kasus mola hidatidosa
Post on 02-Jun-2018
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
1/27
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
2/27
KATA PENGANTAR
2
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
3/27
BAB IPENDAHULUAN
Penvakit trofoblas ialah penyakit yang mengenai sel-sel trofoblas dimana terjadi
suatu keabnormalan konsepsi plasenta yang disertai sedikit atau bahkan tanpa
perkembangan janin (Sebire, 2008 Sumapraja,200! "adijanto, 2010#$ %i dalam tubuh
&anita sel trofoblas hanya ditemukan bila &anita itu hamil$ %i luar kehamilan sel-sel
trofoblas dapat ditemukan pada teratoma dari ovarium, karena itu penyakit trofoblas yang
berasal dari kehamilan disebut sebagai Gestational Trophoblastic Disease , sedangkan
yang berasal dari teratoma disebut Non Gestational Throphoblastic Disease (Sumapraja,
200!#$
Penyakit trofoblas mempunyai potensi yang 'ukup besar untuk menjadi ganas dan
menimbulkan berbagai bentuk metastase keganasan dengan berbagai variasi ( anuaba,
200)#$ Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi di *sia, *frika, dan *merika +atin
dibandingkan dengan negara-negera arat$ %i negara-negara arat dilaporkan 1 2000
kehamilan$ .rekuensi mola umumnya pada &anita di *sia lebih tinggi sekitar 1 120
kehamilan (Pra&irohadjo, 200/#$ %i *merika Serikat dilaporkan insidensi mola sebesar 1
pada 1000-1200 kehamilan$ %i ndonesia sendiri didapatkan kejadian mola pada 1 8!
kehamilan$ iasanya dijumpai lebih sering pada usia reproduktif (1!- ! tahun# dan pada
multipara$ adi dengan meningkatnya paritas kemungkinan menderita mola akan lebih besar$
ola hidatidosa terjadi pada 1-3 dalam setiap 1000 kehamilan$ Sekitar 104 dari seluruh
kasus akan 'enderung mengalami transformasi ke arah keganasan, yang disebut sebagai
gestational trophoblastic neoplasma (Sumapraja, 200! anuaba, 200)#$
%i negara maju, kematian karena mola hidatidosa hampir tidak ada, mortalitas akibat
mola hidatidosa ini mulai berkurang oleh karena diagnosis yang lebih dini dan terapi yang
tepat$ *kan tetapi di negara berkembang kematian akibat mola masih 'ukup tinggi yaitu
berkisar antara 2,24 dan !,)4$ 5ematian pada mola hidatidosa biasanya disebabkan oleh
karena perdarahan, infeksi, eklamsia, payah jantung dan tirotoksikosis (Sumapraja, 200!#$
3
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
4/27
BAB IITIN3AUAN PUSTAKA
".2 D%5i&i iola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak &ajar dimana terjadi
keabnormalan dalam konsepsi plasenta yang disertai dengan perkembangan parsial atau tidak
ditemukan adanya pertumbuhan janin, hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan
berupa degenerasi hidropobik$ anin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang
membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah
sebagai segugus buah anggur$ aringan trofoblast pada vilus berproliferasi dan mengeluarkan
hormon human chononic gonadotrophin ("67# dalam jumlah yang lebih besar daripada
kehamilan biasa (Sumapraja, 200! anuaba, 200) Pra&irohadjo, 200/#$
"." Epid%)i ' i.rekuensi mola hidatidosa umumnya di &anita *sia lebih tinggi (1 per 120
kehamilan# daripada &anita di negara arat (1 per 2$000 kehamilan#$ %i ndonesia, mola
hidatidosa dianggap sebagai penyakit yang penting dengan insiden yang tinggi (data S di
ndonesia, 1 per 0 persalinan#, faktor risiko banyak, penyebaran merata serta sebagian besar
data masih berupa hospital based$ .aktor risiko mola hidatidosa terdapat pada usia kurang
dari 20 tahun dan di atas 3! tahun, gi9i buruk, ri&ayat obstetri, etnis dan genetik
(Pra&irohadjo, 200/#$
". Eti ' i da& /a t r R% i
ola hidatidosa disebabkan oleh adanya over-production jaringan yang membentuk
plasenta$ %alam keadaan kehamilan normal, plasenta berfungsi memberikan nutrisi untuk
janin$ :amun pada kasus mola hidatidosa, jaringan berkembang menjadi suatu masa yang
abnormal sehingga tidak dapat berfungsi se'ar normal (Sebire, 2008#$
Penyakit trofoblastik gestasional disebabkan oleh gangguan genetik dimana sebuah
spermato9oon memasuki ovum yang telah kehilangan nukleusnya atau dua sperma memasuki
ovum tersebut$ Pada lebih dari /0 persen mola komplit hanya ditemukan gen dari ayah dan 10
persen mola bersifat hetero9igot$ Sebaliknya, mola parsial biasanya terdiri dari kromosom
triploid yang memberi kesan gangguan sperma sebagai penyebab ( ohn, 200;#$
Pembuluh darah primitif di dalam vilus tidak terbentuk dengan baik sehingga embrio
