128343664 laporan kasus mola hidatidosa

Upload: yurike-natalie-lengkong

Post on 29-Oct-2015

531 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mola

TRANSCRIPT

Laporan Kasus MOLA HIDATIDOSA

Laporan Kasus MOLA HIDATIDOSAPEMBIMBING :dr. Zufrial Arief, Sp.OG

PENYUSUN : Jatu Sarasanti 030.08.130Yurike Natalie 030.08.266Arini Nurlela 030.08.040Andriati Nadhilah W 030.06.027

IDENTITASNama: Ny. DUsia: 48 tahunPekerjaan: Ibu rumah tanggaAgama: IslamSuku: JawaAlamat: Harjosari Lor, AdiwernaMRS: 4 Juni 2013

ANAMNESIS

Status GeneralisKeadaan umum: baikKesadaran: compos mentisTanda VitalTekanan darah: 110/80 mmHg Frekuensi nadi: 80 x/menit Frekuensi napas: 20 x/menit Suhu: 36,5oC Mata: anemis (-/-), ikterus (-/-) Jantung: S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-) Paru: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) Ekstremitas: edema - - akral teraba hangat + +

STATUS GINEKOLOGI Abdomen : Inspeksi: abdomen tampak mengalami pembesaran, tidak ada tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-).Palpasi: teraba tinggi fundus uteri 2 jari diatas simpisis pubis, balotement (-), tidak teraba bagian janin, nyeri tekan (+)InspekuloPorsio ukuran normal, tampak licin, erosi (-), tampak jaringan mola, stolsel (+), perdarahan aktif (-), massa (-), peradangan (-)VT :Dinding vagina normal, massa (-), porsio licin, (+), teraba jaringan (+), nyeri goyang porsio (-), Adneksa Parametrium Cavum Douglass dextra et sinistra dbn, korpus uteri antefleksi, 12minggu, lunak.LaboratoriumHematologiHasilSatuanNilai RujukanLeukosit8.610^3/ul3.6-11.0Eritrosit3.910^6/ul3.8-5.20Hemoglobin12.3g/dl11.7-15.5Hematokrit35%35-47Trombosit25310^3/ul150-400DIFF COUNTEosinofil2.4%2.00-4.00Basofil0.20%0-1Netrofil65.30%50-70Limfosit21.20%25-40Monosit10.90%2-8HematologiHasilSatuanNilai RujukanAPTT Test25.9Detik25.5-42.1PT Test11.1Detik9.7-13.1Golongan DarahORhesus FactorPositifKimia KlinikGDS75Mg/dl75-140Ureum33.0Mg/dl17.1-42.8Kreatinin0.60Mg/dl0.40-1.00SGOT81u/l13-33SGPT100u/l6.0-30.0HBsAgNon reaktifNon reaktifPenatalaksanaanPembahasanMola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stoma villus korialis langka, vaskularisasi dan edematus. Janin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus buah anggur. (Wiknjosastro, Hanifa, dkk, 2002 : 339). Mola dapat mengandung janin (mola parsial) atau tidak terdapat janin di dalamnya (mola komplit). Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, faktor faktor yang dapat menyebabkan antara lain, faktor ovum, imunoselektif dari tropoblast, keadaan sosioekonomi yang rendah, paritas tinggi, kekurangan protein, infeksi virus dan factor kromosom yang belum jelas.Pada kasus ini, faktor resiko terjadinya kehamilan mola kemungkinan dikarenakan keadaan sosioekonomi yang rendah, sehingga kekurangan asupan protein dan asam folat. Kemungkinan penyebab lain masih belum dapat diidentifikasi.Pada pasien ini, ciri-ciri mola yang dapat dilihat antara lain perdarahan uterus yang merupakan gejala utama pada kasus, gejala ini bervariasi mulai dari spoting sampai perdarahan yang banyak. Selain itu, gejala lain yang ditampakkan pasien yang dapat digali dari anamnesis yaitu hiperemesis gravidarum, dimana 1 bulan sebelumnya pasien mengeluhkan mual muntah >10x sehari, hal ini merupakan salah satu manifestasi klinis yang ditimbulkan mola akibat peningkatan kadar beta HCG. Gerakan janin juga tidak pernah dirasakan pasien selama hamil, dimana pada kehamilan normal gerakan janin sudah mulai bisa dirasakan pada minggu ke 18-20.

Hasil pemeriksaan didapatkan status generalis tekanan darah dan nadi masih dalam batas normal. Status lokalis, didapatkan konjungtiva tidak anemis, namun pemeriksaan lain masih dalam batas normal. Pemeriksaan obstetri, TFU dua jari diatas simphisis pubis, djj tidak dinilai, balotement (-), dan tidak teraba bagian janin. Hasil pemeriksaan dengan inspekulo dan VT semakin mempertegas diagnosis, dimana dengan inspekulo dapat terlihat pembukaan servix dan jaringan mola. Pada VT teraba pula jaringan mola dan korpus uteri dengan konsistensi lunak, ukuran 12 minggu.Dalam pemeriksaan ini, USG digunakan untuk mengetahui adanya jaringan mola yang masih tersisa dalam uterus. Untuk penatalaksanaan, suction curetase dilakukan pada pasien ini dan didapatkan darah keluar bersama cairan berwarna coklat dan jaringan mola 75 gram. Ada tidaknya janin tidak dapat diketahui dari temuan intra kuretase karena sebagian besar jaringan mola sudah mengalami ekspulsi spontan. Tindakan suction curetage pada pasien ini sudah tepat dilakukan dan perlu tindakan kuret ke-2 (7-10 hari berikutnya) untuk memastikan tidak ada jaringan mola yang tersisa. Sebagai penatalaksanaan lanjutan pasien sebaiknya menunda kehamilan selama 12 bulan dengan menggunakan kontrasepsi. Tindakan histerektomi total merupakan pilihan pada pasien ini dikarenakan pasien dalam kasus ini tergolong beresiko tinggi yang memiliki kriteria usia lebih dari 30 tahun, paritas 4 atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih.