case 1 sjs
Post on 01-Feb-2016
8 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
ANAMNESIS Nama : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 10 tahun
Ruang : Delima
Kelas : C1
Nama lengkap : An. N Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan tanggal lahir : Wonogiri, 10 januari 2005 Umur : 10 tahun
Nama Ayah : Tn. S Umur : 41 tahun
Pekerjaan ayah : Wiraswasta Pendidikan ayah : SMA
Nama ibu : Ny. S Umur : 35 tahun
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga Pendidikan ibu : SMA
Alamat : Purwantoro
Masuk RS tanggal : 21 maret 2015 Jam 12.00 Diagnosis masuk : Urtikaria
Dokter yang merawat : dr. Finariawan A.S, M.Kes, Sp.A Co- Asisten : Dzaky Haidar Afif, S. Ked
Tanggal : 23 Maret 2015 Alloanamnesis di Bangsal Delima
KELUHAN UTAMA : Urtikaria di bibir dan wajah
KELUHAN TAMBAHAN : demam, mual, muntah.
1. Riwayat penyakit sekarang
7 HSMRS :
Pasien demam (+) diberi obat penurun panas demamnya turun, erosi mukosa (-), ruam di
bagian muka (-), pusing (-), lemas (-), konjungtiva normal, mukosa normal. Keluhan lain :
benjolan di leher (-), mimisan (-), bintik merah pada kulit (-), keringat di malam hari (-).
3 HSMRS :
Pasien demam (-) sehingga pemberian obat penurun panas dihentikan, erosi mukosa (-), ruam
di bagian muka (-), pusing (-), lemas (-), konjungtiva normal, mukosa normal. Keluhan lain :
benjolan di leher (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), bintik merah pada kulit (-), keringat di
malam hari (-).
HMRS : Pasien dirujuk ke rumah sakit masuk IGD dengan keluhan ruam di bagian muka (+),
erosi mukosa (-), pusing (+), lemas (+), demam (+). Keluhan lain : benjolan di leher (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-), bintik merah pada kulit (-), keringat di malam (-).
2. Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat sakit serupa : disangkal
• Riwayat asma : disangkal
• Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
• Riwayat kejang dengan demam : disangkal
• Riwayat urtikaria : disangkal
• Riwayat sakit kulit : disangkal
• Riwayat alergi obat : disangkal
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PEMERIKSAAN
JASMANI
Nama : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 10 tahun
Ruang : Delima
Kelas : C
PEMERIKSAAN OLEH Dzaky Haidar Afif, S.Ked Tanggal 23 Maret 2015 Jam 09.00
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : baik, compos mentis
Vital Sign
HR : 120 /menit
RR : 18/menit
Suhu : 37,8 ºC
Status Gizi
BB/U : 20 kg/ 10 tahun
Z scores : -2,4 SD
BB/U: gizi kurang
Kesimpulan : status gizi kurang (menurut WHO)
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kulit : ruam merah kehitaman di wajah (+), erosi mukosa (+), ikterik (-)
Kepala : ukuran normocephal, rambut panjang warna hitam, lurus, jumlah cukup
Mata : ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor, perdarahan di palpebra
Hidung : sekret (+/+), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Mulut : mukosa bibir kemerahan (+), berdarah (+), sianosis (-), lidah tifoid (-)
Thorax : simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
2
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis kuat angkat
Perkusi : batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
batas kiri bawah : SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I-II normal reguler (+), bising jantung (-)
Paru
Pemeriksaan Kanan Kiri
Depan
Inspeksi Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi dinding dada (-)
Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi dinding dada (-)
Palpasi Fremitus (n) massa (-) Fremitus (n) massa (-)
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi SDV (+), Rh (-), Wh (-) SDV (+), Rh (-), Wh (-)
Belakang
Inspeksi Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Palpasi Fremitus (n)
massa (-)
Fremitus (n)
massa (-)
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi SDV (+), Rh (-), Wh (-) SDV (+), Rh (-), Wh (-)
Kesan : Semua hasil pemeriksaan fisik paru normal
Abdomen
Inspeksi : distended (-), ruam (+)
Auskultasi : peristaltik dbn
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : turgor kulit baik, nyeri tekan (-)
3
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Hepar : tidak teraba membesar
Lien : tidak teraba membesar
Anogenital : ada kelainan berupa erosi mukosa
Kesan : terdapat kelainan erosi mukosa dan kulit.
