makalah mollusca
Post on 01-Jul-2015
4.832 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai jenis organisme baik tanaman, hewan maupun mikroorganisme
tersebar luas dengan jumlah yang melimpah. Indonesia adalah bagian dari wilayah
Indopasifik, yang merupakan salah satu pusat keanekaragaman biota laut terbesar di
dunia. Sumber daya biota laut tersebut merupakan aset potensial yang dapat
didayagunakan menjadi produk untuk diaplikasikan pada berbagai bidang, terutama
bidang farmasi. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2 – 3 kali
lebih besar dibandingkan dengan biota laut di daerah subtropis dan daerah beriklim
dingin.
Berdasarkan topografinya lingkungan laut terdiri dari beberapa lapisan. Ocean
floor atau lantai samudera, daerah kedalaman, daerah pertengahan dan daerah
permukaan. Ocean Floor atau lantai samudera memiliki kandungan utama sedimen,
seperti coral, mikroba, dan jamur. Daerah kedalaman terdapat avertebrata, tanaman
laut kelas rendah, dan inverterbrata yang dapat mengkondisikan dirinya pada kondisi
ekstrim. Daerah pertengahan dan daerah permukaan merupakan daerah yang banyak
ditemukan biota laut dengan beragam variasi.
Dalam mempertahankan eksistensinya biota laut memiliki mekanisme fisik
dan mekanisme kimia. Mekanisme fisik ini diperlukan untuk bertarung dan
mempertahankan diri, hal ini dapat dilihat dari bentuk fisik biota laut tersebut.
Warna-warna yang eksotik, bentuk yang rigid dan kaku, sungut yang tajam dan
beracun semuanya merupakan contoh mekanisme fisik yang dimiliki biota laut.
Mekanisme kimia diperlukan untuk hidup, tumbuh dan berkembang yang biasanya
dikenal dengan istilah metabolit primer. Disamping itu dalam mekanisme kimia
dikenal juga istilah metabolit sekunder yang dihasilkan oleh biota laut untuk bertahan
dan tetap hidup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
MOLUSKA
Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan
hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua
hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton,
kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya (Wikipedia, 2011).
Bullina lineate Notodoris kecil
Banyak spesies moluska yang memiliki cangkang kapur pelindung yang
menyatu dengan mantel. Cangkang dapat ada diluar tubuh (misalnya pada siput) atau
didalam tubuh (misalnya ikan sotong). Gurita adalah moluska yang tidak memiliki
cangkang sama sekali. Moluska dapat hidup di darat dan diperairan air tawar atau
asin. Beberapa jenis moluska seperti remis hampir sama sekali tidak pernah bergerak.
Ada pula moluska yang berkaki tunggal (Vienasution, 2010)
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah
filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis
dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung
benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di
sekitar rumah kita (Wikipedia, 2011).
Filum Moluska hidup terbagi menjadi 7 kelas yaitu (Coremap, 2011):
Aplacophora : sebuah grup kecil dari binatang menyerupai cacing, tanpa
cangkangm kira-kira 300 jenis terdapat dilaut didunia.
Polyplacophora (khiton) : binatang mempunyai tubuh pipih dan delapan
katup cangkang, kira-kira 800 jenis di laut didunia.
Monoplacophora : binatang mempunyai “limpet" dengan organ ganda yang
mempertahankan ciri-ciri primitif. Kurang dari 20 jenis diketahui dari laut
dalam di dunia.
Gastropoda (keong, lintah bulan, dll) : binantang secara khas mempunyai
cangkang tunggal terpilin, kepala menonol yang dilengkap dengan mata dan
sungut. Lintah bulan kehilangan cangkang nya pada waktu metamorfosa.
Kira-kira 40.000 jenis yang telah diketahui dari laut, air tawar dan darat dari
seluruh dunia.
Cephalopoda (cumi-cumi, gurita dan notilus): binatang mempunyai
lingkaran sungut disekeliling kepala, mata dan orak berkembang baik. Kira-
kira 3000 jenis terdapat dilaut didunia.
Bivalvia (kijing, tiram dan kepah): binatang mempunyai dua katup
cangkang, satu pada tiap sisi tubuhnya. Grup kedua terbesar dari moluska,
kira-kira 10.000 jenis terdapat di laut dan air tawar didunia.
