kuliah alterasi
DESCRIPTION
geologiTRANSCRIPT
KULIAHALTERASI DAN MINERALISASI
KULIAHALTERASI DAN MINERALISASI
Oleh :
IDARWATI
STUDI KASUS SIHAYO
(NAYARUDIN)&
LAKEA(IDARWATI)
ALTERASI
Larutan hidrotermal adalah cairan bertemperatur tinggi (100o–500oC) sisa pendinginan magma yang mampu merubah dan membentuk mineral-mineral tertentu. Secara umum cairan sisa kristalisasi magma tersebut bersifat silika yang kaya alumina, alkali dan alkali tanah, mengandung air dan unsur-unsur volatil (Bateman, 1981).
Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir dari siklus pembekuan magma dan umumnya terakumulasi pada litologi dengan permeabilitas tinggi atau pada zona lemah. Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang dilaluinya (wall rock) akan menyebabkan terubahnya mineral primer menjadi mineral sekunder (alteration minerals).
Klasifikasi tipe alterasi hidrotermal pada endapan telah banyak dilakukan oleh para ahli, antara lain Creassey (1956,1966). Lowell dan Guilbert (1970), Rose (1970), Meyer dan Hemley (1967). Lowell dan Guilbert membagi tipe alterasi kedalam potasik (K-feldspar, biotit, serisit,klorit, kuarsa),filik (kuarsa,serisit,pirit hidromika,klorit), argilik (kaolinit,monmorilonit,klorit) dan propilitik (klorit,epidot)
Tipe Mineral Kunci Mineral Asesoris Keterangan
Propilitik KloritEpidotKarbonat
AlbitKuarsaKalsit PiritLempung/illitOksida besi
Temperatur 200 – 300oC , Salinitas beragam,pH mendekati netral ,Daerah dengan permeabilitas rendah
ArgilikSmektitMontmorilonitIllit-smektitKaolinit
PiritKloritKalsit Kuarsa
Temperatur 100 – 300oC,Salinitas rendah, pH asam – netral .
Advanced Argilik(low temperature)
KaolinitAlunit
KalsedonKristobalitKuarsaPirit
Temperatur 180oCpH asam
Advanced Argilik (high temperature)
PirofilitDiasporAndalusit
KuarsaTourmalinEnargitLuzonit
Temperatur 250 – 350oC,pH asam
PotasikAdulariaBiotitKuarsa
KloritEpidotPiritIllit-serisit
Temperatur > 300oC,Salinitas tinggi,Dekat dengan batuan intrusif .
FilikKuarsa SerisitPirit
AnhidritPiritKalsitRutil
Temperatur 230 – 400oC,Salinitas beragam,pH asam – neutral,Zona permeable pada batas urat
SerisitikSerisit (illit)KuarsaMuskovit
PiritIllit-serisit
-
Silisifikasi KuarsaPiritIllit-serisitAdularia
-
SkarnGarnetPiroksenAmfibolEpidotMagnetit
WolastonitKloritBiotit
Temperatur 300 – 700oC,Salinitas tinggi,Umum pada batuan samping karbonat .
Tipe-tipe Alterasi berdasarkan himpunan mineral (Guilbert dan Park, 1986)
Palembang
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Jambi
Padang
Bengkulu
Bandar Lampung
Tipe alterasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan kondisi pembentukannya (Lindgren, 1933 dalam White dan Hedenquist, 1995)
Tipe Alterasi Faktor Pembentukan
Serisit (mika putih)
pH fluida mendekati normal sampai agak asam temperatur pembentukan > 220 oC
Zeolit &Calc-silicates Kandungan CO2 dalam fluida rendah
Kaolin Terjadi penurunan pH fluida yang disebabkan oleh pengkayaan CO2 pada uap air ke dalam sistem, yaitu dari asam sulfat, uap air permukaan atau kondensasi zat-zat volatile magmatik.
