hiperbilirubinemia pada neonatus
Post on 22-Dec-2015
11 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS
Dept. Ilmu Kesehatan Anak FK UKI
Abstrak Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Pada sebagian besar neonatus, hiperbilirubinemia akan ditemukan
dalam minggu pertama kehidupannya. Pada kebanyakan bayi baru lahir, hiperbilirubinemia tak terkonjugasi merupakan fenomena transisional yang normal, tetapi pada beberapa bayi
terjadi peningkatan bilirubin secara berlebihan sehingga bilirubin berpotensi menjadi toksik dan dapat menyebabkan kematian dan bila bayi tersebut dapat bertahan hidup pada jangka panjang akan menimbulkan sekuele neurologis. Dengan demikian setiap bayi yang mengalami kuning, harus dibedakan apakah hiperbilirubinemia yang terjadi merupakan keadaan yang fisiologis atau patologis. Serum bilirubin pada ikterus fisiologis berkisar 5-
6mg/dl, timbul 48-120 jam setelah lahir, dan pada bayi-bayi asia atau bayi-bayi dengan usia kehamilan 35-37 minggu, kadar serum bilirubin tidak meningkat sampai bayi berusia 7 hari.
Peningkatan kadar bilirubin indirek yang lebih tinggi lagi tergolong patologis yang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan. Bayi cukup bulan dengan bilirubin total 25-30 mg/dl
mempunyai resiko tinggi terserang toksisitas bilirubin. Terapi sinar yaitu kulit bayi terpapar sinar terbukti aman dan efektif menurunkan toksisitas bilirubin dengan cara meningkatkan
ekskresi bilirubin. Selain terapi sinar, penatalaksanaan untuk hiperbilirubinemia adalah transfusi tukar dilakukan pada keadaan hiperbilirubinemia berat
Fisiologi billirubin
Etiologi
• Onset < 24 jam– Patologis hemolisis, bukan sepsis
• Onset 24 jam - 10 hari– Sepsis, hemolisis, polisitemia, fisiologi ikterus
• Onset > 10 hari– Bilirubin direct : hepatitis neonatus, malformasi
kongenital
Patofisiologi
• Pembentukan berlebihan– Hemolitik
• Gangguan konjugasi bilirubin– Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi
<12,9mg/100ml pada 2-5 hari setelah lahir fisiologis karena imaturitas enzim glukoronil transferase.
– Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi >20mg/dl kernikterus / bilirubin enselopati.
Manifestasi klinis
• Terlihat kuning bilirubin serum 6mg/dl• Derajat kuning kramer
Zona Bagian tubuh yang kuning Rata-rata serum bilirubin indirek (umol/L)
12345
Kepala dan leherPusat-leherPusat-pahaLengan+tungkaiTangan+ kaki
100150200250>250
Manifestasi klinis
• Gambar kuning
Manifestasi klinisGambaran Hemolitik Hepatoselular Obstruktif
Warna kulit
Warna urin
Warna feses
Pruritus Bilirubin serum indirekBilirubin serum direkBilirubin urinUrobilinogen urin
Kuning pucat
Normal atau gelap dengan urobilin
Normal atau gelap ( lebih banyak sterkobilin)Tidak adaMeningkat
NormalTidak adaMeningkat
Oranye-kuning muda atau tua gelap (bilirubin terkonjugasi)Oranye-kuning muda atau tua gelap (bilirubin terkonjugasi)Pucat (lebih sedikit sterkobilin)
Tidak menetapMeningkat
Meningkat Meningkat Sedikit meningkat
Kuning-hijau muda atau tua gelap (bilirubin terkonjugasi)
Warna dempul (tidak ada sterkobilin)
biasanya menetap meningkat
Meningkatmeningkatmenurun
Penatalaksanaan
• Luminal merangsang glukoronil transferase• Kolesteramin mengurangi siklus
enterohepatik• IVIG menghambat hemolisis• Terapi sinar
Terapi sinar
• Merubah senyawa 4Z, 15Z-bilirubin 4Z, 15E-bilirubin yang mudah larut
• Cahaya 380-470 nm• Penyinaran tidak melebihi 100 jam• Bilirubin <10mg/dldihentikan
Panduan foto terapi
Tatalaksana hiperbilirubinemia neonatus cukup bulan-
Transfusi tukar
• Menurunkan bilirubin indirek• Mengganti eritrosit yang hemolisis• Membuang antibodi hemolisis• Double volume– 2x volume darah 88% hb terganti
• Iso volume– Sebanyak volume darah65% hb terganti
Panduan transfusi tukar
top related