laporan studi kasus 2 - ibu menyusui.docx

25
1 LAPORAN STUDI KASUS GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN ACARA II IBU MENYUSUI (0-6 BULAN) DISUSUN OLEH : Kelompok 4 / Shift I 1. Ni Made Ayu Sukma Asritya 12/329169/ KU/14950 2. Alim Musarofah 12/329174/ KU/14953 3. Widya Afrilia Lambanita 12/329185/KU /14961 4. Annisa Ismayanti 12/329188/KU/14963 Asisten : 1. Nurul Putrie, S. Gz 2. Rasita Amelia, S. Gz LABORAT ORIUM GIZI PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014

Upload: widya-afrilia

Post on 09-Oct-2015

1.023 views

Category:

Documents


143 download

TRANSCRIPT

LAPORAN STUDI KASUSGIZI DALAM DAUR KEHIDUPANACARA IIIBU MENYUSUI (0-6 BULAN)

DISUSUN OLEH :Kelompok 4 / Shift I1. Ni Made Ayu Sukma Asritya 12/329169/KU/149502. Alim Musarofah 12/329174/KU/149533. Widya Afrilia Lambanita12/329185/KU/149614. Annisa Ismayanti 12/329188/KU/14963

Asisten :1. Nurul Putrie, S. Gz2. Rasita Amelia, S. Gz

LABORATORIUM GIZIPROGRAM STUDI GIZI KESEHATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA2014

BAB I. PENDAHULUAN1. Tujuan Praktikuma. Tujuan Umum1) Memahami kebutuhan gizi ibu menyusui.2) Memahami pengaruh perubahan-perubahan fisiologis selama menyusui dan pengaruhnya terhadap kebutuhan gizi.3) Melakukan penilaian status gizi pada ibu menyusui.4) Membuat preskrisi diet pada ibu menyusui.b. Tujuan Khusus1) Menyebutkan zat gizi apa saja yang penting pada saat menyusui.2) Mendemonstrasikan penilaian status gizi pada ibu menyusui dengan metode antropometri, biokimia, fisik-klinis, dan asupan. 3) Menghitung kebutuhan gizi ibu menyusui.4) Menyediakan susunan menu yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan ibu menyusui. 2. Landasan TeoriPada setiap daur kehidupan terjadi perubahan fisiologis. Pada proses menyusui, perubahan fisiologis yang terlihat adalah perkembangan payudara dan produksi hormon-hormon yang nantinya berperan dalam proses menyusui. Menurut Almatsier (2011) Perkembangan payudara dapat dilihat dari trimester pertama kehamilan. Duktus-duktus kecil yang keluar dari saluran payudara memperbanyak diri dan berkembang membentuk sel-sel alveola. Pada trimester kedua kehamilan, duktus-duktus kecil tersebut membentuk lobula-lobula besar dan rongga-rongga tengahnya mulai mengembang. Perkembangan duktus ini dipengaruhi oleh hormon estrogen, sedangkan perkembangan sel-sel alveola dipengaruhi oleh hormon progesteron. Pada trimester ketiga, sel-sel alveoli semakin berkembang untuk memproduksi ASI dalam rangka persiapan akhir proses laktasi.Menyusui merupakan proses alamiah yang dilakukan ibu setelah mengalami masa kehamilan. Menurut Kemenkes RI (2012) Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dianjurkan dilakukan selama 6 bulan pertama tanpa memberikan makanan tambahan (MP-ASI) kecuali obat terapi sesuai dengan program pemerintah tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tahun 2012. Produksi ASI terbagi dalam 2 tahapan, yaitu sekresi ASI dan pengaliran ASI melalui sistem duktus. Produksi ASI paling utama dipengaruhi oleh hormon prolaktin. Sedangkan, sekresi ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Nama lain dari sekresi ASI yaitu let-down reflex (Almatsier, 2011). Sekresi ASI sesudah melahirkan berlangsung secara bertahap. Dua atau tiga hari pertama, ASI disekresikan dalam jumlah sedikit. Kemudian, pada hari hari berikutnya terjadi peningkatan sekresi ASI. Peningkatan tersebut mencapai puncaknya pada akhir minggu pertama sesudah melahirkan. Rangsangan utamanya berasal dari penghisapan puting oleh bayi yang akan memicu kelenjar pituitari posterior mensekresi hormon oksitosin. Sekresi ASI juga dipengaruhi oleh emosional dan psikologis dari sang ibu. Pemberian ASI yang sesuai dengan permintaan si bayi dapat merangsang proses menyusui secara optimal. Pada umumnya, penurunan produksi ASI terjadi secara bertahap sesudah 12 bulan menyusui. Ini disebabkan adanya penurunan kebutuhan bayi dan kehilangan stimulasi puting susu yang berulang oleh bayi (Almatsier, 2012).Untuk menunjang produksi ASI yang maksimal diperlukan tambahan kebutuhan energi, makronutrien, dan juga mikronutrien. Berdasarkan data AKG 2013, diperlukan tambahan energi sebesar 330 kkal selama 6 bulan pertama menyusui. Kebutuhan protein meningkat sekitar 20 gram per hari. Kebutuhan vitamin dan mineral juga mengalami peningkatan. Kebutuhan Vitamin A bertambah 350 mcg/hari dari kebutuhan normal. Untuk vitamin C kebutuhannya bertambah 25 mg/ hari dari kebutuhan normal. Vitamin B9 meningkat 100 mcg/ hari. Kebutuhan mineral seperti besi, zinc, kalsium dan iodium meningkat selama proses menyusui. Selain itu, kebutuhan cairan jumlahnya meningkat menjadi 3000ml (Bahiyatun, 2009). Untuk sintesis ASI, ibu menyusui juga menggunakan cadangan lemak pada masa kehamilannya. RDA untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1386 kJ (330 kkal) dan untuk 6 bulan kedua membutuhkan 1680 kJ (400kkal) lebih tinggi dibanding wanita yang tidak sedang dalam masa kehamilan. Sedangkan untuk ibu hamil yang overeight tidak emmbutuhkan tambahan. Karbohidrat dan serat dibutuhkan 210 gram pada masa menyusui. Ini dibutuhkan untuk kebutuhan glukosa otak si bayi (Labuschagne IL, 2012).

