als (air leak syndrome)

29
BAB I PEMBAHASAN 1. Definisi Air Leak Sindrom Air Leak Syndrome (ALS) adalah kelainan paru-paru pada bayi yang baru lahir. Pada kondisi ini, paru-paru bayi yang berisi udara mengalami kebocoran melalui lubang- lubang pada jaringan parunya. Ada beberapa jenis penyakit ALS, yaitu: 1.2 Epidemiologi Pneumotoraks yang tidak bergejala, biasanya unilateral terjadi pada 1-2% dari semua bayi baru lahir. Bayi cukup bulan & lewatbulan > bayi premature. Insiden ↑↑ pada bayi dengan penyakit paru (MAS, HMD),yang menerima resusitasi 1

Upload: dedi-setio-bakti

Post on 03-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

penyakit

TRANSCRIPT

BAB I

PEMBAHASAN

1. Definisi Air Leak SindromAir Leak Syndrome (ALS) adalah kelainan paru-paru pada bayi yang baru lahir. Pada kondisi ini, paru-paru bayi yang berisi udara mengalami kebocoran melalui lubang-lubang pada jaringan parunya. Ada beberapa jenis penyakit ALS, yaitu:1.2 Epidemiologi

Pneumotoraks yang tidak bergejala, biasanya unilateral terjadi pada 1-2% dari semua bayi baru lahir. Bayi cukup bulan & lewatbulan > bayi premature. Insiden pada bayi dengan penyakit paru (MAS, HMD),yang menerima resusitasi kuat atau yang sedang mendapat bantuan ventilasi. Pneumotoraks terjadi pada sisi kanan (53%), sedangkan sisi kiri (45%).1.3 Etiologi

inflasi berlebihan yang mengakibatkan robekan alveolar. Idiopatik atau sekunder (akibat penyakit paru yang sudah ada : emfisema lobaris, pneumonia

Trauma. Obstruksi bronkus ataubronkiolus tipe katup bola yang disebabkan aspirasi d. Faktor Risiko

Bayi yang menderita penyakit membran hyaline (Hyaline Membrane Disease)

Bayi yang berada dalam alat ventilator

Bayi prematur yang umumnya belum memiliki paru-paru matang

Bayi dengan aspirasi meconium.

e. Klasifikasi

Pneumotoraks Terbuka Gangguan pada dinding dada berupa hubungan langsung antara ruang pleura dan lingkungan atau terbentuk saluran terbuka yang dapat menyebabkan udara dapat keluar masuk dengan bebas ke rongga pleura selama proses

respirasi.

Pneumotoraks Tertutup Terdapat robekan pada pleura viseralis dan paru atau jalan nafas atau esofagus, sehingga masuk vakum pleura karena tekanan vakum pleura negatif.

Pneumotoraks Valvular Jika udara dapat masuk ke dalam paru pada proses inspirasi tetapi tidak dapat keluar paru ketika proses ekspirasi. Akibat hal ini dapat terjadi peningkatan tekanan intrapleural. Karena tekanan intrapleural meningkat maka dapat terjadi tension pneumotoraks.

1.4 Diagnosis dan Gambaran Klinis

Bayi sangat gelisah karena hipoksia

Sianosis, tacypneu, dypsneu Diameter antero-posterior toraks membesar dan kadang-kadang terdapat penonjolan dinding thoraks

Rasa sakit tidak selalu timbul, bisa menghebat atau menetap bila terjadi perlengketan antara pleura viseralis dan pleura parietalis, bisa sobek pada tekanan kuat, sehingga terjadi perdarahan intrapleura (hemato-pneumotoraks)

Perkusi yang hipersonar, fremitus yang melemah sampai menghilang, suara nafas yang melemah sampai menghilang pada sisi yang sakit

Pada lesi yang lebih besar atau pada tension pneumotoraks, trakea dan mediastinum dapat terdorong ke sisi kontralateral. Diafragma tertekan ke bawah, gerakan pernafasan tertinggal pada sisi yang sakit. Fungsi respirasi menurun, terjadi hipoksemia arterial dan curah jantung menurun

Dianjurkan membuat foto dada dengan inspirasi dan ekspirasi penuh. Selama ekspirasi maksimal udara dalam rongga pleura lebih didorong ke apeks, sehingga rongga intrapleura di apeks jadi lebih besar. Selain itu terdapat perbedaan densitas antara jaringan paru dan udara intrapleura sehingga memudahkan dalam melihat pneumotoraks, yakni kenaikan densitas jaringan paru selama ekspirasi tapi tidak menaikkan densitas pneumotoraks.

