keluarga berencana
Post on 03-Jan-2016
119 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang padat sebenarnya dapat menjadi
boomerang yang berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, budaya,
ketahanan/ketertiban, dan keamanan nasional.
Pertumbuhan penduduk dunia sejak lama telah menjadi perhatian
sehingga tumbuh ilmu yang mempelajari tentang penduduk, yaitu ilmu
demografi dan ilmu kependudukan. Ilmu demografi memusatkan
perhatiaanya pada perubahan besar komposisi penduduk dan penyebaran
penduduk. Dalam mempelajarinya terdapat lima proses yang berlangsung di
antaranya, fertilitas, mortabilitas(kematian) perkawinan, perpindahan
penduduk (migrasi), dan mobilisasi sosial. Kelima faktor tersebut
menentukan komposisi dan distribusi penduduk yang berlangsung terus
menerus dan terjadinya masalah sosial.
Upaya dunia untuk dapat mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk hanya dapat dilakukan dengan pelaksanaan gerakan keluarga
berencana yang berpusat pada bagaimana meningkatkan kesadaran keluarga
sebagai unit kehidupan manusia untuk berpartisipasi aktif merencanakan
jumlah dan susunan keluarganya.
Keluarga berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah
lamadikenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan
menentukan sendiri kapan seseorang ingin hamil. Bila ia memustuskan
untuk tidak hamil sesudah menikah, ia bisa mengikuti program KB.
Layanan KB di Indonesia cukup mudah untuk di peroleh.
KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk
menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak
(spacing) atau membatasi (limiting), jumlah anak yang diinginkan sesuai
dengan keamanan medis serta kemungkinkan kembalinya fase kesuburan.
1 1
2
Keluarga berencana merupakan satu-satunya upaya harapan
manusia untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya sehingga harapan agar
penduduk dunia stabil dapat dengan cepat tercapai.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit,
tidak hanya terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan
kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksual reproduksi wanita.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan KB?
1.2.2 Apa saja macam-macam KB?
1.2.3 Apa hukum di Indonesia yang melindungi program KB?
1.2.4 Bagaimana pandangan agama terhadap program KB?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk menghasilkan definisi dari KB
1.3.2 Untuk menghasilkan pengetahuan tentang macam-macam KB
1.3.3 Untuk menghasilkan pengetahuan tentang hukum di Indonesia
terhadap program KB
1.3.4 Untuk menghasilkan pengetaguan tentang pandangan agama
terhadap program KB
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Masyarakat
Memberikan masukan tentang macam-macam kontrasepsi sehingga
dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi ibu untuk memutuskan
memakai kontrasepsi yang tepat.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan bagi pengembangan keperawatan khususnya
keperawatan reproduksi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Keluarga Berencana (KB)
a. Pengetian
Keluarga berencana menurut UU No.10 tahun 1992 merupakan
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta pewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil,bahagia dan sejahtera.
Keluarga berencana adalah merupakan bagian yang
terpadu,dalam program pembangunan nasional untuk menciptakan
kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial budaya penduduk Indonesia
agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi
nasional (depkes 1999).
b. Tujuan
Umum
Membangun kembali dan melestraikan pondasi yang kokoh
bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai
keluarga yang berkualitas.
Khusus
o Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia serta sejahtera.
o Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumberdaya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
c. Manfaat
Untuk Ibu
o Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang
berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
o Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh
adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak, beristirahat dan
menikmati waktu luang, serta melalukukan kegiatan lainnya.
3
4
Untuk Anak yang Dilahirkan
o Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang
mengandungnya dalam keadaan sehat.
o Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan
makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut memang
diinginkan dan direncanakan
Untuk Anak yang Lain
o Memberi kesempatan pada anak agar perkembangan fisiknya
lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup
dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
o Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena
pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang
diberikan oleh ibu untuk setiap anak.
o Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena
sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk
mempertahakan kehidupan semata-mata.
Untuk Ayah
o Memperbaiki kesehatan fisiknya.
o Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan
berkurang serta lebih banyak waktu terluang untuk keluarganya
Untuk Seluruh Anggota Keluarga
o Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga
tergantung dari kesehatan seluruh keluarga.
o Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih
banyak untuk memperoleh pendidikan.
d. Sasaran
Langsung:
Pasangan usia subur (pus) yang bertujuan untuk menurunkan
tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara
berkelanjutan
5
Tidak Langsung:
Pelaksana dan pengelolah KB dengan tujuan menurunkan tingkat
kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu
dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas dan sejahtera.
2.2 Macam-Macam Keluarga Berencana (KB)
2.2.1 Metode Sederhana
1) Tanpa Alat
a. KB Alamiah:
- Metode Kalender (Ogino-Knaus)
Metode kalender adalah metode yang digunakan
berdasarkan masa subur dimana harus menghindari
hubungan seksual tanap perlindungan kontrasepsi pada
hari ke 8-19 siklus menstruasinya.
