alterasi dan mineralisasi hidrotermal volkanik di bukit

9
Prosiding Seminar Geoleknologi Kontribusi llmu Kebumlan Dalam Pembangunan Berkelanjwan Bandung i Desember 2007 ISBN : 928-979-799-2j5-s Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Pada Batuan Volkanik Formasi Hulusimpang Daerah Bengkulu Dan Lampung di Kawasan Sayap Barat Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Sri Indarto, Iwan Setiawan, Iskandar Zulkarnain, Sudarsono, Fikri M. Fiqih, dan Ahmad Fauzi Pusat Penelitian Geotelorclogi - LPI, Kompleks LIZI, Jl. Sanglariang, Bandung. Abstrak: Batuan volkanik anggota Formasi Hulusimpang yang terdapat di Bengkulu dan Lampung relatif sama. Daerah Bengkulu terdiri basalt porfiri, andesit porfiri, andesit basaltik, trakhit porfiri, latit porfiri, tufa batuan, dan disertai urat kalsit dan urat kuarsa, Sedangkan batuan di Lampung terdiri dari : basalt porfiri, andesit porhri, andesit basaltik, andesit hornblenda, trakhit porfiri, latit porfiri, tufa batuan/ tufa breksi, dasit porfiri. Sebagian batuan telah teralterasi, yang terdiri dari propilitik, filik, dan argilik. Propilitik lebih dominan, yang dicirikan oleh klorit, karbonat dan epidot. Sedangkan filik ditunjukkan mineral ubahan serisit, silika, adapun argilik oleh munculnya mineral lempung yang banyak. Mineral logam yang didapatkan Bengkulu dan Lampung sama jenisnya yaitu mineral sulfida yang ditunjukkan munculnya pirit, kalliopirit, sfalerit. Mineral logam ini menunjukkan tekstur pengisian pada rongga batuan (cavity fillings) dan penggantian pirit oleh kalkopirit (replacements). Kadang - kadang didapatkan Au (emas) mengisi rongga - rongga batuan atau retakan pirit. Gabungan data petrografi, mineragrafi, unsur utama kimia batuan, dan pengukuran inklusi fluida, bahwa mineralisasi daerah Bengkulu dan Lampung adalah mineralisasi emas epitermal-mesotermal bersulfida renndah. Kata Kunci : Propilitilq filik, argilik, emas, epitermal, mesotermal, bersulfida rendatr. PENDAHULUAN Paper ini menuliskan tentang jenis alterasi dan mineralisasi yang terdapat di Bengkulu dan Lampung, khususnya pada Formasi Hulusimpang. Lokasi penelitian : Di Bengkulu antara lain Rejang Lebong (Muaraaman) dan Lebong Tandai. Untuk daerah Lampung di wilayah Kabupaten Tanggamus meliputi : Ulu Semung, Guring, dan Putidoh. Formasi Hulusimpang di Pegunungan Bukit Barisan, disusun oleh batuan volkanik : lava andesit-basalt, breksi volkanik, tufa yang mengalami ubahan, kadang-kadang terdapat urat kuarsa, dan mineral sulfida, berumur Oligo- Miosen, sering berhubungan dengan pengendapan emas dan logam dasar (Amin dkk., 1994, dan Gafoer, dkk., 1992). Hubungan kegiatan magma dengan pembentukan zona alterasi dan mineralisasi dapat dijelaskan dengan gambar kartun berikut (Iskandar 2., 2004), bahwa proses alterasi tidak selalu membawa mineralisasi (Gambar 1). METODA Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data sekunder berupa literatur hasil penelitian terdahulu, dan peta geologi. Pengamo-ilan conto batuan yang mewakili Formasi Hulusimpang dikoleksi langsung saat melakukan penelitian lapangan. Conto batuan yang telah diambil akan dipililih untuk dianalisis di laboratorium. 165

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

Prosiding Seminar Geoleknologi Kontribusi llmu Kebumlan Dalam Pembangunan BerkelanjwanBandung i Desember 2007 ISBN : 928-979-799-2j5-s

Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Pada Batuan Volkanik FormasiHulusimpang Daerah Bengkulu Dan Lampung di Kawasan Sayap BaratPegunungan Bukit Barisan, Sumatera

Sri Indarto, Iwan Setiawan, Iskandar Zulkarnain, Sudarsono, Fikri M. Fiqih, dan Ahmad FauziPusat Penelitian Geotelorclogi - LPI, Kompleks LIZI, Jl. Sanglariang, Bandung.

