2 bab i, ii, iii, iv, v.docx

Post on 19-Jan-2016

105 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat telah memberikan memberikan manfaat yang luar biasa bagi

kehidupan manusia. Obat telah menurunkan angka kematian dan angka

kesakitan dengan cara menyelamatkan jiwa, menurunkan jumlah pasien

dan meningkatkan kesehatan, tetapi hanya jika obat tersebut aman,

berkasiat dan bermutu dan digunakan dengan benar ( Info POM, 2008 ).

Sejak dulu setiap orang yang sakit akan berusaha mencari obatnya,

maupun cara pengobatannya. Dalam pengobatan suatu penyakit tidak

selalu digunakan obat, seringkali dipijat, dikerok dengan menggunakan

mata uang logam, dioperasi, dipotong dan sebagainya. tetapi sebagian

besar menggunakan obat ( Moh.Anief, 2007 ).

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat dan memiliki akses terhadap

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Obat

merupakan salah satu komponen yang tidak tergantikan dalam pelayanan

kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan

kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik publik

maupun swasta ( Munadhir, 2012 ).

Kebijakan Pemerintah menyangkut peningkatan akses obat telah

ditetapkan antara lain dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang

1

2

Kesehatan, Indonesia Sehat 2010, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan

Kebijakan Obat Nasional (KONAS). Dalam upaya pelayanan kesehatan,

ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup dan

terjamin khasiat, aman, dan bermutu dengan harga terjangkau serta

mudah diakses adalah sasaran yang harus dicapai ( Menkes, 2012 ).

Kurangnya pengetahuan masyarakat seputar obat generik dan obat

paten merupakan salah satu faktor penyebab obat generik dipandang

sebelah mata, disisi lain pandangan masyarakat yang memandang obat

paten sebagai obat bagus tentu tidaklah sepenuhnya salah, tetapi

menganggap obat generik sebagai obat kelas bawah dan bermutu rendah

inilah tidak benar. Pandangan rendah terhadap obat generik jelas

menimbulkan masalah dalam pelayanan kesehatan di tanah air

( Rantetasak K, 2011 ).

Penggunaan obat generik di Rumah Sakit bervariasi antara 42,52-

99,56% dengan rata-rata nasional adalah 66,45% dan di Puskesmas juga

bervariasi antara 93,69-100,00%. Capaian rata-rata penggunaan obat

generik sebesar 82% (Mixed Rate) dan persentase capaiannya sebesar

126% bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2010 sebesar 82%.

Sedangkan untuk provinsi Sulawesi Selatan sendiri ketersediaan obat

generik berlogo mencapai 112,96% dan ketersediaan obat dengan

pelayanan kesehatan dasar sebanyak 181,19% ( Menkes, 2012 ).

1

3

Kecamatan Sajoanging khususnya desa Barangmamase dengan

jumlah kepala keluarga sekitar 566, berdasarkan tiga bulan terakhir

penggunaan obat mencapai 43,9%.

Pengetahuan tentang obat yang benar tentunya bisa dikatakan

merupakan sesuatu hal yang penting. Hal tersebut karena obat merupakan

komponen penting dalam pelayanan keshatan karena intervensi obat

diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan, baik upaya preventif,

promotif, kuratif, dan rehabilitatif (Info POM, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian oleh saudara Henry S.Sitindaon tahun

2010 bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik di

kecamatan Medan Sunggal kelurahan Babura Medan tergolong sedang,

yaitu 52%.

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian untuk

mengetahui lebih jauh tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat

generik dan obat paten.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang

obat generik dan obat paten di kecamatan Sajoanging kabupaten Wajo.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat paten

dan obat generik di kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.

1

4

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumber informasi tentang bagaimana pengetahuan masyarakat

tentang obat generik dan obat paten.

2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Obat

1. Pengertian Obat

Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan

oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna

mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit

(Syamsuni, 2007).

Definisi obat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan

biologi, dan menurut WHO, obat adalah zat yang dapat mempengaruhi

aktivitas fisik atau psikis. Sedangkan menurut Kebijakan Obat

Nasional (KONAS) obat adalah bahan atau sediaan yang digunakan

untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi

patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,

penyembuhan, pemulihan dari rasa sakit, gejala sakit, atau penyakit,

untuk meningkatkan kesehatan dan kontrasepsi ( Priyanto, 2010 ).

Menurut peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan

obat adalah obat jadi termasuk obat biologi, yang merupakan bahan

atau paduan bahan digunakan digunakan untuk mempengaruhi atau

menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka

penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan

1

6

peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia ( BPOM,

2011).

Menurut Undang – Undang, yang dimaksud dengan obat adalah

suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk

digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi,

menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka

atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan,

termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.

Pengertian obat secara khusus :

a. Obat jadi, adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam

bentuk serbuk, tablet, pil, kapsul, supositoria, cairan, salep atau

bentuk lainnya yang mempunyai teknis sesuai dengan FI atau buku

resmi lain yang ditetapkan pemeintah.

b. Obat baru, yaitu obat yang terdiri atas atau berisi zat yang

berkhasiat ataupun tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi,

pelarut, pembantu atau komponen lain, yang belum dikenal

sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya.

c. Obat asli, yaitu obat yang didapat langsung dari bahan – bahan

alami Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman

dan digunakan dalam pengobatan tradisional.

1

7

d. Obat tradisional, yaitu obat yang didapat dari bahan alam (mineral,

tumbuhan atau hewan), terolah secara sederhana atas dasar

pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.

e. Obat esensial, yaitu obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan

kesehatan masyarakat terbanyak dan tercantum dalam daftar obat

esensial (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI

(Syamsuni, 2007).

2. Penggolongan Obat

a. Menurut kegunaan obat:

1) Untuk menyembuhkan (terapeutik)

2) Untuk mencegah (profilaktik)

3) Untuk diagnosis (diagnostik)

b. Menurut cara penggunaan obat:

1) Medicamentum ad usum internum (pemakaian dalam) melalui

oral, beretiket putih.

2) Medicamentum ad usum externum (pemakaian luar) melalui

implantasi, injeksi, membrane mukosa, rektal, vaginal, nasal,

beretiket biru.

c. Menurut cara kerjanya:

1) Lokal: obat yang bekerja pada jaringan setempat seperti

pemakaian topical.

1

8

2) Sistemik: obat yang didistribusikan ke seluruh tubuh melalui oral

(Syamsuni, 2007).

d. Berdasarkan jenisnya:

a. Obat bebas dan obat bebas terbatas

Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa

resep dokter (disebut obat OTC = Over The Counter) dan dijual

secara bebas karena aman untuk pengobatan sendiri, biasanya

digunakan untuk pengobatan penyakit ringan, misalnya diare.

Obat bebas terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.

Obat bebas merupakan obat yang bisa dibeli bebas di

apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan

lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan

untuk mengobati gejala penyakit yang ringan (Supriyatna,

2009).

Obat ini termasuk obat yang relatif aman, contohnya

adalah paracetamol, vitamin c.

Gambar 1 : Tanda obat bebas

Obat bebas terbatas disebut juga daftar W=

Waarschuwing=peringatan) yakni obat-obatan dalam jumlah

1

9

tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter,

memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam.

Obat golongan ini juga relatif aman selama

pemakaiannya mengikuti aturan pakai yang ada. Pada

kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang

bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih

bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :

Gambar 2 : Tanda obat bebas terbatas

b. Obat keras

Obat keras atau disebut obat daftar G = gevaarlijk =

berbahaya yaitu obat berkhasiat keras yang untuk

memperolehnya harus dengan resep dokter, memakai tanda

lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan K di

1

10

dalamnya. Obat ini bila dipakai melebihi dosis dapat

menyebabkan keracunan dan kematian.

Gambar 3 : Tanda obat keras

c. Obat psikotropika dan narkotika

Psikotropika adalah zat / obat yang dapat menurunkan

aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan

menimbulkan kelainan perilaku. Serta akan menimbulkan

halusianasi , ilusi, gangguan cara berfikir, perubahan alam

perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta

mempunyai efek stimulasi bagi para pemakainya.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari

tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi

sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu

bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke

dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan,

hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat halusinasi atau

timbulnya khayalan- khayalan yang menyebabkan efek

ketergantungan bagi pemakainya ( Supriyatna, 2009 ).

1

11

Gambar 4 : Tanda obat narkotik

e. B

e

r

d

a

s

a

r

k

a

n

m

e

k

a

n

1

12

i

s

m

e

k

e

r

j

a

o

b

a

t

:

1) Obat yang bekeja terhadap penyebab penyakit, misalnya

penyakit karena bakteri atau mikroba, contoh: antibiotik.

2) Obat yang bekerja mencegah keaadan patologis dari penyakit,

contoh: serum, vaksin.

3) Obat yang menghilangkan gejala penyakit (simptomatik),

misalnya gejala penyakit nyeri, contoh: analgetik, antipiretik.

1

13

4) Obat yang bekerja untuk mengganti atau menambah fungsi-

fungsi zat yang kurang, contoh: vitamin, hormon.

5) Pemberian placebo, adalah pemberian sediaan obat yang tanpa

zat berkhasiat.

f. B

e

r

d

a

s

a

r

k

a

n

c

a

r

a

p

1

14

e

m

b

e

r

i

a

n

n

y

a

:

1) O

r

a

l

,

o

b

a

t

1

15

y

a

n

g

d

i

b

e

r

i

k

a

n

a

t

a

u

d

1

16

i

m

a

s

u

k

k

a

n

m

e

l

a

l

u

i

m

u

l

u

1

17

t

,

C

o

n

t

o

h

:

s

e

r

b

u

k

,

k

a

p

1

18

s

u

l

,

t

a

b

l

e

t

s

i

r

u

p

.

2) P

a

r

e

1

19

k

t

a

l

,

o

b

a

t

y

a

n

g

d

i

b

e

r

i

1

20

k

a

n

a

t

a

u

d

i

m

a

s

u

k

k

a

n

m

e

1

21

l

a

l

u

i

r

e

c

t

a

l

.

C

o

n

t

o

h

:

1

22

s

u

p

o

s

i

t

o

r

i

a

,

l

a

k

s

a

t

i

f

.

1

23

3) S

u

b

l

i

n

g

u

a

l

,

d

a

r

i

b

a

w

a

h

1

24

l

i

d

a

h

,

k

e

m

u

d

i

a

n

m

e

l

a

l

1

25

u

i

s

e

l

a

p

u

t

l

e

n

d

e

r

d

a

n

1

26

m

a

s

u

k

k

e

p

e

m

b

u

l

u

h

d

a

r

a

1

27

h

,

e

f

e

k

n

y

a

l

e

b

i

h

c

e

p

a

t

1

28

.

U

n

t

u

k

p

e

n

d

e

r

i

t

a

t

e

k

a

1

29

n

a

n

d

a

r

a

h

t

i

n

g

g

i

,

C

o

n

t

1

30

o

h

:

t

a

b

l

e

t

h

i

s

a

p

,

h

o

r

m

1

31

o

n

e

.