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
5/27
karena sintesis hormone ini memerlukan en9im dari janin, yang tidak ada$ Peningkatan kadar
h67 dapat menginduksi perkembangan kista teka-lutein di dalam ovarium ( o'htar, 1//8(
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui se'ara pasti, namun faktor penyebabnya
yang kini telah diakui adalah
1$ .aktor ovum ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat
dikeluarkan$
2$ usia ibu yang terlalu muda atau tua (3;- 0 tahun# beresiko !04 terkena penyakit ini$
3$ imunoselektif dari sel trofoblast
$ keadaan sosioekonomi yang rendah
!$ paritas tinggi
;$ defisiensi vitamin *
)$ kekurangan protein
8$ infeksi virus dan fa'tor kromosom yang belum jelas$
".6 Pat %&% i
enurut Sar&ono, 2010, Patofisiologi dari kehamilan mola hidatidosa yaitu karena
tidak sempurnanya peredaran darah fetus, yang terjadi pada sel telur patologik yaitu hasil
pembuahan dimana embrionya mati pada umur kehamilan 3 = ! minggu dan karena
pembuluh darah villi tidak berfungsi maka terjadi penimbunan 'airan di dalam jaringanmesenkim villi (Sumapraja, 200! Pra&irohadjo,200/#$
*nalisis sitogenetik pada jaringan yang diperoleh dari kehamilan mola memberikan
beberapa petunjuk mengenai asal mula dari lesi ini$ 5ebanyakan mola hidatidosa adalah mola
>lengkap? dan mempunyai ; kariotipe @@$ Penelitian khusus menunjukkan bah&a kedua
kromosom @ itu diturunkan dari ayah$ Se'ara genetik, sebagian besar mola hidatidosa
komplit berasal dari pembuahan pada suatu >telur kosong? (yakni, telur tanpa kromosom#
oleh satu sperma haploid (23 @#, yang kemudian berduplikasi untuk memulihkan komplemenkromosom diploid ( ; @@#$ "anya sejumlah ke'il lesi adalah ; @A ( ohn, 200; o'htar,
1//8, 6unningham,200;#$
Pada mola yang >tidak lengkap? atau sebagian, kariotipe biasanya suatu triploid,
sering ;/ @@A (804#$ 5ebanyakan lesi yang tersisa adalah ;/ @@@ atau ;/ @AA$ 5adang-
kadang terjadi pola mo9aik$ +esi ini, berbeda dengan mola lengkap, sering disertai dengan
janin yang ada se'ara bersamaan$ anin itu biasanya triploid dan 'a'at ( ohn, 200;
6unningham, 200;#$
!
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
6/27
7ambar 1$1$ Susunan sitogenetik dari mola hidatidosa$ *$ Sumber kromosom dari mola lengkap$ $
Sumber kromosom dari mola sebagian yang triploid$ ("a'ker#$
*da beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit
trofoblas (Sumapraja, 200!#
1$ Beori missed abortion $
Beori ini menyatakan bah&a mudigah mati pada usia kehamilan 3-! minggu ( missed
abortion #$ "al inilah yang menyebabkan gangguan peredaran darah sehingga terjadi
penimbunan 'airan dalam jaringan mesenkim dari villi dan akhirnya terbentuklah
gelembung-gelembung$ enurut eynolds, kematian mudigah itu disebabkan karena
kekurangan gi9i berupa asam folik dan histidine pada kehamilan hari ke 13 dan 21$ "al ini
menyebabkan terjadinya gangguan angiogenesis$
2$ Beori neoplasma
Beori ini pertama kali dikemukakan oleh Park$ Pada penyakit trofoblas, yang
abnormal adalah sel-sel trofoblas dimana fungsinya juga menjadi abnormal$ "al ini
menyebabkan terjadinya reabsorpsi 'airan yang berlebihan kedalam villi sehingga
menimbulkan gelembung$ Sehingga menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian
mudigah$
Se'ara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-
gelembung putih, tembus pandang, berisi 'airan jernih, sehingga menyerupai buah anggur,
atau mata ikan$ 5arena itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan$ Ckuran gelembung-
gelembung ini bervariasi dari beberapa milimeter sampai 1-2 'm$ Se'ara mikroskopik terlihat
trias (1# Proliferasi dari trofoblas (2# %egenerasi hidropik dari stroma villi dan kesembaban
(3# "ilangnya pembuluh darah dan stroma$ Sel-sel +anghans tampak seperti sel polidral
dengan inti terang dan adanya sel sinsitial giantik ( syncytial giant cells #$ Pada kasus mola banyak dijumpai ovarium dengan kista lutein ganda berdiameter 10 'm atau lebih (2!-;04#$
;
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
7/27
5ista lutein akan berangsur-angsur menge'il dan kemudian hilang setelah mola hidatidosa
sembuh (Sumparja, 200! "a'ker, 2001#$
".! K'a i5i a i
ola hidatidosa dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu bila tidak disertai janin maka
disebut mola hidatidosa atau Complete mole , sedangkan bila disertai janin atau bagian dari
