iii_anthro_variasi gigi_01-10-2013.ppt
Post on 21-Dec-2015
292 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Variasi Bentuk dan Ukuran gigi
Mengapa gigi sangat berguna untuk studi antropologi ??
• Keras
• Mudah diobservasi
• Dahulu maupun sekarang bentuknya hampir sama
• Sekali terbentuk tidak ada perubahan bentuk, kecuali patologi dan atrisi
Yang perlu dipelajari
• Hubungan antara ukuran tubuh dengan waktu erupsi gigi permanen
• Hubungan antara bentuk kepala dengan maloklusi
• Hubungan antara evolusi gigi dengan gigi berdesakan
• Pertumbuhan tengkorak dan rahang kaitannya dengan maloklusi
• Hubungan antara bentuk kepala, gigi dan rahang
• Hubungan antara umur, tinggi badan dan jumlah gigi permanen yang telah erupsi
Variasi Gigi
• Anomali: Adalah gangguan pertumbuhan.
• Gigi dibentuk oleh 2 interaksi dari 2 lapisan yaitu ectoderm dan ectomesenchyme.
• Enamel dibentuk oleh komponen-komponen ectodermal.
• Dentin, pulpa, cementum dan tulang berasal dari ectomesenchyme.
• Shovel shape dan Carabeli penting untuk dental antropologi guna mengetahui pergerakan populasi.
• Shovel shaped I2 atas terutama didapatkan pada China, Jepang, Mongoloid dan Eskimo.
• Carabelli terutama didapatkan pada orang-orang Eropa (Coucasoid).
• Variasi lainseperti agenesi berguna untuk analisa kimia untuk formasi gigi.
Penjabaran gambaran morfologi dari gigi geligi dan akar gigi menurut ASUDAS (Arizona State University Dental Anthropology System)
1. Winginga. Winging bilateralb. Winging unilateralc. Straightd. Counter-winging
2. Shoveling/insisivus berbentuk sekop
Berdasarkan penilaian numerikal dari 0-70 : nihil, permukaan lingual yang datar1 : Faint, sdkt peningkatan sisi mesial
& distal2 : Trace3 : Semishovel4 : Semishovel5 : Shovel6 : Market shovel7 : Barrel
a. Shovelling
b. Barrel
Lempeng indentifikasi shovelling
3. Gigi Shovel gandaInsisivus, kaninus, taring, premolar pertama, untuk
menilai tepi marginal bidang labial.0 : nihil1 : kabur2 : teraba3 : semi-double shovel, dapat di palpasi4 : double shovel, terlihat ridge menonjol5 : pronounced double shovel, ridge menonjol hingga
cementoenamel junction6 : keadaan double shovel yang ekstrim
4. Interruption groove
Pada insisivus atas,groove melintang pada singulum, lebih sering terdapat pada insisivus lateral atas.
0 : nihil
M : groove yang melintang tepi mesiolingual
D : groove yang melintang distolingual
MD : groove dari tepi mesiolingual dan distolingual
Med : groove pada daerah medial dari cingulum
5. Tuberkulum dentalInsisivus dan kaninus atas0 : nihil1 : ridge kabur2 : ridge teraba3 : strong ridging 4 : pronounced ridging5 : cuspule kecil6 : bentuk cusp yang jelas = bentuk ridge.
6. Mesial Ridge dari kaninus atas
Ridge mesiolingual dari kaninus atas ukurannya sama dengan marginal ridge distolingual.
0 : ukuran mesial & distal dari lingual ridge sama
1 : Ridge mesiolingual lebih besar dibanding distolingual & sedikit bersinggungan dgn tuberkulum dental
2 : ridge mesiolingual lebih besar dibanding distolingual & menempel dgn tuberkulum dental.
3 : bentuk tipe mesila ridge yang dijabarkan oleh Morris (1975), dimana ridge mesiolingual jauh lebih besar dibanding distolingual & bersatu dgn tuberkulum dental. Permukaan lingual terlihat asimetri dari arah lngual.
