case anes lm-app
Post on 14-Dec-2015
238 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
{
Laporan KasusAnestesi Umum dengan Laryngeal Mask pada Operasi Appendectomy
Muhammad Habibul Ihsan2010730143
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTACEMPAKA PUTIH
2015
Identitas Pasien• Nama: Nn. I. S• Jenis kelamin: perempuan• Usia: 34 tahun• Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga• Diagnosis: Apendisitis akut
Keluhan Utama:
• Nyeri perut kanan bawah sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:• Os datang ke RS Islam Cempaka Putih dengan keluhan
nyeri perut kanan bawah yang dirasakan 1 minggu SMRS. Nyeri berawal di atas pusar, lalu berpindah ke perut kanan bawah. Saat ini paling sakit di kanan bawah. Nyeri hilang timbul terasa seperti diremas. Mual (+) sejak 1 minggu. Muntah (+) 1 kali. Demam (+) sejak 3 hari, hilang timbul. Os belum BAB sejak 1 minggu SMRS. BAK lancar, tidak sakit, warna kuning jernih. Nafsu makan baik.
Autoanamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat operasi sebelumnya disangkal• Keluhan nyeri pada perut kanan bawah
sebelumnya disangkal oleh os• Riwayat Diabetes Melitus disangkal• Riwayat asma disangkal• Riwayat sakit jantung disangkal• Riwayat sakit ginjal disangkal• Riwayat gangguan perdarahan
disangkal• Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga• Keluhan sakit yang sama dalam keluarga
disangkal• Riwayat DM, hipertensi, asma, jantung dalam
keluarga disangkal oleh pasienRiwayat Pengobatan• Os sudah 2x berobat ke ke dokter umum dan
diberikan antibiotik dan penghilang rasa sakit
Riwayat Kebiasaan• Merokok disangkal• Minum alkohol disangkal• Penggunaan narkotika disangkal
• Keadaan umum: baik• Kesan sakit : tampak sakit
sedang• Kesadaraan : compos mentis• Tanda Vital• Tekanan darah : 140/90 mmHg• Suhu : 37.6 O C• Nadi : 80 x/menit• Pernapasan : 22x/menit
• Status gizi:• BB: 80 kg TB: 165 cm IMT:29,4• BB Ideal: (TB-100)-10% : 58,5 kg
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Normochepal• Mata : Konjuntiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-)• Hidung :Tidak ada deformitas, epitaksis
(-/-)• Leher : Pembesaran KGB (-),
pembesaran thyroid (-)• Thorax : Bentuk dan gerak simetris
normal• Cor• Iktus cordis tidak terlihat, Bunyi jantung
murni reguler, Murmur (-), gallop (-)• Pulmo• Bentuk dan gerak simetris normal,
vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Status Generalis
• Abdomen• Inspeksi : abdomen datar• Palpasi : nyeri tekan abdomen kuadran
kanan bawah (+), nyeri tekan epigastrium (+), defense muscular (-)
• Perkusi : timpani pada ke-4 kuadran abdomen
• Auskultasi : bising usus (+) normal• Tanda lain : McBurney (+), Psoas sign (-),
Obturator sign (+), Rovsing sign (+).• Ekstremitas :
• Ekstr. Atas : Akral hangat , RCT< 2 detik, edema (-), sianosis (-)
• Ekstr. Bawah: Akral hangat , RCT< 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Status Generalis
Lab darah-Leukosit : 11.950/mm3-Hemoglobin : 13,8 g/dl-Trombosit : 289 ribu/mm3-Hematokrit : 48 %-SGOT : 14 u/L-SGPT : 12 u/L-Ureum darah : 20 mg/dl-Creatinin : 0,8 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang
Perempuan, 34 tahun, datang ke RSIJ CP, dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang dirasakan 1 minggu SMRS. Nyeri berawal di atas pusar, lalu berpindah ke perut kanan bawah. Nyeri hilang timbul terasa seperti diremas. Mual (+). Muntah (+). Demam (+). Os belum BAB sejak 1 minggu SMRS. BAK tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada abdomen nyeri tekan abdomen kuadran kanan bawah (+), nyeri tekan epigastrium (+). McBurney (+), Psoas sign (-), Obturator sign (+), Rovsing sign (+).