janin disebut mola parsialis atau Parsials mole (Sumapraja, 200! anuaba, 200)
6unningham, 200;#$
Babel 1$2$ Perbandingan bentuk mola hidatidosa
Ga)+ara& M 'a K )p'it M 'a Par ia'5ariotipe ;,@@ atau ;,@A Cmumnya ;/,@@@
atau ;/,@@A (tripoid#Patologi
Ddema villus %ifus ervariasi,fokalProliferasi trofoblastik ervariasi, ringan sEd berat ervariasi, fokal,
ringan sEd sedanganin Bidak ada Sering dijumpai
*mnion, sel darahmerah janin
Bidak ada Sering dijumpai
7ambaran klinis
%iagnosis 7estasi mola issed abortionCkuran uterus !04 besar untuk masa
kehamilan5e'il untuk masakehamilan
5ista teka-lutein 2!-304 arangPenyulit medis Sering jarangPenyakit pas'amola 204 F!-104
5adar h67 Binggi endah = tinggi
2$; G%7a'a K'i&i
Banda dan gejala kehamilan dini didapatkan pada mola hidatidosa$ 5e'urigaaan
biasanya terjadi pada minggu ke 1 - 1; dimana ukuran rahim lebih besar dari kehamilan biasa, pembesaran rahim yang terkadang diikuti perdarahan, dan ber'ak ber&arna merah
darah beserta keluarnya materi seperti anggur pada pakaian dalam$
1$ Berdapat tanda-tanda kehamilan$ ual dan muntah yang parah yang menyebabkan
104 pasien masuk S
2$ Pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih besar#
3$ 7ejala = gejala hipertitoidisme seperti intoleransi panas, gugup, penurunan yang
tidak dapat dijelaskan, tangan gemetar dan berkeringat, kulit lembab
)
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
8/27
$ 7ejala = gejala pre-eklampsi seperti pembengkakan pada kaki dan tungkai,
peningkatan tekanan darah, proteinuria (terdapat protein pada air seni#
%an menurut 6uningham, 1//!$ %alam stadium pertumbuhan mola yang dini terdapat
beberapa 'iri khas yang membedakan dengan kehamilan normal, namun pada stadium lanjut
trimester pertama dan selama trimester kedua sering terlihat perubahan sebagai berikut
(6unningham, 200;#
1$ Perdarahan
Perdarahan uterus merupakan gejala yang men'olok dan bervariasi mulai dari
spoting sampai perdarahan yang banyak$ Perdarahan ini dapat dimulai sesaat sebelum
abortus atau yang lebih sering lagi timbul se'ara intermiten selama berminggu-
minggu atau setiap bulan$ Sebagai akibat perdarahan tersebut gejala anemia ringan
sering dijumpai$ *nemia defisiensi besi merupakan gejala yang sering dijumpai$
2$ Ckuran uterus
Cterus tumbuh lebih besar dari usia kehamilan yang sebenarnya dan teraba
lunak$ Saat palpasi tidak didapatkan balotement dan tidak teraba bagian janin$
3$ *ktivitas janin
eskipun uterus 'ukup membesar men'apai bagian atas sympisis, se'ara khas
tidak akan ditemukan aktivitas janin, sekalipun dilakukan test dengan alat yang
sensitive sekalipun$ 5adang-kadang terdapat plasenta yang kembar pada kehamilan
mola hidatidosa komplit$ Pada salah satu plasentanya sementara plasenta yang lainnya
dan janinnya sendiri terlihat normal$ %emikian pula sangat jarang ditemukan
perubahan mola inkomplit yang luas pada plasenta dengan disertai dengan janin yang
hidup$
$ Dmbolisasi
Brofoblas dengan jumlah yang bervariasi dengan atau tanpa stroma villus
dapat keluar dari dalam uterus dan masuk aliran darah vena$ umlah tersebut dapat
sedemikian banyak sehingga menimbulkan gejala serta tanda emboli pulmoner akut
bahkan kematian$ 5eadaan fatal ini jarang terjadi$ eskipun jumlah trofoblas dengan
atau tanpa stroma villus yang menimbulkan embolisasi ke dalam paru-paru terlalu
ke'il untuk menghasilkan penyumbatan pembuluh darah pulmoner namun lebih lanjut
trofoblas ini dapat menginfasi parenkin paru$ Sehingga terjadi metastase yang terbukti
le&at pemeriksaan radiografi$ +esi tersebut dapat terdiri dari trofoblas saja(koriokarsinoma metastasik# atau trofoblas dengan stroma villus (mola hidatidosa
8
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
9/27
metastasik#$ Perjalanan selanjutnya lesi tersebut bisa diramalkan dan sebagian terlihat
menghilang spontan yang dapat terjadi segera setelah evakuasi atau bahkan beberapa
minggu atau bulan kemudian$ Sementara sebagian lainnya mengalami proliferasi dan
menimbulkan kematian &anita tersebut tidak mendapatkan pengobatan yang efektif$
!$ Dkspulsi Spontan
5adang-kadang gelembung-gelembung hidatidosa sudah keluar sebelum mola
tersebut keluar spontan atau dikosongkan dari dalam uterus le&at tindakan$ Dkspulsi
spontan paling besar kemungkinannya pada kehamilan sekitar 1; minggu$ %an jarang
lebih dari 28 minggu ( ohn, 200;#$
".8 Dia & i
2. A&a)&% i
*da kehamilan disertai gejala dan tanda kehamilan muda yang berlebihan,