Pirofilit pH fluida asam. Temperatur pembentukannya < 260 oC jika fluida sangat jenuh kuarsa. Temperatur pembentukannya 260 oC jika fluida jenuh kuarsa. Kedalaman pembentukan > 800 m.
Alunit pH asam dengan konsentrasi sulfat tinggi. Terbentuk di bawah kondisi hidrotermal atau pelapukan Kisaran stabilitas terhadap temperature lebar.
Silisifikasi(kuarsa)
Larutan jenuh terhadap kuarsa. Temperatur pembentukannya < 800 oC dengan tekanan rendah < 1 kbar.
Silisifikasi (kalsedonik) Kejenuhan silika secara lokal/ setempat. Temperatur pembentukan 100 – 190 oC.
Silisifikasi (opalin)
Kejenuhan silika secara setempat. Temperatur pembentukannya < 110 oC.
Silika berongga (vuggy silica)
pH < 2 hasil dari pencucian (leaching) asam kuat berupa penghilangan alumina.
a. b.
c. d.
e. f.
g. h.
Mineral BijihBeberapa jenis mineralisasi yang terbentuk di daerah Sihayo yaitu: a)pirit (FeS2); b)markasit (FeS2); c)arsenopirit (FeAsS); d)stibnit (Sb2S3);e)orpimen (As2S3); f)realgar (AsS); g)sinabar (HgS); h)oksida besi seperti mineral limonit (FeO(OH).nH2O) dan gutit (FeO(OH))
KARAKTERISTIK & MODEL ENDAPAN
Mineragrafia.
b.
c. d.
Fotomikrograf mineral bijih mineral bijih sulfida di dalam jasperoid di lubang RDD001 kedalaman 48,5 m (9,42 ppm Au, 6,0 ppm Ag, 1160 ppm As, 209 ppm Sb, dan 0,4 ppm Hg) yang menunjukkan: a)pirit-arsenikal berbutir halus yang umumnya mengandung emas berukuran sub-mikron yang tidak kelihatan (non visible sub-micron gold); b)pirit-arsenikal yang sebagian melingkupi dan menggantikan pirit; c)kelompok mineral yang terdiri dari pirit, markasit, gutit, dan oksida mangan; d)stibnit yang hadir bersama pirit dalam urat kuarsa kalsedonik fase akhir.
a.
b. Fotomikrograf mineral bijih mineral bijih sulfida di dalam jasperoid
di lubang RDD002 kedalaman 41,35 m (3,63 ppm Au, 4,0 ppm Ag, dan 137 ppm Sb) yang menunjukkan: a)pirargirit yang dijumpai interlocking dengan kuarsa berbutir sangat halus; b)serabut stibnit prismatik yang interlocking dengan kuarsa kalsedonik.
STUDI KASUS 1. Analisis XRD
Berdasarkan hasil analisis XRD tersebut di atas menunjukkan:•adanya kumpulan mineral kuarsa, sedikit illit, dan jejak pirit pada batuan …………………..;•kumpulan mineral kuarsa, dan illit-smektit (>90-<10) pada zona batuan teralterasi …………………; •kumpulan mineral kaolinit, illit, dengan sedikit kuarsa, gipsum dan kalsit pada batuan ……………………; •hadirnya mineral yang didominasi oleh klorit, kalsit, serisit, dengan sedikit kuarsa, illit, dan smektit dari contoh batuan ……………………….. .
STUDI KASUS 2Karakteristik Endapan
• Paling umum pada batuan sedimen karbonat;
• Kadang terdapat juga pada batuan gunungapi klastika hingga tuf, batuan sedimen silisiklastik, dan endapan gua purba namun kurang produktif.
• …………..: kuarsa, kuarsa kalsedonik, kalsedon, sedikit illit-smektit;
• …………….: illit, kaolinit, illit-smektit;
• ……………….: dolomit, sedikit mineral lempung;
• …………………klorit, kalsit, albit.
