aji & article 19 (2008) defamation (indonesian)

36
Laporan ini dibuat berdasarkan hasil Seminar Internasional tentang Pencemaran Nama Baik bertema "Membangun Sebuah Platform Advokasi Regional" yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen dan ARTICLE 19, didukung oleh Democratic Reform Support Program USAID, pada 9 - 10 Mei 2008 di Yogyakarta, Indonesia.

Upload: zoozynic

Post on 24-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

indonesian media

TRANSCRIPT

  • Laporan ini dibuat berdasarkan hasil Seminar Internasional tentangPencemaran Nama Baik bertema "Membangun Sebuah Platform Advokasi

    Regional" yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen dan ARTICLE19, didukung oleh Democratic Reform Support Program USAID,

    pada 9 - 10 Mei 2008 di Yogyakarta, Indonesia.

  • Aliansi Jurnalis Independen (AJI) adalah sebuah organisasi yang mewakili parajurnalis profesional di Indonesia. Saat ini sebanyak 1037 jurnalis tercatat sebagaianggotanya. AJI merupakan organisasi yang memiliki strategi yang jelas dalammencapai tujuan dan menjunjung tinggi prinsip dan kode etik. Organisasi ini rutinmenggelar kongres tiap tiga tahun untuk memilih badan pelaksana. Organisasi ditingkat nasional bernama AJI Indonesia, sedangkan AJI Kota merepresentasikananggota AJI di 26 kota di seluruh Indonesia.

    AJI memiliki kepedulian besar terhadap isu kebebasan pers dan berekspresi diIndonesia. AJI juga tercatat sebagai anggota sejumlah organisasi internasional danregional. Antara lain, sebagai anggota International Federation of Journalists (IFJ),sebuah organisasi jurnalis internasional bermarkas di Brussels, Belgia; anggotaInternational Freedom of Expression Exchange (IFEX), sebuah organisasi advokasiberpusat di Kanada; pendiri dan anggota the South East Asian Press Alliance(SEAPA), organisasi advokasi pers bermarkas di Bangkok; serta anggota FORUMASIA, jaringan hak asasi manusia bermarkas di Bangkok.

    AJI Indonesia secara proaktif melakukan kampanye untuk mengeliminasi kriminal-isasi terhadap pers. Seperti yang telah dicatat oleh AJI, setidaknya ada 59 kasus pence-maran nama baik terhadap media di seluruh kota di Indonesia, terhitung sejak 2003hingga September 2008. Dari total kasus ini, hanya 12 kasus-atau 20 persen saja-yangmenggunakan Undang Undang Pers dalam menyelesaikan sengketa pemberitaantersebut.

    Aliansi Jurnalis Independen Jl. Kembang Raya No.6, Kwitang - Senen Jakarta Pusat 10420 - Indonesia Tel: +62-21-315 1214 Fax: +62-21-315 1261 Email. [email protected] Web: http://www.ajiindonesia.org

    ARTICLE 19 adalah organisasi hak asasi manusia independen yang bekerja diseluruh dunia untuk melindungi dan mempromosikan hak untuk kebebasan berek-spresi. Nama organisasi ini diambil dari Pasal 19 Deklarasi Universal Hak AsasiManusia yang isinya menjamin kebebasan berbicara.

    Misi ARTICLE 19 adalah bekerja mempromosikan, melindungi, dan mengem-bangkan kebebasan berekspresi, termasuk akses terhadap informasi dan alat komu-nikasi. Organisasi ini mengerjakannya melalui advokasi, pembuatan pedoman stan-dar, kampanye, riset, proses litigasi dan membangun kemitraan. ARTICLE 19mengikutsertakan institusi global, institusi negara dan regional, dan juga sektorswasta, dalam dialog kritis dan mengajak mereka bertanggungjawab atas penera-pan standar internasional.