7. Distal ridge tambahan dari kaninus atas dan bawah
Tampak pada fossa distolingual antara apeks dari gigi marginal ridge distolingual
Penilaian :0: tidak ada ridge tambahan1: distal ridge tambahan terlihat kabur2: sedikit terlihat distal ridge tambahan3: distal ridge tambahan terlihat menimbul4: distal ridge tambahan terlihat menimbul secara jelas5: distal ridge tambahan terlihat menimbul sangat jelas.
Lempeng identifikasi distal ridge tambahan dari kaninus atas
8. Cusp tambahan mesio dan distral premolar atas
Cusp tambahan kecil ada kalanya tampak pada sisi mesial atau distal dari sagital groove pada premolar atas. Cusp ini terpisah secara jelas dari cusp bukal maupun lingual. Jika terlihat cusp tambahan kecil dan masih melekat pada salah satu cusp baik bukal maupun lingual, tidak termasuk dalam penilaian
Penilaian :• 0: tidak ada Cusp tambahan • 1: terdpat cusp tamabahan baik pada mesial
maupun distal
9. Cusp ketiga premolar atas
Insidensi dari premolar atas dengan tiga cusp amatlah jarang (1 : 8000 gigi) dan ditemukan pada suku Indian di bagian barat selatan Amerika, tetapi hamper tidak terdapat populasi dunia
Penilaian 0: tidak terdapat tambahan cusp distal1: terdapat tambahan cusp distal yang berukuran
sama dengan cusp lingual normal(hypocone/hipokonus)
10. Ridge disto sagital dari premolar satu atas
Ciri ridge distosagital dari premolar satu atas pertama kali didefinisikan oleh Morris, dkk (1978) disebut juga sebagai Uto-aztecan premolar cirri khas cusp ini adalah merupakan ridge yang timbul dari apeks cusp bukal yang memanjang hingga distal dari batas bidang oklusal atau dekat dengan sulkus sagital
0: jika bentuk premolar normal 1: jika terdapat ridge disto sagital
Ridge distosagital dari premolar satu atas
11. Metacone pada premolar atas
Dapat ditemukan pada cusp disto bukal atau cusp ketiga pada premolar atas. Adakalanya terlihat pada molar pertama atau kedua dan lebih sering terlihat pada molar ketiga.
Penilaian:0: jika tidak terdapat metacone 1: terlihat ridge yang menempel tetapi berhubungan dengan apeks2: cusp yang terlihat tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apeks 3: cusp yang terlihat agak jelas3.5: ukuran cusp sedang terlihat nyata4: terdapat bentuk metacone yang besar5: bentuk metacone sangat besar hamper sama dengan ukuran hypocone pada molar
12. Hypocone dari molar atas
Disebut juga sebagai cusp distolingual atau cusp keempat
Penilaian :0: tidak terdapat hypocone, permukaan disto lingual dari
molar pertama rata1: terlihat ridge yang kabur pada permukaan disto lingual 2: terlihat conus yang kabur pada permukaan disto lingual3: terdapat cusp yang kecil3.5: terdapat cusp dalam ukuran sedang4: terdapat cusp dalam ukuran besar5: terdapat cusp dalam ukuran sangat besar
Lempeng identifikasi Hypocone dari molar atas
13. Metaconule atau cusp kelima pada molar atas
Cusp kelima biasa terlihat pada distal fovea molar atas diantara metacone dan hypocone
Penilaian:0: tidak terdapat cusp kelima, hanya terdapat pada satu
distal groove yang memisahkan cusp ketiga dan keempat
1: terlihat cuspule yang kabur2: terlihat sedikit cuscule 3: terlihat cuscule yang kecil4: terlihat cusp kecil5: terlihat cusp dalam ukuran sedang
Lempeng identifikasi cusp kelima (Metaconule)
14. Cusp carabelli dari molar atas
Cusp carabelli biasa terlihat pada permukaan lingual dari cusp mesio lingual dari molar atas
Penilaian:0; tidak terdapat cusp carabelli, permukaan mesio lingual dari molar