Bayangan udara dalam rongga, pleura memberikan bayangan radiolusen yang tanpa struktur jaringan paru (avascular pattern) dengan batas paru berupa garis radioopak tipis yang berasal dari pleura visceral.

Terlihat bayangan udara dari pneumotoraks yang berbentuk cembung, yang memisahkan pleura parietalis dengan pleura viseralis. Jika pneumotoraks luas, akan menekan jaringan paru ke arah hilus atau paru menjadi kuncup/kolaps di daerah hilus dan mendorong mediastinum ke arah kontralateral. Sela iga menjadi lebih lebar.

Pneumothoraks relatif lebih mudah dideteksi pada CT sesuai potongan aksis.1.5 Patogenesis

Masuknya udara ke dalam rongga pleura dibedakan atas:

Pneumotoraks spontan : Timbul sobekan subpleura dari bullasehingga udara dalam rongga pleura melalui suatu lubang robekan atau katup. Masuknya udara melalui mediastinum yang biasanya disebabkan trauma pada trakea atau esophagus akibat tindakan pemeriksaan dengan alat-alat (endoskopi) atau benda asing tajam yang tertelan. Udara berasal dari subdiafragma dengan robekan lambung akibat suatu trauma atau abses subdiafragma dengan kuman pembentuk gas.

h. DD :

Pneumothoraks/

Pneumomediastinum

RDS (HMD)

MAS

Bronkopneumonia

i. Penatalaksanaan

- Frekuensi pernafasan dan nadi harus dinilai secara teratur

- Pemberian O 2 (mempercepat resorpsi udara bebas pleura kedalam darah, memperbaiki hipoksia dan asidosis respiratorik)

- Sedativum (luminal) mengurangi kegelisahan dan mencegah terjadinya usaha inspirasi yang berlebihan- Antibiotika (profilaksis)

- Pemberian makan/minum yang sering dengan porsi kecil (mencegah dilatasi lambung

meminimalkan bayi menangis)

- Tindakan operatif bila terdapat pneumothoraks tension.j. Komplikasi

- Tension Pneumothoraks- Pio-pneumothoraks

Hidro-pneumothoraks/hemo-pneumothoraks

Pneumomediastinum dan emfisema subkutan

Pneumothoraks simultan bilateral

k. Prognosis

Dubia et bonam dengan pengobatan dan perawatan yang baik dan segera.

1.6 Jenis Air Leak Sindrom1. PNEUMOTHORAX

a. Definisi

Pneumotoraks adalah keadaa dimana terdapat udara atau gas dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru- paru leluasa mengembang terhadap rongga thoraks

2. PNEUMOMEDIASTINUM. Udara keluar dari paru-paru bayi lalu mengumpul pada Thoraciccavity, dibelakang sternum dan diantara dua paru-parunya

3. PNEUMOPERICARDIUM. Udara keluar dari paru-paru bayi dan mengalir ke dalam gelembung di sekeliling hati.

4. PULMONARYINTERSTITIALEMPHYSEMA(PIE). Udara yang menyusup keluar dari paru-paru lantas terperangkap diantara alveoli (gelembung udara terkecil pada organ paru).1.7 Asuhan Keperawatan

Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital

Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital klien dengan bronchitis adanya peningkatan suhu tubuh lebih dari 400C, frekuensi nafas meningkat dari frekuensi normal (>20 takipnea ; < bradipnea, 14-20 eupnea) nadi biasanya meningkat seirama dengan peningkatan suhu tubuh dan frekuensi pernafasan, ( > 100 takikardi, 60-100 normal, > 60 brakikardi ), serta biasanya tidak ada masalah dengan tekanan darah.

