kalimat efektif

Post on 09-Feb-2017

88 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kalimat Efektif

KelompokRaisa anDRiana :

Della Tilasnuari 12113151Ridha Hayatul Husna17113618Rizky Sugiharti Utami18113005

PENGERTIAN

Ciri-Ciri Syarat

Kesalahan yang Sering Terjadi

Kalimat Efektif adalah:

Kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur atau penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula(Finoza, 2008:172).

Kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis (Arifin dan Amran Tasai , 2010:97)

Kalimat yang biasanya digunakan oleh penutur atau penulis  untuk menyampaikan maksud secara jelas dan tepat sehingga pendengar atau membaca dapat memahami.

Ciri-Ciri

Kalimat

Efektif

Kalimat efektif memiliki unsur yang penting,minimal menggunakan pola S P.

Pemilihan kata (diksi) yang digunakan tepat dan mudah dipahami.

Kalimat efektif menerapakan Ejaan yang disempurnakan.

Biasanya menggunakan struktur kalimat yang bervariasi.

Cenderung menggunakan kata yang hemat.

Memiliki satu kesatuan dan kesepadanan kalimat.

Kalimat efektif menyusun bentuk-bentuk bahasa yang sama atau biasa disebut kesejajaran (paralelism).

Tidak bermakna ganda dan memiliki penekanan pada ide pokok.

Syarat-Syarat Kalimat Efektif

Kalimat efekif memiliki enam syarat yang harus dipatuhi.

1. Kesatuan

Arifin dan Amran Tasai (2010:97) menyatakan bahwa kesatuan yaitu keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesatuan gagasan kalimat ini diperlihatkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Empat ciri dari Kesatuan:

1. Adanya subjek dan predikat yang jelas1

Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi. (Salah)

Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat. (Benar)

2. Tidak terdapat subjek ganda

Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. (Salah)

Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. (Benar)

3. Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam

kalimat tunggal.

Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama (Salah)

Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Benar)

4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang

Bahasa Indonesa yang berasal dari bahasa Melayu.(Salah)

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.(Benar)

2. Kepaduan

Finoza (2008:173) mengemukakan “Koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat”. Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapkan nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.

Ciri-ciri Kepaduan:

1. Koherensi yang rusak karena tempat kata dalam

kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat

Ikan memakan adik tadi pagi (Salah)

Adik memakan ikan tadi pagi (Benar)

2. Koherensi yang rusak kerena menyisipkan sebuah kata

seperti daripada atautentang antara predikat kata kerja dan

objek penderita.

Mereka membahas daripada kehendak rakyat. (Salah)

Mereka membahas kehendak rakyat. (Benar)

Hikmat dan Nani Solihati (2013:50) menyatakan “Paralisme adalah menempatkan gagasan yang sama penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur atau konstruksi grametikal yang sama.”

Jadi maksudnya adalah jika pada kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk verba.

3. Keparalelan

Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi pada para praktikan. (Salah)

Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada para praktikan. (Benar).

Finoza (2008:174) menyatakan “Ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti

4. Ketepatan

Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Salah)

Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Benar)

Finoza (2006:176) menyatakan “Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu”. Hemat disini berarti tidak memakai kata-kata mubazir, tidak mengulang subjek, tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak

5. Kehematan

Dia hanya membawa badannya saja (Salah)

Dia membawa badannya saja/ Dia hanya membawa badannya. (Benar)

Arifin dan Amran Tasai (2010:106) menyatakan “Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku”.

6. Kelogisan

Waktu dan tempat kami persilahkan. (Salah)

Bapak dosen kami persilahkan. (Benar)

Biasanya dalam penulisan atau penuturan kalimat, banyak orang yang masih sangat kaku dengan penggunaan

kalimat yang efektif. Biasanya sering terjadi kesalahan kalimat.

Kesalahan yang Sering Terjadi Dalam Penggunaan Kalimat Efektif

Kesalahan kalimat ini dapat dibedakan

dari dua segi

Macam-macam Kesalahan dalam Penyusunan Kalimat

1. Kalimat tanpa subjek

Sering kali terjadi penggunaan kata depan/ preposisi  pada awal kalimat dan diikuti

dengan kata kerja aktif.

Untuk perbaikan prasarana pengairan tersebut memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. (Salah)

Perbaikan prasarana pengairan tersebut memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. (Benar)

2. Kesalahan dengan objek berkata depan

Kesalahan penggunaan kata depan yang mendahului objek.

Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi mengenai soal harga,   tetapi soal ada tidaknya barang itu. (Salah)

Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi soal harga,   tetapi soal ada tidaknya barang itu. (Benar)

3. Kontruksi pemilik berkata depan

Kesalahan pemakaian kata depan lain yang ditemui pada konstruksi frasa: termilik + pemilik. Secara berlebihan sering ditemui adanya kecenderungan mengeksplisitkan hubungan antara termilik dengan permilik

dengan memakai kata depan dari atau daripada

• Buku – buku daripada perpustakaan perlu ditambah (Salah)

• Buku – buku perpustakaan perlu ditambah (Benar)

4. Kalimat yang “pelaku” dengan verba-nya tidak bersesuaian.

Dalam kalimat dasar, verba dapat dibedakan menjadi verba yang menuntut hadirnya satu

‘pelaku’ dan verba yang menuntut hadirnya lebih dari satu ‘pelaku’. Dalam pembentukan kalimat,

kesalahan yang mungkin terjadi ialah yang penggunaan verba dua ‘pelaku’, namun salah

satu ‘pelakunya’ tidak tercantumkan.

Dalam perkelahian itu dia berpukul-pukulan dengan

Rey.

5. Kurang padunya kesatuan gagasan

Kalimat efektif harusnya memiliki kesatuan gagasan yang utuh agar tidak bermakna

ganda dan mudah dipahami oleh pembaca/ penuturnya.

Setamat dari SMA, Wati bercita-cita melanjutkan

studinya di Fakultas Fakultas Ekonomi didirikan pada

tahun 1972. Dosen, asisten, dan

karyawannya mempunyai dedikasi yang cukup

tinggi.

Dapat ditafsirkan, kalimat tersebut tidaklah memiliki kesatuan gagasan, malah menjadi tuturan yang janggal.

Kurang ekonomis dalam penggunaan kata

Banyak peristiwa dalam penuturan kalimat masih menggunakan banyak kata yang mengakibatkan

terjadi keborosoan kalimat

Depresi ekonomi bukan hanya dirasakan oleh kaum pribumi

lapisan bawah, tetapi juga dirasakan oleh kelompok elite

pribumi.

          Diperbaiki menjadi:

Depresi ekonomi dirasakan oleh kaum pribumi lapisan

bawah dan kelompok elite.

top related