Abstrak: Batuan volkanik anggota Formasi Hulusimpang yang terdapat di Bengkulu dan Lampung relatifsama. Daerah Bengkulu terdiri basalt porfiri, andesit porfiri, andesit basaltik, trakhit porfiri, latit porfiri, tufabatuan, dan disertai urat kalsit dan urat kuarsa, Sedangkan batuan di Lampung terdiri dari : basalt porfiri,andesit porhri, andesit basaltik, andesit hornblenda, trakhit porfiri, latit porfiri, tufa batuan/ tufa breksi, dasitporfiri. Sebagian batuan telah teralterasi, yang terdiri dari propilitik, filik, dan argilik. Propilitik lebihdominan, yang dicirikan oleh klorit, karbonat dan epidot. Sedangkan filik ditunjukkan mineral ubahan serisit,silika, adapun argilik oleh munculnya mineral lempung yang banyak. Mineral logam yang didapatkanBengkulu dan Lampung sama jenisnya yaitu mineral sulfida yang ditunjukkan munculnya pirit, kalliopirit,sfalerit. Mineral logam ini menunjukkan tekstur pengisian pada rongga batuan (cavity fillings) danpenggantian pirit oleh kalkopirit (replacements). Kadang - kadang didapatkan Au (emas) mengisi rongga -rongga batuan atau retakan pirit.

Gabungan data petrografi, mineragrafi, unsur utama kimia batuan, dan pengukuran inklusi fluida,bahwa mineralisasi daerah Bengkulu dan Lampung adalah mineralisasi emas epitermal-mesotermal bersulfidarenndah.

Kata Kunci : Propilitilq filik, argilik, emas, epitermal, mesotermal, bersulfida rendatr.

PENDAHULUAN

Paper ini menuliskan tentang jenis alterasi danmineralisasi yang terdapat di Bengkulu danLampung, khususnya pada Formasi Hulusimpang.Lokasi penelitian : Di Bengkulu antara lain RejangLebong (Muaraaman) dan Lebong Tandai. Untukdaerah Lampung di wilayah KabupatenTanggamus meliputi : Ulu Semung, Guring, danPutidoh.

Formasi Hulusimpang di Pegunungan BukitBarisan, disusun oleh batuan volkanik : lavaandesit-basalt, breksi volkanik, tufa yangmengalami ubahan, kadang-kadang terdapat uratkuarsa, dan mineral sulfida, berumur Oligo-Miosen, sering berhubungan dengan pengendapanemas dan logam dasar (Amin dkk., 1994, danGafoer, dkk., 1992).

Hubungan kegiatan magma denganpembentukan zona alterasi dan mineralisasi dapatdijelaskan dengan gambar kartun berikut (Iskandar2., 2004), bahwa proses alterasi tidak selalumembawa mineralisasi (Gambar 1).

METODA

Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan datasekunder berupa literatur hasil penelitianterdahulu, dan peta geologi. Pengamo-ilan contobatuan yang mewakili Formasi Hulusimpangdikoleksi langsung saat melakukan penelitianlapangan. Conto batuan yang telah diambil akandipililih untuk dianalisis di laboratorium.

165

Page 2: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

Gambar l. Hubungan kegiatan magmatik denganpembentukan alterasi dan mineralisasi.

Analisis yang digunakan antara lain petrografi,yaitu menggunakan mikroskop polarisasi (NilanUFX-Dp untuk mengidentifikasi mineral di dalam

batuan dan penamaan batuannya secara akurat,yang dilakukan di laboratorium Fisika Mineral,Puslit Geoteknologi LIPI. Analisis kimia batuanterdiri dari unsur utama (Major Elements -- ME),unsur jejak (frace Elements : TE), dan unsur

tanah jarang (Rare Earth Elements : REE),

menggunakan metoda ICP-MS, untukmendapatkan karakter geokimia batuan, yang

dilakukan di Activ ation Lab oratorie s Ltd., Canada.

GEOLOGI UMUM

Formasi Hulusimpang tersebar di sepanjang Sayap

Barat Pegunungan Bukit Barisan, yang dialasi oleh

batuan produk gunungapi berumur Oligo-Miosenyang sering berhubungan dengan pengendapan

emas dan logam dasar. Batuan produk gunungapiFormasi Hulusimpang terdiri dari lava yang

berkomposisikan andesit-basalt, breksi gunungapi

dan tufa yang telah terubah bersusunan andesit-

basalt dengan tebal 700m (Gafoer dkk., 1992).

Amin dkk., 1994 menyebutkan batuan FormasiHulusimpang sering terdapat urat kuarsa, dan

mineral sulfida. Di daerah Bengkulu, sekitarLebong Sulit, formasi ini dijumpai kontak jarij emari (int erfinge r ing) dengan batulempun g tufaan

bersisipan batupasir anggota Formasi

Seblat/Toms. Di atas Formasi Seblat secara tidak

selaras ditumpangi oleh Formasi Bal /Tmbaberumur Miosen, yang terdiri dari breksi

gunungapi epiklastika dengan tebal 300m, dan

dkk.,l992), dan di Lampung (Amin, dkk,t994,

intrusigranit (Tmgr).

