makalah 1.pdf
Post on 08-Jul-2018
258 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
1/67
DASA
PROGRAM
FAKU
INSITUT A
1
RESUME
PERAWATAN ROHANI ISL
Muhammad Rifli MP.d
Disusun oleh:
SALMA: 154144054
STUDI BIMBINGAN KONSELIN
TAS DAKWAH DAN KOMUNIK
AMA ISLAM NEGERI (IAIN) M
2015/2016
AM
ISLAM
SI
TARAM
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
2/67
2
BAB I
KONSEP DASAR PERAWAT ROHANI ISLAM
A.
PENGERTIAN DASAR PERAWATAN ROHANI ISLAM
Sebelum membahas pengertian perawat rohani islam atau dalam istilah
modernnya “Spiritual Care” ( istilah ini ditemukan di RSUD Al-ihsan Baleendah )
yang berarti kesehatan spiritual. Kesehatan ini terletak pada ruhani seseorang yang
dapat dinyatakan normal jika dalam kehidupan sehari-sehari normal yakni segala
kehidupannya, urusannya, dan hatinya hanya kepada sang Maha Pencipta yakni
Allah SWT. Rohani berasal dari bahasa arab yang berarti mental.
Dasar Perawatan Rohani Islam merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana
cara memberikan serta memfasilitasi terhadap kebutuhan perawatan spiritual atau
rohani manusia dengan menggunakan metode-metode perawatannya.
1. STRUKTUR MANUSIA
Secara implisit al-Quran menginformasikan bahwa manusia memiliki tiga
aspek pembentuk totalitas yang secara tegas dapat di bedakan, namun secara pastitidak dapat dipisahkan. Ketiga aspek itu adalah jismiyah (fisik, biologis) , nafsiyah
(psikis, psikologis) , ruhaniyah (spiritual, transendental).
A. Struktur Jasmani ( Jisim)
Jasad ( jisim) adalah aspek diri manusia yang terdiri atas struktur
organisme fisik. Organisme manusia lebih sempurna dibandingkan dengan
organisme fisik makhluk-makhluk lain. Daya hidup atau nyawa merupakan
vitalitas fisik manusia. Vitalitas ini tergantung sekali pada konstitusi fisik, seperti
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
3/67
3
susunan sel, urat, darah, daging, tulang, kulit, rambut, dan sebagainya. Dengan
daya ini manusia bisa bernafas, merasakan sakit, panas, dingin, lapar, haus dan
sebaginya. Daya hidup manusia memiliki batas, batas itu disebut ajal. Apabila
batas energi tersebut telah habis maka manusia tersebut akan mati. Daya hidup itu
terletak pada semua organ yang sentralnya berada pada jantung. selain itu aspek
jisim ini mengikuti sunnatullah, yaitu manusia berasal dari-Nya dan akan kembali
pada-Nya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa aspek jisim memiliki
beberapa karakteristik, seperti memiliki bentuk, rupa, kuantitas, tumbuh,
berkembang, serta jasad yang terdiri dari berbagai organ, dan bersifat material
yang sebenarnya substansinya mati. Kehidupannya adalah karena dimotori oleh
substansi lain, yaitu ruh dan nafs.
B. Struktur Ruhaniah
Ruh merupakan substansi psikologis manusia yang menjadi esensi
kehidupannya. Sebagai substansi yang esensial, ruh membutuhkan jasad untuk
aktualisasi diri. Ruhlah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Ruh
adalah aspek psikis manusia yang bersifat spiritual dan transendental. Bersifat
spiritual karena ia merupakan potensi luhur batin manusia. Potensi luhur tersebut
merupakan sifat dasar manusia yang berasal dari ruh ciptaan Allah sehingga
dalam diri manusia memiliki potensi untuk menjadi khalifah Allah. Sedangkan
sifat transendental ruh merupakan dimensi psikis manusia yang mengatur
hubungan manusia dengan yang Maha Transendental. Fungsi ini muncul dari
dimensii al-fitrah. Sama halnya dengan dimensi al-ruh dimensi al-fitrah juga
bersumber dari Allah. Perbedaannya terletak pada dimensi al-ruh dipandang dari
sudut kapasitas hubungannya dengan alam atau hablun minannas, sementara al-
fitrah dipandang dari sudut kapasitas hubungannya dengan Allah atau hablun
minallah. Energi rohani berfungsi sebagai pengatur aktivitas rohani seperti
berpikir, mengingat, mengamati, dan sebagainya.1
1 H.jalaluddin, psikologi agama, (jakarta: rajawali pers, 2011), h. 217
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
4/67
4
Ruh terbagi menjadi dua yaitu ruh yang masih murni berhubungan dengan
zatnya sendiri (al-munazzalah) dan ruh yang berhubungan dengan jasmani
(nafsiyah). Disebut munazzalah karena keadaan potensi ini diberikan begitu saja
tanpa adanya daya upaya atau pilihan. Ruh ini dikatakan sebagi potensi fitrah atau
alamiah yang menjadi esensi manusia yang berfungsi sebagai pemberi motivasi
tingkahlakunya. Ruh ini membimbing dinamika kehidupan ruh nafsani (al
gharizah) manusia. Wujud ruh munazzalah ini adalah al-amanah. Amanah adalah
titipan atau kepercayaan Allah yang dibebankan kepada manusia yang menjadi
khalifah Allah di muka bumi.
Sedangkan al-gharizah memiliki potensi insting, naluri, tabiat, perangai,
kejadian laten, ciptaan dan bawaan. Maka ketika ruh bersatu dengan badan ia
memiliki tempat tersendiri dan tempat tersebut merupakan lapisan-lapisan
kelembutan yang disebut lathifah.
Jika potensi gharizah dikaitkan dengan substansi jasad dan ruh, nafs dapat
di bagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a) Al-Qalb (Qalbu) merupakan materi organik yang memiliki sistem kognisi
yang berdaya emosi. Al-Ghazali secara tegas melihat qalbu dari dua aspek
yaitu qalbu jasmani yang merupakan komponen fisik yang lazimnya disebut
jantung dan qalbu ruhani yang merupakan komponen psikis yang menjadi
pusat kepribadian. Qalbu ruhani adalah sesuatu yang bersifat halus (latif),
qalbu ruhani memiliki karakteristik yaitu, insting yang disebut nur Ilahi dan
mata batin yang memancarkan keimanan dan keyakinan.
b) Al-Aql dalam makna bahasanya disebut orang yang berakal adalah orang yang
mampu menahan dan mengikat hawa nafsunnya. Akal menjadi penghubung
dimensi psikis antara nafsu dan qalb. Akal secara psikologis memiliki fungsi
kognisi (daya cipta). Kognisi adalah suatu konsep umum yang mencakup
semua bentuk pengalaman kognisi, seperti mengamati, melihat,
memperhatikan, mengasosiasikan, berpikir, mengingat, menilai. Akal
merupakan kesehatan fitrah yang memiliki daya pembeda antara yang baik
dan buruk.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
5/67
5
c) Nafsu. Nafsu merupakan nyawa manusia yang wujudnya berupa angin yang
keluar masuk dalam tubuh manusia. Nafsu juga merupakan sinergi jasmani
dan rohani manusia yang merupakan totalitas struktur kepribadian manusia.
C. Struktur Nafs.
Nafs dalam khazanah islam memiliki banyak pengertian. Nafs dapat
berarti jiwa, nyawa, ruh, konasi yang berdaya syahwat dan ghadab, kepribadian
dan substansi psikofisik manusia. Aspek nafs adalah keseluruhan kualitas khas
kemanusiaan berupa pikiran, perasaan, kemauan, dan kebebasan. Fungsi nafs
yaitu mewadahi antara aspek jismiah dan ruhaniah, dimana apabila ia berorientasi
pada natur jasad maka tingkah lakunya akan menjadi buruk dan celaka, tetapi
apabila mengacu pada natur ruh maka hidupnya akan menjadi baik dan selamat.2
2.
KEMUNGKINAN ADANYA PENYAKIT ROHANI
Kesehatan mental atau rohani adalah suatu kondisi batin yang senantiasa
berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram. Sedangkan orang yang tidak
merasa tenang, tidak aman serta tentram di dalam hatinya adalah orang yang
sakit rohaninya.
Manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan jasmani, rohani
dan kebutuhan sosial. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka
manusia akan menyesuaikan diri dengan kenyataan yang dihadapinya.
Kemampuan menyesuaikan diri inilah yang akan mengembalikan ke kondisi
semula, hingga proses kehidupan berjalan dengan lancar. Tetapi dalam
kehidupan sehari-hari tak jarang kita jumpai bahwa seseorang tidak mampu
menahan keinginan untuk memenuhi kebutuhan dirinya, dalam kondisi seperti
itu akan terjadi pertentangan yang akan menimbulkan ketidakseimbangan
dalam kehidupan rohani, yang dalam kesehatan mental disebut kekusutan
rohani. Kekusutan rohani seperti ini disebut kekusutan fungsional yang
2
Iin Tri Rahayu, Psikoterapi: Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer , (Yogyakarta:UIN-Malang Press, 2009), h. 76-81.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
6/67
6
mengakibatkan seseorang dapat menjadi psychopat, psychoneurose, dan
psikotis.
Ada berbagai perasaan yang menyebabkan terganggunya kesehatan mental
seseorang:
1. Rasa cemas yaitu perasaan yang tidak menentu, panik, takut tanpa sebab
yang menyebabkan timbulnya perasaan gelisah pada diri seseorang. Orang
yang dalam keadaan gelisah dan takut perbuatannya sering tidak menentu
(ngawur). Menurut kamus kesehatan (Dorland & newman, 1988)kecemasan adalah rasa tidak nyaman, yang terdiri atas respon-respon
psikofisik sebagai antisipasi terhadap bahaya yang dibayangkan atau tidak
nyata, seolah-olah disebabkan oleh konflik intrapsikis. Gejala fisik yang
menyertainya meliputi peningkatan detak jantung, perubahan pernafasan,
keluar keringat, gemetaar, lemah dan lelah, gejala psikisnya meliputi
perasaan akan adanya bahaya, kurang tenaga, perasaan khawatir dan
tegang.3
2. Iri hati. Perasaan iri hati sering terjadi dalam diri seseorang, yaitu karena
kedengkian yang ada dalam dirinya karena ia tidak merasakan
kebahagiaan dalam hidupnya. Orang yang dengki senantias mengharapkan
dan bahkan berupaya agar keberuntung yang diperoleh orang lain itu
hilang atau jatuh kepada si pendengki itu, dan ia akan merasa senang apa
bila orang tersebut menderita. Orang yang dengki akan melakukan
berbagai cara untuk menjatuhkan orang lain tanpa memikirkan apa akibat
dari perbuatannya.
3. Rasa sedih. Rasa sedih ini terkadang berpagkal dari hal-hal spele yang
terjadi karena kesehatan mental yang terganggu, bukan karena penyebab
kesedihannya secara langsung.
4. Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan pada diri. Rasa rendah diri
menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung sehingga orang yang
3
Iin Tri Rahayu, Psikoterapi: Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer , (Yogyakarta:UIN-Malang Press, 2009), h. 167.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
7/67
7
bersangkutan tidak mau bergaul karena merasa dikucilkan. Ia tidak mau
mengemukakan pendapat dan tidak memiliki inisiatif. Lama kelamaan
kepercayaan dirinya akan hilang bahkan ia mulai tidak mempercayai orang
lain. ia menjadi mudah marah, sedih, menjadi apatis dan pesimis.
