isi pkm-k ariss
Post on 04-Dec-2015
216 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Melimpahnya limbah triplek bekas proyek pembangunan yang masih layak
digunakan kembali biasanya lansung dibuang ataupun dijual dengan harga yang
rendah. Triplek bekas bekisting proyek pembangunan dapat dimanfaatkan menjadi
bahan untuk pembuatan hiasan dinding yang inovatif dan unik. Oleh sebab itu
digunakan triplek bekas bekisting proyek pembangunan karena mudah didapat dan
dibentuk.
Bekisting atau formwork adalah suatu konstruksi pembantu yang bersifat
sementara yang merupakan cetakan / mal beserta pelengkapnya pada bagian samping
dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki. Bekisting adalah cetakan
sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk
sesuai dengan bentuk yang diinginkan (Stephens, 1985)
Acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk pencetak
beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan. Karena
bersifat sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar setelah beton mencapai
kekuatan yang cukup.
Acuan sendiri memiliki arti bagian dari konstruksi bekisting yang berfungsi
sebagai pembentuk beton yang diinginkan atau bagian yang kontak langsung dengan
beton. Perancah memiliki arti sebagai bagian dari konstruksi bekisting yang berfungsi
menahan beban–beban yang ada di atasnya yang bekerja pada saat pengecoran, baik
beban vertikal maupun beban horizontal.
Bekisting Tradisional dibuat dari kayu dan triplek (plywood) atau papan yang
tahan akan kelembaban. Sangat mudah untuk diproduksi tetapi memakan waktu untuk
struktur yang lebih besar dan triplek yang digunakan memiliki umur yang relatif
singkat. Hal ini masih digunakan secara luas di mana biaya tenaga kerja lebih rendah
daripada biaya untuk pengadaan bekisting yang dapat digunakan kembali (reusable).
Ini juga merupakan jenis bekisting yang paling fleksibel, karena dapat diterapkan
pada bentuk konstruksi yang rumit.
2
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dalam melaksanakan program ini maka dapat dirumuskan masalah-masalah
yang akan dibahas yaitu :
1. Bagaimanakah cara mendapatkan triplek bekas bekisting yang akan dibuat
menjadi hiasan dinding unik?
2. Bagaimanakah cara membuat hiasan dinding unik dari triplek sisa bekisting?
3. Apa saja model hiasan dinding yang dapat dibuat?
4. Bagaimanakah cara memasarkan produk hiasan dinding dari triplek bekas
bekisting?
1.3 TUJUAN PROGRAM
Dari perumusan masalah maka tujuan dari program ini, yaitu :
1. Mendapatkan triplek sisa bekisting yang tidak bermanfaat dari limbah proyek
pembangunan untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat yaitu hiasan dinding
unik.
2. Membuat hiasan dinding unik dengan berbagai model.
3. Menghasilkan model yang beraneka ragam pada hiasan dinding unik, seperti
hiasan yang berfungsi juga sebagai rak buku yang unik dengan berbagai bentuk,
rak keramik kecil, tempat vas bunga, rumah boneka dan hiasan dinding unik
lainnya. (Gambar 1.1)
4. Memasarkan produk hiasan dinding unik berbahan baku triplek bekas bekisting
sehingga dapat menghasilkan pemasukan yang berupa uang.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan ditemukannya sebuah metode untuk mengolah triplek bekas bekisting
untuk sesuatu yang bermanfaat seperti halnya hiasan dinding. Hiasan ini terbuat dari
triplek bekas bekisting yang nilai gunanya rendah dan kemudian diharapkan dapat
dipasarkan dalam suatu bentuk jasa komersial.
1.5 KEGUNAAN PROGRAM
Diharapkan dengan ditemukan metode pengolahan triplek bekas bekisting untuk
sesuatu yang bermanfaat seperti halnya hiasan dinding unik ini maka dapat memenuhi
permintaan pasar akan berbagai bentuk model hiasan dinding yang banyak diminati
3
oleh masyarakat. Selain itu, proses produksinya juga akan menyerap banyak tenaga
kerja sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia yang semakin
meningkat dari waktu ke waktu dan juga dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat
Indonesia.
