laporan studi kasus fix1.3.pdf
Post on 02-Mar-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
1/19
""
F. Prognosis
1.
Ad vitam: ad bonam
2. Ad sanactionam: ad bonam
3. Ad functionam: ad bonam
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
2/19
"#
LAPORAN STUDI KASUS
PENANGANAN GIZI BURUK PADA IBU HAMIL MELALUI
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KELAPA GADING
PEMBIMBING:
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
DISUSUN OLEH :
Yusra Dina 1102010306
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
4 APRIL 15 APRIL 2016
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
3/19
"$
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Penanganan Gizi Buruk pada Ibu Hamil
dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
periode April 2016 Mei 2016 telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan
dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Jakarta, Mei 2016
Pembimbing,
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
4/19
"%
LAPORAN KASUS
1.1BERKAS PASIEN
A.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. C
Umur : 33 tahun
Alamat : Teluk Amboina D8, RT/RW 05/08, Sukapura, Jakarta Utara
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Katolik
Suku bangsa : Jawa
Tanggal berobat : 7 April 2016
B. ANAMNESIS
(Autoanamnesis pasien pada tanggal 7 April 2016)
1. Keluhan Utama :
Pasien G3P2A0merasa hamil 22 minggu datang untuk kontrol kehamilan.
2.
Keluhan Tambahan :
Pasien mengeluh badan terasa lemas.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien G3P2A0 hamil 22 minggu datang ke Puskesmas Kecamatan Kelapa
Gading untuk kontrol kehamilan. Pasien mengeluhkan beberapa hari terakhir ini
merasakan badan terasa lemas sehingga menjadi kurang bersemangat dalam
melakukan aktivitas.Keluhan badan lemas cukup mengganggu aktivitas pasien.
Pasien sehari-hari melakukan aktivitas seperti menyapu lantai, mengepel lantai,mencuci baju,memasak serta mengurus anak. Pasien juga mengeluhkan nafsu
makannya berkurang. Selain itu, pasien sering merasakan mengantuk pada siang
hari.
Pasien mengaku tidak pusing, mual maupun muntah. Tidak ada keluhan
demam maupun kejang. BAK dan BAB tidak ada masalah. Tidak ada keluhan
perdarahan dari jalan lahir ataupun keluar cairan dari jalan lahir. Selama
mengalami keluhan pasien hanya beristirahat dan tidak pernah minum obat.
Selama kehamilan pasien rutin kontrol ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
5/19
"&
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a)Riwayat hipertensi : disangkal
b)
Riwayat Diabetes Mellitus (DM) : disangkal
c)Riwayat asma : disangkal
d)Riwayat penyakit jantung : disangkal
e)Riwayat penyakit paru : disangkal
f)
Riwayat alergi : disangkal
g)Riwayat operasi sebelumnya : disangkal
5.
Riwayat Penyakit Keluarga
a)Riwayat hipertensi dalam keluarga : disangkal
b)
Riwayat DM dalam keluarga : disangkal
c)Riwayat Asma dalam keluarga : disangkal
d)Riwayat penyakit jantung dalam keluarga : disangkal
e)
Riwayat penyakit paru dalam keluarga : disangkal
f)Riwayat alergi dalam keluarga : disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan Tn.L
yaitu suami pasien yang bekerja sebagai karyawan swasta. Penghasilan
suaminyaRp 4.000.000/bulan. Pendapatan tersebut digunakan untuk kebutuhan
sehari- hari. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.Pasien tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga.
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Kecamatan Kelapa
Gading. Pasien mengatakan bahwa sudah tiga kali memeriksakan kehamilannya.
Pasien sudah satu kali mendapatkan suntikan imunisasi tetanus.
Pasien tidak mempunyai kebiasaan merokok. Di dalam keluarga pasien,
yang merokok hanya Tn.L. Tn.L tidak pernah merokok di dalam rumah. Pasienkadang-kadang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
6/19
"'
8. Riwayat Kehamilan Sebelumnya
Tabel 1. Riwayat Kehamilan Sebelumnya
Kehamilan
keTempat Penolong
Umur
Persalinan
Cara
Persalinan
BB
Lahir
Jenis
KelaminUsia
Keadaan:
Hidup/Mati
IRumah
BidanBidan Aterm Spontan
2.700
grLaki-laki 6 th Hidup
IIRumah
Sakit
Dokter
SpesialisAterm
Sectio
caesarea
2.900
grPerempuan
2,5
thHidup
III ------------------------ Kehamilan Saat Ini ---------------------
9. Riwayat Tambahan
- Riwayat Menikah : Menikah 1 kali
- Riwayat Obstetri : G3P2A0
-
HPHT : 2 November 2015
- Taksiran Persalinan : 9 Agustus 2016
-
Usia Kehamilan : 22 - 23 minggu
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
2. Vital Sign
a. Tekanan darah : 110/80 mmHg
b.