BAB II. ISI1. Studi KasusBu Yuni, seorang ibu rumah tangga yang berusia 31 tahun memiliki berat badan aktual 48,3 kg dan tinggi badan 156,5 cm. Saat ini, ia sedang menyusui anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan. Usia anaknya tersebut 3 bulan lebih. Ia menuturkan banyak perubahan yang terjadi pada dirinya semasa kehamilan dan menyusui. Pada masa kehamilannya, terjadi perubahan pada payudara dan berat badannya. Berat badannya sempat meningkat tajam, yaitu 12 kg. Sekarang ini, setelah sekitar 3 bulan menyusui berat badannya kembali ke berat badan sebelum ia hamil, bahkan kurang dari itu. Penurunan berat badannya dari trimester ketiga hingga sekarang ini tajam sekali, yakni 13 kg. Perubahan-perubahan lainnya yakni adanya peningkatan nafsu makan. Bukan dalam hal berapa banyak (frekuensi) ia makan, tetapi lebih ke dalam porsi makan. Porsi makannya kini meningkat sekali. Meski begitu, berat badannya justru menurun tajam, padahal porsi makannya sudah meningkat. Selain itu, Ibu Yuni tidak pilah-pilih dalam mengonsumsi makanan. Tidak ada yang ia tidak suka. Hanya saja, sejak ia hamil hingga sekarang ini ia menghindari makanan yang pedas.Hal-hal yang menjadi keluhan pada proses menyusui ini adalah seringnya rasa perih terasa pada payudaranya. Terlebih lagi, pada saat ia kurang mengonsumsi sayur-sayuran. Selain itu juga adanya pertambahan konsumsi air putih yang menjadi jauh lebih banyak dibanding pada masa sebelum hamil. Jam tidurnya juga berkurang. Ini disebabkan ia sering bangun saat tengah malam untuk menyusui anaknya. Meski begitu, suaminya sangatlah mendukung Ibu Yuni untuk terus menyusui anaknya hingga 6 bulan ke depan, bahkan lebih dari itu. Anaknya, Az Zahra Shira Keysabila, lahir pada 7 Desember 2013. Ia lahir dengan berat badan 3,2 kg. Kini, berat badannya sudah mencapai 7 kg. Ini menandakan bahwa si bayi puas akan ASI yang Ibu Yuni berikan. Diketahui bahwa interval pemberian ASI Bu Yuni kepada si bayi yaitu kurang lebih 3 jam sekali dalam sehari. Posisi yang sering Ibu Yuni lakukan saat menyusui adalah memangku si bayi. 2. Data Subjektifa. Data sosioekonomi Penghasilan: Rp 1.500.000,00 hingga Rp 2.000.000,00 per bulan Asal: YogyakartaTingkat pendidikan: Ibu Yuni: SMA Suami: SMKTinggal di rumah sendiri. b. Mempersiapkan makanan Pengadaan makanannya dengan membeli bahan-bahan makanan di pasar terdekat setiap harinya. Kemudian, bahan-bahan tersebut ada yang dimasak untuk keluarga sendiri, ada juga yang dijual. Selain itu, simpanan bahan makanan yang ia punya (atau keluarganya) ada di kulkas dan itu merupakan bahan makanan yang dijual matang nantinya. Ibu Yuni juga mempunyai warung sembako. Di situ, juga menjual sayur-sayuran setiap harinya. c. Aktifitas fisik dan OlahragaIbu Yuni adalah ibu rumah tangga. Oleh sebab itu, aktifitas fisik atau olahraga yang ia lakukan setiap harinya hanyalah jalan-jalan. Jadi, itu merupakan aktifitas fisik rendah. Tidur: 5 6 jam per harid. Alergi makanan: tidak ada riwayat alergi makanan. Makanan yang disukai: semua makanan ia sukai. Makanan yang dihindari: ia masih menghindari makan makanan pedas,dari pada masa kehamilan hingga sekarang ini. Makanan yang pantang: - Apa dia sedang menjalankan diet khusus: jenis, mengapa, siapa yang menganjurkan? Tidak sedang dalam diet khusus meski berat badannya menurun tajam. e. Nafsu makan: Perubahan nafsu makan sangat ia rasakan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya porsi sekali makan. Namun, tidak ada peningkatan frekuensi makan, hanya saja terjadi peningkatan porsi makan. Hal ini disebabkan ia sering merasa lapar setelah menyusui anaknya. f. Riwayat Penyakit:Pada masa kehamilannya, ia sering mengalami kejang dan pusing. Meski begitu, tekanan darahnya normal. Hingga sekarang ini ia masih juga sering mengalami pusing. Terakhir kejang ia alami pada tanggal 27 Februari 2014. Dulu, saat ia masih SMP, kepalanya pernah jatuh ke aspal. Sejak saat itu, ia ketergantungan obat anti kejang. Obat itu ia dapatkan atas anjuran dokter saraf, dr. Laksmi dari RS Bethesda. Untuk petunjuk penggunaan obat itu, diminum sekali sehari setengah tablet dan setelah makan. Apabila ia telat makan atau telat minum obat, pusingnya bakal kambuh lagi.