1.6 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Secara umum, kondisi dari limbah triplek bekas bekisting proyek pembangunan
masih dapat dimanfaatkan kembali, tetapi masih banyak dijumpai limbah triplek
bekas bekisting proyek pembangunan yang masih layak digunakan kembali terbuang
sia-sia, oleh karena itu sangat diperlukan suatu metode atau cara untuk memanfaatkan
triplek bekas bekisting proyek pembangunan sehingga tidak terbuang sia-sia. Salah
satu cara yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan triplek bekas bekisting proyek
pembangunan tersebut adalah dengan membuat suatu produk hiasan dinding unik
sehingga selain dapat memanfaatkan triplek bekas bekisting proyek pembangunan
yang sebelumnya terbuang sia-sia juga dapat menciptakan suatu peluang usaha baru
bagi masyarakat.
Masyarakat Indonesia umumnya masih banyak yang menjadi pengangguran
walaupun sebenarnya mereka mempuyai kemampuan untuk berkarya, oleh karena itu
dengan ditemukannya suatu cara dalam memanfaatkan triplek bekas bekisting proyek
pembangunan sebagai produk hiasan dinding unik maka akan memberikan
kesempatan kepada tenaga kerja produktif yang awalnya masih menjadi
pengangguran.
Dengan melihat kehidupan masyarakat Indonesia yang kebanyakan menyukai
berbagai macam hiasan untuk menghiasi dinding rumah, kos, kantoran, dan lainnya
maka peluang pasar untuk produk hiasan dinding unik ini masih terbuka lebar apalagi
masyarakat pasti merasa bosan dengan hiasan biasa yang terdapat di pasar.
Dengan bahan baku triplek bekas bekisting proyek pembangunan yang harganya
relatif murah, diharapkan akan dapat menghasilkan pemasukkan yang relatif besar
pula dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan dalam proses produksinya.
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan triplek bekas bekisting proyek
pembangunan menjadi hiasan dinding rumah yang unik yaitu :
1. Membersihkan sisa bekas cor yang masih menempel di triplek yang akan
digunakan.
4
2. Triplek bekas bekisting proyek pembangunan yang sudah dibersihkan
kemudian dikeringkan.
3. Menggambar pola hiasan sesuai yang diinginkan.
4. Potong triplek sesuai pola yang sudah digambar.
5. Satukan bagian-bagian pola dengan lem kayu atau perekat lainnya.
6. Haluskan permukaan hiasan yang sudah terbentuk.
7. Berikan warna yang menarik.
5
6
Gambar 1.1 Desain inovatif hiasan dinding unik
BAB 2. METODE PELAKSANAAN
2.1 METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Identifikasi Masalah
2. Menentukan Tujuan
3. Analisis Kebutuhan
4. Memproduksi Hiasan
5. Perencanaan Pemasaran
6. Pelaksanaan Pemasaran
7. Pengamatan dan Evaluasi Pemasaran
8. Kesimpulan
1. Identifikasi Masalah
Masalah utama yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah banyaknya triplek bekas bekisting proyek pembangunan yang terbuang
sia-sia tanpa adanya usaha untuk memanfaatkannya lagi menjadi sesuatu yang
berguna dan dapat menghasilkan profit ataupun dijual dengan harga yang
rendah untuk digunakan kembali oleh para pembeli menjadi bekisting.
2. Menentukan Tujuan
Dalam program ini tujuan utama yang ingin dicapai adalah
memanfaatkan sesuatu yang sering tidak mempunyai arti dimasyarakat dan
terbuang sia-sia yaitu triplek bekas bekisting proyek pembangunan yang
kemudian diharapkan akan menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu produk
hiasan dinding yang unik dengan bahan baku triplek bekas bekisting proyek
pembangunan.
3. Analisis Kebutuhan
Dalam kegiatan ini banyak sekali faktor yang berpengaruh baik itu
mendukung maupun dapat menghambat dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Faktor-faktor yang dapat dikategorikan sebagai faktor penghambat adalah
faktor-faktor yang memunculkan masalah atau hambatan antara lain tentang
kesadaran masyarakat dalam mengolah triplek bekas bekisting proyek
pembangunan yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dan biasanya langsung
7
dibuang, sedangkan faktor pendukungnya adalah ketersediaannya piranti-
piranti pendukung produksi maupun dari segi sumber daya manusianya.