4) P

a

r

e

n

t

e

r

a

l

,

o

b

a

t

s

1

32

u

n

t

i

k

m

e

l

a

u

i

k

u

l

i

t

m

a

s

1

33

u

k

k

e

d

a

r

a

h

.

A

d

a

y

a

n

g

1

34

d

i

b

e

r

i

k

a

n

s

e

c

a

r

a

i

n

t

r

a

1

35

v

e

n

a

,

s

u

b

k

u

t

a

n

,

i

n

t

r

a

m

1

36

u

s

c

u

l

a

r

,

i

n

t

r

a

k

a

r

d

i

a

l

.

1

37

5) L

a

n

g

s

u

n

g

k

e

o

r

g

a

n

,

c

o

n

1

38

t

o

h

i

n

t

r

a

k

a

r

d

i

a

l

.

6) M

e

l

a

l

1

39

u

i

s

e

l

a

p

u

t

p

e

r

u

t

,

i

n

t

r

1

40

a

p

e

r

i

t

o

n

e

a

l

.

g. B

e

r

d

a

s

a

r

k

a

1

41

n

p

e

n

a

m

a

a

n

n

y

a

:

1) N

a

m

a

K

i

m

1

42

i

a

,

y

a

i

t

u

n

a

m

a

a

s

l

i

s

e

1

43

n

y

a

w

a

k

i

m

i

a

o

b

a

t

.

2) N

a

m

a

1

44

G

e

n

e

r

i

k

(

u

n

b

r

a

n

d

e

d

n

a

m

1

45

e

)

,

y

a

i

t

u

n

a

m

a

y

a

n

g

l

e

1

46

b

i

h

m

u

d

a

h

y

a

n

g

d

i

s

e

p

a

k

1

47

a

t

i

s

e

b

a

g

a

i

n

a

m

a

o

b

a

t

1

48

d

a

r

i

s

u

a

t

u

n

a

m

a

k

i

m

i

a

.

1

49

3) N

a

m

a

D

a

g

a

n

g

a

t

a

u

M

e

r

e

k

1

50

,

y

a

i

t

u

n

a

m

a

y

a

n

g

d

i

b

e

1

51

r

i

k

a

n

o

l

e

h

m

a

s

i

n

g

-

m

a

s

i

1

52

n

g

p

r

o

d

u

s

e

n

o

b

a

t

.

O

b

a

t

1

53

b

e

r

m

e

r

e

k

d

i

s

e

b

u

t

j

u

g

a

1

54

d

e

n

g

a

n

o

b

a

t

p

a

t

e

n

(

S

i

1

55

t

i

n

d

a

o

n

S

,

2

0

1

0

)

.

B. Tinjauan Umum Obat Generik

1. Pengertian obat generik

Obat generik adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang

telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN ( International

Non-Propietary Names ) dari WHO ( World Health Organization ) untuk

1

56

zat berkhasiat yang dikandungnya. Sedangkan menurut WHO ( World

Health Organization ) obat generik adalah obat yang dijual di pasaran

dengan menggunakan nama zat aktifnya misal parasetamol,

amoksisilin (Supriyatna, 2009).

Berdasarkan peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia

Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 obat generik adalah obat dengan

nama resmi International Non Propietary Names (INN) yang ditetapkan

dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat

khasiat yang dikandungnya. Dalam pustaka lain, obat generik (generic

name) adalah obat dengan nama umum tanpa melanggar hak paten

obat bersangkutan (Situmorang M, 2011).

Obat generik sendiri dibagi dua, yakni:

a. Obat generik berlogo (OGB)

Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik

saja adalah obat jadi yang menggunakan nama zat berkhasiatnya

(nama generik) yang diedarkan dengan  mencantumkan logo

khusus untuk penandaanya pada kemasan obat (Depkes RI, 1996)

dan merupakan obat yang telah habis masa patennya (off patent),

sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa

perlu membayar royalti.

Obat Generik dalam kemasan obat dapat dikenali dengan logo

lingkaran hijau bergaris - garis putih dengan tulisan "Generik" di

1

57

bagian tengah lingkaran. Logo tersebut menunjukan bahwa OGB

telah lulus uji kualitas, khasiat dan keamanan sedangkan garis-garis

putih menunjukkan OGB dapat digunakan oleh berbagai lapisan

masyarakat.

Gambar 5 : Logo obat generik

b. Obat branded generik

Obat generik bermerek yang lebih umum disebut obat bermerek

adalah obat yang diberi merek dagang tergantung oleh perusahaan

farmasi yang memproduksinya (Lusia, 2013).

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 obat generik bermerek

bernama dagang adalah obat generik dengan nama dagang yang

menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan. Dalam

pustaka lain, terdapat istilah yang berbeda yaitu obat merek dagang

(trademark). Obat merek dagang (trademark) adalah obat yang

dibuat dengan mendapatkan lisensi dari pabrik lain yang obatnya

telah dipatenkan (Situmorang M, 2011).

1

58

2.

P

e

n

g

e

n

a

l

a

n

o

b

a

t

g

e

n

e

r

1

59

i

k

O

b

a

t

p

a

d

a

w

a

k

t

u

d

i

t

1

60

e

m

u

k

a

n

d

i

b

e

r

i

n

a

m

a

k

i

m

1

61

i

a

y

a

n

g

m

e

n

g

g

a

m

b

a

r

k

a

n

1

62

s

t

r

u

k

t

u

r

m

o

l

e

k

u

l

n

y

a

.

N

1

63

a

m

a

k

i

m

i

a

o

b

a

t

b

i

a

s

a

n

y

1

64

a

a

m

a

t

k

o

m

p

l

e

k

s

s

e

h

i

n

g

1

65

g

a

t

i

d

a

k

m

u

d

a

h

d

i

i

n

g

a

t

1

66

o

r

a

n

g

a

w

a

m

.

U

n

t

u

k

k

e

p

1

67

e

n

t

i

n

g

a

n

p

e

n

e

l

i

t

i

a

n

b

i

1

68

a

s

a

n

y

a

n

a

m

a

k

i

m

i

a

d

i

s

i

1

69

n

g

k

a

t

d

e

n

g

a

n

k

o

d

e

t

e

r

t

1

70

e

n

t

u

.

S

e

t

e

l

a

h

o

b

a

t

i

t

u

1

71

d

i

n

y

a

t

a

k

a

n

a

m

a

n

d

a

n

b

1

72

e

r

m

a

n

f

a

a

t

m

e

l

a

l

u

i

u

j

i

1

73

k

l

i

n

i

s

,

b

a

r

u

l

a

h

o

b

a

t

t

1

74

e

r

s

e

b

u

t

d

i

d

a

f

t

a

r

k

a

n

p

a

1

75

d

a

B

a

d

a

n

P

e

n

g

a

w

a

s

a

n

O

b

1

76

a

t

d

a

n

M

a

k

a

n

a

n

(

B

a

d

a

n

1

77

P

O

M

)

.

O

b

a

t

t

e

r

s

e

b

u

t

m

e

1

78

n

d

a

p

a

t

n

a

m

a

g

e

n

e

r

i

k

d

a

1

79

n

n

a

m

a

d

a

g

a

n

g

.

N

a

m

a

d

a

1

80

g

a

n

g

i

n

i

s

e

r

i

n

g

d

i

s

e

b

u

1

81

t

n

a

m

a

p

a

t

e

n

.

P

e

r

u

s

a

h

a

1

82

a

n

o

b

a

t

y

a

n

g

m

e

n

e

m

u

k

a

n

1

83

o

b

a

t

t

e

r

s

e

b

u

t

d

a

p

a

t

m

1

84

e

m

a

s

a

r

k

a

n

n

y

a

d

e

n

g

a

n

n

a

1

85

m

a

d

a

g

a

n

g

.

N

a

m

a

d

a

g

a

n

g

1

86

b

i

a

s

a

n

y

a

d

i

u

s

a

h

a

k

a

n

y

1

87

a

n

g

m

u

d

a

h

d

i

i

n

g

a

t

o

l

e

h

1

88

p

e

n

g

g

u

n

a

o

b

a

t

.

D

i

s

e

b

u

1

89

t

o

b

a

t

p

a

t

e

n

k

a

r

e

n

a

p

a

1

90

b

r

i

k

p

e

n

e

m

u

t

e

r

s

e

b

u

t

b

1

91

e

r

h

a

k

a

t

a

s

p

a

t

e

n

p

e

n

e

m

1

92

u

a

n

o

b

a

t

t

e

r

s

e

b

u

t

d

a

l

a

1

93

m

j

a

n

g

k

a

w

a

k

t

u

t

e

r

t

e

n

t

1

94

u

.

S

e

l

a

m

a

p

a

t

e

n

t

e

r

s

e

b

1

95

u

t

m

a

s

i

h

b

e

r

l

a

k

u

,

o

b

a

t

1

96

i

n

i

t

i

d

a

k

b

o

l

e

h

d

i

p

r

o

1

97

d

u

k

s

i

o

l

e

h

p

a

b

r

i

k

l

a

i

n

1

98

,

b

a

i

k

d

e

n

g

a

n

n

a

m

a

d

a

g

1

99

a

n

g

p

a

b

r

i

k

p

e

n

i

r

u

a

t

a

u

1

100

p

u

n

d

i

j

u

a

l

d

e

n

g

a

n

n

a

m

a

1

101

g

e

n

e

r

i

k

n

y

a

.

O

b

a

t

n

a

m

a

1

102

d

a

g

a

n

g

y

a

n

g

t

e

l

a

h

h

a

b

1

103

i

s

m

a

s

a

p

a

t

e

n

n

y

a

d

a

p

a

t

1

104

d

i

p

r

o

d

u

k

s

i

d

a

n

d

i

j

u

a

l

1

105

o

l

e

h

p

a

b

r

i

k

l

a

i

n

d

e

n

g

1

106

a

n

n

a

m

a

d

a

g

a

n

g

b

e

r

b

e

d

a

1

107

y

a

n

g

b

i

a

s

a

n

y

a

d

i

s

e

b

u

t

1

108

s

e

b

a

g

a

i

m

e

-

t

o

o

p

r

o

d

u

c

1

109

t

d

i

b

e

b

e

r

a

p

a

n

e

g

a

r

a

b

1

110

a

r

a

t

d

i

s

e

b

u

t

b

r

a

n

d

e

d

g

1

111

e

n

e

r

i

c

a

t

a

u

t

e

t

a

p

d

i

j

u

1

112

a

l

d

e

n

g

a

n

n

a

m

a

g

e

n

e

r

i

1

113

k

.

3.