perdarahan pervaginam berulang 'enderung ber&arna 'oklat dan kadang
bergelembung seperti busa$
(1# Perdarahan vaginal$ 7ejala klasik yang paling sering pada mola komplet
adalah perdarahan vaginal$ aringan mola terpisah dari desidua, menyebabkan
perdarahan$ Cterus membesar (distensi# oleh karena jumlah darah yang
banyak, dan 'airan gelap bisa mengalir melalui vagina$ 7ejala ini terdapat
dalam /)4 kasus$
(2# "iperemesis$ Penderita juga mengeluhkan mual dan muntah yang berat$ "al
ini merupakan akibat dari peningkatan se'ara tajam hormon G-"67$
(3# "ipertiroid$ Setidaknya )4 penderita memiliki gejala seperti takikardi, tremor
dan kulit yang hangat$ %idapatkan pula adanya gejala preeklamsia yang terjadi
pada 2)4 kasus dengan karakteristik hipertensi ( B% H 1 0E/0 mm"g#,
protenuria (H300 mg$dl#, dan edema dengan hiperefleksia
". P%)%ri aa& /i i
nspeksi
Palpasi
Cterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek
Bidak teraba bagian-bagian janin dan ballotement dan gerakan janin$
*uskultasi tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
/
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
10/27
Pemeriksaan dalam
emastikan besarnya uterus
Cterus terasa lembek
Berdapat perdarahan dalam kanalis servikalis
. P%)%ri aa& La+ rat ri*)
Pemeriksaan kadar -h67
eta"67 urin H 100$000 mlCEml
eta "67 serum H 0$000 CEml
erikut adalah gambar kurva regresi h67 normal yang menjadi parameter
dalam penatalaksanaan lanjutan mola hidatidosa$
7ambar :ilai rata-rata dari /! 4 confidence limit yang menggambarkan kurva
regresi normal gonadotropin korionik subunit G pas'a mola (6unningham,
200;#$
Pemeriksaan kadar B3 EB
-h67 H 300$000 m CEml mempengaruhi reseptor thyrotropin, mengakibatkan
aktifitas hormon-hormon tiroid (B3EB # meningkat$ Berjadi gejala-gejala
hipertiroidisme berupa hipertensi, takikardia, tremor, hiperhidrosis, gelisah,
emosi labil, diare, muntah, nafsu makan meningkat tetapi berat badan menurun
dan sebagainya$ %apat terjadi krisis hipertiroid tidak terkontrol yang disertai
hipertermia, kejang, kolaps kardiovaskular, toksemia, penurunan kesadaran
sampai delirium-koma (6unningham, 200;#$
6. P%)%ri aa& I)a i&
10
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
11/27
a. U'tra & ra5i
7ambaran seperti sarang ta&on tanpa disertai adanya janin %itemukan gambaran sno& storm atau gambaran seperti badai salju$
+. P'ai& 5 t a+d )%&9p%'1i tidak ditemukan tulang janin
". P%&ata'a a&aa&
1$ Dvakuasi
a$ Perbaiki keadaan umum$
ila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret isap
ila 5analis servikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 12 jam
kemudian dilakukan kuret$
b$ emberikan obat-obatan *ntibiotik, uterotonika dan perbaiki keadaan umum
penderita$
'$ )-10 hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan ke dua untuk membersihkan
sisa-sisa jaringan$
d$ "isteriktomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari 30 tahun,
Paritas atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih
2$ Penga&asan +anjutan bu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai kontrasepsi oral
pil$
ematuhi jad&al periksa ulang selama 2-3 tahun
o Setiap minggu pada Bri&ulan pertama
o Setiap 2 minggu pada Bri&ulan kedua
o Setiap bulan pada ; bulan berikutnya
o Setiap 2 bulan pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3 bulan$
Setiap pemeriksaan ulang perlu diperhatikan
a$ 7ejala 5linis 5eadaan umum, perdarahan
b$ Pemeriksaan dalam
o 5eadaan Serviks
o Cterus bertambah ke'il atau tidak
'$ +aboratorium
eaksi biologis dan imunologis
11
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
12/27
o 1I seminggu sampai hasil negatif
o 1I2 minggu selama Bri&ulan selanjutnya
o 1I sebulan dalam ; bulan selanjutnya
o 1I3 bulan selama tahun berikutnyao 5alau hasil reaksi titer masih (J# maka harus di'urigai adanya
keganasan
3$ Sitostatika Profilaksis
etoreksat 3I ! mg selama ! hari
7ambar 1$ Skema tatalaksana mola hidatidosa
".; Pr & i
12
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
13/27
%inegara maju, kematian karena mola hidatidosa hampir tidak ada, mortalitas akibat
mola hidatidosa ini mulai berkurang oleh karena diagnosis yang lebih dini dan terapi yang
tepat$ *kan tetapi di negara berkembang kematian akibat mola masih 'ukup tinggi yaitu
berkisar antara 2,24 dan !,)4$ 5ematian pada mola hodatidosa biasanya disebabkan oleh
karena perdarahan, infeksi, eklamsia, payah jantung dan tirotoksikosis (Sumapraja, 200!