Dasar: menentukan waktu ovulasi dari data haid yang
dicatat selama 6-12 bulan terakhir.
Tahun 1930 Kyusaku Ogino di Jepang dan Herman
Knaus di Austria, yang bekerja sendiri-sendiri,
menemukan bahwa:
Ogino : ovulasi umumnya terjadi pada hari ke-15
sebelum haid berikutnya, tetapi dapat pula
terjadi 12-16 hari sebelum haid yang akan
datang.
Knaus : ovulasi selalu terjadi pada hari ke 15 sebelum
haid yang akan datang.
Teknik Metode Kalender:
Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan:
Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek,
untuk menentukan awal dari masa suburnya.
6
Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang,
untuk menentukan akhir dari masa suburnya.
- Metode Suhu Badan Basal (Termal)
Suatu metode kontrasepsi yang digunakan dengan
mengukur suhu tubuh untuk mengetahui suhu tubuh
basal, untuk menentukan masa ovulasi.
Dasar :
Peninggian suhu badan basal 0,2-0,5 0C pada waktu
ovulasi
Peninggian suhu badan basal mulai 1-2 hari setelah
ovulasi,dan disebabkan oleh peninggian kadar
hormone progesterone.
Teknik Metode Suhu Badan Basal:
Umumnya digunakan thermometer khusus dengan
kalibrasi yang diperbesar (basal thermometer),
meskipun thermometer biasa dapat juga dipakai.
Waktu pengukuran harus pada saat yang sama setiap
pagi dan setelah tidur nyenyak sedikitnya 3-5 jam
serta masih dalam keadaan istirahat mutlak.
Pengukuran dilakukan secara:
o Oral (3 menit)
o Rectal (1 menit), ini cara terbaik
o Vagina
Efektifitas Metode Suhu Badan Basal:
Angka kegagalan : 0,3-6,6 kehamilan pada 100 wanita
per tahun. Kerugian utama metode suhu badan basal
ialah bahwa abstinens sudah harus dilakukan pada masa
pra-ovulasi.
- Metode Lendir Serviks (Billings)
7
Metode kontrasepsi yang menghubungkan
pengawasan tergadap perubahan lendir serviks wanita
yang dapat dideteksi di vulva.
Dasar : perubahan siklus dari lendir serviks yang terjadi
karena perubahan kadar estrogen. Pola yang diidentifikasi
menunjukan bahwa individu wanita memperkirakan masa
ovulasi dengan cukup akurat tanpa harus memperhatikan
perubahab suhu basal tubuh. Perubahan pola tersebut
antara lain:
Hari-hari kering
Setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu
mempunyai 1 beberapa hari tidakterlihat adanya
lendir dan daerah vagina terasa kering.
Hari-hari subur
Ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi,
ibu dianggap subur ketika terlihat adanya lendir,
walaupun jenis lendir yang kental dan lengket.
Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah
ada di serviks.
Hari puncak
Hari puncak merupakan hari terakhir adanya lendir
licin, mulur dan ada perasaan basah.
Teknik Metode Lendir Serviks:
Catatlah setiap kali pengamatan dilakukan dengan
suatu rangkaian kode misalnya stiker atau tinta
berwarna ataupun tulisan . contoh kode yang dipakai
untuk mencatat kesuburan:
o Pakai tanda * atau merah untuk menandakan
perdarahan (haid)
o Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan
perasaan kering.
8
o Gambar suatu tanda@& atau biarkan ksong
untuk memperlihatkan lendir subur yang basah,
jernih licin dan mulur.
o Pakai huruf L atau warna kuning untuk
memperlihatkan lendir tak subur yang kental,
putih keruh dan lengket.
Periksa lendir lendir setiap kali kebelakang dan
sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah
waktu siang. Setiap malam sebelum tidur, tentukan
tingkat yang paling subur dan beri tanda pada
catatan untuk kode yang sesuai. Lendir mungkin
akan berubah pada hari yang sama.
Abstinen/ pantang hubungan paling sedikit satu
siklus sehingga klien akan mengenali hari-hari
lendir, mengenali pola kesuburan dan pola ketidak
suburban dengan bimbingan pelatih.
Hindari hubungan seksual pada waktu haid.
Pada hari kering setelah haid , aman untu hubungan
seksual selang satu malam(selang seling)
Hindari hubungan seksual segera setelah ada lendir
jenis apa juga atau perasaan basah muncul.
Tandai hari terakhir dengan lendir jernih, licin dan
mulur dengan tanda X.
Setelah hari puncak hindari untu hubungan seksual 3
hari beikut siang dan malam. Mulai dari pagi hari ke
empat setelah kering, ini adalah hari-hari aman
untuk hubungan seksual sampai hari haid
berikutnya.
Efektifitas Metode Lendir Serviks
Angka kegagalan 0,4-39,7 kehamilan pada 100
wanita pertahun.