g. Perubahan BB Sebelum hamil: 49 kgAkhir kehamilan : 61 kgSekarang ini: 48 kg (tetapi, setelah kami timbang: 48,3 kg)

3. Data ObjektifTB: 156,5 cm LLA: 23 cm Tekanan darah : 120/80 mmHgBB sekarang: 48,3 kg BB sebelum hamil : 49 kg BB akhir kehamilan : 61 kgBMI (Body Mass Index) sekarang : 19,724. Asesmena. Antropometri:Berdasarkan perhitungan BMI, status Bu Yuni normal. Kenaikan berat badan, dari sebelum hamil sampai akhir kehamilan, statusnya normal (Normal kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan WNPG adalah 11,5 16 kg). Namun, penurunan berat badan dari masa akhir kehamilan hingga sekarang sangatlah tajam. Lingkar lengan 23 cm ini masih tergolong normal, tetapi batas ambang normal. b. Biokimia: - (Ibu Yuni tidak mempunyai data biokimia). c. Fisik/Klinis: Kenampakan fisiknya cukup kurus. Kuku normal, dalam artian ketika di pencet warna merah darah cepat kembali ke semula. Mata (konjunctiva) tidak pucat, begitu pun, mukosa mulut tidak pucat. Tidak ada edema. Tekanan darahnya normal.d. Asupan: Food Recall 24 jam Waktu MakanNama MasakanBahan Makanan

