alsin pasca padi_penanganan pasca panen tanaman padi

6
 NAMA : EKO R.P. N. NIM : 05121002049 M. KULIAH : ALSI NP AS CA TEKNIK PERTA NIAN Penanganan Pasca Panen Tanaman Pa! 1. Bagan Penanganan Pasca Panen. 2. Alat dan Mesin Pasca Panen Padi 2.1. Panen. Pan en mer upa kan keg iata n awa l dal am pas ca pan en. Ket ida k tepatan dalam melakukan pemanenan padi dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi dan mutu hasil yang rendah. Pada tahap pemanenan, kehilangan hasil dapat mencapai 9,52 apabila pemanen padi dilakukan secara tidak tepat. Pemanenan padi mel ipu ti beb erap a tahap keg iata n yai tu pem!t! nga n malai, pengumpulan malai di tempat per!nt!kan, per!nt!kan, dan pengangkutan gabah . "ntu k menge r#akan tahap$tah ap terseb ut dibu tuhka n alat dan mesin yang tepat sehingga setiap tahap dalam peker#aan panen dapat dilakukan dengan baik. Panen Pengeringan Penyimpanan  penggilingan Pengemasan Pemasaran

Upload: derek-schultz

Post on 05-Oct-2015

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Alsin Pasca Padi_penanganan pasca panen tanaman padi

TRANSCRIPT

NAMA: EKO R.P.N.NIM: 05121002049M. KULIAH: ALSINPASCATEKNIK PERTANIANPenanganan Pasca Panen Tanaman Padi1. Bagan Penanganan Pasca Panen.

Panen

Pengeringan

Penyimpanan

penggilingan

Pengemasan

Pemasaran

2. Alat dan Mesin Pasca Panen Padi2.1. Panen.Panen merupakan kegiatan awal dalam pasca panen. Ketidak tepatan dalam melakukan pemanenan padi dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi dan mutu hasil yang rendah. Pada tahap pemanenan, kehilangan hasil dapat mencapai 9,52 % apabila pemanen padi dilakukan secara tidak tepat.Pemanenan padi meliputi beberapa tahap kegiatan yaitu pemotongan malai, pengumpulan malai di tempat perontokan, perontokan, dan pengangkutan gabah. Untuk mengerjakan tahap-tahap tersebut dibutuhkan alat dan mesin yang tepat sehingga setiap tahap dalam pekerjaan panen dapat dilakukan dengan baik.

Keterangan:Sisir PenarikPisau pemotongKonveyorPerontokKeluaran gabahKeluaran jeramiRoda kerjaTempat operatorSumber Daya2.1.1. Rice Kombine Harvester

971658432Combine harvester adalah alat pemanen padi yang mengkombinasikan beberapa alat sehingga dapat memotong, merontokkan dan membersihkan gabah secara sekaligus sambil berjalan dilapangan/petak sawah. Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini.2.2. Pengeringan.Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu yang lama. Kehilangan hasil akibat ketidak tepatan dalam melakukan proses pengeringan dapat mencapai 2,13 %. Pada saat ini cara pengeringan padi telah berkembang dari penjemuran menjadi pengering buatan.2.2.1. Flat Bed Dryer.

4AA1AA2AA3AA5AAKeterangan :Kotak pengeringBlowerKomporMotor BlowerBBM KomporFlat Bed Dryer merupakan mesin pengering yang terdiri dari:a. Kotak pengering terbuat dari plat lembaran, berbentuk kotak persegi panjang dengan ukuran bervariasi. Pada bagian kotak terdapat sekat baja berlubang yang membagi kotak menjadi 2 ruangan, atas dan bawah.b. Blower/kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak pengering, yang dihubungkan dengan cerobong. Kompor pemanas memakai bahan bakar minyak tanah.c. Motor diesel terletek dibagian luar kotak pengering dan berfungsi untuk menggerakkan blower/kipas.2.3. Penyimpanan.Penyimpanan merupakan tindakan untuk mempertahankan gabah agar tetap dalam keadaan baik dalam jangka waktu tertentu. Kesalahan dalam melakukan penyimpanan gabah dapat mengakibatkan terjadinya respirasi, tumbuhnya jamur, dan serangan serangga, binatang mengerat dan kutu beras yang dapat menurunkan mutu gabah. Cara penyimpanan gabah dapat dilakukan dengan pewadahan, sistem curah, dll.2.3.1. Silo Penyimpanan gabah dengan sistem curah dapat dilakukan dengan menggunakan silo. Silo merupakan tempat menyimpan gabah/beras dengan kapasitas yang sangat besar. Pada umumnya Silo berbentuk silinder atau kotak segi-empat yang terbuat dari plat lembaran atau papan yang dilengkapi dengan sistem aerasi, pengering dan elevator. Sistem aerasi terdiri dari kipaskipas angin aksial dengan lubang saluran pemasukan dan pengeluaran pada dinding silo, Pengering terdiri sumber pemanas kompor dan kipas penghembus, dan Elevator biasanya berbentuk mangkuk yang berjalan terbuat dari sabuk karet atau kulit serta plat lembaran.Gabah yang disimpan dialirkan melalui bagian atas silo dengan menggunakan elevator, dan dicurahkan ke dalam silo. Ke dalam tumpukan gabah tersebut dialirkan udara panas yang dihasilkan oleh kompor pemanas dan kipas yang terletak di bagian bawah silo, dan Kondisi gabah akan dipertahankan dengan mengatur suhu udara panas dan aerasi.2.4. Penggilingan

Penggilingan merupakan proses untuk mengubah gabah menjadi beras. Proses penggilingan gabah meliputi pengupasan sekam, pemisahan gabah, penyosohan, pengemasan dan penyimpanan. Bagian komponen mesin penggiling terdiri dari :A. Motor penggerak.B. Pengupas sekam biasanya dipakai tipe roll karet. Terdapat 2 buah roll karet yang berputar berlawanan dengan kecepatan putar yang berbeda. Jarak antara 2 roll karet dapat diatur tergantung jenis gabah yang akan dikupas, biasanya 2/3 besarnya gabah.C. Pemisah gabah mempunyai 3 tipe yaitu :a. separator tipe kompartmen, kotak oscilator yang terdiri dari 1-4 lapis.b. Separator tipe dek, terdiri dari 3 - 7 rak dengan posisi miring. c. Separator type saringan, terdiri dari 6-15 ayakan saringan yang bergetar.D. Penyosoh, tipe mesin penyosoh yang dipakai untuk rice milling unit adalah tipe jet parlour.2.5. Pengemasan.

Tahap akhir dalam sebuah penanganan pascapanen padi adalah pengemasan, pengemasan bertujuan untuk menyiapkan suatu produk pangan menjadi siap ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik.

Salah satu cara untuk mempertahankan agar gabah atau beras tetap dalam keadaan baik (bobot tidak susut, bau, warna dan aroma tidak berubah) sebelum dijual yaitu dengan penyimpanan dalam bentuk kemasan yang disertai pemberian label secara baik. Kesalahan dalam melakukan penyimpanan gabah dapat mengakibatkan terjadinya respirasi, tumbuhnya jamur, dan serangan serangga, binatang mengerat dan bahkan yang sering kita alami yaitu timbulnya serangan kutu beras. Tentunya itu semua akan dapat menurunkan mutu gabah. Penyimpanan beras secara umum dilakukan dengan sistem kemasan (packing) yaitu beras dikemas, misalnya dalam karung maupun kantong plastik dengan kapasitas tertentu dan kemudian disimpan dalam bentuk tumpukan.