kementerian pertanian badan karantina pertanian...
Post on 18-Mar-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA PERTANIAN BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA
1 Laporan kinerja tahun 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta implementasi Perturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor.53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap unit instansi pemerintah berkewajiban untuk menyusun Laporan Kinerja (LAKIN). Pada tahun anggaran 2015, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, sebagai unit instansi eselon II di bawah Badan Karantina Pertanian harus menyusun LAKIN Tahun 2015. LAKIN ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2015.
B. Tujuan
Penyusunan LAKIN Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang bertujuan untuk menyajikan capaian sasaran kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 dan beberapa hal yang rencananya akan dicapai pada tahun anggaran berikut. Gambaran keberhasilan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta secara keseluruhan tahun 2015 sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang memuat keberhasilan dan belum berhasilnya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Capaian sasaran kinerja yang dilaporkan dalam LAKIN ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka analisis dan evaluasi kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta secara menyeluruh.
C. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, dinyatakan bahwa kedudukan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah sebagai berikut:
2 Laporan kinerja tahun 2015
Kedudukan
Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. Tugas Pokok
Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan; b. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,
penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
c. pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; d. pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK; e. pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; f. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan; g. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati
hewani dan nabati; h. pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan; i. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-
undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati;
j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
D. Organisasi dan Tata Kerja
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dilengkapi dengan sumberdaya berupa anggaran, sumberdaya manusia, dan sarana-prasarana, serta fasilitas penunjang lainnya. Anggaran yang dikelola tahun 2015 sebesar Rp. 22.430.190.000,- berasal dari DIPA APBN Rupiah Murni dan Rp. 1.500.000.000,- berasal dari DIPA APBN PNBP, sehingga total anggaran yang dikelola sebesar Rp. 23.930.190.000,-. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dilengkapi SDM yang terdiri dari perangkat struktural dan fungsional. Perangkat struktural terdiri atas 1 (satu) Eselon IIb, 4 (empat) Eselon IIIb dan 9 (sembilan) Eselon IVa.
3 Laporan kinerja tahun 2015
Perangkat fungsional terdiri dari fungsional khusus dan fungsional umum. Fungsional khusus Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli berjumlah 22 orang, POPT Terampil 30 orang, Medik Veteriner (MV) 20 orang, Paramedik Veteriner (PMV) 26 orang dan Fungsional PMPHP 2 orang, Fungsional umum berjumlah 34 orang dan jumlah struktural 14 orang. Total SDM Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta berjumlah 148 orang. Sampai tahun 2015 beberapa pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta masih menempuh pendidikan S2 sebanyak 2 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta berupa infrastruktur bangunan kantor seluas 1.378 M2, laboratorium karantina tumbuhan seluas 285,69 M2, laboratorium karantina hewan 193,14 M2, cool room karantina tumbuhan 162,42 M2, cool room karantina hewan 42,73 M2, instalasi karantina hewan seluas 6,950,85 M2 dan instalasi karantina tumbuhan termasuk laboratorium seluas 4.600,80 M2 dan screen house seluas 383,18 M2. Sejak September 2012 laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah telah terakreditasi SNI ISO/IEC. 17025:2008, antara lain untuk laboratorium karantina hewan ruang lingkup pemeriksaan dengan metode Eliza rabies menggunakan Kit Pusvetma dan Kit Simbiotik, dan karantina tumbuhan ruang lingkup pemeriksaan Bakteri PSS dan CMM dengan metode Eliza. Fasilitas penunjang lainnya berupa peralatan perkantoran, peralatan pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan termasuk peralatan laboratorium, perangkat manajemen informasi, serta kendaraan operasional. Untuk menunjang operasional karantina hewan dan tumbuhan Balai besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dilengkapi dengan 27 unit kendaraan Rd-4 dan 42 unit kendaraan operasional Rd-2.
E. Kondisi Geografis dan Demografi
Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta melaksanakan tugas pokok dan fungsinyasi di area Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan area yang berbeda dengan bandara udara lainnya di seluruh Indonesia. Selain luasnya, juga memiliki banyak cakupan area pengawasan dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati. Total area di kawasan Bandar Udara Soekarno Hatta ini berjumlah 30 titik, yang terdiri dari: Terminal I A, B, dan C (Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal II D, E, dan F (Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal III (Domestik Masuk, Domestik Keluar, Impor dan Ekspor), Kargo (DHL, FEDEX, Domestik GIA dan Non GIA, UNEX) Kargo (Ekspor, Impor Gapura, Impor GIA dan JAS), Kargo Rush Handling (RH), Kantor POS Tukar Soekarno-Hatta, Bandar Udara Halim Perdana Kusuma (Terminal dan Kargo). Disamping itu, terkait dengan Grand Design Soekarno-Hatta International Airport (GD-SHIA), target dari revitalisasi SHIA adalah meningkatkan kapasitas bandara agar dapat melayani 62 juta penumpang per tahun pada 2015.