5. Pemarah. Seseorang yang sering marah-marah tanpa sebab biasanya
mengalami gangguan kesehatan mental. Pada dasarnya marah merupakan
ungkapan kekecewaan, atau ketidakpuasan hati. Marah yang dalam bahasa
arab disebut ghadhab di artikan sebagai perubahan yang terjadi ketika
mendidihnya darah di dalam hati untuk memperoleh/meraih kepuasan
yang terdapat di dalam dada (Adz-Dzaky, 2002).
B. Metode dan Teknik Perawatan Rohani
Ada beberapa metode untuk perawatan rohani dalam dunia warois
(keperawatan rohani islam) yaitu : Takholli, Tahalli, dan Tajalli. Ketiga
metode tersebut merupakan suatu tahapan apabila kita ingin diri ini
senantiasa bersih, yang harus dilalui step by step.
• Takholli adalah metode untuk membersihkan dan mengosongkan diri dari
berbagai kotoran dari penyakit spiritual yang menjadi hijab dan beban diri.
Misal : dosa, kelalaian, dzalim dll.
Adapun tekniknya diantaranya : teknik pengenalan diri, teknik
pembersihan diri, sholat tobat, muhasabah, teknik dzikir, baca quran,
teknik pengembangan kontrol diri, teknik paradoks;
Takholli ini merupakan step awal, dimana kita mulai kenali diri
terlebih dahulu, kemudian kita buka memory dosa-dosa yang telah
diperbuat, setelah itu merenungkannya dan memulai lagi lembaran baru
dengan niat yang tulus untuk tidak mengulangi lagi kejelekan-kejelekan
yang telah lampau, kita ibarat kertas kosong yang belum tergoreskan tinta.
• Tahalli adalah bagaimana mengisi diri setelah dibersihkan. Misal:
pengisian diri dengan perbuatan dan sifat-sifat terpuji, internalisasi nilai
kebaikan dalam diri termasuk pengembangan potensi diri. Tahap kedua
merupakan saatnya untuk menanam, mengisi, mewarnai diri kita dengan
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
8/67
8
hal-hal yang bersifat kebaikan supaya setelah diri kita bersih dari kotoran-
kotoran yang memenuhi, kembali terisi dengan hal positif tentunya.
• Tajalli, untuk pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada
fase tahalli, rangkaian pendidikan akhlak disempurnakan pada fase tajalli.
Kata tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar hasil yang diperoleh
jiwa dan organ-organ tubuh yang telah terisi dengan butir-butir mutiara
akhlak dan terbiasa melakukan perbuatan luhur tidak berkurang, rasa
ketuhanan perlu dihayati lebih lanjut.
Step terakhir merupakan langkah dimana kita mulai merealisasikan dan
konsisten berbuat kebaikan, pererat hubungan vertikal kita dengan Allah dan
rasakanlah bahwa dimanapun kita berada dan melakukan apapun Allah selalu
mengawasi. Dengan begitu setiap yang kita perbuat tentunya selalu ada pada jalan
dan sesuai dengan yang telah disyariatkan.4
4 Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam: Pengembangan Dakwah
Melalui Psikoterapi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 42.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
9/67
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
10/67
10
1. Gangguan ringan seperti kegelisahan atau berbagai ketegangan.
2. Gangguan sedang seperti berbagai keluhan-keluhan hingga menggangu
kesehatan fisik yang mungkin sudah tergolong neurosa.
3. Gangguan berat yaitu yang disebut penyakit jiwa atau psikosa.
B. Dilihat dari jenisnya, secara garis besar gangguan kejiwaan dapat dibagi
menjadi dua jenis saja, yaitu:
1. Psikosa, yaitu gangguan yang menimbulkan sebuah kondisi yang
memberi indikasi tentang adanya kendala berat di dalam kemampuan
kemampuan daya nilai reallitas.
2. Neurosa, yaitu gangguan mental yang dialami seseorang, dimana
kemampuan daya nilai reallitasnya tidak terganggu, individu viasanya
masih cukuppunya tilikan (insight, kesadaran), tidak
mencampuradukan penghayatan penderitaan dan fantasi
sunbjektivitasnya, tetapi prilakunya bisa sangat terganggu. Meskipun
begitu, ia masih berada dalam batas-batas norma sosial dan
kepribadiannya tetap utuh.
C. PENYEBAB GANGGUAN JIWA
Beberapa hal dapat menjadi penyebab gangguan jiwa, diantaranya:
1. Organobiologi, adanya kerusakan organ fisik biologis, misalnya terinfeksi
kuman yang masuk ke otak hingga mengalami gangguan, seperti tifus
morbili, keracunan, trauma, dan lain-lain.
2. Psikologis, gangguan kejiwaan karena stres, frustasi, kurang perhatian.
3. Sosial budaya, misalnya kesulitan ekonomi, tidak puas bekerja, perubahan
sosial yang cepat, persaingan hidup yang keras, dan lain-lain.
Cara sederhana menilai kondisi kesehatan jiwa dapat dilihat dari tiga segi:
1.
Dari manifestasi proses jiwanya pada:
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
11/67
11
a. Proses berfikir.
b. Daya ingat.
c. Stabilitas emosi.
d. Kemauan dan inisiatif.
e. Tingkah laku.
2. Dari pengaruh kondisi kesehatan jiwa terhadap fungsi organ tubuh pada:
a. Jantung.
b. Saluran pernapasan.
c. Saluran kandung kemih-kelamin.
d. Saluran pencernaan.
e. Sistem hormonal.
f. Otot tulang, dan lain-lain.
3. Dari visi kehidupan sosial sehari-hari:
a. Bagaimana menjalankan peran.
b. Hubungan intra-personal.
c. Penggunaan waktu senggang (produktivitas).
D. GEJALA PENYAKIT ROHANI
Setiap penyakit mempunyai gejala, yaitu tanda-tanda yang
menyatakan bahwa seseorang terserang oleh sesuatu penyakit,
Umpamanya: pegal linu, kepala pusing dan salesma mengalir adalah
tanda-tanda dari penyakit influenza. Penyakit rohani ini mempunyai
gejala-gejala tertentu : gejala-gejalanya antara lain ialah :
1. Gelisah dan keluh kesah.
2. Pendangkalan rasa.
3. Liar terhadap kebenaran.
4. Prasangka buruk.
5. Suka menghasut (memfitnah).
6. Lemah dan daya amal
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
12/67
12
E. AKIBAT PENYAKIT ROHANI
Oleh setiap penyakit tentu ada yang dirusakkannya. Makin
berat penyakit itu makin besar/berat kerusakan yang ditimbulkannya.
Begitu juga penyakit rohani menimbulkan bermacam-macam
kerusakan antara lain :
1. Merongrong ketenangan, ini berarti meruntuhkan kebahagiaan.
2. Menjauhkan diri dari Tuha, Sifat-sifat yang ditimbulkannya,
dimarahi Tuhan, dan menjadikan manusia jadi durhaka kepada
Tuhan.
3. Melemahkan daya amal, Kalau malas beramal akan membawa
kerugian bagi akhirat kita.
4. Menimbulkan psiko neurosa, Mulanya terjadi ketidakberesan
pada saraf, kemudian merubah sikap terhadap diri sendiri dan
orang lain, dengan sikap buruk.
5. Merusak jasmani, Kini sudah dibuktikan bahwa banyak penyakit
jasmani, yang disebabkan oleh sakitnya rohani. dan sudah
dikembangkan menjadi suatu ilmu yang bernama
psychosomatik, yaitu ilmu yang mempelajari dan mengobati
penyakit jasmani yang disebabkan oleh sakit rohani. Banyak
sudah dicobakan orang pengobatan penyakit jasmani yang
disebabkan oleh sakit rohani itu dengan do’a, zikir dan sholat.
Hasilnya amat memuaskan. KH, SS Jami’an telah
membukukan kasus-kasus yang dihadapi beliau di RS. Cipto
Jakarta dengan judul “Islam Psychosomatic”.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
13/67
13
BAB III
PENGOBATAN PENYAKIT ROHANI
A. Pengertian Penyakit Rohani
Penyakit rohani ialah sifat dan sikap yang buruk dan merusak
rohani, yang akan mengganggu kebahagiaan manusia, merintanginya
untuk memperoleh keridhaan Allah dan mendorongnya untuk berbuat
buruk dan merusak. Karena itulah penyakit ini sangat berbahaya bagi
manusia.
B. Kerusakan yang Ditimbulkan Penyakit Rohani
Oleh setiap penyakit tentu ada yang dirusakkannya. Makin berat
penyakit itu makin besar/berat kerusakan yang ditimbulkannya. Begitu
juga penyakit rohani menimbulkan bermacam-macam kerusakan antara
lain :
1. Merongrong ketenangan, ini berarti meruntuhkan kebahagiaan.
2.
Menjauhkan diri dari Tuhan. Sifat-sifat yang ditimbulkannya, dimarahi
Tuhan, dan menjadikan manusia jadi durhaka kepada Tuhan.
3. Melemahkan daya amal. Kalau malas beramal akan membawa
kerugian bagi akhirat kita.
4. Menimbulkan psiko neurosa. Mulanya terjadi ketidakberesan pada
saraf, kemudian merubah sikap terhadap diri sendiri dan orang lain,
dengan sikap buruk.
5.
Merusak jasmani. Kini sudah dibuktikan bahwa banyak penyakit
jasmani, yang disebabkan oleh sakitnya rohani. Kini sudah
dikembangkan suatu ilmu yang bernama psychosomatik, yaitu ilmu
yang mempelajari dan mengobati penyakit jasmani yang disebabkan
oleh sakit rohani. Banyak sudah dicobakan orang pengobatan penyakit
jasmani yang disebabkan oleh sakit rohani itu dengan do’a, zikir dan
shalat. Hasilnya amat memuaskan. KH, SS Jami’an telah membukukan
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
14/67
14
kasus-kasus yang dihadapi beliau di RS. Cipto Jakarta dengan judul
“Islam Psychosomatic”.
C. Pengobatan Penyakit Rohani atau Psikoterapi
1. Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah teknik atau proses memberikan bantuan kepada
klien atau penderita gangguan jiwa dengan harapan klien tersebut dapat
mengubah pola hidup yang tidak sesuai dengan agama maupun norma
masyarakat. Sehingga diharapkan klien dapat hidup dan bergaul lagi di
tengah-tengah masyarakat.
2. Tujuan dan Manfaat Psikoterapi
• Tujuan Psikoterapi
Tujuan terapi adalah memperkuat motivasi klien untuk
melakukan hal yang benar, mengurangi tekanan emosional,
mengembangkan potensi klien, mengubah kebiasaan,
memodifikasi struktur kognisi, memperoleh pengetahuan
tentang diri, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan
hubungan interpersonal, meningkatkan kemampuan mengambil
keputusan, mengubah kondisi fisik, mengubah kesadaran diri
dan mengubah lingkungan social (Mansur, 2005 : 7).
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, psikoterapi dibedakan atas:
-
Psikoterapi Suportif, Tujuan:
1. Mendukung funksi-funksi ego, atau memperkuat
mekanisme defensi yang ada
2. Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki
dengan yang baru dan lebih baik.
3. Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih
adaptif. Cara atau pendekatan melalui : bimbingan,
reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi,
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
15/67
15
eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi
kelompok.
- Psikoterapi Reedukatif: Tujuan: Mengubah pola perilaku dengan
meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan
yang lebih menguntungkan. Cara atau pendekatan melalui : Terapi
perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.
• Manfaat Psikoterapi
Manfaat psikoterapi sebagaimana firman Allah dalam QS.Yunus :
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman”.
3. Psikoterapi dalam Perspektif islam
Psikoterapi dapat diartikan sebagai perawatan jiwa atau
pengobatan jiwa sebagaimana yang diungkapkan James (dalam Ancok
dan Suroso, 2001 : 95) terapi terbaik bagi keresahan jiwa adalah
keimanan kepada Tuhan. Al-Qur’an sebagai pedoman utama umat
Islam juga telah menegaskan sebagaimana terdapat dalam QS. Al-
Israa’ ayat 82 :
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang zlaim selain kerugian”
Dalam firman Allah yang lain juga dijelaskan :
“Apakah (patut Al-Qur’an) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah
orang) Arab? Katakanlah, Al-Qur’an adalah petunjuk dan penawar
bagi orang-orang beriman dan petunjuk serta obat” (QS.Fushilat : 44).
Ayat-ayat tersebut mengandung pelajaran bahwa Al-Qur’an (agama)
mempunyai fungsi terapi bagi gangguan (penyakit) jiwa yang memiliki
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
16/67
16
ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri gangguan jiwa menurut Kanfer dan
Goldstein (dalam Ancok dan Suroso, 2001 : 91) sebagai berikut :
a. Hadirnya perasaan cemas dan tegang dalam diri
b. Merasa tidak puas (dalam arti negatif) terhadap perilaku diri
sendiri
c. Perhatian berlebih-lebihan terhadap masalah yang dihadapi
d. Ketidakmampuan untuk menangani masalah dengan efektif
4. Pengobatan/ Terapi dengan AL Qur’an
Banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan
karena Al Qur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat
bagi orang-orang yang mukmin . Segala bentuk terapi yang
menggunakan media atau digali dari Al-Qur’an misalnyamseperti :
ruqyah, dzikir, doa dan sholat.
- Ruqyah
Kata “therapy” (dalam bahasa Inggris) berarti makna
pengobatan dan penyembuhan, sedangkan dalam bahasa Arab kata
therapy sepadan dengan Syifa’un yang artinya penyembuh.
Sedangkan Ruqyah adalah berasal dari bahasa Arab yang jika
diartikan dalam bahasa Indonesia adalah jampi atau mantra.
Definisi psikoterapi ruqyah adalah proses pengobatan dan
penyembuhan suatu penyakit, apakah mental, spiritual, moral
maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah
Nabi SAW. Dengan kata lain psikoterapi ruqyah berarti suatu
terapi penyembuhan dari penyakit fisik maupun gangguan
kejiwaan dengan psikoterapi dan konseling Islami dan
menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a
Rasulullah SAW.
Dasar-dasar terapi ruqyah terdapat di dalam Al Qur’an maupun As
Sunnah., antara lain: Di dalam Surat Al Israa’ ayat 82 Allah
berfirman:
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
17/67
17
“Dan Kami turunkan Al-Qur’an menjadi obat penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian” (Q.S.
Al-Israa’: 82).Di dalam beberapa Hadis disebutkan:
“Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Rasulullah SAW.
bersabda: “Sebaik-baik pengobatan adalah (dengan) Al-Qur’an.”
(H. R. Ibnu Majah).
Psikoterapi ruqyah dapat dikatakan sebagai komunikasi
Ilahiyah yang antara lain aspeknya berupa dzikir dan doa.
- Dzikir.
Secara harfiah dzikir berarti ingat. Dalam hal ini yang
dimaksud adalah ingat pada Allah.Ada banyak bentuk amalan
dzikir, salah satunya adalah membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Dengan berdzikir hati menjadi tenang sehingga terhindar dari
kecemasan . Al-Qur’an sendiri menerangkan hal ini dalam surat Ar
Ra’d ayat 28 yang berbunyi;
“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS.Ar Ra’d : 28)
- Do’a
Dalam Al-Qur’an juga terdapat bacaan yang mengandung
ayat-ayat berupa do’a yang disebut dengan do’a Qur’ani.
Hawari (1997) mengatakan do’a dalam kehidupan seseorang
muslim menempati posisi psikologis yang strategis sehingga
bisa memberi kekuatan jiwa bagi yang membacanya. Do’a
mengandung kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan
rasa percaya diri dan optimisme yang keduanya merupakan hal
yang mendasar bagi penyembuhan suatu penyakit. Dengan
berdo’a, ibadah mempunyai roh dan kerja atau amal memiliki
nilai modal spiritual.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
18/67
18
Melakukan psikoterapi ruqyah secara teratur adalah salah
satu manifestasi dari menjalani kehidupan secara reigius dan
banyak mengandung aspek psikologis didalamnya. Bahkan
bagi seorang muslim, ini tidak hanya sebagai amal dan ibadah,
namun juga menjadi obat dan penawar bagi seseorang yang
gelisah jiwanya dan tidak sehat secara mental.
- Sholat
Obat-obatan memang bukanlah jalan satu-satunya untuk
menyembuhkan suatu penyakit, meskipun demikian, bukan
berarti kita meremehkan peranan obat-obatan tersebut.
Akan tetapi kesembuhan suatu penyakit seringkali malah
ditentukan oleh faktor dari dalam diri pasien itu sendiri.
Memang usaha untuk mencegah terjadinya penyakit
kejiwaan tidak selamanya berhasil. Memang bagi mereka
yang tidak memahami semua itu, hidup mereka akan selalu
dilanda kegelisahan dan kecemasan yang berlarut-larut
padahal bila mereka memahami apa yang menimpa pada
diri mereka merupakan suatu batu ujian yang akan
mengantar dirinya mampu meraih kedudukan mulia, insya
Allah hati mereka bisa kembali tenang dan
gembira. Adapun untuk memperoleh ketenangan jiwa atau
kegelisahan tersebut salah satu
caranya adalah dengan mendirikan shalat.
Pengobatan dengan Metode Islami
“Bagi setiap penyakit itu ada obatnya” (HR. Muslim).
Dalam mengobati penyakit rohani ini ada metodenya sendiri ,
antara lain :
a.
Beragama/beriman
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
19/67
19
Allah berfirman :
“Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh adalah
kebahagiaan bagi mereka dan tempat kembali yang baik” (QS. Ar
Ra’du 29).
Yang berbahagia ialah yang sehat rohani. Menurut Islam
kebahagiaan itu ialah masuk syorga, Allah berfirman :
“Dan Adapun orang-orang yang berbahagia itu, tempatnya
didalam syorga, mereka kekal didalamnya.” (QS. Hud 108).Yang
bisa masuk syorga itu ialah yang sehat rohaninya. Allah berfirman:
“Pada hari itu tidak ada gunanya harta dan anak. Kecuali
yang datang kepada Allah dengan rohani yang sehat” (QS. Asy
Syu’ara’ 88-89).
Agama diturunkan Allah untuk obat rohani.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (agama) dari
Tuhanmu, untuk
obat bagi rohani” (QS. Yunus 57).
b.
Tobat
Menyesali atas segala kesalahan meninggalkan kesalahan itu
Bertekad tidak akan mengulangi lagi untuk selama-lamanya.
Orang yang telah tobat ini, menjadi bersih/sehat rohaninya
kembali. Nabi Menyabdakan :
“Orang yang tobat dari dosa sama seperti orang yagn tidak
berdosa (HR. Baihaqi). Bahkan Allah dalam surat Furqan ayat
70 bemfirman :
“Kecuali orang-orang yang tobat, dan beriman dan
mengerjakan amal sholeh, mereka itu diganti Allah
kejahatannya dengan kebaikan, dan Allah itu Maha Pengampun
dan Penyayang”.
Jadi orang-orang yang telah tobat, akan diganti oleh Allah
kejahatannya dengan kebaikan. Dengan demikian, kejahatan
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
20/67
20
karena sakit, kebaikan karena sehat. Jadi tobat menyembuhkan
penyakit rohani.
c. Mawas diri (waspada)
Mawas diri ialah memandang dalam segala gerak-gerik
badan dan batin. Orang yang seperti ini, tidak mungkin akan
melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk. Karena setiap
perbuatan buruk itu akan jelas nampak olehnya. Jadi dengan
kewawspadaan penyakit rohani dapat disembuhkan.
d. Sadar
Sadar yaitu mengerti dan menghayati. Maka yang sadar
tidak akan mau mengerjakan yang buruk. Sebab ia mengerti
bahwa itu buruk, dan menghayati keburukannya. Dengan
demikian untuk penyembuhan penyakit rohani, pengertian
harus diperhalus/diperdalam, dan penghayatan kepada yang
baik diperbanyak. Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu, apabila
mengenai mereka gangguan syetan, mereka ingat dan mereka
sadar.” (QS. Al A’raf).
Karena itulah mereka tidak bisa dihinggapi penyakit rohani.
Sebab begitu penyebabnya mengenai mereka, mereka cepat
ingat dan sadar.
“Sesungguhnya hamba-hambaKu (taqwa) tidak ada
kekuasaan bagimu (syetan) atas mereka” (QS. Al Hijr:42).
e.
Ibadat
Terutama shalat, zikir, dan do’a.
“Yang beriman dan tenteram hati mereka dengan ingat
kepada Allah. Ketahuilah dengan ingat kepada Allah, bisa
tentram hati manusia” (QS. Ar Ra’du 28).
Hati yang tentram adalah tanda sehat. Untuk mengingat
Allah itu yang utama adalah sholat.“Dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku” (S. Thoha 14). Sedang do’a adalah jantung
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
21/67
21
ibadah.“Do’a itu adalah jantung ibadah.” (HR. Turmudzi).
Jadi dengan ibadah terutama sholat, zikir dan do’a akan
membuat rohani sehat.
f. Amal-amal sholeh yang lain
“Demikianlah, barang siapa yang membesarkan syi’ar
agama Allah sesungguhnya itu adalah bukti dari pada rohani
yang sehat” (QS. Al Hajj 32).
Itulah diantara lain, metode pengobatan penyakit rohani itu.
Karena itu marilah beragama dengan baik, beribadat, berdo’a,
berzikir dan beramal sholeh yang banyak agar rohani kita
selalu sehat.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
22/67
22
BAB IV
PELAYANAN DO’A BAGI ORANG SAKIT MENURUT
PSIKOTERAPI ISLAM
A. Mengobati Kesusahan Penderitaan dan Kesedihan
1. Orang Sakit Doa dan Pengobatan
Saat ini pengobatan terhadap orang sakit (pasien) harus dilakukan secara
holistik dengan meliputi empat aspek pengobatan, yaitu: Bio-Psiko-Sosi-
Religius.Dalam aspek religius dikembangkan metode Psikoterapi Religius, denan
tujuan menggali kekuatan batin (mental dan jiwa) pasien dengan tidak bermaksud
mengubah keimanannya untuk membantu proses kesembuhan pasien.
Dalam Islam dikenal pengobatan al-Thib al-Rahmany atau psikoterapi
Islam yang melakukan interventasi terhadap suasana kebatinan pasien dengan
menggunakan metode dan pendekatan: mah, dzikir, doa, shalat, puasa, mandi
taubat (hydro terapi) dan lain-lain.