    ARTICLE 19, Global Campaign for Free Expression6-8 Amwell Street, LondonUnited Kingdom EC1R 1UQE-mail: [email protected]: http://www.article19.org

    Didukung oleh:

    | 32 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • Daftar Isi

    I. Pendahuluan: Masalah Pencemaran Nama Baik di Asia Tenggara ...... 7

    II. Pencemaran Nama Baik di Timor Leste .................................................. 11

    III. Pencemaran Nama Baik di Filipina .......................................................... 17

    IV. Pencemaran Nama Baik di Malaysia ........................................................ 27

    V. Pencemaran Nama Baik di Thailand ......................................................... 37

    VI. Pencemaran Nama Baik di Indonesia ....................................................... 45

    Kekalahan di Mahkamah Konstitusi ......................................................... 55

    VII. Rekomendasi Aksi ........................................................................................ 59

    | 5

    Pencemaran Nama Baik di Asia Tenggara

    Kontributor: Toby MendelFernanda BorgesJoel ButuyanGayathry VenkiteswaranSinfah TunsarawuthWilly PramudyaEko Maryadi Leo Batubara

    Penerjemah:WidiyantoEva Danayanti

    Editor:Abdul Manan

    Cover and desain:J!DSG www.jabrik.com

    Penerbit:The Alliance of Independent JournalistsJl. Kembang Raya No.6, Kwitang - SenenJakarta Pusat 10420 -IndonesiaTel: +62-21-315 1214Fax: +62-21-315 1261Email. [email protected]: http://ajiindonesia.org

    Copyright@2008 AJI Indonesia. All rights reserved.

    4 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • I. Pendahuluan: MasalahPencemaran Nama Baik di Asia Tenggara

    Jurnalis dan pekerja media di Asia Tenggara, sebagaimana juga di belahandunia lainnya, menghadapi sejumlah hambatan dalam pekerjaan mereka.Mulai dari tekanan bisniskompetisi, bagaimana memutar keuntungan, men-dapatkan staf berkualitassampai ancaman serius, bermacam upaya pelece-han dan terkadang pembunuhan, upaya kontrol pemerintah, serta terlaluketatnya hukum. Hambatan utama berbeda-beda intensitasnya dari masing-masing negara. Di Filipina, sebagai contoh, sejumlah jurnalis terbunuh dalambeberapa tahun belakangan ini karena liputannya. Sedang di Burma, sensordan kontrol langsung pemerintah menjadi ancaman utama.

    Di kawasan Asia Tenggara, betapa pun, pencemaran nama baik meru-pakan ancaman sangat serius terhadap kemampuan media melaporkan ihwalkepentingan publik, utamanya dalam memberitakan pelanggaran danpenyalahgunaan kekuasaan. Pencemaran nama baik menjadi pelanggarankriminal di tiap negara di Asia Tenggara, padahal di kebanyakan negara,pencemaran nama baik umumnya adalah masalah perdata. Berdasarkan risetARTICLE 19, hukuman penjara untuk kasus pencemaran nama baik masihberlaku di tingkat regional1. Terkecuali di Kamboja, yang menghapus kemung-kinan pemenjaraan untuk kasus pencemaran nama baik pada 2006.Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi Indonesia menolak judicial-review tentangpemenjaraan terhadap jurnalis yang bertentangan dengan Konstitusi yangmenjamin hak atas kebebasan berekspresi. Akibat mengerikan dari ketentuanpidana atas pencemaran nama baik, khususnya kemungkinan pemenjaraan,adalah sama-sama membahayakan, dan hal ini telah terdokumentasi denganbaik.

    PE N D A H U L U A N | 76 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    1 Lihat pemetaan kami soal pencemaran nama baik di: http://www.article19.org/advocacy/defamationmap/map/?dataSet=imprisonment

  • wa penting terjadi pada Desember 2006 saat Mahkamah Konstitusi Indonesiamemutuskan bahwa ketentuan pidana yang menjamin derajat lebih tinggiPresiden dan Wakil Presiden adalah inkonstitusional. Ini adalah putusan per-tama dalam kasus ini di tingkat regional dan patut diteliti lebih lanjut.

    Banyak UU pencemaran nama baik di kawasan ini gagal menghasilkanpembelaan yang tepat atas tuduhan pencemaran nama baik. Pengadilan inter-nasional menyatakan bahwa tiap orang seharusnya diberi kesempatan untukmembuktikan kebenaran atas dugaan terhadap mereka yang digugat sebagaibentuk pembelaan atas tuduhan pencemaran nama baik. Di negara-negaraAsia Tenggara yang menggunakan sistem hukum kebiasaan atau commons law,seperti Malaysia dan Singapura, kebenaran dikenal sebagai pembelaan.Namun di negara lain, hal ini tidak selalu diutamakan. Guna menghindari dak-waan pidana pencemaran nama baik di Filipina dibutuhkan bukti tak hanyakebenaran, tapi juga itikad baik, sementara di Indonesia dan Thailand, aturantentang pembuktian kebenaran dalam kasus pidana pencemaran nama baiksama membelenggunya.