4 Laporan kinerja tahun 2015
Adapun agenda/ jadwal pembangunan Grand Design tersebut: a) pengembangan T3 telah selesai tahun 2014; b) revitalisasi T1 telah selesai 2014; c) revitalisasi T2 ; d) terminal kargo 3; e) fasilitas penunjang telah dilakukan paralel mulai 2011 hingga 2014 dan tahun berikutnya; f) integrated building antara T1 dan T2. Progres pembangunan terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta pada tahun 2015 telah mencapai 85% dan diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2016 sehingga mampu melayani penumpang sebanyak 25 juta orang/tahun yang diprioritaskan untuk maskapai Garuda dan anggota Skyteam lainnya. Pembangunan terminal 2 Ultimate merupakan upaya PT Angkasa Pura II untuk menjadikan Bandara Soekarno Hatta sebagai Bandara terbaik kedua se Asia Tenggara setelah Bandara Changi Singapura.
F. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan;
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan;
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan;
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan;
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian;
Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
Peraturan Menteri Pertanian No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
5 Laporan kinerja tahun 2015
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Visi, Misi dan Strategi
Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam melaksanakan kegiatan
operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Balai
Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta 2015-2019. Renstra BBKP
Soekarno-Hatta merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari Renstra Badan
Karantina Pertanian yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Pertanian.
Sejalan dengan Visi Badan Karantina Pertanian, Visi Balai Besar Karantina
Pertanian Soekarno-Hatta yang tercantum pada Renstra 2015 -2019 adalah :
VISI, MISI dan STRATEGI
VISI
“Menjadi Balai Besar Karantina Pertanian yang tangguh dan terpercaya dalam
perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan,
lingkungan, dan keanekaragaman hayati serta keamanan pangan tahun 2019”.
MISI
Untuk mencapai VISI tersebut, maka Balai Besar Karantina Pertanian Soekarmo
Hatta telah menetapkan misi yaitu:
Meningkatkan pengawasan terhadap lalu-lintas media pembawa Hama dan
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumberdaya
alami hayati secara kerkesinambungan
Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit zoonosis (penyakit hewan
yang dapat menular pada manusia) yang mungkin terbawa oleh media
pembawa HPHK dan memberi rasa aman kepada konsumen
Mendukung terwujudnya keamanan pangan melalui pengawasan lalulintas
komoditas pangan yang di lalulintaskan melalui Bandara Soekarno Hatta dan
Bandara Halim Perdana Kusuma
6 Laporan kinerja tahun 2015
Mendukung peningkatan daya saing komoditas pertanian (hewan dan
tumbuhan) dalam perdagangan domestic dan internasional
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan karantina
pertanian
Meningkatkan kepatuhan penguna jasa karantina terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan karantina
Memperkuat kemitraan dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan
peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum karantina
Meningkatkan pelayanan operasional perkarantinaan melalui pengembangan
in-line inspection dan on-farm inspection
Meningkatkan teknologi informasi pelayanan karantina
STRATEGI PENCAPAIAN
1. Meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK
yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan
perkarantinaan pertanian di area Bandar Udara.
2. Mengembangkan teknik dan metode pelaksanaan pengawasan yang sesuai
dengan kondisi, kemajuan teknologi dan lingkungan strategis di area
Bandara.
3. Mengembangkan laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-
Hatta dan meningkatkan jejaring kerja dengan laboratorium lingkup dan luar
Badan Karantina Pertanian.
4. Meningkatkan sistem pelayanan karantina pertanian yang berbasis teknologi
informasi melalui penerapan sistem informasi Barantan yang terintegrasi
dengan Indonesian National Single Window (INSW).
5. Meningkatkan kepatuhan pengguna jasa karantina terhadap peraturan
perundang-undangan karantina secara pre-emtif, prefentif maupun represif.
6. Meningkatkan peran serta masyarakat (public awareness) dalam
penyelenggaraan sistem perkarantinaan.
7. Meningkatkan aktivitas on-farm inspection dalam rangka peningkatan mutu
dan akseptabilitas komoditas ekspor ke manca Negara.
7 Laporan kinerja tahun 2015
B. Sasaran dan Kebijakan
Tahun 2015 merupakan tahun awal dari Renstra 2015 – 2019 Balai Besar
Karantina Pertanian Soekarno Hatta.
Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam renstra dapat dijadikan tolok
ukur untuk penyusunan kegiatan-kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno Hatta Tahun 2015 – 2019.
Sasaran strategis
Sebagai penjabaran Renstra 2015- 2019 Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno-Hatta memiliki sasaran strategis sebagai berikut:
1. Terbentuknya Balai Besar Karantina Pertanian yang mampu melaksanakan
identifikasi HPHK/OPTK yang terkontaminasi melalui media pembawa
secara mandiri, cepat dan akurat;
2. Terlengkapinya seluruh sarana dan prasarana IKH, IKT, Laboratorium KH,
Laboratorium KT yang berstandar nasional;
3. Terselenggaranya kegiatan perkarantinaan di Bandara Soekarno Hatta
sesuai Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 dan Standar Pelayanan
Publik (SPP);
4. Terselenggaranya penambahan ruang lingkup pemeriksaan laboratorium
yang terakreditasi SNI ISO:17025;
5. Tersusunnya teknik dan metode pengawasan yang sesuai dengan kondisi,
kemajuan teknologi dan lingkungan strategis;
6. Terselenggaranya jejaring laboratorium;
7. Pelayanan karantina yang cepat, mudah dan murah;
8. Meningkatkan partisipasi eksportir, importer, petinggi pemerintahan,
pengguna jasa penerbangan terhadap penyelenggaraan karantina di
Bandara Soekarno-Hatta;
9. Mampu melaksanakan deteksi dini terhadap pemasukan media pembawa
melalui cargo di Bandara Soekarno Hatta;
10. Meningkatkan pengawasan lalu-lintas media pembawa HPHK/OPTK yang
dilalulintaskan melalui Bandara Halim Perdana Kusuma.
