keganasan tht

Post on 15-Feb-2016

68 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Kedokteran

TRANSCRIPT

TUMOR THT

Tumor Hidung & Sinonasal

Hidung dan sinus paranasal merupakan rongga yang dibatasi oleh tulang – tulang wajah yang merupakan daerah terlindung sehingga tumor yang timbul sulit diketahui secara dini.

Biasanya pasien berobat dalam keadaan penyakit telah lanjut dan tumor telah memenuhi rongga hidung dan seluruh sinus

Etiologi

Alkohol, asap rokok, makanan yang di asinkan / di asapi memungkinkan terjadinya keganasan

Zat kimia / bahan industri (nikel, debu, kayu, kulit, formaldehid, kromium, minyak isopropil, dll)

Banyak laporan ->

adenokarsinoma

sinus etmoid pada

pekerja industri

penggergajian

kayu dan mebel

Jenis Histopatologi• Tumor jinak epitelial• Tumor jinak non epitelial• Tumor ganas epitelial• Tumor ganas non epitelial

Tumor Jinak

• Tersering -> papiloma skuamosa, secara makroskopis mirip polip tetapi lebih vaskular, padat dan tidak mengkilat

Tumor Ganas• Tersering -> karsinoma sel skuamosa (70%)• Sinus maxila adalah yang tersering, disusul

sinus etmoid. Sinus sfenoid dan frontal jarang terkena

• Metastasis dapat terjadi ke kelenjar leher• Metastasis jauh adalah hati dan paru.

Gejala & Tanda

1. Gejala Nasal– Obstruksi hidung unilateral & rinorea

2. Gejala Orbital– Diplopia, proptosis, oftalmoplegia, gangguan visus, dan

epifora3. Gejala Oral– Penonjolan atau ulkus di palatum atau di Proc. alveolaris

4. Gejala Fasial– Penonjolan pipi, anestesia atau parestesia muka

5. Gejala Intrakranial– Sakit kepala hebat, likuorea, trismus

Pemeriksaan Fisik• Inspeksi -> hidung, mata, rongga

mulut, wajah• Palpasi -> nyeri tekan, penonjolan• Rhinoscopy Anterior dan Posterior -

> periksa kavum nasi dan nasofaring

Pemeriksaan Penunjang

• Foto polos sinus -> diagnosis awal

• CT – SCAN -> perluasan tumor dan destruksi tulang

• MRI -> membedakan jaringan tumor dan normal

• Foto polos Paru -> metastase tumor di paru

Diagnosis• Diagnosis pasti ->

pemeriksaan histopatologi

• Biopsi khusus sinus maxila -> tindakan sinuskopi / operasi Caldwell – Luc

• Jika dicurigai tumor vaskular -> angiografi

Stadium Tumor Ganas Sinonasal

• Cara penentuan stadium tumor ganas hidung dan sinus paranasal yang terbaru adalah menurut American Joint Committee on Cancer (AJCC) 2006 yaitu:

Penatalaksanaan• Pengobatan utama ->

radiasi dan kemoterapi sebagai ajuvan

• Pembedahan -> kontraindikasi bila metastasis jauh

• Pada tumor jinak -> rinotomi lateral / degloving

• Pada tumor ganas -> radikal, maksilektomi total / medial, maksilektomi radikal, reseksi kraniofasial / kraniotomi

NASOPHARYNGEAL CARCINOMA

Merupakan jenis carcinoma yang berasal dari epitel atau mukosa dan kripta yang melapisi permukaan nasofaring. Keganasan ini sering disebut sebagai kanker tenggorok.