Doa adalah salah satu metode psikoterapi Islam. Seperti halnya metode-
metode yang lain, dalam penerapannya doa haris memiliki langkah-langkah
sistematis dan kode etik dalam berdoa terhadap pasien.
Karena itu bagi orang-orang yang memberi pelayanan terapi seperti,
perawatan rohani Islam (Warois) dirumah sakit harus memiliki Standar
Operasional Prosedur (SOP) dalam mekanisme pelayanan doa bagi orang yang
sakit meliputi: pertama, dasar-dasar pengetahuan mrngenai orang sakit, jenis-jenis
penyakit, hal-hal yang mempengaruhi prilaku orang sakit berdasarkan kondisi dan
karakter nafsnya, tahapan orang sakit, teori interventasi dan doa, batas peran
Warois. Kedua, mekanisme pelayanan doa yang meliputi: dasar-dasar
pengetahuan tentang doa, pengertian, dasar hukum, dasar berdoa dena cara-cara
tertentu, mekanisme dan tata cara pelayanan doa dengan pihak rumah sakit dan
dengan pasien. Ketiga, contoh tuntunan doa bagi Warios.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
23/67
23
Artinya :“Dengannama Allah. Sayalindungkanengkaudansetiapsesuatu yang men
yakitkanengkaudankejaha tan setiapjiwaataupandanganmata yang dengki. Allah
akanmenyembuhkanengkau. Dengannama Allah akulindungkanengkau“.
Jika kita merasa susah dan sedih, Nabi menganjurkan membaca doa:
هللا ا ش ا ُّ
هللا رب ا ا هللا
ا ش ا ُّ
ارض وربُّ
ت ورب وا
ا ُّ
ب ر
Laa ilaha ilallaahul ’azhiimul haliimu laa ilaaha ilallahu rabuul ’arsyil ’azhiim,
laa ilaaha ilallaahu rabbussamaa waati wa rabbul ardhi wa rabbal arsyil kariim
“Tiada tuhan melinkan Allah Yang Maha Besar lagi Maha penyantun. Tiada tuhan
melainkan Allah Pengatur ‘Arsy Besar. Tiada tuhan melainkan Allah Pengatur
langit, Pengatur bumi dan Pengatur ‘Arasy mulia.” (H.R. Bukhari-Muslim)
2. Dasar-dasar Pengetahuan Seputar Orang Sakit
Menurut Ibnu Qoyyim, penyakit ada dua yaitu, penyakit fisik (‘adhuwl’yyah)
dan penyakit non-fisik. Penyakit non-fisik terbagi kepada, penyakit mental
(ruhani) dan penyakit gangguan kejiwaan (nafsani). Masing-masing penyakit
dapat saling mempengaruhi, karena itu dikenal dengan penyakit psikosomatis dan
somapsikotis.3. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Perilaku Orang Sakit
Ada empat hal yang dapat mempengaruhi perilaku orang sakit, yaitu aspek
bio-psiko-sosio-religius. Aspek psikologis (nafs-jiwa) pasien adalah salah satu
sasaran dari penerapan psikoterapi Islam melalui intervensi doa. Ada tujuh nafs
yang diketahui, yaitu: nafs ammarah, nafs lawwamah, nafs sawiyah, nafs
mitha’innah, naf radhiyah, nafs mardhiyah dan nafs kamilah. Masing-masing nafs
memiliki karakter yang dapat berpengaruh pada perilaku orang sakit dan masing-
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
24/67
24
masing nafs selain memiliki potensi, juga dapat berpenyakit (QS. Al-Anbiya’
[21]:35).
Yang Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan Hanya kepada kamilah
kamu dikembalikan.
Beberapa contoh perilaku orang sakit yang dipengaruhi kondisi nafsnya:
a) Menolak, denial
b) Marah, anger
c) Malas
d) Irrasional
e) Frustasi
f) Depresi
Solusi sederhana guna mrngatasi persoalan di atas adalah usaha, kerabat dan
menerima.
4. Tahapan Orang Sakit
Terdapat beberapa tahapan bagaimana orang mengalami sakit, antara lain:
a) Ada gejala (syimtornatis)b) Dinyatakan sebagai orang sakit
c) Mencari pengobatan
d) Ketergantungan pada pengobatan
e) Pengobatan (rehabilitasi)
Pada tahapan ketiga pasien yang menderita sakit (parah) berlaku logika: apa
saja, siapa saja dan berapa sajayang penting sembuh. Dan pada tahap keempat
pasien biasanya menyerahkan seluruh kendali dirinya pada ynag mengobati.
5. Teori Intervensi dan Doa
Intervensi adalah proses mempengaruhi kondisi batin (mental dan kejiwaan)
serta kepribadian pasien sehingga dapat terjadi perubahan. Doa berperan sebagi
alat intervensi terhadap kondisi mental dan kejiwaan pasien untuk membantu
proses penyembuhan bersama-sama terapi lainnya.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
25/67
25
Dilapangan kemungkinan terdapat orang yang tidak percaya terhadap doa atau
tidak mau menggunakan doa berbagai alasan apakah secara teologis, sosiologis
atau medis. Hal ini bisa terjadi dari pasien atau keluarga pasien.
Bagi yang tidak mau menggunakan doa sebagai alat intervensi sebaiknya
jangan hanya melarang, tetapi harus dapat atau diminta untuk memberi dan
mencari solusi jenis intervensi dalam psikoterapi Islam sebagai alat intervensi
selain dengan doa.
Kecuali jika pasien sendiri ynag menolak harus diteluduri dulu sebab-sebab
penolakan. Terhadap pasien seperti ini mungkin intervensi hanya dilakukan
dengan nasehat keagamaan dan komukasi yang berbobo terapeutik meski tidak
menyentuh substansi metode psikoterapi.
B. Merasa Takut, Sulit Tidur dan Sulit Berfikir atau Banyak Berfikir
Imam Ali ibn Abi Thalib mengatkan, “Aku benar-benar heran melihat
orang takabur, pada hal ia sebenarnya rapuh. Ia bisa mati karena mengkelan,
busuk karena keringat, dan tidak bisa tidur karena kutu busuk”. Jika ia mengkel,
makananya tersendat ditenggorokan, ia bisa mat karena tidak diselamatkan Allah.
Jika keringatan dan tidak mandi, baunya apek. Dan ia tidak bisa tidur jika digigit
kutu busuk. Jika keadaanya seperti ini, bagaimana akan sombong ? pada awalnya,
ia bukan apa-apa, pada akhirnya ia juga bukan apa-apa. Apa yang bisa
disombongkan ?
Hanya ada satu resep untuk mengobati penyakit ini, yaitu tawaduk
(merendah). Dan ini bisa dicapai dengan selalu mengingat bahwa dirinya bukan
apa-apa. Apa yng bisa disombongkan ? harta, pangkat, kedudukan, atau
kehormatan ? atau berasal dari kalangan bangsawan ? semua ini omong kosong!
Ulama mengatakan bahwa orang yang sombong karena urusan dunia itu
sebenarnya dungu. Karena, ia telah menyombongkan diri dengan anadikata
bernilai, niscaya tidak akan diberikan Allah. Kitalah yang akan kembali kepada-
Nya, bukan dunia.
Sangat bodoh kalau ada yang beranggapan bahwa kehormatan, pangkat,
dan kebagiaan seseorang diukur dengan duduk atau berdirinya ornag lain saat ia
datang. Atau diukur apakah orang itu dimuliakan atau tidak ? bagi seorang
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
26/67
26
mukmin, hal ini sangat tidak layak. Karena, orang mukmin hanya mulia di sisi
Allah. Apa gunanya diposisikan di atas manusia lain, pada hal di sisi Allah kita
bukan apa-apa ? ini hanya akan membantu celah untuk terperosok ke dalam
lubang penyakit yang selanjutnya setelah penyakit sombong, yaitu riya’ orang
mukmin mesti mewaspadai ini.
Intinya, agar tawaduk dan tidak sombong, manusia harus selalu ingat
bahwa kita tidak ada apa-apanya. Jika hendak menyombongkan diri dengan dunia,
dunia bahkan lebih hina untuk disombongkan. Bahkan, manusia malu menjadi
ahli dunia. Malu dan takut apabila Allah menguji kita dengan harta, pangkat,
kedudukan, kekuasaan, bahkan status sosial. Takut ini akan Allah jadikan hujah
untuk menyerang dan menjatuhkan dirinya kelak pada hari kiamat. Mestinya ia
bersyukur atas segala nikmat yang ia terima, menelistik diri sendiri hingga yang
paing dalam, dan meminta pertanggung jawaban diri apakah setiap nikmat sudah
disalurkan sesuai yang diridhai Allah, sehingga kelak pada hari kiamat Allah tidak
mempertanyakannya lagi.
Dunia adalah cobaan. Karena itu, saat generasi salaf berhadapan dengannya,
mereka selalu mengatakan, “inilah dosa yang siksanya langsung, tanpa ditunda-
tunda”. Jika dunia membelakangi mereka, dan mereka jatuh kedalam kefakiran,
mereka bersukacita dan berkata, “selamat datang. Syair orang-orang saleh”.
Jika diberi nikmat, orang mestinya berpikir keras bagaimana menyalurkan
nikmat itu dalam konteks ketaatan kepada Allah. Jika diberi kedudukan, ia
seharusnya merenungkan apa zakat profesi ? zakat profesi adalah mengarahkan
diri untuk memenuhi hak orang lain, menolong yang lemah, dan memenuhi
kebutuhan orang yang memerlukan. Inilah zakat orang berpangkat dan
berkedudukan. Bukan malah dijadikan kesempatan untuk menyombongkan diri.
Ini bodoh dan tidak layak menjadi sifat orang mukmin. Terdapat dalam qs.
Hud:47
Artinya: “Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu
yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya engkau tidak memberi
ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk
orang-orang yang merugi. (QS. Hud: 47).
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
27/67
27
Do’a ketika merasa takut :
!"و
# $
%ا
ت ا
& ' # (و
)*+ , - . /و ) 0 1 -و , 2 3 # ( ت
( 4ا
هللا
ت
0 56
-"
!و
2 .
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan
dan siksaanNya, serta kejahatan hamba-hambaNya, dan dari godaan setan
(bisikannya) serta jangan sampai mereka hadir (kepadaku).”
C. Putus Asa
1. Berputus Asa dalam Melakukan Perintah Allah
Sering terdengar ungkapan dari orang-orang yang lemah keimanannya,
bahwa kita tidak perlu bersusah-payah atau menyakitkan diri dalam
memperbanyak ibadah, karena kita bukan Nabi, dan keimanan kita berbeda
dengan beliau. Oleh karena itu, Allah tidak akan memberatkan hamba-Nya. Tidak
mungkin kita dapat mengikuti ibadah-ibadah seperti beliau beribadah. Pada halsudah jelas dalam Al-Quran dikatakan bahwasanya dalam diri Rasulullah ada
keteladanan yang baik untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya.
Kebanyakan orang-orang tidak mengenal kasih sayang Tuhan-Nya
sehinnga sering mengeluh, “kami sudah banyak ibadah, shalat, puasa dan
sebagainya, tetapi mengapa hidup kami tetap saja menderita dibandingkan dengan
orang-orang yang tidak shalat, tidak ibadah, tetapi hidupnya berkecukupan,
rumahnya bagus dan fasilitas kehidupannya seolah tidak pernah kurang dan
sebagainya”.
