akut limfoblastik leukimia
DESCRIPTION
jufyudytdtydtyjchvhjvyftdr5eeyfvnbjbjk jkvyufdtydvjkbkjuguifyfyudtyey5eeyjfhctdsrtstsyjduyduyTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum-
sum tulang yang ditandai oleh proliforasi sel-sel darah putih dengan manifestasi
adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Pada leukemia ada gangguan dalam
pengaturan sel leukosit. Leuksit dalam darah berproliferasi secara tidak teratur dan
tidak terkendali dan fungsinyapun menjadi normal. Oleh karena proses tersebut
fungsi-fungsi lain dari sel darah merah normal terganggu hingga menimbulkan
gejala leukemia yang dikenal dalam klinik.
(Bambang Permono, 2005: 2006)
Leukemia limfosit akut merupakan keganasan pada alat pembuat sel darah
berupa proliforasi sel hemafosit muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-
sum tulang dan membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan
tubuh lainnya.
(Arif Mansjoer, 2006: 468)
Leukemia akut pada masa kanak-kanak merupakan 30 – 40% dari keganasan,
insiden rata-rata 4 – 4,5 kasus / tahun / 100.000 anak di bawah 15 tahun di negara
berkembang, angka kejadian ALL mencapai 83%. Rasio laki-laki dan perempuan
adalah 1 : 1,5.
(Bambang Permono, 2005: 2006)
Leukimia limfasitik akut (LLA) dianggap sebagai suatu proliferasi ganas limfoblas. Paling sering terjadi pada anak – anak dengan puncak insideasi pada usia 4 tahun. Setelah usia 15, LLA jarang terjadi (Brunner, 2002). Penelitian yang dilakukan pada ALL
menunjukkan bahwa ALL mempunyai homogenitas pada fenotip permukaan sel blas dari setiap pasien. Hal ini memberi dugaan bahwa populasi sel leukimia itu berasal sari sel tunggal. Pada pasien LLA terjadi proliferasi patologis sel – sel limfoid muda di sumsum tulang. Ia akan mendesak sistem hemopoietik normal lainnya, seperti eritropoietik, trombopoietik dan granulopoietik, sehingga sumsum tulang didominasi sel blast dan sel – sel leukemia hingga mereka menyebar (berinfiltrasi) sampai ke darah tepi dan organ tubuh lainnya dan akan terlihat tanda – tanda anemia seperti pucat, lelah, lesu, kemudian anoreksia, osteoartritis akibat infiltrasi sel leukemi ke sumsum tulang, demam, infeksi akibat penurunan daya tahan tubuh akibat aktifitas sel limfosit yang tidak normal, perdarahan kulit, gusi, hematuria, perdarahan saluran cerna, hingga perdarahan otak. Selain itu ditemukan juga hepatomegali, splenomegali, limfadenopati dan massa di mediastinum.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan dengan kasus
Leukimia limfasitik akut
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian secara komprehensif
dengan kasus Leukimia limfasitik akut
b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan.
c. Mahasiswa mampu membuat rencana keperawatan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan.
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan mandiri maupun
kolaborasi dengan tenaga medis lain serta keluarga klien
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang
telah dilakukan.
f. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang
diberikan.