atas rata1: tampak adanya groove2: terdapat pit3: terdapat depresi kecil berbentuk y4: terdapat depresi besar berbentuk y5: terdapat cusp kecil tanpa apeks yang bebas6: cusp ukuran sedang dengan apeks yang melekat sehingga
membuat kontak dengan groove media lingual yang ada 7: terdapat cusp besar yang terpisah
a. Cusp “Carabelli” pada molar pertama atas
b. Lempeng identifikasi cusp “carabelli”
15. Parastyle
Sering terlihat pada permukaan bukal dari cusp mesio bukal dari molar ketiga
Penilaian:0: permukaan bukal dari cusp ke-3 rata1: pit terdapat dalam atau dekat groove bukal antara cusp 2 dan 32: terdapat cusp yang kecil dengan apeks yang menempel3: cusp dengan ukuran sedang dan apeks yang bebas4: cusp dengan ukuran besar dan apeks yang bebas5: cusp dengan ukuran sangat besar dan apeks yang bebas, bentuk ini
biasanya meliputi permukaan bukal dari kedua cusp 2 dan 36: terdapat mahkota peg-shaped (bentuk pasak) yang menempel ke
akar gigi molar ke-3
a. Parastyle pada molar ketigab. Lempeng identifikasi parastyle
16. Perpanjangan email(enamel extension) dari gigi premolar dan molar
Proyeksi dari tepi email dalam arah apicalPenilaian:0: tepi email lurus atau kadang sedikit melengkung
kearah mahkota1: perpanjangan email sepanjang kurang lebih 1.0
mm terlihat sama/ kabur ke arah akar gigi 2: ukuran sedang perpanjangan email sepanjang
2.0 mm3: adanya perpanjangan email yang melebihi 4.0
mm
17. Jumlah akar gigi-gigi premolar atas
Akar gigi premolar biasanya satu1: satu akar, ujung dari akar bisa saja bifurkasi2: akar, akar terpisah pada sperempat sampai
sepertiga dari total panjang akar3: tiga akar
Gigi yang hilang tetap dapat dinilai berdasarkan soket dari gigi yang hilang tersebut
18. Jumlah akar gigi molar pertama atas
adalah tiga, variasi terbesar dari jumlah akar sering terlihat pada molar ke-2, sedangkan gigi molar ke-3 biasanya 1 atau 2 jarang sekali terlihat lima akar molar
1: satu akar, ujung akar bisa terdapat bifurkasi dengan inset developmental groove 2: dua akar, akar terpisah lebih dari ¼ sampai 1/3 dari total panjang akar3: tiga akar, dengan keadaan seperti pada penlaian poin ke-24: empat akar, dengan keadaan seperti pada penlaian poin ke-2
19. Peg-shaped (bentuk pasak) dari insisivus lateral atas
Didefinisikan sebagai gigi insisivus dengan ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki morfologi mahkota normal dan cenderung berbentuk peg (pasak)
0: insisivus dengan ukuran normal 1: ukuran insisivus lebih kecil dari normal tetapi
memiliki bentuik mahkota yang normal2: insisivus berbentuk pasak
20. Peg-shaped (bentuk pasak) molar ke-3 atas
Didefinisikan sebagai molar ke-3 dengan ukuran yang lebih kecil dan juga tidak memiliki morfologi mahkota normal
0: ukuran mahkota dengan morfologi molar ke-3 normal
1: pengurangan ukuran molar menjadi 7-10 mm dalam diameter bukolingual
2: ukuran molar dari arah bukolingual kurang dari 7 mm
21. Odontome dari premolar atas dan bawah
Didefinisikan sebagai proyeksi/tonjolan email dan dentin sebesar jarum dan berbentuk duri yang terlihat pada permukaan oklusal dari premolar
0: tidak terdapat odontomi
1: terdapat odontomi
22. Kehilangan congenital (tidak ada benih gigi) dari insisivus lateral atas dengan insisivus bawah, premolar kedua atas dan bawah, dan molar ketiga atas dan bawah
Penialain:
0: tidak terdapat ketiadaan congenital
1: terdapat kehilangan congenital, tidak tampak adanya gigi.