Motto
Motto penyelenggaraan perkarantinaan di Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno-Hatta adalah pemberian pelayanan yang lebih cepat, lebih mudah,
dan aman dilalulintaskan (we serve faster easier and safe).
8 Laporan kinerja tahun 2015
Kebijakan
Kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian yang menjadi acuan Balai
Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta dalam melaksanakan sasaran
strategis tersebut di atas yaitu:
1. Membangun dan memperkuat kelembagaan Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno Hatta di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana
Kusuma;
2. Memperkuat pelaksanaan peraturan perundang-undangan karatina pertanian
dan system perkarantinaan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno
Hatta;
3. Pengembangan teknologi yang mampu menampilkan data dan pelayanan
setiap saat selama 24 jam;
4. Penguatan sumberdaya manusia yang professional dan memiliki integritas
tinggi;
5. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana dengan
menambah dan melengkapi sehingga mampu beroperasi secara sempurna;
6. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan
partisipasi masyarakat pada penyelenggaraan karantina pertanian di
Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;
7. Meningkatkan system pelayanan karantina pertanian yang berbasis teknologi
informasi melalui penerapan system informasi Barantan yang terintegrasi
dengan Indonesian National Single Window (INSW);
8. Melaksanakan kegiatan penguatan petugas karantina pertanian berdisiplin,
berilmu dan beraklaq mulia;
9. Meningkatkan penegakan hukum atas pelanggaran peraturan karantina
pertanian di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma;
10. Penguatan penerapan reward dan punishment terhadap petugas karantina
pertanian.
Kebijakan yang telah ditetapkan diatas, dituangkan pada Program Peningkatan
Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan pengawasan Keamanan Hayati yang
terinci pada kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Tahun 2015 terdiri:
1. Mengintensifkan pengawasan lalu-lintas komoditas wajib periksa karantina.
2. Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium.
3. Meningkatkan hubungan kerja dengan instansi terkait.
4. Penyusunan program dan rencana kerja yang berbasis kinerja.
5. Evaluasi dan laporan SAI/SABMN.
9 Laporan kinerja tahun 2015
6. Penyusunan dan pengiriman laporan tepat waktu.
7. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi.
8. Pemberdayaan dan peningkatan PPNS.
9. Pembinaan dan pengawasan IKHS dan IKT milik pengguna jasa.
10. Pelayanan sesuai Standar Mutu Pelayanan Publik/ISO 9001 dan SNI
ISO:17025.
11. Pelaksanaan tindakan karantina sesuai SOP.
12. Pemantauan, surveylens dan penyelenggaraan In Line Inspection.
13. Pengembangan/Peningkatan layanan melalui PPK On Line.
14. Net Working dengan wilker dan tempat pemasukan/pengeluaran.
15. In House Training, magang bidang teknis dan Administrasi.
16. Mengadakan, mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada.
17. Pembuatan leaflet, poster dan visualisasi.
18. Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan operasional.
10 Laporan kinerja tahun 2015
C. Perjanjian Kinerja
Program kerja Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta disusun dalam
Rencana Kinerja Tahunan yang memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja
dan target pencapaiannya. Rencana Kinerja Tahunan ini digunakan sebagai bahan
pelaksanaan kegiatan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta tahun
anggaran 2015. Secara rinci dituangkan dalam formulir Perjanjian Kinerja
Tahunan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tahun 2015 dengan
Badan Karantina Pertanian seperti tercantum di bawah ini:
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Meningkatnya tindakan
karantina
Jumlah sertifikat karantina impor, ekspor
dan antar area terhadap media pembawa
OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan
tindakan karantina
100%
Jumlah dukungan operasional pemantauan
HPHK/OPTK
2 Keg
Jumlah pengujian laboratorium 1800
sampel
Jumlah dukungan operasional koordinasi
pengawasan
7 keg
Terwujudnya good governance
& clean government
Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan
Perkantoran
12 Bln
Tersedianya sarana dan
prasarana perkarantinaan
yang memadai
Jumlah dan jenis sarana, teknologi
informasi yang sesuai kebutuhan dan
memadai
15 unit
Pengembangan infrastruktur tanah,
gedung/bangunan/instalasi
50 m2
Jumlah Anggaran : Rp.23.930.190.000,-
11 Laporan kinerja tahun 2015
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
I. Capaian Kinerja
PENGUKURAN KINERJA
Dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan public dan
meningkatkan akuntabilitas perlu dilakukan pengukuran kinerja dengan cara
membandingkan antara kenerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang
diharapkan terhadap indicator kinerja yang telah ditetapkan.
Berikut akan diuraikan relaisasi pencapaian kinerja Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno Hatta sepanjang tahun 2015, dengan tolok ukur prosentase pencapaian
target dan realisasi.