BATUAN SAMPING MODEL KEHADIRAN EMAS DAN KUMPULAN MINERAL BIJIH
TIPE ALTERASI
• Tidak dijumpainya adanya butiran emas natif (visible gold), emas submikroskopis dalam mineral sulfida (terutama dalam pirit-arsenikal dan markasit-arsenikal);
• Kumpulan geokimia bijih berupa Au+Ag+As+Sb+Mo+Hg.
a. b.
e. f.
c. d.
Kenampakan batuan pada drill core yang telah mengalami alterasi silisifikasi menjadi jasperoid pada: a) meta-batugamping terbreksikan; b) batugamping lanauan-karbonan terbreksikan; c) tuf berstruktur perlapisan berangsur; d) endapan gua purba berstruktur laminasi di dalam batugamping; e) batupasir kuarsa Tersier di atas zona ketidakselarasan; f) breksi hidrotermal yang fragmennya terbentuk dari berbagai jenis batuan, terjadi karena silisifikasi di zona sesar.
Istilah jasperoid sering digunakan dalam batuan yang telah tersilisifikasi kuat dan umum hadir dalam
endapan emas tipe sediment-hosted. Jasperoid mempunyai komposisi yang didominasi oleh silika berupa kuarsa afanitik hingga halus dan terbentuk
oleh proses penggantian (replacement) pada batuan samping.
• STUDI KASUS 3• Tipe alterasinya apa??.................
a.
b.
Sayatan tipis pada jasperoid menunjukkan: a) terdiri dari kuarsa unhedral sangat halus (<20 mikron) dan kalsedon, terekristalisasi menjadi kasar ke area matriknya dan menjadi kuarsa prismatik sepanjang tekstur rongga sisa atau vug; b) jasperoid berwarna abu-abu gelap sampai hitam dikarenakan melimpahnya mineralisasi sulfida dan sisa-sisa material opak yang kemungkinannya adalah zat karbon (kerogen).
a.
b.
Kenampakan jasperoid yang menunjukkan: a) fragmen semen/urat yang terbentuk lebih awal berada di dalam semen silika abu-abu gelap berbutir halus yang terbentuk belakangan; b) dalam sayatan tipis nampak fragmen urat putih dan semen silika tersebut dilingkupi oleh semen silika sekunder yang mempunyai struktur internal banded.
• STUDI KASUS 4• Tipe alterasinya apa??.................
a.
b.
Kenampakan jasperoid yang menunjukkan: a) alterasi silika pervasif pada batugamping lanauan karbonan terfragmenkan, tergerus dan terdorong oleh fluida hidrothermal kemudian disemen kembali oleh kalsedon; b) sayatan tipis pada kalsedon banded yang mengisi rekahan dan memotong tubuh jasperoid yang terdiri dari kuarsa berukuran sangat halus dan mineral opak terhambur.
a.
b.
Kenampakan sayatan tipis pada jasperoid yang menunjukkan: a) fragmen menyudut tanggung tersilisifikasi kuat yang dilingkupi oleh semen silika; b) fragmen dengan bentuk membulat pada batuan tersilisifikasi kuat disemen oleh silika.
• STUDI KASUS 5• Tipe alterasinya apa??.................
a. b.
c. d.
Kenampakan core yang telah mengalami argilisasi pada: a) batupasir gunungapi masif dengan pirit terhambur; b) tuf basaltik berlapis dengan pirit terhambur; c) di sepanjang rekahan meta-batugamping dan telah mengalami oksidasi kuat; d) diantara fragmen batugamping lanauan-karbonan gelap terbreksikan.
a.
b.
Sayatan tipis pada batuan yang mengalami alterasi argilisasi pada: a) batugamping kristalin yang terisi
oleh mineral lempung illit di dalam rekahan; b) batugamping lanauan karbonan yang terisi oleh
lempung illit disepanjang kekarnya.
• STUDI KASUS 6• Tipe alterasinya apa??.................
a. b.
c. d.