Resume
Assasement : Appendisitis Akut Hipertensi
ASA 3Pasien dengan penyakit sistemik berat, sehingga
aktivitas rutin terbatas
Status Fisik
*Diagnosis prabedah: Apendisitis Akut
*Jenis pembedahan: Apendektomi
*Jenis Anestesi : Umum
*Teknik Anestesi : LM 3 , ½ O tertutup Absorben + ventilasi kendali
*Respirasi:
VT = 480-640
RR = 12
O2 = 1 L/menit - N2O = 2 L/menit
Sevoluran = 1 1/2 vol%
*Posisi: Telentang
*Premedikasi : tidak dilakukan
Inform consent, SIOP (+) Pasien dipuasakan 6 jam sebelum anestesi Anamnesis ulang riw. Asma, alergi obat, gigi palsu, gigi
goyang, perhiasan, lipstik dihapus Sudah terpasang infus RL
Pre operatif
Pasien dibawa ke ruang operasi Pasien diposisikan telentang di meja operasi Sebelum dilakukan induksi dipasang elektroda
ECG, pengukur TD, SpO2 dan sirkuit anestesi dipastikan dan berfungsi dengan baik
Sebelum dilakukan induksi, dipasang elektroda ECG, pengukur TD, Oksimetri dan sirkuit anestesi dipastikan berfungsi baik
Pasien diinduksi dengan Propofol 160 mg sebelumnya disuntikkan fentanyl 0,15 mg IV sbg analgetik, disuntikkan muscle relaxan Tramus 40 mg
Peri-operatif
Setelah refleks bulu mata hilang, lakukan triple manuver airway + pasang sungkup ventilasi manual dengan balon hingga tercapai relaksasi
Pasang Laryngeal Mask Airway No 3, Fiksasi LM, sambungkan dengan O2, lalu sambungkan dengan ventilator
Berikan N2O & O2 2:1 Maintenance anestesi selama operasi dengan sevofluran Kebutuhan cairan :
Maintenance : 120 cc/jam Puasa : 6x100cc : 600 cc/jam Operasi ringan : 80x2 cc/kg : 160 cc/jam
Ondansentron 4mg
Maintenance Perioperatif
Ketorolac SA 0,5 mg Neostigmine 1 mg Hentikan aliran N2O dan sevofluran, beri
O2 100% 5-10 menit, nilai kemampuan pasien bernapas spontan.
Lakukan suction, ekstubasi LM, pasang pipa orofaring.
Beri O2 dengan bantuan face mask, sampai bernapas spontan
Post Operasi
Pindahkan pasien ke RR Pasang tensi, SpO2, O2
Nilai Gangguan pernapasan (-) Gangguan kardiovaskular (-) Gelisah (-) Keluhan nyeri (+) Mual-muntah (+) Menggigil (-)
Nilai 2 1 0
Kesadaran Sadar, orientasi baik
Dapat dibangunkan
Tak dapat dibangunkan
Warna Merah muda, tanpa O, sat >92%
Pucat kehitaman, perlu O agar sat > 90%
Sianosis dengan sat O <90%
Aktivitas 4 ekstremitas dapat bergerak
2 ekstremitas dapat bergerak
Tidak ada ekstremitas yang bergerak
Respirasi Dapat napas dalamBatuk
Napas dangkalSesak napas
Apnu atau obstruksi
Kardiovaskuler Tekanan darah berubah 20%
Berubah 20-30% Berubah > 50%
Nilai pulih dari anestesi
Kesadaran 2 Warna 2 Aktivitas 2 Respirasi 2 Kardiovaskular 2
Nilai Aldrette Score
Sungkup laring (LM) ialah alat jalan napas berbentuk sendok yang pinggirnya dapat dikembang-kempiskan seperti balon pada pipa trakea.
Dikenal 2 macam sungkup laring : Sungkup laring standar dengan 1 pipa napas Sungkup laring dengan 2 pipa, yaitu 1 pipa
napas standar, lainnya pipa tambahan yang ujung distalnya berhubungan dengan esofagus.
LM (Laryngeal mask)
ANATOMI LM
METODE LM
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
Definisi
Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan
subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan
organnya
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
Penyebab Obesitas• Genetik• Usia• Gender• Lingkungan• Aktifitas Fisik• Penyakit• Psikologis
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
PERMASALAHAN OBESITAS
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
BMI (BODY MASS INDEKS)
BMI Classification
Less than 18.5
18.5–24.9
25.0–29.9
30.0–34.9
35.0–39.9
Over 40.0
underweight
normal weight
overweight
class I obesity
class II obesity
class III obesity
BMI = BB (kg) x Tinggi2 (Meter)
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
American Society Of Anesthesiologi (ASA) : komplikasi dari obesitas yaitu diabetes, obstructive sleep apnea, hipertensi atau penyakit kardiovaskular.
Hambatan jalan napas akibat obstructive sleep apnea dapat menurunkan aliran udara masuk saat inspirasi bahkan terjadi reduksi pada inhalasi 02 ketika diberikan sedasi inhalasi.
Obesitas perubahan anatomi jalan napas, sehingga intubasi menjadi sulit
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
PREOPERATIF
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan darah lengkap Foto toraks Gas darah Fungsi paru dan oximetri
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
INTRAOPERATIF
Risiko penurunan PaO2 yang cepat, sehingga harus diberikan preoksigenasi sebelum intubasi
Intubasi dengan kesadaran penuh atau tidur dalam, intubasi dengan kesadaran penuh lebih disarankan
Dosis sisesuaikan dengan BB
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
POSTOPERATIF
Kegagalan jalan napas masalah yang sering timbul
Oksigenasi pasca operasi Ekstubasi dilakukan ketika pasien
sadar penuh
April 18, 2023FK UMJ - RSIJ Cempaka Putih
ANESTESIA REGIONAL
Penggunaan anestesi regional pada pasien obesitas memungkingkan tidak perlunya dilakukanintubasi.
Pada operasi thorakal abdominal dapat dipilih anestesi epidural dengan kombinasi anestesi umum
top related