Scaphopoda (keong gading): binatang mempunyai cangkang berbentung
tabung seperti gading yang hidup membenamkan diiri ddidalam pasir; kira-
kira 500 jenis telah diketahui dari laut didunia.
Adapun yang akan dibahas lebih lanjut pada makalah ini adalah Moluska
kelas Gastropoda terkhusus untuk subkelas Opisthobranch.
OPISTHOBRANCH MOLLUSCS
Setiap gastropoda laut dari sekitar 2.000 spesies merupakan Opisthobranchia.
Gastropoda ini, kadang-kadang disebut siput laut dan kelinci laut, bernapas baik
melalui insang, yang terletak di belakang jantung, atau melalui permukaan tubuh
(Encyclopedia, 2011).
Selama penelitian mengenai produk bahan alam laut, Moluska dianggap
sebagai sumber metabolit yang baru dan menarik. Opisthobranch bukan sumber
primer dari senyawa yang umum pada metabolit Alga. Telah dilihat pada Aplysia
california, dikoleksi di La Jolla, menyimpan metabolit halogenasi dari Laurencia
pacifica, Laurencia subopposita, Plocamium cartilagenum and Plocamium
violaceum. Telah diisolasi senyawa yang tidak ditemukan pada Alga local, tapi
senyawa tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan metabolit Alga yang
diketahui. Kami telah menemukan bukti reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam
kelenjar pencernaan tetapi tidak ditemukan produk katabolik yang jelas. Peristiwa
halogenasi metabolit pada kulit A. californica senyawa tersebut mungkin terdiri dari
system pertahanan secara kimia untuk melawan serangan dari organisme lain
(Faulkner and Fenical, 1976).
Telah dikumpulkan beberapa Moluska subklas Opisthobranch dari Teluk
California. Moluska Opisthobranch Dolabella californica telah dikumpulkan di
lokasi yang sama pada April 1975 dan April 1976. Kelenjar pencernaannya dipotong
dan dihomogenkan dalam aseton. Ekstak aseton dikromatografi pada florisil untuk
mendapatkan serangkaian diterpen. Koleksi pertama yang menghasilkan enam
diterpen sedangkan koleksi yang kedua menghasilkan dua belas diterpen. Ada empat
diterpen yang sama dari kedua koleksi tersebut. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.
Dari rumus molekul, spektrum IR dan spektrum PMR sangat jelas bahwa senyawa
tersebut adalah alkohol diterpen dan asetat yang sama. Berdasarkan spektrum PMR
kita dapat membagi senyawa tersebut menjadi empat kelompok (Faulkner and
Fenical, 1976).
Tabel 1. Isolasi Diterpen dari Dolabella californicaKoleksi 1975 1976Jumlah hewan 40 100Total berat ekstrak kelenjar pencernaan 16 g 65 gNo. Senyawa Rumus molekular Titik leleh (0C) Berat (g) Berat (g)
1 C24H3804 Oil 0,25 1,692 C22H36O3 78 0,5 6,03 C20H34O2 152-3 - 0,44 C26H40O6 Oil - 0,65 C24H38O5 136-7 - 1,946 C24H38O5 1,5 -7 C24H38O5 - 0,48 C22H36O4 1,75 7,09 C20H34O3 168-9 1,3 -10 C24H38O5 Oil - 0,511 C22H36O4 153-4 - 1,512 C22H36O4 - 1,013 C20H34O3 157-8 - 1,514 C20H34O Oil 0,1 0,95
Adapun keempat kelompok senyawa tersebut yaitu kelompok pertama dalam
perlakuan dengan litium aluminium hidrida dalam eter kering, diasetat (1) dan
monoasetat (2) yang dikonversi menjadi diterpen diol (3) (Faulkner and Fenical,
1976).
Kelompok senyawa selanjutnya adalah triasetat (4), tiga diasetat (5) sampai
(7) dan monoasetat (8) yang semuanya dikonfersi melalui perlakuan dengan litium
aluminium hidrida dalam eter menjadi triol (9), yang mana juga diidentifikasi sebagai
produk alami (Faulkner and Fenical, 1976).
Unsur utama dari dua koleksi ini adalah monoasetat (8). Spektrum PMR pada
monoasetat (8) dibedakan dengan monoasetat (2) dimana keduanya memiliki ciri
yang sama. Perbedaan utama antara spektrum PMR pada diol (3) dan triol (9) dapat
dijelaskan dengan mengganti ikatan olifenic tersubstitusi dalam diol (3) dengan
sebagian trans-allylic alkohol tersier (Faulkner and Fenical, 1976).