23. Variasi cusp pada lingual premolar bawah
A. tidak terdapat cusp lingual 0: terdapat 1 cusp lingual 1: satu atau dua cusp lingual 2: dua cusp lingual, dimana cusp mesial jauh lebih besar dari cusp
distal3: dua cusp lingual, dimana cusp mesial lebih besar dari cusp distal 4: dua cusp lingual, ukuran cusp mesial dan distal sama besar5: dua cusp lingual, dimana cusp distal lebih besar dari cusp mesial6: dua cusp lingual, dimana cusp distal jauh lebih besar dari cusp
mesial7: dua cusp lingual, dimana cusp distal sangat lebih besar dibanding
cusp mesial8: tiga cusp mesial, tiap-tiap cusp dalam ukuran yang sangat besar9: tiga cusp lingual, dengan cusp lingual yang lebih dibanding cusp
mesial ataupun distal
24. fovea anterior pada molar satu bawah
Berlokasi pada permukaan oklusalbagian anterior, diistilahkan juga sebagai precuspidal fossa
0: tidak terdapat anterior fovea 1: ridge tipis dan rendah menghubungkan bagian cusp satu
dan dua sehingga menghasilkan groove yang tipis2: ridge yang menghubungkan lebih besar sehingga
groove yang terjadi lebih dalam dari kelas 13: groove lebih panjang dibanding kelas 1 4: groove jauh lebih panjang dan ridge mesial terlihat
sangat jelas
25. Pola groove pada molar bawah
Pola ini harus dilihat dengan bantuan kaca pembesar dengan pembesaran 10 kali
26. Jumlah cusp dari molar bawah
Penilaian:
4: terdiri dari 1-4 cusp (1,protoconid; 2,metaconid; 3, hypoconid; 4, entoconid)
5: terdapat cusp kelima (hypoconulid)
6: terdapat cusp keenam (entoconulid)
Letak variasi dari jumlah cusp dari molar bawah
27. Deflecting wrinkle / fisur tambahan yang berbelok pada bidang oklusal molar yang
terletak pada bidang oklusal
0: tidak terdapat deflecting wrinkle
1: mesial cusp kedua lurus tetapi menunjukkan penyempitan pada titik tengah
2: ridge medial belok ke distal tetapi tidak berkontak dengan cusp keempat
3: ridge medial belok ke distal membentuk ridge berbentuk seperti huruf l
a. Letak Deflecting wrinkle / kerut yang menyimpangb. Lempeng identifikasi Deflecting wrinkle pada molar satu bawah
28. Deflecting wrinkle biasa terdapat pada molar ke-3
Penilaian:
0: tidak terdapat deflecting wrinkle
1: cusp kedua ridge medial lurus tetapi pada bagian tengah menunjukkan liuk
2: ridge medial melengkung ke distal tetapi tidak berhubungan dengan cusp keempat
3: ridge medial melengkung ke distal dan membentuk ridge berbentu huruf l
29. Crest Trigonid pada bagian distal molar bawah
Ridge yang menghubungi cusp 1 dan 2 dan sangatlah jarang pada gigi –gigi molar kalaupun ada biasanya lebih sering terlihat pada molar pertama
0: nihil
1: ada
30. Protostylid pada molar bawah
Cusp paramolar ditemukan pada permukaan bukal dari cusp. Protostylid biasa terdapat pada molar pertama dan ketiga
Penilaian:0: tidak ada protostylid, permukaan bukal rata1: terdapat pit pada groove bukal 2: groove bukal melengkung kearah distal3: bentuk groove sekunder yang tidak jelas memanjang ke arah mesial
dari groove bukal4: groove sekunder terlihat sedikit menonjol5: groove sekunder lebih jelas dan mudah terlihat6: groove sekunder memanjang sepanjang permukaan bukal dari cusp
pertama7: terlihat cusp tanpa akar
Lempeng identifikasi Protostylid pada molar bawah
31. Cusp kelima/cusp 5 dari oklusodistal molar bawah (hypokonulid)
Penilaian
0 tidak terdapat cusp, molar hanya memiliki 4 cusp1 terdapat cusp 5 & sangat kecil2 terdapat cusp 5 yang kecil3 terdapat cusp 5 dengan ukuran sedang4 terdapat cusp 5 dengan ukuran besar5 ukuran cusp 5 sangat besar
32. Cusp keenam dari molar bawah
• Biasa terlihat pada entoconulid dari fovea bagian distal dari molar bawah
• Penilaian0 tidak terdapat cusp 6
1 terdapat cusp 6 dgn ukuran jauh lebih kecil dari cusp 5
2 terdapat cusp 6 dgn ukuran lebih kecil dari cusp 5
3 terdapat cusp 6 dgn ukuran yang sama dgn cusp 5
4 cusp 6 lebih besar dari cusp 55. cusp 6 jauh lebih besar daripada cusp 5
33. Cusp ketujuh dari molar bawah
• Metaconulid / tuberkulum intermedium terlihat pada groove lingual antara cusp 2 & 4 dari molar bawah
