alkohol dan remaja

65
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui begitu banyak fenomena- fenomena sosial yang terjadi di masyarakat kita. Masalah Napza termasuk dari masalah sosial yang sangat dikhawatirkan di indonesia bahkan di dunia. Tidak hanya dinegara berkembang, di negara maju pun masalah ini merupakan masalah serius yang perlu untuk segera diatasi. Masalah Napza merupakan masalah yang bisa merusak sebuah generasi. Dengan megkonsumsi Napza secara berlebihan, banyak sekali dampak negatif yang terjadi. Tidak hanya merusak moral, Napza juga berujung pada kematian akibat penyakit-penyakit serius yang dapat menjangkiti pengkonsumsinya. Napza adalah istilah penyebutan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Dampak negatif dari mengkonsumsi Napza tidak hanya akan dirasa bagi penggunanya, tapi juga bagi lingkungan sekitarnya. Pengguna Napza akan mengalami gangguan konsentrasi, penurunan daya ingat, penyimpangan tingkah laku, dan dampak negatif lainnya. Bagi lingkungan sekitar, pemakaian Napza akan berdampak 1

Upload: tofan

Post on 13-Jun-2015

11.923 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alkohol Dan Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang kita ketahui begitu banyak fenomena-fenomena sosial yang

terjadi di masyarakat kita. Masalah Napza termasuk dari masalah sosial yang

sangat dikhawatirkan di indonesia bahkan di dunia. Tidak hanya dinegara

berkembang, di negara maju pun masalah ini merupakan masalah serius yang

perlu untuk segera diatasi. Masalah Napza merupakan masalah yang bisa

merusak sebuah generasi. Dengan megkonsumsi Napza secara berlebihan,

banyak sekali dampak negatif yang terjadi. Tidak hanya merusak moral,

Napza juga berujung pada kematian akibat penyakit-penyakit serius yang

dapat menjangkiti pengkonsumsinya.

Napza adalah istilah penyebutan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif

lainnya. Dampak negatif dari mengkonsumsi Napza tidak hanya akan dirasa

bagi penggunanya, tapi juga bagi lingkungan sekitarnya. Pengguna Napza

akan mengalami gangguan konsentrasi, penurunan daya ingat, penyimpangan

tingkah laku, dan dampak negatif lainnya. Bagi lingkungan sekitar, pemakaian

Napza akan berdampak pada terjadinya perkelahian antar warga sehingga

dapat menyebabkan hubungan kekerabatan menjadi renggang bahkan putus,

menimbulkan penyakit sosial seperti free-sex, pencurian, dan sebagainya.

Penyalah gunaan Napza Akhir-akhir ini semakin merajalela. Yang lebih

parah nya lagi, penyebaran dan penggunaan Napza seperti menjadi suatu trend

terutama bagi kaum remaja, karna dimasa remajalah manusia selalu ingin

mencoba segala sesuatu yang ingin diketahuinya. Penyebaran Napza tidak

hanya terjadi dikota- kota besar, kini dikota-kota kecil atau didesa diberbagai

pelosok tanah air pemakai Napza bisa dijumpai.

Salah satu jenis Napza yang banyak disalah gunakan adalah Alkohol.

Alkohol banyak digunakan dan disalah gunakan karena dapat diterima secara

1

Page 2: Alkohol Dan Remaja

sosial. Ini semua dapat dimengerti karna kebanyakan masyarakat memang

mempunyai jenis minuman tertentu yang mengandung alkohol.

Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol

diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian.

Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan

proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi

bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90

menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan

cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan

menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.

Alkohol termasuk zat adiktif yang terdapat dalam minuman keras, artinya

zat tersebut dapat menimbulkan adiksi (addiction) yaitu ketagian dan

dependensi (ketergantungan). Penyalahgunaan atau ketergantungan Napza

jenis alkohol ini dapat menimbulkan Gangguan Mental Organik. yaitu

gangguan dalam fungsi berfikir, berperasaan dan berperilaku. Karena sifat

adiktifnya itu, maka orang yang meminumnya lama kelamaan tanpa disadari

akan menambah takaran atau dosis sampai pada dosis keracunan (intoksidasi)

atau mabuk.

Efek yang ditimbulkan oleh alkohol berbeda-beda, tergantung dari jumlah

atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Pemabuk atau pengguna alkohol yang

berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus,

penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan

kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat

ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih

buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.

Alkohol merupakan sesuatu yang memabukkan apabila dikonsumsi dan

apabila dikaji menurut ajaran agama maka alkohol merupakan hal yang

dilarang. Larangan agama Islam agar umat menjauhi meminum alkohol bukan

tanpa dasar maupun alasan. Di tinjau dari segala sisi, tidak ada yang

bermanfaat bagi kesehatan tubuh apabila seseorang menjadi pencandu

minuman alkohol. yang ada hanyalah kemudaratan.

2

Page 3: Alkohol Dan Remaja

Allah SWT dalam Alquran jauh-jauh hari sudah mengingatkan: "Hai

orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi,

(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan

keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar

kamu mendapat keberuntungan." (QS Al-Maidah 3:90)

Peringatan itu benar adanya, di jaman serba modern ini, ditengarai alkohol

merupakan penyebab nomor satu kecelakaan lalu lintas dan ketidak

harmonisan rumah tangga. Negara adidaya Amerika Serikat (AS) punya

catatan buruk mengenai hal ini. Selama tahun 1996, dari 17.126 jiwa

meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, 3.732 berhubungan dengan alkohol.

Masih ada lagi dampak negatif alkohol. Penelitian menunjukkan, setiap

konsumsi 2-3 gelas alkohol per hari, pada akhirnya dapat menganggu fungsi

jantung. Studi lain bahkan menyatakan alkohol bisa menimbulkan efek negatif

terhadap fisik bayi yang baru lahir.

Alkoholisme juga dikategorikan sebagai penyakit masyarakat atau sosial

pathology. Sebagai penyakit sosial, jelas alkoholisme merupakan berpengaruh

terhadap masyarakat dalam berbagai bentuk perilaku yang membawa dampak

negatif terhadap masyarakat sebagai akibat pemabukan atau efek alkohol yang

dialami seseorang. Di Indonesia diperkirakan pengguna minuman keras dan

narkoba mencapai 1 – 2 % dari total penduduk atau kira – kira 2 sampai 4 juta

jiwa.Berdasarkan data dan fakta tersebut, untuk melihat sejauh mana

pengetahuan remaja terutama alkoholic terhadap dampak konsumsi minuman

beralkohol, maka dilakukan penelitian ini.

B. Rumusan Masalah

Dari beberapa persoalan yang telah diidentifikasikan, maka masalah

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah minuman beralkohol sudah menjadi gaya hidup bagi remaja?

2. Bagaimana dampak minuman beralkohol terhadap remaja yang merupakan

faktor awal terjadinya penyimpangan-penyimpangan moral dan sosial

terhadap kehidupan bermasyarakat?

3. Sejauh mana minuman beralkohol dapat mempengaruhi kehidupan remaja

dalam hal menghambat keberhasilan yang akan dicapai?

3

Page 4: Alkohol Dan Remaja

4. Bagaimana minuman beralkohol bisa sangat diminati oleh kaum remaja?

5. Bagaimana dampak positif dan negatif setelah mengkonsumsi minuman

beralkohol, dan apakah minuman beralkohol menjadi salah satu syarat

dalam hubungan pertemanan untuk menjadi lebih erat?

6. Bagaimana efek yang terjadi akibat mengkonsomsi minuman beralkohol

dalam hal kesehatan?

7. Bagaimana cara untuk menghindari gaya hidup remaja yang rentan dengan

minuman beralkohol, sehingga terciptanya pola hidup sehat?

8. Bagaimana kaitan permasalahan minuman beralkohol terhadap salah satu

kebudayaan Indonesia yang memiliki budaya meminum minuman

beralkohol sejak dini?

9. Bagaimana budaya meminum minuman beralkohol menurut pandangan

Agama?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan cara yang

terbaik dalam hal merobah gaya hidup remaja yang erat dengan budaya

meminum minuman beralkohol menjadi pola hidup sehat remaja tanpa

alkohol. Untuk lebih spesifik lagi, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Minuman beralkohol sudah menjadi gaya hidup bagi remaja.

2. Dampak minuman beralkohol terhadap remaja yang merupakan faktor

awal terjadinya penyimpangan-penyimpangan moral dan sosial terhadap

kehidupan bermasyarakat.

3. Pengaruh minuman beralkohol terhadap kehidupan remaja dalam hal

menghambat keberhasilan yang akan dicapai

4. Remaja merupakan salah satu golongan masyarakat yang banyak meminati

minuman beralkohol.

5. Dampak positif dan negatif setelah mengkonsumsi minuman beralkohol,

dan minuman beralkohol menjadi salah satu syarat dalam hubungan

pertemanan untuk menjadi lebih erat.

4

Page 5: Alkohol Dan Remaja

6. Efek yang terjadi akibat mengkonsumsi minuman beralkohol dalam hal

kesehatan.