6unningham, 200;#$
+ebih dari 804 kasus mola hidatidosa tidak berlanjut menjadi keganasan trofoblastik
gestasional, akan tetapi &alaupun demikian tetap dilakukan penga&asan lanjut yang ketat,
karena hampir 204 dari pasien mola hidatidosa berkembang menjadi tumor trofoblastik
gestasional (Sumapraja, 200! 6unningham, 200;#$
Pada 10-1!4 kasus mola akan berkembang menjadi mola invasive, dimana akan
masuk kedalam dinding uterus lebih dalam lagi dan menimbulkan perdarahan dan komplikasi
yang lain yang mana pada akhirnya akan memperburuk prognosisnya$ Pada 2-34 kasus mola
dapat berkembang menjadi korio karsinoma, suatu bentuk keganasan yang 'epat menyebar
dan membesar (6unningham, 200;#$
".20 K )p'i a i
Perdarahan yang hebat sampai syok
Perdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia
nfeksi sekunder
Perforasi karena tindakan atau keganasan
13
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
14/27
BAB IIILAPORAN KASUS GINEKOLOGI
I. IDENTITAS
:ama :y$ KCsia 23 tahunPekerjaan bu rumah tangga*gama slamSuku a&a*lamat alan akti Bani no$1 B01 K 01 rebes
033 );3!S 2; .ebruari 2012
II. ANAMNESIS
K%'*-a& Uta)a : keluar darah dari jalan lahir sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit
K%'*-a& Ta)+a-a& :
:yeri perut, mual, muntah berisi makanan
Ri
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
15/27
Pasien tidak memakai alat dan pil kontrasepsi
Ri
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
16/27
>T :%inding vagina normal, massa (-# , porsio li'in, N (J#, teraba jaringan (J#, nyeri goyang
porsio (-# , *dneksa Parametrium 6avum %ouglass deItra et sinistra dbn , korpus uteri
antefleksi, 1/-20 minggu, lunak$
>. PEMERIKSAAN PENUN3ANG
P%)%ri aa& Dara- L%& ap :
"b 12,1 gEd+ n 12-1 gEd+"t 38, 4 n 3)- ) 4Dritrosit ,3! jutaEu+ n -! jutaE u++ekosit ))00Eu+ n !000-10000Eu++D% 2 mm n 0-1! mmBrombosit 22 000E u+ n 1!0000- 00000E u+
6M 88,2 fl n 82-/2 fl6" 2),8 pg n 2)-32 pg6"6 31,! 4 n 32-3) 4
PB 1 , detik n 12-18 detik *PBB 32,1 detik n 20- 0 detik "itung jenis
asofil 04 n F 1Dosinofil 1 4 n 1-3 4
atang 24 n 2-; 4Segment ;) 4 n !2-)04+imfosit 1) 4 n 20- 04
onosit 3 4 n 2-8 4"bS*g (-#
U'tra & ra5i (USG$ A+d )%& :
aringan ola (J# kesan ola "idatidosa
>I. DIAGNOSISola "idatidosa
>II. PENATALAKSANAANa$ en'ana %iagnosis
6ek G-"67 P*
b$ en'ana Berapi nfus + 20 tpm Pro 5uretase
'$ en'ana onitoring Observasi keadaan umum dan vital sign Observasi perdarahan
d$ 5 D pasien dan keluarga
>III. TINDAKAN KURETASE
1;
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
17/27
Ti&da a& K*r%ta % : curetase
P%&%)*a& I&tra K*r%ta %:
%arah keluar bersama 'airan ber&arna 'oklat dan jaringan mola L 2!0 gram
Bidak ditemukan janin
I& tr* i P t K*r%ta % :
Berapi *moIi'ilin 3I!00 mg dan *sam efenamat 3I!00 mg
I?. POST KURETASE
5C lemah
B% 110E)0 mm"g
:adi /2 IEmenit
2 IEmenit
Suhu 3;,) o6
?. 2 HARI POST KURETASE
5C baik
5es 'ompos mentis
B% 120E)0 mm"g
:adi 88 IEmenit
20 IEmenit
Suhu 3;,) o6
5ontraksi Cterus baik, 2 jari diatas simfisis pubis
1)
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
18/27
@ATATAN PERKEMBANGAN