Respirasi : 16 x/menitc. Nadi : 76 x/menit
d. Suhu : 36,5 C
3. Status Gizi
a. Berat badan : 37 kg
b. Tinggi badan : 150 cm
c. IMT :16,5 kg/m2
(Gizi Kurang)
d. Lingkar lengan : 20,5 cm
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
7/19
"(
4.
Status Generalis
a. Kepala
a) Bentuk : Normocephal
b)
Rambut : Hitam,tidak mudah dicabut
b. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
refleks cahaya (+/+)pupil bulat isokor
c. Telinga : Bentuk normal, serumen (+), pendengaran baik
d. Hidung : Septum tidak deviasi, sekret (-/-), polip (-/-)
e. Tenggorokan : Tidak hiperemis, T1 T1
f. Mulut : Mukosa bibir basah, tidak sianosis, lidah tidak kotor
g. Leher : Trakea ditengah, pembesaran kelenjar getah bening (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-)
h. Thorax : Cor : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop(-)
Pulmo :vesikuler diseluruh lapang paru,wheezing-/-,
rhonki -/-
i. Abdomen : Cembung, tegang, bising usus (+) normal, hepar dan
lien sulit dinilai
j.
Ekstremitas : akral hangat, edema (-/-/-/-), sianosis (-/-/-/-), CRT
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
8/19
")
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Golongan Darah : O+
- Hb : 12,1 mg/dL
-
Glukosa Darah Sewaktu (GDS) : 147 mg/dL
1.2BERKAS KELUARGA
A. PROFIL KELUARGA
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. L
Umur : 35 tahun
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. C
Umur : 33 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Bentuk keluarga ini merupakan keluarga inti (the nuclear family).
Mereka yang tinggal dalam satu rumah adalah Tn.L sebagai suami pasien, Ny.
C sebagai pasien, An.R sebagai anak pertama pasien dan An.A sebagai anak
kedua pasien.
Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No. NamaStatus
keluarga
Jenis
kelamin
Umur
(tahun)Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. L Suami Laki - laki 27 tahun SMA
Karyawan
swasta
2 Ny. C Istri Perempuan 23 tahun SMAIbu Rumah
Tangga
3 An. R Anak I Laki-laki 6 tahun TK -
4 An A Anak II Perempuan 2,5 tahun - -
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
9/19
#*
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal
Status Kepemilikan Rumah : Milik sendiri
Daerah Perumahan : Padat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 5 x 8 m2
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 4 orang
Luas halaman rumah: tidak ada
Bertingkat/tidak bertingkat: tidak bertingkat
Lantai rumah terbuat dari: keramik
Dinding rumah terbuat dari: tembok
Jamban keluarga: ada
Tempat bermain: tidak adaVentilasi rumah : ada
Penerangan listrik: 450 watt
Air bersih: ada (PAM)
Tempat pembuangan sampah: ada
Keluarga tinggal di rumah dengan
status kepemilikan kontrak yang
terletak di lingkungan padat
penduduk. Rumah tersebut cukup
nyaman untuk ditempati oleh seluruhanggota keluarga dan belum
memenuhi syarat-syarat rumah sehat.
b.Kepemilikan barang-barang berharga
Keluarga Ny. C memiliki satu buah motor serta memiliki beberapa barang
elektronik di rumahnya antara lain yaitu, satu buah televisi 21 berwarna yang terletak
di ruang tamu, dua buah kipas angin yang terletak di kamar tidur dan ruang tamu, dua
buah handphone, satu buah video player,kulkas satu pintu, satu buah rice cooker, sertasatu buah kompor gas.