JenisBanyaknya

URTGram

Sarapan Nasi Pecel

Sate ayam

Tempe goreng

Teh manis - beras- bayam- tauge- kacang- ayam - kacang- minyak - tempe- gula gelas

4 tusuk

4 sdt2 potong besar2 sdm10010025154015505020

Selingan PagiRoti 2 iris50

Makan siang Nasi Sop

Telur rebus - beras- wortel- tomat- kubis- sosis - telur ayam gelas 2 sdm3 iris3 sdm1 biji2 butir 10020-30100100

Selingan sore Pisang rebus Pisang2 buah 100

Makan malam Nasi Ayam goreng

Teh manis Beras ayam minyak gula gelas1 potong sedang2 sdt2 sdm100501010

Kebutuhan energi berdasarkan recall: KeteranganTotal PemenuhanKebutuhan% Pemenuhan

Energi (kkal)1896,252411,57478,63 %

Protein (gram)75,782,4591,64%

Lemak (gram)68,668,8299,68%

Karbohidrat (gram) 220372,8559%

5. Plan/Rencana Dieta. Tujuan diet1) Memenuhi kebutuhan gizi ibu pada masa menyusui. 2) Membuat variasi makanan untuk ibu agar produksi dan sekresi ASI tetap lancar. 3) Membuat variasi makanan, terutama sayur-sayuran. b. Prinsip dan Syarat diet1) Prinsip Dieta) Bahan pangan yang digunakan harus meliputi 8 kelompok, yaitu: Sumber karbohidrat yang bervariasi Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati). Sayur-sayuran berwarna hijau tua. Kacang-kacangan. Buah Susu Air minum (air putih) Sedikit gula dan sedikit minyakb) Menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan porsi yang sesuai supaya kebutuhan gizi pada proses menyusui terpenuhi. c) Bahan makanan sumber protein perlu diberikan lebih banyak untuk menambah produksi ASI. 2) Syarat Dieta) Makanan disajikan dalam porsi sedangb) Beranekaragam sayur dan buahc) Kacang-kacangan d) Konsumsi telur 1 butir per harie) Konsumsi susu 1 gelas per harif) Rasa makanan tidak pahitg) Konsumsi air putih yang tinggih) Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung minyak seperti gorengan.i) Mengurangi makanan pedas. j) Jenis bahan makanan yang dihidangkan beraneka ragam dan bervariasik) Energi sesuai kebutuhan normal ibu ditambah dengan kebutuhan energi pada kondisi menyusui 6 bulan pertama (sesuai AKG 2013). c. Perhitungan kebutuhan sehari Perhitungan kebutuhan energi sehari menggunakan rumus Harris Benedict:BMR = 655,1 + (9,563 x 48,3) + (1,850 x 156,5) (4,676 x 31)= 655,1 + 461,8928 + 289,525 144,956= 1261,5619 TEE = BMR x faktor stress x faktor aktifitas = 1261,5619 x 1,2 x 1,375= 2081,574 kkalKebutuhan Lemak = (25% x 2081,574) : 9 = 57,82 gramKebutuhan Protein = (12 % x 2081,574) : 4 = 62,45 gramKebutuhan Karbohidrat = (63% x 2081,574) : 4 = 327,85 gramAngka faktor stress di sini kami gunakan karena si ibu sering mengalami kejang dan pusing, serta si ibu setiap harinya minum obat anti kejang. Faktor aktifitas yang kami gunakan dilihat berdasarkan aktifitas harian ibunya yang hanya sebagai ibu rumah tangga. Karena ibu mempunyai riwayat penyakit kejang tersebut, maka aktifitasnya ringan dan tidak boleh terlalu lelah. Menurut AKG (2013), kebutuhan energi ibu menyusui 0-6 bulan ditambah 330 kkal dari kebutuhan normalnya. Sehingga kebutuhan energi ibu menjadi 2411,574 kkal/hari. Kebutuhan protein ibu menyusui 0-6 bulan ditambah 20 gram/hari. Sehingga kebutuhan protein ibu menjadi 82,45 gram. Kebutuhan lemak ibu menyusui 0-6 bulan ditambah 11 gram/hari. Sehingga kebutuhan protein ibu menjadi 68,82 gram. Kebutuhan karbohidrat ibu menyusui 0-6 bulan ditambah 45 gram/hari. Sehingga kebutuhan karbohidrat ibu menjadi 372,85 gram.