M

a

n

f

a

a

t

o

b

a

t

g

e

n

e

r

1

114

i

k

a. S

e

b

a

g

a

i

s

a

r

a

n

a

p

e

l

a

y

1

115

a

n

a

n

k

e

s

e

h

a

t

a

n

m

a

s

y

a

r

a

1

116

k

a

t

u

n

t

u

k

m

e

n

i

n

g

k

a

t

k

a

n

1

117

d

e

r

a

j

a

t

k

e

s

e

h

a

t

a

n

m

a

s

1

118

y

a

r

a

k

a

t

.

b. D

a

r

i

s

e

g

i

e

k

o

n

1

119

o

m

i

s

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

d

a

p

a

1

120

t

d

i

j

a

n

g

k

a

u

m

a

s

y

a

r

a

k

a

t

1

121

g

o

l

o

n

g

a

n

e

k

o

n

o

m

i

m

e

n

e

1

122

n

g

a

h

k

e

b

a

w

a

h

.

c. D

a

r

i

s

e

g

i

1

123

k

u

a

l

i

t

a

s

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

1

124

m

e

m

i

l

i

k

i

m

u

t

u

a

t

a

u

k

h

1

125

a

s

i

a

t

y

a

n

g

s

a

m

a

d

e

n

g

a

n

1

126

o

b

a

t

y

a

n

g

b

e

r

m

e

r

e

k

d

a

1

127

g

a

n

g

(

o

b

a

t

p

a

t

e

n

)

.

(

S

i

1

128

t

i

n

d

a

o

n

S

,

2

0

1

0

)

.

4. Kebijakan obat generik

P

e

r

a

1

129

t

u

r

a

n

p

e

m

e

r

i

n

t

a

h

y

a

n

g

1

130

m

e

n

g

a

t

u

r

t

e

n

t

a

n

g

o

b

a

t

1

131

g

e

n

e

r

i

k

a

n

t

a

r

a

l

a

i

n

a

d

1

132

a

l

a

h

:

a. S

u

r

a

t

K

e

p

u

t

u

s

a

n

M

1

133

e

n

t

e

r

i

K

e

s

e

h

a

t

a

n

R

e

p

u

b

1

134

l

i

k

I

n

d

o

n

e

s

i

a

N

o

m

o

r

H

K

1

135

.

0

2

.

0

2

/

M

e

n

k

e

s

/

0

6

8

/

I

/

2

0

1

136

1

0

t

e

n

t

a

n

g

K

e

w

a

j

i

b

a

n

O

1

137

b

a

t

G

e

n

e

r

i

k

d

i

F

a

s

i

l

i

t

1

138

a

s

P

e

l

a

y

a

n

a

n

K

e

s

e

h

a

t

a

n

1

139

P

e

m

e

r

i

n

t

a

h

M

e

n

i

m

b

a

n

g

:

1

140

1) B

a

h

w

a

k

e

t

e

r

s

e

d

i

a

a

n

o

b

a

1

141

t

g

e

n

e

r

i

k

d

a

l

a

m

j

u

m

l

a

h

1

142

d

a

n

j

e

n

i

s

y

a

n

g

c

u

k

u

p

,

1

143

t

e

r

j

a

n

g

k

a

u

o

l

e

h

m

a

s

y

a

1

144

r

a

k

a

t

s

e

r

t

a

t

e

r

j

a

m

i

n

m

1

145

u

t

u

k

e

a

m

a

n

a

n

n

y

a

,

p

e

r

l

u

1

146

d

i

g

e

r

a

k

k

a

n

d

a

n

d

i

d

o

r

o

1

147

n

g

p

e

n

g

g

u

n

a

a

n

n

y

a

d

i

f

a

1

148

s

i

l

i

t

a

s

p

e

l

a

y

a

n

a

n

k

e

s

e

1

149

h

a

t

a

n

p

e

m

e

r

i

n

t

a

h

.

2) B

a

h

w

a

1

150

a

g

a

r

d

a

p

a

t

b

e

r

j

a

l

a

n

e

1

151

f

e

k

t

i

f

p

e

r

l

u

m

e

n

g

a

t

u

r

1

152

k

e

m

b

a

l

i

k

e

t

e

n

t

u

a

n

K

e

w

a

1

153

j

i

b

a

n

M

e

n

u

l

i

s

k

a

n

r

e

s

e

p

1

154

d

a

n

/

a

t

a

u

M

e

n

g

g

u

n

a

k

a

n

1

155

O

b

a

t

G

e

n

e

r

i

k

d

i

F

a

s

i

l

i

1

156

t

a

s

P

e

l

a

y

a

n

a

n

K

e

s

e

h

a

t

a

1

157

n

P

e

m

e

r

i

n

t

a

h

d

e

n

g

a

n

P

e

1

158

r

a

t

u

r

a

n

M

e

n

t

e

r

i

K

e

s

e

h

a

1

159

t

a

n

.

b. S

u

r

a

t

K

e

p

u

t

u

s

a

n

M

e

1

160

n

t

e

r

i

K

e

s

e

h

a

t

a

n

R

e

p

u

b

l

1

161

i

k

I

n

d

o

n

e

s

i

a

N

o

m

o

r

H

K

.

1

162

0

3

.

0

1

/

M

e

n

k

e

s

/

1

4

6

/

I

/

2

0

1

1

163

0

t

e

n

t

a

n

g

H

a

r

g

a

O

b

a

t

G

1

164

e

n

e

r

i

k

M

e

n

i

m

b

a

n

g

:

1) B

a

h

w

a

1

165

d

a

l

a

m

r

a

n

g

k

a

m

e

n

j

a

m

i

n

1

166

k

e

t

e

r

s

e

d

i

a

a

n

d

a

n

p

e

m

e

r

1

167

a

t

a

a

n

o

b

a

t

u

n

t

u

k

m

e

m

e

n

1

168

u

h

i

k

e

b

u

t

u

h

a

n

p

e

l

a

y

a

n

a

1

169

n

k

e

s

e

h

a

t

a

n

,

p

e

r

l

u

d

i

l

1

170

a

k

u

k

a

n

p

e

n

i

l

a

i

a

n

k

e

m

b

a

1

171

l

i

h

a

r

g

a

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

1

172

y

a

n

g

t

e

l

a

h

d

i

t

e

t

a

p

k

a

n

1

173

d

a

l

a

m

K

e

p

u

t

u

s

a

n

M

e

n

t

e

r

1

174

i

K

e

s

e

h

a

t

a

n

N

o

m

o

r

3

0

2

/

1

175

M

e

n

k

e

s

/

S

K

/

I

I

I

/

2

0

0

8

.

2) B

a

1

176

h

w

a

b

e

r

d

a

s

a

r

k

a

n

p

e

r

t

i

m

1

177

b

a

n

g

a

n

s

e

b

a

g

a

i

m

a

n

d

i

m

a

1

178

k

s

u

d

d

a

l

a

m

n

o

m

o

r

1

)

,

p

1

179

e

r

l

u

m

e

n

e

t

a

p

k

a

n

k

e

m

b

a

l

1

180

i

h

a

r

g

a

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

d

1

181

e

n

g

a

n

K

e

p

u

t

u

s

a

n

M

e

n

t

e

r

1

182

i

K

e

s

e

h

a

t

a

n

.

c. S

u

r

a

t

K

e

p

u

1

183

t

u

s

a

n

M

e

n

t

e

r

i

K

e

s

e

h

a

t

a

1

184

n

R

e

p

u

b

l

i

k

I

n

d

o

n

e

s

i

a

N

1

185

o

m

o

r

H

K

.

0

3

.

0

1

/

M

e

n

k

e

s

/

1

1

186

5

9

/

I

/

2

0

1

0

t

e

n

t

a

n

g

P

e

d

o

1

187

m

a

n

P

e

m

b

i

n

a

a

n

d

a

n

P

e

n

g

1

188

a

w

a

s

a

n

P

e

n

g

g

u

n

a

a

n

O

b

a

t

1

189

G

e

n

e

r

i

k

d

i

F

a

s

i

l

i

t

a

s

1

190

P

e

l

a

y

a

n

a

n

K

e

s

e

h

a

t

a

n

P

e

1

191

m

e

r

i

n

t

a

h

.

M

e

n

i

m

b

a

n

g

:

1) B

a

h

1

192

w

a

d

a

l

a

m

r

a

n

g

k

a

p

e

n

g

g

u

1

193

n

a

a

n

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

d

i

f

1

194

a

s

i

l

i

t

a

s

p

e

l

a

y

a

n

a

n

k

e

s

1

195

e

h

a

t

a

n

p

e

m

e

r

i

n

t

a

h

,

t

e

l

1

196

a

h

d

i

t

e

t

a

p

k

a

n

P

e

r

a

t

u

r

a

1

197

n

M

e

n

t

e

r

i

K

e

s

e

h

a

t

a

n

N

o

1

198

m

o

r

H

K

.

0

2

.

0

2

/

M

e

n

k

e

s

/

0

6

1

199

8

/

I

/

2

0

1

0

t

e

n

t

a

n

g

K

e

w

a

j

1

200

i

b

a

n

O

b

a

t

G

e

n

e

r

i

k

d

i

F

1

201

a

s

i

l

i

t

a

s

P

e

l

a

y

a

n

a

n

K

e

s

1

202

e

h

a

t

a

n

P

e

m

e

r

i

n

t

a

h

.

2) B

a

h

w

1

203

a

a

g

a

r

p

e

n

g

g

u

n

a

a

n

o

b

a

t

1

204

g

e

n

e

r

i

k

d

i

f

a

s

i

l

i

t

a

s

1

205

p

e

l

a

y

a

n

a

n

k

e

s

e

h

a

t

a

n

p

e

1

206

m

e

r

i

n

t

a

h

d

a

p

a

t

b

e

r

j

a

l

a

1

207

n

d

e

n

g

a

n

e

f

e

k

t

i

f

,

p

e

r

l

1

208

u

d

i

l

a

k

u

k

a

n

p

e

m

b

i

n

a

a

n

1

209

d

a

n

p

e

n

g

a

w

a

s

a

n

.

3) B

a

h

w

a

b

1

210

e

r

d

a

s

a

r

k

a

n

p

e

r

t

i

m

b

a

n

g

a

1

211

n

s

e

b

a

g

a

i

m

a

n

a

y

a

n

g

d

i

m

1

212

a

k

s

u

d

p

a

d

a

n

o

m

o

r

1

)

d

a

1

213

n

n

o

m

o

r

2

)

,

p

e

r

l

u

d

i

s

u

1

214

s

u

n

P

e

d

o

m

a

n

P

e

m

b

i

n

a

a

n

1

215

d

a

n

P

e

n

g

a

w

a

s

a

n

P

e

n

g

g

u

n

1

216

a

a

n

O

b

a

t

G

e

n

e

r

i

k

d

i

F

a

1

217

s

i

l

i

t

a

s

P

e

l

a

y

a

n

a

n

K

e

s

e

1

218

h

a

t

a

n

P

e

m

e

r

i

n

t

a

h

y

a

n

g

1

219

d

i

t

e

t

a

p

k

a

n

d

e

n

g

a

n

K

e

p

u

1

220

t

u

s

a

n

M

e

n

t

e

r

i

K

e

s

e

h

a

t

a

1

221

n

(

S

i

t

u

m

o

r

a

n

g

M

,

2

0

1

1

1

222

)

.

5.