    Pengadilan internasional, bersama-sama dengan banyak pengadilantingkat nasional, mengenalkan perlunya sebuah pembelaan terhadap pihakyang dituduh mencemarkan nama baik, atas itikad baik atau pembelaan yangmasuk akal. Dalam itikad baik tanpa bermaksud jahat, seharusnya tidak dite-tapkan bertanggung jawab atas pernyataan menyangkut kepentingan publik.Alasannya bahwa perdebatan terbuka menyangkut kepentingan publik akanberkurang secara serius jika penulis berisiko mempertanggungjawabkanpencemaran nama baik atas tiap kesalahan yang sifatnya faktual. Pembelaanmacam ini dikenal di Filipina, seperti hanya di sejumlah negara Asia lainnya diluar Asia Tenggara. Hukum Thailand mengenal pembelaan secara luas untukpernyataan yang dibuat dalam kerangka itikad baik, dan ini sukses diterap-kan Supinya sebagai pembelaannya dalam kasus melawan Shin Corp sepertiyang diuraikan di atas.

    Situasi di Asia Tenggara berkenaan dengan pencemaran nama baik, de-ngan demikian, memperlihatkan sebuah gambaran yang beragam. Seperti con-toh yang telah ditunjukkan di atas, mengingatkan kita betapa seriusnya per-masalahan hukum pencemaran nama baik di kawasan ini, dan hukum secararegular disalahgunakan oleh kekuasaanpolitisi dan juga pengusahauntukmembatasi kritik atas tindakan mereka. Di sisi lain, ada preseden positif dalambeberapa isu di tingkat regional, dan beberapa indikator yang ditetapkan olehpengadilan dan pengambil keputusan lainnya, yang sejalan dengan reformasi.

    PE N D A H U L U A N | 9

    Masalah penting lain terkait pencemaran nama baik di tingkat regional,dan juga di tingkat internasional, adalah besarnya kompensasi yang harusdibayar oleh media atas perintah pengadilan terhadap mereka yang terbuktimelanggar hukum. Mungkin contoh paling ekstrem di kawasan ini adalahdenda $106 juta terhadap majalah Time yang harus dibayarkan kepada bekasPresiden Suharto, seperti diperintahkan Mahkamah Agung pada 27 September2007 lalu. Kesalahan Time diduga pada cover-story majalah ini edisi Mei 1999yang melaporkan bahwa Suharto telah mengumpulkan kekayaan sebesar $15miliar selama 32 tahun berkuasa.

    Pemberian denda yang berlebihan dalam kasus pencemaran nama baik se-ringkali terjadi di kawasan ini. Pencemaran nama baik telah digunakan secararutin oleh politisi dari partai berkuasa, Peoples Action Party (Partai AksiRakyat), di Singapura, guna membangkrutkan pihak oposisi, dan menyulitkanmereka menjalankan operasional kantor. Tuduhan pencemaran nama baikjuga digunakan sebagai alat politik di Malaysia. Banyak klaim denda, tentuatas pencemaran nama baik, terjadi di Thailand hingga saat ini, dengan banyakkasus di antaranya diajukan oleh politisi atau wakil mereka. Contoh yangmenonjol adalah kasus gugatan Shin Corp milik bekas Perdana Menteri (PM)Thaksin Shinawatra terhadap aktivis non-governmental organisation (NGO),Supinya Klangnarong, yang dendanya mencapai hampir $40 juta. Kasus per-data ditempuh setelah Supinya dibebaskan dalam peradilan pidana sebelum-nya. Dampak perubahan dalam UU Pers bagi penulis, dan bukan untuk media,kemungkinan akan digugat dengan tuduhan pencemaran nama baik, tidaklahjelas. Awal 2008, Tesco Lotus, jaringan supermarket internasional cabangThailand, mengeluarkan sejumlah tuduhan pencemaran nama baik, mengk-laim kerugian jutaan dolar, beberapa di antaranya atas pernyataan yangdikeluarkan semasa rezim lama dan beberapa lagi di bawah sistem perundang-undangan yang baru.

    Masalah ketiga pencemaran nama di kawasan Asia Tenggara ini adalahkegagalan menemukan kesesuaian antara kebutuhan melindungi reputasidengan jaminan hak atas kebebasan berekspresi (dan kepentingan publik dandemokrasi dalam arus bebas informasi di masyarakat). Badan publik masihbisa menggugat pencemaran nama baik meski hal itu menyangkut sebuahpelanggaran atas dana publik, padahal kenyataannya mereka tidak memilikireputasi yang memerlukan pembelaan. Kini, Mahkamah KonstitusiIndonesia menolak tuntutan pidana yang membolehkan badan publik meng-gugat pencemaran nama baik. Masalahnya adalah hukum di banyak negaramasih memberikan perlindungan khusus bagi pejabat publik. Sebuah peristi-

    8 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • II. Pencemaran Nama Baikdi Timor Leste2

    Kebebasan media merupakan ujian nyata yang merefleksikan standar atur-an main yang fair, menjunjung tinggi keadilan dan integritas sebuah negara. Iniadalah alasan utama Timor Leste, sebuah negara demokratis muda,menangkap momentum ini sangat dini dalam mempromosikan dan melin-dungi hak asasi manusia dengan cara memastikan bahwa Konstitusi Republikmengandung prinsip-prinsip ini, dan parlemen mengambil langkah positifmeratifikasi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Dua instrumen dasarhukum itu sangat luas menjamin dan melindungi hak asasi manusia.

    Bagi rakyat Timor Leste ini adalah permulaan yang baik. Sebuah dasaryang kuat guna membangun dan membantu menciptakan sistem nilai kebu-dayaan dan lingkungan yang sangat penting. Sehingga undang-undang barumenjamin hak secara luas atas kebebasan berekspresi tanpa khawatir terancamhukum pencemaran nama baik.

    Meskipun ini adalah aspek positif, Timor Leste akan terus menghadapibeberapa isu dan tantangan ketika hendak meletakkannya dalam praktik kebe-basan berekspresi. Ini tugas yang sangat sulit ketika pertimbangannya adalahnegara sedang dalam proses pembangunan institusi demokratik yang bertang-gung jawab kepada rakyat, sedang pemimpin politik masih berjuangmendefinisikan peran dan fungsi serta meningkatkan kekuasaannya.Sementara di sisi lain kapasitas sumberdaya manusia di pemerintahan dansektor media sangat lemah. Masalah terakhir menyangkut keterbatasankerangka kerja legislatif guna mendukung dan melindungi hak asasi manusiauniversal tingkat dasar.

    Tambah memperburuk masalah, pemerintahan konstitusional kedua me-ngenalkan sebuah aturan pidana pada 6 Desember 2005 yang dapat mengkri-

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I TI M O R LE S T E | 11

    Beberapa upaya reformasi ini seharusnya didukung dengan harapan bahwamereka akan menyebar ke se-antero kawasan.

    Toby MendelDirektur Senior untuk Program Hukum ARTICLE 19September 2008

    10 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    2 Berdasarkan makalah yang ditulis oleh Fernanda Borges, Anggota Dewan Nasional, danKetua Dewan Komisi A, Presiden Partido Unidade Nacional (PUN) Timor Leste. Email:[email protected]

  • menyusun sejumlah rekomendasi persetujuan dan prinsip yang disepakatiuntuk taat pada Komite A.

    Guna memastikan bahwa konsensus dapat terjangkau oleh semuapemangku kepentingan, anggota Komisi Hukum Media beranggotakan 11orang termasuk perwakilan asosiasi jurnalis, publik, swasta, masyarakatmedia, dan para pengacara Timor Leste. Komisi bertugas memantau semuaaturan perundang-undangan yang berdampak pada media, mendukungpengembangan hak atas kebebasan berekspresi dan informasi.