Untuk memastikan asumsi ini monoasetat (8) diesterifikasi dengan asetat
anhidrida dalam piridin pada suhu kamar. Setelah pemurnian, diasetat (5) identik ke
produk alami. Perlakuan dengan tribromida posfor dan piridin dalam heksan pada
-40 0C, diasetat (5) menghasilkan penataan ulang allylic bromida sekitar 80%.
Reduksi bromida (15) dengan litium dalam THF yang mengandung t-butanol
menghasilkan diol (3) yang identik dengan produk alami yang merupakan hasil
utama. Reduksi dari bromida (15) dengan litium aluminium hidrida dalam eter tidak
menghasilkan formasi diol (3), menunjukkan bahwa geometri pada cincin berukuran
sedang yaitu halangan sterik yang mencegah perpindahan bersama dari bromida
(Faulkner and Fenical, 1976).
Kelompok ketiga dari senyawa ini mengandung diasetat (10), dua monoasetat
(11) dan (12), dan triol (13). Asetat (10) sampai (12) dikonfersi ke triol (13) dengan
perlakuan dengan litium aluminium hidrida dalam eter (Faulkner and Fenical, 1976).
Perbandingan antara spektrum PMR pada (10) sampai (13) dimana bromida
(15) membawa kepada asumsi bahwa lima senyawa ini memiliki kerangka karbon
dan pola substitusi yang sama.
Perlakuan pada bromida (15) untuk memastikan hipotesis ini adalah dengan
perak asetat dalam asam asetat pada suhu kamar untuk mendapatkan campuran dua
triasetat yang mana tidak dapat dipisahkan secara kromatografi. Reduksi dari hasil
reaksi sederhana dengan litium aluminium hidrida dalam eter menghasilkan 60:40
campuran triol (9) dan (13) yang mana dipisahkan dan menunjukkan identik dengan
produk alami.
Senyawa akhir yang terisolasi adalah monoalkohol. Berdasarkan analisis pada
spektrum PMR dapat ditunjukkan pada struktur (14), namun belum dapat dipastikan
kebenarannya.
BAB III
KESIMPULAN
Selain dari Dolabella californica, masih banyak lagi hewan-hewan yang lain
dari filum Moluska yang telah diisolasi antara lain:
Opisthobranch Compound Dietry sourceAplysia californica (La Jolla)
Halogenated sesquiterpenesHalogenated monoterpenes
Laurencia speciesPlocamium species
A.californica (Isla Ildefonso)
Johnstonol Laurencia johnstonii
A. californica (Isla Carmen)
No halogenated products No marine algae available
A. vaccaria Pachydictyol A Pachydictyon coriaceum
A. depilans Dictyol A, dictyol B Dictyota dichotomaA. dactylomela Dactylyne
Dactyloxene A, B, CLaurencia poiteiLaurencia poitei
Dolabella californica Diterpenes UnknownD. auricularia Diterpenes (dolatriol) UnknownStylocheilus longicauda Aplysiatoxin
debromoaplytsiatoxinLyngbya gracilis
Tylodina fungina Aeroplysinin-2 brominated dienones
Verongia speciesVerongia species
Phyllidia varicosa 9-isocyanopupukeanane Humeniacidon species
Pembahasan diatas penyimpulkan bahwa Moluska Opisthobranch termasuk
diantara sederetan organisme laut yang sangat menarik dari sisi interaksi kimia dan
produk kimia laut alami. Kemampuannya untuk menghasilkan banyak senyawa yang
menarik dari diet mereka yang merupakan kemampuan yang paling menawan.
DAFTAR PUSTAKA
Coremap, 2011, Molluscs (online), http://www.coremap.or, diakses tanggal 27 Februari 2011.
Encyclopedia, 2011, Opisthobranch (online), http://www.britannica.com, diakses tanggal 27 Februari 2011.
Faulkner, D. J., and Fenical W. H., 1976, Marine Natural Product Chemistry, Plenum Press, New York and London.
Vienasution, 2010, Pengertian dan Jenis Moluska (online), http://id.shvoong.com, diakses tanggal 27 Februari 2011.
Wikipedia, 2011, Moluska (online), http://id.wikipedia.org/wiki/Moluska, diakses tanggal 27 Februari 2011.
top related