• Penilaian0 tidak terdapat cusp 71 terdapat bentuk cusp yang tidak jelas1A terlihat cusp tanpa ujung dengan tonjolan
pada permukaan lingual dari cusp 22 terdapat cusp 7 yang kecil3 terdapat cusp 7 dengan ukuran sedang4 terdapat cusp 7 dengan ukuran besar
34.Jumlah akar kaninus bawah
• Penilaian
0 satu akar
1 dua akar
• Akar tambahan pada gigi kaninus biasanya berbentuk lebih kecil dari akar utama
35. Akar Tome’s pada gigi premolar bawah
• Anomali ini dikebali sebagai dari kelainan morfogenetik dari akar tunggal menjadi akar ganda
• Penilaian0 tidak terdapat development groove1 terdapat development groove & mempunyai potong silang
berbentuk development groove V yang dangkal 2 terdapat development groove dgn kedalaman sedang &
berbentuk V 3 terdapat development groove yang dalam & berbentuk V 4 development groove terinvaginasi pada kedua sisi bagi pada
sisi mesial maupun distal 5 terlihat dua akar yang terpisah kurang lebih ¼ atau 1/3 dari
total panjang akar
36. Jumlah akar gigi molar bawah
• Penilaian
1 satu akar, ujung akar bias saja mempunyai bifurkasi
2 dua akar, terdapat dua akar yang terpisah pada ¼ atau 1/3 dari total panjang akar
3 tiga akar, biasanya terlihat pada bagian distolingual
37. Torus palatinus
• Eksotosis berbentuk garis yang terdapat sepanjang sutura palatina
• Penilaian0 tidak ada torus palatinus 1 permukaan palatum menonjil sebanyak
1-2mm2 torus palatinus lebih teraba dgn penonjolan setinggi 2-5 mm3 torus palatinus dgn penonjolan lebih dari
5 mm4 torus palatinus sangat menonjol dgn ketinggian 10mm & lebar 10-20 mm
38. Torus mandibula
• Eksotosis yang ada pada bagian lingula mandibula yang sering dijumpai pada refio kaninus dan premolar
• Penilaian
0 tidak terdapat peninggian yang teraba
1 terdapat peninggian tetapi tidak mudah terlihat
2 peninggian sedang dari torus sekitar 2-5 mm
3 peninggian dari totus lebih dari 5 mm
39. Rocker jaw
• Bentuk kurva yang berbentuk antara permukaan inferor tulang mandibula dgn bagian horisontal dari ramus mandibula
• Penilaian 0 pada penempatan tulang mandibula pada bidang datar stabil1 bidang ramus & basis mandibula berbentuk kurva melengkung, membuat mandibula tidak stabil jika diletakkan pada bidang datar2 rocker bidang horisontal ramus mandibula sangat melengkung sehingga jika mandibula diletakkan pada bidang datar akan bergoyang seperti kursi goyang
40. Status atrisi• Penilaian
0-1 keausan permukaan gigi hanya dapat terlihat dengan menggunakan kaca pembesaran 10 kali pada satu atau lebih gigi pada bidang oklusal1 lapisan dentin terlihat pada satu gigi atau lebih,
biasanya terjadi lebih dulu pada gigi insisivus2 cusp mengalami keausan, gigi insisivus dimasukkan kepenilaian 2 jika sebagain mahkota hilang3 kamar pulpa terbuka akibat keausan4 masih terdapat bagian dari akar walaupun permukaan email hampir semuanya hilang akibat keausan
Insisivus
• Winging• Shoveling (sekop)• Gigi Shovel ganda• Interruption groove• Tuberkulum dental• Peg-shaped (pasak) insisivus lateral atas• Kehilangan congenital
Kaninus
• Gigi Shovel ganda• Tuberkulum dental• Mesial ridge Kaninus atas• Distal rigde Kaninus atas dan bawah• Jumlah akar (1/2) Kaninus bawah
Premolar
• Gigi shovel ganda• Cusp tambahan mesio dan distal• Cusp ketiga Premolar • Ridge disto sagital atas• Metacone• Enamel extension• Jumlah akar• Odontome• Kehilangan congenital• Akar Tome’s
Molar
• Hypocone • Metaconule Molar atas• Cusp carabelli• Parastyle• Enamel extension• Jumlah akar• Peg-shaped molar-3 atas• Kehilangan congenital
• Pola groove
• Jumlah cups
• Deflecting wrinkle
• Crest trigonid
• Protostylid
• Torus palatinus– Eksotosis berbentuk garis yang terdapat sepanjang
sutura palatina
• Torus mandibula– Eksotosis yang ada pada bagian lingual mandibula
yang sering dijumpai pada regio caninus dan premolar
• Rocker jaw– Bentuk kurva yang terbentuk antara permukaan
inferior tulang mandibula dengan bagian horisontal dari ramus mandibula
Gangguan dalam Ukuran.
