013 akbid eklamsi
Post on 19-Jul-2015
580 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 1/16
Makalah:
EKLAMSI
DISUSUN OLEH :
SRI NOVIANTI
NIM : 2009 03173
AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA
TAHUN AJARAN 2011/2011
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 2/16
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji penulis panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa.Tuhan
semestaalam, karena dengan rahmat dan karuniaNYA lah penulis mendapat
kesehatan dan kekuatan fisik serta fikiran sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas“ASKEB” untuk meningkatkan
kemampuan dan pemahaman tentang mata kuliah ini.
Tidak lupa pula pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah ”ASKEB”.Yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini .Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Palu, April, 2012
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 3/16
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................
A. Latarbelakang ........................................................................................................................
B. Tujuan ...................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................
A. Pengertian Eklamsi ...................................................................................................................
B. Penyebab ..................................................................................................................................
C. Patofisiologi..............................................................................................................................
D. Tanda-tanda dan Gejala ............................................................................................................
E. Komplikasi................................................................................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang ............................................................................................................
G. Penatalaksanaan .......................................................................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................................................
B. Kritik dan Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 4/16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Preeklamsia/eklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan
mortalitas perinatal di Indonesia. Sampai sekarang penyakit preeklamsia/eklamsia
masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas.
Soejonoes (1980) melakukan penelitian di 12 Rumah Sakit rujukan dengan jumlah
sampel 19.506, didapatkan kasus preeklamsia 4,78%, kasus eklamsia 0,51% dan
angka kematian perinatal 10,88 perseribu. Soejoenoes (1983) melakukan penelitian
di 12 Rumah Sakit Pendidikan di Indonesia, didapatkan kejadian peeklamsia dan
eklamsia 5,30% dengan kematian perinatal 10,83 perseribu (4,9 kali lebih besar
dibandingkan dengan kehamilan normal). Preeklamsia merupakan penyakit yang
angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Angka kejadian lebih banyak
terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan oleh
karena di negara maju perawatan prenatalnya lebih baik. Kejadian preeklamsia
dipengaruhi oleh paritas, ras, faktor genetik dan lingkungan. Kehamilan dengan
preklamsia lebih umum terjadi pada primigravida, sedangkan pada multigravida
berhubungan dengan penyakit hipertensi kronis, diabetes melitus dan penyakit ginjal
(Baktiyani, 2005). Pada primigavida atau ibu yang pertama kali hamil sering
mengalami stress dalam mengalami persalinan sehingga dapat terjadi hipertensi
dalam kehamilan atau yang biasa disebut preeklamsia/eklamsia. Primigravida juga
merupakan salah satu faktor risiko penyebab terjadinya preeklamsia/eklamsia.
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 5/16
B. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang
kejadian, faktor resiko dan pendekatan standar serta membahas bagaimana
menghindari kasus Eklampsi dan menangani situasi ini jika terjadi.
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 6/16
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Eklampsia adalah kelainan akut pada ibu hamil, saat hamil tua, persalinan
atau masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, dimana sebelumnya
sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklamsia. ( Hipertensi, edema, proteinuria).
Eklamsia didiagnosa bila pada wanita dengan kriteria klinis preeklamsia,
timbul kejang-kejang yang bukan disebabkan oleh penyakit neurologis lain seperti
epilepsi (Cunningham, F.Gary, 1995). Eklamsia adalah gejala preeklamsia berat
disertai dengan kejang dan diikuti dengan koma (Manuaba, 2007). Menurut
Wibowo dan Rachimhadi (2006) eklamsia timbul pada wanita hamil atau dalam
masa nifas dengan tanda tanda preeklamsia. Pada wanita yang menderita eklamsia
timbul serangan kejang yang diikuti oleh koma. Sedangkan menurut Hacker, Moore
(2001) eklamsia didefinisikan sebagai penambahan kejang umum pada sindroma
preeklamsia ringan atau berat.