    Semua pekerjaan ini sedang berlangsung dan seharusnya mengacu padaUU Otoritas Hukum Pidana yang saat ini diajukan ke Parlemen Nasional olehpemerintah. Kata-kata di dalamnya sama seperti yang pernah dikemukakanpemerintah pada 2005. Ini menarik karena Perdana Menteri saat ini (yang jugadulu pernah menjabat sebagai Presiden Timor Leste) tidak menyetujui klausulpencemaran nama baik seperti diatur dalam hukum pidana sebelumnya. Inimenjadi tak jelas tatkala pemerintah berharap dapat mengkriminalkan pence-maran nama baik melalui hukum pidana termasuk dalam hukum perdata. Jadiintinya, menurut pemerintah, tak masalah asal ketentuan mengenai pence-maran nama baik tetap diadakan.

    Hukum pidana yang disiapkan pemerintah dan akan diajukan kepadaPresiden untuk pengesahan Komisi perlu memperhatikan perkembangan ini,sekaligus melibatkan diri dalam perdebatan. Parlemen Nasional perlu mem-perhatikan implikasi atas persetujuan UU Otoritas Hukum Pidana. Selain itu,perlu juga mempertimbangkan konsekuensi pembuatan tindak pidana pence-maran nama baik di Timor Leste. Perlu dicari titik temu antara kekhawatiranmedia dengan permohonan tanggung jawab media atau jurnalis.Pertimbangan lebih serius perlu diberikan oleh pemerintah guna memastikanbahwa jurnalis bisa mengembangkan kode etik dan pedoman kerja merekasecara profesional dan memastikan bahwa bantuan pelatihan oleh dua belahpihak dapat membantu jurnalis mengembangkan skill jurnalistiknya dan bek-erja disiplin.

    Perdebatan pencemaran nama baik mungkin intensitasnya meningkat lagi,dan bisa kita fokuskan dalam beberapa isu dan pertanyaan untuk memastikanbahwa kebijakan menyangkut informasi yang benar diambil pemerintah danParlemen Nasional dalam kaitannya dengan kepentingan hak asasi manusia,demokrasi, dan kebebasan berekspresi. Beberapa pertanyaan itu adalah:

    1. Haruskah hukum pidana mengkriminalkan pencemaran nama baik

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I TI M O R LE S T E | 13

    minalkan pencemaran nama baik menyangkut soal kehormatan dan reputasi.Di tengah tiadanya hukum media yang menjamin kebebasan pers dan media,lonceng peringatan berbunyi makin keras ketika kasus gugatan pencemarannama baik secara perdata (antara Alkatiri vs Lasama) mulai digelar. Meskipunsebelumnya Presiden telah mengesahkan aturan pidana. Pasal 19 DeklarasiHak Asasi Manusia dan Pasal 19 Kovenan Hak Sipil dan Politik berada dalambahaya. Perkembangan ini akan menyulitkan jurnalis dalam memberitakandugaan korupsi, mismanajemen, in-efisiensi, dan memastikan transparansidan akuntabilitas pemerintahan tanpa mendapat ancaman pidana.

    Perdebatan keras menimbulkan penolakan jurnalis, NGO lokal dan inter-nasional, serta masyarakat umum terhadap UU dan menekan Presiden untukmem-veto aturan pidana tersebut. Negosiasi yang berjalan membuat pemerin-tah kehilangan kekuasaan, batal demi hukum dan terjadi kekosongan hukum.Kasus pencemaran nama baik menjadi mati makin cepat setelah partaimenegosiasi sebuah perjanjian di luar pengadilan. Kemudian sejak merdeka,tiada ketentuan pengadilan mengenai pencemaran nama baik yang dikutip.

    Meski demikian, pengalaman ini menyisakan pertanyaan yang tak ter-jawab di kalangan pemangku kepentingan perihal kebebasan media danhukum tentang pencemaran nama baik yang perlu dimasukkan dalam UUMedia yang baru. Debat direspons positif oleh jurnalis dengan mengorganisa-sikan diri secara lebih baik ke dalam asosiasi bernama ICLJ dan TLMDC, danmembantu menyiapkan draf RUU Media baru, mengeluarkan satu suara ten-tang isu media, serta membantu pengembangan solidaritas sesama jurnalis.