d. Perencanaan Menu1) Penjabaran kebutuhan gizi sehariGolonganPenukarKaloriKH (g)Protein(g)Lemak(g)

Karbohidrat6,51137,526026-

Lauk hewani250-72

1150-1410

Lauk nabati322521159

Sayur 3150153-

Buah210024--

Gula210024--

Susu11251076

Minyak7350--35

Total2412,53547262

Kebutuhan2411,574372,8582,4568,82

Persentase (%)100,038 94,94 87,3290,09

2) Perencanaan Menu DietWaktuNama MasakanBahan MakananJumlah Konsumsi

URTGram

Sarapan

NasiBeras1 gls150 gram

Sayur SopWortel3 sdm35 gram

Kubis4 sdm50 gram

daun bawang1 helai-

Tomat 1 bh sdg75 gram

Bakso5 bj sdg85 gram

Tempe gorengTempe2 ptg bsr50 gram

Minyak goreng2 sdt10 gram

Susu sapiSusu sapi1 gls200 gram

Selingan pagiKrekersKrekers5 bh bsr50 gram

PepayaPepaya1 ptg bsr190 gram

Air putihAir putih2 gls300 gram

Makan SiangNasiBeras1 gls150 gram

Sayur beningBayam gls75 gram

Kacang panjang gls25 gram

Ayam GorengAyam1 ptg sdg40 gram

Minyak goreng3 sdt15 gram

Tahu gorengTahu1 ptg bsr100 gram

Minyak goreng1 sdt5 gram

Jus jambu bijiJambu biji1 bh bsr100 gram

Gula2 sdm26 gram

Selingan soreKacang tanah rebusKacang tanah terkupas2 sdm15 gram

Ubi rebusUbi merah1 bj135 gram

Air putihAir putih2 gls300 gram

Makan malamNasiBeras1 gls150 gram

Capjay gorengSawi4 sdm35 gram

Wortel3 sdm30 gram

Brokoli4 sdm50 gram

Bakso5 bj sdg85 gram

Telur ayam1 btr 50 gram

Minyak goreng1 sdt5 gram

Air putihAir putih2 gls300 gram

BAB III. PEMBAHASANPenurunan berat badan Bu Yuni, dari akhir kehamilan hingga sekarang ini, yaitu 12,7 kg. Angka ini menunjukkan bahwa simpanan lemak selama hamil terpakai untuk memproduksi ASI. Menurut Arisman (2009), simpanan lemak selama hamil dapat menyumbang energi sebanyak 100-200 kkal/hari. Selain itu, proses menyusui dapat mempercepat pelangsingan, kaitannya dengan hormon oksitosin. Isapan bayi pada puting susu, merupakan rangsangan yang akan menambah sekresi oksitosin ke darah. Kemudian akan mengakibatkan kontraksi uterus dan juga timbunan lemak kembali ke ukuran sebelum hamil.Proses menyusui meningkatkan kebutuhan energi, makronutrien, dan mikronutrien seorang wanita. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kebutuhan basal dan untuk produksi ASI. Sebenarnya, komposisi zat gizi di dalam ASI pada wanita yang asupannya sedikit, tidak berbeda dengan mereka yang asupannya tinggi. Menurut Arisman (2009), konsumsi ini hanya akan mempengaruhi volume produksi ASI, bukan kualitas ASInya. Selain peningkatan kebutuhan, ibu menyusui disarankan untuk memperbanyak intake cairan dan cukup istirahat.Perencanaan diet yang kami susun, salah satu fokusnya adalah peningkatan intake cairan. Perencaan menu yang tinggi cairan bertujuan agar ibu menyusui tidak dehidrasi. Seperti yang diampaikan Bruyne (2008), peningkatan konsumsi air bertujuan supaya ibu menyusui terhindar dari dehidrasi. Konsumsi air yang disarankan bisa dalam bentuk susu, jus, atau air putih. Rekomendasi DRI untuk total intake cairan selama menyusui adalah sekitar 3,8 liter/ hari atau setara dengan 13 gelas/ hari.Di samping itu, kebutuhan protein pada proses menyusui pun meningkat. Kebutuhan protein meningkat bertujuan untuk ditransformasikan menjadi protein susu, untuk sintesis hormon yang memproduksi ASI (prolaktin) serta yang mengeluarkan ASI (oksitosin). Konsumsi protein yang tinggi dapat menambah produksi ASI, tetapi kandungan protein dalam ASI tetap.Fokus perencanaan diet lainnya adalah diet cukup sayuran dan buah yang bervariasi. terutama sayuran hijau, buah yang banyak mengandung vitamin A dan C. hal ini dilakukan supaya kebutuhannya tercukupi. Buah kaya akan kandungan vitamin dan mineral sebagai mikronutrien yang penting bagi tubuh. Selain itu, buah