7. Cara untuk menghindari gaya hidup remaja yang rentan dengan minuman

beralkohol, sehingga terciptanya pola hidup sehat.

8. Kaitan permasalahan minuman beralkohol terhadap salah satu kebudayaan

Indonesia yang memiliki budaya meminum minuman beralkohol sejak

dini.

9. Budaya meminum minuman beralkohol menurut pandangan Agama.

D. Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menyajikan informasi yang

bermanfaat bagi para penderita ketergantungan Alkohol, keluarga para

penderita.

b. Bila dampak yang diakibatkan oleh minuman beralkohol telah diketahui,

maka akan berguna untuk mengurangi resiko yang terjadi baik dalam hal

kesehatan.

c. Bila dampak alkohol sebagai zat yang memabukkan telah diketahui, dan

menurut ajaran Islam meminum minuman yang memabukkan itu dilarang

dan haram hukumnya maka bermanfaat untuk membagun ahklak yang

baik dalam berhubungan sosial serta membangun keimanan dalam

beribadah dan hubungan yang erat antara manusia dan penciptanya.

d. Bila efek buruk yang terjadi akibat penggunaan alkohol di kalangan

remaja telah diketahui, maka bermanfaat untuk menyadarkan remaja

dalam hal bertindak dan menjalin hubungan pergaulan yang baik dan

sehat.

BAB II

METODE PENELITIAN

5

Page 6: Alkohol Dan Remaja

A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif

Metode penelitian yang akan digunakan penulis untuk meneliti

permasalahan Budaya Anti Alkohol Untuk Menciptakan Pola Hidup Sehat

Remaja adalah metode penelitian kualitatif. Karena metode penelitian

kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data

yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak (Sugiyono,

2007:3).

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Kesehatan dan Café and Lounge.

C. Sampel Sumber Data Penelitian

Beberapa sumber data yang akan peneliti wawancara, yaitu:

1. Terapis di Dinas Kesehatan

2. Badan Narkotika Propinsi

3. Pelayan di Café and Lounge

4. Pengguna alkohol

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang utama adalah peneliti

sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka

kemungkinan akan dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang

diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang

telah ditemukan melalui observasi, wawancara, dan data kepustakaan

(Sugiyono, 2007: 61).

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, ada tiga teknik yang peneliti gunakan, yaitu:

1. Observasi

6

Page 7: Alkohol Dan Remaja

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila

penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar

(Sugiyono, 2003: 139).

2. Wawancara

Wawancara dapat dipahami sebagai proses pembicaraan

(komunikasi lisan) antara dua orang atau lebih, yang dilakukan secara

langsung (tatap muka) melalui bentuk tanya-jawab untuk mencapai

tujuan tertentu.

3. Data Kepustakaan

Peneliti mengumpulkan data dari referensi buku-buku dan halaman

situs internet.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi

hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut,

selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya

dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan

data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara

berulang-ulang, ternyata data hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut

berkembang menjadi teori (Sugiyono, 2007: 89).

Penelitian kualitatif menggunakan data atau informasi yang didapat

langsung dari nara sumber dan pendapat para ahli yang relevan dengan subyek

penelitian. Data-data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif untuk

mendapatkan gambaran fakta yang akurat, kemudian dicocokkan dengan teori

yang digunakan. Peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam dan

studi kepustakaan sebagai acuan analisis.

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji

validitas dan realibilitas. Pada penelitian kualitatif, temuan atau data dapat

7

Page 8: Alkohol Dan Remaja

dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti

dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Peneliti akan melakukan penelitian dengan membandingkan dan

mencocokkan fakta-fakta yang didapat di lapangan dengan teori dan laporan

yang peneliti kerjakan.

BAB III

STUDI KEPUSTAKAAN

8

Page 9: Alkohol Dan Remaja

A. Sejarah Minuman Beralkohol

Sejak ribuan tahun yang lalu manusia sudah mengenal minuman

beralkohol, ini terbukti pada zaman rasulullah minuman beralkohol sudah

dikonsumsi oleh beberapa pengikutnya. Sebagai contoh seorang pedagang asal

Yaman pada suatu hari bertanya kepada Rasulullah. Dia bertanya tentang

kebiasaan masyarakat di tempat tinggalnya yang suka minum minuman keras

terbuat dari bahan padi-padian yang disebutnya mizr. Setelah Rasulullah

mengetahiu bahwa minuman tersebut memabukkan, maka Rasul pun

bersabda,"Setiap yang memabukkan sangatlah dilarang. Allah sudah membuat

ketentuan bahwa bagi mereka yang meminum minuman memabukkan, maka

di dalam minumannya itu akan berisi tinat al-khabal (keringat yang berasal

dari penghuni neraka)." (redaksi swaramuslim, 2005)

Apabila Ditinjau dari sisi budaya di Indonesia, masyarakat kita sudah

mengenal minuman beralkohol sejak zaman nenek moyang kita terdahulu,

minuman beralkohol sudah merupakan warisan yang diketahui secara turun

temurun sehingga dibeberapa daerah tertentu meminum minuman beralkohol

sudah merupakan suatu tradisi kebudayaan bagi masyarakat yang tinggal di

daerah tersebut.

Oleh karena itu minuman beralkohol tidak lagi merupakan sesuatu yang

baru dalam masyarakat, minuman beralkohol sudah dikenal sejak lama dan

bersifat merugikan karna dapat memabukkan.

B. Pengertian Minuman Beralkohol

Alkohol merupakan zat aktif yang terdapat dari berbagai jenis minuman

keras, alkohol merupakan zat yang mengandung etanol yang berfungsi

menekan syaraf pusat. Alkohol merupakan salah satu zat yang paling banyak

digunakan dan disalahgunakan karena dapat diterima secara sosial. Ini semua

dapat dimengerti karna kebanyakan masyarakat memang mempunyai jenis

minuman tertentu yang mengandung alkohol.(visimedia,2006:65)

9

Page 10: Alkohol Dan Remaja

Minuman beralkohol merupakan minuman keras yang merupakan jenis

Napza yang mengandung alkohol, tidak peduli berapa kandungan alkohol

yang terdapat didalamnya. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah

mengeluarkan fatwa bahwa setetes alkohol saja dalam minuman hukumnya

sudah haram.

Alkohol termasuk zat adiktif, artinya zat tersebut dapat menimbulkan

adiksi (addiction) yaitu ketagihan dan dependensi (ketergantungan).

Penyalahgunaan atau ketergantungan Napza jenis alkohol ini dapat

menimbulkan gangguan mental organic yaitu gangguan dalam fungsi berfikir,

berperasaan dan bertingkah laku. (Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater,

2006:52)

C. Proses Terjadinya Alkohol

Minuman beralkohol dibuat dengan cara fermentasi khamir dari bahan

baku yang mengandung pati atau gula tinggi. Bahan baku yang umum dipakai

adalah biji-bijian (seperti jagung, beras, gandum dan barley), umbi-umbian

(seperti kentang dan ubi kayu), buah-buahan (seperti anggur, apel, pear,

cherry), tanaman palem (seperti aren, kelapa, siwalan, nipah), gula tebu dan

gula beet, serta molases.

Lamanya proses fermentasi tergantung kepada bahan dan jenis produk

yang akan dihasilkan. Proses pemeraman singkat (fermentasai tidak

sempurna) yang berlangsung sekitar 1 - 2 minggu dapat menghasilkan produk

dengan kandungan etanol 3 - 8 % Contohnya adalah produk bir. Sedangkan

proses pemeraman yang lebih panjang (fermentasi sempurna) yang dapat

mencapai waktu bulanan bahkan tahunan seperti dalam pembuatan wine dapat

menghasilkan produk dengan kandungan etanol sekitar 7-18 %.

Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman beralkohol

biasanya berkisar sekitar 18% karena pada umumnya khamir tidak dapat hidup

pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 18%. Jadi untuk

menghasilkan minuman beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih

tinggi, dilakukan proses distilasi terhadap produk yang dihasilkan melalui

proses fermentasi. Kelompok produk yang dihasilkan dinamakan distilled

10

Page 11: Alkohol Dan Remaja

beverages. Cara produksi yang lain untuk menghasilkan minuman berkadar

etanol tinggi adalah dengan cara mencampur produk hasil fermentasi dengan

produk hasil distilasi. Contohnya adalah produk port wine dan sherry yang

termasuk kelompok fortified wine. Pada produk tertentu, untuk menghasilkan

cita rasa yang diinginkan, dapat dilakukan penambahan bahan-bahan tertentu

seoerti herba, buah-buahan ataupun bahan flavoring.

(http://www.halalguide.info, Dialog Jumat Republika)

D. Jenis-jenis Minuman Beralkohol

Secara umum wine dan brandy merupakan minuman beralkohol yang

dibuat dari buah anggur dan bir terbuat dari barley. Akan tetapi dapat juga

terbuat dari campuran beberapa jenis biji-bijian. Minuman beralkohol yang

dibuat dari campuran beberapa jenis biji-bijian dikenal dengan nama whisky.