• 1 Microdontia• 2 Macrodontia.• Ad 1: adalah gigi yg lb kecil dr normal.• Ada yg keseluruhan kecil disebut sebagai
Pituitary Dwarfism.• Yg lebih sering terjadi microdontia terbatas
pada 1 atau 2 gigi saja• Peg Shaped ; btk pasak pd gigi Incisor ke
2 atas dan juga sering terdapt pd M3.
Peg Shaped cenderung terlihat bilasatu sisi incisor-2 hilang maka sisi lainnya ditemukan pegshaped.
Ad2:Macrodontia adalah gigi yg lb besar dr normal, yg umumnya jarang terlihat didalam kondisi Pituitary Gigantism.
Biasanya dilokalisir pada 1 atau 2 gigi.
Lebih jarang dr pd Microdontia.
Disebut juga Megadontia.
Gangguan pada Jumlah.
• 1 Anodontia :adalah absennya semua gigi (congenital)-tidak terjadinya pembentukan gigi (gagal sama sekali)
• Edentulous:absennya gigi2 secara klinis.• Anodontia jarang terjadi--bila terjadi
biasanya merupakan sebagian dari kelainan ectodermal lainnya.
• Anodontia ada yg sejati --seluruhnya dan ada yg sebagian---partial
• Partial anodontia adalah kegagalan 1 atau lbgigi untuk tumbuh. Ini jauh lb umum dr pd true anodontia contoh:M3,P2 bawah ,Inc2atas,paling sering tdk tumbuh.
• Ingat: congenital pdgigi sulung tdk umum kl terjadi biasanya pd Inc2 atas sulung.
• Kl gigi sulung sudah tidak adabiasanya permanet juga tidak ada.• Kl gigisulung ada maka bisa gigi permanent tdk ada.• 2 Supernumerary teeth: adalah gigi extra kebanyakan pada
makxilla(90%).Kehadiran pd sulung jarang.• Sering disebut sebagai polydontia atau hyperdontia.• Yg umum drkelebihan gigi ini adalah mesiodensyg terjadiditengah
lingual smp keakar gigimaxillarycentral inc.• Kebanyakan gigi supernumerary tidak tumbuhketahuan stl X-ray• M4 ada yg tumbuh tapi jarang.• Supernumerary lb jarang dibanding Anodontia.
Gangguan pada Pertumbuhan.
• Erupsi prematur pd gigi sulung/permanent bisa menunjukan ada disfungsi dr endokrin tp blm tentu pasti spt hypertheroid.
• Erupsi tertunda(delate) bisa terjadi krn faktor lokal/systemic . Untuk satu/lebih gigi krn pencabutan.
• Impaksi gigi:gagal tumbuh dan tertekan ditulang alveol biasanya M3 dan Catas yg terbanyak diikiuti P dan supernumerary teeth.
• Impaksi istilah lain embedded teeth.