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
10/19
#+
c. Denah rumah
Kamar tidur
8m
Ruang keluarga
Kamar dapur
mandi
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Ny. C
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Tempat berobat
Jika ada salah sau anggota keluarga yang sakit, awalnya keluarga Ny. C akan
mengobati sendiri dengan obat-obat yang dibeli sendiri di warung. Namun, apabila
sakit tidak sembuh-sembuh barulah keluarga Ny. C berobat ke Puskesmas Kecamatan
Kelapa Gading atau ke klinik dokter umum.
b. Asuransi/ Jaminan Kesehatan
Keluarga Ny.C memakai kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
5m
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
11/19
#"
c. Kepatuhan dalam minum tablet Fe dan tablet Asam Folat
Ny.C tidak meminum tablet Fe dan tablet Asam Folat yang diberikan
puskesmas setiap hari karena setiap minum tablet Fe dan tablet Asam Folat tersebut
Ny. Ckadang-kadang lupa untuk meminum obat tersebut. Tn.L kadang-kadang
mengingatkan Ny. C untuk meminum tablet Fe dan tablet Asam Folat setiap hari
karena setiap pulang kerja Tn.L merasakan capek dan lupa untuk mengingatkan.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 4. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusatpelayanan kesehatan
Angkutan umum
Tarif pelayanan kesehatan Tanpa biaya
Kualitas pelayanan
kesehatanCukup memuaskan
Letak Puskesmas KecamatanKelapa Gading tidak jauh dari
tempat tinggal pasien, sehinggauntuk mencapai puskesmas keluarga
pasien dapat menggunakan sarana
angkutan umum. Untuk biaya
pengobatan diakui murah karena
ditanggung oleh BPJS dan
pelayanan puskesmas pun dirasakan
keluarga pasien cukup memuaskan.
5. Pola konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan
Pola makan keluarga Ny.C mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua
sampai tiga kali sehari, yaitu makan pada pagi, siang dan malam hari. Makanan
yang dimakan dimasak sendiri oleh Ny. C. Terkadang membeli makanan yang ada
di sekitar rumahnya. Mereka tidak rutin melakukan kegiatan makan bersama
dikarenakan Tn. L bekerja sebagai pegawai swasta.
Ny. C sering merasa lemas dan kurang nafsu makan selama hamil, sehingga
pola makan pasien menjadi tidak teratur dan berkurang porsinya. Suami nya juga
sering berada diluar rumah untuk bekerja, sehingga Ny.C tidak bersemangat untuk
makan. Keluarga Ny.C tinggal jauh dari rumah mereka.
Keluarga Ny.C tidak memiliki ruangan khusus tempat makan, sehingga
mereka biasa makan di ruang tamu/ruang keluarga. Mereka juga membiasakan diri
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
12/19
##
untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan serta merapikan
dan membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Ny. C belum menerapkan pola gizi seimbang sesuai dengan pedoman gizi
karena walaupun mereka sehari-hari telah membiasakan untuk sarapan namun kalori
makanan yang mereka konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan kalori basal.
Makanan yang dimakan juga tidak sesuai dengan menu makan gizi seimbang, tidak
membatasi konsumsi makanan yang berlemak dan berminyak, masih mengkonsumsi
makanan yang mengandung bahan pengawet dan tidak melakukan aktivitas fisik
seperti berolahraga secara teratur. Karena menurut Ny. C aktivitas sehari-harinya
sudah termasuk berolahraga.
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dimasak maupun dibeli oleh Ny.
C antara lain nasi, tahu, tempe, telur, ikan,ayam, dan sayur. Menu lainnya seperti
daging sapi atau daging kambing jarang sekali dikonsumsi. Pola gizi seimbang belum
diterapkan pada keluarga Ny.C. Ny. C terkadang masih mau makan buah yang
dibelinya dari tukang buah keliling.
Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut:Tabel 5. Pola makan pasien pada tanggal 4 April 2016
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Bubur ayam 225 kal 40 gr 11 gr 2 gr
Air putih - - - -
Siang Nasi putih 175 kal 40 gr 4 gr -
Telur dadar 225 kal - 7 gr 10 gr
Tahu 75 kal 7 gr 5 gr 7 gr
Air putih - - - -
Malam Nasi putih 175 kal 40 gr 4 gr -
Tempe orek 187 kal 7 gr 5 gr 8 gr
Total kalori pada tanggal 4 April 2016: 1.062 kalori
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
13/19
#$
Tabel 6. Pola makan pasien pada tanggal 5 April 2016
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Nasi putih 175 kal 40 gr 4 gr -
Sayur labusiam
Tahu
Teh manis
25 kal75 kal
-
5 gr7 gr
-
1 gr5 gr
-
-3 gr
-
Siang Nasi putih 175 kal 40 gr 4 gr -
Ikan teri 95 kal - 10 gr 6 gr
Air putih - - - -
Malam Bakso 95 kal - 10 gr 6 gr
TahuTeh manis
80 kal-
8 gr-
6 gr-
3 gr-
Total kalori pada tanggal 5 April 2016: 720 kalori
Tabel 7. Pola makan pasien pada tanggal 6 April 2016
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi Nasi putih 175kal 40 gr 4 gr -
Telur dadarTempe
goreng
225 kal187 kal
-7 gr
7 gr5 gr
10 gr8 gr
Air putih - - - -
Siang Nasi putih 175 kal 40 gr 4 gr -
Sayur bayam 25 kal 5 gr 1 gr -
Ikan goreng 200 kal - 7 gr 7 gr
Air putih - - - -
Malam Bakso 165 kal - 7 gr 10 grTeh manis - - - -
Total kalori pada tanggal 6 April 2016: 1.152 kalori
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
14/19
#%
! Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim Ali (2009)
adalah:
Keterangan :
BBIH = Berat badan ideal ibu hamil yang akan dicari
BBI = Berat badan ideal sebelum hamil
UH = Usia kehamilan dalam minggu
- Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict adalah:
Kalori basal = BBI x 25 kal/ kgBB
= 50 kg x 25 kal
= 1.250 kal
-
Koreksi Faktor Aktivitas :
Tambahkan Faktor aktivitas pada kebutuhan kalori basal Tambahkan 10% pada
Aktivitas Ringan (Pekerjaan rumah tangga)
= 1.250 kal x 10% = 125 kal
- Total Kebutuhan Kalori Harian = Kebutuhan Kalori Basal + Koreksi Faktor Aktifitas +
Kehamilan
= 1.250+ 125 + 300
= 1.675 kal = 1.700 kal
- Kebutuhan Zat Gizi :
a. Karbohidrat (60-70%) = 60% x 1.700 kal = 1.020 kal : 5 kal/gr = 204 gr
b.
Protein (10-15%) = 10% x 1.700 kal = 170 kal : 4 kal/gr = 42,5 gr
c. Lemak (20-25%) = 20% x 1.700kal = 340 kal : 9 kal/gr = 37,8 gr
BBI = (TB 100 )
= 150 100
= 50 kg, maka
BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )
= 50 + ( 22 x 0,35 )
= 57,7 kg
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
15/19
#&
Interpretasi terhadapfood recallpasien:
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. C mendapat total kalori per hari:
Tanggal 4 April 2016 : 1.062kal
Tanggal 5 April 2016 : 720kal
Tanggal 6 April 2016: 1.152kal
Total kalori : 1.062 + 720 + 1.152 / 3 = 978 kalori/hari
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang ke
puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien kurang dari
jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakupi gizi yang
seimbang untuk kehamilannya.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Tn. L kadang-kadang memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. C karena
sibuk bekerja. Setiap kali Ny.C mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. L
menyarankan istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke bidan di
Puskesmas. Tapi Tn.L jarang meluangkan waktunya untuk mengantarkan Ny. C ke
Puskesmas karena Tn.L bekerja, Ny. C selalu pergi sendiri dengan menggunakan
angkutan umum.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Kesibukan suami yang tidak bisa selalu menemani istrinya saat berobat untuk
kontrol kehamilan sehingga Ny. C takut jika nanti dia akan mengalami persalinan
tetapi suaminya tidak bisa berada di sampingnya.
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
16/19
#'
B.GENOGRAM
1. Bentuk Keluarga :
Bentuk keluarga ini merupakan keluarga inti (the nuclear family). Mereka yang
tinggal dalam satu rumah adalah Tn.L sebagai suami pasien, Ny. C sebagai pasien,
An.R sebagai anak pertama pasien dan An.A sebagai anak kedua pasien.Ny. C tinggal
berempat dalam satu rumah.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. L Tahap III, keluarga dengan anak usia
prasekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6 tahun)
3. Family Map
Gambar 2. Family Map
4. Dinamika Keluarga:
Masalah dalam keluarga ini adalah kurangnya waktu berkumpul bersama
karena Tn.L sibuk dengan pekerjaannya sehingga komunikasi antar anggota keluarga
juga kurang berjalan dengan baik.Walaupun Tn. L tidak selalu ada bersama keluarga
namun kadang-kadang beliau juga memperhatikan keadaan istrinya mengenai
kesehatan keluarganya seperti kontrol kehamilan sesuai jadwal.
Hubungan pasien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup baik.Pasien
senang bergaul dengan masyarakat disekitarnya.Jika tidak ada yang bisa membantu
untuk menemani pasien berobat maka pasien mengajak tetangga sebelah rumahnya
untuk menemaninya.