9
- Metode Simpto-Termal
Metode kontrasepsi yang dilakukan dengan
mengamati perubahan lendir dan perubahan suhu badan
tubuh
Dasar : kombinasi antara bermacam metode KB
Alamiah untuk menentukan masa
subur/ovulasi
Efektivitas : angka kegagalan 4,9-34,4 kehamilan pada
100 wanita pertahun
Teknik pengunaan metode sympto therma:
Klien dapat menentukan masa subur dengan
mengamati suhu tubuh dan lendir serviks.
Setelah darah haid berhenti, ibu dapat hubungan
seksual pada malam hari pada hari kering dengan
berselang sehari selama masa tak subur(aturan
selang hari kering/aturan awal)
Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau
munlai muncul lendir
Pantangan hubungan seksual sampai hari puncak
dan aturan perubahan suhu telah terjadi.
Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang
paling konservatif, yaitu aturan yang
mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.
b. Coitus Interruptus
Coitus interruptus adalah suatu metode kontrasepsi
dimana sanggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intra-
vagina. Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita.
Keuntungan:
10
Tidak memerlukan alat/murah
Tidak menggunakan zat-zat kimiawi
Selalu tersedia setiap saat
Tidak mempunyai efek samping
Kerugian:
Angka kegagalan cukup tinggi:
o 16-23 kehamilan per 100 wanita per tahun
o Faktor-faktor yang menyebabkan angka kegagalan
yang tinggi ini adalah:
Adanya cairan pra-ejakulasi (yang sebelumnya
sudah tersimpan dalam kelenjar prostat, uretra,
kelenjar cowper), yang dapat keluar setiap saat,
dan setiap tetes sudah dapat mengandung
berjuta-juta spermatozoa.
Kurangnya control diri pria , yang pada metode
ini justru sangat penting.
Kenikmatan seksual berkurang bagi suami-istri, sehingga
dapat mempengaruhi kehidupan perkawinan.
c. Metode Amenorhea Laktasi
Metode amenorrhea laktasi adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif, artinya hanya
diberikan ASI saja tanpa pemberian makanan tambahan atau
minuman tambahan.
Efektifitas: efektifitas metode amenorchea laktasi tinggi
(keberhasilan 98%pada 6 bulan 1 pasca persalinan)
Teknik penggunaan:
Bayi disusui secara on demand. Biarkan bayoi
menyelesaikan hisapan dari satu payudara sebelum
memberikan ke payudara lainnya, supaya bayi mendapat
cukup banyak susu akhir. Bayi hanya membutuhkan
sedikit ASI dari payudara berikut atau sama sekali tidak
11
memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan
memberikan payudara lain pada waktu menyusui
berikutnya sehingga kedua payudara memproduksi
banyak susu.
Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4
jam.
Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang
melepaskan hisapannya.
Susui juga bayi pada waktu malam hari, karena
menyusui pada malam hari membantu mempertahankan
kecukupan persediaan ASI.
Bayi terus disusukan walaupun ibu/bayi sakit.
Apabila ibu menghentikan ASI dengan minuman atau
makanan lain, bayi akan menghisap kurang sering dan
akibatnya tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi.
2) Dengan alat
a. Mekanis (Barrier)
Dasar :
mengahalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus
genetalia interna wanita
kondon tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga
mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
efektif bila dipakai dengan baik dan benar
dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah
IMS
12
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang
terbuat dari berbagai bahan di antaranya latex(karet), plastik
(vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang
pada saat berhubungan seksual. Kondom terbuat dari karet
sintesis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya
berpinggir tebal, yang bila digunakan berbentuk rata atau
mempunyai bentuk seperti putting susu. Berbagai bahan telah
ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan
efektivitasnya (misalnya penambahan spermisida), maupun
sebagai aksesoris aktivitas seksual. Modifikasi tersebut
dilakukan dalam hal: bentuk, warna, pelumas, ketebalan,
bahan.
Cara kerja:
kondom menghalangi terjadinya pertemuan terjadinya
pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas
sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada
penis sehingga cara sperma tersebut tidak tercurah ke
dalam saluran reproduksi perempuan
mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk
HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada
pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari
bahan lateks dan vinil.
Efektivitas: kondom cukup efektif bila dipakai secara benar
pada setiap kali berhubungan seksual. Pada
beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak
efektif karena tidak dipakai secara konsisten.
Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka
kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan
perempuan pertahun.
Manfaat:
kontrasepsi:
13
o efektif bila dilakukan dengan benar
o tidak mengganggu produksi ASI
o tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Murah dan dapat dibeli secara umum
o Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan
khusus
o Metode kontrasepsi sementara bila metode
kontrasepsi lainnya harus ditunda.
