tutorial kasus leukimia myeloblastik akut
DESCRIPTION
Tutorial Kasus Leukimia Myeloblastik AkutTRANSCRIPT
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Tutorial Klinik HematologiFakultas KedokteranUniversitas MulawarmanLEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT (LMA) DENGAN SELULITIS PADA SEORANG ANAK
Disusun oleh:Alif Via Saltika Putri
Firyal Soraya NurhidayatiPembimbing:dr. Diane M. Supit, Sp. APROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
MEI 2015Tutorial KlinikLEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT (LMA) DENGAN SELULITIS PADA SEORANG ANAK
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian stase AnakALIF VIA SALTIKA PUTRI
FIRYAL SORAYA NURHIDAYATIMenyetujui,
dr. Diane M. Supit, Sp. APROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
MEI 2015KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul Leukemia Mieloblastik Akut (LMA) dengan Selulitis pada Seorang Anak.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan referat ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :1. dr. Diane M. Supit, Sp. A., sebagai dosen pembimbing klinik selama stase ilmu kesehatan anak.
2. Seluruh pengajar yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis hingga pendidikan saat ini.
3. Rekan sejawat dokter muda angkatan 2014 yang telah bersedia memberikan saran dan mengajarkan ilmunya pada penulis.
4. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.
Akhir kata, Tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk berbagai saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.Samarinda, Mei 2015
PenulisBAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leukemia adalah suatu keadaan di mana terjadi pertumbuhan yang bersifat irreversibel dari sel induk dari darah. Pertumbuhan dimulai dari mana sel itu berasal. Pada kasus leukemia, sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.
Acute myeloblastik leukaemia (LMA) atau leukemia mieloblastik akut (LMA), yaitu lransformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid. Di negara berkembang 30% ALL, 17% LMA, lebih tinggi pada anak kulit putih dibandingkan kulit hitam. leukemia akut pada anak mencapai 97% dari semua leukemia pada anak, dan terdiri dari 2 tipe yaitu leukemia limfoblastik akut (LLA) 82% dan leukemia mieloblastik akut (LMA) 18%.1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan tutorial klinik ini adalah agar penulis atau pembaca dapat mengerti tentang Leukemia mieloblastik akut (LMA) meliputi definisi, penyebab, penyebaran, perjalanan penyakit, gejala penyakit dan penatalaksanaan penyakit ini. Serta mengetahui kasus LMA yang ada apakah sudah sesuai dengan teori yang ada atau tidak.
Manfaat dari tutorial klinik ini antara lain mahasiswa bisa lebih mengerti akan suatu penyakit karena secara langsung membuat dan menyusun laporannya, serta mampu menerangkan tentang kasus yang didapat.RESUME KASUSPasien MRS pada tanggal 4 Mei 2015 melalui IGD RSUD A.W. Sjahranie Samarinda dan dirawat inap di Ruang Melati.Identitas Pasien:Nama:An. NH
Umur:11 tahun 4 bulan
Jenis kelamin:Perempuan
Anak ke: 8
Alamat:Jln. P. Bendahara, Berau
Tanggal masuk:4 Mei 2015
No. RM:84 03 56
Identitas Ayah Pasien:Nama: Bpk. H (Alm)
Pekerjaan: Swasta
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat: Jln. P. Bendahara, BerauIdentitas Ibu Pasien:Nama: Ibu. N
Umur: 56 tahun
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : SD
Alamat: Jln. P. Bendahara, Berau
Riwayat Saudara-Saudara PasienNoAterm/ prematur/lahir matiPersalinan spontan/ SCUsia/ tanggal lahirSehat/ tidakUmur meninggalSebab meninggal
1AtermSpontan35 tahunSehat--
2AtermSpontan32 tahunSehat--
3AtermSpontan30 tahunSehat--
4AtermSpontan28 tahunSehat--
5AtermSpontan26 tahunSehat--
6AtermSpontan18 tahunSehat--
7AtermSpontan15 tahunSehat--
Anamnesis:
1. Keluhan UtamaDemam2. Riwayat Penyakit SekarangDemam sejak 15 hari SMRS RSUD AWS Samarinda. Selain keluhan demam, saat itu pasien juga mengeluh lemas dan tidak napsu makan. Demam turun jika diberi obat penurun panas Paracetamol. Setelah demam seminggu di rumah, pasien sempat dirawat selama 8 hari di rumah sakit Berau. Saat dirawat inap di rumah sakit Berau pasien sempat didiagnosis dengan demam berdarah sebelum akhirnya diduga adanya keganasan hematologi. Karena kondisi pasien tidak kunjung membaik dan fasilitas rumah sakit tersebut tidak cukup lengkap maka pada tanggal Mei 2015 pasien dirujuk ke RSUD AWS Samarinda kemudian di rawat inap di ruang Melati. Saat dirawat di ruang Melati pasien awalnya masih mengeluhkan demam dan ketika demam pasien juga sempat mengeluhkan sakit pada ulu hati dan bagian dadanya serta napasnya terasa berat. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri ketika digerakkan maupun disentuh pada bagian lengan atas tangan kirinya. Diakui awalnya nyeri berasal dari luka bekas tusukan jarum namun lama kelamaan bengakak dan kemerahan. Batuk dan pilek tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan.3. Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat MRS tidak ada.
4. Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga pasien tidak ada yang pernah dan sedang mengalami keluhan serupa.
5. Riwayat LingkunganRumah tempat tinggal pasien dan keluarga diakui cukup bersih dan terdapat beberapa ventilasi, tidak pengap dan pencahayaannya cukup. Jarak antara rumah cukup berdekatan.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Post PersalinanIbu rutin melakukan pemeriksaan ANC ke bidan terdekat setiap bulan. Selama hamil ibu tidak mengalami permasalahan, demam tidak ada, hipertensi tidak ada, diabetes tidak ada, trauma tidak ada, mengkonsumsi jamu tidak ada, mengkonsumsi alkohol dan rokok tidak pernah. Ibu pasien rutin mengonsumsi sumplemen penambah darah yang diberi oleh bidan.
Pasien lahir spontan pervaginam pada usia kandungan 9 bulan ditolong oleh bidan di rumah. Pasien lahir dengan BB 3000 gram, langsung menangis kuat, biru atau kuning disangkal.
Ibu pasien saat ini tidak memakai KB.
7. Riwayat Makanan & MinumanASI eksklusif dari lahir hingga usia 2 tahun. Pasien tidak diberi minum susu formula. Makan bubur susu saat usia 6 bulan dan makanan padat beserta lauknya saat usia 12 bulan.8. Riwayat Imunisasi
ImunisasiUsia saat imunisasi
IIIIIIIVBooster IBooster II
BCG+////////////////////////////////////
Polio++++--
Campak+-////////////////////////////
DPT+++///////--
Hepatitis B+++///////--
9. Pertumbuhan dan perkembangan anakBB Lahir: 3000 gram
PB Lahir: lupaBB sekarang : 28 kg
TB sekarang : 133 cm
Gigi keluar: lupaBerdiri
: 10 bulan
Tersenyum: lupaBerjalan : 10 bulan
Miring
: lupaBerbicara 2 suku kata : lupa
Tengkurap: lupaMasuk TK
: 5 tahun
Duduk
: lupaMasuk SD
: 7 tahun
Merangkak: lupaSekarang kelas: 5 SD
Pemeriksaan Fisik:Keadaan umum:tampak sakit sedang
Kesadaran:komposmentis, E4V5M6
Tanda-tanda vital Frekuensi nadi
:130x/menit kuat angkat
Frekuensi nafas:30x/menit
Suhu
:38,3oCStatus Gizi Berat Badan: 28 kg
Panjang Badan: 133 cm
BB/PB: Gizi kurangStatus generalisata
Kepala Bentuk
: Normocephali
Rambut: hitam, tipis, tidak mudah dicabut
Mata
: konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Hidung: nafas cuping hidung -|- , sekret (-)
Telinga: bentuk normal, secret (-)
Mulut
: mukosa basah, tidak pucat, tidak sianosis, faring tidak hiperemis
KGB
: terdapat pembesaran kelenjar getah beningThorax Inspeksi: gerakan dinding dada simetris, retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal (-)
Palpasi: vokal fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi
: sonor di semua lapangan paru
Auskultasi: wheezing (-/-), ronki (-/-), S1S1tunggal reguler, murmur (-)Abdomen Inspeksi
: bentuk normal, simetris, datar, scar (-)
Palpasi
: soefl, nyeri tekan (+). hepar teraba 2 jari di bawah arcus costae, nyeri ketuk hepar (-). splenomegali Schuffner 4, nyeri tekan (-) Perkusi
: timpani
Auskultasi: bising usus normalEkstremitas Superior : akral hangat, CRT