Kenampakan core yang telah mengalami alterasi propilitik lemah sampai sedang berupa kumpulan mineral klorit ± kalsit ± smektit ± albit pada: a) batupasir gunungapi; b) tuf; c) lava basalt porpiritik; d) batupasir Tersier berbutir halus.
a.
b.
Sayatan tipis pada batuan yang mengalami alterasi propilitik pada tuf berupa kumpulan mineral klorit ±
karbonat ± smektit ± albit secara pervasif a) dimana klorit berasal dari ubahan massadasar gelas,
karbonat terbentuk setelah piroksen atau amphibol, sedangkan smektit dari plagioklas; b) selain alterasi
smektit dan klorit, alterasi albit juga kuat menggantikan fenokris plagioklas.
• STUDI KASUS 7• Tipe alterasinya apa??.................
a.Hasil analisis XRD pada batuan
Analisis X-Ray Diffraction (XRD)
• STUDI KASUS 8• Tipe alterasinya apa??.................
b.Hasil analisis XRD pada batuan teralterasi ………
Analisis X-Ray Diffraction (XRD)
• STUDI KASUS 9• Tipe alterasinya apa??.................
c.Hasil analisis XRD pada batuan …………..
Analisis X-Ray Diffraction (XRD)
• STUDI KASUS 10• Tipe alterasinya apa??.................
d.Hasil analisis XRD pada batuan ……………..
Analisis X-Ray Diffraction (XRD)
• STUDI KASUS 11• Tipe alterasinya apa??.................
• STUDI KASUS 12• Tipe alterasinya apa??.................
a.
Kenampakan di lapangan dari alterasi philik berwarna abu-abu keputihan sampai kekuningan, dicirikan oleh adanya mineral-mineral serisit/muskovit-kuarsa-klorit-feldspar. Alterasi ini umumnya dijumpai pada batuan-batuan didalam satuan breksi volkanik. Hasil analisa petrografi diambil pada contoh batuan LK 264 menggambarkan zona ini dicirikan oleh hadirnya kelompok mineral ubahan serisit dan feldspar
Tufa kristal
500 µm
Batuan berserisit
Tufa kristal
Tufa kristal
500 µm
Batuan berserisit
Batuan berserisit
Tufa kristal
500 µm
• STUDI KASUS 13• Tipe alterasinya apa??.................
Analisa Petrografi diambil pada contoh batuan LK 275 menunjukkan veinlet kalsit pada fragmen lithik tuff, d.) singkapan
lithik tuff lokasi LK 275
Fragmen tufa kristal gelas terdapat veinlets kalsit.
500µm
Fragmen tufa kristal gelas terdapat veinlets kalsit.
500µm
Fragmen tufa kristal gelas terdapat veinlets kalsit.
a.
Fragmen tufa kristal gelas terdapat veinlets kalsit.
500µm
b.
• STUDI KASUS 14• Tipe alterasinya apa??.................