Ekstremitas : akral hangat (+), deformitas (-), kaku sendi (-), sianosis (-), edema (-) ,
ruam(+)
Tungkai Lengan
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan : bebas bebas bebas bebas
Tonus : normal normal normal normal
Trofi : entrofi eutrofi eutrofi eutrofi
Klonus Tungkai : (-) (-) (-) (-)
Reflek fisiologis : biceps (+) normal, triceps (+) normal, reflek patella (+) normal
achiles (+) normal
Refleks patologis : babinski (-), chaddock (-), oppenheim (-), gordon (-), rosolimo (-)
Meningeal Sign : kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), brudzinski III (-)
brudzinski IV (-)
Sensibilitas : dalam batas normal
Kesan : extremitas superior et inferior dalam batas normal
Catatan : terdapat pula ruam pada sebagian extremitas.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH LENGKAP DAN KIMIA DARAH
(21 Maret 2015)
No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 8.2 uL 4000-10000 /uL
2. Eritrosit 5.02 uL 3,5-5,5 / uL
3. Hemoglobin 12.7 gr/dl 11-16 g/dl
4. Hematokrit 36.1 % 37-54%
5. MCV 83.3 femtoliter 82-92 fl
4
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
6. MCH 29.2 Pikograms 27-31 pg
7. MCHC 35.0 g/dl 32-36 g/dl
8. Trombosit 266 uL 150.000-300.000/uL
9. Limfosit 72.2 % 25-40%
10. Monosit 12.43 % 3.0-9.0%
Kesan : hasil laboratorium normal
RINGKASAN ANAMNESIS
7 HMRS : Pasien rewel (+) sejak malam hari karena demam (+) diberi obat penurun panas
demamnya turun, minum (+), muntah (-), batuk (+), pilek (+), sesak (-), BAB (+), BAK (+),
Keluhan lain : benjolan di leher (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), bintik merah pada kulit (-),
keringat di malam hari.
3 HMRS : Pasien demam (+) diberikan obat penurun panas tetapi demam lagi, rewel (+),
muntah (-), batuk semakin sering (+), pilek (+) , sesak (+),minum (+), BAB (+), BAK (+).
Keluhan lain : benjolan di leher (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), bintik merah pada kulit (-),
keringat di malam hari.
HMRS : Pasien dibawa ke rumah sakit masuk IGD dengan keluhan batuk semakin sering (+),
pilek (+) , sesak (+) demam (-), rewel (+), muntah (-),, minum menurun, BAB (+) lancar,
BAK (+) lancar. Keluhan lain : benjolan di leher (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), bintik
merah pada kulit (-), keringat di malam hari (-).
Tidak Terdapat riwayat penyakit pada keluarga dan lingkungan yang ditularkan pada pasien.
Riwayat ANC sedang, persalinan spontan, riwayat PNC baik.
Perkembangan dan kepandaian baik.
Imunisasi dasar cukup lengkap berdasarkan rekomendasi IDAI, sesuai usia pasien saat ini.
Keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah cukup baik.
RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK
KU: baik, compos mentis
Vital sign :Nadi 100 /menit, RR 37/menit, Suhu : 36,7 ºC
Status gizi kurang menurut WHO
5
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Kulit : ruam pada kulit dan mukosa
Kepala : ca (-/-), si (-/-)
Leher : PKGB (-/-)
Pemeriksaan thorax : SDV (+/+), ronkhi (-/-), weezing (-/-)
Abdomen : bintik merah (-), ikterik (-)
Extremitas superior et inferior sebagian terdapat ruam
Status neurologis dalam batas normal
LABORATORIUM
Darah Rutin : hasil laboratorium dalam batas normal
DAFTAR MASALAH AKTIF / INAKTIF
AKTIF
Ruam di bibir, mata, wajah, dan kulit.
Demam
INAKTIF -
DIAGNOSA KERJA
Stevens-Johnson Syndrome
RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Terapi
- Infus RL 15 tpm mikro
- Kortikosteroid (Prednison 30-40 mg/hari, Dexametason i.v 3 x 0,5 cc)
- IVIg 3 mg/kgBB selama 3 hari.