M

u

t

u

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

K

e

1

223

t

i

k

a

m

e

n

d

e

n

g

a

r

o

b

a

t

g

e

1

224

n

e

r

i

k

,

m

a

s

y

a

r

a

k

a

t

u

m

u

m

1

225

n

y

a

b

e

r

a

s

o

s

i

a

s

i

o

b

a

t

k

1

226

e

l

a

s

d

u

a

.

O

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

1

227

d

i

a

n

g

g

a

p

o

b

a

t

b

a

g

i

k

a

1

228

u

m

t

i

d

a

k

m

a

m

p

u

.

F

a

k

t

a

n

1

229

y

a

t

i

d

a

k

d

e

m

i

k

i

a

n

,

k

u

r

1

230

a

n

g

n

y

a

i

n

f

o

r

m

a

s

i

s

e

p

u

t

1

231

a

r

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

a

d

a

l

a

h

1

232

s

a

l

a

h

s

a

t

u

f

a

k

t

o

r

p

e

n

1

233

y

e

b

a

b

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

d

i

p

1

234

a

n

d

a

n

g

s

e

b

e

l

a

h

m

a

t

a

,

p

1

235

a

d

a

h

a

l

d

e

n

g

a

n

b

e

r

a

n

g

g

a

1

236

p

a

n

d

e

m

i

k

i

a

n

,

s

e

l

a

i

n

m

1

237

e

r

u

g

i

k

a

n

p

e

m

e

r

i

n

t

a

h

p

i

1

238

h

a

k

p

a

s

i

e

n

s

e

n

d

i

r

i

m

e

n

1

239

j

a

d

i

t

i

d

a

k

e

f

i

s

i

e

n

d

a

l

1

240

a

m

m

e

m

b

e

l

i

o

b

a

t

.

E

d

u

k

a

s

1

241

i

k

e

m

a

s

y

a

r

a

k

a

t

m

e

n

g

e

n

1

242

a

i

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

m

e

n

j

a

d

1

243

i

p

e

r

l

u

d

a

n

w

a

j

i

b

u

n

t

u

1

244

k

d

i

l

a

k

u

k

a

n

.

K

e

n

a

l

l

e

b

1

245

i

h

d

e

k

a

t

d

e

n

g

a

n

o

b

a

t

g

1

246

e

n

e

r

i

k

k

a

r

e

n

a

m

e

s

k

i

h

a

1

247

r

g

a

m

u

r

a

h

t

e

t

a

p

i

m

u

t

u

1

248

d

a

n

k

u

a

l

i

t

a

s

n

y

a

t

i

d

a

k

1

249

k

a

l

a

h

d

e

n

g

a

n

o

b

a

t

p

a

t

e

1

250

n

y

a

n

g

b

a

n

y

a

k

b

e

r

e

d

a

r

1

251

d

i

m

a

s

y

a

r

a

k

a

t

.

P

a

r

a

a

h

l

1

252

i

k

e

s

e

h

a

t

a

n

m

e

n

y

a

t

a

k

a

n

1

253

b

a

h

w

a

o

b

a

t

g

e

n

e

r

i

k

d

a

1

254

n

o

b

a

t

p

a

t

e

n

s

a

m

a

s

e

k

a

1

255

l

i

t

i

d

a

k

b

e

r

b

e

d

a

,

k

e

c

u

1

256

a

l

i

p

a

d

a

n

a

m

a

,

k

e

m

a

s

a

n

1

257

d

a

n

h

a

r

g

a

n

y

a

.

O

b

a

t

g

e

1

258

n

e

r

i

k

s

a

m

a

m

u

t

u

n

y

a

d

e

n

1

259

g

a

n

o

b

a

t

p

a

t

e

n

,

h

a

r

g

a

n

1

260

y

a

y

a

n

g

l

e

b

i

h

m

u

r

a

h

b

u

1

261

k

a

n

k

a

r

e

n

a

m

u

t

u

n

y

a

r

e

n

1

262

d

a

h

,

t

e

t

a

p

i

k

a

r

e

n

a

b

a

n

1

263

y

a

k

f

a

k

t

o

r

b

i

a

y

a

y

a

n

g

1

264

d

a

p

a

t

d

i

p

a

n

g

k

a

s

d

a

l

a

m

1

265

b

i

a

y

a

p

r

o

d

u

k

s

i

d

a

n

p

e

m

1

266

a

s

a

r

a

n

(

R

a

n

t

e

t

a

s

a

k

K

,

1

267

2

0

1

1

)

.

M

u

t

u

o

b

a

t

g

e

n

e

r

1

268

i

k

t

i

d

a

k

b

e

r

b

e

d

a

d

e

n

g

a

1

269

n

o

b

a

t

p

a

t

e

n

k

a

r

e

n

a

b

a

1

270

h

a

n

b

a

k

u

n

y

a

s

a

m

a

.

G

e

n

e

1

271

r

i

k

k

e

m

a

s

a

n

n

y

a

d

i

b

u

a

t

1

272

b

i

a

s

a

,

k

a

r

e

n

a

y

a

n

g

t

e

r

1

273

p

e

n

t

i

n

g

b

i

s

a

m

e

l

i

n

d

u

n

g

1

274

i

p

r

o

d

u

k

y

a

n

g

a

d

a

d

i

d

1

275

a

l

a

m

n

y

a

.

N

a

m

u

n

,

y

a

n

g

b

1

276

e

r

m

e

r

e

k

d

a

g

a

n

g

k

e

m

a

s

a

n

1

277

n

y

a

d

i

b

u

a

t

l

e

b

i

h

m

e

n

a

r

1

278

i

k

d

e

n

g

a

n

b

e

r

b

a

g

a

i

w

a

r

1

279

n

a

.

K

e

m

a

s

a

n

i

t

u

l

a

h

y

a

n

1

280

g

m

e

m

b

u

a

t

o

b

a

t

b

e

r

m

e

r

e

1

281

k

l

e

b

i

h

m

a

h

a

l

(

M

u

n

a

d

h

1

282

i

r

,

2

0

1

2

)

.

C. Tinjauan Umum Obat Paten (Obat Nama Dagang)

Sedangkan yang dimaksud dengan Obat Nama Dagang adalah nama

sediaan obat yang diberikan oleh pabriknya dan terdaftar di departemen

kesehatan suatu Negara, disebut juga sebagai merk terdaftar. Dari satu

nama generik dapat diproduksi berbagai macam sediaan obat dengan

nama dagang yang berlainan, misalnya: Pehamoxil®, Amoxan®

(berisi:Amoxicillin), Diafac® (Berisi:Metformin) dll (Supriyana, 2009).

Obat paten atau specialité adalah obat milik perusahaan tertentu

dengan nama khas yang diberikan produsennya dan dilindungi hukum,

yaitu merek terdaftar (proprietary name). Dalam pustaka lain, obat paten

adalah obat yang memiliki hak paten (Situmorang M, 2011).

1

283

Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan

memiliki masa hak paten yang tergantung dari jenis obatnya. Menurut UU

No. 14 Tahun 2001 masa berlaku hak paten di Indonesia adalah 20 tahun.

Selama 20 tahun itu, perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif di

Indonesia untuk memproduksi obat yang dimaksud. Perusahaan lain tidak

diperkenankan untuk memproduksi dan memasarkan obat serupa kecuali

jika memiliki perjanjian khusus dengan pemilik hak paten. Ada beberapa

tipe obat yang lama masa patennya lebih pendek. Biasanya ini berlaku

untuk obat yang memengaruhi kehidupan umat manusia, seperti obat

HIV/AIDS atau obat flu burung.

Setelah masa patennya habis maka perusahaan farmasi lain bisa

membuat obat yaang sama untuk dibuat generiknya. Namun berapa

perusahaan farmasi tidak membuat generiknya, umumnya mereka

membuat Obat Branded Generik. Isinya tetap obat generik tetapi diberi 

merek dagang. Harganya hampir  sama / lebih murah sedikit dari obat

paten (Lusia, 2013).

D. Fakta dan Mitos Obat Generik dan Obat paten

Anggapan bahwa obat generik adalah obat kelas dua hingga kini

masih beredar di masyarakat. Inilah mengapa terkadang pasien ragu-ragu

meminta obat generik saat berkonsultasi ke dokter. Padahal mutu obat

generik sama baiknya dengan obat paten. Kalau ada perbedaan semata-

mata dari sisi ekonominya saja. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1

284

1. Mitos: Obat generik tak seampuh dan seaman obat paten.

Fakta: BPOM dan FDA mensyaratkan obat generik memiliki kualitas,

keampuhan, kemurnian dan kestabilan yang sama dengan obat paten

imbangannya karena memiliki unsur aktif yang sama. Berarti obat

generik memiliki risiko dan manfaat yang juga sama dengan obat paten

tersebut.

2. Mitos: Obat generik bekerja lebih lambat di dalam tubuh.

Fakta: Obat generik harus menghasilkan jumlah unsur aktif yang sama

dengan waktu yang sama seperti obat paten aslinya.

3. Mitos: Obat generik memiliki lebih banyak efek samping.

Fakta: BPOM dan FDA memantau laporan efek samping obat dan

tidak menemukan perbedaan yang nyata dalam peristiwa timbulnya

efek samping.

4. Mitos: Obat generik dibuat dengan fasilitas yang kurang memenuhi

standar.

Fakta: FDA dan BPOM melakukan ribuan kali pemeriksaan setiap

tahun untuk memastikan bahwa fasilitas pabrik obat paten maupun

generik memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sesungguhnya sekitar separuh dari seluruh obat generik diproduksi

oleh perusahaan obat paten yang membuat duplikasi dari obat paten

mereka sendiri atau obat paten dari perusahaan lain (Kompas.com).

1

285

Pro dan kontra mengenai obat generik selalu menjadi isu menarik di

bidang kesehatan. Tidak diketahui siapa yang mendengungkan, tetapi

sebagian masyarakat dan bahkan dokter sudah terlanjur menganggap

bahwa obat generik adalah obat untuk orang miskin. Peresepan obat

generik dianggap tidak bergengsi, murah , diragukan kemanfaatannya, dan

kandungan zat aktifnya di bawah standar. Harga obat generik yang murah

juga tidak jarang dijadikan alasan untuk penolakan. Mana mungkin obat

yang murah member khasiat yang setara dengan obat yang mahal?

Fenomena tersebut menunjukkan ada yang salah dalam menjelaskan apa

itu obat generik.

Distorsi informasi mengenai obat generik juga diperparah oleh kurang

konsistennya pemerintah dalam menerapkan kebijakan obat generik.

Bahkan pada setiap pergantian kabinet isu generik biasanya hanya

terdengar sehari dua hari dan setelah itu mati. Berbagai kebijakan yang

dituangkan dalam SK Menkes seolah-olah tidak berdaya ketika

berhadapan dengan realita di lapangan. Para dokter tetap meresepkan

obat merek dagang, duta-duta farmasi tetap berkeliaran menyodorkan obat

produk perusahaan, dan masyarakat lebih memilih untuk tidak diresepkan

obat generik.