Akhirnya bisikan-bisikan iblis dan syaitan yang selalu menggema di dalam
dada mereka telah brhasil menggerogoti keimanannya dan akhirnya pula mereka
tidak mau lagi beribadah bahkan mencontoh orang-orang yang mereka anggap
senang dan bahagia tadi. Jika mereka mau untuk menyelidiki dan memperhatikan
kehidupan mereka orang-orang yang secara lahiriyah tampak bahagia dan srba
berkecukupan, maka akan memperoleh suatu kenyataan bahwa keluarga mereka
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
28/67
28
tidak harmonis, anak-anak moralnya rusak akibat pergaulan yang terlepas dari
bimbingannya, kegelisahan dan kegalauan tumbuh subur ditengah-tengah
kehidupan mereka dan sebagainya.
Tanda-tanda putus asa mulai hadir dalam diri seseorang apabila mulai
betrkurangnya semangat untuk beribadah, lalai dari mengingat-ingat rahmat dan
kebesaran Allah, membuang waktu denga perbuatan dan kegiatan yang kurang
bermanfaat, berprasangka buruk kepada Allah, selalu was-was dan munculnya
sikap ragu-ragu setiap ingin melakukan suatu aktifitas dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Putus Asa dalam Menjauhkan Diri dari Larangan-larangan Allah
Bukan suatu hal yang mudah seseorang dapat dengan mudah menjauhkan
diri dari hal-hal yang dimurkai oleh Allah, kecuali adanya suatu perjuangan dan
pengorbanan yang kokoh dan sejati. Apalagi di tengah-tengah gelombang
perkembangan zaman, sains dan teknologi, semakin banyak orang-orang yang
hadir di hadapan kehidupan dunia dengan permaianan dan kemegahannya selalu
menggoda siapa saja yang keimanan dan ketauhidannya tidak siap pakai, dia akan
hanyut dan akan terpedaya kedalam keindahannya yang sama. Seperti yang
dijelaskan dalam surah Al-baqarah:286, yang artinya:
“Allah tidak membebani seseorang kecuali yang sesuai dengan
kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan
mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat
salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab
seperti telah Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat
menanggungnya; dan maafkanlah kami, dan ampunilah kami serta kasihanilah
kami, karena Engkau-lah Pelindung kami. Maka tolonglah kami terhadap kaum
kafirin.”(Al Baqarah 286)
Akhirnya pada titik kelemahan dan kejenuhan menyentuh iman seseorang,
saat itulah bisikan-bisikan yang mengandung sangkaan-sangkaan buruk timbul
dan mendesah-desah didalam dada, seperti:
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
29/67
29
Timbulnya anggapan negatif karena terlalu mengikuti perintah Allah agar
menjauhkan diri dari hal-hal yang dibencinya, justru akan membuat hidup terasa
terkekang dan ketinggalan zaman
Timbulnya anggapan bahwa ajaran Islam hanya mengekang kreatifitas
manusia dalam mengembangkan bakat dan potensinya.
Timbulnya anggapan bahwa seseorang hanya dapat menjauhkan diri dari
larangan-larangan Allah, apabila telah memperoleh harta benda yang berlimpah
atau apabila telah menjelang usia senia antara 50-60 tahun dan sebaginya
Timbulnya anggapan bahwa seseorang dgapat menjalankan perintah dari
menjauhi larangannya semata-mata karena bakat dan kehendakanya, sehingga
apabila seseorang merasa tidak berbakat tidak perlu memaksakan diri untuk itu
Timbulnya anggapan bahwa zaman sekarang ini sangat sulit untuk
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya, karena halangannya terlau
berat. Oleh karena itu, pasrah saja dan terserah kepada Allah
3. Berputus Asa dalam Menerima Ujian-ujin Allah
Keputusasaan pada tingkat inilah merupakan keputusasaan yang paling
berbahaya, karena kan membawa dampak yang besar. Karena tidak tahan ujian
hidup, seseorang rela meninggalkan ketaatan menjalankan perintahnya dan
ketaatan menjauhakna duri dari segala larangannya. Seperti, telah enggan
mengerjakan shalat, puasa, zakat, dzikir dan sebagianya, bahkan mencari-cari
solusi disarankan oleh syetan dan iblis, yaitu pergi ke tempat-tempat hiburan
untuk melampiaskan keputusasaannya dengan bermain-main bersama wanita-
wanita penghibur, minuman khamar bahkan obat-obat yang terlarang.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
30/67
30
BAB V
METODE DAN TEKNIK TERAPAN BEBERAPA TEKNIK
CONTOH KASUS DAN BENTUK PENANGANANNYA.
A. Pengertian Psikoterapi Islam
Secara harfiah psikoterapi adalah penyembuhan atau pengobatan menurut
metode ilmu jiwa, maksudnya adalah cara penyembuhan yang di gunakan adalah
berdasarkan metode psikologis ( psychological methods).5
B. Dasar Dan Tujuan Psikoterapi Islam
1. Dasar
Yang menjadi dasar psikoterapi Islam adalah Al Qur’an dan Al Hadits.
Menurut K.H.S.S. Djam'an dalam bukunya yang berjudul "Islam Dan
Psikosomatik (Penyakit Jiwa)", mengatakan bahwa bahan pengobatan dalam
lapangan psikosomatik atau penyakit jasmani yang ditimbulkan oleh ketegangan
jiwa, hanya dapat diobati melalui agama (Islam).6
Atas dasar itulah psikoterapi Islam mempunyai tujuan. Adapun tujuan dari
psikoterapi Islam adalah :
a) Memberikan pertolongan kepada setiap individu agar sehat jasmaniahnya
dan rohaniahnya, atau sehat mental, spiritual dan moral, atau sehat jiwa dan
raganya.
b) Menggali dan mengembangkan potensi esensial sumber daya insani.
c) Mengantarkan individu kepada perubahan konstruksi dalam kepribadian dan
etos kerja.
d) Meningkatkan kualitas keimanan, keIslaman, keihsanan dan ketauhidan
dalam kehidupan sehari-hari dan nyata.
5 Mar'at, Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukuran, (Bandung: Ghalia
Indonesia, 1981), hal. 98.
6 Djam'an, Islam Dan Psikosomatik (Penyakit Jiwa), (Jakarta: Bulan
Bintang, 1975), hal. 14
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
31/67
31
e) Mengantarkan individu mengenal, mencintai dan berjumpa dengan esensi
diri, atau jati diri dan citra diri serta Dzat Yang Maha Suci, yaitu Allah Ta’ala
Rabbal ‘Alamin.7
Dari tujuan di atas bahwa tujuan psikoterapi Islam adalah untuk
mendapatkan keseimbangan jiwa (nafs) agar tidak terjadi mental disorder guna
mencapai kebahagiaan hidup.
6. Proses dan Teknik Terapi
Konsep-konsep dalam dunia tasawuf dan praktek-praktek dalam tradisi
tarekat merupakan sumber yang sangat kaya bagi pengembangan terapi yang
berwawasan Islam, khususnya untuk proses dan teknik terapi.
Berkaitan dengan proses pembinaan akhlak manusia dalam dunia tasawuf
dan tarekat dikenal adanya tiga tahap yaitu, takhalli (pengosongan diri dari sifat
buruk dan hawa nafsu), tahalli (pengisian sifat-sifat baik) dan tajalli
(terungkapnya rahasia-rahasia ketuhanan).
Tahapan-tahapan tersebut diatas dapat dijadikan sebagai model yang
sangat baik bagi proses terapi dalam psikoterapi Islam. Termasuk menghadapi
kasus di atas, terhadap kecemasan seorang pemuda menghadapi masa depan yang
belum jelas. Pada setiap tahap dapat diterapkan berbagai macam teknik, baik yang
berasal dari tradisi umat Islam sendiri maupun dari Barat.
7.
Contoh kasus dan penanganannya
Metode psikoterapi islami memiliki keberhasilan dalam penyembuhaan
gangguan jiwa yang dialami pasien disana. Walaupun keberhasilan tidak
mencapai 100% akan tetapi pasien sudah dapat dikembalikan kepada keluarga,
masyarakat dan lingkungannya.
Kondisi pasien yang berada di pengobatan supranatural memiliki tiga macam
gangguan, yaitu gangguan depresi dan stres, pecandu narkoba dan gangguan
kesurupan. Faktor yang melatarbelakangi pasien mengalami tiga gangguan
7
Hamdani Bakran, Op. Cit , hal. 278-279
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
32/67
32
tersebut juga bermacam- macam, misalnya gangguan depresi atau stres
disebabkan oleh individu yang tertekan dengan keadaan atau kehilangan
seseorang yang dikasihinya. selain itu pecandu narkoba, disebabkan oleh
pengaruh lingkungan sekitar dan yang terakhir adalah gangguan kesurupan yang
terjadi karena dirasuki makhluk gaib. Metode yang dilakukan dalam
melaksanakan terapi berbasiskan agama islam, tidak berbeda dengan yang
dilakukan oleh terapis modern, yaitu dengan melakukan
wawancara awal terlebih dahulu, setelah itu melakukan proses awal terapi, lalu
proses tindakan dan yang terakhir adalah mengakhiri terapi. Tipologi terapi yang
digunakan untuk menyembuhkan para pasiennya dengan melalui doa, dzikir,
beribadah (sholat, puasa, haji), dan melakukan taubat, dan airlah yang digunakan
sebagai media perantara, biasanya disebut dengan rajah (air yang diberi doa).
Rajah yang dicari dari beberapa tempat, misalnya makam wali songo, air zam-
zam dan dari makam wali Allah lainnya, itu kemudian dibuang dalam sumur
yang menjadi sumber kehidupan yayasan tersebut. Semua aktifitas yang
berhubungan dengan air, sudah mendapatkan rajahnya. Setelah dinyatakan
sembuh oleh pihak terapis, maka pasien dapat dijemput pulang oleh keluarganya.
Bentuk efektivitas dalam proses terapi yang dilakukan adalah dengan melihat
kedua belah pihak, antara pasien dan terapis. Tingkat distress yang
dimiliki pasien berpengaruh pada lamanya proses terapi yang akan dilakukan,
selain itu unsur usia pasien, intelegensi, motivasi dan keterbukaan juga
berpengaruh terhadap efektivitas proses terapi yang dilakukan. Sedang dari pihak
terapis diharapkan bebas dari permasalahan personal, memiliki pengalaman dan
profesionalitas, serta memiliki kepribadian yang matang, empati, hangat dan tulus.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
33/67
33
BAB VI
SAKIT DAN PENYEMBUHANNYA DALAM ISLAM
A. Sakit & pengobatanya dalam al-quran dan as-sunnah
Sakit ada dua macam ;penyakit hati dan penyakit fisik/badan.Keduanyatelah di
sebutkan dalam al-quranul –Karim
1.Penyakt Hati dan Jenisnya
a.Penyakit Kebimbagan dan Keraguan
Allah telah berfirman
‘’Dan apabila mereka dipanggi kepada Allah dan rasul-Nya ,agar rasul-Nya, agar rasul
menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk
dating, Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka,mereka dating kepada
rasul dengan patuh.Apakah (ketidakdatangan mereka itu karena)dalam hati mereka ada
penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu atukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan
rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya,itulah orang-orang yang
zalim.’’(an-Nuur.45-50)
Penyakit keraguan dan kebimbangan merupakan penyakit yang sangat tercela dan
umumnya menimpa jiwa yang hina, khususnya kaum munafik.
b.Penyakit Syahwat (hawa nafsu)
Allah berfirman
‘’Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain,jika kamu
betakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang
yang da penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.’’(al-Ahzab:32)
Ayat ini mengindikasikan danya penyakt syahwat yang mengarah kepada prositusi atau
perzinaan.