Aktifitas dan produk gunungapi pada KalaOligo-Miosen yang membentuk FormasiHulusimpang ini diyakini menjadi batuan induk(hostrock) endapan emas dan logam dasar di UluKetenong (Rejang Lebong), Lebong Tambang(Muaraaman), Lebong Tandai (Bengkulu Utara),dan Ulu Semung,Way Kerap, Putidoh (KotaAgung , Lampung). Produk gunungapi daerah lainyang masih termasuk di dalam kawasan Sayap

Barat Pegunungan Bukit Barisan dengan karakterfisik yang sama dapat diberi nama yang berbed4seperti produk gunungapi tak teruraikan diPasaman, Bonjol, dan produk gunungapi berumurMiosen di Painan. Namun secara fisik dan

stratigrafi batuan-batuan tersebut meski-punterpisah oleh jarak yang berjauhan, masih dapat

disebandingkan dengan produk gunungapi berumurOligo - Miosen anggota Formasi Hulusimpang diBengkulu (Gafoer, dkk., 1992, Kusnama, AndiMangga, dkk., 1993). Produk gunungapi di Sayap

Barat Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera begituluas penyebarannya, khususnya FormasiHulusimpang, sehingga formasi iiri dijadikan studikarakter mineralogi dan petrologi, dan salah satu

hasilnya ditulis mengenai alterasi dan mineralisasihidrotermal daerah Bengkulu dan Lampung.

Daerah penelitian Bengkulu termasuk ke dalam

Cekungan Bengkulu dan Pegunungan BukitBarisan, terletak di bagian barat dari daratan

Sumatera, berbatasan dengan busur gunungapi(Gambar 2). Sedimentasi di cekungan Bengkuludiawali pada Kala Oligosen dan masih terus

berlangsung hingga kini di wilayah lepas pantai.

Kegiatan gunungapi di daerah Pegunungan

Barisan tampak menonjol pengaruhnya terhadap

sedimentasi yang diendapkan di cekungan

Bengkulu, yang berarah baratlaut - tenggara dan

makin muda ke arah barat (Andi Mangga, dkk.,

1987). Batuan yang berumur Oligo-Miosensebagian besar terubah dan termineralisasi oleh

batuan terobosan berumur Miosen Tengah.

Mineralisasi yang terjadi mengendapkan mineral

bijih seperti emas, perak dan tembaga pada daerah

tertentu. Struktur yang penting di daerah ini adalah

Sesar Semangko yang merupakan sesar geser

166

Page 3: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

l,0llgoser

iliosen Awal

har Smur

lvtrto ounungaplB{ai@CeluBmlr,|$hiu Buklt

ruran,r ffin t$1n ffi*r.r1g=11, ._mil-ffioro,------r<\\-Y\'-_EIMT -\ r'l|uturtn/{ns

| | niluR

|(onptetr8mcd'-.- ltrud '--. '-.i \\

IARAT

liliosen lengah Brsr Busur

PlioPleistoseialung

Ring Muto

\-\r | |

tl(e*l

EdumArxrpfi

tu{lftodsilik

TII{UR

';___l \ \-\

0'6h[r ---...

Eornnsbenit \-...

Gambar 2. Evolusi Cekungan Bengkulu dan Pegunungan Bukit Barisan (Andi Mangga, dkk., 1987).

menganan dein diduga telah berkembang sejakKapur atau Oligosen, yang terdiri atas beberapasegmen yang arahnya sejajar dengan pulauSumatera.

Daerah Lampung batuan volkanik anggotaForinasi Hulusimpang banyak tersebar di sebelahbarat sepanjang lereng pantai barat hingga tanjungdi sekitar Teluk Semangka wilayah KabupatenTangamus Kota Agung (Amin dkk.,l994), dansebagian tersingkap di lereng sebelah timur yaitu didaerah Pematang Kamtur, Tanjung Karang (AndiMangga, dkk., 1993).

HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI

Data Lapangan

Daerah Bengkulu, batuan volkanik anggotaFormasi Hulusimpang dapat ditemukan di UluKetenong, Lebong Sulit, Lebong Tambang (RejangLebong), Muaraaman, dan daerah Lebong Tandai(Bengkulu Utara). Batuan yang didapatkan tufabatuan, tufa riolitik, lava andesit, basalt, tersingkapdi Ulu Ketenong dan Lebong Tandai. Breksivolkanik didapatkan di Lebong Sulit (Muaraaman).

Disamping batuan volkanik didapatkan batuanterobosan berupa granit diduga berkaitan denganbatuan volkanik Formasi Hulusimpang, initersingkap di S. Lepak Besar Muaraaman.

Daerah Lampung, didapatkan lava andesit,basalt yang didapatkan di Guring, Ulu Semung,tufa batuan, breksi volkanik ditemukan di Putidoh,dan granit di Ketapang, Way Kerap, diorit dandasit di Bengkonat.

