kimia medisinal obat analgetik dan antipiretik
Post on 23-Feb-2016
487 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Kimia Medisinal Obat Analgetik dan Antipiretik
JURUSAN FARMASI FKIKUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt.
Tinjauan umum Analgetik adalah senyawa yang dapat
menekan fungsi SSP secara selektif.
Digunakan untuk mengurangi rasa sakit (meningkatkan nilai ambang persepsi rasa sakit) tanpa mempenaruhi kesadaran.
Penggolongan analgetik : analgetik narkotika (morfin,
meperidin, metadon, dsb.) analgetika non narkotik (analgetik-
antipiretik dan NSAID)
Analgetika narkotik Analgetika narkotik dapat menekan fungsi SSP
secara selektif. Mekanisme kerja analgesik dengan pengikatan
obat dengan sisi reseptor khas pada sel dalam otak dan spinal cord.
Struktur yang memiliki peran penting dalam analgesik (dalam morfin) : Struktur bidang datar yang mengikat cincin
aromatik obat melalui ikatan van der wall. Tempat anionik yang berinteraksi dengan pusat
muatan positif obat. Lubang yang sesuai untuk –CH2-CH2- dari
proyeksi cincin piperidin.
O
OH
OH
NH3C
1
23
6
78
Contoh obat :morfin, codein, etilmorfin, heterooksida, asetil morfin, dihidromorfin, normorfin.
Hubungan Struktur Aktifitas Turunan Morfin :
• eterifikasi dan esterifikasi gugus hidroksil fenol akan menurunkan aktivitas analgesik• eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau penggantian gugus hidroksil alkohol dengan halogen atau hidrogen dapat meningkatkan aktivitas analgesik• perubahan gugus hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan aktivitas analgesik.• pengubahan konfigurasi hidroksil pada C6 dapat meningkatkan aktivitas analgesik• hidrogenasi ikatan rangkap c7-C8 dapat menghasilkan efek yang sama atau lebih tinggi•substansi pada cincin aromatik akan mengurangi aktivitas analgesik• pemecahan jembatan eter antara C4 dan C5 menurunkan aktivitas• pembukaan cincin piperidin menyebabkan penurunan aktivitas
Analgesik Non Narkotik … (1) Analgetik non narkotik digunakan untuk mengurangi
rasa sakit yang ringan sampai moderat (analgetika ringan), juga sebagai antipiretik dan anti radang.
Mekanisme kerja : analgesik dengan menghambat secara langsung
dan selektif enzim pada SSP yang mengkatalisis prostaglandin yang mencegah sensitisasi reseptor rasa nyeri.
antipiretik dengan meningkatkan eliminasi panas antiradang dengan menghambat biosintesis
prostaglandin dan mekanisme lainnya..
Penggolongan Analgetik non Narkotik analgetik-antipiretik ▪ turunan anilin dan p-aminofenol (asetanilid,
fanasetin)▪ turunan 5-pirazolon (antipirin, metampiron,
propifenazon) antiradang bukan steroid [NSAID]▪ turunan salisilat (asam salisilat, salisilamida,
asetosal)▪ turunan 5-pirazolidindion (fenilbutazon,
sulfinpirazon)▪ turunan N-arilantranilat (asam mefenamat)▪ turunan asam arilasetat (diklofenak, ibuprofen)▪ turunan asam heteroarilasetat (asam tiaprofenat,
fentiazak)▪ turunan oksikam (piroksikam, tenoksikam)▪ turunan lain-lain (benzidamin, asam niflumat)
OR1
CR2
O
R1 R2 nama obat H O H a sam salisilatH O CH3 metil salisilatH N H2 s alisilamida
COCH3 OH a setosal
TURUNAN ASAM SALISILAT
Hubungan struktur aktivitas :
• senyawa anion salisilat aktif sebagai antiradang, gugus karboksilat penting untuk aktivitas dan letak gugus hidroksil harus berdekatan dengannya.•turunan halogen dapat meningkatkan aktivitas tetapi toksisitas lebih besar•adanya gugus amino pada posisi 4 akan menghilangkan aktivitas•pemasukkan gugus metil pada posisi 3 menyebabkan metabolisme (hidrolisis gugus asetil) menjadi lebih lambat.•adanya gugus aril yang hidrofob pada posisi 5 dapat meningkatkan aktivitas.
COOH
NH
R1 R2
R3
1
2 3
4
56
turunan asam N-arilantranilat
(asam mefenamat, asam flufenamat, asam meklofenamat, glafenin, floktafenin)
Hubungan struktur aktivitas :
•cincin benzen yang terikat atom N memiliki subtituen pada posisi 2, 3, dan 6 akan meningkatkan aktivitas• jika gugus-gugus pada N-aril berada diluar koplanaritas asam antranilat maka aktivitas meningkat• penggantian atom N pada asam antranilat dengan gugus isosterik seperti O, S, dan CH2 menurunkan aktivitas.
R2
CHCOOH
R1X
a
turunan arilasetat
(ibufenak, ibuprofen, ketoprofen, fenoprofen, diklofenak, flurbiprofen, laksoprofen)
Hubungan struktur aktivitas :
•pemisahan dengan lebih dari satu atom C akan menurunkan aktivitas•adanya gugus a-metil pada rantai samping asetat dapat meningkatkan aktivitas antiradang•adanya a-subtitusi menyebabkan senyawa bersifat optis aktif dan terkadang isomer satu (isomer S) lebih aktiv dari isomer lainnya.•turunan ester dan amida memiliki aktivitas antiradang karena secara invivo dihidrolisis menjadi bentuk asamnya.
Mengenai hubungan struktur dan
aktivitas jenis obat-obat
analgesik lainnyaakan didiskusikan pada presentasi
pertemuan selanjutnya
Tugas presentasi
Carilah hubungan antara struktur dan aktivitas obat-obat analgesik yang meliputi : Struktur obat dan penjelasannya Mekanisme farmakologis obat tersebut Hubungan antara struktur dan aktivitas
obat tersebut Serta penjelasan lainnya yang penting
mengenai struktur dan aktivitas obat tersebut.
Hatur nuhun pisan …
Jangan lupa untuk mencari literatur dan sumberbelajar baik melalui buku, jurnal, artikel, internet dsb. dan selalu aktiv dalam diskusi selama kuliah berlangsung.
Click icon to add picture
top related