Jenis-jenis whisky seperti scotch, rye, dan bourbon menunjukkan jenis biji-

bijian utama yang digunakan dengan tambahan biji-bijan lain.

Dua jenis distilled beverages yang paling umum adalah vodka dan gin.

Vodka dapat merupakan hasil distilasi dari hasil fermentasi berbagai jenis

bahan dimana biji-bijian dan kentang merupakan sumber yang paling umum.

Karakteristik vodka yang utama adalah dilakukannya proses distilasi secara

tuntas sehingga aroma bahan asal sudah tidak tersisa sama sekali. Sedangkan

gin merupakan hasil distilat seperti vodka yang diberi flavor dengan cara

menambahkan herba ataupun jenis-jenis tumbuhan lain khususnya juniper

berries. Nama gin sendiri berasal dari nama minuman genever yang berasal

dari Belanda yang berarti juniper.

Melalui uraian jenis-jenis minuman beralkohol di atas, diharapkan

konsumen muslim menghindarkan diri dari penggunaannya. Ir. Muti

Arintawati MSi, auditor LP POM MUI Kandungan beberapa minuman

beralkohol dapat dilihat pada tabel berikut:

11

3.1 Kandungan Etanol Minuman Beralkohol

Page 12: Alkohol Dan Remaja

Jenis Minuman Kandungan Etanol (%)

Bir 3 – 5

Wine 9 – 18

Anggur Obat 9 – 18

Liquor Min. 24

Whisky Min. 30

Brandy Min. 30

Genever Min. 30

Cognac Min. 35

Gin Min. 38

Arak Min. 38

Rum Min. 38

Vodka Min. 40

(http://www.halalguide.info, Dialog Jumat Republika)

E. Minuman Beralkohol Berdasarkan Keppres

Berdasarkan Keppres No.3 tahun 1997 tentang pengawasan dan

pengendalian Minuman Beralkohol:

Pasal 3 ayat (1) minuman beralkohol dibagi dalam 3 golongan :

Gol A : Kadar etanol 1-5% (Bir Bintang dan Green Sands)

Gol B : Kadar etanol 5-20% (Anggur Malaga)

Gol C : Kadar etanol 20-55% (Brandy, Whisky)

Pasal 3 ayat (2) untuk golongan B dan C: Produksi, Pengedaran, dan

penjualannya ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan.

Pasal 5 ayat (1) golongan B dan C tidak boleh dijual ditempat umum

kecuali di Hotel, Bar, Restaurant, dan di tempat lain yang ditentukan oleh

Bupati/Walikota, Kepala Daerah Tingkat II dan Gubernur DKI (Khusus

untuk DKI)

Pasal 5 ayat (2) yang dimaksudkan tempat tertentu itu tidak boleh dekat

tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dan tempat tertentu lain yang

ditentukan oleh pejabat tersebut diatas.

12

Page 13: Alkohol Dan Remaja

F. Pandangan Agama ISLAM Terhadap Minuman Beralkohol

Alkohol merupakan zat atau bahan yang berdampak negatif bagi kesehatan

manusia sebagaimana halnya dengan narkotika. Dalam agama (islam)

konsumsi alkohol (khamar) dilarang (haram hukumnya) sebagaimana tersurat

dalam kitab suci Al-quran.

Allah swt. Berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 219 dan surat Al

Maidah ayat 90, yang artinya :

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (alkohol/minuman keras)

dan judi: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi

manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya” (Q.S. Al

Baqarah, 2 : 219)

“Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamar,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah

perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (Q.S. Al Maidah, 5 : 90)

Sementara itu Nabi Muhammad saw. bersabda sebagaimana yang

diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar r.a., yang artinya :

“Setiap zat, bahan, atau minuman yang dapat memabukkan dan

melemahkan (akal sehat) adalah khamar dan setiap khamar adalah haram”

(H.R. Abdullah bin Umar r.a.)

Dari hadist ini dapat disimpulkan bahwa meskipun hanya kata khamar atau

minuman keras (alkohol) yang tersurat dalam kitab suci Al Qur’an, hal ini

juga berlaku bagi zat atau bahan lainnya seperti ganja, heroin, kokain,

amphetamine dan bahan-bahan lainnya yang akan muncul kemudian juga

haram hukumnya.

Jika diambil pengertian yang tersurat didalam ayat dan hadist tersebut

diatas, maka alkohol hukumnya haram dikonsumsi baik dari segi agama

ataupun UU (undang-undang). Seseorang yang mengkonsumsi alkohol tidak

lagi dapat membedakan mana yang mudharat dan mana yang manfaat, mana

yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal dan mana yang haram,

mana yang boleh dan yang tidak boleh, serta mana yang melanggar hukum

dan yang tidak melanggar hukum.

13

Page 14: Alkohol Dan Remaja

G. Pengaruh Alkohol Terhadap Tubuh

Alkohol langsung masuk ke sirkulasi darah sehingga langsung

mempengaruhi semua sistem didalam tubuh.

Pengaruh yang nyata antara lain:

1. Konsumsi alkohol yang berat akan menyebabkan sirosis (pengerasan) dan

kanker hati.

2. Anak-anak peminum alkohol lebih berisiko untuk juga menjadi pecandu

alkohol.

3. Minum alkohol berlebihan akan menurunkan kadar testosterone tubuh dan

menyebabkan impotensi pada pria.

Minum alkohol dapat menyebabkan cedera berat atau kematian. Efek

jangka panjang pengguna alkohol yang berat meliputi hilangnya nafsu makan,

kekurangan vitamin, gangguan lambung, impotensi, kerusakan hati, jantung

dan susunan saraf otak dan kemunduran daya ingat. Alkohol menghalangi

sampainya pesan ke otak sehingga mengubah persepsi anda, emosi, koordinasi

dan juga persepsi penglihatan dan pendengaran.

Alkohol menurunkan kemampuan menilai dan menahan diri sehingga

dapat menimbulkan tingkah laku berisiko, termasuk seks tak terlindung, yang

selanjutnya mengarah ke risiko HIV/AIDS dan penyakit hubungan seksual

lain, serta kehamilan yang tidak dikehendaki. Alkohol juga menghambat

koordinasi, memperlambat reaksi, menumpulkan indera dan menghambat

daya ingat (memori). Ini sangat berkaitan dengan kecelakaan lalulintas yang

sering sekali terjadi dan sudah lama diketahui.

Berikut ini adalah merupakan pengaruh alkohol terhadap Seksualitas:

1. Menurunkan sensitivitas vagina dan klitoris

2. Menurunkan keraguan dan Nervous

3. Kebanyakan: menurunkan kenikmatan seksual

4. Alkohol juga bisa mengurangi kecendrungan untuk memakai kondom

5. Kelebihan alkohol, kemampuan seks menurun, penis sulit ereksi

6. Alkohol-kecendrungan memaksakan aktivitas seksual jika diinginkan laki-

laki

14

Page 15: Alkohol Dan Remaja

(Sumber: Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba. Jakarta: Visi Media, 2006)

H. Alkohol dan Zat Adiktif Lainnya

Alkohol Inhalansia

(ngelem)

Tembakau

(Rokok)

Kafein

Umur Pengguna 14 – 50 tahun 6 – 17 tahun 10 – 62 tahun 16 – 62 tahun

Tempat penjualan

Supermarket

tertentu, Toko

minuman, Toko

jamu, warung,

Circle K, Café &

Lounge, Tempat

hiburan malam

Toko buku, toko

bangunan,

supermarket,

minimarket,

warung-warung

Supermarket,

minimarket,

pedagang eceran,

warung-warung,

Supermarket,

minimarket, dan

warung-warung

Efek

Mempengaruhi

koordinasi anggita

tubuh, akal sehat,

tingkat energy,

dorongan seksual,

dan nafsu makan

menyebabkan

perasaan euforia,

kegembiraan, dan

sensasi

mengambang yang

menyenangkan, ilusi sensorik,

halusinasi auditoris

dan visual, agresif,

kejang-kejang

Peningkatan

denyut jantung,

tekanan darah,

gangguan

konsentrasi, nyeri

kepala, gangguan

pencernaan

Meningkatkan

kerja otot, gairah

seseorang,

kesiagaan, tekanan

darah, melebarkan

bronkhus,

mengiritasi

lambung, produksi

getah lambung

meningkat

Akibat jangka

panjang

Impotensi,

gangguan lambung,

keruakan hati,

jantung, resiko

kanker,

kemunduran daya

ingat, HIV/AIDS

dan kematian

menyebabkan

kerusakan otak,

hati dan ginjal

yang ireversibel

dan kerusakan otot

yang permanen

Penyakit paru-paru,

kanker mulut,

jantung koroner

Menyebabkan

aritma jantung,

vasokonstriksi

pembuluh darah

otak

Kelas ekonomi

Kelas bawah

hingga kelas

menengah ke atas

Golongan kurang

mampu/anak

jalanan

Kelas bawah

hingga kelas

menengah ke atas

Kelas bawah

hingga kelas

menengah ke atas

Alkohol Inhalansia

(ngelem)

Tembakau

(Rokok)

Kafein

Ketergantungan iya iya iya Ada (ringan)

15

3.2 Tabel Perbandingan Antara Alkohol dan Zat Adiktif Lainnya

Page 16: Alkohol Dan Remaja

Gejala fisik (yang

tampak)

Cadel, Mata jereng,

Muka merah,

Mudah marah dan

tersinggung, bicara

ngelantur.