Nonkontrasepsi
o Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber KB
o Dapat mencegah penularan IMS
o Mencegah ejakulasi dini
o Membantu mencegah terjadinya kanker serviks
(mengurangi iritsi bahan karsinogenik eksogen pada
serviks)
o Saling berinteraksi sesame pasangan
o Mencegah imuno infertilitas
b. Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non
oksinol-9)digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh
14
sperma. Dikemas dalam bentuk: aerosol (busa);tablet vagina,
suppositoria atau dissolvable film; krim.
Cara Kerja :
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat
pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan
sel telur.
Manfaat:
Kontrasepsi
o Efektif seketika(busa dank rim)
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
o Tidak menggangu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
o Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan
khusus
Nonkontrasepsi
o Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS
termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan:
Efektivitas kurang (3-21 kehamilan per 100 wanita per
tahun pertama)
Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung pada
kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
Ketergantungan pengguna dari motivasi berkelanjutan
dengan memakai setiap melakukan hubungan seksual.
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi
sebelim melakukan hubungan seksual (tablet busa
vagina, suppositoria dan film).
15
Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam
c. Difragma
Difragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari
lateks yang dimsukkan ke dalam vagina sebelum melakukan
hubungan seksual dan menutupi serviks.
Efektifitas: efektifitas sedang(bila digunakan dengan
spermisida angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100 wanita
per tahun pertama pengunaan).
Cara kerja:
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii)
dan sebagai alat tempat spermisida.
d. Kap Serviks
16
Kap serviks yaitu suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi
serviks saja
Efektifitas : cukup baik, 8-20 per 100 wanita per tahun
Cara kerja:
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses
mencapai saluran alat reproduksi bagian atas(uterus dan tuba
falopii) dengan cara menutup serviks.
2.2.2 Metode Modern
1) Kontrasepsi Hormonal:
a. Per kombinasi:
Pil kombinasi adalah merupakan pil kontrasepsi yang berisi
hormone sintetis estrogen dan progesterone.
Dasar:
Efektif dan reversible
Harus diminum setiap hari
Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan
perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan
hilang
Efek samping serius jarang terjadi
Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang
sudah mempunyai anak maupun yang belum
Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak
hamil
17
Tidak dianjurkan pada ibu yang sedang menyusui
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
Jenis:
Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone aktif estrogen/progestin (E/P)
dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif
Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone aktif estrogen/progestin(E/P)
dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
Trifasik: pil yang tersedia dlam kemasan 21 tablet yang
mengandung hormone aktif estrogen/progestin (E/P)
dengan tiga dosis yang bebeda, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
Efektifitas: efektifitas tinggi 1 kehamilan/100 perempuan
dalm tahun pertama penggunaan.
Cara kerja:
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh
sperma
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur
dengan sendirinya akan terganggu pula.
b. Pil Progestin
Pil progestin merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone
sintesis progesterone.
18
Jenis:
Kemasan dengan isi 35 pil: 300 ig levonorgestrel atau
350 ig noretindron
Kemasan isi 28 pil :75 ig norgestrel
Cara kerja:
Menghambat ovulasi
Mencegah implantasi
Memperlambat transport gamet/ovum
Luteolysis
Mengentalkan lendir serviks yang kental
Efektifitas: sangat efektif 98,5%pengguna jangan sampai lupa
1 atau 2 pil, jangan sampai muntah, diare karena
memungkinkan terjadi kehamilan sangat besar.
c. Injeksi/Suntikan kombinasi
Suntik kombinasi merupakan kontrasepsi yang berisi
hormone sintesis estrogen dan progeteron. Jenis suntikan
kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat
dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi I.M.
sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg noretindron enantat
dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan
sekali.
Cara kerja:
Menekan ovulasi
Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga
penetrasi sperma terganggu
19
Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga
implantasi terganggu
Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
Efektifitas:
Sangat efektif (0,1-0,4 kehammilan per 100 wanita)
selama tahun pertama penggunaan.
d. Sub-kutis:Implant
Salah satu jenis alat kontrasepsi berupa susuk yang terbuat
dari sejenis karet silastik yang berisi hormone, dipasang
lengan atas. Dikenal dua macam impalant:
Non Biodegradable impalant
Non Biodegradable impalant dibedakan menjadi 2 yaitu:
o Norplant
Dipakai sejak tahun 1987 yang terdiri dari 6 kapsul
kosong silatic yang diisi dengan hormone
Levonorgestrel dan ujung-ujung kapsul ditutup
dengan silacstic adhesive. Tiap kapsul mempunyai
panjang 43 tahun.mm, diameter 2,4 mm, berisi 36
mg Levonorgestrel, serta mempunyai ciri sangat
efektif dalam mencegah kehamilan untuk lima
tahun. Saat ini norplant yang paling banyak dipakai.
o Norplant 2
Dipakai sejak tahun 1987, terdiri dari 2 batang
silastic yang padat, dengan panjang tiap batang 44
mm. Dengan masing-masing batang diisi dengan 70
mg Levonorgestrel di dalam matriks batangnya
kehamilan
Sedangkan untuk ciri-ciri Non Biodegradable impalant
yaitu:
o Norplant (6 kapsul), berisi hormone Levonorgestrel,
daya kerja 5 tahun.
