amfetamin

6
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI AMPHETAMIN TEST Disusun oleh: Nama : Purbowo Adi Nugroho Kelas /Smt : Reguler/IV NIM : P07134111062 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

Upload: bowo-adi

Post on 01-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

toksikologi

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI

AMPHETAMIN TEST

Disusun oleh:

Nama : Purbowo Adi Nugroho

Kelas/Smt : Reguler/IV

NIM : P07134111062

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2013

A. Hari, tanggal

Selasa, 7 Mei 2013

B. Judul

Amphetamin Test

C. Metode

Strip test

D. Tujuan

Mengidentifikasi adanya kandungan amfetamin dalam urin

E. Prinsip

Alat untuk tes amphethamine terdiri dari alat absorbansi kromatografi

yang mana obat atau metabolisme obat dalam sampel bersaing dengan

konjugasi obat yang tidak bergerak pada membran yang berlubang

mendukung sisi antibodi yang limit. Sampel mengalir keatas pada alat

penyerapan, antibodi-dye yang berlabel mengkonjugasi ikatan obat bebas

pada pembentukan spesimen sebuah kompleks antibody-antigen.

Kompleks ini bersaing dengan antigen yang tidak bergerak yang

mengkonjugasi pada zona reaksi positif dan tidak akan memproduksi

gabungan warna magenta ketika obat berada diatas level deteksi

menyarankan untuk metode Imunoassay. Dye yang tidak terikan

mengkojugasi ikatan pada reagen pada zona kontrol negatif, memproduksi

gabungan warna magenta, mendemonstrasikan bahwa reagen dan alat

berfungsi dengan baik.

F. Dasar Teori

Amfetamin atau Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau beta-

fenil-isopropilamin, atau benzedrin, adalah obat golongan stimulansia

(hanya dapat diperoleh dengan resep dokter) yang biasanya digunakan

hanya untuk mengobati gangguan hiperaktif karena kurang perhatian atau

Attention-deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada pasien dewasa dan

anak-anak. Juga digunakan untuk mengobati gejala-gejala luka-luka

traumatik pada otak dan gejala mengantuk pada siang hari pada kasus

narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis.

Pada awalnya, amfetamin sangat populer digunakan untuk mengurangi

nafsu makan dan mengontrol berat badan. Merk dagang Amfetamin (di AS)

antara lain Adderall, dan Dexedrine. Sementara di Indonesia dijual dalam

kemasan injeksi dengan merk dagang generik. Obat ini juga digunakan

secara ilegal sebagai obat untuk kesenangan (Recreational Club Drug) dan

sebagai peningkat penampilan (menambah percaya diri atau PD). Istilah

"Amftamin" sering digunakan pada campuran-campuran yang diturunkan

dari Amfetamin.

G. Struktur Kimia

H. Alat

1. Strip test

2. Cawan urin

I. Bahan

Urin segar

J. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Mengeluarkan strip test dari bungkus

3. Mencelupkan strip test ke sampel urin dengan panah ke arah sampel.

Ketinggian urin harus mencapai garis maksimal yang tertera di strip

5. Menahan strip di urin hingga warna kemerahan muncul di sudut bagian

bawah membran test kira-kira 10 detik

6. Mengangkat strip dan menempatkan di tempat bersih dan kering.

7. Membaca hasil 3-8 menit setelahnya

K. Hasil

Dari praktikum yang dilakukan diketahui bahwa strip test memunculkan 2

garis pink.

L. Pembahasan

Dari praktikum yang dilakukan, dalam strip muncul 2 garis pink. Artinya

sampel urin tidak mengandung amfetamin. Namun apabila pada strip test

hanya muncul 1 garis pink/ungu itu membuktikan adanya amfetamin pada

urin. Hasil positif bisa disebabkan konsumsi obat-obatan yang mengandung

amfetamin di atas level sensitivitas, sehingga pada urin penderita terdeteksi

adanya amfetamin.

K. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel

urin tidak mengandung amfetamin

Mengetahui,

Pembimbing Praktikum

TIM TOKSIKOLOGI P

Yogyakarta, 14 Mei 2013

Praktikan,

PURBOWO ADI NUGROHO