- Cephalosporin ( Ceftriaxone 2 x 500 mg)
- Bila ada erosi mukosa saluran pencernaan Rantin 2 x ½ ampul
- P/O Interhistin syr 3 x 5ml
Rencana Tindakan
6
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Menghentikan obat penyebab
Observasi cairan tubuh
Obsevasi Keadaan Umum dan Vital Sign
Perawatan lesi oral
Anestesi topikal
Konsultasi spesialis kulit
Bed rest
Rencana Edukasi
1. Informasi mengenai penyakit yang berkaitan dengan penyakit yang diderita
2. Segera memanggil bantuan atau membawa pasien ke rumah sakit kembali jika didapatkan
sesak napas.
3. Cara pencegahan penyakit dan penyebarannya dengan menghindari anak dari paparan asap
rokok ataupun zat yang mengiritasi lainnya
4. Rajin melakukan cuci tangan
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
7
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TGL S O A P
21
Maret
2015
Pasien datang dengan keluhan :
Demam (+)
Ruam kulit (+)
Erosi mukosa (+)
Mual (-)
Muntah (-)
Minum (+)
BAB (+)
BAK (+)
Keadaan Umum : compos mentis, lemahTANDA VITAL :HR : 120x/menitRR : 18x/menitSuhu : 37,8ºCKepala : normocephal, ca (-/-), Si (-/-).Leher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)Abdomen: bintik merah (-), ikterik (-), kembung (-).Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, ruam kulit (+) Terdapat ruam pada mukosa oral dan mata, berwarna merah kehitaman.
Demam ferbris dengan Urtikaria
Infus RL 15 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x500 mg
Inj. Dexametasone 3x0,5cc
Inj. Rantin 2x1/3 amp
P/O Interhistin syr 3x5ml
Masuk PICU
Cek DL
Obs TTV
22
Maret
2015
Demam (+)
Ruam kulit (+)
Erosi mukosa (+)
Mual (-)
Muntah (-)
Keadaan Umum : compos mentis, lemahTANDA VITAL :HR : 100x/menitRR : 20x/menitSuhu : 37,9ºCLeher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)
Stevens-Johnson Syndrome (SJS)
Infus RL 15 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x500 mg
Inj. Dexametasone 3x0,5cc
8
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Minum (+)
BAB (+)
BAK (+)
Abdomen: bintik merah (-), ikterik (-), kembung (-).Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, ruam kulit (+) Terdapat ruam pada mukosa oral dan mata, berwarna merah kehitaman.
Inj. Rantin 2x1/3 amp
P/O Interhistin syr 3x5ml
Masuk PICU
Cek DL
Obs TTV
23
Maret
2015
Demam (+)
Ruam kulit (+)
Erosi mukosa (+)
Mual (+)
Muntah (+)
Minum (+)
BAB (+)
BAK (+)
Keadaan Umum : compos mentis, lemahTANDA VITAL :HR : 100x/menitRR : 20x/menitSuhu : 37,7ºCLeher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)Abdomen: bintik merah (-), ikterik (-), kembung (-), peristaltik meningkat.Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, ruam kulit (+) Terdapat ruam pada mukosa oral dan mata, berwarna merah kehitaman.
Stevens-Johnson Syndrome (SJS)
Infus RL 15 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x500 mg
Inj. Dexametasone 3x0,5cc
Inj. Rantin 2x1/3 amp
P/O Interhistin syr 3x5ml
Masuk PICU
Cek DL
Obs TTV
24
Maret
2015
Demam (+)
Ruam kulit (+)
Erosi mukosa (+)
Mual (<)
Muntah (<)
Minum (+)
BAB (+)
BAK (+)
Keadaan Umum : compos mentis, lemahTANDA VITAL :HR : 100x/menitRR : 20x/menitSuhu : 37,7ºCLeher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)Abdomen: bintik merah (-), ikterik (-), kembung (+).Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, ruam kulit (+) berkurang. Terdapat ruam pada mukosa oral dan mata, berwarna merah kehitaman.