20
o Norplant-2 (2 batang), idem, daya kerja 3 tahun.
o Satu batang, berisi hormone ST-1435, daya kerja 2
tahun. Rencana siap pakai: tahun 2000
o Satu batang, berisi hormone 3-keto desogestrel, daya
kerja 2,5-4 tahun. Rencana siap pakai:awal
dasawarsa 1990. Saat ini di Indonesia sedang di uji
caba implanon, implant 1 batang dengan panjang 4
cm, diameter luar 2mm, terdiri dari suatu inti EVA
(Ethylene Vinyl Acetat) berisi 60mg 3-kerja 2-3
tahun.
Biodegradable impalant
Yang sedang di uji coba saat ini:
o Capronor
Suatu kapsul polymer berisi hormone
Levonorgestrel dengan daya kerja 18 bulan. Rencana
siap-pakai: pertengahan dasawarsa 1990.
o Pellets
Berisi norethindrone dan sejumlah kecil kolesterol,
daya kerja 1 tahun. Rencana siap pakai: pertengahan
dasawarsa 1990
Cara kerja:
Menghambat ovulasi
Perubahan lendir serviks menjadi kental dan sedikit
Menghambat perkembangan siklis dari endometrium.
Efektifitas: sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100 wanita)
2) Intra Uterine Devices (IUD, AKDR)
21
AKDR atau IUD adalah suatu alat atau benda yang dapat
dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversible dan
berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia
produktif.
Jenis:
AKDR Non-hormonal
o Menurut bentuknya AKDR dibagi menjadi 2:
Bentuk terbuka: misalnya: LippesLoop, CUT,CuT-
7.Marguiles, Spring Coil, Multiload,Nova-T
Bentuk tertutup: misalnya: Ota-Ring,Atigon, dan
Graten Berg Ring
o Menurut tambahan atau metal\
Medicates IUD
Misalnya Cu T 200 (daya kerja 3 tahun), Cu T 220
(daya kerja 3 tahun), Cu T 300(daya kerja 3 tahun,
Cu T 380 A(daya kerja 8 tahun), Cu-7,, Nova
T( daya kerja 5 tahun) ML-Cu 375(daya kerja 3
tahun).
Un Medicates IUD
22
Misalnya: LippesLoop, Marguiles,Saf-T Coil,
Antigon.
IUD yang mengandung hormonal
o Progestasert-T=Alza T
Panjang 36mm, lebar 32mm, dengan 2 lembar
benang ekor warna hitam
Mengandung 38md progesterone dan barium sulfat,
melepaskan 65mcg progesterone per hari
Tabung insersinya berbentuk langkung
Daya kerja 18 bulan
Teknil insersi: plunging (modified withdrawal)
o LNG-20
Mengandung 46-60mg Lenorgestrel, dengan
pelepasan 2-mcg per hari
Sedang diteliti di Finlandia
Angka kegagalan/kehamilan angka terendah:<0,5
per 100 wanita per tahun
Penghentian pemakaian oleh karen persoalan-
persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi
dibandingkan IUD lainnya, karena 25%
mengalami amenore atau perdarahan haid yang
sangat sedikit
Cara Kerja:
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopii.
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum
uteri.
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum
bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke
dalam alat reproduksi wanita dan mengurangi kemampuan
sperma untuk fertilisasi.
23
Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam
uterus.
Efektifitas:
Efektifitas dari IUD dinyatakan dalam angka kontuinitas
yaitu berpa lama IUD tetap tinggal in-utero tanpa:ekspulsi
spontan, terjadinya kehamilan dan pengangkatan/
pengeluaran karena alasan-alasan medis atau pribadi
Efektifitas dari bermacam-macam IUD tergantung pada:
o IUD-nya: ukuran, bentuk dan mengandung Cu atau
progesterone.
o Akseptor:
Umur: makin uasia tua, makin rendah angka
kehamilan, ekspulsi dan pengangkatan/pengeluaran
IUD
Paritas: makinmuda usia, terutama pada nulligravid
makin tinggi angka ekspulsi dan pengangkatan
/pengeluaran IUD.
Frekuensi hubungan seksual.
o Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi. Sangat efektif
0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun
pertama(1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan)
3) Kontrasepsi Mantap
a. Metode Kontrasepsi Pada Wanita
Kontrasepsi mantap pada wanita adalah setiap tindakan pada
kedua saluran telur yang mengakibatkan orang atau pasangan
yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
24
Kontrasepsi ini untyk jangka panjang dan sering disebut
tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk
menghentikan ferlititas (kesuburan)seorang wanita secara
permanen.
Mekanisme Kerja:
Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong
atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum.