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya
tindakan karantina
Jumlah sertifikat karantina impor,
ekspor dan antar area terhadap
media pembawa OPTK dan
HPHK melalui pelaksanaan
tindakan karantina
100% 100% 100%
Jumlah dukungan operasional
pemantauan HPHK/OPTK
2 Keg 2 Keg 100%
Jumlah pengujian laboratorium 1800
sampel
1800
sampel
100%
Jumlah dukungan operasional
koordinasi pengawasan
7 keg 7 keg 100%
Terwujudnya good
governance & clean
government
Dukungan Aparatur Pegawai &
Layanan Perkantoran
12 Bln 12 Bln 100%
Tersedianya sarana
dan prasarana
perkarantinaan yang
memadai
Jumlah dan jenis sarana,
teknologi informasi yang sesuai
kebutuhan dan memadai
15 unit 15 unit 100%
Pengembangan infrastruktur
tanah,
gedung/bangunan/instalasi
50 m2 50 m2 100%
12 Laporan kinerja tahun 2015
II. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pada tahun 2015 sasaran Program Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta
adalah Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan
hayati.
Sasaran Kegiatan
A. Meningkatnya tindakan karantina.
1. Jumlah sertifikat karantina impor, ekspor dan antar area terhadap
media pembawa OPTK dan HPHK melalui tindakan karantina dengan
target 100%.
Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan
hayati untuk kegiatan ekspor, impor dan domestik dengan cara prosentase
perbandingan volume kegiatan ekspor, impor dan domestik media pembawa
HPHK dan OPTK yang melalui pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran di
wilayah Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dengan jumlah media
pembawa HPHK dan OPTK yang dilakukan tindakan karantina, pada akhir
tahun 2014 realisasi frekuensi pemeriksaan media pembawa karantina
hewan dan
karantina tumbuhan di wilayah pengawasan yang meliputi Bandara
Internasional Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusuma mencapai
122.879 kali, jika dibandingkan dengan jumlah frekuensi pemeriksaan pada
tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 24,07%.
Peningkatan tersebut disebabkan semakin meningkatnya system pelayanan
karantina hewan dan tumbuhan secara on line.
2. Jumlah dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK target
kegiatan sebanyak 2 kegiatan
Detail pelaksanaan kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut:
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN HPHK Kegiatan pemantauan media pembawa HPHK dilaksanakan sebagai
upaya mengetahui penyebaran virus AI yang mungkin terjadi dari luar
farm/instalasi sementara ayam ex-impor, khususnya untuk mementau
kemungkinan adanya antigen HPAI.
Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) adalah penyakit zoonosis yang
sangat menular termasuk menular kepada manusia, dan masuk dalam
daftar List A dari Office International Des Epizoties (OIE) dan berdampak
13 Laporan kinerja tahun 2015
pada kemunduran ekonomi dan secara genetic mudah sekali bermutasi.
Pelaksanaan pemantauan dilakukan dengan pengambilan data/informasi
di wilayah-wilayah yang telah ditentukan.
Wilayah pemantauan pada tahun 2015 dilakukan di daerah Propinsi Jawa
Barat yaitu Bandung, Bogor dan Subang.
Pelaksanaan kegiatan pemantauan dilakukan pada bulan Maret hingga
Agustus 2015. Metode yang dipergunakan melalui pengamatan status
dan situasi HPHK secara tidak langsung dengan mengambil
data/informasi dari:
Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat
Dinas Peternakan Kabupaten Bogor
Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Subang
Balai Besar Penelitian veteriner Bogor
Dari ke 4 instansi tersebut dapat peroleh Informasi antara lain :
a) Metode pengujian yang dilakukan adalah Rapit Test,
Haemagglutination Inhibition Test (HAHI), PCR Influenza Type A,
PCR Infuenza Subtype H5 dan Isolasi Avian Influenza.
b) Target pengujian dilakukan terhadap ayam kampung, Ayam
Bangkok, Ayam Arab, Ayam Layer, Ayam Broiler, Itik, Entok, puyuh
dan unggas lainnya.
c) Telah dibuat peta sebaran Virus Avian Influenza (AI)
Pelaksana pemantauan HPHK adalah para petugas fungsional Medik
dan Para Medik Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.
Kegiatan telah dilaksanakan sesuai pedoman pemantauan dan telah
diterbitkan pada Laporan Hasil “Pemantauan Daerah Sebar Hama
penyakit Hewan Karantina (HPHK) penyakit High Pathogenic Avian
Influenza (AI) pada unggas pedaging”.
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN OPTK Pemantauan karantina tumbuhan di focuskan pada lima wilayah di
propinsi Banten, wilayah tersebut antara lain : Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandegelang dan Kota
Tangerang Selatan terutama tanaman pangan padi, jagung, kedele dan
tanaman unggulan daerah masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan pemantauan OPTK tahun 2015 dilakukan 2 tahap
yaitu:
14 Laporan kinerja tahun 2015
Pra Pemantauan
Kegiatan Pra Pemantauan bertujuan untuk memperoleh data sekunder dari
masing-masing wilayah yang akan dilakukan pemantauan.
Pengambilan data sekunder dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 24 April 2015
dengan melakukan wawancara dan pengisian data/quisioner tentang lokasi,
vegetasi potensi daerah, potensi OPT/OPTK daerah serta kerusakan yang
disebabkan oleh OPT/OPTK tersebut atau disebut dengan metode
“Judgment sampling” yaitu penetapan yang didasarkan atas pertimbangan
bahwa sampling area yang dipilih merupakan daerah potensi pertanaman
inang sasaran dan nantinya akan ditindaklanjuti pada kegiatan pemantauan.
Laporan kegiatan telah dituangkan pada “Laporan Pra Pemantauan Daerah
Sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Tahun 2015”.