Data Laboratorium

Analisis Petrografi

Analisis petrografi terhadap 61 sampel batuan dariFormasi Hulusimpang, terdiri daii 39 sampelberasal dari Bengkulu (Gambar 3), dan 22 sampelberasal .dqi Lampung (Gambar 4), menunjukkankomposisi mineralogi yang bervariasi.

Batuan-batuan di Bengkulu dapatdiklasifikasikan menjadi basalt porfiri, andesitporfiri, andesit basaltik, trakhit porfiri, monzonit,latit porfiri, tufa batuan, urat kalsit, urat kuarsa(Tabel 1). Analisis ini menggunakan klasifikasibatuan dari Travis, dkk., 1955.

167

Page 4: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

Gambar 3. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Batuan (a) dan Peta Geologi daerah Rejang Lebong(b) (modifikasi dari Gafoer, dkk., 1992).

Gambar 4. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Batuan(modifikasi dari Amin, dkk., 1994).

Sedangkan batuan di Lampung terdiri dari :

basalt porfiri, andesit porfiri, andesit basaltik,andesit hornblenda, granit, granit porfiri, trakhitporfiri, latit porfiri, tufa batuan/ tufa breksi, sienitporfiri, dasit porfiri, diabas, perlit (Tabel2).

Batuan Formasi Hulusimpang baik yangditemukan di Bengkulu dan Lampung, telahmengalami alterasi hidrothermal membentuk zona

- zona, seperti zona propilitik, filik dan argilik.Zona propi-litik lebih dominan dibanding zonaalterasi filik dan argilik. Pada zona propilitikubahan mineral batuan dicirikan oleh munculnyaklorit, karbonat, epidot, mineral bijih. Sedangkan

dan Peta Geologi daerah Tanggamus, Kota Agung

zona filik dicirikan oleh serisit, adularia dan silika.Zona argilik dicirikan oleh mineral lempung.Pengelompokan alterasi ini berdasarkan asosiasimineral-mineral ubahan yang terjadi, denganmengacu kepada. Corbe[ dkk., 1996.

Berdasarkan tiga zona alterasi tersebut dapatdiinterpretasikan bahwa di daerah Bengkulu danLampung telah terbentuk batuan - batuan yangkemung-kinan berbeda komposisi mineralnya ataujenis batuannya. Zona propilitik diduga banyakbatuan beku yang bersifat me-nengah - basa,

seperti andesit dan basalt. Sedangkan filik danargilik mineral ubahannya mencerminkan mineral

168

Page 5: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

- mincral penyllsun batuan bclu bcrsifat asam, se,pcrti granit, diorit daciq sicrtrit,latitTabel 1. Pefiografi Bstuan Gunungapi Formasi Huhuimpang drcrlrh Rejang-hbqng, Ivfrulaaman

r(oc|tr. |ll|lt|.ll ffirl|.trDlt ll^laD t l EllltuaAtt^tr

oL rc rr @ rx lf '|

!, p l|Px rr|. o..rl tr, f,L ^tr

!l! t' I ts ot, ?x ar u

t" tr Giltfira?tAIl riltt Acx

EI?ID gN' TL OLru A

XAIAIAilAl|

I LTOTA t0 | ! t!: LTOI 9

r Ltotc

a txot^ rt I

, t.|x'ot9 5 ,! 2.

6 U(O|C !0 ! |

t ttrolA lr Ir tfio:lt tr I

, UNGC II :I

ro tt(ottA

il u(ot B

r: lr(otc

D u,D.lGn

ta t.3l

r5 ls!

t6 tst

t7 ts.

|l TSot B

t9 ls0!

:lr 'S0:!A

:r 130:t I

P ntoac

3t ls@D

:r Ts02 E

:t T30tF

:6 !sOEG

!7 Tso! H

!r Ttqlt

:!) T30t A

to Ts0t3

tr l30tc

,3 1300D

rr T36E

,4 lxot A

t5 ll(ot D

,6 rtot A

tr rTot I

r ln$otA

t9 l.llltot E

trlanaI

ll a l,a

ta

25t

tttl

azta

ttt

tn r r t0 I

tl

faSa

atl

a5v,

tt,

, t6 6 a

tattlttl!

tr!t

tott

5tl

ll ftibn

&, lldrl|

n a rdldti

ttrb-

EdF.l|

rUtilfi

AflEl

lglriri

llth

tllbr

2rd

ldt'fi

A-F5

? tEbt

Lq-ha&l

lrf tdfiBdF*l

AdFei(lrl

hr

ilFri

8dF&i

t12

16 ll

tta

Ll

at It

ta 3l

rn

4rl

6t4

t6

19 ta

r-Ffi

tblat

thB

rrn(btfSl|!

tth-l

lbth

tlt rrlrl

(il a.rL

ttbuF$ldtst1nfrnr

IadDlll

1r&ffii

ldlF..itl

I

taa!