4. Memproduksi Hiasan
Dalam kegiatan memproduksi hiasan dinding unik ini dilakukan dengan
teliti dan totalitas sehingga hasil yang dibuat akan menarik. Disamping itu,
kegiatan ini melibatkan masyarakat dalam pengolahannya agar akan
memberikan kesempatan kepada tenaga kerja produktif yang awalnya masih
menjadi pengangguran.
5. Perancangan dan Pelaksanaan Pemasaran
Setelah produk hiasan dinding unik dengan bahan baku triplek bekas
bekisting proyek pembangunan telah berhasil diproduksi maka diperlukan
metode untuk memasarkannya agar diperoleh hasil yang memuaskan bagi
prosudennya. Cara yang akan ditempuh dalam rangka memasarkan produk,
diantaranya dengan mempromosikan produk melalui selembaran atau media
sosial.
6. Pengamatan Pemasaran
Setelah beberapa cara atau metode pemasaran dilakukan kemudian
diperlukan aktifitas pengamatan terhadap metode tersebut dengan cara
konsional intensitas diharapan dapat ditemukannya metode yang lebih tepat
dalam proses pemasarannya dan juga agar dapat diketahui peluang-peluang
baru sehingga didapatkan hasil yang sangat memuaskan dari proses
pemasarannya.
7. Evaluasi Pemasaran
Evaluasi dapat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan metode pemasaran yang digunakan dan untuk mengetahui apakah
produk hiasan dinding unik ini pemasarannya mengalami kemajuan atau
kemunduran, hal ini dapt dilihat dari jumlah produk yang terjual dipasaran.
8. Kesimpulan
Setelah beberapa alur metode dilakukan maka tinggal diambil
kesimpulan dari seluruh kegiatan pembuatan hiasan dari triplek bekas
bekisting proyek pembangunan ini yaitu apakah produk hiasan dinding yang
dibuat mendapat tanggapan baik dari masyarakat dan juga dari pasar.
Kemudian apakah produksi masih bisa dilanjutkan atau tidak dengan melihat
evaluasi yang telah dilakukan sebelumnya.
8
Kedelapan metode diatas akan dilakukan secara seri atau berurutan sesuai
dengan gambar bagan yang ada dibawah ini.
Gambar 1.2 Diagram alur kegiatan
Identifikasi Masalah
Menentukan Tujuan
Analisis Kebutuhan
Memproduksi Hiasan
Perencanaan Pemasaran
Pelaksanaan Pemasaran
Pengamatan Pemasaran
Analisis Hasil Pemasaran
Kesimpulan
A
A
9
2.2 JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 1 Rencana Jadwal Kegiatan Program
No Program Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi Masalah
2 Menentukan Tujuan
3 Analisis Kebutuhan
4 Memproduksi Hiasan
5 Perecanaan
Pemasaran
6 Pengamatan
Pemasaran
7 Analisis Hasil
Pemasaran
8 Kesimpulan
10
2.3 RANCANGAN BIAYA PROGRAM
Tabel 2 Rancangan Biaya Program
Keterangan Jumlah Perencanaan
Peralatan Penunjang Gergaji 3 buah Rp. 210.000
Palu 3 buah Rp. 120.000
Paku 3 jenis Rp. 300.000
Amplas 10 lembar Rp. 50.000
Dempul 2 kaleng Rp. 150.000
Alat Tulis 1 unit Rp. 75.000
Alat Cat 1 unit Rp. 1.600.000
Mesin Penghalus 1 unit Rp. 250.000
Sapu 2 buah Rp. 75.000
Bahan Pembuatan Triplek Bekas - -
Lem kayu 10 bungkus Rp. 100.000
Cat 3 kaleng Rp. 240.000
Clear 3 kaleng Rp. 150.000
Cincin
Penggantung
2 kotak Rp. 50.000
Jasa Pembuatan Tukang 2 orang Rp. 500.000
Label Rp. 100.000
Transportasi Rp 1.000.000
TOTAL Rp 4.970.000
top related