Sempoyongan,

mual

menggumam,

penurunan

kecepatan bicara,

dan ataksia

Bibir dan gusi

hitam, bau mulut

tidak sedap, gigi

kuning, kuku jari

kotor atau agak

kekuningan

Warna gigi

menguning

Saksi hukum Ada Tidak ada

Ada (denda

merokok ditempat

umum, didaerah

tertentu)

Tidak ada

Faktor awal

penyebab

pemakaian

Coba-coba atau

pengaruh teman-

teman, depresi,

keluarga

Faktor lingkungan

kehidupan sehari-

hari

Coba-coba atau

faktor lingkungan,

baik keluarga

sekolah dan tempat

tinggal

Faktor lingkungan

(keluarga, kuliah

dan kantor)

Pengaruh terhadap

ibu hamil

Kelainan pada

janin (fetal alcohol

syndrome)

-

Gangguan

kehamilan dan

janin

Cacad seperti

palatoskisis,

kelainan jantung,

jumlah jari tangan

atau kaki tidak

lengkap

Sindrom putus

(Apabila

pemakaian

dihentikan)

Gemetaran, kasar

pada tangan,

hiperaktivitas atau

keringat

berlebihan,

kecemasan dan

ketakutan

susah tidur,

iritabilitas,

kegugupan,

berkeringat, mual,

muntah, kadang-

kadang disertai

waham dan

halusinasi

Ketagihan

tembakau

(craving), mudah

tersinggung,

gelisah, nyeri

kepala, mengantuk,

gangguan

pencernaan dan

konsentrasi

Gelisah, gugup,

mudah

tersinggung, nyeri

kepala, gemetar,

letargi, tak mampu

bekerja efektif,

hidung beringus,

mual, kadang

depresi

I. Teori Psikologis Remaja

16

Page 17: Alkohol Dan Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak dan

masa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja

terdiri dari masa remaja awal (10–14 tahun), masa remaja penengahan (14–17

tahun) dan masa remaja akhir (17–19 tahun), Pada masa remaja, banyak

terjadi perubahan baik biologis psikologis maupun sosial. Tetapi umumnya

proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan

(psikososial).

Seorang remaja tidak lagi dapat disebut sebagai anak kecil, tetapi belum

juga dapat dianggap sebagai orang dewasa. Disatu sisi ia ingin bebas dan

mandiri, lepas dari pengaruh orang-tua, disisi lain pada dasarnya ia tetap

membutuhkan bantuan, dukungan serta perlindungan orang-tuanya. Orang-tua

sering tidak mengetahui atau memahami perubahan yang terjadi sehingga

tidak menyadari bahwa anak mereka telah tumbuh menjadi seorang remaja,

bukan lagi anak yang selalu perlu dibantu. Orang-tua menjadi bingung

menghadapi labilitas emosi dan perilaku remaja, sehingga tidak jarang terjadi

konflik diantara keduanya.

Apabila konflik antara orang–tua dan remaja, menjadi berlarut-larut dapat

menimbulkan berbagai hal yang negatif, baik bagi remaja itu sendiri maupun

dalam hubungan antara dirinya dengan orang-tuanya. Kondisi demikian

merupakan suatu stresor bagi remaja yang dapat menimbulkan berbagai

permasalahan yang kompleks, baik fisik, psikologik maupun sosial termasuk

pendidikan. Antara lain dapat timbul berbagai keluhan fisik yang tidak jelas

penyebabnya, maupun berbagai permasalahan yang berdampak sosial seperti

malas sekolah, membolos, ikut perkelahian antara pelajar (tawuran) dan

menyalahgunakan NAPZA.

Kondisi seperti ini, bila tidak segera diatasi dapat berlanjut sampai dewasa

dan dapat berkembang ke arah yang lebih negatif. Antara lain dapat timbul

masalah maupun gangguan kejiwaan dari yang ringan sampai berat. Apabila

pada kenyataannya perhatian masyarakat lebih terfokus pada upaya

meningkatkan kesehatan fisik semata, kurang memperhatikan faktor non fisik

(intelektual, mental emosional dan psikososial). Padahal faktor tersebut

merupakan penentu dalam keberhasilan seorang remaja dikemudian hari.

17

Page 18: Alkohol Dan Remaja

Faktor non–fisik yang berpengaruh pada remaja adalah lingkungan, yang

meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah serta lingkungan

masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu orang tua atau orang yang

berhubungan dengan remaja perlu mengetahui ciri perkembangan jiwa remaja,

pengaruh lingkungan terhadap perkembangan jiwa remaja serta masalah

maupun gangguan jiwa remaja. Pengetahuan tersebut dapat membantu

mendeteksi secara dini bila terjadi perubahan yang menjurus kepada hal yang

negatif.

J. Pola Hidup Sehat

Hidup yang sehat merupakan idaman bagi setiap manusia. Tetapi kita

sebagai manusia tidak peka terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul

kapan saja. Pola hidup sehat merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk

mencegah timbulnya berbagai penyakit baik yang disebabkan oleh makanan

dan minuman yang dikonsumsi ataupun dari lingkungan dan gaya hidup. Ada

beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat

buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa

terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut

adalah antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak

sampai dengan mengkonsumsi snack yang berkalori tinggi hingga

mengkonsumsi Narkotika dan minuman keras sebagai pegaruh dari gaya

hidup modern saat ini.

Kemakmuran meningkat, gaya hidup juga meningkat mengikutinya, tetapi

apakah Keadaan Kondisi Kesehatan kita meningkat juga? Untuk mengimbangi

masuknya Lemak Jenuh (Omega 6) dari Menu Makanan kita dan juga

meningkatnya produksi Kolesterol Jahat (LDL) yang diproduksi dalam hati

(liver) yang disebabkan Stress maupun Depresi karena Tekanan Keadaan yang

mempengaruhi kita pada jaman ini, maka harus meningkatkan konsumsi Menu

Makanan Sehat, sebagai berikut :

1. Meningkatkan Jumlah Lemak tidak Jenuh Ganda dalam Menu Makanan.

2. Meningkatkan Jumlah Menu Makanan berserat Tinggi.

18

Page 19: Alkohol Dan Remaja

3. Meningkatkan konsumsi Sayuran dan Buah-buahan berserat tinggi.

Melakukan aktifitas fisik atau berolahraga secara teratur untuk dapat

meningkatkan metabolisme tubuh secara menyeluruh, maka pembakaran

Lemak dan kolesterol juga meningkatkan serta memperlancarkan peredaran

dan sirkulasi darah pada seluruh tubuh kita dan juga penting sekali untuk

latihan untuk otot-otot pada jaringan jantung kita. Keberhasilan yang dicapai

dari olahraga bergantung sesuai dengan kadar kegiatan olahraga dan

keteraturannya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing pribadi.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tentunya kita sebagai manusia pasti

sering mengalami hal-hal yang tidak diinginkan muncul tiba-tiba sehingga

mengakibatkan kepanikan dan strees yang tinggi. Stress telah menyerang

tanpa disadari oleh yang mengalaminya, Stress mempengaruhi dan

meningkatkan hormon stress dalam tubuh yang berakibat naiknya tekanan

darah dan pada umum stress mendorong kegiatan yang merugikan dan

merusak, seperti minum minuman keras, merokok, bergaul secara bebas,

narkotik dan lain-lain.

Oleh karna itu kita sebagai mahkluk ciptaan tuhan yang dibekali oleh akal

pikiran yang sehat maka kita wajib untuk menjaga segala sesuatu yang diberi

oleh Yang Maha Kuasa kepada kita. Dalam hal menjaga kesehatan rohani dan

jasmani ini, kita dapat melakukan berbagai upaya, baik dalam hal pendekatan

diri kepada tuhan dan menghindari hal-hal yang dapat merugikan diri kita

sendiri, terutama mengikuti gaya hidup metropolis yang rentan dengan

minuman beralkohol dan penggunaan narkoba. Ini semua merupakan salah

satu upaya kita sebagai mahkluk ciptaan tuhan untuk berterima kasih kepada

Nya dan untuk menjalani hidup sebaik mungkin sehingga tidak menggangu

segala aktifitas dan cita-cita yang ingin kita capai.

