industri rumah tangga susu kedelai
Post on 20-Jan-2016
112 Views
Preview:
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada tahun 1998 Indonesia mengalami krisis yang cukup hebat, banyak perusahaan
dan industri yang mangalami collaps dan kebangkrutan. Anjloknya nilai tukar rupiah dan
harga saham yang juga jatuh memperburuk perekonomian Indonesia. Namun, ditengah
keterpurukan ini ternyata sebagian besar industri rumah tangga yang tercakup dalam sektor
rill menjadi pahlawan kebangkitan perekonomian Indonesia.
Industri rumah tangga merupakan suatu bentuk industri yang stabil dan mampu
menjaga keseimbangan kondisi ketika masa krisis terjadi. Hal ini dikarenakan industri rumah
tangga tidak menyedot modal yang terlalu banyak, cukup padat karya dan memiliki pasar
yang cederung stabil. Selain itu industri ini juga menyebar di berbagai wilayah di Indonesia
sehingga tidak terpusat seperti perusahaan atau industri – industri skala besar yang terpusat
dan mengandalkan investasi.
Industri rumah tangga merupakan bentuk industri yang diklasifikasikan dalam jumlah
tenaga kerja yang digunakan. Pengertian industri rumah tangga adalah industri yang
menggunakan tenaga kerja lebih dari empat orang, industri ini memiliki modal yang terbatas
dan semua tenaga kerja berasal dari anggota keluarga. Begitu pula dengan pimpinan atau
pemilik dan pengelola industri ini merupakan kepala rumah tangga atau anggota keluarga
yang dipercaya. Bentuk industri ini meski kecil dan modal terbatas, namun cukup
menjanjikan dalam memperoleh omset jika bentuk usaha yang dijalankan sudah memiliki
pasar yang baik. Seiring dengan semakin populernya dunia wirausaha atau yang saat ini
dikenal dengan enterpreneur, industri rumahan ikut mengalami perkembangan sebagai salah
satu bentuk wirausaha. Industri ini biasanya menghasilkan benda – benda industri kreatif
benda kebutuhan sehari – hari, makanan, pakaian dan sebagainya. Untuk mendorong bentuk
industri ini, pemerintah juga memberikan bantuan melalui koperasi atau perbankan dalam
mengembangkan industri ini.
Kelebihan industri ini adalah kepercayaan yang terbangun dalam menjalankan usaha.
Hal ini dikarenakan keterlibatan penuh keluarga dalam membangun industri kepercayaan
menjadi faktor utama dalam mengolah modal, mengolah administrasi penjualan, dan
keuangan dalan industri ini. Dengan modal kepercayaan ini pula, jika kondisi industri sedang
sepi atau kurang produksi, selayaknya keluarga akan saling mendukung dan tidak menuntut
banyak keuntungan. Hal ini berdampak baik bagi upaya untuk membangun industri rumah
tangga. Beberapa contoh industri rumah tangga yaitu industri kerajinan, industri
makanan/bahan makanan, industri pakaian dan sebagainya.
Dalam membangun industri rumah tangga ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Faktor – faktor tersebut antara lain :
- Modal
- Kreatifitas
- Pemasaran
- Peluang dan kesempatan.
I.2 Rumusan Masalah
Setelah melihat latar belakang, maka adapun yang menjadi rumusan masalah antara
lain :
- Seperti apa contoh industri rumah tangga yang ada di Bali?
- Industri ini bergerak di bidang apa?
- Bagaimana cara produksi/pembuatannya?
- Perhitungan Break Even Pointnya?
I.3 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan antara lain :
- Mengetahui salah satu industri rumah tangga yang ada di Denpasar
- Mengetahui bidang apa yang dikelola oleh industri ini
- Mengetahui proses kerja pembuatan produk yang dihasilkan oleh industri ini
- Mengetahui perhitungan Break Even Point industri rumah tangga ini
II. PEMBAHASAN
II.1 Tinjauan Pustaka
Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar
banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia
Timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil
kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan
masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Kedelai yang dibudidayakan adalah Glycine max yang merupakan
keturunan domestikasi dari spesies moyang, Glycine soja. Dengan versi ini, G. max juga
dapat disebut sebagai G. soja subsp. max. Kedelai merupakan tanaman budidaya
daerah Asia subtropik seperti Cina dan Jepang. SebaranG. soja sendiri lebih luas, hingga ke
kawasan Asia tropik. Kedelai adalah tumbuhan yang peka terhadap pencahayaan. Dalam
pencahayaan agak rendah batangnya akan mengalami pertumbuhan memanjang sehingga
berwujud seperti tanaman merambat.
Beberapa kultivar kedelai putih budidaya di Indonesia, di antaranya adalah 'Ringgit',
'Orba', 'Lokon', 'Davros', dan 'Wilis'. 'Edamame' adalah kultivar kedelai berbiji besar
berwarna hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan berasal dari Jepang.
Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman
biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi. Pengerjaan tanah
biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya
berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman
tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum
pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "starter" bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium
japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman. Penugalan tanah dilakukan pada saat
tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap
pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun
banyak petani yang mengabaikan untuk menghemat biaya.
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia
harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia
yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya
selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil
sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak
fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih
cocok bagi Indonesia.
Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki bintil
pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga
tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta
beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat
dibuat menjadi :
- tahu (tofu),
- bermacam-macam saus penyedap (seperti kecap, taosi, dan tauco),
- tempe,
- susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa),
- tepung kedelai,
- minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut,
dan biodiesel),
- makanan ringan
Nilai gizi per 100 g (3.5 oz)
Energi 1.866 kJ (446 kcal)
Karbohidrat 30,16 g
Gula 7,33 g
Diet serat 9,3 g
Lemak 19,94 g
jenuh 2,884 g
Kalsium 277 mg (28%)
Besi 15,70 mg (126%)
Magnesium 280 mg (76%)
Fosfor 704 mg (101%)
Kalium 1797 mg (38%)
Natrium 2 mg (0%)
monounsaturated 4,404 g
polyunsaturated 11,255 g
Protein 36,49 g
Tryptophan 0,591 g
Treonin 1,766 g
Isoleusin 1,971 g
Leucine 3,309 g
Lysine 2,706 g
Metionin 0,547 g
Fenilalanin 2,122 g
Tirosin 1,539 g
Valin 2,029 g
Asam aspartat 5,112 g
Asam glutamat 7,874 g
Seng 4,89 mg (49%)
Arginin 3,153 g
Histidine 1,097 g
Alanine 1,915 g
Glycine 1,880 g
Prolin 2,379 g
2,357 serin g
Air 8,54 g
Vitamin A equiv. 1 mg (0%)
Vitamin B6 0,377 mg (29%)
Vitamin B12 0 mg (0%)
Vitamin C 6.0 mg (10%)
Vitamin K 47 mg (45%)
Sumber : USDA Nutrient database
II.2 Industri Rumah Tangga Di Bali
Adalah industri rumah tangga bernama Sumber Rejeki, yang beralamat di jalan
Sentanu no. 20, Br. Benbiyu yang bergerak dibidang pengolahan kacang kedelai menjadi
susu kedelai. Industri rumah tangga pengolahan susu kedelai ini merupakan industri
sederhana yang dikelola oleh ibu rumah tangga yang bernama Ni Wayan Murniasih. Penulis
dan beberapa mahasiswa beruntung dapat mengunjungi dan melihat secara langsung
bagaimana proses pembuatan susu kedelai mulai dari proses awal hingga menjadi susu
kedelai.
Tepatnya pada 28 april 2013, penulis dan mahasiswa serta dosen mengunjungi
langsung industri rumah pengolahan susu kedelai ini. Industri rumah tangga Sumber Rejeki
ini terbentuk dan memulai merintis usahanya sekitar pada 2008. Dalam menjalankan
usahanya ibu Ni Wayan Murniasih memperoleh bantuan dari pihak pemerintah, yaitu berupa
alat – alat penunjang produksi susu kedelai. Industri rumah tangga ini merupakan industri
rumahan yang cukup sederhana, semua proses masih mengandalkan model manual. Mulai
dari proses pembersihan kacang kedelai yang dibersihkan secara manual, mesin penggilingan
yang masih sederhana hingga pengemasan produk yang dilakukan dengan tangan sendiri.
Sedangkan tempat untuk melakukan proses produksi yaitu memanfaatkan ruang sederhana
yang berada disamping rumah.
Adapun target produksi harian adalah sebanyak 50 botol kemas dengan harga jual
sebesar Rp 4.000 untuk setiap botolnya. Untuk saat ini pemilik usaha tidak terlalu susah
untuk memasarkan produk mereka karena telah mempunya pelanggan tetap.
Dalam menjalankan usahanya ibu Ni Wayan Murniasih tidak terlalu membutukan
banyak tenaga kerja, jikalaupun membutuhkan bantuan tenaga, maka ibu ini akan dibantu
oleh anggota keluarga itu sendiri. Proses pembuatan susu kedelai tidak memerlukan waktu
yang terlalu lama, jadi dalam satu hari pemilik usaha masih dapat melakukan pekerjaan lain
jika telah selesai membuat susu.
II.3 Cara Pembuatan Susu Kedelai Sumber Rejeki
Sebelum membuat susu kedelai maka ada baiknya mempersiapkan alat dan bahan
yang benar – benar bermutu.