Stevens-Johnson Syndrome (SJS)
Infus RL 15 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x500 mg
Inj. Dexametasone 3x0,5cc
Inj. Rantin 2x1/3 amp
P/O Interhistin syr 3x5ml
Masuk PICU
Cek DL
Obs TTV
9
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
25
Maret
2015
Demam (<)
Ruam kulit (<)
Erosi mukosa (<)
Mual (-)
Muntah (-)
Minum (+)
BAB (+)
BAK (+)
Keadaan Umum : compos mentis, lemahTANDA VITAL :HR : 100x/menitRR : 20x/menitSuhu : 37,4ºCKepala : normocephal, ca (-/-), Si (-/-).Leher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)Abdomen: bintik merah (-), ikterik (-), kembung (-).Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, ruam kulit (+) Terdapat ruam pada mukosa oral dan mata, berwarna merah kehitaman.
Stevens-Johnson Syndrome (SJS)
Infus RL 15 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x500 mg
Inj. Dexametasone 3x0,5cc
Inj. Rantin 2x1/3 amp
P/O Interhistin syr 3x5ml
Masuk PICU
Cek DL
Obs TTV
26
Maret
2015
Demam (-)
Ruam kulit (<)
Erosi mukosa (<)
Mual (-)
Muntah (-)
Minum (+)
BAB (+)
BAK (+)
Keadaan Umum : compos mentis, lemahTANDA VITAL :HR : 120x/menitRR : 18x/menitSuhu : 37ºCLeher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)Abdomen: bintik merah (-), ikterik (-), kembung (-).Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, ruam kulit (+) Terdapat ruam pada mukosa oral dan mata berkurang.
Stevens-Johnson Syndrome (SJS)
Infus RL 15 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x500 mg
Inj. Dexametasone 3x0,5cc
Inj. Rantin 2x1/3 amp
P/O Interhistin syr 3x5ml
Masuk PICU
Cek DL
Obs TTV
27
Maret
2015
Demam (+)
Ruam kulit (-)
Erosi mukosa (<)
Mual (-)
Muntah (-)
Keadaan Umum : compos mentis, lemahTANDA VITAL :HR : 100x/menitRR : 18x/menitSuhu : 37,2ºCLeher : PKGB (-).Thorax :sdv (+/+), rk (-), wz (-)
Stevens-Johnson Syndrome (SJS)
Pasien pulang
10
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Minum (+)
BAB (+)
BAK (+)
Abdomen: bintik merah (-), ikterik (-), kembung (-).Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, ruam kulit (+) sedikit.
11
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DISKUSI
Diagnosis pada pasien ini yaitu Stevens-Johnson Syndrome (SJS).
Definisi dari Stevens-Johnson Syndrome adalah sindrom kelainan kulit karena reaksi
hipersensitivitas berupa eritema, vesikel/bula, yang dapat disertai purpura yang dapat mengenai kulit,
mukosa orifisium, mata, serta urogenital yang merupakan suatu kegawatan. Penyakit ini ditandai
dengan trias SJS yaitu stomatitis, konjuctivitis, dan uretritis.
Etiologi :
1. Alergi obat sistemik (NSAIDs oxicam, Sulfapyridine, Sulfamethoxazole, Penicillin,
Carbamazepine, Phenitoin, dan Phenylbutazone)
2. Infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit.
3. Neoplasma dan kelainan endokrin.
Patofisiologi
Patofisiologi SJS melibatkan banyak faktor. Ketidakmampuan tubuh untuk detoksifikasi dan
mengeluarkan metabolisme obat dari dalam tubuh sehingga memicu reaksi imun. Pada alergi ini
akan mengaktivasi sel T, CD4, CD8, TNF alfa, dan IL 5 meningkat. Karena reaksi hipersensitivitas
maka dihasilkan sitokin inflamatori, sehingga berakibat nekrosis/destruksi/apoptosis sel keratinosit.
Destruksi tersebut memisahkan antara dermis dan epidermis sehingga kulit terlihat mengelupas.
Lapisan epidermis kulit yang terkelupas membuat cairan lebih mudah hilang dari tubuh.
Semakin tinggi pengelupasan kulit maka semakin banyak pula kehilangan cairan dan meningkatnya
risiko infeksi, sehingga meningkatkan morbiditas.