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

19

Page 20: Alkohol Dan Remaja

A. Temuan Penelitian

1. Dinas Kesehatan Kota BandungVisi, Misi dan Strategi pembangunan Kesehatan di Kota Bandungi. Visi

Keinginan, harapan serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi

pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan yaitu: “Bandung

Sehat 2007”, maka seluruh pelaku kesehatan bersama seluruh

elemen masyarakat Kota Bandung harus memahami akan makna dari

visi tersebut, yaitu pada saat itu masyarakat Kota Bandung:

Hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat

Memiliki kemampuan hidup sehat

Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil merata

Memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

Visi pembangunan kesehatan tersebut harus mendukung terwujudnya

Visi Kota Bandung “Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang

Bermartabat” (Bersih Makmur, Taat dan Bersahabat) Demikian

pula mendukung visi pembangunan kesehatan Republik Indonesia

yaitu “Indonesia Sehat 2010”

ii. Misi

Untuk merealisasikan visi Bandung Sehat 2007, maka ditetapkan “Misi Pembangunan Kesehatan” sebagai berikut: Menggerakkan pembangunan Kota Bandung berwawasan

kesehatan

Memelihara serta meningkatkan kesehatan individu,

keluarga dan masyarakat serta lingkungannyab sehingga mandiri

untuk hidup sehat

Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

bermutu, merata dan terjangkau

Mengembangkan sumber daya manusia kesehatan yang

berkualitas dan professional

Meningkatkan dan mengembangkan pembiayaan kesehatan

20

Page 21: Alkohol Dan Remaja

iii. Strategi

Agar “Bandung Sehat 2007” dapat terlaksana dan terwujud maka digunakan strategi operasional sebagai berikut: Menggerakkan semua potensi dalam pembangunan

kesehatan berwawasan kesehatan

Membentuk kemitraan dalam usaha bersama untuk

mewujudkan Bandung Sehat 2007

Meningkatkan kualitas kegiatan promosi kesehatan

Memahami dan melaksanakan berbagai kewenangan

bidang kesehatan

Meningkatkan manajemen kualitas pelayanan kesehatan

Memperluas kerjasama bidang kesehatan dalam

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan

Mengoptimalkan Sistim Informasi Kesehatan (SIK)

Meningkatkan advokasi bidang kesehatan dalam

peningkatan proporsi anggaran bidang kesehatan

Meningkatkan pembiayaan kesehatan bersumber daya

masyarakat

4.1 Hasil Standar Pelayanan Minimal Kota Bandung Tahun 2006

21

Page 22: Alkohol Dan Remaja

(Sumber: Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2006)

22

Page 23: Alkohol Dan Remaja

2. Badan Narkotika Nasional

BNN adalah lembaga Pemerintah non struktural yang berada dibawah

dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BNN beranggotakan 25

instansi Pemerintah terkait, yaitu Pejabat Eselon I, dari Departemen-

departemen, Kementerian Negara, Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI.

BNN diketuai oleh seorang Ketua, dalam hal ini Kepala Kepolisian

Republik Indonesia.

Tugas Pokok BNN adalah membantu Presiden dalam:

a. Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam penyusunan

kebijakan dan pelaksanaannya di bidang ketersediaan, pencegahan,

dan pemberantasan penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkotika,

psikotropika, prekursor, dan bahan/zat adiktif lainnya

b. Melaksanakan pencegahan, dan pemberantasan penyalahgunaan dan

pengedaran gelap narkotika, psikotropika, precursor dan bahan adiktif

lainnya, dengan membentuk satuan tugas-satuan tugas yang terdiri dari

unsur-unsur instansi Pemerintah terkait, sesuai dengan tugas, fungsi

dan kewenangannya masing-masing.

BNN mempunyai fungsi:

Koordinasi instansi pemerintah terkait dalam penyiapan dan

penyusunan kebijakan dibidang ketersediaan, pencegahan, dan

pemberantasan penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkotika,

psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya

23

Page 24: Alkohol Dan Remaja

Pengkoordinasian instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan

kebijakan di bidang ketersediaan, pencegahan dan pemberantasan

penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkotika, psikotropika,

prekursor dan zat adiktif lainnya

Pengkoordinasian instansi Pemerintah terkait dalam kegiatan

pengadaan, pengendalian dan pengawasan narkotika, psikotropika,

prekursor dan zat adiktif lainnya

Pengoperasian satuan tugas-satuan tugas yang terdiri dari instansi

pemerintah terkait dalam pencegahan dan pemberantasan

penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkotika, psikotropika,

prekursor dan zat adiktif lainnya, sesuai dengan bidang tugas masing-

masing

Pemutusan jaringan pengedaran gelap narkotika, psikotropika,

prekursor dan zat adiktif lainnya melalui satuan tugas-satuan tugas

Pelaksanaan kerjasama nasional, regional dan internasional dalam

penanggulangan permasalahan narkotika, psikotropika, prekursor dan

zat adiktif lainnya

Pembangunan dan pengembangan system informasi dan laboratorium

narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya

Di tiap Propinsi, Kabupaten dan Kota, dibentuk Badan Narkotika

Propinsi (BNP) dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK). BNP

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur, dan BNK

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota.

24

Page 25: Alkohol Dan Remaja

4.2 Perilaku Penyalahgunaan Narkoba Menurut Jenis Narkoba yang Disalahgunakan di RSKO Fatmawati Jakarta, 1999-2003

(Sumber: RSKO, Jakarta, 2003)

4.3 Barang Bukti Miras

(Sumber: Data Mabes POLRI, September 2003)

25

Page 26: Alkohol Dan Remaja

3. Analisis Poster

4.4 POSTER Badan Narkotika Nasional

Badan Narkotika Nasional sudah mengeluarkan beberapa poster

sebagai larangan dan upaya untuk mencegah peningkatan jumlah

pengkonsumsian narkoba, namun hal ini tidaklah sangat berpengaruh.

26

Page 27: Alkohol Dan Remaja

Mungkin disebabkan oleh pesan yang disampaikan lewat poster tidak

dapat diserap masyarakat banyak atau penempatan poster yang tidak

sesuai.

Berikut penjelasan secara menyeluruh apa yang dimaksud dengan

poster dan bagaimana menciptakan sebuah poster yang baik.

Poster merupakan medium komunikasi yang efektif untuk

menyampaikan pesan yang singkat tetapi padat, dan impresif karena

ukuran yang relatif besar. Perbedaan mendasar poster dengan media

promosi lainnya adalah poster dibaca orang yang sedang bergerak,

mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur,

booklet, flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau

sesaat sambil berdiri. Karena itu poster harus dapat menarik perhatian

pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya harus

dimengerti.

Tujuan poster adalah sebagai:

Mengumumkan / memperkenalkan suatu acara

Mempromosikan layanan / jasa

Menjual suatu produk

Membentuk sikap atau pandangan (propaganda)

Tipikal poster yang baik adalah sebagai berikut:

Berhasil menyampaikan informasi secara cepat

Ide dan isi yang menarik perhatian

Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan

Menggunakan warna-warna mencolok

Menerapkan prinsip ’simplicity’

Penerapan prinsip-prinsip desain akan menentukan kualitas poster:

1. Balance, ada 2 jenis keseimbangan yang bisa diterapkan umumnya.

Keseimbangan bisa dicapai secara simetris, garis-garis imajiner, baik

27

Page 28: Alkohol Dan Remaja

vertikal atau horizontal dapat digunakan untuk mencapai

keseimbangan, walaupun tidak simetris.

2. Movement, alur baca. Alur baca yang diatur secara sistematis oleh

desainer untuk mengarahkan ‘mata pembaca’ dalam menelusuri

informasi, satu bagian ke bagian lain pada poster.

3. Emphasis, penekanan. Prinsip ini yang terpenting dalam mendesain

poster. Penekanan bisa dicapai dengan membuat slogan / judul, atau

ilustrasi / foto jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan

urutan prioritas. Penekanan bisa dicapai dengan:

- Perbandingan ukuran

- Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar

- Perbedaan warna yang mencolok

- Memanfaatkan ‘white space’ atau bidang kosong

- Perbedaan jenis, ukuran dan warna huruf

4. Unity, kesatuan. Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau

dipisah sedemikianrupa menjadi kelompok-kelompok informasi.

Misalnya nama gedung harus dekat dengan teks alamat. Splash diskon

jangan berjauhan dengan produk yang dimaksud. Kesatuan

dapatdicapai dengan:

- Mendekatkan beberapa elemen desain, dibuat ‘overlapping’

- Menggunakan bidang kotak / lingkaran

- Memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi

- Perbedaan warna background

5. Specific appeal, penampilan / kesan. Poster dirancang untuk keperluan

khusus berdasarkan suatu tema. Hal ini untuk memberikan ‘kesan’

suatu sentuhan yang sesuai dengan produk, acara atau layanan. Poster

untuk parfum wanita sebaiknya terkesan feminin, lembut atau

dekoratif. Poster untuk menjual truk, sebaiknya menggunakan warna-

warna yang berat, huruf-huruf yang tebal dan masif.

Berikut merupakan hal-hal yang harus diterapkan untuk menciptakan

suatu poster yang baik dari segi desain. Dalam menciptakan sebuah poster

28

Page 29: Alkohol Dan Remaja

juga dibutuhkan pengolahan digital yang baik, sehingga poster bisa lebih

menarik dan pesan yang diberikan akan sampai atau dapat diingat oleh

masyarakat yang malihatnya.