Hasil analisa XRD diambil pada contoh batuan LK 04, LK 275, LK 231 dan sayatan petrografi LK 568, LK592 menunjukkan hadirnya mineral-mineral klorit-illit-kuarsa-albit-kalsit-epidot-aktinolit-feldspar
Position [°2Theta]
10 20 30 40 50 60
Counts
0
400
16006.2
97 [
°];
14.0
2529 [
Å];
Chlo
rite
-serp
entine
8.9
27 [
°];
9.8
9840 [
Å];
Illite
; M
uscovite
12.5
63 [
°];
7.0
4054 [
Å];
Chlo
rite
-serp
entine
17.8
13 [
°];
4.9
7533 [
Å];
Muscovite
18.8
98 [
°];
4.6
9212 [
Å];
Chlo
rite
-serp
entine
19.8
18 [
°];
4.4
7622 [
Å];
Illite
; M
uscovite
20.8
91 [
°];
4.2
4872 [
Å];
Quart
z
24.3
10 [
°];
3.6
5844 [
Å];
Illite
; Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d
25.1
99 [
°];
3.5
3134 [
Å];
Chlo
rite
-serp
entine
26.6
57 [
°];
3.3
4132 [
Å];
Illite
; Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Quart
z;
Muscovite
27.9
83 [
°];
3.1
8601 [
Å];
Illite
; Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Muscovite
35.1
09 [
°];
2.5
5391 [
Å];
Illite
; Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Muscovite
36.5
85 [
°];
2.4
5420 [
Å];
Illite
; Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Quart
z;
Muscovite
37.6
32 [
°];
2.3
8830 [
Å];
Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Muscovite
39.5
12 [
°];
2.2
7888 [
Å];
Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Quart
z;
Muscovite
40.3
70 [
°];
2.2
3238 [
Å];
Illite
; Q
uart
z
42.5
52 [
°];
2.1
2286 [
Å];
Illite
; Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Quart
z;
Muscovite
44.5
71 [
°];
2.0
3126 [
Å]
45.8
89 [
°];
1.9
7596 [
Å];
Quart
z
50.1
77 [
°];
1.8
1666 [
Å];
Quart
z
54.9
01 [
°];
1.6
7100 [
Å];
Quart
z
57.2
56 [
°];
1.6
0773 [
Å];
Quart
z
60.0
01 [
°];
1.5
4057 [
Å];
Quart
z
61.9
09 [
°];
1.4
9759 [
Å];
Illite
; Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Muscovite
64.0
72 [
°];
1.4
5216 [
Å];
Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Quart
z
67.8
16 [
°];
1.3
8081 [
Å];
Illite
; Alb
ite, calc
ian, ord
ere
d;
Quart
z68.1
78 [
°];
1.3
7436 [
Å];
Quart
z
LK 274
• STUDI KASUS 15• Tipe alterasinya apa??.................
Analisa Petrografi diambil pada contoh batuan LK 577 menunjukkan hadirnya mineral-mineral klorit-illit-kuarsa-albit-
kalsit-epidot-aktinolit-feldspar, f.) singkapan lava Basalt lokasi LK 577
Aktinolit, epidot, oksida besi ubahan mineral mafik
Plagioklas terubah menjadi kalsit
Plagioklas sebagian terubah menjadi kalsit500
µm
Kuarsa mengisi lobang bekas gas
Kristal volkanik sebagian terubah menjadi silika halus
500 µm
Aktinolit, epidot, kalsit, oksida besi ubahan mineral mafik
Kristal volkanik sebagian terubah menjadi silika halus
500 µm
Kalsit, aktinolit, kuarsa, epiddot
Plagioklas terubah menjadi kalsit
500 µm
Aktinolit, epidot, oksida besi ubahan mineral mafik
Plagioklas sebagian terubah menjadi kalsit
500 µm
a b c
d e f
• STUDI KASUS 16• Tipe alterasinya apa??.................
Kenampakan mikroskopis : sayatan tipis batuan memperlihatkan tekstur porfiritik, terdiri dari fenokris dan masadasar. Ukuran fenokris (0,02 – 0,7) mm, euhedral – anhedral. Komposisi terdiri dari kalsit (97%) dan silika halus (3%). Diskripsi mineraloginya Kalsit (97%) berbentuk kristal euhedral ukuran (0,1-0,7) mm diduga ubahan dari piroksen dan plagioklas sebagai fenokris, dan sebagian berukuran sangat halus ubahan dari kristal volkanik sebagai masadasar, Silika (3%) Berukuran sangat halus-halus (0,02) mm, jumlah sangat sedikit, diduga sebagai silika sekunder
Kalsit ubahan
Silika
Silika
500µm 500µm
500µm 500µm
Analisa Petrografi diambil pada contoh batuan LK 579, komposisi terdiri dari kalsit dan silika halus.
• STUDI KASUS 17• Tipe alterasinya apa??.................