12
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
13
Paparan obat
metabolisme oleh tubuh
Sisa metabolisme obat
Aktivasi sel T, CD 4, CD 8, TNF alfa, dan IL 5 di lapisan kulit dan mukosa
Hipersensitivitas
Sitokin Inflamatori
Destruksi keratinosit
Pengelupasan epidermis di kulit dan mukosa
Ruam kulit
Kehilangan cairan dan elektrolit
Infeksi sekunder
Shock hipovolemikDemam
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Pemeriksaan penunjang
- Biopsy kulit. Pada SJS lesi awal menampilkan lapisan suprabasal dengan apoptosis
keratinosit. Lesi tingkat akhir menampilakan ketebalan nekrosis epidermal secara utuh
dan pemisahan dermis dan epidermis.
- Pemeriksaan imunologis ELISA dan PCR untuk mengetahui kompleks imun yang terlibat
dan kemungkinan penyebab.
- Pemeriksaan Darah Lengkap (DL) untuk menunjukkan jumlah leukosit (bila ada
kemungkinan infeksi) dan hemoglobin (bila ada kemungkinan anemia disebabkan
perdarahan berat)
Penatalaksanaan
Diagnosis awal menunjukkan penurunan tingkat mortalitas. Menentukan penyebab dan
segera menghentikan paparan. Konsultasi dengan bagian spesialis kulit dan ICU juga sebaiknya
dilakukan. Pasien biasanya mengalami disfagia maka perlu dilakukan pemasangan NGT dan/atau
diet makanan cair. Perhatian dan perawatan khusus pada mata, genital, dan dermis kulit yang
mengelupas. Pasien juga wajib dikontrol suhunya dikarenakan kulit tidak mampu menjaga kestabilan
suhu. Penjagaan cairan tubuh pasien dengan pemberian cairan melalui i.v.
Sedangkan pemberian obat antara lain :
1. Intra Venous Immunoglobulin (IVIg)
Apoptosis sel keratinosit dimediasi oleh ligan Fas dan reseptor, maka IVIg akan mencegah
apoptosis tersebut. Pemberian obat paling efektif pada 24-72 jam setelah pasien
menunjukkan gejala SJS. Perlu diwaspadai bahwa pasien dengan defisiensi IgA akan
mengakibatkan anafilaksis, sehingga perlu pemeriksaan kadar IgA sebelumnya. Pemberian
IVIg 3mg/kgBB selama 3 hari diketahui paling efektif.
2. Kortikosteroid sistemik
Penggunaan obat ini masih dalam kontroversi dikarenakan dapat menyebabkan sepsis dan
komplikasi lanjut, sehingga tidak dianjurkan penggunaan apabila kerusakan kulit sudah
meluas. Bila kerusakan kurang dari 10% boleh digunakan.
3. Siklosporin
Digunakan dengan dosis 3-4mg/kgBB/hari dalam jangka pendek untuk menghindari efek
jangka panjang.
14
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Prognosis
Prognosis didasarkan pada penegakan diagnosis yang segera. Gejala klinis bisa bertahan
sampai beberapa pekan.
SCORTEN prognosis scoring system:
Faktor Prognosis Poin SCORTEN Mortality Rate
Usia > 40 tahun 1 0-1 3.2%
Heart rate > 120/min 1 2 12.1%
Kanker atau keganasan hematologis 1 3 35.8%
>10% permukaan tubuh 1 4 58.3%
Urea serum > 10mm/L 1 >5 90%
Bicarbonate serum < 20mm/L 1
Glukosa serum > 14 mm/L 1
15
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33 41 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM. Nelson Textbook of Pediatric. Edisi ke-16.
Philadelphia : WB Saunders, 2000.Hal : 1112-1114; 1484-1486.
2. Garna H Herry. Pedoman Diagnosis Ilmu Kesehatan Anak. Bandung : Penerbit FK Unpad.
2005. Hal : 400-402.
3. Ho, HHF., Diagnosis and Management of Stevens-Johnson Syndrome and Toxic Epidermal
Necrolysis. Hongkong Medical Bulletin. Vol 13. Hongkong
4. Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Pedoman Pelayanan Medis RSCM. Jakarta : Penerbit FKUI.
2004. Hal : 465-466.
5. Lehloenya, Rannakoe., Management of Stevens-Johnson Syndrome and Toxic Epidermal
Necrolysis. Current Allergy & Clinical Immunology, 8/2007 vol 20. Cape Town:South Africa
6. Pusponegoro Hardiono D, dkk. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi Pertama.
Jakarta : Badan Penerbit IDAI.2005. Hal : 348-350.
16
top related