PEMANTAUAN
Kegiatan pemantauan bertujuan untuk mendeteksi OPT/OPTK pada tanaman
pangan yaitu padi, jagung, kedele serta tanaman unggulan daerah dan jenis
OPTK yang kemungkinan terbawa melalui benih/non benih impor.
Sebagai upaya validitas data yang lebih akurat, maka pelaksanaan
pemantauan dilaksanakan sebanyak 2 musim yaitu pada bulan Mei 2015 dan
bulan Agustus 2015.
Sasaran kegiatan pemantauan adalah untuk memetakan daerah sebar OPTK
A1 dan A2 sesuai Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian
No.28/Kpts/HK.060/1/2009 antara lain Bakteri Pantoea stawartii subsp.
Stewartii, Clavibacter michiganensis subsp.michiganensis, Hama gudang
Trogoderma granarium, Nematoda Hirscmaniella spinicaudata.
Pelaksana pemantauan adalah para Pejabat Fungsional POPT Balai Besar
Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang terbagi dalam 2 kelompok,
kelompok pertama melaksanakan pemantauan pada musim hujan dan
kelompok ke 2 melaksanakan pada musim kemarau.
Metode yang digunakan adalah:
a) Pengumpulan data sekunder
Data diperoleh dari dinas-dinas pertanian yang dikunjungi dengan cara
mengadakan wawancara mengenai keadaan tanaman dan
OPT/OPTK potensial yang ada didaerah tersebut dan dilanjutkan
dengan pengisian quisioner tentang keadaan lokasi, vegetasi potensi
daerah, potensi OPT/OPTK daerah serta kerusakan yang disebabkan
oleh OPT/OPTK tersebut.
15 Laporan kinerja tahun 2015
b) Pengumpulan data primer
Data diperoleh berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan
terhadap OPT/OPTK dan gejala-gejala specific dari suatu OPT/OPTK
dengan cara:
Pembuatan foto gejala serangan OPT/OPTK secara umum dan
specific.
Perekaman lokasi berdasarkan garis lintang dengan fasilitas
GPS/Google map.
Pengumpulan contoh tanaman yang menunjukkan gejala
serangan OPT/OPTK.
Pengumpulan OPT/OPTK .
Pengambilan contoh tanah dari lokasi tanaman yang
menunjukkan gejala serangan OPT/OPTK.
Seluruh contoh tanaman dan tanah hasil pemantauan dilakukan
pemeriksaan di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno Hatta.
Laporan kegiatan terangkum pada “Laporan Pemantauan Daerah
Sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Tahun
2015”.
3. Jumlah pengujian laboratorium target kegiatan 1800 sampel
Kegiatan pengujian media pembawa HPHK/OPTK sebagai upaya untuk
memastikan terbebasnya media pembawa dari HPHK/OPTK serta
memenuhi persyaratan keamanan pangan yang telah ditentukan dalam
peraturan tentang keamanan pangan.
Sepanjang tahun 2015 laboratorium karantina hewan telah melaksanakan
pengujian terhadap sampel media pembawa karantina hewan sebanyak
1.720 sampel, dan metode pengujian yang dilaksanakan oleh
laboratorium Karantina Hewan meliputi :
No Metode Pengujian Jumlah
1 Elisa Rabies (anjing dan kucing) 143
2 Elisa EIA 17
3 HA-HI Telur 76
4 Mikrobiologi 5
5 PCR AI 40
6 Parasit 19
16 Laporan kinerja tahun 2015
Adapun laboratorium karantina tumbuhan jumlah sampel yang dilakukan
pengujian sebanyak 450 sampel.
Metode pengujian yang telah dilaksanakan oleh laboratorium karantina
tumbuhan antara lain:
No Metode Pengujian Jumlah
1 PCR 627
2 Elisa Test 489
3 Baermann Funnell 503
4 Blotter Test 367
Total jumlah sampel yang telah dilaksanakan pengujian di laboratoriu Balai
Besar Karantina Pertanian sebanyak 2170 sample, atau melebihi jumlah
sample yang telah ditargetkan pada tahun 2015.
4. Jumlah dukungan operasional koordinasi pengawasan target 7 kegiatan
Dalam rangka mendukung kegiatan operasional pengawasan karantina
pertanian di Bandara Soekarno Hatta dan Hlim Perdana Kusuma, maka
dilakukan kegiatan yang bersifat koordinasi dengan instansi yang terkait
dan pelaku usaha/Regulated Agen di Bandara Soekarno Hatta.
Sepanjang tahun 2015 Balai Besar karantina Pertanian Soekarno Hatta
telah melakukan kegiatan koordinasi dengan instansi terkait dan pelaku
usaha/Regulated Agen sebanyak 9 kali.
Kegiatan koordinasi tersebut antara lain :
a) Penanganan pemasukan/pengeluaran komoditas pertanian secara
illegal di Bandara Soekarno Hatta.
Kegiatan ini diikuti oleh para instansi terkait dan para pelaku usaha
jasa pengiriman/Regulated Agen di Bandara Soekarno Hatta.
b) Kegiatan peningkatan pengawasan pelaksanaan tindakan karantina
pertanian khususnya di terminal II Bandara Soekarno Hatta
dilaksanakan bersama dengan petugas dari Polres Bandara
Soekarno Hatta.
c) Koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri untuk pelaksanaan
kegiatan Investigasi/Penyelidikan Pemasukan Bibit Ilegal dari luar
negeri ke wilayah Republik Indonesia.
d) Koordinasi dengan instansi terkait dan pelaku usaha/Regulated Egen
di Bandara Soekarno Hatta untuk peningkatan pengawasan ekspor
dan impor komoditas pertanian yang masuk melalui Bandara
Soekarno Hatta.