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
17/19
#(
5. Fungsi Keluarga
a. Biologis :
Secara aspek biologis keluarga Tn. L telah menjalankan fungsinya dengan baik.
Ny. C sedang mengandung anak ketiga daripernikahan mereka.
b.Psikologis :
Secara psikologis keluarga tersebut saling menyayangi satu samalain.Tn. L , Ny. C
dan kedua anaknya sangat menantikan kelahiran anak ketiga mereka.
c. Sosial :
Tn. L dan Ny. Cdapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan baikdengan tetangga
disekitar rumah mereka serta selalu ikut sertakegiatanyang diadakan di lingkungan
rumah mereka.
d. Ekonomi :
Tn. L bekerja sebagai karyawan perusahaan penghasilan yang diperoleh termasuk
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Keluarga tersebut juga
menabung setiap bulan di bank untuk masa depananaknya dan juga sebagai
investasi di masa tua kelak.
e. Pendidikan :
Tn. L dan Ny. C mungkin hanya tamatan SMA namun merekaberniat dan berjanji
akan mengusahakan sebisa mungkin untuk menyekolahkan anak-anak mereka
kelak sampai tingkat perguruantinggi.
C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga
Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :
- Kurangnya waktu berkumpul bersama di dalam keluarga karena kesibukan dari
Tn.L yang bekerja sebagai karyawan perusahaan sehingga Ny. C takut jika nanti
dia akan mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa berada di sampingnya.
- Kebiasaan suami juga sama dengan istrinya yaitu kurangnya makanan berserat
seperti sayur-sayuran dan buah buahan. Kebiasaan makan Ny.C yaitu pemilih
dalam mengkonsumsi makanan, sehingga ia jarang makan daging ataupun susu
hamil.
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
18/19
#)
-
Kurangnya pengetahuan mengenai gizi pada kehamilan sehingga Tn. L dan Ny. C
tidak mengkhawatirkan mengenai permasalahan gizi yang Ny. C alami.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
! Alasan Datang: Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan
untuk kontrol kehamilan.
! Kekhawatiran: Tidak ada kekhawatiran pasien pada diri pasien. Pasien
merasa hal ini bukanlah hal yang serius dan dapat sembuh dengan
pertolongan dokter.
! Harapan: Pasien berharap dapat mengetahui bahwa hal yang terjadi pada
dirinya bukanlah hal yang serius, serta pasien ingin mengetahui informasi
mengenai kondisi kesehatan serta kehamilannya tersebut.
! Persepsi Penyakit: Pasien merasa sakit yang diderita pasien bukanlah hal
yang serius dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesa, pasiendatang dengan keluhan sering merasa lemas
dan nafsu makan dirasakan berkurang. Saat ini pasien hamil trimester ke II,
sehingga harus mendapat perhatian khusus terhadap bayi dalam kandungannya.
Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik didapatkan lingkar lengan 20,5 cm, indeks
massa tubuh didapatkan 16,5 kg/m2 (Gizi Kurang), lain lain dalam batas
normal. Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan bahwa
Diagnosis : G3P2A0gravida 22-23 minggu dengan gizi kurang
3. Aspek Resiko Internal
Pola makan Ny. C yang kurang baik. Ny. C jarang mengkonsumsi daging dan
kadang-kadang mengkonsumsi buah-buahan jika tukang buah keliling lewat
didepan rumahnya. Selain itu, Ny. C juga kadang-kadang mengkonsumsi susu
selama hamil dikarenakan tidak biasa minum susu.
Selama hamil, Ny. C jarang melakukan olahraga seperti jalan santai di pagi hari
atau sore hari karena menurut Ny.C melakukan aktivitas ibu rumah tangga seperti
mencuci baju, memasak, menyapu lantai dan mengepel sudah termasuk olahraga.
-
7/26/2019 LAPORAN STUDI KASUS FIX1.3.pdf
19/19
$*
4. Aspek Psikososial Keluarga
Keterbatasan ekonomi keluarga menyebabkan kurang terpenuhinya makanan
bergizi yang baik buat kehamilan pasien, serta kondisi sehari-hari pasien yang
kurang mendapat perhatian dari suami maupun keluarganya. Suami pasien sibuk
bekerja sehingga jarang mendampingi pasien, sedangkan keluarganya tinggal jauh
dari rumah pasien.
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 1 berdasarkan
urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa
bantuan orang lain.
top related