Lalu bagaimana dengan dokter? Mengapa mayoritas lebih senang

meresepkan obat merek dagang? Bukan rahasia lagi, ada insentif tak

kasat mata di balik peresepan obat merek dagang dan akomodasi gratis

1

286

hotel berbintang lima untuk menghadiri seminar atau kongres yang didanai

industri farmasi. Rasionalisasinya adalah dokter perlu menambah ilmu

sesuai UU Praktek Kedokteran no 29 tahun 2004. Kelompok dokter inilah

yang sering berujar kepada pasien bahwa kalau ingin cepat sembuh

jangan minum obat generik.

E. Tinjauan Umum Pengetahuan

1. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera

pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (Intan, 2013).

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Sitidaon S,

2010).

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan

1

287

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (Situmorang M, 2011).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahun yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan, yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa

yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. M

e

m

a

h

a

m

1

288

i

(

C

o

m

p

r

e

h

e

n

t

i

o

n

)

M

e

m

a

1

289

h

a

m

i

d

i

a

r

t

i

k

a

n

s

e

b

a

g

a

i

1

290

s

u

a

t

u

k

e

m

a

m

p

u

a

n

u

n

t

u

k

1

291

m

e

n

j

e

l

a

s

k

a

n

s

e

c

a

r

a

b

e

1

292

n

a

r

t

e

n

t

a

n

g

o

b

j

e

k

y

a

n

g

1

293

d

i

k

e

t

a

h

u

i

,

d

a

n

d

a

p

a

t

1

294

m

e

n

g

i

n

t

e

r

p

r

e

t

a

s

i

k

a

n

m

a

1

295

t

e

r

i

t

e

r

s

e

b

u

t

s

e

c

a

r

a

b

1

296

e

n

a

r

.

O

r

a

n

g

y

a

n

g

t

e

l

a

h

1

297

p

a

h

a

m

t

e

r

h

a

d

a

p

o

b

j

e

k

1

298

a

t

a

u

m

a

t

e

r

i

h

a

r

u

s

d

a

p

a

1

299

t

m

e

n

j

e

l

a

s

k

a

n

,

m

e

n

y

e

b

u

1

300

t

k

a

n

c

o

n

t

o

h

,

m

e

n

y

i

m

p

u

l

1

301

k

a

n

,

m

e

r

a

m

a

l

k

a

n

,

d

a

n

s

1

302

e

b

a

g

a

i

n

y

a

t

e

r

h

a

d

a

p

o

b

j

1

303

e

k

y

a

n

g

d

i

p

e

l

a

j

a

r

i

.

c. A

p

l

1

304

i

k

a

s

i

(

A

p

p

l

i

c

a

t

i

o

n

)

A

p

l

1

305

i

k

a

s

i

d

i

a

r

t

i

k

a

n

s

e

b

a

g

a

1

306

i

k

e

m

a

m

p

u

a

n

u

n

t

u

k

m

e

n

g

1

307

g

u

n

a

k

a

n

m

a

t

e

r

i

y

a

n

g

t

e

1

308

l

a

h

d

i

p

e

l

a

j

a

r

i

p

a

d

a

s

i

1

309

t

u

a

s

i

a

t

a

u

k

o

n

d

i

s

i

r

e

a

1

310

l

(

s

e

b

e

n

a

r

n

y

a

)

.

A

p

l

i

k

a

1

311

s

i

d

i

s

i

n

i

d

a

p

a

t

d

i

a

r

t

i

1

312

k

a

n

s

e

b

a

g

a

i

a

p

l

i

k

a

s

i

a

1

313

t

a

u

p

e

n

g

g

u

n

a

a

n

h

u

k

u

m

-

h

1

314

u

k

u

m

,

r

u

m

u

s

,

m

e

t

o

d

e

,

p

1

315

r

i

n

s

i

p

d

a

n

s

e

b

a

g

a

i

n

y

a

1

316

d

a

l

a

m

k

o

n

t

e

k

s

a

t

a

u

s

i

t

1

317

u

a

s

i

y

a

n

g

l

a

i

n

.

d. A

n

a

l

i

s

1

318

i

s

(

A

n

a

l

y

s

i

s

)

A

n

a

l

i

s

i

s

1

319

a

d

a

l

a

h

k

e

m

a

m

p

u

a

n

u

n

t

u

k

1

320

m

e

n

j

a

b

a

r

k

a

n

m

a

t

e

r

i

a

t

1

321

a

u

s

u

a

t

u

o

b

j

e

k

k

e

d

a

l

a

1

322

m

k

o

m

p

o

n

e

n

-

k

o

m

p

o

n

e

n

,

t

1

323

e

t

a

p

i

m

a

s

i

h

d

i

d

a

l

a

m

s

1

324

a

t

u

s

t

r

u

k

t

u

r

o

r

g

a

n

i

s

a

s

1

325

i

,

d

a

n

m

a

s

i

h

a

d

a

k

a

i

t

a

1

326

n

n

y

a

s

a

t

u

s

a

m

a

l

a

i

n

.

K

1

327

e

m

a

m

p

u

a

n

a

n

a

l

i

s

i

s

i

n

i

1

328

d

a

p

a

t

d

i

l

i

h

a

t

d

a

r

i

p

e

n

1

329

g

g

u

n

a

a

n

k

a

t

a

k

e

r

j

a

,

s

e

1

330

p

e

r

t

i

d

a

p

a

t

m

e

n

g

g

a

m

b

a

r

1

331

k

a

n

(

m

e

m

b

u

a

t

b

a

g

a

n

)

,

m

1

332

e

m

b

e

d

a

k

a

n

,

m

e

m

i

s

a

h

k

a

n

,

1

333

m

e

n

g

e

l

o

m

p

o

k

k

a

n

,

d

a

n

s

1

334

e

b

a

g

a

i

n

y

a

.

e. S

i

n

t

e

s

i

s

(

S

1

335

y

n

t

h

e

s

i

s

)

S

i

n

t

e

s

i

s

m

e

n

u

1

336

n

j

u

k

k

e

p

a

d

a

s

u

a

t

u

k

e

m

a

1

337

m

p

u

a

n

u

n

t

u

k

m

e

l

e

t

a

k

k

a

n

1

338

a

t

a

u

m

e

n

g

h

u

b

u

n

g

k

a

n

b

a

1

339

g

i

a

n

-

b

a

g

i

a

n

d

i

d

a

l

a

m

s

1

340

u

a

t

u

b

e

n

t

u

k

k

e

s

e

l

u

r

u

h

a

1

341

n

y

a

n

g

b

a

r

u

.

D

e

n

g

a

n

k

a

1

342

t

a

l

a

i

n

s

i

n

t

e

s

i

s

a

d

a

l

a

1

343

h

s

u

a

t

u

k

e

m

a

m

p

u

a

n

u

n

t

u

1

344

k

m

e

n

y

u

s

u

n

f

o

r

m

u

l

a

s

i

b

1

345

a

r

u

d

a

r

i

f

o

r

m

u

l

a

s

i

-

f

o

r

1

346

m

u

l

a

s

i

y

a

n

g

a

d

a

.

f. E

v

a

l

u

1

347

a

s

i

(

E

v

a

l

u

a

t

i

o

n

)

E

v

a

l

u

a

1

348

s

i

i

n

i

b

e

r

k

a

i

t

a

n

d

e

n

g

a

1

349

n

k

e

m

a

m

p

u

a

n

u

n

t

u

k

m

e

l

a

1

350

k

u

k

a

n

j

u

s

t

i

f

i

k

a

s

i

a

t

a

u

1

351

p

e

n

i

l

a

i

a

n

t

e

r

h

a

d

a

p

s

u

1

352

a

t

u

m

a

t

e

r

i

a

t

a

u

o

b

j

e

k

.

1

353

P

e

n

i

l

a

i

a

n

-

p

e

n

i

l

a

i

a

n

i

1

354

t

u

d

i

d

a

s

a

r

k

a

n

p

a

d

a

s

u

a

1

355

t

u

k

r

e

t

e

r

i

a

y

a

n

g

d

i

t

e

n

1

356

t

u

k

a

n

s

e

n

d

i

r

i

,

a

t

a

u

m

e

1

357

n

g

g

u

n

a

k

a

n

k

r

i

t

e

r

i

a

-

k

r

i

1

358

t

e

r

i

a

y

a

n

g

t

e

l

a

h

a

d

a

(

1

359

I

n

t

a

n

,

2

0

1

3

)

.

3.

F

a

k

t

o

r

1

360

F

a

k

t

o

r

y

a

n

g

M

e

m

p

e

n

g

a

r

1

361

u

h

i

P

e

n

g

e

t

a

h

u

a

n

a. F

a

k

t

o

r

1

362

I

n

t

e

r

n

a

l

1) P

e

n

d

i

d

i

k

a

n

P

e

n

d

1

363

i

d

i

k

a

n

d

i

p

e

r

l

u

k

a

n

u

n

t

u

1

364

k

m

e

n

d

a

p

a

t

i

n

f

o

r

m

a

s

i

m

1

365

i

s

a

l

n

y

a

h

a

l

-

h

a

l

y

a

n

g

m

1

366

e

n

u

n

j

a

n

g

k

e

s

e

h

a

t

a

n

s

e

h

1

367

i

n

g

g

a

d

a

p

a

t

m

e

n

i

n

g

k

a

t

k

1

368

a

n

k

u

a

l

i

t

a

s

h

i

d

u

p

.

M

e

n

u

1

369

r

u

t

Y

B

M

a

n

t

r

a

y

a

n

g

d

i

k

1

370

u

t

i

p

N

o

t

o

a

t

m

o

d

j

o

(

2

0

0

3

1

371

)

,

p

e

n

d

i

d

i

k

a

n

d

a

p

a

t

m

e

1

372

m

p

e

n

g

a

r

u

h

i

s

e

s

e

o

r

a

n

g

t

1

373

e

r

m

a

s

u

k

j

u

g

a

p

e

r

i

l

a

k

u

1

374

s

e

s

e

o

r

a

n

g

a

k

a

n

p

o

l

a

h

i

1

375

d

u

p

t

e

r

u

t

a

m

a

d

a

l

a

m

m

e

m

1

376

o

t

i

v

a

s

i

u

n

t

u

k

s

i

k

a

p

b

e

1

377

r

p

e

r

a

n

s

e

r

t

a

d

a

l

a

m

p

e

m

1

378

b

a

n

g

u

n

a

n

(

N

u

r

s

a

l

a

m

,

2

0

1

379

0

3

)

p

a

d

a

u

m

u

m

n

y

a

m

a

k

i

n

1

380

t

i

n

g

g

i

p

e

n

d

i

d

i

k

a

n

s

e

s

1

381

e

o

r

a

n

g

m

a

k

i

n

m

u

d

a

h

m

e

n

1

382

e

r

i

m

a

i

n

f

o

r

m

a

s

i

.