    Guna melakukan review UU Media, pemerintah telah menandatanganisebuah persetujuan dengan United Nations Development Programme (UNDP)untuk memberikan bantuan teknis dalam membuat draf UU Media dan pela-tihan paska pengesahan. Ini menunjukkan bahwa proyek akan menghasilkansebuah langkah maju berupa UU Media yang didasarkan atas konsultasi de-ngan masyarakat sipil, dan masukan ahli hukum media internasional yangmemahami situasi Timor Leste dan praktik terbaiknya di tingkat internasional.

    Rancangan juga akan membentuk suatu penasihat hukum media interna-sional yang akan bertanggung jawab memberikan asistensi atau bantuan kepa-da Komite A Parlemen mengenai penyusunan aturan media dan mengem-bangkan proses formal yang membolehkan pemangku kepentingan tundukpada Komite A, dan juga mengadakan dengar pendapat di kota, menyusunpedoman tentang peran UU Media dan membantu Komisi Hukum Media

    12 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • Manusia? PBB dalam menjalankan investigasinya perlu memastikan bahwamereka tidak melanggar hak Belo atas kebebasan berekspresi dan kepentinganumum dalam mempromosikan kebebasan dan kepentingan publik.Kesimpulannya, seperti ditunjukkan dalam kasus Mukong vs Cameroon (1994)oleh Komite Hak Asasi Manusia, adalah referensi yang sangat bermanfaat.

    Kasus kedua menimpa Angelita Pires, yang ditahan oleh pengadilan untuksejumlah penyidikan terkait insiden 11 Februari 2008. Pires menunjukkan per-hatian besar bahwa Presiden telah membuat pernyataan kepada media atasketerlibatannya dalam insiden tersebut. Ini sama saja sebagai bentuk penghaki-man oleh media dan mencemarkan nama baiknya. Jawaban kasus ini, sebagaibagian dari pendidikan kewargaan untuk organ negara dan jurnalis, dalamprinsipnya bahwa tiap individu dianggap tidak bersalah sampai dinyatakansalah oleh hukum. Dari kasus ini pula mengisyaratkan perlunya pemisahankekuasaan dalam sistem demokrasikhususnya, dalam hal independensi sek-tor peradilan.

    Rekomendasi untuk advokasi regional untuk melindungi kebebasanmedia:

    O Tiadanya konvensi regional Asia Pasifik tentang hak asasi manusia.Kita seharusnya mempromosikan konsep dan permintaan pemerin-tahan kami dan Parlemen Nasional untuk menindaklanjuti upayamengadakan sejumlah kesepakatan regional.

    O Kita membutuhkan itikad baik, dukungan moral, dan politik parapolitisi untuk mendukung sebuah konvensi regional tentang hakasasi manusia yang fokus pada kebebasan berekspresi. Anggota InterParliamentary Union (IPU) yang terkait dengan Asia Pacific RegionalWorking Group dapat bekerja sama mengajukan sebuah Resolusi ten-tang hal ini dan bisa mempresentasikannya pada Mahkamah IPUagar disetujui oleh semua negara anggotanya. Bila disetujui, Resolusiberlaku mengikat dan dapat membantu Parlemen di negara-negaraASEAN untuk fokus dalam me-review hukum media di negaranyamasing-masing.

    O Merevisi dan mengamandemen hukum media jika diperlukan, danmenjadikannya selaras dengan Pasal 19 Konvensi Hak Sipil danPolitik.

    O Menghapus segala aturan yang menghukum pers dengan pidanapenjara terkecuali dalam kasus keterlibatan media dalam masalah

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I TI M O R LE S T E | 15

    atau seharusnya klausul ini dimasukkan dalam ketentuan perdatajadi bisa diterapkan oleh pengadilan? Apa argumen dan kon-sekuensinya?

    2. Apa AMP (Parliamentary Majority Alliance) kecenderungan pemerin-tah? Mengkriminalkan pencemaran nama baik atau membebankansejumlah hal lewat hukum perdata?

    3. Apa saja studi perbandingan yang telah pemerintah lakukan untukmenjamin kebijakan ini?

    4. Apakah sebuah ketentuan kriminal atau perdata sejalan dengan prin-sip dan standar yang ada dalam Konstitusi dan KonvensiInternasional yang telah disahkan?

