5. semnas-collembola (yunita)
Post on 14-Aug-2015
62 Views
Preview:
TRANSCRIPT
22/06/2012
1
YUNITA LISNAWATI
PUSAT PENINGKATAN PRODUKTIVITAS HUTAN
KELIMPAHAN COLLEMBOLA TANAH SEBAGAI
INDIKATOR KESEHATAN HUTAN TANAMAN PADA
LAHAN GAMBUT YANG DI DRAINASE
Latar Belakang
Pengembangan HTI diawali dengan pembuatan saluran
drainase.
Pembuatan saluran drainase menyebabkan terjadinya
penurunan muka air tanah, dan juga menyebabkan terjadinya
perubahan ekosistem rawa gambut, diantaranya perubahan
karakteristik lahan gambut.
Collembola dapat dipakai sebagai indikator dalam mendeteksi
perubahan lingkungan karena messo fauna tersebut bersifat
sensitif terhadap perubahan suhu.
Collembola termasuk kelompok mesofauna yang ukuran
panjangnya berkisar 0.25-8.00 mm dan ukuran terbesar yang
hidup di tanah adalah ± 5 mm.
Collembola berperan dalam siklus makanan sebagai perombak
bahan organik atau detrivor
22/06/2012
2
Dalam hubungannya dengan kelembaban Collembola tanah
dimungkinkan untuk menjadi indikator keadaan air tanah.
Mengingat pentingnya peran Collembola tanah dalam menjaga
keseimbangan ekosistem tanah dan masih relatif terbatasnya
informasi mengenai keberadaannya di ekosistem gambut, maka
penelitian ini dilakukan.
Diharapkan informasi yang didapatkan bisa digunakan sebagai
data pendukung dalam pengelolaan lahan gambut.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
Collembola sebagai indikator dalam mendeteksi
dampak pengelolaan lahan.
22/06/2012
3
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Hutan Tanaman Industri (HTI) lahan
gambut jenis A. crassicarpa di areal konsesi PT. Arara Abadi,
Propinsi Riau.
Pengambilan sampel tanah dan serasah dilakukan pada bulan
Agustus 2011.
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : corong
Barlese, botol sampel, botol vial, kompas, GPS, termometer, pH
meter, bor tanah gambut, alat-alat tulis.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
contoh tanah dan serasah, pancang kayu, kantung kain/blacu,
kertas label, kertas koran, alkohol 96 % dan tali rafia.
Pembuatan Petak Contoh Penelitian
Pada setiap lokasi penelitian yang terpilih ditentukan
dua jalur transek yang berbentuk L dengan panjang
transek 100 m. Pada setiap jalur transek ditentukan
titik pencuplikan sampel, dengan jarak masing-
masing titik 20 m. Dengan demikian setiap lokasi
pengamatan terdapat 10 titik pencuplikan sampel.
Terdapat 3 lokasi penelitian (petak 287 B, 288 B dan
336 B) sehingga jumlah titik pengamatan ada 30
buah.
22/06/2012
4
Parameter Yang Diamati
Kelimpahan Collembola tanah
Dinamika Kedalaman gambut
Kematangan tanah gambut
Dinamika tinggi muka air tanah gambut
Suhu dan kelembaban tanah
pH
No. Petak Titik Koordinat Luas Petak Riwayat Silvikultur
287 B 0o45’64” LU dan 101o39’82” BT s/d
0o45’48” LU dan 101o40’13” BT
14,1 Rotasi ke 3, ditanam pada bulan 12 2007, asal
usul lahan hutan alam berubah menjadi HTI
Acacia crassicarpa kedalaman gambut > 6,5 m,
dengan kematangan Hemic Haplosaprists, rata-
rata tinggi muka air > 90 cm.