2. B1 (Breathing)

- Inspeksi :

klien biasanya mengalami peningkatan usaha dan frekuensi pernafasan, biasanya menggunakan otot bantu pernafasan (+). Pada kasus bronchitis kronis , sering didapatkan bentuk dada barrel/tong (+) gerakan pernafasan masih simetris. Hal pengkajian lainnya menunjukkan kelain juga batuk yang produktif dengan skutum purulen berwarna kuning kehijauan (+) sampai hitam kecoklatan karena bercampur darah (-).

-Palpasi :

Tactil fremitus biasanya normal

-Perkusi :

Bunyi resonan pada seluruh lapang paru

-Auskultasi :

Jika abses terisi penuh dengan cairan pus akibat drainase yang buruk, maka suara nafas melemah. Jika bronkus paten dan drainasenya baik, ditambah adanya konsolidasi disekitar abses, maka akan terdengan suara nafas bronchial dan ronchi basah.

Suara berisik yang terputus akibat aliran udara melewati aliran cairan terdengar pada saat inspirasi

3. B2 (Blood)

Sering terdapat kelemahan fisik secara umum denyut nadi, takikardi (< 100), TD biasanya normal, bunyi jantung tambahan biasanya tidak di dapatkan diatas jantung tidak mengalami pergeseran.

4. B3 (Brain)

Tingkat kesadaran klien biasanya compos mentis (kesadaran normal, sadar sepenuhnya). Apabila tidak ada komplikasi penyakit yang serius

5. B4 (Bladder)

Pengukuran volume output urin berhubungan dengan intake cairan

6. B5 (Bowel)

Klien biasanya sering mengalami mual dan muntah, penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan

7. B6 (Bone)

Kelemahan dan keletihan fisik, secara umum sering menyebabkan klien memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari - hari

Analisa Data :

NoSIMTOMPETIOLOGIPROBLEM

Do Ds

1 1. PO 2 mengalami penurunan

2. PCO2 mengalami peningkatan

3. Auskultasi suara napas ronchi 1. Napas anak sesak (dipsnea)

2. Napas cepat (takipsnea)

Gas darah yang tidak normal, hipoksiaGangguan pertukaran gas

2 1. Napas anak sesak (dipsnea) dan cepat (takipsnea)

2. Auskultasi suara napas ronchi

3. PO2 mengalami penurunan atau

4. Pemeriksaan thoraks anterior posterior abnormal1. Ekspresi wajah anak kesulitan mengambil napas karena sesak.

Sindrom HipoventilasiKetidakefektifan pola napas

3 1. Anak A sering menangis1. anak B pernah MRS dengan diagnosis medis Air Leak Syndrome2. tauma hospitalisasi pada anakKebutuhan tidak terpenuhiAnsietas

A. diagnosa keperawatan

No Prioritas Diagnosa :

1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan Sindrom Hipoventilasi

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Gas darah yang tidak normal, hipoksia

3. Ansietas berhubungan dengan kebutuhan tidak terpenuhi (bernapas)

B. Intervensi tindakan keperawatan

No DxNOCNICRasional

1Setelah silakukan asuhan keperawatan x, maka masalah keperawatan klien akan teratasi yang dibuktikan oleh,

1. Klien yang menunjukan status pernafasan : ventilasi tidak terganggu, dengan indicator tidak ada gangguan kedalaman inspirasi da kemudahan dalam bernafas

2. Pasien mempunyai kecepatan dan irama pernafasan dalam batas normalPosisikan anak telentang atau miringPosisi miring atau terlentang (semi foller) dapat membuka jalan napas

Tenangkan anak selama kondisi gawat napas dan libatkan keluargaDalam kondisi tenang tindakan keperawatan lebih mudah dimengerti dan dengan keluarga dapat menambah ketenangan

Pantau kecepatan, irama, kedalaman, dan upaya pernapasan pernapasan berbunyi, seperti mendengkurKecepatan, irama, kedalaman, dan upaya pernapasan pernapasan berbunyi, seperti mendengkur merupakan status pernapasan

Catat perubahan pada nilai gas darah arteri GDANilai gas darah arteri harus selalu dalam kondisi seimbang

Laporkan perubahan sensori, bunyi napas, pola pernapasan nilai GDA, dan sputum Nilai GDA dan status pernapasan sebagai tolak ukur tindakan keperawatan

Intruksikan kepada klien dan keluarga bahwa mereka harus memberitahu perawat pada saat terjadi ketidakefektifan pola pernapasanDengan laporan yang tepat waktu maka tindakan penanganan akan dapat segera dilakukan