Macam-macam kontap:
Penyinaran
Operatif: laparatomi, mini laparatomi,laparoskopi
Vaginal: kalpotomi,kuldoskopi.
Transcervikal:histeroskopi, tanpa melihat langsung,
penyumbatan tuba secara mekanis, penyumbatan tuba
kimiawi.
b. Metode Kontrasepsi Pada Pria
25
AASDER45RVFT
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk
menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan
ovum)tidak terjadi.
Vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi
opertif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan
sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan
tidak memerlukan anestesi umum.
Angka keberhasilan amat tinggi (99%) angka
kegagalan 0-2,2% umumnya <1%.
c. Rekanalisasi
Operasi rekanalisasi dengan teknik bedah mikro sudah
banyak dikembangkan. Teknik ini tidak saja menyambung
kembali tuba falopii dengan baik, tetapi juga menjamin
kembalinya fungsi tuba. Hal ini disebabkan oleh teknik bedah
mikro yang secara akurat menyambung kembali tuba dengan
trauma yang minimal, mengurangi perlekatan pascaoperasi,
mempertahankan sisiologi tuba, serta menjamin fimbriae tuba
tetap bebas sehingga fungsi penangkapan ovum masih tetap
baik.
2.3 Hukum yang Melindungi Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia?
Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional)
Keputusan Presiden RI Nomor 8 tahu 1970 tentang BKKBN yaitu
Depkes sebagai unit pelaksana program KB. BKKBN yaitu badan resmi
pemerintah yang bertanggung jawab penuh mengenai pelaksana program
KB di Indonesia.
26
LANDASAN HUKUM Di Indonesia:
a. Tap MPR No.IV/1999 tentang GBHN
b. Undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
c. Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
d. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
e. Undang-undang No 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara
f. Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
pembangunan Nasional
g. peraturan pemerintah no. 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan
Pembangunan keluarga Sejahtera
h. Peraturan pemerintah no 27 tahun tahun 1994tentang Pengelolaan
Perkembangan Kependudukan
i. Keputusan Presiden No. 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, dan susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen
j. Keputusan Presiden No. 09 tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, dan susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen
k. Keputusan Presiden No. 110 tahun 2001
l. Peraturan Presiden No.7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
jangka Menengah Nasional (RPJM) 2004-2009
m. Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala
BKKBN No.10/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja BKKBN Pusat
n. Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala
BKKBN No.74/HK.010 /B5/2001 tahun 2001 tentang Tata Kerja
BKKBN Provinsi dan kabupaten/Kota
o. Keputusan Kepala BKKBN No. 159/HK-010/B5/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BKKBN Provinsi Irian jaya Barat
27
p. Keputusan Kepala BKKBN no. 182/HK-010/B5/2005 Organisasi dan
tata Kerja BKKBN Provinsi Kepulauan Riau dan provinsi Sulawesi
Barat
2.4 Pandangan Agama tentang Keluarga Berencana (KB)
A. Agama Islam
Kita mengenal KB sebagai metode yang dipakai untuk mencegah
kehamilan. Hal tersebut yang paling sering diperdebatkan dalam Islam.
Hukum KB dalam Islam dilihat dari 2 pengertian
1. Tahdid an-nasl (pembatasan kelahiran)
Jika program KB dimaksudkan untuk membatasi
kelahiran, maka hukumnya haram. Islam tidak mengenal
pembatasan kelahiran. Bahkan terdapat banyak hadits yang
mendorong umat Islam untuk memperbanyak anak. Misalnya,
tidak bolehnya membunuh anak apalagi karena takut miskin atau
tidak mampu memberikan nafkah.
2. Tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran)
Jika program KB dimaksudkan untuk mencegah kelahiran
dengan berbagai cara dan sarana, maka hukumnya mubah,
bagaimanapun motifnya.
Berdasarkan keputusan yang telah ada sebagian ulama
menyimpulkan bahwa pil-pil untuk mencegah kehamilan tidak
boleh dikonsumsi. Karena Allah SWT mensyariatkan untuk
hamba-Nya sebab-sebab untuk mendapatkan keuturunan dan
memperbanyak jumlah umat.
Selanjutnya, alat kontrasepsi yang dibolehkannya adalah :
a. Untuk wanita seperti:
IUD/AKDR
Pil
Obat suntik
Susuk
b. Untuk Pria, seperti:
28
Kondom
Coitus interrupus(azal menurut islam)
Sedangkan alat kontrasepsi yang dilarang dalam islam; adalah:
a. Untuk wanita, seperti:
Menstrual regulation (MR atau penguguran kandungan
yang masih muda)
Abortus atau pengguguran kandungan yang sudah
bernyawa.
Ligasi tuba( mengikat saluran kantong ovum), dan
tubektomi (mengangkat tempat ovum).
b. Untuk pria, seperti: seperti vasektomi (mengingat atau
memutuskan saluran sperma dari buah Zakar) dan cara ini
juga disebut sterilisasi. Selanjutnya, mengenai alasan-alasan
sehingga alat kontrasepsi tersebut dilarang dalam islam, dapat
dilihat pembahasan pada bagian yang lain dario tulisan ini.