2.Penyakit Fisik
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
34/67
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
35/67
35
dikepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidiyah, yaitu berpuasaata
bersedekah atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman,maka bagi siapa yang
ingin mengerjakan jumrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih)
kurban yang mudah di dapat .Tetapi jika ia tidak dapat menemuknan (binatang kurban
atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari
(lagi)apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.Demikian
itu (kewajiban membayar fidyah )bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada
(disekitar)Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekkah). Dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.’’(al-
Baqarah;196)
Maka, diperbolehkan bagi orang yang sakit atau yang memiliki luka dikepalanya
untuk mencukur kepalanya dalam keadaan ihram untuk menghilangkan bau busuk
penyakit dikepalanya yang bersarang dibawah rambut. Dengan bercukur , maka
terbukalah pori-pori kulit kepalanya dan keluarlah bau busuk tersebut. Pencukuran ini
diumpamakan seperti halnya pembuangan setiap hal yang menimbulkan penyakit :
sepuluh hal yang menimbulkan penyakit bila segera tidak dibuang darah yang
mengelenggek , air mani yang rusak , air kencing , kotoran manusia , buang angin
,muntah , bersin , tidur , lapar dan haus.
Dalam ayat wudhu allah menunjukkan kepada pencegahan ,
“jika kamu sakit atau sedang dalam musapir atau datang dari tempat buang air atau kamu
telah menyentuh wanita,kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu
dengan tanah yang baik (suci).’’(an-Nisa;43)
Maka, di perbolehkan untuk orang sakit yang tidak terkena air untuk bersuci dengan
debu, hingga ia mampu menjaga badannya agar tidak terkena hal-hal yang membuatnya
sakit. Hal ini merupakan peringatan untuk selalu melakukan pencegahan dari setiap hal
yang menyakitkan , baik dari dalam maupun dari luar tubuh itu sendiri .demikianlah
Allah menunjukkan kepada hamba-nya dasar dasar pengobatan dan keseluruhan kaidah
seperti yang telah diberikan rasulullah kepada kita dalam petunjuknya yang lebih baik
dari setiap petunjuk.
Pengobatan terhadap penyakit hati akan banyak di dapati dalam sunnah
rasullullah .Hati yang sehat adalah hati yang mengenal tuhannya ,pencipta dalam semesta
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
36/67
36
dengan semua namanya , sifatnya ,perbuatannya , dan hukumnya . ia pun slelalu
mengharapkan keridoaan dan cintanya murka . siapapun yang tidak menempuh cara
diatas , maka kepribadiaan yang terbentuk adalah kepribadian yang sepi . ia tidak dapat
membedakan satu dengan lainya , kehidupan hatinya bagaikan mati dan ia seolah
tenggelam dalam lautan kegelapan.
Sedangkan pengobtan fisik ada dua jenis.
Pertama , sesuatu yang fitrah sudah terdapat pada manusia dan hewan . ia tidak
membutuhkan pengobatan dokter; seperti mengobati rasa lapar, haus, dingin , lelah
dengan kebalikannya yang mamapu menutupi kebutuhannya , seperti denganmengenyangkannya dengan makan dan minum , menghangatkan badan , dan istirahat
yang teratur.
Kedua , sesuatu yang membutuhkan pemikiran dan penelitian , seperti mengobati
penyakit penyakit yang banyak terjadi sekarang ini karna sesuatu yang berlebihan atau
keluar dari kenormalannya , seperti kepanasan , kekeringan , kelembaban , atau yang
menyangkut dari keduanya . jenis inipun dibagi menjadi dua macam : Maddiyyah dan
kaifiyyah
a . Maddiyah atau suatu penyakit yang terjadi karna suatu materi atau unsure penyakit
penyebabanya. Untuk menyikapi hal ini, maka dalam pengobatannya , pengaruhnya pada
tubuh , dan barulah dicari obatnya .
b . Kaifiyyah atau suatu penyakit dimana anggota badan keluar dari kerangkanya baik
dengan perubahan bentuk , perubahan rongga , perubahan fungsi , perubahan tekstur ,
perubahan gerak , perubahan jumlah , perubahan tulang ataupun perubahan posisi .
sesungguhnya apabila anggota badan itu bersatu dengan lainnya , maka itulah tubuh yang
sempurna .Namun disaat salah satu anggota tubuh itu keluar dari asalnnya maka itulah
yang dianggap sebagai suatu penyakit umum.
Perbedaan anatara kedua macam penyakit ini adalah penyakit kaiyfiyyah terjadi
setelah kehilanagan unsure dengan meninggalkan satu pengaruh khususnya dan penyakit
penyakit yang menyertainya . Delapan bentuk penyakit yang menyertainya yaitu empat
yang sederhana (dingin , panas , lembab , kering ) dan empat yang rumit ( panas yang
lembab , panas yang kering , dingin yang lembab , dingin yang kering ) . terkadang
penyakit itu datang di sertai unsure lainnya namun , namun terkadang tidak.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
37/67
37
Secara umumnya , tubuh dibagi atas tiga keadaan .
a. Keadaan normal dimana tubuh badan menjadi sehat
b . Keadaan diluar batasann normal , dimana tubuh munkin dapat menjadi sakit .
c. keadaan pertengahan antara keadaan kedua tersebut.
Rasulullah melakukan pengobatan pad dirinya dan memerintahkan siapaun yang
terkena penyakit untuk berobat ,umumnya obat obatan yang dipergunakan dalam
pengobatn penyakit hati adalah dengan kalimat sugesti atau kata kata layknya mantera.
Dan terkadng ditambah dengan kalimat lain yang menolongnya atau yang mamapumeminimalisasai penyebarannya . inilah bentuk pengobatan yang dilakukan umat
terdahulu dengan beragam jenisnya , dari bangsa arab , turki dan Qibti . merekapun
menggunakan mantera yang dipakai oleh bangsa Romawi , yunani , dan india.
C . PENCEGAHAN
Rasulullah brsabda;
) ، ت ام ا اد ا ! " #$ % & ' ا د (
)*
& ا
! + ) *
&
, ) - . % /0 1 2 3
‘’ Perut anak anda tidak akan dipenuhi dengan keburukan apabila suapan yang
dimasukkannya sesuai dengan kebutuhannya .Hendaknya isinya tidak lebih dari
sepertiga untuk makanannya , dan sepertiga untuk nafasnya .’’ ( HR Ahmad )
Penyakit sebagaimana kami telah jelaskan sebelemnya twrdiri atas dua macam .
Maddiyah yang terjadi dikarenakan menambahnya unsure yang berlebihan dalam tubuh
sampai membahayakan kegiatan kebiasaan hingga menimbulkan banyak penyakit .
Diantara penyebabnya yaitu karena masukknya makanan kedalam tub uh sebelem
pencernaan pertama , kelebihannya kadar makanan yang dibutuhkan tubuh. Sedikitnya
gizi dalam mkanan yang dimkan , pencernan yang terlamabat , ataupun bnayaknya jenis
makanan dengan susunan yang beragam .
Jika perut seseorang terbiasa diisi dengan cara diatas maka sesungguhnya hal itu
akan mendatngkan penyakit yang bermacam macam .Diantr penyakit tersebut ada yang
mudah hilang dan adaa yang susaah sembuhnya , Namun lain halnya apabila seseorang
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
38/67
38
makan dengan secukupnya , makan hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh saja daan
seimbang dalam jumlah dn takrannya maka hal ini akan lebih berguna untuk tubuh
daaripaada memakan maakanaanyang sangat banyak namun tidak terkendali gizinya .
Tingkatan makanannya ada tiga yaiti , tingkatan kebutuhan , tingkatan
kecukupan , dan tingkatan berlebihan . Rasulullah menekankan agar manusia makan
sesuai dengan kebutuhan perutnya saja sehingga ia tidak akaan lemas dan kekuatannya
pun tidak hilang .Apabila ia tidak bisa menghindarinnya , maka makanlah hanya untuk
sepertiga perutnya saja dan sisakan sepertiga lainnya untuk minumnya dan sepertiga
lainnya untuk nafasnya . Hal ini lebih bermanfaat untuk tubuh dan hatinya
Jika perut penuh dengan makanan, maka tidak ada lagi ruang untuk minumnya
dan juga napasnya . pada sat itulah ia akan merasakan sakit dan lelah sebagaimaana
seorang hamil yang sedang membwa kehamilannya . selain itu, konsentrasinya akan
pecah hingga kemalasaan akaan selalaau menghantuinya dan syahwatnya makin
meninggi . perut yang penuh sangat berbahaya bagi hati dan tubuh , jika hal ini selalaau
dilakukan secara terus – menerus atau terllu sering. Namun, apabila perut yang punnah itu
hanya sesekali , hal ini masih dapat dimaklumi
Bukhari meriwayatkan bahwa abu huraiirah minum susu dihadapan nabi saw .
sampai ia berkata ,’’demi yang mengutusmu dengan kebenaraan , aku tidak menemukan
lagi jaln baginyaa ,’’ para sahabatpun makan dihadapan Nabi saw. Sampai kenyng ,
sesungguhnyaa kenyaang yang berlebihan mampu melemahkan kekuatan dan badan
walupun itu menyuburkannya . sesungguhnya kekuaatan bagi badan didapatkan dengan
kadar makanan yang diterima dan bukan dari banyaknya.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
39/67
39
BAB VII
GANGGUAN DAN KESEHATAN JIWA DALAM ISLAM
A. Pengertian
Gangguan kesehatan jiwa adalah gangguan yang menyebabkan
kepribadian seseorang terganggu sehingga tidah sanggup atau mengalamai
bebrapa kegagalan dan menjalankan tugas kehidupannya sehari-hari.8
Dilihat dari berat ringannya gangguan jiwa dapat dibagi menjadi
tiga jenis :
1. Gangguan ringan seperti kegelisahan atau ketegangan
2. Gangguan sedang seperti berbagai keluhan-keluhan hingga
mengganggu kesehatan fisik yang mungkin sudah tergolong
neurosa
3. Gangguan berat yaitu yang disebut penyakit jiwa atau psikosa
B. Jenis-Jenis Psikopatologi atau Penyakit Jiwa Dalam Islam
Baik dalam al-Qur’an maupun al-Sunnah, jenis-jenis psikopatologi
banyak sekali antara lain :
1. Al-bakhil (pelit / kikir)
Bakhil yaitu keengganan atau ketidaksediaan untuk
memberikan sebagian hartanya kepada pihak-pihak lain yang
membutuhkan , seperti fakir miskin, kepentingan umum,
kegiatan-kegiatan social dan agama.