merupakan sumber serat (fibre) yang sangat berguna bagi pencernaan makanan dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, buah merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama pada ibu menyusui dimana kebutuhan mikronutriennya meningkat (Parhati, 2011). Manfaat vitamin C yaitu dapat meningkatkan absorpsi Fe sehingga asupan Fe pada ibu menyusui tercukupi. Menurut Adhisti (2011), akibat kurangnya pemenuhan Fe secara terus menerus akan menurunkan bahkan menghabiskan cadangan zat besi, kemudian terjadilah anemia defisiensi zat besi. Anemia pada ibu menyusui dapat menurunkan produksi ASI, menurunkan kualitas, kuantitas ASI serta mempengaruhi perkembangan bayi (IDAI, 2011). Pemenuhan zat gizi pada bayi usia 0-6 bulan berasal dari ASI eksklusif. Salah satu zat gizi yang harus terpenuhi yaitu vitamin A. Menurut penelitian Dijkhuizen, dkk (2014) menyebutkan bahwa bayi yang defisiensi vitamin A lebih berisiko mengalami anemia dan defisiensi zink dibandingkan dengan bayi yang tidak mengalami defisiensi vitamin A. Sedangkan pada Ibu menyusui lebih berisiko anemia dan defisiensi besi.

BAB IV. PENUTUP1. Kesimpulan Ibu Yuni memerlukan penambahan energi selama masa menyusui. Hal ini dipengaruhi karena kebutuhan basalnya meningkat dan berguna untuk produksi ASI. Status gizi ibu berdasarkan IMT dan hasil pengukuran lingkar lengan menunjukkan hasil yang normal, yaitu 19,72 dan 23. Diet yang dianjurkan untuk ibu berdasarkan status gizinya yaitu mengonsumsi makanan yang lebih bervariasi. Peningkatan asupan sangat dianjurkan, seperti adanya peningkatan protein (sumber protein hewani dan nabati), sayur-sayuran yang kaya akan vitamin dan mineral (terutama sayuran hijau tua), dan juga intake cairan. Hal ini disarankan guna meningkatkan volume ASI yang dihasilkan dan juga mencegah ibu mengalami dehidrasi. 2. Sarana. Konsumsi beranekaragam makanan. b. Konsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan energi saat ibu menyusui. c. Penambahan konsumsi sayuran per harinya. Tidak lupa pula, konsumsi buah.d. Peningkatan intake cairan untuk ibu menyusui guna mencegah dehidrasi.e. Kurangi konsumsi gula yang berlebihan.

DAFTAR PUSTAKAAdhisti, Anyndya. Hubungan Status Antropometri dan Asupan Gizi Dengan Kadar Hb dan Ferritin Pada Remaja Putri. Skripsi.Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011. AKG 2013. Almatsier,Sunita; Susirah Soetardjo; Moesijanti Soekatri. 2012. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bahiyatun, Monica. 2009. Buku Ajar Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGCBruyne, De; Pinna; Whitney. 2008. Nutrition and Diet Therapy Seventh Edition. Djikhuizen, dkk. 2014. Concurrent Micronutrient Deficiencies in Lactating Mothers and Their Infants in Indonesia. terdapat pada: March 18, 2014Ikatan Dokter Anak Indonesia. Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Jilid I. Jakarta: Badan penerbid IDAI. 2011. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Petunjuk Surveilans Gizi. Jakarta. 2012 Labuschagne IL, ackerberg TS, Lombard MJ. Optimal Nutrition during Pregnancy and Lactation. Prof Nurs Today, 2012; 16 (1), 26: 29. MB, Dr. Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi Gizi dalam Daur Kehidupan Edisi 2. Jakarta: EGC.Parhati, Rahmi. 2011. Analisis Perilaku Pembelian dan Konsumsi Buah di Perdesaan dan Perkotaan. Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.Schlen, Eleanor D; Sara Long Roth. 2011. Williams Essentials of Nutrition and Diet Therapy Tenth Edition. St. Louis, Missouri, USA: Elsevier. Xiaodong cai, Tessa wardlaw, and David WB. Global Trends In Exclusive Breastfeeding. International Breastfeeding Journal 2012, 7:12.