Preeklamsia dan eklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu
hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri
dan edema; yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak
menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya (Mochtar
R, 1998)
B. Penyebab (Etiologi)
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori dikemukakan para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh
karena itu disebut “penyakit teori”. Namun belum ada yang memberikan jawaban
yang memuaskan. Teori yang sekarang ini dipakai sebagai penyebab Preeklampsia
adalah teori “iskemia plasenta”. Namun teori ini belum dapat menerangkan semua
hal yang berkaitan dengan penyakit ini. Rupanya tidak hanya satu fackor yang
menyebabkan pre eklampsia dan eklampsia. Diantara faktor-faktor yang ditemukan
sering kali sukar ditentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 7/16
Ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan
tersebut di atas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory
(Sudhabrata K, 2001). Adapun teori-teori tersebut antara lain: 1) Peran Prostasiklin
dan Tromboksan Pada preeklamsia/eklamsia didapatkan kerusakan pada endotel
vaskuler, sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin (PGI2) yang pada
kehamilan normal meningkat, aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis, yang
kemudian akan diganti dengan trombin dan plasmin. Trombin akan mengkonsumsi
antitrombin III sehingga terjadi deposit fibrin. Aktivasi trombosit menyebabkan
pelepasan tromboksan (TxA2) dan serotonin, sehingga terjadi vasospasme dan
kerusakan endotel. 2) Peran Faktor Imunologis Preeklamsia/eklamsia sering terjadi
pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini
dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies
terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan
berikutnya. Fierlie F.M. (1992) mendapatkan beberapa data yang mendukung
adanya sistem imun pada penderita preeklamsia/eklamsia: a) Beberapa wanita
dengan preeklamsia/eklamsia mempunyai kompleks imun dalam serum. b)
Beberapa studi juga mendapatkan adanya aktivasi sistem komplemen pada
preeklamsia/eklamsia diikuti dengan proteinuria. 3) Peran Faktor Genetik/familial
Beberapa bukti yang menunjukkan peran faktor genetik pada kejadian
preeklamsia/eklamsia antara lain: a) Preeklamsia/eklamsia hanya terjadi pada
manusia. b) Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi
preeklamsia/eklamsia pada anak-anak dari ibu yang menderita
preeklamsia/eklamsia. c) Kecenderungan meningkatnya frekuensi
preeklamsia/eklamsia pada anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat
preeklamsia/eklamsia dan bukan pada ipar mereka. d) Peran Renin-Angiotensin-Aldosteron System (RAAS)
C. Patofisiologi
Menurut Castro, C.L (2004) kelainan patofisiologi yang mendasari
preklamsia/eklamsia pada umumnya karena vasospasme. Peningkatan tekanan
darah dapat ditimbulkan oleh peningkatan cardiac output dan resistensi sistem
pembuluh darah. Cardiac output pada pasien dengan preeklamsia/eklamsia tidak
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 8/16
terlalu berbeda pada kehamilan normal di trimester terakhir kehamilan yang
disesuaikan dari usia kehamilan. Bagaimanapun juga resistensi sistem pembuluh
darah pada umumnya diperbaiki. Aliran darah renal dan angka filtrasi glomerulus
(GFR) pada pasien preeklamsia/eklamsia lebih rendah dibandingkan pada pasien
dengan kehamilan normal dengan usia kehamilan yang sama.
Penurunan aliran darah renal diakibatkan oleh konstriksi di pembuluh darah
afferen yang dapat mengakibatkan kerusakkan membran glomerulus dan kemudian
meningkatkan permeabilitas terhadap protein yang berakibat proteinuria. Oliguria
yang diakibatkan karena vasokontriksi renal dan penurunan GFR. Resistensi
vaskular cerebral selalu tinggi pada pasien preeklamsia/eklamsia. Pada pasien
hipertensi tanpa kejang, aliran darah cerebral mungkin bertahan sampai batas
normal sebagai hasil fenomena autoregulasi. Pada pasien dengan kejang, aliran
darah cerebral dan konsumsi oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan wanita
hamil biasa dan terdapat penurunan aliran darah dan peningkatan tahanan vaskuler
pada sirkulasi uteroplasental pada pasien preeklamsia/eklamsia.
Sementara teori beberapa telah diajukan untuk menjelaskan preeklamsia dan
eklampsia, hal itu terjadi hanya di hadapan plasenta dan diselesaikan oleh
menghapusnya.[5]
plasenta hipoperfusi adalah fitur kunci dari proses. Hal ini
disertai dengan meningkatnya kepekaan dari pembuluh darah ibu ke agen pressor
menyebabkan vasospasme dan hipoperfusi organ ganda. Selanjutnya, sebuah
aktivasi koagulasi kaskade menyebabkan mikrotrombi pembentukan dan
memperburuk masalah perfusi. Kehilangan plasma dari pohon vaskuler dengan
akibat edema tambahan kompromi situasi. Kejadian ini memicu tanda dan gejala
toksemia termasuk hipertensi, disfungsi ginjal, paru, dan hati, dan - dalam
eklampsia khusus -. Disfungsi serebral[5]
tanda klinik dari proses penyakit adalah
tanda-tanda platelet dan meningkatkan aktivasi endotel . [5]
Hipoperfusi plasenta terkait dengan pemodelan abnormal antarmuka janin-
ibu yang mungkin imunologi dimediasi[5]
Invasi trofoblas tampaknya tidak
lengkap. [6]
adrenomedulin , sebuah vasodilator potensial, diproduksi dalam jumlah
berkurang oleh plasenta pada preeklampsia (dan dengan demikian eclampsia).[7]
agen vasoaktif lainnya adalah bermain termasuk prostasiklin , tromboksan A2,
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 9/16
oksida nitrat , dan endothelins menyebabkan vasokonstriksi. [3]
Banyak penelitian
telah menyarankan pentingnya wanita toleransi imunologi kepada ayah bayinya,
yang gen yang hadir pada janin muda dan plasenta dan yang mungkin menjadi
tantangan bagi sistem kekebalan tubuhnya. [8]
Eklampsia dipandang sebagai bentuk ensefalopati hipertensi dalam konteks
peristiwa-peristiwa patologis yang menyebabkan preeklampsia. Diperkirakan
bahwa otak resistensi pembuluh darah berkurang, menyebabkan meningkatnya
aliran darah ke otak. Selain fungsi abnormal dari endotelium , ini menyebabkan
edema otak .[9]
Biasanya sebuah kejang eklampsia tidak akan menyebabkan
kerusakan otak abadi;. namun, perdarahan intrakranial dapat terjadi
[10]
D. Tanda – tanda dan Gejala
Gejala eklamsia pada umumnya kejangan yang didahului oleh makin
memburuknya Preeklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah
frontal, gangguan penglihatan, mual keras, nyeri di epigastrium dan hiperrefleksia.