Adapun dasar dibolehkannya KB dalam islam menurut dalil akli,
adalah karena pertimbangan kesejahteraan penduduk yang didiam-
diamkan oleh bangsa dan negara. Sebab kalau pemerintahan tidak
melaksanakannya maka keadaan rakyat di masa datang, dapat menderita.
Oleh karena itu, pemerintahan menempuh suatu cara untuk
mengatasi ledakan penduduk yanmg tidak seimbang dengan
pertumbuhan perekonomian nasional dengan mengadakan program KB,
untuk mencapai kemaslahatan seluruh rakyat.
Pertimbangan kemaslahatan umat (rakyat) dapat dijadikan dasar
pertimbangan untuk menetapkan hokum islam menurut mazdhab maliki;
di Negara Indonesia yang tercinta ini, pemerintahan sebagai pelaksana
amanat rakyat,berkewajiban untuk melaksanakan program KB, sesuai
dengan petunjuk GBHN. Maka program tersebut hukumnya boleh dalam
islam, karena pertimbangan kemaslahatan umat (rakyat).
B. Agama Kristen
29
Pandangan tentang manusia menurut Kristen harus menjadi acuan
utama dalam membangun keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan
keluarga sejahtera menurut alkitabiah, tercermin dari perkawinan.
Perkawinan sebagai sebuah proses. Sebuah proses yang
bertanggungjawab.
Dari perspektif Kristen, kesejahteraaan keluarga memiliki makna
yang paralel dengan apa yang disebut keluarga yang bertanggungjawab.
Keparalelan tersebut terletak pada tanggung jawab membawa bahtera
rumah tangga dalam takut akan Allah.
Karena itu, Kristen mendukung program KB. Bagi agama
Kristen, program KB dapat menunjang terciptanya kebahagiaan keluarga,
di mana hak dan peran anggotanya dapat diwujudkan secara memadai.
KB, yang intinya mengatur kelahiran, secara filosofis bertujuan untuk
melindungi hidup. Kita perlu membatasi hidup.
Pandangan ini didasarkan antara lain, bahwa kebahagiaan suatu
keluarga bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan
peranannya dengan tepat terhadap tiap anggota yang lain.
Namun terdapat sedikit perbedaan dalam pandangan agama
Kristen.Agama Kristen Protestan tidak melarang umatnya berKB. Tapi
sedikit berbeda dengan agama Katolik yang memandang kesejahteraan
keluarga diletakkan dan diwujudkan dalam pemahaman holistik sesuai
dengan kehendak Allah. Untuk mengatur kelahiran anak, suami-istri
harus tetap menghormati dan menaati moral Katolik dan umat Katolik
dibolehkan berKB dengan metode alami yang memanfaatkan masa tidak
subur.
C. Agama Buddha
Menurut Sigalovada Sutta, ada 5 kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh orang tua, yaitu:
a. Berusaha untuk menghindarkan anak-anaknya dari kejahatan.
b. Mengajarkan mereka untuk berbuat bauik.
c. Memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya.
30
d. Menikahkan anak-anaknya dengan passangan yang sesuai.
e. Memberikan warisan kepada anak-anaknya di waktu yang tepat.
Jadinya, bila kita perhatikan isi dari Sigalovada Sutta tersebut KB
patut kita laksanakan, karena KB menimbulkan kesejahteraan keluarga.
Untuk melaksanakan KB ada 8 (delapan) cara, yaitu :
a. KB dengan jalan menelan pil anti hamil atau injeksi dengan obat
Depo Provera 150, setiap tiga bulan sekali, hal ini bertujuan untuk
mencegah pematangan sel telur di dalam indung telur.
b. KB dengan jalan memakai kondom, hal ini tertujuan untuk
mencegah masuknya sperma kedalam rahim.
c. KB dengan jalan membunuh sperma, hal ini bertujuan untuk
mencegah sperma menemui sel telur.
d. KB dengan jalan melakukan vasektomi atau tubektomi, hal ini
bertujuan untuk mencegah pertemuan Sperma dengna Ovum.
e. KB dengan jalan sistem kalender/penanggalan, hal ini bertujuan
untuk mencegah matangnya sel telur didalam indung telur.
f. KB dengan jalan melakukan susuk yang berbentuk anak korek api
pada lengan kiri wanita, hal ini bertujuan untuk mencegah
pembuahan pada kandungan wanita. (disebut Susuk KB atau
Norplant)
g. KB dengan jalan melakukan abortus/pengguguran, hal ini bertujuan
untuk mengeluarkan janin.
h. KB dengan jalan memakai spiral, hal ini mempunyai 2 tujuan, yaitu :
1. Mencegah tumbuhnya janin didalam rahim setelah terjadi
pembuahan.