Ltt

ftsT

lrtoty6!

u6l

a9t,

lattt?

aa

6

t: :l

il!tt!

iltott

t6a

6.ot9

t66t(495

It42

tt9

||!()

2t tt

nv

15!9

all

tr9

6

22

22t7

ta

||5

la

tt to

t

lo

t7

at

,0

5

,a

2t

ll

25

gt

ts

I

z2It

lll ! I 15 I a

tto r tt | . t

ttt il ! ,

tta I t0

22t

t612

,51

lo

t

I

I

,

&qrr.l*a-rLTlrhar|rnUcUhx1rq,UlLd|l||r,t*I ..t-8HI14trlot*mrdb.Ur.gSMdiCChAtO*dorb,xFf.lF.qzturrxr.,Btudr.Mvdnrf,B,S,.It*drFrdql{(-rr.rd.rc,rAr[|F-h,rpflbrr.xrts,O|.iaxrtte,ra*xr.tit r:rd,irrr arri,c.-f* ijidr, rila-liin!.-ra,-iiE Lr,-Jlcltt:* . .

Bengkulu

tt ! I

,ta

a

2

t

6

5

lialz

Tidak tampak adanya overprint antara tigazona alterasi tersebut karena alterasi terjadi pada

batuan beku yang berbcda - beda sifatrya. Namun

t69

Page 6: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

diduga mineralisasi mulai terbentuk paling tidakbersamaan dengan propi litisasi.Tabel 2. Petrografi Batuan Gunungapi FormasiHulusimpang daerah Kab. Tanggamus, Kota AgungLampung

KODtN. S DltElrl MII{ERAL ?IIMIB M.^r DAS I

FRO ACBAT li|Aff,rXS M I{AMA IATUAI{

I LP 0r ./xtP

2 LPOI (IP

t LP06 r]R 1

1 LPI)6BCR !

' LPII'B'GR

'

6 LP(I6C,SR

20

2202

2a

29

a6t2

12tt2

1lo1

tat

l, al

I

a

9 tt t5

2lz8

?,1

ato

,?

I t8

t

t5t

t5t

I

I

rt t t,

ta

I

to

I

I t8

Aidsit Fiiri

Tr}|lit F iri

BsI F{ri

8.rlt Fliri

BeX Ftiri

t

6

ll

26

|l

t5

25

6l t6 fl 21 ta

1

E

9

to

LP 06 O/GR

LP O? S|(P

LP 08 SKP

LP 09 St(P

LP I I'SKP

LP I ZSKP

a0 I

Pdfi,i Lr.ll

Tuf bdal

GuitFli.i

SFia

Brrh F.fri

BEllFliri

Ard6i.Ffi i

B.ah F.fui

Tut Fltm

hlil Fliri

t si6il

hsit Ffri

Ardgir Ffi.i

Ctuit F6ri

Bsn portiri

Ardsit b.rhil

630r

2 Zt I 12

ft LPflB/sKP t1 2 2 26 20 '

I

t1 LPDC^KP 8 il J 2r t6 I r

I' LPIIAAKP 12 !

16 LP D B/WXR a 12 16

t? LPDWKR 6 63 5 1

f9 LPfJFW'(.R '0

ta 2 s a l0 5 4 to r J

424

1 t2

t228

zo LPt3FrwtrR M 1

il LP I6TMY t7 .0 28

2l LP t? l4 20K&ri.*Ldtsi: KIP : l&tr9rB, GR: Cqin& SKP : S.hnFrt: yKR: Wry K6p, TMY: T.niymgOL olivi+ lG glrjiotlu, KF t.fdrps. QZ lur., PX tiFts Sl bidit, Mvv dtnovi|. B, Ujli MP hifrott pt.Eiouq l'cx dkormd{ iFtmMq dibo|'eb hEq MKF nilcolit t-GLps, XT tdtbliq GL Fla KB t{bdrrt, SR sir( KL lhrit, SP sFnliq Sl .ilit . 2l alh, CL plrr.Ll [|mn. )GN sDlith. BB b.t@ bctu TF bf. ML miMl lmF$3, TU tuh.lin

Analisis Mineragrafi

Mineral logam di daerah Bengkulu dan Lampungterdapat sedikit perbedaan. Daerah Bengkulukhususnya di Lebong Tandai (Sri Indarto, dk.,2007) dapat terlihat pirit dan kalkopirit, sfalerit,emas. Sedangkan daerah Lampung didapatkanpirit, kalkopirit, galena, sfalerit, kadang-kadangterlihat emas berukuran halus (Setiawan I., dkk.,2005). Tekstur yang terjadi pada mineral logamtermasuk emas umumnya mengisi rongga - rongga(cavity Jtllings) di dalam urat kuarsa maupun tufagelas batuan teralterasi. Emas kadang-kadangmengisi retakan - retakan pirit. Sebagian laintampak tekstur penggantian (replacement) pirit

oleh kalkopirit. Kenampakan tekstur tersebutdiinterpretasikan bahwa mineralisasi dapatterbentuk pada zona epitermal mesotermalbersulfida rendah.