17 Laporan kinerja tahun 2015
e) Koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri untuk pelaksanaan
kegiatan penyidikan bibit angur Ilegal dari Ukrania yang masuk ke
wilayah Republik Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta.
f) Koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri untuk pelaksanaan
kegiatan penyidikan bibit angur Ilegal dari Mesir yang masuk ke
wilayah Republik Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta.
g) Koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri untuk pelaksanaan
kegiatan penyidikan pemasukan gandum Ilegal dari Emirat Arab yang
masuk ke wilayah Republik Indonesia melalui Bandara Soekarno
Hatta.
h) Koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya
Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri untuk pelaksanaan
kegiatan penyidikan dugaan pelanggaran pengeluaran reptile dan
seranga dari wilayah Republik Indonesia melalui Bandara Soekarno
Hatta.
i) Persiapan pelaksanaan kegiatan operasional dan pengawasan
karantina pertanian di terminal III Ultimate.
5. Jumlah dukungan internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi
Karantina Pertanian target 12 bln
Kegiatan administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian
merupakan kegiatan pendukung yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan kegiatan utama, kegiatan administasi dalam rangka
mendukung kegiatan utama berlangsung selama 12 bulan antara lain
untuk mendukung kegiatan:
a. Pemeriksaan karantina hewan
b. Pengasingan/pengamatan dan perlakuan karantina hewan
c. Perlakuan karantina hewan, penahanan, penolakan dan pemusnahan
karantina hewan
d. Pemantauan penyebaran HPHK
e. Pemeriksaan karantina tumbuhan dan pengawasan kehati
f. Pengasingan/pengamatan dan perlakuan karantina tumbuhan
g. Perlakuan karantina tumbuhan
h. Penahanan, penolakan dan pemusnahan karantina tumbuhan
i. Pemantauan penyebaran OPTK (5 lokasi)
18 Laporan kinerja tahun 2015
B. Terwujudnya good governance & clean governance
Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran target 12 Bulan
Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih dari segala tindakan yang
menyimpang, serta secara terus menerus selalu meningkatkan pelayanan
prima, tidak terlepas dari dukungan aparatur yang bermental baik dan
bersemangat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang menjadi
tugas pokok dan fungsinya.
Dukungan fasilitas pelayanan sarana dan prasarana yang memadai juga
berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan karantina hewan dan
tumbuhan di Bandara Soekarno Hatta. Kegiatan dukungan aparatur pegawai
dan layanan perkantoran berlangsung selama 12 bulan dengan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran yang berbasis kinerja yang
berorientasi pada sasaran yang telah ditetapkan serta menghasilkan
output yang jelas, terukur dan memberikan dampak yang nyata terhadap
pelaksanaan kegiatan karantina pertanian di Bandara Soekarno Hatta.
Telah ditatapkan prosedur pengajuan kegiatan dari masing-masing bagian
dan Bidang untuk kegiatan tahun berikutnya.
b. Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan sesuai dengan standar/kaidah
kaidah keuangan yang benar, akuntabel dan dapat tertelusur. Laporan-
laporan terkait keuangan dan perlengkapan/inventaris, pengelolaan
barang persediaan disusun sesuai standard an dilaporkan tepat waktu.
Telah ditunjuk petugas yang menangani laporan keuangan dan petugas
yang menangani laporan barang inventaris.
c. Setiap kegiatan dilakukan evaluasi efektifitasnya agar diketahui dampak
kegiatan untuk menentukan kegiatan selanjutnya.
d. Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kompetensi pegawai dilalukan
agar hak-hak pegawai tidak terabaikan sehingga pegawai dapat
berkonstrasi terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban seorang
pegawai.
e. Reward dan punishment dilaksanakan dalam rangka penegakan disiplin
pegawai.
f. Peningkatan kapasitas pegawai dilakukan dengan cara In House Training
dan magang di institusi yang lebih maju, antara lain magang deteksi
cemaran kimia dan logam berat, deteksi cemaran kimia, pelatihan PCR AI,
pelatihan kalibrasi, suhu, masa dan volume, manajemen koleksi herbarium
media pembawa OPT/OPTK dan pengujian virus pathogen tanaman
dengan realtime PCR.
19 Laporan kinerja tahun 2015
g. Pengelolaan Tata Laksana Organisasi dan Rumah Tangga kegiatannya
berupa :
o Penyusunan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan
selama 2 periode yaitu semester 1 bulan Januari s/d Juni, dan
semester 2 bulan Juli s/d Desember.
Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Karantina
Pertanian Soekarno Hatta pada Tahun 2015 adalah periode 1 nilai
80,16 dengan kategori baik, dan periode 2 nilai 80,53 dengan
kategori baik.
o Penyusunan IPNBK yang dilakukan dengan penyebaran kuisioner
kepada seluruh pagawai dan diperoleh nilai interval 3,45, dan nilai
IPNBK sebesar 86,26 dengan kategori sangat baik.
h. Kegiatan penguatan operasional karantina pertanian dalam mendukung
peningkatan produksi pangan berupa perjalanan pengamatan media
pembawa HPH/HPHK dan OPTK yang dikhususkan komoditas padi,
jagung, kedele, daging dan hewan sapi.
i. Kegiatan layanan perkantoran berupa kegiatan pembayaran gaji dan
tunjangan, langganan daya jasa, kegiatan rutin perkantoran dan
pemeliharaan. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:
o Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai telah dilaksanakan
selama 12 bulan.
o Pembayaran uang lembur sesuai peraturan tentang pembayaran
uang lembur.
o Langganan Listrik terlaksanan selama 11 bulan, tunggakan bulan
Desember 2015 sebesar Rp.61.878.204,- akan dibayarkan pada
Tahun Anggaran 2016.
o Langganan Telepon terlaksana selama 12 bulan dan tidak terdapat
tunggakan pembayaran.
o Langganan air telah terlaksana selama 12 bulan dan tidak terdapat
tunggakan pembayaran.
o Keperluan sehari-hari perkantoran 148 pegawai terlaksana selama
12 bulan.
20 Laporan kinerja tahun 2015
Tabel Kontrak pengadaan keperluan perkantoran system pembayaran melalui
LS adalah sebagai berikut :
NO Kegiatan Nilai Kontrak
(RP) Pelaksana
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
Pengadaan keperluan sehari-hari
perkantoran
Pengadaan computer supplies
Jasa jahit seragam TH 2014
Pencetakan cetakan dokumen
penunjang KH dan KT
Pencetakan cetakan dokumen
penunjang KH dan KT
Pengadaan alat tulis kantor
Pengadaan cetakan dokumen
penunjang KH dan KT
51.281.000
59.991.000
52.800.000
63.240.000
101.500.000
54.991.000
138.500.000
CV.Karina Mandiri
CV.Adil Jaya
Nugraha
PT.Bahana
Perwita Indah
CV.Adil Nugraha
CV.Karina Mandiri
CV.Adil Jaya
Nugraha
CV.Rugun Jaya
o Pemeliharaan peralatan dan mesin (AC, Komputer Printer, Laptop,
genset, kendaraan Rd-4, kendaraan roda-2, peralatan
laboratorium, Incenerator, Coldroom) dan peralatan mesin lainnya
terlaksana selama 12 bulan.
Biaya pemeliharaan 27 kendaraan roda-4 dan 41 kendaraan roda-
2 berupa biaya bahan bakar dan perbaikan dari bengkel,
sedangkan biaya untuk perpanjangan STNK dialokasikan
anggaran tersendiri pada DIPA tahun 2015.
Tabel kontrak pemeliharaan peralatan dan mesin sepanjang tahun 2015 dengan
pembayaran LS adalah sebagai berikut :
NO Kegiatan Nilai Kontrak
(RP) Pelaksana
1 2 3 4
1
2
kalibrasi alat lab
Pemeliharaan jaringan
internet
137.786.000
98.292.500
PT.Protobion
CV.Amanah Fajar
21 Laporan kinerja tahun 2015
o Kegiatan pemeliharaan gedung bangunan dilaksanakan dalam
rangka mempertahankan agar gedung dan bangunan yang telah
dimiliki dapat berfungsi secara optimal
Tabel kontrak pemeliharaan Gedung dan Bangunan sepanjang tahun 2015
dengan pembayaran LS adalah sebagai berikut :
NO Kegiatan Nilai Kontrak
(RP) Pelaksana
1 2 3 4
1
2
3
4
5
Pemeliharaan gedung
kantor
Pemeliharaan Instalasi
Karantina Hewan
Pemeliharan rumah dinas
Pemeliharaan gedung
kantor
Perbaikan Area Karantina
Hewan
75.439.716
148.117.000
58.619.585
125.525.015
198.291.000
CV.Karina Mandiri
PT.Ekatama Barizki
CV.Karina Mandiri
PT.Karya Bima Nusantara
PT.Sinar Proteksindo
C. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang
memadai Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan memadai dengan target 15 unit dan terealisasi sebanyak 18
unit. Sarana merupakan unsur pendukung pada pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi karantina pertanian, namun demikian keberadaan sarana sangat
menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi selain kualitas
sumber daya manusia yang handal.
Oleh sebab itu maka kelengkapan sarana merupakan salah satu sasaran
kegiatan pada tahun 2015. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
mendukung sasaran kegiatan tersebut, maka pada tahun 2015
melaksanakan kegiatan dalam rangka melengkapi sarana antara lain :
a) Pengadaan sarana, teknologi informasi berupa pengadaan:
Laptop : 5 unit
Display TV : 6 unit
AC ruang pelayanan : 10 unit.
22 Laporan kinerja tahun 2015
b) Melengkapi sarana kelengkapan laboratorium dan sarana kantor
Oven : 1 unit
Kulkas 2 pintu : 1 unit
Spin down centrifuge 6 K : 1 unit
Filling Cabinet : 2 unit
Rak arsip : 4 unit
Akses door : 6 set
c) Meningkatkan keamanan dan kenyamanan kantor melalui
pemasangan 2 set portal untuk tempat parkir.
d) Melengkapi alat pemadam kebakaran melalui pengadaan 20 set
tabung pemadam kebakaran.