Lampiran1. ResepNasiBahan: Beras 75 gram Air 150 mlCara membuat :1. Masukkan beras dan air ke dalam panci. Lalu masak hingga matang.2. Sajikan sesuai porsi. CapcayBumbu : 4 biji merica 2 siung bawang putih 3 biji kemiri 3 ekor ebi kering Garam dan gula secukupnya.Bahan: 4 sdm Sawi 5 biji bakso 3 sdm wortel 4 sdm brokoli 1 butir telur ayam 1 sdt minyak goreng

Cara membuat:1. Siapkan bahan-bahan beserta bumbu yang diperlukan.2. Kupas wortel, lalu cuci dan diiris berbentuk setengah lingkaran.3. Cuci sawi dan brokoli lalu potong sesuai selera.4. Potong dan iris bakso menjadi bagian.5. Haluskan bumbu-bumbu seperti bawang putih, merica, dan kemiri. Ebi hanya digeprek bersama bumbu yang telah dihaluskan sebelumnya.6. Siapkan wajan yang telah dipanasi dengan minyak goreng untuk mengorak-arik telur.7. Masukkan bumbu, sayur-sayuran, dan bakso. Tambahkan gula dan garam secukupnya. Aduk hingga capjay merata dan matang.8. Sajikan sesuai dengan porsi.

Sayur SopBahan: Wortel3 sdm

Kubis4 sdm

daun bawang1 helai

Tomat 1 bh sdg

BaksoMinyak gorengAir5 bj sdg1 sdt2 gelas

Bumbu:Bawang merah2 siung

Bawang putih2 siung

Merica4 biji

Pala 2 biji

Garam sdt

Gula pasir1 sdt

Cara membuat:1. Siapkan bahan dan bumbu yang diperlukan.2. Kupas wortel, cuci,iris setengah lingkaran.3. Cuci kubis, lalu potong sesuai selera.4. Cuci daun bawang, lalu potong persegi panjang.5. Cuci tomat, lalu potong bagian.6. Potong bakso menjadi bagian.7. Haluskan bumbu-bumbu yang diperlukan seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan pala8. Panaskan air hingga mendidih. Lalu masukkan bumbu-bumbu. Masukkan sayuran, bakso, garam, dan gula. Aduk dan tunggu hingga matang. 9. Sajikan sesuai porsi.

Tempe Goreng Bahan : Tempe 50 gramMinyak goreng5 gram

Bumbu: Garam secukupnya

Cara memasak:1. Rendam tempe dalam air garam2. Siapkan wajan yang telah dipanaskan dengan minyak goreng. Lalu goreng tempe hingga matang.

Sayur BeningBahan:Bayam gls

Kacang panjang gls

Bumbu:

Gula2 sdm

Garam1 sdt

Bawang merah2 bh

Bawang putih2 bh

Daun Salam1 lbr

Cara membuat:1. Siapkan bahan dan bumbu yang diperlukan.2. Petik daun bayam, lalu dicuci.3. Cuci kacang panjang. Lalu potong berukuran agak panjang.4. Iris tipis bawang merah dan bawang putih. 5. Didihkan air, lalu masukkan irisan bawang merah dan bawang putih, serta daun salam. 6. Masukkan bayam dan kacang panjang. Tambahkan gula dan garam secukupnya. Aduk dan masak hingga matang.7. Sajikan sesuai dengan porsi.