Informasikan pada keluarga bahwa tidak boleh merokok di dalam ruanganAsap rokok dapat memicu sesak napas dan mempengaruhi konsentrasi GDA

No DxNOCNICRasional

3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam masalah keperawatan klien dapat teratasi dibuktikan dengan indicator tidak ada gangguan frekuensi pernafasan, tidak ada gangguan frekuensi dyspnea saat istirahat, tidak ada napas auskultasi, pasien akan mempunyai fungsi paru dalam batas normalAtur posisi untuk memaksimalkan potensial ventilasiPotensial ventilasi yang maksimal akan berangsur-angsur menyeimbangkan O2 dan CO2 didalam paru

Berikan terapi nebulizer jika perluNebulizer dapat digunakan pada pasien dengan kasus gawat napas mendadak,

Jelaskan kepada pasien sebelum memulai pelaksanaan prosedur untuk menurunkan ansietasAnsietas yang tinggi pada diri pasien akan menyebabkan imunitas menurun dan kerja obat tidak efektif

Konsultasikan dengan dokter tentang pentingnya pemeriksaan gas darah arteri GDA dan menggunakan alat bantu yang dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan kondisi paienKadar gas darah arteri yang tidak seimbang akan mempengaruhi kondisi pertukaran gas dalam tubuh

Pantau hasil gas darah (PO2 dan PCO2)Terganggu atau tidaknya pertukaran gas tergantung pada kandungan O2 dan CO2 dalam alveolus dan dalah

Laporkan perubahan pada data pengkajian terkait (misalnya, sensorium pasien, suara napas, analisis gas darah arteri GDA dan penggunaan alat bantu yang dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan kondisi pasien)Data yang berhubungan dengan kondisi gas darah dalam alveoli dapat memantau perkembangan kondisi klien

Informasikan pada keluarga klien bahwa merokok itu dilarangKandungan asap rokok dapat memicu sesak napas

Ajrkan klien teknik bernafas dan relaksasiBernafas efektif dan relaksasi dapat melegakan nafas dan menjaga keseimbangan O2 dan CO2

No DxNOCNICRasional

4. Setelah dilakukan perawatan x, maka masalah klien akan teratasi yang dibuktikan oleh

1. Tingkat ansietas klien sedang atau ringan

2. Klien akan tetap dapat melakukan aktifitas (bermain) meski dalam kecemasan

3. Memiliki tanda tanda vital dalam batas normal untuk anakKaji dan dokumentasikan kecemasan klien (adaptif atau ringan, sedang, berat, maladaptive atau panik )Tingkat kecemasan menentukan tindakan keperawatan yang harus diberikan

Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan berbicara, bercerita dan bertanya dengan nada yang lembutGaya bicara seseorang dapat diidentifikasi tingkat kepanikannya, dan pengungkapan perasaan dipercaya dapat menurunkan cemas

Berikan rasa nyaman pada klien (genong bila perlu)Rasa nyaman akan memberikan ketenangan

Bantu orang tua untuk didak memperlihatkan kecemasan mereka di depan anakKecemasan juga dapat dipengaruhi kondisi sekitarnya

Instruksikan keluarga untuk terus mendampingi anakKeluarga adalah orang terdekat yang dapat selalu memberikan rasa tenang

Minta orang tua untuk membawakan mainan, pakaian atau benda kesayangan anak dari rumahMainan, pakaian dan benda kesayangan anak akan membuat perasaan seperti di rumah

Bermain dengan anak bersama orang tua atau bawa anak ke tempat bermain anak di rumah sakit dan libatkan anak dalam permainan serta dekatkan anak pada kondisi linkungan sosialnyaBermain dan berkomunikasi dengan orang lain sebagai pengalih perasaan cemas

BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Air Leak Sindrom adalah kelainan paru-paru pada bayi yang baru lahir. Pada kondisi ini, paru-paru bayi yang berisi udara mengalami kebocoran. Penanganan yang teat pada bayi akan mengurangi tingkat kematian.

2.2 Saran

1. Jika anak di diagnosis ALS, harus segera ditangani agar nyawa bayi terselamatkan.

2. Dilakukan tindakan yang cepat dan tepat1