2) P

e

k

e

r

1

383

j

a

a

n

M

e

n

u

r

u

t

T

h

o

m

a

s

y

a

n

1

384

g

d

i

k

u

t

i

p

o

l

e

h

N

u

r

s

a

l

a

1

385

m

(

2

0

0

3

)

,

p

e

k

e

r

j

a

a

n

a

d

1

386

a

l

h

a

k

e

b

u

t

u

h

a

n

y

a

n

g

h

a

1

387

r

u

s

d

i

l

a

k

u

k

a

n

t

e

r

u

t

a

m

a

1

388

u

n

t

u

k

m

e

n

u

n

j

a

n

g

k

e

h

i

d

1

389

u

p

a

n

n

y

a

d

a

n

k

e

h

i

d

u

p

a

n

1

390

k

e

l

u

a

r

g

a

.

3) U

m

u

r

M

e

n

u

r

u

t

E

1

391

l

i

s

a

b

e

t

h

B

H

y

a

n

g

d

i

k

u

t

1

392

i

p

N

u

r

s

a

l

a

m

(

2

0

0

3

)

,

u

s

1

393

i

a

a

d

a

l

a

h

u

m

u

r

i

n

d

i

v

i

d

1

394

u

y

a

n

g

t

e

r

h

i

t

u

n

g

m

u

l

a

i

1

395

s

a

a

t

d

i

l

a

h

i

r

k

a

n

s

a

m

p

a

1

396

i

b

e

r

u

l

a

n

g

t

a

h

u

n

.

S

e

d

a

1

397

n

g

k

a

n

m

e

n

u

r

u

t

H

u

r

l

o

c

k

1

398

(

1

9

9

8

)

s

e

m

a

k

i

n

c

u

k

u

p

u

1

399

m

u

r

,

t

i

n

g

k

a

t

k

e

m

a

t

a

n

g

a

1

400

n

d

a

n

k

e

k

u

a

t

a

n

s

e

s

e

o

r

a

1

401

n

g

a

k

a

n

l

e

b

i

h

m

a

t

a

n

g

d

1

402

a

l

a

m

d

a

l

a

m

b

e

r

f

i

k

i

r

d

a

1

403

n

b

e

k

e

r

j

a

.

b. F

a

k

t

o

r

E

k

s

t

e

1

404

r

n

a

l

1) F

a

k

t

o

r

l

i

n

g

k

u

n

g

a

n

1

405

M

e

n

u

r

u

t

A

n

n

.

M

a

r

i

n

e

r

y

a

1

406

n

g

d

i

k

u

t

i

p

d

a

r

i

N

u

r

s

a

l

1

407

a

m

(

2

0

0

3

)

l

i

n

g

k

u

n

g

a

n

m

1

408

e

r

u

p

a

k

a

n

s

u

a

t

u

k

o

n

d

i

s

i

1

409

y

a

n

g

a

d

a

d

i

s

e

k

i

t

a

r

m

a

1

410

n

u

s

i

a

d

a

n

p

e

n

g

a

r

u

h

n

y

a

1

411

y

a

n

g

d

a

p

a

t

m

e

m

p

e

n

g

a

r

u

h

1

412

i

p

e

r

k

e

m

b

a

n

g

a

n

d

a

n

p

e

r

1

413

i

l

a

k

u

o

r

a

n

g

a

t

a

u

k

e

l

o

m

1

414

p

o

k

.

2) S

o

s

i

a

l

b

u

d

a

y

a

S

i

s

t

e

1

415

m

s

o

s

i

a

l

b

u

d

a

y

a

y

a

n

g

a

1

416

d

a

p

a

d

a

m

a

s

y

a

r

a

k

a

t

d

a

p

1

417

a

t

m

e

m

p

e

n

g

a

r

u

h

i

d

a

r

i

s

1

418

i

k

a

p

d

a

l

a

m

m

e

n

e

r

i

m

a

i

n

1

419

f

o

r

m

a

s

i

(

I

n

t

a

n

,

2

0

1

3

)

.

1

420

4. Cara Memperoleh Pengetahuan

a. C

a

r

a

t

r

a

d

i

s

i

o

n

a

l

u

n

t

u

1

421

k

m

e

m

p

e

r

o

l

e

h

p

e

n

g

e

t

a

h

u

1

422

a

n

1) C

a

r

a

c

o

b

a

s

a

l

a

h

(

T

r

i

1

423

a

l

d

a

n

E

r

r

o

r

)

C

a

r

a

y

a

n

g

1

424

p

a

l

i

n

g

t

r

a

d

i

s

i

o

n

a

l

,

y

1

425

a

n

g

p

e

r

n

a

h

d

i

g

u

n

a

k

a

n

o

1

426

l

e

h

m

a

n

u

s

i

a

d

a

l

a

m

m

e

m

p

1

427

e

r

o

l

e

h

p

e

n

g

e

t

a

h

u

a

n

a

d

a

1

428

l

a

h

c

a

r

a

c

o

b

a

-

s

a

l

a

h

t

1

429

r

i

a

l

a

n

d

e

r

r

o

r

.

C

a

r

a

1

430

i

n

i

t

e

l

a

h

d

i

p

a

k

a

i

o

r

a

n

1

431

g

s

e

b

e

l

u

m

a

d

a

n

y

a

k

e

b

u

d

1

432

a

y

a

a

n

,

b

a

h

k

a

n

m

u

n

g

k

i

n

1

433

s

e

b

e

l

u

m

a

d

a

n

y

a

p

e

r

a

d

a

b

1

434

a

n

.

2) C

a

r

a

k

e

k

u

a

s

a

a

n

a

t

a

u

1

435

o

t

o

r

i

t

a

s

D

a

l

a

m

k

e

h

i

d

u

p

1

436

a

n

s

e

h

a

r

i

-

h

a

r

i

,

b

a

n

y

a

k

1

437

s

e

k

a

l

i

k

e

b

i

a

s

a

a

n

-

k

e

b

i

1

438

a

s

a

a

n

d

a

n

t

r

a

d

i

s

i

-

t

r

a

d

1

439

i

s

i

y

a

n

g

d

i

l

a

k

u

k

a

n

i

t

u

1

440

b

a

i

k

a

t

a

u

t

i

d

a

k

.

K

e

b

i

1

441

a

s

a

a

n

-

k

e

b

i

a

s

a

a

n

i

n

i

b

i

1

442

a

s

a

n

y

a

d

i

w

a

r

i

s

k

a

n

t

u

r

u

1

443

n

t

e

m

u

r

u

n

d

a

r

i

g

e

n

e

r

a

s

1

444

i

-

g

e

n

e

r

a

s

i

b

e

r

i

k

u

t

n

y

a

.

1

445

3) B

e

r

d

a

s

a

r

k

a

n

p

e

n

g

a

l

a

m

a

n

1

446

p

r

i

b

a

d

i

P

e

n

g

a

l

a

m

a

n

i

t

u

1

447

a

d

a

l

a

h

g

u

r

u

y

a

n

g

b

a

i

k

1

448

,

d

e

m

i

k

i

a

n

l

a

h

b

u

n

y

i

p

e

1

449

p

a

t

a

h

.

P

e

p

a

t

a

h

i

n

i

m

e

n

1

450

g

a

n

d

u

n

g

m

a

k

s

u

d

b

a

h

w

a

p

1

451

e

n

g

a

l

a

m

a

n

i

t

u

m

e

r

u

p

a

k

a

1

452

n

s

u

m

b

e

r

p

e

n

g

e

t

a

h

u

a

n

,

1

453

a

t

a

u

p

e

n

g

a

l

a

m

a

n

i

t

u

m

e

1

454

r

u

p

a

k

a

n

s

u

m

b

e

r

p

e

n

g

e

t

a

1

455

h

u

a

n

,

a

t

a

u

p

e

n

g

a

l

a

m

a

n

1

456

i

t

u

m

e

r

u

p

a

k

a

n

s

u

a

t

u

c

a

1

457

r

a

u

n

t

u

k

m

e

m

p

e

r

o

l

e

h

k

e

1

458

b

e

n

a

r

a

n

p

e

n

g

e

t

a

h

u

a

n

.

O

1

459

l

e

h

s

e

b

a

b

i

t

u

p

e

n

g

a

l

a

m

1

460

a

n

p

r

i

b

a

d

i

p

u

n

d

a

p

a

t

d

1

461

i

g

u

n

a

k

a

n

s

e

b

a

g

a

i

u

p

a

y

a

1

462

m

e

m

p

e

r

o

l

e

h

p

e

n

g

e

t

a

h

u

a

1

463

n

.

4) M

e

l

a

l

u

i

j

a

l

a

n

p

i

k

i

r

1

464

a

n

S

e

j

a

l

a

n

d

e

n

g

a

n

p

e

r

k

e

1

465

m

b

a

n

g

a

n

k

e

b

u

d

a

y

a

a

n

u

m

a

1

466

t

m

a

n

u

s

i

a

,

c

a

r

a

b

e

r

f

i

k

1

467

i

r

m

a

n

u

s

i

a

p

u

n

i

k

u

t

b

e

1

468

r

k

e

m

b

a

n

g

.

D

a

r

i

s

i

n

i

m

a

1

469

n

u

s

i

a

t

e

l

a

h

m

a

m

p

u

m

e

n

g

1

470

g

u

n

a

k

a

n

p

e

n

a

l

a

r

a

n

n

y

a

d

1

471

a

l

a

m

m

e

m

p

e

r

o

l

e

h

p

e

n

g

e

t

1

472

a

h

u

a

n

.

D

e

n

g

a

n

k

a

t

a

l

a

i

1

473

n

,

d

a

l

a

m

m

e

m

p

e

r

o

l

e

h

k

e

1

474

b

e

n

a

r

a

n

p

e

n

g

e

t

a

h

u

a

n

m

a

1

475

n

u

s

i

a

t

e

l

a

h

m

e

n

g

g

u

n

a

k

a

1

476

n

j

a

l

a

n

p

i

k

i

r

a

n

n

y

a

.

b. C

a

r

1

477

a

m

o

d

e

r

e

n

d

a

l

a

m

m

e

m

p

e

r

1

478

o

l

e

h

p

e

n

g

e

t

a

h

u

a

n

C

a

r

a

m

1

479

o

d

e

r

e

n

d

a

l

a

m

m

e

m

p

e

r

o

l

e

1

480

h

p

e

n

g

e

t

a

h

u

a

n

p

a

d

a

d

e

w

1

481

a

s

a

i

n

i

l

e

b

i

h

s

i

s

t

e

m

a

t

1

482

i

s

,

l

o

g

i

s

,

d

a

n

i

l

m

i

a

h

1

483

(

S

i

t

i

n

d

a

o

n

S

,

2

0

1

0

)

.

1

484

F. Tinjauan Umum Masyarakat

1. Pengertian Masyarakat

D

a

l

a

m

b

u

k

u

S

o

s

i

o

l

o

g

1

485

i

,

K

e

l

o

m

p

o

k

d

a

n

M

a

s

a

l

a

1

486

h

S

o

s

i

a

l

(

A

b

d

u

l

S

y

a

n

i

,

1

487

1

9

8

7

)

,

d

i

j

e

l

a

s

k

a

n

b

a

h

1

488

w

a

d

i

d

u

g

a

p

e

r

k

a

t

a

a

n

m

a

1

489

s

y

a

r

a

k

a

t

m

e

n

d

a

p

a

t

p

e

n

g

1

490

a

r

u

h

d

a

r

i

b

a

h

a

s

a

A

r

a

b

.