Definisi KNF (NPC)

Klasifikasi menurut HistopatologiType 1 : Carcinoma Squamous Cell Ceratine (10%)Type 2 : Differentiated not-Ceratine Carcinoma Squamous Cell (15%)Type 3 : Undifferentiated not-Ceratine Carcinoma Squamous Cell (75%)

Epidemiologi 1. Sering timbul di ras mongoloid2. Insiden di cina selatan dan asia tenggara sekitar

20-40/100.000 jiwa pertahun3. Tertinggi di provinsi Guang-dong dan wilayah

Guang-Xi, china sebesar lebih dari 50 orang/ 100.000 jiwa pertahun

4. Nomor 3 didunia, nomor 4 di hongkong5. Rata-rata usia 40-50 tahun

EtiologiBelum diketahui secara pasti, namun hampir dipastikan penyebanya adalah EBV

Faktor Resiko1. Ikan asin2. Tembakau3. Asap ; daging asap, asap

kayu4. Alkohol5. Obat Herbal6. Pajanan pekerjaan7. Kurang makan sayur

dan buah segar8. Riwayat keluarga9. Makanan berpengawet10. Formalin

PATOFISIOLOGI

Gejala dan Tanda1. Gejala Nasofaring ; epistaksis, sumbatan

hidung.2. Gejala Telinga ; tinitus, nyeri teling/ otalgia,

gangguan pendengaran.3. Gejala Mata dan Saraf ; neuralgia

trigeminal,sindrom jackson, destruksi tulang tengkorak.

4. Metastasis ke kelenjar leher

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi• Palpasi kelenjar di leher

• Nasofaringoskop

Diagnosa1. Anamnesa / pemeriksaan fisik2. Pemeriksaan Nasofaring3. Biopsi Nasofaring4. Pemeriksaan Patologi-Anatomi5. Pemeriksaan Radiologi6. Pemeriksaan Neuroftalmology7. Pemeriksaan Serologi IgA anti EA & IgA anti

VCA

Penatalaksanaan

Stadium I : RadioterapiStadium II dan III : KemoradiasiStadium IV dengan N <6cm : KemoradiasiStadium IV dengan N >6cm : Kemoterapi dosis penuh dilanjutkan dengan kemoradiasi

Penatalaksanaan Operatif

• Diseksi leher• Nasofaringektomi

Pencegahan1. Vaksinasi2. Migrasi3. Hindari bahan makanan yang

berbahaya / karsinogen4. Menghindari faktor resiko5. Melakukan tes serologi IgA anti-VCA

dan IgA anti EA (deteksi dini)

ANGIOFIBROMA NASOPHARYNGEAL BELIA

Adalah tumor jinak pembuluh darah di nasofaring yang secara histologi jinak namun secara klinis bersifat ganas.

1. Faktor ketidakseimbangan hormon

2. Banyak ditemukan pada anak atau laki-laki remaja

Etiologi

PATOGENESIS

Tumor tumbuh pertama kali di bawah mukosa di tepi sebelah posterior & lateral koana di atap nasofaring -> meluas sampai tepi posterior septum dan membentuk tonjolan massa di atap rongga hidung posterior -> meluas ke arah anterior – lateral – posterior -> rasa penuh di wajah -> perluasan ke mata ‘muka kodok’ -> perluasan intrakranial melalui fosa infratemporal dan pterigomaksila masuk ke fosa serebri media.

Gejala Klinis• Hidung tersumbat progresif• Epistaksis berulang yang masif• Otalgia • Ketulian• Sefalgia

Pemeriksaan fisik

Rinoskopi anterior dan posterior : yang terlihat masa tumor, konsistensi kenyal, warna abu-abu sampai merah muda

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Radiologi konvensional

• CT Scan• Arteriografi • MRI• Pemeriksaan kadar

hormonal• Pemeriksaan

Imunohistokimia

Stadium I : tumor terbatas di rongga hidung, nasofaring tanpa mendestruksi tulangStadium II : tumor menginvasi fossa pterigomaksila, sinus paranasal dengan destruksi tulang Stadium III : tumor menginvasi fossa infratemporal, orbita dengan atau regio paraselarStadium IV : Tumor menginvasi sinus kafernosus, regio chiasma optik dan atau fossa pituitary

Stadium: menurut Fisch

Pengobatan

• Operasi -> pilihan utama– Sebelum dioperasi -> embolisasi

• Hormonal -> stadium I dan II (preparat testosteron reseptor blocker “flutamid”)

• Radioterapi -> Gama knife

top related