endokrin beres
Post on 30-Dec-2014
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
HIPOTIROIDISME adalah keadaan yang disebabkan oleh defisiensi hormon
tiroid yang beredar.
( Kapita selekta, 1999, 169 )
HIPOTIROIDISME merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya
hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala – gejala
kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat kadar hormon tiroid berada
dibawah nilai optimal.
( Bruner dan Sudart,2001: 1299 )
HIPOTIROIDI adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada
salah satu tingkat pada aksis hipotalamus - hipofisis – tiroid – dan organ
dengan akibat terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik
maupun mental.
B. ETIOLOGI
1. Pengangkatan kelenjar tiroid
2. Infeksi kronis kelenjar tiroid
3. Atrofi kelenjar tiroid
4. Terapi untuk hipertiroidisme
a. iodium radioaktif ( I131 )
b. tiroidektomi
5. Obat – obatan
a. Litium
b. Senyawa iodium
c. Obat – obat antitiroid
6. Radiasi pada kepala dan leher untuk penanganan kanker kepala dan
leher, limfoma
7. Penyakit infiltratif pada tiroid ( amiloidosis, skeroderma )
8. Defisiensi iodium
C. PATOFISIOLOGI
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid dan pada
pengobatan tirotoksikosis dengan Rai. Juga terjadi akibat infeksi
kroniskelenjar tiroid dan atrofi kelenjar tiroid yang bersifat idiopatik
Jika produksi hormon tiroid tidak adekuat maka kelenjar tiroid akan
berkompensasi untuk meningkatkan sekresinya sebagai respon terhadap
rangsangan hormon TSH. Penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid akan
menurunkan laju metabolisme basal yang akan mempengaruhi semua sistem
tubuh proses metabolic yang dipengaruhi antara lain :
a. penurunan produksi asam lambung
b. Penurunan motilitas usus
c. Penurunan detak jantung
d. Penurunan fungsi neurologik
e. Penurunan produksi panas
Penurunan hormon tiroid juga akan mengganggu metabolisme lemak .
Dimana akan terjadi peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida. Sehingga
klien berpotensi mengalami atherosklerosis. Akumulasi proteglicans
hidrophilik di rongga intertisial seperti rongga pleura , cardiac dan abdominal
sebagai tanda mixedema . Pembentukan eritrosit yang tidak optimal sebagai
dampak dari menurunnya hormon tiroid memungkinkan klien mengalami
anemia.
D. MANIFESTASI KLINIK
Gejala dini hipotiroidisme tidak spesifik , namun kelelahan yang ekstrim
menyulitkan penderitanya untuk melaksanakannya pekerjaan sehari – hari
secara penuh. Kerontokan rambut, kuku yang rapuh serta kulit yang sering
ditemukan, keluhan rasa baal serta paratesia pada jari – jari tangan ,
kadangsuara kasar , suara parau, gangguan haid seperti menorhagia.
Hipotiroidisme berat mengakibatkan suhu tubuh dan frekuensi nadi sub
normal. Berat badan naik bisa tanpa asupan makanan. Kulit menjadi tebal
karena penumpukan mukopolisakarida dalam jaringan sub kutan, rambut
menipis dan rontok wajah tampak tanpa ekspresi, pasien sering mengeluh rasa
dingin , hipotiroidisme berat akan disertai kenaikan kadar kolesterol serum
dan terosklerosis, penyakit jantung koroner dan fungsi ventrikel kiri yang
jelek.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Kadar kolesterol serum
- Elektrokardiogram ( E K G )
- Pemeriksaan enzim otot alanin trasminase ( ALT )
- Serum Glutamic – pyruvic trasminase ( SGPT )
- Lactic – acid dehidrogenese ( LDH )
- Creatin kinase ( C K )
- Pemeriksaan USG
- Pemindai CT
- MRI ( Magnetic resonance Imaging )
F. PENATALAKSANAAN
- Tujuan primer penatalaksanaan hipotiroidisme adalah memulihkan
metabolisme pasien kembali kepada keadaan metabolik normal dengan
cara mengganti hormon yang hilang
- Levotiroksin sintetik untuk pengobatan hipotiroidisme dan supresi
penyakit Goiter non toksik
- Pada hipotiroidisme yang berat dan koma miksidema ,
penatalaksanaannya mencakup pemeliharaan berbagai fungsi vital.