Inklusi Fluida

Daerah Bengkulu untuk pengukuran inklusi fluidasampel dari batuan berupa urat kuarsa daerah UluKetenong dan Lebong Tandai. Kedua lokasitersebut menunjukkan suhu homogenisasi berkisar: (l80oC - 330oC) untuk daerah Ulu Ketenong,dan (200oC - 300"C) untuk daerah Lebong Tandai.Sedangkan daerah Lampung tidak didapatkansampel yang dapat diukur.

t70

Page 7: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

Analisis Geokimia

Sejumlah 14 sampel batuan dari Bengkulu dan 12sampel dari Lampung telah dianalisis untuk unsurutama (Major Elements), unsur jejak (TraceElements) dan unsur tanah jarang (Rare EarthElements). Semua sampel tersebut dikoleksi dariberbagai lokasi, dan diklasifikasikan sebagaianggota Formasi Hulusimpang.

Analisis geokimia dilakukan untukmendapatkan karakter kimia batuan-batuanvolkanik yang diklasifikasikan sebagai anggotaFormasi Hulusimpang. Berasumsi bahwa batuanyang termasuk anggota Formasi Hulusimpang akanmenunjukkan karakter kimia batuan yangmempunyai hubungan genetik. Jika tidak memilikihubungan genetik maka seharusnya batuan initidak bisa dikelompokkan ke dalam FormasiHulusimpang. Untuk itu dapat dilihat padakomposisi unsur utama (Major Elements).

Unsur Utama (Major Elements)

Sampel dari Bengkulu, seperti Air Ketaun,sebagian Ulu Ketenong dan Lebong Tambangsudah mengblami alterasi, ini terlihat pada nilaiLOI > 2,5oA. Sebaliknya dengan sampel yang'dikoleksi dari Lampung pada umumnya masihdalam kondisi segar yang ditunjukkan oleh LOI<2,5oh, hanya I sampel dari desa CukuhPandan/Ketapang Lampung yang memiliki kondisirelatif sudah terubah. Berdasarkan kandunganSiO2nya batuan Formasi Hulusimpang dariBengkulu memiliki komposisi basalt hingga riolit(Tabel 3). Sedangkan batuan dari Lampungmemiliki komposisi berkisar dari basalt hinggadasit (Tabel4).

Beberapa perbedaan yang dapat dilihat padakedua tabel tersebu! mengindikasikan rekri sta lisasipada mineral utama menjadi mineral sekunder(ubahan) akibat proses hidrothermal. perubahan

tersebut terjadi karena mobilitas unsur-unsur itusendiri yang terpengaruh oleh kondisi yang baru,akibat proses hidrothermal, seperti unsur Mg danCa sebagai mineral penyusun utama di dalamplagioklas dan piroksen keluar membentuk mineralsekunder seperti klorit, epidot, karbonat, danmineral lempung (Tabel3 dan Tabel4).

Gabungan dari data lapangan, dan laboratoriumbaik petrografi, mineragrafi, inklusi fluida, unsurutama kimia batuan, dapat diinterpretasikan bahwabatuan yang diasumsikan sebagai anggota FormasiHulusimpang daerah Bengkulu dan Lampungadalah batuan volkanik dan plutonik yang bersifatbasa hingga asam. Variasi batuan tersebut terdiridari basalt, andesit, diorit, monsonit, andesit,trakhit, sienit, granit, riolit, dan tufa batuan.Batuan batuan tersebut sebagian menga-lamialterasi, yang ditunjukkan oleh terjadinya mineral-mineral ubahan (alterasi). Bengkulu dan Lampungsemen-tera alterasinya dapat dibedakan menjaditiga jenis, yaitu : l. propilitik yang umum teq'adipada batuan andesit dan basalt, yang ditandaimunculnya mineral klorit, karbonat, dan epidot, 2.alterasi filik yang terjadi pada sienit yang ditandaimuncul-nya serisit, silika, 3. argilik umumnyaterjadi pada latit, tufa, riolit yang ditandai olehmineral lempung, silika. Batuan teralterasi tersebutdapat dibuktikan dengan nilai LOI pada hasilanalisis unsur utama kimia batuan, yang besarnya> 2,5 0h.

Data mineragrafi menunjukkan bahwa daerahBengkulu dan Lampung menunjukkan adanyamineral sulfida yang hampir mirip komposisinya,yang terdiri dari pirit, kalkopirit, sfalerit. Namundaerah Bengkulu tidak terlihat adanya galena,sedangkan daerah Lampung didapatkan galena.Kadang-kadang diser-tai logam Au (emas) yangterdapat di dalam rongga batuan dan urat kuarsamaupun retakan pirit. Tekstur yang tam-pak terjadipengisian rongga-rongga batuan oleh minerallogam dan penggan-tian (replacement) piit olehkalkopirit. Ini dapat terbentuk pada kondisiepitermal - mesotermal dengan mineral-mineralsulfi-da yang berderajat rendah.