288 B 0o45’49” LU dan 101o39’57” BT s/d
0o45’36” LU dan 101o39’85” BT
12,1 Rotasi ke 3, ditanam pada bulan 08 2007, asal
usul lahan hutan alam berubah menjadi HTI
Acacia crassicarpa, kedalaman gambut 2,5 sd
6,5 m, dengan kematangan Typic Haplohemists,
rata-rata tinggi muka air 40 - 90 cm.
336 B 0o42’90” LU dan 101o38’66” BT s/d
0o42’82” LU dan 101o38’89” BT
14,1 Rotasi ke 3, ditanam pada bulan 08 2007, asal
usul lahan hutan alam berubah menjadi HTI
Acacia crassicarpa, kedalaman < 2,5 m dengan
kematangan Hemic Haplosaprists, rata-rata
tinggi muka air < 40 cm.
22/06/2012
5
Prosedur Penelitian Di Lapangan
Pengambilan sampel Collembola dan Acarina Tanah
Pengambilan Collembola tanah dengan menggunakan
metode Pencuplikan Contoh Tanah (PCT).
Pemisahan Collembola dan dari tanah dan serasah dengan
menggunakan corong Barlese yang sudah dimodifikasi.
Pencuplikan tanah dan serasah untuk ekstraksi dilakukan
dengan cara mengumpulkan serasah yang ada di permukaan
tanah dengan kuadran yang berukuran 25 x 25 cm.
Pemilahan dan identifikasi sampel Collembola tanah dilakukan
sampai tahap family di laboratorium Zoologi, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, Cibinong, Bogor.
Pengukuran Tebal Gambut
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan bor
gambut.
Pengukuran dilakukan berulang-ulang dan berpindah-
pindah untuk mendapatkan ketebalan yang merata.
22/06/2012
6
Pengukuran Tinggi Muka Air Tanah
Dengan menggunakan piezometer dari pipa paralon
berdiameter 1 inchi yang dibenamkan secara vertikal
ke dalam tanah untuk monitoring tinggi muka air
tanah.
HASIL PENELITIAN
22/06/2012
7
Nomor Petak Ordo/sub ordo Famili Jumlah Individu
287 B
Entomobryomorpha Entomobryidae 70
Entomobryomorpha Isotomidae 75
Entomobryomorpha Cyphoderidae 10
288 B
Entomobryomorpha Entomobryidae 110
Entomobryomorpha Isotomidae 131
Entomobryomorpha Cyphoderidae 7
Neelipleona Neelidae 2
336 B
Entomobryomorpha Entomobryidae 54
Entomobryomorpha Isotomidae 125
Entomobryomorpha Cyphoderidae 1
Neelipleona Neelidae 1
Poduromorpha Neanuridae 3
Jumlah 589
Entomobryidae
Isotomidae
Cyphoderidae
Neelidae
Neanuridae
22/06/2012
8
Ketebalan
Gambut
(m)
Rata-rata
Tinggi
Muka Air
(cm)
Kematangan
Gambut
Rata-rata pH Rata-rata
RH
(%)
Jenis-jenis
Collembola
Kelimpahan
< 2,5 36 Hemic
Haplosaprists
5,4 94,1 Entomobryidae
Isotomidae
Cyphoderidae
Neelidae
Neanuridae
54
125
1
1
3
2,5 – 6,0 87 Typic
Haplohemists
4,6 93,1 Isotomidae
Entomobryidae
Cyphoderidae
Neelidae
110
131
7
2
> 6,5 99 Hemic
Haplosaprists
4,9 93,4 Isotomidae
Entomobryidae
Cyphoderidae
70
75
10
KESIMPULAN
Ditemukan 2 ordo Collembola : Arthropleona dan Neelipleona, 2
sub ordo Poduromorpha dan Entomobryomorpha serta 5 famili
yaitu Entomobryidae, Isotomidae, Cyphoderidae, Neelidae dan
Neanuridae.
Diduga family Entomobryidae sebagai indicator untuk tanah
masam dan family Neanuridae sebagai indicator kelembaban
tanah gambut di lokasi penelitian masih terjaga dengan baik.
22/06/2012
9
top related