Sikap kikir adalah kebakhilan yang melampaui batas, yaitu
suatu keinginan seseorang untuk memiliki apa yang dimiliki
orang lain. Seperti firman Allah yang artinya “Dan adapun
orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta
mendustakan pahala terbaik. Maka kelak kami akan
menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (QS, al-Lail: 8-10)”
8
Isep Zainal Arifin H,Bimbingan Penyl!an Islam Pengembangan "a#$a! Bimbingan Psi#%&erapiIslam,'a(a$ali Pers,2009)!al)16)
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
40/67
40
2. Aniaya
Aniaya adalah perbuatan yang melanggar hukum dan
keadilan serta menimbulkan kerugian pada diri sendiri maupun
orang lain serta menimbulkan kerusakan terhadap
lingkungannya, seperti firman Allah yang artinya
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia
sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim
kepada diri mereka sendiri (QS Yunus:44)”
3. Dengki
Dengki artinya perasaan tidak senang melihat orang lain
memperoleh keberuntungan dan kebajikan. Orang-orang yang
dengki senantiasa mengharapkan dan berupaya agar
keberuntungan yang diperoleh orang lain itu hilang atau jatuh
kepada si pendengki itu sendiri.
4. Ujub (riya’)
Ujub artinya membesar-besarkan perbuatan bbaik diri-
sendiri dan perasaan puas karenanya, dengan perasaan bahwa
dirinya lebih unggul dari orang lain, bahkan menyatakan bahwa
dirinya telah bebas dari seluruh keburukan dan kesalahan.
5. Nifaq
Nifaq artinya bermuka dua atau berpura-pura , yang
menjadi karakteristik orang munafik. Nifaq adalah
menampakkan sesuatu yang dipandang baik oleh orang lain,
padahal didalam hatinya tersembunyi kebusukan dan
keburukan.
6. Ghadab
Ghadab diartikan secara khusus sebagai marah atau
kemarahan yang konotasinta negative dan berlebi-lebihan,
sedangkan secara umum diartikan sebagai al nafsu al-ammarah
bissu yang selalu mendorong perbuatan jahat, sehingga
mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
41/67
41
7. Dendam
Dendam adalah sifat atau sikap suka membalas atas rasa
sakit yang telah diderita sebelumnya kepada orang yang telah
menyakiti atau kepada orang lain karena rasa ingin
menumpahkan kemarahandan kepuasan hawa nafsu yang ada
didalam hati. Atau sifat tidak senang member maaf kepada
orang lain yang telah menyakit dan atau telah
menimpakkanrasa tidak nyaman.
8. Takabbur (sombong, angkuh)
Takabbur adalah sikap menyombongkan diri karena merasa
dirinya mempunyai banyak kelebihan dan menganggap orang
lain mempunyai banyak kekurangan. Latar belakang sikap
sombong ini disebabkan oleh cara menganggap atau
memandang dirinya dari kaca mata kebesaran dan kemuliaan
dunia serta memandang orang lain dari kacamata kerendahan
dan kehinaan dunia.
9.
Was-was
Was-was adalah bisikan-bisikan halus yang mengandung
rayuan dan bujkan untuk melakukan kejahatan dan
pengingkaran terhadap Allah swt.
10. Kadzib (pendusta)
Pendusta ialah sikap atau sifat yang suka berbicara tidak
benar dari kenyataan, apapun yang ia katakana hanya brupa
kebohongan yang bertujuan ingin dengan sengaja menyebar
fitnah dan berita dusta kepada orang lain.
11. Rakus dan serakah
Rakus dan serakah adalah suatu sikap yang sangat
berlebihan dalam mencintai dunia, harta benda dan lain
sebagainya, sehinggamengalahkan kepentingan agamanya.
12. Berputus asa
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
42/67
42
Putus asa adalah hilangnya semangat berjuang untuk
meraih sesuatu kebenaran yang hirarki, seperti hilangnya
semangat bertaubat, hilangnya semangat beribadah,hilangnya
semangat menuntut ilmu dan hilangnya semangat untuk
mencari keridaan dan kecintaan Allah.
13. Pemalas
Sikap pemalas adalah salah satu dari penyakit hati yang
akan melemahkan mental atau kejiwaan bagi pelakunya.
Orang-orang yang telah termakan barang-barang haram dan
najis biasanya mudah terkena penyakit ini.
14. Hilangnya rasa mali
Yang dimaksud dengan hilangnya rasa malu dalam diri
seseorang adalah apabila :
a. Ia tidak malu meninggalkan perintah Allah dan tidak
malu melanggar larangan Allah
b. Ia tidak malu melakukan perbuatan maksiat dihadapan
Allah dan makhluk-Nya
c. Ia tidak malu menampakkan aurat dan kehormatannya
kepada orang lain
d. Ia tidak malu melakukan pembelaan diri dari akibat
perbuatannya yang buruk, jahat, dan bertentangan
dengan hokum-hukum Allah maupun hak-hak hamba,
dan mengajukanberbagai dalil dan alasan, bahkan tidak
segan-segan ia mengkambinghitamkan orang lain yang
tidak bersalah.9
Meskipun tidak terhingga banyaknya, namun setidak-tidaknya
dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu (1) psikopatologi yang
berhubungan dengan akidah dan berhubungan dengan tuhan (illahiyah),
seperti syirik,kufur, zindiq dan sebagainya; (2) psikopatologi yang
9
'a!ay *ri Iin, Psi#%&erapi Perspe#&if Islam + Psi#%l%gi %n&emp%rer,-I. /alangPrees,/alang,2009)!al)145166)
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
43/67
43
berhubungan dengan hubungan kemanusiaan (insaniyah), seperti hasad,
ujub, ghadab, su al-zhan dan sebagainya; (3) psikopatologi yang
berhubungan dengan akidah dan hubungan dengan manusia seperti riyak,
nifak dan sebagainya.
Penderita penyakit batiniah ini secara fisik boleh jadi
berpenampilan gagah, tetap kuat, namun hatinya rapuh, menderita, resah,
gelisah, gersang, dan tidak mampu menikmati kjayaan fisiknya .
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
44/67
44
BAB VIII
A. Pengertian psikoterapi
Psikoterapi adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah
yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan prilaku. Psikoterapi berasal dari dua
kata, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “ Therapy” yang
artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Psikoteraoi juga disebut
dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental atau terapi pikiran. Istilah ini
mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam
mengatasi gangguan emosionalnya, dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran,
dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam
mengatasi masalah psikisnya. Psikoterapi merupakan proses interaksi formal
antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan
memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien.Seorang psikoterapis dngan
pengetahuan dan keterampilan psikologisny akan membantu klien mrngatatasi
keluhan secara professional dan legal.
Pengetahuan tentang psikoterapi sangat berguna untuk :
1) Membantu penderita dalam memahami dirinya, mengetahui sumber-
sumber psikopatologi dan kesulitan penyusaian diri, serta member
perspektif masa depan yang lebih cerah dalam kehidupan jiwanya.
2) Membantu penderita dalam mendiagnosis bentuk-bentuk
psikopatologi
3) Membantu penderita dalam menentukan langkah-langkah praktis dan
plaksanaan terapinya.10
B. Tujuan dan manfaat psikoterapi berdasarkan Al-Qur’an dan
Hadist
10
!&&p$$$) %mpa siana )%mselian!aiya&ipsi#%&rapymenr& alrananassnna!551b0867a333111e21b65b4
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
45/67
45
Tujuan psikoterapi adalah memperkuat motivasi klien untuk melakukan
hal yang benar. mengurangi tekanan emosional, mengembangkan potensi klien,
mengubah kebiasaan, memodifikasi struktur kognisi, memperoleh pengetahuan
tentang diri, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan hubungan
interpersonal, meningkatkan kemampuan mengambil keputusan, mengubah
kondisi fisik, mengubah kesadaran diri mengubah lingkungan social.
Manfaat Psikoterapi Manfaat Psikoterapi secara non spesifik, psikoterapi
dapat menambah efektivitas terapi lain yaitu sebagai suatu yang spesifik atau
khusus. Psikoterapi merupakan rangkaian teknik yang digunakan untuk mengubah
perilaku (teknik merupakan rangkaian tindakan yang dibakukan untuk
mendapatkan perubahan tertentu, bukan urutan perubahan alamiah, sehingga
harus dilatih untuk mencapai ketrampilan optimal). Dengan psikoterapi, seorang
psikoterapis akan dapat memanfaatkkanan teknik-teknik untuk meningkatkan
hasil yang ingin dicapainya.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
46/67
46
BAB IX
TERAPI KECEMASAN DALAM ALQUR’AN DAN SUNNAH
Dalam kehidupan sehari hari kita sering dilanda rasa cemas dan gelisah
akibat tekanan hidup dan berbagai masalah yang dihadapi. Kadangkala ada pula
orang yang dilanda kecemasan dan kekuatiran dengan penyebab yang tidak jelas
dan tidak diketahui. Orang yang selalu ingat dan bertawakal pada Allah insya
Allah tidak akan mengalami rasa cemas dan gelisah berlebihan dalam menghadapi
berbagai masalah . Mereka yakin akan pertolongan dan lindungan Allah pada diri
mereka. Mereka yakin dengan naungan dan lindungan Allah tidak ada satu
kekuatanpun yang dapat mencelakai dan menghalahkan mereka.
Ayat tertentu yang dibaca berulang ulang dengan penuh keyakinan dapat
menghilangkan rasa gelisah, cemas dan ketakutan yang berlebihan. Apalagi jika
ayat itu ditadaburi dan diiringi dengan doa mohon perlindungan dan pertolongan
dari Allah. Berikut ini kami sampaikan beberapa ayat Qur’an yang dapatmenghilangkan rasa takut, cemas dan gelisah yang berlebihan .
1. AT TAUBAH 51
Dengan membaca atau mendengarkan surat At taubah 51 beserta
tadabburnya diatas diharapkan akan muncul suatu keyakinan bahwa tidak
akan menimpa dirinya suatu bencana atau kesulitan tanpa izin dan
kehendak Allah. Dengan bersandar dan berserah diri pada Allah akan
muncul rasa aman dan nyaman dalam hati orang tersebut. Ia yakin bahwa
dirinya berada dalam naungan dan lindungan Allah.
1. ALI IMRAN 160
Dengan membaca dan mendengarkan surat Ali Imran ayat 160 ini serta
mentadabburinya akan muncul keyakinan dalam diri seseorang bahwa jika
Allah menolongnya , maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
47/67
47
mengalahkannya. Keyakinan ini akan menghilangkan rasa cemas, kuatir dan
was was terhadap ancaman yang datang dari mana saja. Ia yakin dalam
naungan dan lindungan Allah tidak ada satu kekuatanpun yang dapat
mencelakainya. Ia yakin dengan pertolongan Allah ia bisa mengatasi
berbagai masalah yang hadir dihadapannya. Ia yakin bersama Allah tidak ada
masalah yang tidak bisa diatasi.
2. AL ANFAL 9-10
Dengan membaca dan mendengarkan surat al Anfal 9-10 ini secara
berulang ulang dan mentaburinya , diharapkan akan muncul keyakinan
bahwa Allah akan mengirim 1000 malaikat yang datang dari segala penjuru
langit dan bumi untuk memberi pertolongan mengatasi berbagai masalah
yang sedang dihadapi. Keyakinan ini akan menimbulkan rasa aman, nyaman
dan tentram didalam hati orang yang bersangkutan. Ia yakin bahwa ia tidak
berjuan sendiri dalam mengatasi masalahnya, tapi ada ribuan Malaikat
disekelilingnya yang selalu siap memberi pertolongan dan bantuan baginya.