Wa t* S*+7% ti5 O+7% ti5 A % )%&t R%& a&a T%rapi0/E12E120)$30
Pasien rujukan dari SC% 5+C denganmola hidatidosa$ Pasien hamil L ! bulanmengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak
pukul 0 $00 &ita (0/-12-12#$ *&alnya pada pukul 0 $00 keluar darah kehitaman danterasa nyeri perut seperti akan melahirkan,kemudian pada pukul 0!$00 keluar darahlagi disertai gumpalan-gumpalan sepertianggur ber&arna putih yang jumlahnyasedikit$ Pukul 0!$30 di ambulan'e pasienmengaku keluar darah lagi yang banyak disertai gumpalan yang banyak pula
ber&arna putih seperti anggur$ Pasien jugamengaku pusing dan lemas$ Selama hamil,
pasien tidak pernah merasakan gerak janinSatu bulan sebelumnya mengeluh mual-muntah hebat H10I sehari$Bidak ada ri&ayat % ,"B, dan asma
"P"B 28 juli 2012"BP april 2013
i&ayat *:6 ) I di Posyandu
i&ayat CS7 -i&ayat 5 suntikan 3 bulani&ayat Obstetri $ *term, laki-laki, 3!00 gram, bidan, )
tahun$ ni
Status generalis5C sedangBanda MitalB% /0E)0 mm"g
: /; IEmenit 20 IEmenit
Suhu 3;,1 o6
Status lokalis
ata anemis (JEJ#, ikterus (-E-#
antung S1S2 tunggal reguler,murmur (-#, gallop (-#
Paru vesikuler (JEJ#, rhonki(-E-#, &hee9ing (-E-#
Dkstremitas edema - -
- -
akral teraba hangat J J J J
Stat* Gi&% ' i
A+d )%& :
nspeksi abdomen tampak mengalami pembesaran, tidak adatanda-tanda peradangan, bekasoperasi (-#$
Palpasi B.C 2 jari di ba&ah umbilikus, balotement (-#,
ola hidatidosa en'ana %iagnosis 6ek %+, G-"67 CS7 P*en'ana Berapi
nfus + 20 tpm
Pro transfusisampai "bH10mgEd+
Su'tion 5uretaseen'ana onitoring
Observasikeadaan umumdan vital sign
Observasi perdarahan
5 D pasien dankeluarga
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
19/27
Kr & ' i : (E2012#S Pasien hamil L ! bulan mengeluh keluardarah banyak dari jalan lahir, nyeri perutmenyebar ke pinggang (J#, gerakan janintidak dirasakan, pusing (J#$O :5C +emahB% /0E;0 mm"g
: 88 IEmenit 22IEmenitB 3;,! 0
B.C 1 jari di ba&ah pusat% -
nspekulo perdarahan aktif, N tidak adaHa i' 'a+ rat ri*)
"7 8,3 gEdl6 2,;) 10 ; Eu+
"6B 2;,) 4K 6 1;, 10 3E ClP+B 2; 10 3 E u+
"bs*g -
A : ola hidatidosaP : ujuk ke SCP :B
tidak teraba bagian janin, nyeritekan (-#I& p% *'Porsio ukuran normal, tampakli'in, erosi (-#, N OCD (J#,tampak jaringan mola, stolsel (J#,
perdarahan aktif (-#, massa (-#, peradangan (-#>T :
%inding vagina normal, massa (-# , porsio li'in, N (J#, teraba jaringan(J#, nyeri goyang porsio (-# ,*dneksa Parametrium 6avum%ouglass deItra et sinistra dbn ,korpus uteri antefleksi, 1/-20minggu, lunak$
Pemeriksaan +ab "b ;,3 gEd+
6 2,0 E lK 6 20,8/ 5E lP+B 200 5E l"6B 18,1 4"bS*g (-#
0/-12-1212$20
Bransfusi darah P 63!0 ''
10-12-121 $ !
Pasien mengeluh pusing dan badan lemas 5C lemahB% 100E)0 mm"g
: 88 IEmenit 22IEmenit
B 3;,8 o6
BransfusidarahP 6 2!0 ''
6ek lab %+ posttranfusi
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
20/27
* (-#
P%)%ri aa& Dara- L%& ap :
"b ;,3 gEd+6 2,0 E l
K 6 20,8/ 5E lP+B 200 5E l"6B 18,1 4
11-12-12
0;$00
Pasien masih mengeluh pusing 5C sedang
B% 120E80 mm"g : 88 IEmenit
22IEmenitB 3;,/ o6* (-#
Bransfusidarah P 6
200 ''
12-12-1211$2!