4. Persentase Kebiasaan Negatif Remaja

Tiga kebiasaan yang dapat berakibat negatif pada kesehatan remaja

adalah merokok, minum minuman keras dan obat terlarang, permasalahan

terhadap permasalahan tersebut akan dibahas dalam bab ini.

Ditinjau dari jenis kelamin, remaja laki-laki yang merokok jumlahnya

lebih banyak dari pada remaja perempuan. Lebih dari 70 persen responden

laki-laki menyatakan pernah merokok sedangkan remaja perempuan hanya

kurang dari sepersepuluh dari total responden. Kemudian dari remaja yang

pernah merokok itu, mereka yang masih merokok saat ini terdiri dari yang

merokok secara teratur dan kadang-kadang. Yang merokok secara teratur

berjumlah 45 persen dari laki-laki dan 3,5 persen dari remaja perempuan

yang pernah merokok.

Sedangkan yang menyatakan hanya kadang-kadang merokok saat ini

jumlah persentase laki-laki lebih banyak dibanding dengan remaja

perempuan kota maupun desa. Sedikitnya jumlah remaja perempuan yang

menyatakan masih merokok barangkali karena masih berlakunya

anggapan umum di masyarakat bahwa merokok adalah konsumsi untuk

laki-laki. Sehingga

walaupun

perempuan

merokok

umumnya hanya

sekali-sekali saja

dan cenderung

tidak mau

mengakui.

Sedangkan jika

ditinjau dari

29

Page 30: Alkohol Dan Remaja

daerah tempat tinggal tidak menunjukkan perbedaan mencolok antara kota

dan desa dalam hal merokok.

Seperti juga dalam hal merokok, remaja laki-laki yang pernah dan

sekarang masih minum minuman keras, serta yang pernah dan sekarang

masih menggunakan obat/napza menunjukkan persentase yang jauh lebih

tinggi daripada perempuan. 42,2 persen remaja laki-laki di kota dan 35,7

persen remaja laki-laki desa yang pernah minum minuman keras dan

sekitar 3 persen remaja wanita (kota dan desa) yang pernah minum

minuman keras. Perlu dicatat disini bahwa yang dimaksudkan dengan

minum minuman keras adalah dalam arti memang sengaja minum untuk

mabuk, jadi bukan seperti yang dilakukan dalam upacara adat atau agama

tertentu.

Sedangkan 22,4 persen remaja laki-laki dikota dan 10,4 persen remaja

laki-laki di desa, pernah menggunakan obat terlarang atau napza. Jika

dilihat jumlah remaja yang pernah pakai napza tersebut, yang sekarang

masih pakai obat hanya 7,1 persen (untuk remaja laki-laki kota), 8 persen

untuk laki-laki desa) berarti sudah ada kesadaran dari beberapa pemakai

napza untuk tidak meneruskan kebiasaannya memakai obat. Tetapi

walaupun demikian diharapkan organisasi dan lembaga yang beraktivitas

dalam memerangi narkoba

atau napza seperti

Departemen Kesehatan,

sekolah, LSM serta

organisasi-organisasi

remaja harus tetap

melakukan penyuluhan

dan kampanye anti

narkoba agar persentase

ini terus menurun.

30

Page 31: Alkohol Dan Remaja

5. Rata-rata Umur Pertama Kali

4.5 Rata-rata Umur Pertama Kali Menurut Daerah Tempat Tinggal

Merokok(tahun)

Minum Miras (tahun)

Memakai narkoba (tahun)

Kota Desa Kota Desa Kota DesaRata rata umur pertama kali

15 16 17 16 17 17

Umur terendah pertama kali

5 4 7 8 12 13

Walaupun dari segi persentase atau jumlah menunjukkan angka yang

kecil, tetapi ini bukan berarti "masih aman", apalagi jika kita melihat umur

pertama kali merokok, minum atau menggunakan obat/napza yang

merupakan usia yang sangat dini untuk mulai melakukan perilaku berisiko.

Hal ini perlu ditelusuri lagi mengapa hal seperti itu dapat terjadi.

Tampaknya usia 16-17 tahun adalah usia dimana seorang remaja mulai

ingin mencoba melakukan sesuatu yang baru terbukti pula dengan rata-rata

umur pertama mereka bersentuhan dengan ketiga perilaku berisiko. Dari

semua responden rata-rata umur pertama kali merokok dan minum

minuman keras adalah 16 tahun, sedangkan rata-rata umur pertama

menggunakan obat adalah 17 tahun.

6. Alasan Megapa Remaja Melakukan Perilaku Beresiko

Tentang alasan mengapa para remaja melakukan perilaku beresiko

tersebut pertama kalinya, kebanyakan jawaban adalah mencoba. Karna

pada masa remaja timbul dorongan yang kuat untuk mengeksplorasi dunia

sekitarnya, dorongan untuk mencoba hal-hal baru, dorongan untuk

mencari pengalaman hidup baru termasuk pengalaman mencoba zat

adiktif.

Pengalaman mencoba zat adiktif ini terutama minuman beralkohol

adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. Sudah menjadi gambaran

umum bahwa kelompok yang paling banyak terlibat mengkonsumsi

31

Page 32: Alkohol Dan Remaja

Keluarga

Masyarakat

Remaja

minuman beralkohol adalah kelompok remaja. Dari sudut pandang

psikososial perilaku menyimpang ini terjadi akibat negatif dari interaksi 3

kutub sosial yang tidak kondusif (tidak mendukung kearah positif) yaitu

kutub keluarga, kutub sekolah/kampus dan kutub masyarakat.

Secara skematis terjadinya perilaku menyimpang yang berakibat pada

gaya hidup remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah sebagai

berikut:

Remaja dalam kehidupan sehari-hari hidup dalam 3 kutub yaitu kutub

keluarga (rumah tangga), kutub sekolah/kampus, lingkungan pergaulan

dan kutub lingkungan sosial masyarakat. Bila kutub keluarga atau

sekolah/kampus dan kutub masyarakat tidak kondusif, dimana ketiga

kutub tersebut saling mempengaruhi kehidupan remaja, maka sebagai hasil

interaksi ketiga kutub tersebut, resiko perilaku menyimpang menjadi lebih

besar yang mengakibatkan remaja tersebut melakukan hal-hal yang dapat

merugikan diri mereka.

a. Kutub Sekolah, Kampus atau Lingkungan pergaulan

32

Sekolah/Kampus ling. pergaulan

Perilaku menyimpang(mengkonsumsi minuman beralkohol)

4.6 Skema Pengaruh Perilaku Menyimpang Remaja

Page 33: Alkohol Dan Remaja

Dari ketiga kutub tersebut yang sangat menonjol dan yang sangat

berpengaruh besar dalam kehidupan sosial remaja adalah kutub

sekolah, kampus atau lingkungan pergaulan. Remaja memiliki suatu

gejala psikologis yaitu adanya kehidupan akan keterkaitan pada

kelompok atau group secara kuat yang dapat ditemui pada lingkungan

sekolah maupun kampus. Pengaruh tekanan dari kelompok ini

merupakan faktor awal terjadinya penyimpangan perilaku yang

berpengaruh pada kehidupan yang tidak sehat. Perilaku atau gaya

hidup tidak sehat ini didukung oleh rasa solidaritas antar anggota

kelompok yang mengakibatkan remaja terjerumus pada pengaruh-

pengaruh buruk seperti mengkonsumsi minuman beralkohol,

melakukan kerusuhan atau kejahatan dan perilaku beresiko lainnya.

b. Kutub Keluarga

Suasana kehidupan rumah tangga yang tidak kondusif bagi

perkembangan jiwa anak adalah antara lain:

Hubungan buruk/dingin antara ayah dan ibu

Terdapatnya gangguan fisik atau mental dalam keluarga

Sikap orang tua yang dingin atau acuh tak acuh terhadap anak

Sikap orang tua yang kasar dan keras (otoriter) terhadap anak

Campur tangan atau perhatian yang berlebih dari orang tua terhadap

anak (intervensi, proteksi dan kemanjaan yang berlebihan)

Orang tua jarang dirumah, terdapatnya perselingkuhan

Sikap atau kontrol yang tidak cukup dan tidak konsisten (berubah-

ubah)

Lain-lain, misalnya menjadi anak angkat, kehilangan orang tua dan

lain sebagainya

Sebagaimana telah diuraikan diatas remaja yang dibesarkan dalam

keluarga yang tidak kondusif, maka resiko gangguan perkembangan

jiwa/kepribadian remaja tersebut menjadi lebih besar dibandingkan

dengan remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dan

sakinah.

c. Kutub Masyarakat

33

Page 34: Alkohol Dan Remaja

Kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat dapat merupakan faktor

terganggunya perkembangan jiwa/kepribadian remaja ke arah perilaku

menyimpang yang pada gilirannya terpengaruh pada gaya hidup

meminum minuman beralkohol. Lingkungan sosial masyarakat yang

tidak sehat atau rawan tersebut adalah antara lain:

Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malam bahkan

sampai dini hari seperti diskotik (tempat dugem), pub, karaoke,

café and lounge yang menyediakan minuman beralkohol

Terdapatnya tempat-tempat pelacuran, misalnya di warung

remang-remang ditempat umum (jalanan) dan lokalisasi

Banyaknya penerbitan, tontonan, TV dan sejenisnya yang

memperlihatkan atau mempertontonkan kehidupan glamor

Sering terjadi tindak kekerasan, kriminalitas (premanisme) dan

tawuran antar warga dan antar sekolah

Kesenjangan sosial

Tempat-tempat penjualan minuman beralkohol baik secara terang-

terangan maupun sembunyi-sembunyi

Lingkungan yang membiarkan maraknya penjualan atau

mengkonsumsi minuman beralkohol

Lemahnya hukum

Bisnis yang terorganisir yang ditutup-tutupi oleh masyarakat

sendiri (toko atau warung yang menjual minuman beralkohol)

Kondisi lingkungan sosial yang dikategorikan sebagai daerah

rawan, sangat beresiko bagi remaja yang tinggal disekitar daerah

tersebut untuk berperilaku menyimpang dan terpengaruh pada gaya

hidup meminum minuman beralkohol.