A.
Definisi Kecemasan
Kesulitan dalam menggambarkan kecemasan telah menimbulkan banyak
definisi. Karena orang akan menjadi bingung oleh banyaknya definisi yang
dikemukakan, maka di sini hanya akan diutarakan tiga definisi mengenai
kecemasan, yakni: 1. Suatu perasaan yang berlebihan terhadap ketakutan,
kekhawatiran, dan bencana yang akan datang (Goldenson, 1970: 90 dalam
Yustinus (2010); 2. Kesadaran akan tegangan yang tidak menyenangkan(Menninger, 1963: 129 dalam Yustinus (2010); 3. Kekhawatiran yang disebabkan
oleh suatu ancaman terhadap nilai yang dianggap individu sangat penting bagi
eksistensinya sebagai suatu diri (May, 1967: 72 dalam Yustinus (2010).
B. Kecemasan dalam Al-Quran dan As-Sunnah
Kecemasan adalah salah satu penyakit yang banyak tersebar diantara
manusia. Dalam bahasa Arab dikatakan bahwa bila sesuatu cemas, maka ia akan
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
48/67
48
bergerak dari tempatnya. Hingga bisa dikatakan bahwa bentuk kecemasan adalah
adanya perubahan atau goncangan yang berseberangan dengan ketenangan yang
Allah gambarkan dalam firman-Nya dalam surah al-Fajr ayat 27-30, “Hai jiwa
yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-
Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke
dalam surge-Ku.”
Kecemasan lahir dari adanya ketakutan akan masa depan atau akan terjadi
sesuatu yang tidak diharapkan ataupun adanya pertentangan dalam diri. Bisa
dibilang kecemasan lebih parah dari ketakutan biasa. Ketakutan umumnya akan
hilang dengan hilangnya penyebab yang memunculkannya. Namun, kecemasan
yang sudah muncul seolah akan tetap menjadi lingkaran setan dalam dirinya.
Apabila salah satu penyebab kemudian hilang, maka akan timbul sebab lainnya
yang datang dari bisikan setan.
Kecemasan bisa jadi datang dengan tiba-tiba dan hanya sementara
sebagaimana yang dikenal pada saat ini dalam kehidupan manusia. Dan,
terkadang pula menimpa manusia beberapa waktu, beberapa hari. Terkadang
dalam jangka waktu yang lama, terkadang sebentar tergantung keadaan yang ada.
1. Penyebab Kecemasan
Sesungguhnya manusia tidak dilahirkan dengan penuh ketakutan ataupun
kecemasan. Sesungguhnya ketakutan dan kecemasan itu hadir karena adanya
emosi yang berlebih. Selain itu, keduanya pun mampu hadir karena lingkunganyang menyertainya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun pekerjaan.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa penyebab hadirnya kecemasan antara
lain sebagai berikut.
a) Rumah yang penuh pertengkaran ataupun salah pengertian atau penuh
dengan kesalahpahaman serta adanya ketidakpedulian orang tua terhadap anak-
anaknya.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
49/67
49
b) Lingkungan yang memfokuskan pada persaingan memperebutkan materi
ataupun pertengkaran demi mempertahankan hidup dan juga yang menumbuhkan
ambisi manusia hingga mampu mengalahkan akhlak dan hati nuraninya.
c) Menurut Adil Fathi (2004) salah satu penyebab kecemasan yang dialami
oleh kebanyakan orang adalah rasa jengkel pada diri mereka dengan tingkah laku
dan perbuatan orang lain atau mereka merasa diabaikan oleh orang lain, sehingga
ia merasa rendah diri. Berawal dari hal itulah, ia mulai merasa rendah diri dan
tidak dihormati oleh orang lain. Akibatnya, ia sering merasa sedih karena ia telah
berbuat baik kepada mereka, namun mereka tidak membalasnya dengan kebaikan
bahkan mereka membalasnya dengan penolakan.
Dalam Islam, kekecewaan karena pengabaian tidak akan terjadi karena
dasar atau niat dari melakukan setiap kebaikan adalah karena Allah Swt. Jadi
apakah akan mendapat balasan atas kebaikan atau tidak, seseorang tak akan
mengkhawatirkannya karena keyakinan bahwa setiap balasan sudah diatur oleh
Maha Pemberi Balasan.
Agama Islam yang suci telah mengajarkan kita kaidah yang luhur
berkaitan dengan hal ini. Kaidah ini terungkap dalam sabda Rasulullah saw.,
“Yang dimaksud dengan waasil (penyambung silaturrahmi), bukanlah mukaafi
(orang yang membalas dengan balasan setara), akan tetapi yang dimaksud
dengan waasil (penyambung silaturrahmi) adalah orang yang apabila ia telah
diputus hubungan silaturahminya ia berusaha menyambungnya lagi.” (HR
Bukhari dan yang lainnya)
Demi Allah, itu adalah kaidah yang sangat berharga agar terbebas dari rasa
cemas yang timbul karena tidak adanya keseimbangan dalam suatu hubungan.
C.
Islam memandang Penyebab Kecemasan
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
50/67
50
Kecemasan seringkali merampas kenikmatan dan kenyamanan hidupnya,
serta membuat mereka selalu gelisah dan tidak bisa tidur lelapsepanjang malam.
Ada beberapa hal yang selalu menyebabkan situasi tersebut terjadi di antaranya :
1. Lemahnya keimanan dan kepercayaan terhadap Allah Swt.
2. Kurangnya tawakkal mereka terhadap Allah Swt.
3. Terlalu sering memikirkan kejayaan masa depannya dan apa yang akan
terjadi kelak dengan pola pikir dan cara pandang yang negative terhadap
dunia dan seisinya.
4.
Rendahnya permohonan mereka tentang tujuan dari penciptaan mereka.
5. Selalu tergantung pada diri sendiri dan sesama manusia lain dalam urusan
di dunia, sehingga lupa menggantungkan hidupnya kepada Allah Swt.
6. Mudah dipengaruhi oleh hawa nafsu ketamakan, keserakahan, ambisi,
keegoisan yang berlebihan.
7. Meyakini bahwa keberhasilan berada di tangan manusia sendiri atau
ditentukan oleh usahanya sendiri.
Akan tetapi, sesungguhnya manusia tidak dilahirkan dengan penuh
ketakutan ataupun kecemasan. Pada dasarnya ketakutan dan kecemasan hadir
karena adanya luapan emosi yang berlebihan. Selain itu, keduanya hadir karena
adanya faktor lingkungan yang menyertainya, misalnya sekolah, keluarga, dan
sosial (pekerjaan dan budaya masyarakat).
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
51/67
51
BAB X
TERAPI HYSTERIA
A. PENGERTIAN HISTERIA
Histeria merupakan penyakit yang terjadi akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan,
kegelisahan, kecemasan dan pertentangan batin. Dalam rnenghadapi
kesukaran itu orang tidak mampu menghadapinya dengati cara yang wajar,
lalu melepaskan tanggung jawab dan lari secara tidak sadar kepada gejala-
gejala hysteria yang tidak wajar. Diantara gejala-gejalanya ada yang
berhubungan dengan fisik dan ada pula yang berhubungan dengan mental.
B. JENIS –JENIS HISTERIA
1. Hysteria konversia Dengan tanda-tanda konflik mental yang
diubah ke dalam symptom-simptom jasmaniah seperti
kelumpuhan, kebutaan, dan anesthesia a tau mati rasa.
2. Somnabulisme atau tidur berjalan
3. Fugue atau pelarian , dengan mana penderita jadi kehilangan
ingatan akan pengalaman-pengalaman pribadi dimasa lalu.
4. Pribadi majemuk Pribad ganda atau majemuk mutiplepersonality,
yaitu kepribadian yang terbelah dalam dua, tiga atau lebih
kepribadian, dengan dissosiasi, serta kesadaran-kesadaran yang
berbeda.
Ciri-ciri kepribadian penderita hysteria antara lain sebagai berikut :
1. Pasien bersifat sangat egoistis, selfish dan semau gue, perangainya
semisal anak yang manja dan busuk. Selalu menginginkan
perhatian dan belas kasihan sebanyak-banyaknya, disamping
mengharapkan pujian.
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
52/67
52
2. Selalu merasa tidak bahagia sangat sugestibel dan sensitive sekali
terhadap opini orang lain. Selanjutnya dia melakukan semua
sugesti orang lain itu untuk mendapatkan pujian, perhatian dan
persetujuan. Akibatnya, ia malah mengalami banyak kebingungan
dan konflik batin.
3. Emosinya sangat kuat dan semua penilaiannya ditentukan oleh rasa
suka tidak suka yang kuat.
4. Selalu cenderung untuk melarikan diri dari kesulitan dan hal-hal
yang tidak menyenangkan. Lalu berusaha dengan symptom-
simptom fisik yang sengaja dibuat-buat, ditiru atau dihebatkan
berupa gejala pingsan dan pura-pura sakit, untuk memperpanjang
usaha melarikan diri , atau berusaha untuk mendapat kan maaf
serta belas kasihan dari orang luar, tujuan utama dari perbuatannya
ialah untuk menghindari tugas-tugas tertentu atau menghindari
situasi yang tidak menyenangkan. Pendapat aliran psikoanalisa
mengatakan bahwa kelemaha pribadi berupa pembawaan. Timbul
fiksasi ide-ide yang keliru dan macam-macam perasaan negative (
malu, bersalah, berdosa, gagal )..yang ditekan menjadi komplek
terdesak dan kemudian timbul menjadi banyak komplik internal,
elemen-elemen yang ditekan dalam ketidaksadaran itu lalau
ditampilkan keluar melalui motor behavior. Jadi, symptom histeris
itu merupakan ekspresi yang dikamuflase dari fiksasi ide-ide dan
elemen-elemen yang ditekan tadi. Selanjutnya terjadi dissosiasi
antara dirinya dengan lingkungannyadalam berbagai bentuk dan
graadasi.
Stigma atau ciri khas yang sering menyertai gejala histeris adalah :
1. Sering merasa pusing. Bisa juga mengalami stupor bagaikan
terbius dan tidak merasakan apa-apa. Kadang-kadang seperti dalam
keadaan trance ( seperti dlaam mimpi yang spiristis, merawankan
jiwa )
-
8/19/2019 MAKALAH 1.pdf
53/67
53
2. Menjadi sangat pelupa atau pikun, sering dibarengi symptom
somnabulistis, fugue, ataupun pribadi majemuk.
3. Adakalanya timbul keakitan-kesakitan histeris sekalipun tidak ada
kesakitan organis yang disebabkan oleh sugesti diri dan ide-ide
fixed yang salah ( merasa betul-betul sakit ).
4. Ada juga yang menderita kelumpuhan, anggota badan menjadi
kaku, buta, tuli dan disertai invalidisme lain-lain yang sifatnya
sementara.
5. Sangat sugestibel, egosentris , selfish, dengan emosi yang tidak
stabil.
6. Ada tics ( gerak-gerak fical, diwajah ) dan tremor atau selalu
bergetar atau gemetaran, ada juga yang sering kali kejang-kejang
dan mau muntah.
7. Ada anaesthesia, yaitu tidak bisa merasa apa-apa. Dan sering
mendapat gangguan pada alat pernapasan.
C.
BENTUK-BENTUK HISTERIA
1. Hysteria minor ( bentuk lunak dari symptom hysteria )
top related