Pasien masih mengeluh pusing dan nyeri perut bagian ba&ah
5C baik B% 120E80 mm"g
: /; IEmenit 2 IEmenit
B 3;,/ o6* (-#
BransfusidarahP 6 00 ''
6ek lab %+ posttransfusi
13-12-120)$30
Pasien masih mengeluh pusing dan nyeri perut bagian ba&ah
5C baik B% 130E80 mm"g
: /2 IEmenit 2 IEmenit
B 3;,8o
6* (-#
P%)%ri aa& Dara- L%& ap :
"b 10,! gEd+6 3,!1 E l
K 6 1),; 5E lP+B 1/) 5E l
Pro su'tionkuretase tanggal1)-12-12
Observasi kesra ibu
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
21/27
"6B 31,! 4
1 -12-120)$30
5eluhan pusing (-# 5C baik B% 120E80 mm"g
: 80 IEmenit 2 IEmenit
B 3;,8 o6* (-#
Pro su'tionkuretase tanggal1)-12-12
Observasi kesra ibu
1!-12-120)$30
(-# 5C baik B% 120E)0 mm"g
: 8 IEmenit 20IEmenit
B 3;,8 o6* (-#
Pro su'tionkuretase tanggal1)-12-12
Observasi kesra ibu
1;-12-12 (-# 5C baik B% 120E80 mm"g
: 80 IEmenit 20IEmenit
B 3;,8 o6* (-#
Pro su'tionkuretase tanggal1)-12-12
Observasi kesra ibu
1)-12-12 (-# 5C baik B% 120E80 mm"g
: 80 IEmenit 2 IEmenit
B 3;,8 o6* (-#
Pro su'tionkuretase tanggal18-12-12
18-12-120)$30
5eluhan pusing (-# 5C baik B% 120E)0 mm"g
: 80 IEmenit 2 IEmenit
B 3;,) o6
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
22/27
10$30
* (-#
Ti&da a& K*r%ta % : suction curetaseP%&%)*a& I&traK*r%ta %:
%arah keluar bersama 'airan
ber&arna 'oklatdan jaringan molaL )! gram
Bidak ditemukan janin
I& tr* i P tK*r%ta % :Berapi *moIi'ilin3I!00 mg dan *sam
efenamat 3I!00 mg12$30 engeluh pusing (J# 5C baik
B% 110E)0 mm"g : /2 IEmenit
2 IEmenitB 3;,) o6
* (-#C6 (J# baik
2 jam post kuretase Observasi kesra pasien
Berapi *moIi'ilin3I!00 mg dan *sam
efenamat 3I!00
mg
1/-12-1212$30
- 5C baik B% 120E)0 mm"g
: 88IEmenit 20IEmenit
B 3;,) o6* (-#
1 hari post kuretase Pasien diperbolehkan pulang
5 D pasien- %atang lagi setelah
) hari untuk melakukan kuret
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
23/27
C6 (J# baik B.C 2 jari di atas simfisis pubis
kedua dengan kurettajam
- ajinmemeriksakan dirisetiap mingguselama 3 bulan
pertama- %isarankan untuk
menggunakan pil
kontrasepsi- Bidak hamil dulusampai L 12 bulan
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
24/27
BAB I>PEMBAHASAN
ola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan 'iri-'iri stoma villus korialis
langka, vaskularisasi dan edematus$ anin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang
membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah
sebagai segugus buah anggur$ (Kiknjosastro, "anifa, dkk, 2002 33/#$ ola dapat
mengandung janin (mola parsial# atau tidak terdapat janin di dalamnya (mola komplit#$
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, faktor = faktor yang dapat menyebabkan antara
lain, faktor ovum, imunoselektif dari tropoblast, keadaan sosioekonomi yang rendah, paritas
tinggi, kekurangan protein, infeksi virus dan fa'tor kromosom yang belum jelas$
Pada kasus ini, faktor resiko terjadinya kehamilan mola kemungkinan dikarenakan
keadaan sosioekonomi yang rendah, sehingga kekurangan asupan protein dan asam folat$
5emungkinan penyebab lain masih belum dapat diidentifikasi$Pada pasien ini, 'iri-'iri mola yang dapat dilihat antara lain perdarahan uterus yang
merupakan gejala utama pada kasus, gejala ini bervariasi mulai dari spoting sampai
perdarahan yang banyak$ Pada pasien ini terjadi ekspulsi spontan, sehingga jaringan mola
dapat dilihat se'ara langsung, dan penegakan diagnosis tidak sulit untuk dibuat$ Ckuran
uterus yang lebih besar dari usia kehamilan normal tidak dapat dinilai dikarenakan telah
terjadi ekspulsi spontan jaringan mola$ Selain itu, gejala lain yang ditampakkan pasien yang
dapat digali dari anamnesis yaitu hiperemesis gravidarum, dimana L 1 bulan sebelumnya