Data analisis inklusi fluida untuk daerahBengkulu khususnya Lebong Tandai dan UluKetenong (Rejang Lebong) menunjukkan suhuhomogenisasi berkisar (l 80oC-330oC), sedangkandaerah Lampung sementara tidak didapatkansampel yang dapat diukur. Suhu tersebut setaradengan suhu pembentukan mineral-lisasi pada zonaepitermal - mesotermal.

Gabungan dari seluruh data tersebut, bahwabatuan volkanik daerah Bengkulu dan Lampungkhususnya Rejang Lebong sekitamya dan LebongTandai telah terjadi alterasi dan mineralisasi emasepitermal - mesotermal bersulfida rendah. Batuan

t7r

Page 8: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

volkanik yangmengalamialterasidanmineralisasi FormasiHulusimpang.ini merupakan salah satu ciri dari batuan anggotaTabel 3. Unsur Utama (Major Elements) Bengkulu

slnfiE ktd scz FccB R9c8 rrro [,g0 @ r@ l@ 'r(2 pc5 ro TcrAVo % o/o % o/o % o/o % o/o % % Yo

lSi Nl@"n e2 ffi 8fl OtB 66 ss 6 06 O(IB 02 46 e4lsiil kl@^ 6m I7g 6b 0141 sg 2g 4€ og 0@t 06 s44 sDsL9l trl@l S 183 srB 0(6 3G 33B 3EZ 23B O(W 015 W WIS@B Tatsg$dt $@ €23 944 QAt 6(b 9@ 26 OS4 Offi 015 0g 1I)TstsA lvR.ft Tffi tsZ 2n W 051 26 3!y 2Z W 0(b IU W.TStsB ArRf' 66 159 &. A@ 15 351 52 13 OW OZ. 1CB lD(YTSAE ArR.ft €g(y flA 66 eA 2ts 65 3(6 2CB 0gB OZ 0€B €09

IXOB LtuKFtrg 72f5 A4l 274 ffi 06 19 3@ 26 An 0G 1@ m0ltX@B ttut(Fsg W. Ag 36 0(F 0g 2A 37 3CB @t 011 2tb 99ELX@A ttuKrErg nB €(F 49 0@ 0$ 1tb 4gB L0| Ors 01 1.& gyUfmA LdsgTaxtsg dZ tsA 6g 01€ 49 29 029 7(5 OfIB 01 4e. gAKrcIA ruoTdr AE fZ€2 89 Otb 491 7.6 26 1.C6 OSb 06 lgt $7fre0| CbSnrS fle E7 75 0B IU 4A 6 3(F 1iE 0z8 {01 m4ll(OB tlttkltug $3 1814 8A AA 33B 6e 31 134 0A O€ $lt (DS

Tabel 4. Unsur Utama (Major Elements) Lampung

JAMPTE .okasi si0, Atz0: Fe20i Mn( Mgo CaC Na20 K2C Ti0, P20l LO TOTAI,

% u.A

0l 0l%

01, 0l\ al 0A

.P O2A/KTP {2} Cukuh Pandan 52.3! 19.01 7.1 0.15 2.1 i.5l 3.0{ I 0.94',i 0.21 4.9: 100.05

-P O2BIKTP Kelapang 61.7€ 16.3! 5.i{ 0.101 2.1 5.1 3.81 1.7: 0.67i 0.1: f .i: 99,85

-P O6/GR iuring 51.9( 19.0! 8.78 0.16! 3.8t 9.5t 2.1! 0.6t 0.877 0.1 2. 100.0,

.P 11/SMG Ulu Semung 50.& 18.8i 9.8( 0.31 3.6r Lt 2.t 0.81 1.12i 0.21 1.64 99.8i

.P11SLP12C Ulu Semung 51.Ii 17,5r 11.3f 0.18r 4.7t 9.17 2.ti 0.( 1.28i 0.3i 0.7! 100.1

.P |3/WKR l/ay Kerap 64.7! 15.01 5.61 0.02t 2.2i 2.7t 4.4t 1.01 1.021 0.3i 2.81 100.0(

_P 130/WKR Aray Kerap 63.8 15.77 5.31 0.111 1.8t 4.67 3.4! 1.9t 0.57i 0.1 2.21 99.9(

.P l4TTMY lamivano 51.51 17.0i 10.6: 0.13( 7,fr 8.5[ ?(, 0.{ l.2t 0.1( {.01 10(

P lsA/SKD Sukadana 51. 16.3! 10.2! 0.12t 7.& 8.t 3.42 0.5t 1.262 0.1 0.il 99.5(

LP 158/SKD Sukadana 51.6( 16.6? r0.33 0.13i I 8.44 3.3! 0.4! 1.278 0.1 0.34 100.1