Dilain sisi faktor yang menyebabkan remaja melakukan perilaku

beresiko tinggi menjadi peminum adalah dari sisi individual, dapat

dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:

Rendahnya iman dan ketaqwaan

Rendah diri/tidak percaya diri

34

Page 35: Alkohol Dan Remaja

Mudah dipengaruhi teman

Punya rasa ingin tahu yang tinggi

Rasa solidaritas berlebihan

Punya keinginan untuk selalu menonjol

Memiliki fasilitas berlebihan

Lari dari rasa bosan

Coba-coba/iseng/penasaran

Senang-senag (just for fun)

Mengikuti trend

Agar diterima dalam suatu group

Pelarian dari suatu masalah

Pengertian yang salah bahwa sekali-sekali tidak masalah

Tidak berani/tidak dapat berkata “tidak” terhadap ajakan atau

iming-iming

Dengan memahami mekanisme terjadinya pengaruh minuman

beralkohol dalam kehidupan remaja maka akan memudahkan upaya-

upaya dibidang pencegahan agar terhindar dari perilaku yang sangat

beresiko.

7. Bandung Lautan Alkohol

Sekilas kita mengulas balik sejarah kota Bandung yang memiliki cerita

tentang Bandung Lautan Api pada zaman penjajahan Inggris dan Belanda

setelah kemerdekaan. Bandung saat itu dibumi hanguskan bertepatan pada

tanggal 24 Maret 1946, hal ini merupakan suatu keputusan yang diambil

melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan dan pada hari

itu Kolonel Abdul Haris Nasution mengumumkan hasil musyawarah

tersebut dan memerintahkan masyarakat untuk meninggalkan kota

Bandung. Malam itu pembakaran kota berlangsung besar-besaran. Api

menyala dari masing-masing rumah penduduk yang membakar tempat

tinggal dan harta bendanya, kemudian makin lama menjadi gelombang api

yang besar. Ini merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI tidak

akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar.

35

Page 36: Alkohol Dan Remaja

Setelah berpuluh-puluh tahun lamanya, kini kota Bandung merupakan

kota yang maju dan berkembang terus-menerus. Mulai dari pembangunan

perkantoran, tempat perkuliahan, mall, dan sarana lainya mengakibatkan

kota Bandung atau dengan sebutan kota Kembang ini mengalami

peningkatan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh pertumbuhan

penduduk dan pendatang dari luar kota yang kuliah, bekerja dan akhirnya

menetap di kota Bandung. Kota Kembang ini memiliki penduduk

2.296.848 jiwa pada tahun 2006 (BPS Kota Bandung Tahun 2006) dengan

jumlah penduduk laki-laki sebesar 1.160.300 jiwa dan penduduk

perempuan sebesar 1.136.548 jiwa.

Kota bandung yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang sejuk

secara cepat terus melakukan pembangunan disegala sektor, khusus pada

sektor tempat hiburan kini Bandung telah memiliki 65 tempat Billiard, 60

lokasi Karaoke, 32 Pub, 12 Diskotik, 15 Tempat Clubbing, 32 Panti Pijat

(Data Dinas Pariwisata Kota Bandung).

Dengan berkembangnya dunia hiburan malam dikota Bandung yang

rata-rata menyediakan minuman beralkohol maka akan mempengaruhi

perilaku masyarakat Bandung itu sendiri. Apalagi saat ini bandung

dipenuhi oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas, mereka

yang sebagian besar adalah remaja tentu memiliki keinginan untuk

menikmati dunia hiburan kota Bandung yang secara tidak langsung akan

terpengaruh pada minuman beralkohol, hal ini juga didukung dengan

adanya tempat penjualan minuman beralkohol yang berada disetiap sudut

kota.

Bandung yang dahulunya memiliki sebutan sebagai Bandung lautan

Api kini bisa berubah menjadi Bandung lautan Alkohol. Banyak tempat-

tempat seperti café and lounge yang buka sampai dini hari dan

memfasilitasi pengunjung nya dengan tempat yang senyaman mungkin

untuk mengkonsumsi alkohol, seperti contohnya: Sixth Sense, 7sins,

Cloud 9, Jack House, Chillout, Insomnia, 18hours dll. Begitu juga dengan

tempat penjualan seperti: Dago34, Taurus, Supermarket Setiabudi, Toko

jamu, WI, hingga warung-warung yang berada dipelosok daerah. Dengan

36

Page 37: Alkohol Dan Remaja

adanya fasilitas tersebut, remaja sebagai golongan masyarakat yang mudah

terpengaruh dengan minuman beralkohol akan menimbulkan banyak

permasalahan sosial, mulai dari perkelahian, pemerkosaan, pencurian, sex

bebas dan kekerasan lainnya.

Tidak banyak upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, oleh karna itu

masyarakat bekerjasama dengan lembaga atau instansi-instansi terkait

haruslah lebih memperhatikan permasalahan terhadap minuman

beralkohol yang semakin lama akan merusak pola kehidupan masyarakat

kota, khususnya kota Bandung yang merupakan kota berpendidikan.

4.7 Foto-Foto Tempat yang Menyediakan Minuman Beralkohol

B. Pembahasan

Permasalahan

minuman

beralkohol ini

belum mendapat

perhatian khusus

baik dari

masyarakat, Dinas

Kesehatan

maupun Badan

Narkotika, hal ini

dimungkinkan karna masyarakat kurang mengetahui dampak dan efek yang

akan terjadi akibat mengkonsumsi minuman beralkohol. Masyarakat dan

Pemerintah lebih terfokus pada permasalahan rokok dan jenis-jenis narkoba

37

(WI, Jack House, Score, Embassy, Cloud 9, Triple 6, CK dapla, dll)

Page 38: Alkohol Dan Remaja

saja. Padahal beberapa tahun terakhir ini dampak negatif dari minuman

beralkohol sudah mulai muncul kepermukaan dan mengalami peningkatan

jumlah kematian.

Pembahasan untuk mengetahui akar permasalahan dan bagaimana upaya

yang harus dilakukan untuk mencegah pengaruh minuman beralkohol dalam

kehidupan remaja dan menciptakan hidup yang sehat, maka dilakukan

beberapa analisis dengan menggunakan SWOT Analysis dan 5W1H sebagai

acuan agar perilaku menyimpang remaja dapat teratasi.

1. Analisis Data Dengan Menggunakan 5W1H

Dengan menggunakan analysis 5W1H ini maka diharapkan

penanggulangan terhadap permasalahan gaya hidup tidak sehat remaja

yang mengkonsumsi minuman beralkohol dapat terpecahkan.

What (apa)

Apa yang menjadi permasalahan remaja saat ini? NAPZA

khususnya minuman beralkohol yang marak dan bebas

diperjualbelikan saat ini

Apa akibat yang ditimbulkan dari hal tersebut? Penyakit hingga

kematian, perkelahian (kekerasan), sex bebas, pemerkosaan

dan perilaku menyimpang lainnya

Apa kerugian jangka panjang yang akan terjadi? Rusaknya

moral dan hilangnya generasi penerus bangsa yang berpotensi

dalam hal membangun Indonesia lebih baik dan lebih maju dari

saat ini

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari hal tersebut?

