6 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 2 3 4 5 6 7
2 4 6 10 12 14 16
3 11 14 17 22 25
4 20 24 30 34
5 31 36 43
6 44 52
7 61
Dengan menggunakan tabel tersebut, perkalian bilangan oktal 16 dengan 14 dapat dilakukan sebagai
berikut :
16
14 *
30 (4*6=30)
4 (4*1=4)
6 (1*6=6)
1 + (1*6=6) nb : dengan basis 8
250
2.4.Pembagian Oktal
contoh :
250 : 14 = 1, sisa 110
110 : 14 = 6, sisa 0
44
top related