Bila keadaan ini tidak dikenal dan tidak segera diobati, akan timbul kejangan
terutama pada persalinan bahaya ini besar
E. Komplikasi
Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Komplikasi dibawah
ini biasanya terjadi pada Preeklampsia berat dan eklampsia.
1. Solusio plasenta. Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut
dan lebih sering terjadi pada Preeklampsia.
2. Hipofibrinogenemia. Pada Preeklampsia berat
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 10/16
3. Hemolisis. Penderita dengan Preeklampsia berat kadang-kadang menunjukkan
gejala klinik hemolisis yang di kenal dengan ikterus. Belum di ketahui dengan
pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah.
Nekrosis periportal hati sering di temukan pada autopsi penderita eklampsia
dapat menerangkan ikterus tersebut.
4. Perdarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal
penderita eklampsia.
5. Kelainan mata. Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlansung
sampai seminggu.
6. Edema paru-paru.
7. Nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada Preeklampsi – eklampsia merupakan
akibat vasopasmus arteriol umum.
8. Sindrom HELLP yaitu haemolysis, elevated liver enzymes, dan low platelet.
9. Kelainan ginjal
10. Komplikasi lain. Lidah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibat kejang-
kejang pneumonia aspirasi. Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra –
uterin
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Berdasarkan gejala klinis di atas
2. Pemeriksaan laboratorium
• adanya protein dalam air seni
• fungsi organ, hepar, ginjal, jantung
• fungsi Hematologi – Hemostasis
3. Konsultasi dengan disiplin lain kalau dipandang perlu
• Kardiologi
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 11/16
• Optalmologi
• Anestesiologi
• Neonatologi dan lain-lain
G. Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan
1. Menghentikan kejang-kejang yang terjadi dan mencegah kejang-kejang ulangan
2. Mencegah dan mengatasi komplikasi
3. Memperbaiki keadaan umum ibu maupun anak seoptimal mungkin
4. Pengakhiran kehamilan / persalinan mempertimbangkan keadaan ibu
A. Obat obat untuk anti kejang
MgS04 (Magnesium Sulfat)
1. Dosis awal: 4 gr 20% iv pelan-pelan selama 3 menit atau lebih, disusul 10 gr 50%
i.m. terbagi pada bokong kanan dan kiri
2. Dosis ulangan: tiap 6 jam diberikan 5 gr 50% i.m diteruskan sampai 6 jam pasca
persalinan atau 6 jam bebas kejang
Syarat:- reflek patela harus positip
- tidak ada tanda-tanda depresi pernapasan (respirasi > 16 kali/menit)
- produksi urine tidak kurang dari 25 cc/jam atau 600 cc/hari
3. Apabila ada kejang-kejang lagi, diberikan MgS04 20%, 2 gr i.v pelan-pelan.
Pemberian i.v ulangan ini hanya sekali saja, apabila masih timbul kejang lagi, maka
diberikan Pentotal 5 mg/kg BB /i.v pelan pelan
4. Bila ada tanda-tanda keracunan, MgS04 diberikan antidotum Glukonas Kalsikus
10 g%.l0cc i.v pelan-pelan selama 3 menit atau lebih
5. Apabila sudah diberi pengobatan diazepam sebelumnya tetapi tidak adekuat, maka
dilanjutkan pengobatan dengan MgS04.