Melakukan upaya penyuluhan, kampanye anti alkohol,

memberikan pengetahuan akan bahaya minuman beralkohol,

mengurangi jalur distribusi minuman beralkohol (oleh

pemerintah) serta mengajak remaja untuk melakukan hal-hal

yang bersifat positif

38

Page 39: Alkohol Dan Remaja

Who (siapa)

Siapa yang terlibat dan perlu dilibatkan? Remaja dan semua

kalangan

Siapa yang memiliki informasi yang saya perlukan? Remaja,

Dinas Kesehatan dan orang-orang yang terkait

Siapa yang akan melaksanakan tugas tersebut (menanamkan

hidup sehat remaja tanpa minuman beralkohol)? Semua

kalangan masyarakat, lembaga dan Dinas Kesehatan

Siapa yang akan menghalangi? Orang-orang yang

berkepentingan (pengusaha, dll), budaya luar, sikap egois

Siapa yang memperoleh keuntungan? Masyarakat, remaja dan

Bangsa Indonesia

Siapa yang akan mendapat kerugian? Mereka yang sekedar

memperoleh keuntungan dan mereka yang berupaya untuk

menghancurkan Indonesia dengan cara merusak generasi

penerus bangsa yaitu remaja

When (kapan)

Kapan hal itu terjadi (kebudayaan meminum minuman

beralkohol)? Dari dahulu dan semakin berkembang saat ini

Kapan hal itu harus dikerjakan (menyadarkan remaja akan

bahaya alkohol)? Saat ini juga, secepatnya

Where (dimana)

39

Page 40: Alkohol Dan Remaja

Dimana hal itu terjadi? Di Indonesia terutama dikota-kota

besar, didalam lingkungan kehidupan masyarakat khususnya

remaja

Dimana saya dapat temukan sumber-sumber informasi?

Disekitar kita dan di kota-kota besar khususnya Bandung

Dimana hal tersebut dapat dilakukan? Ditempat-tempat yang

sangat akrab dengan remaja

Why (mengapa)

Mengapa masalah ini timbul? Pengaruh lingkungan, gaya

hidup, pengaruh globalisasi, westernisasi, serta kurangnya

pengetahuan dan informasi

Mengapa harus dihentikan? Bisa menimbulkan kehancuran

disegala hal (pendidikan, kesehatan, moral maupun dalam hal

kehidupan sosial)

How (bagaimana)

Bagaimana hal ini dilaksanakan? Dengan cara mengajak

masyarakat, lembaga-lembaga atau instansi terkait dalam hal

memberikan pengetahuan kepada remaja melalui kampanye,

penyuluhan, talkshow ataupun melalui pendekatan terhadap

lingkungan sekolah dengan cara memasukkan permasalahan

NAPZA kedalam kurikulum pendidikan di sekolah atau dengan

cara memberikan informasi melalui poster, iklan layanan

masyarakat di tempat-tempat pergaulan remaja

40

Page 41: Alkohol Dan Remaja

Dengan menggunakan analisis 5W1H ini maka diperoleh kesimpulan

bahwa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari

mengkonsumsi minuman beralkohol adalah dengan cara mengurangi jalur

distribusi minuman itu sendiri, seperti yang telah dilakukan pemerintah

saat ini dan melakukan berbagai upaya untuk menyadarkan remaja akan

bahaya minuman beralkohol melalui kampanye, talkshow, iklan, poster,

atau melalui orang-orang terdekat. Hal ini dilakukan berguna untuk

menberikan informasi yang selama ini dikesampingkan atau sama sekali

tidak tau akan bahaya alkohol baik dari sisi kesehatan, sosial, moral dan

pendidikan. Apabila upaya ini dilakukan oleh segala lapisan masyarakat

mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan hingga lingkungan

masyarakat maka dampak dari pengaruh alkohol akan berkurang.

Permasalahan terhadap minuman beralkohol ini tidak hanya dialami

oleh kota-kota besar, namun didaerah-daerah terpencil juga mamiliki

permasalahan yang sama, oleh karna itu pemerintah yang mememiliki

kekuasaan tertinggi dan yang diharapkan untuk menyelesaikan

permasalahn ini tidaklah dapat bekerja sendiri, masyarakat dan lembaga-

lembaga terkait juga harus ikut serta dalam memberantas permasalahan

minuman beralkohol ini.

Permasalah terhadap minuman beralkohol ini juga sangat erat

kaitannya dengan rokok dan napza yang sebetulnya sudah cukup lama

menjadi permasalah dalam masyarakat, namun permasalah tersebut tidak

kunjung usai dan malah menimbulkan korban lebih banyak lagi, oleh

karna itu sudah seharusnya permasalah ini dijadikan suatu permasalahan

yang serius untuk ditanggulangi.

41

Page 42: Alkohol Dan Remaja

2. SWOT Analysis

4.8 Pemecahan Permasalahan Perilaku Menyimpang Remaja Dengan Menggunakan SWOT Analysis

STRENGTH (KEKUATAN)

aktif, berfikir maju, energik, kreatif, imajinatif, inovatif, rasa ingin tau yang besar, atraktif,

optimis, mencari jati diri, tampil beda, fresh

WEAKNESS (KELEMAHAN)

imajinasi tinggi, berkhayal, emosional, amoral, egois, males, tidak mau diperintah, pesimis, ga pd, labil, konsumerisme, coba-coba, cepat tersinggung, putus

asa, depresi

OPPORTUNITY (KESEMPATAN)

fasilitas, modernisasi, teknologi, ling. Keluarga, ling. Pendidikan, ling. pergaulan, media informasi

STRATEGI S-O melakukan kesibukan

(kursus, olah raga,

melakukan aktifitas sehat

dan positif)

mengukuti organisasi

sekolah atau kampus

STRATEGI W-O memasukkan permasalahan

NAPZA dalam kurikulum

sekolah

menyadarkan remaja

melalui poster, iklan layanan

masyarakat, dll)

THREAT (KENDALA)

westernisasi, globalisasi, media buruk, modernisasi, pornografi,

gangster, kriminalitas, sex bebas, NARKOBA, alcoholic, ekonomi, dunia malam, café

lounge and bar

STRATEGI S-T mengadakan talkshow

dengan mendatangkan

orang-orang yang kompeten

dan berpengalaman

melakukan kampanye anti

alkohol dengan cara

melakukan pendekatan

terhadap lingkungan

pergaulan remaja

STRATEGI W-T melakukan penyuluhan

memberi keleluasaan untuk

berkarya

melakukan upaya-upaya

agar lingkungan sekolah

terbebas dari perilaku

negatif

Pada Strategi S-O hal tersebut ditujukan kepada remaja agar memiliki

kegiatan lain untuk menghindari hal-hal yang negatif. Namun pada

Strategi W-O, Strategi S-T dan Strategi W-T lebih ditujukan kepada

pemerintah, masyarakan maupun lembaga terkait yang memiliki kekuatan

untuk menanggulangi permasalah minuman berlalkohol agar dampak

negatif yang terjadi dapat berkurang.

42

INTERNAL

EKSTERNAL

Page 43: Alkohol Dan Remaja

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Remaja merupakan aset bangsa yang sangat berharga, tumpuan harapan

masa depan dan penentu kemajuan dan kejayaan bangsa. Bila para pemuda

menjadi golongan yang sangat meminati minuman beralkohol, maka

hancurlah masa depan dan kelangsungan hidup bangsa.

Hidup dan kehidupan merupakan anugerah Allah Yang Maha Pemurah

yang sangat berharga, bila kita masing-masing mencintai hidup, benar-benar

beriman, meyakini adanya Yang Maha Kuasa, serta memiliki rasa tanggung

jawab terhadap diri sendiri, masyarakat dan bangsa, maka permasalahan

minuman beralkohol dapat dicegah.

Oleh karena itu informasi dan pengetahuan tentang bahaya minuman

beralkohol dan berbagai hal yang terkait dengannya adalah penting, tetapi

diatas segalanya adalah kesadaran, kemauan keras serta tekad anda sendiri,

untuk menghindarkan diri atau meninggalkan kebiasaan hidup yang

mengkonsumsi minuman beralkohol sebagai hal untuk menghindarkan beban

ekonomi, serta penderitaan berkepanjangan bagi anda dan orang-orang yang

mencintai anda.

2. SARAN

Dalam upaya menciptakan kehidupan remaja yang sehat dan terhindar

dari gaya hidup minum minuman beralkohol sebaiknya dilakukan beberapa

pendekatan untuk menanamkan pada diri remaja bahwa alkohol merupakan

zat berbahaya dan dapat merugikan kesehatan hingga kematian. Masyarakat,

Lembaga-lembaga tertentu dan Instansi terkait harus turut serta secara

menyeluruh dalam rangka pencapaian kehidupan masyarakat yang terbebas

dari alkohol. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan atau kampanye

terhadap lingkungan remaja, melalui media informasi yang sesuai.

43

Page 44: Alkohol Dan Remaja

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta, 2007

Hawari, Dadang. Penyalahgunaan & Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif) Edisi Kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006.

Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba. Jakarta: Visi Media, 2006

Napza dan Tubuh Kita. Jakarta: Yayasan Jendela, 2000

Masalah Napza dan Bahaya Penyalahgunaannya. Jakarta: Departemen Sosial RI, 2001.

Profil Kesehatan Kota Bandung. Bandung: Dinas Kesehatan, 2006.

Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pemuda. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, 2004.

Peran Remaja Dalam Mengatasi Masalah Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, 2004

Perkembangan Kasus Narkoba di Indonesia. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, 2004

44