bab 1.doc
Post on 04-Dec-2015
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit diare sampai saat ini masih merupakan salah satu
penyebab utama kesakitan dan kematian. Hampir seluruh daerah
geografis dunia dan semua kelompok usia diserang diare. Di Indonesia,
angka kesakitan diare pada tahun 2002 sebesar 6,7 per 1.000 penduduk,
sedangkan tahun 2003 meningkat menjadi 10,6 per 1.000 penduduk dan
tingkat kematian akibat diare masih cukup tinggi. Menurut Riskesdas
2013, insiden diare berdasarkan gejala pada seluruh kelompok umur
sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare
pada balita sebesar 6,7% (kisaran provinsi 3,3%-10,2%).
Kejadian diare di Puskesmas H.A.H Hasan di Kelurahan Payaroba
Lingkungan Satu Kecamatan Binjai Barat memberikan gambaran bahwa
dari 10 penyakit terbesar, diare masih masuk menempati urutan ke-4
setelah penyakit gastritis. Data kesakitan diare yang tercatat sebanyak 43
pasien pada bulan Januari sampai bulan Mei 2015. Salah satu penyebab
penyakit diare dikarenakan selain kesehatan lingkungan yang masih
kurang juga karena kurang melaksanakan pola hidup dengan PHBS.
Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa
faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya
penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana
kebersihan (pembuangan higienis), kebersihan perorangan tinja yang
tidak dan lingkungan yang jelek, penyiapan makanan kurang matang dan
penyimpanan makanan masak pada suhu kamar yang tidak semestinya.
Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi
pendorong terjadinya diare yaitu faktor agent, penjamu, lingkungan dan
perilaku. Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling dominan yaitu
sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor
berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan
tidak sehat karena tercemar kuman diare serta terakumulasi dengan
perilaku manusia yang tidak sehat, maka penularan diare dengan mudah
dapat terjadi.
Berdasarkan pediment pengelolaan promosi kesehatan DEPKES RI
(2008) diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara terjadinya
diare dengan pembuangan tinja dan jenis sumber air minum.
Puskesmas H.A.H Hasan merupakan salah satu pusat pelayanan
kesehatan masyarakat di Kecamatan Binjai Barat yang jumlah penderita
diare pada tahun 2013 mencapai 508 kasus dari 1.284 perkiraan kasus
dengan jumlah yang tertangani sebesar 39,6% sedangkan pada tahun
2014 diare mencapai 738 kasus dari 1.294perkiraan kasus dengan jumlah
yang tertangani sebesar 57.1% terhitung dari bulan Januari sampai Mei
penderita diare sebanyak 43 orang (763%). Berdasarkan data laporan
tahunan Puskesmas H.A.H Hasan tahun 2014, jumlah penderita diare
pada dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas H.A.H Hasan, yaitu Kelurahan
Payaroba sebanyak 155 orang, Kelurahan Limau Mungkur 48 orang, dan
Kelurahan Limau Sundai 98 orang dan Kelurahan Sukaramai 250 orang,
serta Kelurahan Payaroba menjadi salah satu wilayah dengan jumlah
penderita diare terbanyak yaitu sebesar 255 orang . Berdasarkan Uraian di
atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
hubungan antara jamban sehat dengan kejadian diare pada dewasa di
Kelurahan Payaroba Puskesmas H.A.H Hasan Periode Januari - Mei
2015.
1.2. Perumusan Masalah
1.2.1 Masalah umum
Apakah ada hubungan antara ketersediaan jamban sehat dengan
kejadian diare pada dewasa di Kelurahan payaroba yang berobat ke
Puskesmas H.A.H Hasan, Kota Binjai barat dengan keluhan diare Periode
Januari – Mei 2015?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Diketahui hubungan menggunakan jamban sehat dengan kejadian
diare pada dewasa di kelurahan payaroba yang berobat ke Puskesmas
H.A.H Hasan Kota Banjai barat dengan keluhan diare Periode Januari –
Mei 2015.
1.3.2. Tujuan khusus
a. Diketahui distribusi jamban sehat di kelurahan payaroba lingkungan
satu kecamatan binjai barat Periode Januari - Mei 2015.
b. Diketahui distribusi penderita diare di kelurahan payaroba lingkungan
satu kecamatan binjai barat di Periode Januari - Mei 2015.
1.4. Manfaat
Penelitian
1. Bagi Puskesmas H.A.H Hasan
Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber
tambahan informasi dan bahan masukan tentang hubungan antara jamban
sehat dengan kejadian penyakit diare.
2. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan tentang hubungan antara jamban sehat dengan
kejadian penyakit diare sehingga masyarakat dapat lebih menjaga kondisi
sanitasi lingkungannya.
3. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan memberi pengalaman langsung dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
1.5. Batasan Masalah
Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai
hubungan antara ketersediaan jamban sehat dengan kejadian diare pada
dewasa.
top related