Ayam Goreng Bahan:Ayam segar tanpa kulit 40 gramMinyak goreng 5 gram

Bumbu:Bawang putih 1 siung kecilGaram secukupnya

Cara membuat:1. Siapkan bahan dan bumbu yang diperlukan.2. Cuci ayam hingga bersih.3. Rebus ayam hingga matang bersama bawang putih yang sudah dihaluskan beserta garam.4. Siapkan wajan yang berisi minyak goreng, lalu goreng ayam hingga matang.5. Sajikan sesuai porsi.

Tahu GorengBahan:Tahu 100 gramMinyak goreng 5 gramBumbu:Garam secukupnya

Cara memasak:1. Rendam tahu di dalam air garam.2. Goreng tahu di dalam wajan dengan minyak goreng yang sudah dipanasi.3. Sajikan sesuai porsi.Jus Jambu Bahan:Jambu biji 100 gramGula 2 sdmAir 100 ml

Cara Membuat1. Kupas jambu biji lalu cuci hingga bersih, serta buang bijinya.2. Masukkan potongan jambu biji kedalam blender, tambahkan air dan gula.3. Sajikan sesuai porsi.

Ubi RebusBahan:Ubi merah 135 gram

Cara membuat:1. Kupas ubi merah lalu cuci hingga bersih, laul potong menjadi 2 bagian.2. Siapakan panci yang sudah didihkan airnya.3. Masukkan ubi merah ke dalam panci, lalu rebus hingga matang.

Kacang RebusBahan :Kacang tanah yang telah terkupas15 gram

Cara membuat:1. Siapkan panci yang berisi air yang sudah dididihkan.2. Masukkan kacang tanah, lalu rebus hingga matang.3. Sajikan sesuai porsi.

2. Bon Belanja per menuBon Belanja

SarapanBahanJumlahHargaKeterangan

URTgram

Beras1 gls75Rp. 700

Wortel 3 sdm35 Rp. 750

Kubis4 sdm50Rp. 500

Daun bawang1 helaiRp. 200

Tomat1 bj sedang75 Rp.1000

Bakso5 bj85Rp. 5000

Tempe2 ptg besar50 Rp. 500

Minyak goreng3 sdm20Rp. 500

Susu1 gls200Rp. 3500

Bawang merah2 bhRp. 300

Bawang putih2 bhRp. 300

Merica4 bijiRp. 500

Pala 2 bijiRp. 500

Garam sdtRp. 50

Gula pasir1 sdtRp. 100

Air putih1 gls150Rp. 500

Total harga : Rp. 14.900,00

Selingan siangKrekers5 bh bsr50 Rp. 1500

Pepaya1 ptg bsr190Rp. 1000

Air putih2 gls300Rp. 1000

Total harga : Rp. 3500, 00

Makan siang Beras1 gls150Rp. 1000

Bayam gls75Rp. 500

Kacang panjang gls25 Rp. 200

Ayam1 ptg sdg40Rp. 4000

Minyak goreng3 sdt15 Rp.300

Tahu1 ptg bsr100 Rp. 250

Minyak goreng1 sdt5Rp.100

Jambu biji1 bh bsr100Rp.2000

Gula2 sdm26 Rp.250

Garam1 sdtRp. 100

Bawang merah2 bhRp. 300Besar

Bawang putih2 bhRp. 300Besar

Daun Salam1 lbrRp. 100Besar

Air putih1 gls150 Rp. 500

Total harga : Rp. 9.990,00

Selingan soreKacang tanah terkupas2 sdm15 Rp. 250

Ubi merah1 bj135Rp. 2000

Air putih2 gls300 Rp. 1000

Total harga: Rp. 3.250, 00

Makan malamBeras1 gls150 Rp.1000

Sawi4 sdm35Rp.250

Wortel3 sdm30 Rp.750

Brokoli4 sdm50 Rp. 3000

Bakso5 bj sdg85Rp.5000

Telur ayam1 btr 50 Rp.1000

Ebi3 bjRp. 200

Minyak goreng4 sdm Rp. 500

Kemiri3 bijiRp. 500

Bawang putih2 bijiRp. 300

Garam sdtRp.100

Gula pasir1 sdtRp. 100

Air putih2 gls300 Rp. 1000

Total harga: Rp. 13.700

TOTAL HARGA KESELURUHAN : Rp. 45.250,00

3. Dokumen lain yang diangap relevan

2