H. FOKUS PENGKAJIAN
1. Sistem integrumen seperti kulit dingin, pucat, kering, bersisik dan
menebal, pertumbuhan kuku buruk , kuku menebal rambut kering,
kasar, rontok dan pertumbuhannya buruk.
2. Sistem Pulmonal seperti hipoventilasi, pleural efusi, dispnea
3. Sistem kardiovaskuler seperti bradikardi, disritmia, pembesaran
jantung, toleransi terhadap aktivitas, menurun, hipotensi
4. Metabolik seperti penurunan metabolisme basal, penurunan suhu tubuh,
intoleransi terhadap dingin
5. Sistem Muskulus keletal seperti nyeri otot, kontraksi dan relaksasi otot
yang melambat,
6. Sistem Neurologi seperti fungsi intelektual yang lambat, bicara lambat
dan berbata – bata, gangguan memori , perhatian kurang, latargi atau
samnolen, bingung, hilang pendengaran, , parestesia, , penurunan reflek
tendon,
7. Gastrointestinal seperti anorexia, peningkatan berat badan, obstipasi,
distensi abdomen,
8. Sistem Reproduksi pada wanita perubahan menstruasi seperti amenore
atau masa menstruasi yang memanjang , intertilitas, anovulasi dan
penurunan libido, pada pria penurunan libido dan impotensi .
9. Psikologis atau emosi: apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri,
perilaku mania
10.Manifestasi klinis berupa : edema periorbita, wajah seperti bulan
( moon Face )
I. FOKUS INTERVENSI
1. Pantau pasien akan adanya peningkatan keparahan tanda dan gejala
hipotiroidisme :
a. Penurunan tingkat kesadaran; dimensia
b. Penurunan tanda – tanda vital
c. Peningkatan kesulitan dalam membangunkan pasien
2. Dukung dengan ventilasi jika terjadi depresi dan kegagalan pernapasan.
3. Berikan obat ( misalnya hormon tiroksin ) seperti yang diresepkan
dengan sangat hati – hati.
4. Balik dan ubah posisi tubuh pasien dengan interval waktu tertentu
5. Hindari penggunaan obat – obat golongan hipnotik, sedatif dan
analgetik.
HIPOTIROIDISME
DI SUSUN OLEH :
1. Deby septiawan2. Hari Prasetyo umar3. Ida bagus putu pk4. Ni Made ari s5. Sri widayatun
AKADEMI KEPERAWATAN AN NUR PURWODADITAHUN AJARAN 2006 / 2007
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas dilimpahannya
rahmat , hidayah , serta inayahnya , penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah
Endokrin yang berjudul Hipotiroidisme ini dengan baik . Saya ucapkan terima
kasih Pada :
1. Ibu Titik Kristyani, AMK sebagai dosen wali
2. Bapak Sutrisno, Skp sebagai Pembimbing Akademik
3. Pembimbing lain di akademik An - Nur Purwodadi
4. Serta teman – teman Mahasiswa keperawatan An – Nur Purwodadi
Penulis Mengharapkan dalam penyusunan Makalah ini mampu menambah
pengetahuan bagi pembaca . Penulis menyadari dalam pembuatan Makalah ini
banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkam saran dan kritik yang
sifatnya membimbing demi kesempurnaan dalam pembuatan Makalah dan
semoga Makalah ini berguna bagi kita semua.
Purwodadi,………Mei 2006
Penulis
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul.....................................................................................1
2. Kata Pengantar.....................................................................................2
3. Daftar isi...............................................................................................3
4. Pembahasan..........................................................................................4
5. Penutup................................................................................................7
a. Kesimpulan..............................................................................7
b. Saran........................................................................................7
BAB IIPENUTUP
A. Kesimpulan
Hipotiroidisme merupakan salah satu abnormalitas fungsi tiroid,
sekresi hormon tiroid yang tidak adekuat selama perkembangan janin
dan neonatus akan menghambat pertumbuhan fisik dan mental
( kretinisme ) karena penekanan aktivitas metabolik tubuh secara umum,
hipotiroidisme memiliki gambaran klinik berupa atergi, proses berpikir
yang lambat dan pelambatan fungsi tubuh yang menyeluruh.
B. Saran
Sebaiknya perawat membantu oerawatan dan kebersihan diri pasien
sambil mendorong partisipasi pasien untuk melakukan aktivitas yang
masih berada dalam batas – batas toeransi yang ditetapkan untuk
mencegah komlikasi imobilitas
top related