Tabel kontrak pengadaan belanja modal sepanjang tahun 2015 dengan
pembayaran LS adalah sebagai berikut :
NO Kegiatan Nilai Kontrak
(RP) Pelaksana
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
Pengadaan laptop
Pengadaan Display TV
Pengadaan Meubelair
Pengadaan Portal
Pengadaan AC
Pengadaan sarana
kelengkapan laboratorium
Pengadaan sarana kantor
Pengadaan alat
laboratorium
74.920.000
59.202.000
81.745.400
99.979.000
64.831.250
68.750.000
65.000.000
199.430.000
PT.Hutamasindo Lestari
PT.Cilla Benaya Prima
CV.Karina Mandiri
CV.Mayema
CV.Putraco Millenium
PT.Khronz Indonesia
CV.Andrian Permata
CV.Buanareka
Pengembangan infrastruktur tanah gedung/bangunan/instalasi target
kegiatan 50 M2.
Tabel renovasi ruang pelayanan karantina hewan dalam rangka
meningkatkan pelayanan karantina hewan.
No Kegiatan Nilai Kontrak
(RP) Pelaksana
1 2 3 4
1 Renovasi ruang
pelayanan karantina
hewan
98.072.370 CV.Melynda Bersaudara
23 Laporan kinerja tahun 2015
III. Realisasi Anggaran
Capaian sasaran yang di rumuskan pada perjanjian kinerja antara Kepala Badan
Karantina Pertanian dan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta
merupakan panduan pada pelaksanaan kegiatan pada tahun 2015.
Tersedianya anggaran pada DIPA Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta
tahun anggaran 2015 dijelaskan pada Tabel dibawah ini.
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %
Meningkatnya
tindakan
karantina
Jumlah sertifikat karantina
impor, ekspor dan antar area
terhadap media pembawa
OPTK dan HPHK melalui
pelaksanaan tindakan
karantina
1.738.836.000 1,738.483.980
99,97
Jumlah dukungan
operasional pemantauan
HPHK/OPTK
1.231.526.000 1.224.146.354 99,40
Jumlah pengujian
laboratorium
1.670.550.000 1.647.656.999
98,62
Jumlah dukungan
operasional koordinasi
pengawasan
812.200.000 798.905.330 98,36
Terwujudnya
good
governance &
clean
government
Dukungan Aparatur Pegawai
& Layanan Perkantoran
17.595.578.000 17.319.545.675 98,43
Tersedianya
sarana dan
prasarana
perkarantinaa
n yang
memadai
Jumlah dan jenis sarana,
teknologi informasi yang
sesuai kebutuhan dan
memadai
781.500.000 770.749.650 98.62
Pengembangan infrastruktur
tanah,
gedung/bangunan/instalasi
100.000.000 98.072.370 98,07
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2015 : Rp. 23.930.190.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015 : Rp. 23.597.560.358,-(98,61%)
24 Laporan kinerja tahun 2015
BAB IV
PENUTUP
Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno-Hatta Tahun 2014 berhasil melaksanakan tugas dan fungsi dengan capaian kinerja 100% atas target yang ditetapkan pada 3 (tiga) dari 4 (empat) sasaran strategis. Capaian operasional sertifikasi karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati sesuai target yaitu 100% dengan realisasi keuangan 98,70%. Capaian kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan
hayati terhadap kebijakan standar teknik dan metode yang diberlakukan sesuai
target yaitu 100% dengan realisasi keuangan 97,15 %. Pada tahun 2014 tidak
terjadi Notification of Non Compliance (NNC) dengan prosentase 0%, sehingga
dapat dapat disimpulkan bahwa pemeriksan media pembawa hewan dan tumbuhan
yang dilakukan di Balai Besar Karantina Pertanian telah memenuhi ketentuan yang
berlaku sehingga dapat menunjang akselerasi ekspor komoditas pertanian dengan
hasil uji yang bersertifikat.
Peningkatan tingkat kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa yang ditunjukkan
dengan nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) pada tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 5,1% dengan nilai 83,25, mutu pelayanan kategori A (sangat
baik), walaupun capaian nilai peningkatan tidak memenuhi angka yang ditetapkan pada
target sasaran strategis yaitu 10%, namun dari mutu pelayanan mampu ditingkatkan dari
kategori baik menjadi sangat baik di tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa yang
dilakukan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun
2014 terutama dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan telah mencapai
sasaran, dan untuk waktu mendatang dituntut agar dapat dipertahankan dan lebih
ditingkatkan.
Meskipun capaian sasaran strategis tahun 2014 menunjukan hasil 100%, namun
untuk capaian strategis tahun-tahun mendatang Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno-Hatta masih memiliki tantangan dari jumlah dan kualifikasi sumberdaya
manusia serta berkembangnya kegiatan di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Kualifikasi petugas karantina yang ada saat ini belum memenuhi komposisi ideal
antara Medik Veteriner/POPT Ahli dengan Paramedik Veteriner/POPT Terampil
dalam pelaksanaan tindakan karantina. Untuk terpenuhinya sumberdaya manusia
tersebut di atas, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta menyempurnakan
analisis jabatan dan analisis beban kerja pejabat fungsional yang disesuaikan
dengan volume/beban kerja pelaksanaan tindakan karantina di tempat-tempat
pemasukan dan pengeluaran yang menjadi tanggung jawab Balai Besar Karantina
Pertanian Soekarno-Hatta.
.
top related