B. Mencegah komplikasi
1. Obat obat anti hipertensi
Bila sistole > 180 mmHg atau diastole > 110 mmHg digunakan injeksi 1 ampul
Klonidin (lihat preeklamsia berat)
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 12/16
2. Diuretika
Obat obat diuretika hanya diberikan atas indikasi:
- edema paru-pani
- kelainan fungsi ginjal (apabila faktor pre renal sudah diatasi) diberikan furosemid
inj. 40 mg/i.m
3. Kardiotonika
Diberikan atas indikasi :
- adanya tanda-tanda payahjantung
- edema paru
Diberikan digitalisasi cepat dengan Cedilanid
4. Antibiotik
Di berikan Ampisilin 3 x 1 gr/iv
5. Antipiretik
Xylomidon 2 ccc/im dan/atau kompres dingin
C. Memperbaiki keadaan umum ibu
1. Infus RD5% / Dextran
2. Pasang CVP untuk:
- pemantauan keseimbangan cairan (pertimbangan pemberian Low Mol Dextran)
- pemberian kalori (Dekstrosa 10%)
- koreksi keseimbangan asam-basa (pada keadaan asidosis maka diberikan
Na.bic/Meylon 50 mm eq/i.v)
D. Pengakhiran kehamilan/persalinan
Setelah penderita tenang lebih kurang 15 menit setelah pemberian obat anti kejangdilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
- monitoring kesadaran dan dalamnya koma memakai 'Glasgow - Pitts burg Coma
Scale'
- diukur suhu rectal dan kadar hemoglobin/hematokrit
- dipasang kateter tetap dan diukur jumlah urine dan dilakukan pemeriksaan albumin
- palpasi dan auskultasi, serta pemeriksaan dalam (VT) untuk evaluasi
- pemberian obat-obatan lainnya yang diperlukan
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 13/16
Kehamilan diakhiri bila sudah terjadi stabilitasi (pemulihan) hemodinamika dan
metabolisme ibu yang dicapai dalam 44 jam setelah salah satu keadaan dibawah ini:
- setelah pemberian obat anti kejang terakhir
- setelah pemberian obat anti hipertensi
Seyogyanya dilakukan penelitian "vital sign"
Skor Vital Sign :
- Bila skor total 10 atau lebih, saat yang optimal untuk mengakhiri persalinan /
tindakan persalinan.
- Bila skor total 9 atau ada nilai (1 ) sebanyak dua atau lebih, dimohon konsul pada
staf untuk penentuan tenninasi atau tidak.
- Bila skor 8 atau kurang, persalinan ditunda, kalau selama 6 jam tdak ada perbaikan
maka persalinan pervaginam dipertimbangkan untung ruginya.
Score Vital Sign
Pemeriksaan obstetrik yang lain
1. Apabila pada pemeriksaan, syarat-syarat untuk mengakhiri persalinan pervaginam
dipenuhi maka dilakukan persalinan tindakan dengan trauma yang minimal.
2. Apabila penderita sudah inpartu pada fase aktif langsung dilakukan amniotomi
selanjutnya diikuti sesuai dengan kurva dari Friedman, bila ada kemacetan dilakukan
seksio sesar.
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 14/16
3. Tindakan seksio sesar dikerjakan pada keadaan-keadaan:
- Penderita belum inpartu
- Fase laten
- Gawat janin
Tindakan seksio sesar dikerjakan dengan mempertimbangkan keadaan kondisi ibu.
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 15/16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam rangka menurunkan angka kematian maternal dan perinatal akibat
preeklampsia-eklampsia deteksi dini dan penanganan yang adekuat terhadap kasus
preeklampsia ringan harus senantiasa diupayakan. Hal tersebut hanya dapat
dilakukan dengan mempertajam kemampuan diagnosa para penyelenggara
pelayanan bumil dari tingkat terendah sampai teratas, dan melakukan pemeriksaan
bumil secara teratur.
Mengingat komplikasi terhadap ibu dan bayi pada kasus-kasus preeklampsia-
eklampsia maka sudah selayaknyalah semua kasus-kasus tersebut dirujuk ke pusat
pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas penanganan kegawat daruratan ibu dan
neonatal.
B. KRITIK DAN SARAN
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini,untuk itu
penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca. Demi kesempurnaan
makalah ini selanjutnya.
5/16/2018 013 akbid Eklamsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/013-akbid-eklamsi 16/16
DAFTAR PUSTAKA
1.. http://ridwanamiruddin.files.wordpress.com/2007/09/current-baru-preeklamsi.doc
2. http://majalahkasih.pantiwilasa.com/index.php?option=com_content&task=
view&id=134&Itemid=74
3. http://dokterblog.wordpress.com/2009/05/17/pengelolaan-preeclampsia-dan-eclampsia/
4. http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=PENATALAKSANAAN+PRE-
EKLAMPSIA+BERAT+PADA+PRIMIGRAVIDA+HAMIL+ATERM+BELUM+DALA
M+PERSALINAN.
5. http://www.jurnalmedika.com/component/content/article/355-editorial/709-pre-eklamsi-dan-eklamsi-yang-lama-dikenal-tetapi-tetap-binal
6. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki
/Eclampsia
top related