2. Mencegah sperma menemui sel telur
Kehamilan akan gterjadi bila dipenuhi tiga syarat, yaitu:
1. Adanya pertemuan sperma dengan ovum
2. Saat yang subur dari calon ibu
3. Patisandhi vinnana memasuki rahim
Patisandhi Vinnana masuk dalam rahim pada saat pertemuan
31
Sperma dan Ovum, dan keduanya dalam keadaan kuat/memenuhi syarat.
Pada tahap pertama (Uppadakkhana) Patisandhi Vinnana timbul dalam
rahim, Kamma Jarupa ikut timbul pula sebanyak tiga kalapa, yaitu
Kayadasakakalapa, Bhavadasakakalapa dan Vatthudasakakalapa.
Kemudian menyusul timbul rupa-rupa yang lain apabila tiba saatnya.
Jadinya, cara KB bentuk (a) s/d (f) yang tersebut diatas dapat
dibenarkan dalam agama Buddha, karena Patisandhi Vinnana
(kesadaran/jiwa/roh yang bertumimbal lahir) belum masuk dalam rahim,
hal ini tidak melanggar sila) Cara KB bentuk (g) yang tersebut diatas,
yaitu abortus/pengguruan tidak dibenarkan dalam agama Buddha, karena
Patisandhi Vinnana telah masuk dalam rahim, hal ini termasuk
pembunuhan penuh dan melanggar sila. Cara KB bentuk (h) yaitu
memakai spiral masih diragukan mengenai keterangannya, karena para
dokter ahli belum mampu memberikan keterangan secara pasti. Bila
memakai spiral tujuannya :
1. Mencegah tumbuhnya janin didalam kandungan setelah terjadi
pembuahan, hal ini tidak dibenarkan dalam agama Buddha, karena
Patisandhi Vinnana telah masuk dalam rahim, ini termasuk
pembunuhan dan melanggar sila.
2. Mencegah Sperma menemui sel telur, hal ini tidak dibenarkan dalam
agama Buddha, karena Patisandhi Vinnana belum masuk dalam
rahim dan tidak melanggar sila.
32
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu layanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu
diakui demikian. Keluarga berencan tidak hanya diperuntukkan untuk wanita
atau ibu saja tetapi pria juga bisa mengikuti program keluarga berencana.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah
satu usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian
tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus
menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehungan dengan kebijakan nasional KB,
kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi.
Tujuan
Umum
Membangun kembali dan melestraikan pondasi yang kokoh bagi
pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga
yang berkualitas.
Khusus
o Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia serta sejahtera.
o Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumberdaya manusia yang
bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Tidak semua metode KB dibenarkan dalam ajaran agama.
Misalnya saja Agama Islam yang diperboleh kan yaitu untuk wanita
seperti: IUD/AKDR, pil,obat suntik, susuk sedangkan untuk pria seperti :
kondom,coitus interrupus(azal menurut islam). Sedangkan untuk Agama
Kristen mendukung program KB. Karena bagi agama Kristen, program
32
33
KB dapat menunjang terciptanya kebahagiaan keluarga, di mana hak dan
peran anggotanya dapat diwujudkan secara memadai. KB, yang intinya
mengatur kelahiran, secara filosofis bertujuan untuk melindungi hidup.
Kita perlu membatasi hidup. Sedangkan menurut Agama Budha cara
yang dibenarkan sesuai dengan Patisandhi Vinnana yaitu pil anti hamil
atau injeksi dengan obat Depo Provera 150, kondom, vasektomi atau
tubektomi, kalender/penanggalan, susuk. Yang tidak dibenarkan yaitu
KB dengan jalan melakukan abortus/pengguguran, dan KB dengan jalan
memakai spiral masih diragukan.
3.2 Saran
Diharapkan untuk para ibu yang belum mengikuti program KB untuk
mengikuti program KB, karena dengan mengikuti KB banyak sekali
manfaatnya untuk ibu, anak yang dilahirkan, anak yang lain, ayah dan seluruh
anggota keluarga. Selain itu dengan mengikuti KB bisa menjadi keluarga
sejahtera.
Banyak pilihan metode dalam KB, sebaiknya jika ingin mengikuti
program KB pilih lah metode yang sesuai dengan kondisi anda.
34
DAFTAR PUSTAKA
Handayani,Sri.2010.Buku Ajar Pelayanan KB.Yogyakarta:Pustaka Rihana
Hartanto,Hanafi.2004.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta:Pustaka
Sinar Harapan
Muaba,Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra,dkk.2011.Buku Ajar Kesehatan
Reproduksi untuk Mahasiswa Bidan.Jakarta:EGC
Saifuddin,Abdul Bari.2004.Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
http://keluargaberencanadalamislam.blogspot.com/2009/12/keluarga-
berencana-dan-landasan-hukum.html
34
top related