    5. Mampukah jurnalis dan pemilik media membayar jumlah dendayang besar? Apa konsekuensinya bila tak mampu?

    Konsekuensi nyata dan desakan dari para politisi untuk menggugat pence-maran nama baik telah membuat jurnalis takut menulis cerita yang mungkinjustru bisa membantu dimulainya sebuah penyelidikan di pengadilan. Selainitu ada kecenderungan penyiar media pemerintah memainkan peran sebagaireporter humas bagi pemerintah tanpa banyak bersikap kritis. Ini juga dapatmerusak demokrasi sebagai sebuah prasyarat arus bebas ide dan informasi.Dua kasus yang saat ini sedang terjadi (Jose Belo dan Angelita Pires) yang ter-jadi pada krisis 2006 dan insiden 11 Februari 2008 di mana Presiden mengalamicedera kritis, memunculkan gagasan bagi anggota legislatif untuk mem-fokuskan prinsip atas kebebasan berekspresi dan standar internasional bisajuga melindungi hak-hak individual seperti halnya melindungi terhadapkepentingan publik.

    Pertama, kasus Jose Belo, seorang jurnalis yang terlibat dalam mem-film-kan wawancara pemberontak Alfredo Reinado dan Salsinha. Belo mengklaimbahwa petugas penyidikan PBB telah mengintimidasi dirinya sehinggamereka dapat membuka informasi terhadap narasumbernya. Belo berpenda-pat bahwa kerahasiaan sumber media adalah landasan utama jurnalisme yangbaik dan juga ukuran integritas sebuah media.

    Pertanyaan yang harus dijawab PBB adalah atas dasar apa merekamenekan hak Belo untuk bebas berekspresi dan beropini? Jika dasarnya adalahdalih keamanan nasional dan kepentingan publik dalam Pasal 19 KonvensiHak Sipil Politik, dapatkah ini bertahan dari review Komite Hak Asasi

    14 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • III. Pencemaran Nama Baikdi Filipina3

    Surat Edaran Mahkamah Agung tentang Hukuman Fitnah

    Fitnah di Filipina termasuk hukuman pidana yang bisa dikenakan hukum-an penjara enam bulan hingga empat tahun atau denda $5.00 sampai $143.00.Atau bahkan gabungan keduanya, bisa denda dan penjara. Sejak pengadilandiberi kebijakan sendiri guna memutuskan hukuman penjara atau denda,pengadilan lebih memutuskan hukuman penjara ketimbang denda.

    Mahkamah Agung baru saja mengeluarkan surat edaran yang mengin-struksikan kepada para hakim untuk menjatuhkan denda sebagai hukumanketimbang pemenjaraan bagi mereka yang terbukti memfitnah.

    Dengan menjelaskan latar belakang rasionalisasi atas keluarnya suratedaran, Ketua Hakim mengatakan, Jika Anda me-review kasus-kasus fitnah,Anda akan membuang banyak waktu, tindakan itu dilakukan dengan maksudyang jujur. Untuk itu, seorang pekerja media yang ingin bermaksudmelakukan tindakan macam ini, dalam pemikiran kita, tidak perlu dihukumpenjara. Ketua Hakim selanjutnya mengatakan bahwa pembayaran sejumlahdenda akan memuaskan hukum untuk mengganjar orang yang melakukankejahatan. Ketua Hakim mengklarifikasi bahwa meski telah ada surat edaran,fitnah tetap sebuah pidana sampai Kongres mengesahkan UNDANG-UNDANG yang mendekriminalisasi fitnah. [Surat Edaran MA No. 08-2008dikeluarkan 25 Januari 2008]

    Mahkamah Agung Menjatuhkan Denda Daripada Penjara dalam PidanaFitnah

    Dengan dalih melaksanakan surat edaran, Mahkamah Agung sekarangsedang menyidangkan tindak pidana fitnah terhadap penerbit Gossip Tabloid.Denda yang dijatuhkan sebesar $143.00. Putusan ini membatalkan hukuman

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I FI L I P I N A | 17

    rasial atau pernyataan diskriminatif atau ajakan dalam tindak ke-kerasan.