pasien mengeluhkan mual muntah H10I sehari, hal ini merupakan salah satu manifestasi
klinis yang ditimbulkan mola akibat peningkatan kadar beta "67$ 7erakan janin juga tidak
pernah dirasakan pasien selama hamil, dimana pada kehamilan normal gerakan janin sudah
mulai bisa dirasakan pada minggu ke 18-20$"asil pemeriksaan didapatkan status generalis tekanan darah yang rendah, nadi sedikit
meningkat namun masih dalam batas normal, hal ini merupakan kompensasi dari perdarahan
yang terjadi$ Status lokalis, didapatkan konjungtiva anemis, namun pemeriksaan lain masih
dalam batas normal$ Pemeriksaan obstetri, B.C dua jari di ba&ah umbilikus, sudah
mengalami penurunan karena ekspulsi spontan jaringan mola, djj tidak dinilai, balotement (-#,
dan tidak teraba bagian janin$ "asil pemeriksaan dengan inspekulo dan MB semakin
mempertegas diagnosis, dimana dengan inspekulo dapat terlihat pembukaan serviI dan
jaringan mola$ Pada MB teraba pula jaringan mola dan korpus uteri dengan konsistensi lunak,
ukuran 1/-20 minggu$
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
25/27
%alam pemeriksaan ini, CS7 digunakan untuk mengetahui adanya jaringan mola yang
masih tersisa dalam uterus$ Cntuk penatalaksanaan, suction curetase dilakukan pada pasien
ini dan didapatkan darah keluar bersama 'airan ber&arna 'oklat dan jaringan mola L )!
gram$ *da tidaknya janin tidak dapat diketahui dari temuan intra kuretase karena sebagian
besar jaringan mola sudah mengalami ekspulsi spontan$ Bindakan suction curetage pada
pasien ini sudah tepat dilakukan dan perlu tindakan kuret ke-2 ()-10 hari berikutnya# untuk
memastikan tidak ada jaringan mola yang tersisa$ Sebagai penatalaksanaan lanjutan pasien
sebaiknya menunda kehamilan selama 12 bulan dengan menggunakan kontrasepsi$ Bindakan
histerektomi total bukan merupakan pilihan pada pasien ini dikarenakan pasien dalam kasus
ini tidak tergolong beresiko tinggi yang memiliki kriteria usia lebih dari 30 tahun, paritas
atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih$
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
26/27
BAB >
KESIMPULAN
5esimpulan kasus ini terdiri dari1$ %iagnosis pada kasus ini adalah ola "idatidosa yang didapatkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang$
2$ Penatalaksanaan di SCP :B yang dilakukan pada pasien ini sudah tepat yaitu dengan
melakukan evakuasi uterus dengan teknik suction curetage, karena pasien belum
tergolong beresiko tinggi
-
8/10/2019 Kasus Mola Hidatidosa
27/27
DA/TAR PUSTAKA
6unninngham$ .$7$ dkk$ 200;$ > ola "idatidosa? Penyakit Brofoblastik 7estasional Obstetri
Killiams$ Ddisi 21$ Mol 2$ D76 akarta$Sumapraja S, artaadisoebrata %$ 200!$
Penyakit Serta 5elainan Plasenta dan Selaput anin, dalam lmu 5ebidanan, Ddisi
ketiga, Aayasan ina Pustaka Sar&ono Pra&iroharjo akarta
"a'ker, :$.$, oore, $7$ 2001$ :eoplasia Brofoblast 7estasi, dalam Dsensial Obstetri dan
7inekologi, Ddisi 2$ "ipokrates akarta
ohn B$ 200;$ 7estational Bhrophoblasti' %isease$ The American College of
Obstetricians and Gynecologists. Lippincott Williams & Wilkins.
Diakses dari http: !!!."tilis.net #orning
$% Topics Gynecology GT'.(D) * pada %+ Oktober % ,%
anuaba $ $7$., anuaba, $%$6$ 200)$ Penyakit Brofoblas, dalam Pengantar 5uliah
Obstetri$ D76 akarta
o'htar, $ 1//8$ Penyakit Brofoblast, dalam Sinopsis Obstetri, ilid , Ddisi kedua$ D76
akarta
Pra&irohadjo S, Kiknjosastro "$ 200/$ > ola "idatidosa?$ lmu 5andungan$ Aayasan ina
Pustaka Sar&ono Pra&irohadjo akarta
http://www.utilis.net/Morning%20Topics/Gynecology/GTN.PDFhttp://www.utilis.net/Morning%20Topics/Gynecology/GTN.PDFhttp://www.utilis.net/Morning%20Topics/Gynecology/GTN.PDFhttp://www.utilis.net/Morning%20Topics/Gynecology/GTN.PDF
top related