Adapun bahan – bahan yang dibutuhkan antara lain :
- Kacang kedelai
- Air
- Bahan pemanis dan asin
- Penambah rasa alami, seperti jahe, dll
Sedangkan alat – alatnya antara lain :
- Mesin pendingin
- Mesin penggilingan
- Wadah
- Pemanas (kompor)
- Kain saring, alat pengaduk
- Botol plastik kemasan
Setelah menyiapkan alat dan bahan – bahan yang dibutuhkan maka proses pembuatan pun
dapat dilaksanakan. Adapun tahapan proses pembuatan, antara lain :
- Pilihlah kedelai yang bermutu baik, bersihkan dari kotoran, dan cuci dengan air bersih
- Setelah bersih, kedelai direbus selama kurang lebih 15 menit, lalu direndam dengan
air jernih selama12 jam (semalam)
- Setelah direndam semalam, kedelai dicuci kembali dengan air bersih sambil diremas-
remas agar kulit arinya terkelupas. Setelah semua kedelai bersih dari kulitnya,
kemudian kedelai dihancurkan sampai halus dengan penggiling sambil ditambahkan
air sedikit demi sedikit
- Kedelai yang sudah halus dicampur dengan air panas secukupnya dan diaduk sampai
rata, lalu disaringdengan kain saring untuk memperoleh filtratnya
- Filtrat yang diperoleh ditambah, gula pasir, dan perasa, lalu disaring dan dipanaskan
kembali (suhu 80 derajat Celcius), tetapi jangan sampai mendidih. Selama pemanasan
filtrat diaduk sampai rata, selain berguna untuk melarutkan gula juga mencegah agar
filtrat tidak mendidih
- Setelah dirasa bau kedelai telah hilang dan tergantikan dengan bau perasa, maka susu
kedelai dapat dimasukkan ke dalam botol yang sudah disterilkan
sebelumnya.Kemudian botol-botol yang berisi susu ini dimasukkan ke dalam panci
yang berisikan air mendidih selama 10 - 15 menit, hingga suhu dalam botol mencapai
70 - 80 derajat Celcius. Pemanasan ini berguna untuk mengeluarkan udara
(exhausting), setelah itu botol ditutup rapat dengan menggunakan alat penutup botol
- Selanjutnya, botol dimasukkan dalam panci yang berisi air mendidih selama + 15
menit, kondisi botol harus terendam seluruhnya. Kemudian botol diangkat dan
didinginkan pada suhu ruang
- Susu kedelai siap dikonsumsi
II.4 Perhitungan Break Even Point (BEP)
Biaya tetap
Listrik = Rp 50.000
Pajak/sewa bangunan = Rp 5.000
Total FC = Rp 55.000
Biaya variable
Kedelai 2.5 Kg @Rp 10.000 x 30 = Rp 750.000
Gula 1.75 Kg @ Rp 12.000 x 30 = Rp 630.000
Garam Rp 500 x 15 = Rp 7.500
Gas 12 Kg @ Rp 85.000 x 4 = Rp 340.000
Jahe ¼ Kg @ 5.000 x 30 = Rp 36.000
Botol 30 x 50 @ Rp 1.000 = Rp 1.500.000
Total VC = Rp 3.263.500
Maka :
VCunit
=3.263 .5001.500
=Rp 2.175,67
TC = TFC + TVC
= 55.000 + 3.263.500
= Rp 3.318.500
Pendapatan per hari
4.000 x 50 = Rp 200.000
Pendapatan per bulan
200.000 x 30 = Rp 6.000.000
Perolehan laba per bulan
Laba = pendapatan – total biaya
= 6.000.000 – 3.318.500
= Rp 2.681.500
BEPUnit
= FC
p−VC
Unit
= 55.0004.000−2.175,67
= 55.0001.824,33
¿30,15 unit / produksi
BEP Rupiah= FC
1−
VCUnit
P
= 55.000
1−2.175,65
4.000
= 55.0001.824,33
4.000
¿ Rp 120.592,92/Produksi
III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Setelah melakukukan kunjungan praktikum ke industri rumah tangga Sumber Rejeki
maka penulis mensimpulkan bahwa industri rumah tangga merupakan suatu industri
menengah kebawah yang pengelolaannya dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri.
Memiliki modal dan jumlah produksi yang tidak besar. Sedangkan bidang yang dikerjakan
oleh sumber rejeki adalah pembuatan susu kedelai. Susu kedelai mempunyai banyak manfaat
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Proses pembuatan susu kedelai yang sederhana
mempunyai peluang potensi pasar yang besar.
III.2 Saran
Usaha yang dilakukan industri rumah tangga Sumber Rejeki sudah berjalan dengan
baik, jika melihat perhitungan Break Even Point, perusahaan memiliki arus keuangan yang
sehat. Sehingga penulis hanya memberi saran untuk lebih memperbesar produksi dan
pemasaran karena susu kedelai mempunyai potensi yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
http://sumber-protein.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-susu-kedelai-yang-benar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai
http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/10/kandungan-gizi-kacang-kedelai-soybean.html
http://www.anneahira.com/industri-rumah-tangga.htm
top related