jawaban uas mata kuliah ti dalam bk

Post on 08-Feb-2017

74 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Present By : BK 3 A

Nais Puspaningrum (1114500050)

TEORI KONSELING II PENDEKATAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL

ADLER

1. Nama Pendekatan Dan Tokoh.

Psikologi individual dikembangkan oleh Alfred Adler, sebagai suatu sistem yang komparatif dalam memahami individu dan dalam kaitannya dengan lingkungan sosial.Alfred Adler selain siswa juga rekan kerja Freud dan berumur empat belas tahun lebih muda dari Freud. Adler telah menjadi dokter praktek. Ketika bergabung dengan Freud dan ahli lain ketika dibentuknya Masyarakat Psychoanalytic Vienna. Adler keluar dari paham Freud dan Masyarakat Psychoanalytic Vienna dan pada tahun 1911 Adler mulai mengembangkan pemikirannya yang dikenal sebagai Psikologi Individu.

الرحيم الرحمن الله بسم

a. Persepsi subyektif tentang realitasb. Kesatuan serta pola kepribadian manusiac. Interest sosial

Istilah ini berarti kesadaran individu akan kedudukannya sebagai bagian dari masyarakat manusia dan akan sikap seseorang dalam menangani dunia sosialnya.

2. Konsep Dasar

1. Faktor InternalPenetapan tujuan akhir yang terlalu tinggi.Hidup di dunia mereka sendiri.Memiliki gaya hidup yang kaku dan dogmatis.

2. Faktor Eksternal Kelemahan fisik yang dibesar-besarkan Gaya hidup yang manja Gaya hidup yang bertolak

3. Asumsi tingkah laku bermasalah

Pokok Teori AdlerIndividualitas sebagai pokok persoalanPandangan teleologis : Finalisme semuDorongan keakuan : Bertindak

mengabdi pada diri sendiriDorongan kemasyarakatan : Bertindak

mengabdi pada masyarakatRasa rendah diri dan kompensasi

1. Mengubah gaya hidup yang salah2. Mengurangi intensitas inferior klien3. Meningkatkan minat sosial klien4. Mengkonfrontir mekanisme

superioritas

4. Tujuan Pendekatan Konseling Adler...

Konselor penganut aliran Alder memberi fokus pada aspek kognitif dari terapi. Mereka berasumsi bahwa klien akan merasa dan berperilaku lebih baik apabila mereka tahu apa yang salah dalam pemikiran mereka selama ini. Fungsi utama dari terapis adalah membuat penilaian yang komprehensif pada berfungsinya klien.

5. Peran Konselor dan Klien

Tahap – Tahap Proses Konseling :1. Menciptakan hubungan terapeutik yang tepat2. Menggali dinamika psikologi yang ada dalam

diri klien3. Memberi semangat untuk pemahaman4. Menolong agar bisa berorientasi ulang

6. Proses Konseling

Komponen – Komponen Proses Konseling :

1. Memperoleh pengertian mengenai life style khusus dari klien

2. Menjelaskan kepada klien dengan konselor tentang life style klien, mungkin nantinya klien akan menerima atau tidak.

3. Meningkatkan minat sosial klien dengan menyatakan bahwa mereka sama dengan orang lain.

1. Teknik komparatif. Dalam teknik ini konselor melakukan perbandingan dirinya dengan konselor. Dengan empati, konselor mencoba membayangkan gaya hidup dan masalah klien dalam dirinya. Atas dasar itu konselor kemudian membantu klien untuk memperbaiki gaya hidup dan memecahkan masalah klien.

2. Teknik analisis mimpi. Menurut Adler, mimpi merupakan refleksi gambaran tujuan hidup klien. Dengan menganalisis mimpi yang dialami klien maka konselor dapat memperkirakan tujuan hidup klien. Atas dasar itu kemudian konselor membantu klien.

7. Teknik Pendekatan Konsling

Aliran Adler menganggap hubungan baik antara klien/terapis itu adalah yang keduanya berkedudukan sederajat yang didasari pada kerjasama, saling percaya, saling menghormati, saling menjaga rahasia, dan keselarasan sasaran

8. Hubungan Konselor & Klien

1. Kelebihan :Keyakinan yang optimistis bahwa setiap orang dapat

berubah untuk mencapai sesuatu ke arah evolusi manusia bersifat positif.

Penekanan hubungan konseling sebagai suatu media untuk mengubah klien.

Menekan bahwa masyarakat tidak sakit atau salah akan tetapi manusianya yang sakit atau salah.

Menekan bahwa kekuatan sebagai pusat pendorong prilaku.Gagasan ini banyak mempengaruhi pendekatan –

pendekatan lain.Berorientasi humanistic.Tingkah lakunya berarah tujuan.

9. Kelebihan & Kekurangan Teori Adler

2. Kekurangan Terlalu banyak menekankan pada tilikan intelektual dalam upaya

perubahan. Penekanan yang berlebihan pada pengalaman nilai, minat

subjektif sebagai penentu prilaku. Meminimalkan faktor biologis dan riwayat masa lalu. Terlalu banyak  menekan kan tanggung jawab pada ketrampilan

diagnostik konselor. Dari segi presesi kemungkinan untuk di tes dan validitas

empiriknya pada pendekatan ini lemah (kurang teliti). Ada kecenderungan untuk menyederhanakan secara berlebihan

terhadap beberapa masalah manusia yang kompleks.

Pada pendekatan ini menerapkan seorang konselor tidak membuat keputusan dan mempertanggung jawabkannya kepada klien, tetapi konselor lebih membantu klien untuk mengambil keputusan sendiri dan mendorong klien untuk lebih berani menerima tugas baru dan penuh tanggungjawab.

10. Contoh Penerapan

Syuwun.............

top related