• Ectopic eruption:kelainan erupti krn gigi itu tdkbisa tumbuh terhalang gigi yg disampingnya/sejajar juga oleh krn terhalang ortho band yg salah penempatannya.mis;M1.
• Iatrogenic disease:kelainan yg disebabkan oleh dokter giginya.mis;
M2 salah penempatan
Gangguan pada Bentuk
• Dilaceration: tekukan yg parah di sumbu gigi yaitu antara mahkota dan akarbisa sampai 90 derajat. terjadi krn trauma sblm gigi selesai pertumbuhan. Kadang2 disebut hawk billed tooth.
• Flexion: Lengkungan yg terjadi hanya pada akar biasanya tdk smp 90 derajat sama diatas krn trauma sblm pertumbuhan gigi sempurna.
• Taurodontism:gigi yg spt banteng (taurus) biasanya molar-molar->mempunyai ruang pulpa cember yg panjang, akar pendek, tdk punya konstruksi dekat CEJ spt gigi yg normal.
Secara klinis gigi tampak normal
Taurodontism relatif umum pada zaman Neandertals european,kdg2 saja ditemukan
Dens in dente: gigi dalam gigipertumbuhan abnormal utama mempengaruhi incisor 2 atas. Dens in dental disebut juga dens in vaginatus
Supernumerary Cusps
• Extra Cups kadang2 bisa ditemukan pd gigi. Bentuk yg umum :
• 1 Carabelli cuspaspek mesiolingual M1atas dan M2 sulung. Bentuk bisa ber-macam2 yaitu berupa cusp atau pit. Terdapat pd populasi Europa.
• 2 Talon cusp:extra cusp yg menyerupai cakar elang.Sebagai proyeksi dari cingulum incisor gigi.Ini mengganggu oklusi,tetapi kalau digrainding bisa bahaya mengenai tanduk pulpanya
• 3 Dens evaginatus: jarang terjadi tetapi dari enamel bisa terjadi pd permukaan oclusal dr gigi premolar membentuk tubercle .
• 4 Uto-Aztecan: bentuk variasi lainnya dr upper P1 adalah bulge (tonjolan dp buccal cusp yg hanya ditemukan pd penduduk asli Amerika Indians paling sering di Arizona
• 5 Peg-Shaped -> sdh dibahas.
Variasi Akar
• Gigi2 tertentu menunjukan variasi pd jumlah akar.
• Kebetulan variasi akar kebanyakan berada pada distal third
• Akar bisa lb tumpul dan pendek terjadi tanpa alasan tak jelas mis; perawatan ortho dgn yg fixed
• Penjelasan variasi akar:• 1 : P1 atas mempunyai 2 akar tp kdg2 bisa 1, lb
jarang lagi 3 akar.
2:C bawah permanent; mempunyai bifurkasi dekat apex ,menghasilkan 2 akar pendek
3; Kdg2 M1 permanent bawah mempunyai 3 akar, Sisi mesial akar molar yg bifurkasi.
4; M3 atas/M2atas akar menjadi satu Fused . Ini suatu variasi bukan kondisi pathologi.
Lain2
• Joined Teeth. Bentuk gigi yg bergabung• Fusion: adalah menyatunya 2 gigi pada dentin
dan enamel, ruang pulpa berbagi tp bisa dipisahkan
• Gemination; perkembangan 2 mahkota dari satu gigi. Ada pulpa yg berbagi sama.
• Concrescence: menggabungnya akar gigi pada cementum, yg terjadi setelah formasi gigi lengkap
• Hypercementosis: adl kelebihan cementum sering pd orang tua.
Gangguan Formation• Enamel Pearls/mutiara:btkan kecil n0dul
enamel yg ditemukan diakar gigi dekat pd CEJ. Sering ditemukan pd bifurkasi atau trifurkasi nodul2 kecil .
• Hutchinson’s Incisor atau Mulberry molar anomali sbg hasil congenital syphilis
• WingIncisor kasus spesial berputarnya Upper Central Incisor biasanya terjadi pd penduduk American Indians.
• Enamel hypoplasia: lokal/general1/semuanya. Kelainan yg tampak sebagai indikasi penyakit parah atau kurang nutrisi.
TIME’S UP ….
TERIMAKASIH
top related