1

491

D

a

l

a

m

b

a

h

a

s

a

A

r

a

b

,

m

a

1

492

s

y

a

r

a

k

a

t

a

s

a

l

m

u

l

a

n

y

a

1

493

d

a

r

i

k

a

t

a

m

u

s

a

y

a

r

a

k

y

a

1

494

n

g

k

e

m

u

d

i

a

n

b

e

r

u

b

a

h

m

e

1

495

n

j

a

d

i

m

u

s

y

a

r

a

k

a

t

d

a

n

s

1

496

e

l

a

n

j

u

t

n

y

a

m

e

n

d

a

p

a

t

k

a

n

1

497

k

e

s

e

p

a

k

a

t

a

n

d

a

l

a

m

b

a

h

1

498

a

s

a

I

n

d

o

n

e

s

i

a

,

y

a

i

t

u

M

1

499

a

s

y

a

r

a

k

a

t

"

.

M

u

s

y

a

r

a

k

,

1

500

a

r

t

i

n

y

a

b

e

r

s

a

m

a

-

s

a

m

a

,

1

501

l

a

l

u

m

u

s

y

a

r

a

k

a

t

,

a

r

t

i

n

1

502

y

a

b

e

r

k

u

m

p

u

l

b

e

r

s

a

m

a

,

1

503

h

i

d

u

p

b

e

r

s

a

m

a

d

e

n

g

a

n

s

1

504

a

l

i

n

g

b

e

r

h

u

b

u

n

g

a

n

d

a

n

1

505

s

a

l

i

n

g

m

e

m

p

e

n

g

a

r

u

h

i

.

S

1

506

e

d

a

n

g

k

a

n

p

e

m

a

k

a

i

a

n

n

y

a

1

507

d

a

l

a

m

b

a

h

a

s

a

I

n

d

o

n

e

s

i

a

1

508

t

e

l

a

h

d

i

s

e

p

a

k

a

t

i

d

e

n

g

1

509

a

n

s

e

b

u

t

a

n

M

a

s

y

a

r

a

k

a

t

.

1

510

M

e

n

u

r

u

t

S

o

l

e

m

a

n

B

.

T

a

n

1

511

e

k

o

(

1

9

8

4

)

,

s

e

c

a

r

a

s

o

s

1

512

i

o

l

o

g

i

s

m

a

s

y

a

r

a

k

a

t

t

i

d

1

513

a

k

d

i

p

a

n

d

a

n

g

s

e

b

a

g

a

i

s

1

514

u

a

t

u

k

u

m

p

u

l

a

n

i

n

d

i

v

i

d

u

1

515

a

t

a

u

s

e

b

a

g

a

i

p

e

n

j

u

m

l

a

1

516

h

a

n

d

a

r

i

i

n

d

i

v

i

d

u

-

i

n

d

i

1

517

v

i

d

u

s

e

m

a

t

a

.

M

a

s

y

a

r

a

k

a

1

518

t

m

e

r

u

p

a

k

a

n

s

u

a

t

u

p

e

r

g

1

519

a

u

l

a

n

h

i

d

u

p

,

o

l

e

h

k

a

r

e

1

520

n

a

m

a

n

u

s

i

a

i

t

u

h

i

d

u

p

b

1

521

e

r

s

a

m

a

.

M

a

s

y

a

r

a

k

a

t

m

e

r

1

522

u

p

a

k

a

n

s

u

a

t

u

s

i

s

t

e

m

y

a

1

523

n

g

t

e

r

b

e

n

t

u

k

k

a

r

e

n

a

h

u

1

524

b

u

n

g

a

n

d

a

r

i

a

n

g

g

o

t

a

n

y

a

1

525

.

R

i

n

g

k

a

s

n

y

a

,

m

a

s

y

a

r

a

k

a

1

526

t

a

d

a

l

a

h

s

u

a

t

u

s

i

s

t

e

m

1

527

y

a

n

g

t

e

r

w

u

j

u

d

d

a

r

i

k

e

h

1

528

i

d

u

p

a

n

b

e

r

s

a

m

a

m

a

n

u

s

i

a

1

529

,

y

a

n

g

l

a

z

i

m

d

i

s

e

b

u

t

s

1

530

e

b

a

g

a

i

s

i

s

t

e

m

k

e

m

a

s

y

a

r

1

531

a

k

a

t

a

n

.

2. Unsur Pembentuk Masyarakat

M

e

n

u

r

u

t

S

o

e

r

1

532

j

o

n

o

S

o

e

k

a

n

t

o

(

1

9

8

2

)

,

1

533

m

a

s

y

a

r

a

k

a

t

m

e

n

c

a

k

u

p

b

e

1

534

b

e

r

a

p

a

u

n

s

u

r

,

y

a

i

t

u

s

e

1

535

b

a

g

a

i

b

e

r

i

k

u

t

:

a. M

a

n

u

s

i

a

1

536

y

a

n

g

h

i

d

u

p

b

e

r

s

a

m

a

.

D

1

537

i

d

a

l

a

m

i

l

m

u

s

o

s

i

a

l

t

a

k

1

538

a

d

a

u

k

u

r

a

n

y

a

n

g

m

u

t

l

a

1

539

k

a

t

a

u

p

u

n

a

n

g

k

a

y

a

n

g

p

1

540

a

s

t

i

u

n

t

u

k

m

e

n

e

n

t

u

k

a

n

1

541

b

e

b

e

r

a

p

a

j

u

m

l

a

h

m

a

n

u

s

i

1

542

a

y

a

n

g

h

a

r

u

s

a

d

a

.

A

k

a

n

1

543

t

e

t

a

p

i

s

e

c

a

r

a

t

e

o

r

i

t

a

1

544

s

,

a

n

g

k

a

m

i

n

i

m

n

y

a

a

d

a

l

1

545

a

h

d

u

a

o

r

a

n

g

y

a

n

g

b

e

r

c

1

546

a

m

p

u

r

u

n

t

u

k

w

a

k

t

u

y

a

n

g

1

547

c

u

k

u

p

l

a

m

a

.

b. K

u

m

p

u

l

a

n

d

1

548

a

r

i

m

a

n

u

s

i

a

t

i

d

a

k

l

a

h

s

1

549

a

m

a

d

e

n

g

a

n

k

u

m

p

u

l

a

n

b

e

1

550

n

d

a

-

b

e

n

d

a

m

a

t

i

s

e

p

e

r

t

i

1

551

u

m

p

a

m

a

n

y

a

k

u

r

s

i

,

m

e

j

a

1

552

d

a

n

s

e

b

a

g

a

i

n

y

a

.

O

l

e

h

1

553

k

a

r

e

n

a

d

e

n

g

a

n

b

e

r

k

u

m

p

u

1

554

l

n

y

a

m

a

n

u

s

i

a

,

m

a

k

a

a

k

a

1

555

n

t

i

m

b

u

l

m

a

n

u

s

i

a

-

m

a

n

u

s

1

556

i

a

b

a

r

u

.

M

a

n

u

s

i

a

i

t

u

j

1

557

u

g

a

d

a

p

a

t

b

e

r

c

a

k

a

p

-

c

a

k

1

558

a

p

,

m

e

r

a

s

a

d

a

n

m

e

n

g

e

r

t

1

559

i

;

m

e

r

e

k

a

j

u

g

a

m

e

m

p

u

n

y

1

560

a

i

k

e

i

n

g

i

n

a

n

k

e

i

n

g

i

n

a

n

1

561

u

n

t

u

k

m

e

n

y

a

m

p

a

i

k

a

n

k

e

s

1

562

a

n

-

k

e

s

a

n

a

t

a

u

p

e

r

a

s

a

a

n

1

563

-

p

e

r

a

s

a

a

n

n

y

a

.

S

e

b

a

g

a

i

1

564

a

k

i

b

a

t

h

i

d

u

p

b

e

r

s

a

m

a

i

1

565

t

u

,

t

i

m

b

u

l

l

a

h

s

i

s

t

e

m

k

1

566

o

m

u

n

i

k

a

s

i

d

a

n

t

i

m

b

u

l

l

a

1

567

h

p

e

r

a

t

u

r

a

n

-

p

e

r

a

t

u

r

a

n

1

568

y

a

n

g

m

e

n

g

a

t

u

r

h

u

b

u

n

g

a

n

1

569

a

n

t

a

r

m

a

n

u

s

i

a

d

a

l

a

m

k

1

570

e

l

o

m

p

o

k

t

e

r

s

e

b

u

t

.

c. M

e

r

e

k

1

571

a

s

a

d

a

r

b

a

h

w

a

m

e

r

e

k

a

m

1

572

e

r

u

p

a

k

a

n

s

u

a

t

u

k

e

s

a

t

u

a

1

573

n

.

d. M

e

r

e

k

a

m

e

r

u

p

a

k

a

n

s

u

a

1

574

t

u

s

i

s

t

e

m

h

i

d

u

p

b

e

r

s

a

m

1

575

a

.

S

i

s

t

e

m

k

e

h

i

d

u

p

a

n

b

e

1

576

r

s

a

m

a

m

e

n

i

m

b

u

l

k

a

n

k

e

b

u

1

577

d

a

y

a

a

n

,

o

l

e

h

k

a

r

e

n

a

s

e

1

578

t

i

a

p

a

n

g

g

o

t

a

k

e

l

o

m

p

o

k

1

579

m

e

r

a

s

a

d

i

r

i

n

y

a

t

e

r

i

k

a

t

1

580

s

a

t

u

d

e

n

g

a

n

l

a

i

n

n

y

a

.

1

581

G. Kerangka Konsep Penelitian

K

eterang

an :

: Variabel independen

: Variabel dependen

1

Obat Generik

Obat Paten

Pengetahuan

Masyarakat

PengertianHarga

KualitasKemasan

582

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan menggunakan

metode pengumpulan data berupa kuisioner.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Kecamatan Sajoanging Kabupaten

Wajo. Dengan waktu penelitian dimulai pada bulan Juni – Juli 2013.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di

Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.

Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Desa

Barangmamase Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo sebanyak 50

orang.

D. Analisis dan Pengolahan data

Data yang diperoleh ditabulasikan kemudian dipresentasikan lalu

dibuat dalam bentuk grafik batang (bar).

E. Defenisi Operasional

1. Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam

diagnosis, menurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit

pada manusia, hewan dan tumbuhan.

1

583

2. Obat generik adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang telah

ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN ( International Non-

Propietary Names ) dari WHO ( World Health Organization ) untuk zat

berkhasiat yang dikandungnya. Nama generik ini ditempatkan sebagai

judul dari monografi sediaan-sediaan obat yang mengandung nama

generik tersebut sebagai zat tunggal.

3. Sedangkan yang dimaksud dengan Obat Nama Dagang adalah nama

sediaan obat yang diberikan oleh pabriknya dan terdaftar di departemen

kesehatan suatu Negara, disebut juga sebagai merk terdaftar. Dari satu

nama generic dapat diproduksi berbagai macam sediaanobat dengan

nama dagang yang berlainan.

4. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan

sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar

pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga),

dan indera penglihatan (mata).

1

584

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Tanggapan responden

Tabel 1 : Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Obat

Generik dan Obat Paten di Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.

Nomor Pertanyaan

Tanggapan Responden

Ya Tidak

F % F %

1 23 46 27 54

2 44 88 6 12

3 21 42 29 58

4 28 56 22 44

5 18 36 32 64

6 17 34 33 66

7 14 28 36 72

8 20 40 30 60

9 16 32 34 68

10 16 32 34 68

Sumber : Data diolah 2013

1

585

2. Tingkat pengetahuan

Tabel 2 : Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Obat Generik

dan Obat Paten di Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Cukup 18 36

Kurang 32 64

Total 50 100

Sumber : Data diolah 2013

B. Pembahasan

1. Tanggapan responden

Pengetahuan tentang obat yang benar tentunya bisa dikatakan

merupakan sesuatu hal yang penting. Hal tersebut karena obat

merupakan komponen penting dalam pelayanan keshatan karena

intervensi obat diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan, baik

upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Salah satu yang mempengaruhi pengetahuan responden adalah

mengenai pengertian dari obat generik dan obat paten itu sendiri. Dari

50 responden terdapat 23 orang (46%) yang mengetahui tentang obat

generik dan obat paten, dan 27 orang (54%) yang tidak mengetahuinya.

1

586

Jawaban ini menunjukkan bahwa mayoritas responden belum mengerti

betul tentang pengertian obat generik tersebut.

Mengetahui jenis obat yang kita akan konsumsi tentu perlu kita

ketahui obat apa yang akan kita konsumsi, jangan sampai

mengkonsumsi obat tapi tidak tau apa fungsi dari obat tersebut. Dari 50

responden Terdapat 44 orang (88%) yang mengetahui jenis obat yang

pernah dikonsumsinya, dan 6 orang (12%) yang tidak mengetahuinya.

Obat generik dan obat paten sebenarnya dapat di bedakan dengan

melihat kemasannya. Dimana obat generik dikemasan terdapat logo

obat generik sedangkan obat paten tidak ada. Dari 50 responden

Terdapat 21 orang (42%) yang mengetahui perbedaan antara obat

generik dan obat paten berdasarkan kemasannya, dan 29 orang (58%)

yang tidak mengetahuinya. Dengan mengetahui perbedaan obat generik

dan obat paten berdasarkan kemasannya akan membuat konsumen

tidak bingung dalam memilih obat.

Dari segi harga obat generik memang lebih murah dibandingkan

dengan obat paten karena obat generik diatur oleh pemerintah

berdasarkan harga eceran tertinggi. Dari 50 responden Terdapat 28

orang (56%) yang mengetahui bahwa obat generik lebih murah dari

obat paten, dan 22 orang (44%) yang tidak mengetahuinya. Dengan

mengetahui perbedaan harga antara obat generik dan obat paten tentu

1

587

akan memberikan pertimbangan tersendiri bagi konsumen dalam

memilih obat.

Masalah harga sebenarnya tidak berpengaruh dalam kualitas, mutu,

dan khasiat dari obat. Obat generik yang lebih murah bukan berarti tidak

berkualitas, sebenarnya sama saja dengan obat paten. Dari 50

responden Terdapat 18 orang (36%) yang berpendapat bahwa obat

yang murah tetap bagus dan bermutu, dan 32 orang (64%) yang tidak

berpendapat demikian. Jadi tinggal bagaimana kemampuan ekonomi

dari seorang konsumen.

Pada dasarnya obat paten memang lebih mahal dibandingkan

dengan obat generik, ini disebabkan salah satunya karena obat paten

memerlukan biaya yang besar untuk riset penemuan, memerlukan biaya

untuk iklan dan promosi. Terdapat 17 orang (34%) yang mengetahui

kenapa obat paten lebih mahal dari obat generik, dan 33 orang (66%)

yang tidak mengetahuinya.

Walaupun berbeda harga dan merk itu tidak menjadikan mutu dari

obat generik dan obat paten berbeda. Obat generik dan obat paten

sama saja, karena tetap menggunakan zat berkhasiat yang sama serta

telah lulus dalam CPOB. Dari 50 responden Terdapat 14 orang (28%)

yang mengetahui bahwa mutu obat generik dan obat paten sama, dan

36 orang (72%) yang tidak mengetahuinya. Jadi apa pun jenisnya

1

588

konsumen tidak perlu mengkhawatirkan mutu karena obat generik dan

obat paten adalah sama.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Obat

Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, bahwa

pemerintah mewajibkan obat generik di pelayanan kesehatan

pemerintah dibanding obat paten. Terdapat 20 orang (40%) yang

mengetahui bahwa pemerintah mewajibkan obat generik dari pada obat

paten di pelayanan kesehatan pemerintah, dan 30 orang (60%) yang

tidak mengetahuinya.

Agar obat generik berjalan dengan efektif maka berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dokter diwajibkan

meresepkan atau menggunakan obat generik di pelayanan kesehatan

pemerintah. Terdapat 20 orang (40%) yang mengetahui bahwa

pemerintah mewajibkan obat generik dari pada obat paten di pelayanan

kesehatan pemerintah, dan 30 orang (60%) yang tidak mengetahuinya.

Edukasi mengenai obat generik itu penting mengingat harganya

yang berbeda dengan obat paten. Dengan adanya edukasi maka

konsumen dapat mengetahui dengan pasti perbedaan obat generik dan

obat paten. Sehingga masyarakat golongan ekonomi menengah

kebawah tidak mesti harus mengkonsumsi obat paten. Terdapat 16

orang (32%) yang mengetahui bahwa dokter diwajibkan untuk

1

589

meresepkan obat generik dari pada obat paten, dan 34 orang (68%)

yang tidak mengetahuinya.

Berdasarkan hasil penelitian oleh saudara Henry S.Sitindaon tahun

2010 bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik di

kecamatan Medan Sunggal kelurahan Babura Medan tergolong sedang,

yaitu 52%.

Kesadaran masyarakat Indonesia akan konsumsi obat generik

masih kurang. Hal ini disebabkan masih adanya anggapan bahwa obat

generik yang harganya murah tidak berkualitas jika dibandingkan obat

bermerek. Konsumsi obat generik di Indonesia paling rendah jika

dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Di Thailand, konsumsi

obat generik mencapai 25% dari penjualan obatnya, sedangkan di

Malaysia mencapai 20%. Sedangkan di Indonesia sepanjang tahun

2007, penjualan obat generik yang di konsumsi masyarakat Indonesia

hanya mencapai 8,7% dari total penjualan obat dan nyaris tidak ada

peningkatan di tahun selanjutnya.

2. Tingkat pengetahuan

Berdasarkan tabel 2 menjelaskan tingkat pengetahuan responden

terhadap obat generik dan obat paten di kecamatan Sajoanging

kabupaten Wajo. Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 50 orang

responden, yang memiliki pengetahuan dengan kategori cukup ada 18

orang (36%), dan yang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang

1

590

ada 32 orang (64%). Berdasarkan data tersebut dapat di simpulkan

bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat

paten di kecamatan Sajoangingn kabupaten Wajo dikategorikan kurang

yaitu 64% (<75%).

Jumlah tingkat pengetahuan responden yang baik seharusnya lebih

tinggi dan bisa mencapai angka maksimal yaitu 100%. Hal ini dapat

terwujud bila responden mendapat penjelasan mengenai obat generik

dan obat paten dari dokter, penyuluhan kesehatan ataupun kebijakan

pemerintah serta kerja sama dari pihak farmasi, seluruh petugas

kesehatan dan seluruh lapisan masyarakat dalam mensosialisasikan

obat.

Kurangnya pengetahuan masyarakat disebabkan karena kurangnya

informasi dan edukasi terhadap masyarakat. Di pelayanan kesehatan

misalnya, para tenaga kesehatan perlu menjelaskan kepada

masyarakat tentang obat generik dan obat paten. Selain itu informasi

juga bisa dilakukan dengan dengan memasang poster di puskesmas

atau rumah sakit.

Satu hal yang sangat penting untuk diketahui, bahwa kualitas obat

generik tidak kalah dengan obat bermerek lainnya adalah bahwa obat

generik juga mengikuti persyaratan dalam Cara Pembuatan Obat Yang

Baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Selain itu, obat generik juga

1

591

harus lulus uji Bioavailabilitas/Bioekivalensi (BA/BE). Uji ini dilakukan

untuk menjaga mutu obat generik.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tanggapan responden

Dari 50 responden 46% yang mengetahui tentang obat generik dan

obat paten dan 54% yang tidak mengetahuinya, 88% yang mengetahui

jenis obat yang pernah dikonsumsinya dan 12% yang tidak

mengetahuinya, 42% yang mengetahui perbedaan antara obat generik

dan obat paten berdasarkan kemasannya dan 58% yang tidak

mengetahuinya, 56% yang mengetahui bahwa obat generik lebih murah

dari obat paten dan 44% yang tidak mengetahuinya, 36% yang

berpendapat bahwa obat yang murah tetap bagus dan bermutu dan

64% yang tidak berpendapat demikian, 34% yang mengetahui kenapa

obat paten lebih mahal dari obat generik dan 66% yang tidak

mengetahuinya, 28% yang mengetahui bahwa mutu obat generik dan

obat paten sama dan 72% yang tidak mengetahuinya, 40% yang

mengetahui bahwa pemerintah mewajibkan obat generik dari pada obat

paten di pelayanan kesehatan pemerintah dan 60% yang tidak

mengetahuinya, 40% yang mengetahui bahwa pemerintah mewajibkan

1

592

obat generik dari pada obat paten di pelayanan kesehatan pemerintah,

dan 60% yang tidak mengetahuinya, 32% yang mengetahui bahwa

dokter diwajibkan untuk meresepkan obat generik dari pada obat paten

dan 68% yang tidak mengetahuinya.

2. Tingkat pengetahuan

Dari 50 orang responden, yang memiliki pengetahuan dengan

kategori cukup ada 18 orang (36%), dan yang memiliki pengetahuan

dengan kategori kurang ada 32 orang (64%), dapat di simpulkan bahwa

tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat paten di

kecamatan Sajoangingn kabupaten Wajo dikategorikan kurang yaitu

64% (<75%).

B. Saran

1. Kepada institusi

Kiranya penelitian ini dapat menambah bahan referensi bagi institusi

dan bahan belajar utamanya bagi teman-teman jurusan farmasi yang

sementara mengikuti pendidikan.

2. Kepada tempat penelitian

Diharapkan agar pemerintah setempat khususnya dibidang

pelayanan kesehatan dapat lebih aktif dalam memberikan informasi

mengenai obat baik obat generik maupun obat paten kepada

masyarakat atau pasien.

3. Kepada peneliti selanjutnya

1

593

Kiranya penelitian ini dapat menambah bahan referensi dan dapat

dijadikan sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya.

1

top related