-P 17/RBS laiabasa 58.1( 17.5t 6.88 0.13t 2.7! 5.6: 3.9! 2 0.751 0.2.l 1.44 99.9:

.P 18A/RBS laiabasa 56.91 17.32 8.58 0,161 2.82 5.t 3.8i 2.0! 0.88i 0,31 1.3i 100.0(

t72

Page 9: Alterasi Dan Mineralisasi Hidrotermal Volkanik di Bukit

KESIMPULAN

Alterasi dan mineralisasi yang terjadi diBengkulu khususnya daerah Rejang Lebongdan sekitarnya dan Lebong Tandai, sertaLampung khususnya daerah Ulu Semung,Ketapang, Putidoh,Way Kerap dapatdisimpulkan seperti berikut :

Alterasi dan mineralisasi yang te{adi dikedua lokasi Bengkulu dan Lampungmempunyai kesamaan. Alterasinya propilitik,filik, dan argilik, sedangkan mineralisasinyajenis sulfida rendah yang terdiri dari pirit,kalkopirit, sfalerit, dan kadang didapatkanlogam emas. Mineral-mineral logam tersebutmenunjukkan tekstur pengisian pada ronggabahran dan sebagian terjadi penggantiandiantara mineral logam. Pengukuran inklusifluida dari urat kuarsa khususnya daerahBengkulu dapat menunjukkan suhu yangsetara dengan suhu pembentukanmineralisasi pada zona epitermalmesotermal. Suhu ini sesuai denganpembentukan alterasi dan tekstur minerallogam yang terjadi, sehingga mendukungjenis mineralisasi yang terbentuk diBengkulu dan Lampung, yaitu mineralisasiemas 'epitermal-mesotermal

bersulfidarendah.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikanterima kasih kepada Kepala Pusat PenelitianGeoteknologi-LlPl atas kepercayaannyauntuk melakukan penelitian mineralisasi didaerah Bengkulu dan Lampung. Terimakasih juga disampaikan kepada PanitiaSeminar 2007Geoteknologi-LIPI

Pusat Penelitianyang akan

mempublikasikan hasil penelitian ini didalam proseding. Terima kasih disampaikanjuga kepada semua pihak yang telahmembantu penelitian di lapangan maupun dilaboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, T.C., Sidarto, S., Santosa danGunawan, W., 1994, Geologi Lembar

Kota Agung, Pusat Penelitian danPengembangan Geologi, Bandung.

Andi Mangga, S., Gafoer, S., dan Sarwono, N.,1987, Hubungan Hubungan geologi antarkepulauan Mentawai dan daratan Sumaterabagian selatan pada Tersier, PuslitbangGeologi.

Andi Mangga, S., Amirudin, Suwarti, T., Gafoer, S.,Sidarto, 1993, Peta Geologi Lembar TanjungKarang, Sekala I : 250000, Pusat PenelitianGeologi Bandung.

Corbett, G.J., Leach, T.M., 1996, Southwest PacificRim Gold-Copper Systems : Structure,Alteration, Mineralization, Manual .for anExploration Worl<shop, Presented at Jakarta, NorrhSydney Australia.

Gafoer, S., Amin, TC., dan Pardede, R., 1992,Kastowo, Gerhard, W., Leo, 1973, Peta geologiLembar Benglailu, Sumatera, skala I : 250.000,P3 Geologi Bandung

Iskandar Zulkamaain, Sri Indarto, Sudarsono, IwanSetiawan, danKuaswandi, 2004, Genesa danPotensi Mineralisasi Emas Di Sepanjang SayapBarat Pegunungan Bukit Barisan ; KasusDaerah Kota Agung dan sekiturnya, LampungSelatan, Laporan Penelitian, Pusat PenelitianGeoteknologi - LIPI.

Kusnama, R., Pardedo, S., Andi Mangga, Sidarto,1992, Peta geologi lembar Sungai Penuh danKetaun, Sumatra, sekala I : 250.000, PPPG.Bandung.

Setiawan I., Zulkamain I., Indarto S., danSudarsono, 2005, Alterasi dan mineralisasi disepanjang Sayap Barat Pegunungan BukitBarisan: Studi kasus Daerah Kabupaten KotaAgung, Lampung, Majalah Riset danPertambangan, Puslit Geoteknologi LIPI, Jilid15, No. l, tahun 2005.

Sri Indarto, Iskandar Zulkamain, Iwan Sefiawan,Sudarsono, 2007, Petrografi dan Mineralisasipada batuan volkanik Formasi Hulusimpang,Daerah Lebong Tandai, Kabupaten BengkuluUtara, Propinsi Bengkulu, HAGI- IAGI, JointConvention Bali (JCB) 2007. Travis, R.B.,1955, Classification of lgneous Rocl<s, Quarterlyof the Colorado Schoo of Mines, vol. 55, no.l.

173