    O Memastikan bahwa beberapa hukuman atas fitnah, pencemarannama baik dan penistaan harus proporsional dengan kerugian yangdiderita korban.

    O Mendorong pluralitas dan independensi media.

    O Memastikan bahwa penyiar dilindungi dari pengaruh politik dankomersial termasuk melalui persetujuan dewan pelaksana indepen-den dan menghormati independensi editorial.

    O Memastikan pembentukan otoritas pemberi ijin media penyiaranyang independen.

    O Membuat kriteria yang jelas untuk pembayaran dan penarikan subsi-di pemerintah terhadap pers, guna menghindari penggunaan subsidiuntuk mengurangi sikap kritis terhadap pemerintah.

    O Menghindari perhatian yang berlebihan atas kontrol media.

    O Mempromosikan akses universal terhadap internet.

    16 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    3 Berdasarkan makalah yang ditulis oleh Joel Butuyan, Center Law, Philippines. Email: [email protected]

  • Kasus Alex Adonis

    1. Rakyat Filipina vs Alex Adonis, Crime. Case No. 48679-680-2001 (PengadilanRegional, Kota Davao)

    Seorang penyiar, Mr. Adonis, dihukum karena fitnah atas berita dankomentarnya dalam skandal seks yang melibatkan seorang anggota kongres(sekarang menjadi juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat). Adonis dihukumpenjara lima bulan dan empat tahun (maksudnya empat tahun lima bulanatau lima bulan masa percobaan empat tahun??. Dalam waktu dekat dia akansegera memasuki tahanan penjara. Di kasus ini, pembela kami di Pusat Hukumdilibatkan untuk mengajukan keberatan pada pengadilan atasnama Mr.Adonis. Jadi surat edaran Mahkamah Agung yang baru yang menginstruk-sikan hakim agar memilih menjatuhkan denda ketimbang pemenjaraan seba-gai hukuman dalam kasus fitnah, dapat diterapkan. Sebuah persidangan ten-tang keberatan ini telah diadakan pada 22 Mei 2008.

    2. Rakyat Filipina vs Alex Adonis, Crime. Case No. 48719-01 (Pengadilan Regional,Kota Davao)

    Ini adalah kasus fitnah kedua yang muncul dari kasus yang sama, yangmelibatkan anggota Kongres. Kali ini, kasus kedua diajukan oleh orang yangdiduga sebagai selingkuhan anggota Kongres dalam skandal seks. Kasus iniditunda selama empat tahun dan tahun lalu Mr. Adonis didakwa melakukanfitnah. Kami di Pusat Hukum sedang menanganinya sekarang. Sebuah sidangpermulaan telah diadakan pada 26 Mei 2008.

    3. Komite Hak Asasi Manusia

    Pusat Hukum juga mengadukan untuk pertama kalinya pada bagiankomunikasi Komite Hak Asasi Manusia atasnama Mr. Alex Adonis. Kamiberpendapat bahwa keberadaan ketentuan pidana fitnah telah melanggarKebebasan Berekspresi dalam International Covenant on Civil and Political Rights(ICCPR). Isu utama dalam kasus ini, Undang-undang pencemaran nama baikdi Filipina secara nyata telah membatasi hak atas kebebasan berekspresi. Ini

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I FI L I P I N A | 19

    penjara yang dijatuhkan oleh Pengadilan Banding. MA juga menginstruksikanpenerbit untuk membayar komplain P1.000.000.00 ($24.000.00) sebagai gantirugi.

    Kasus bermula dari sebuah headline Gossip Tabloid yang menyatakanbahwa sebuah pasangan showbiz melakukan malversation terhadap orangFilipina-Amerika. Mereka berdua adalah buronan hukum Amerika, dan terli-bat dalam perjudian yang tak bertanggung jawab di kasino. Penerbit mendap-at pembelaan bahwa orang itu tidak memiliki pengetahuan spesifik, dan peranserta dalam persetujuan penerbitan artikel.

    MA memutuskan bahwa penerbit memiliki kontrol penuh atas penerbitanartikel yang dimuat di tabloid. MA juga menegaskan bahwa kesalahan pidanaseharusnya ditegaskan, apakah, dia memiliki pengetahuan dan peran serta,telah diberitahu maksud penerbitan artikel oleh anggota Tim Reporter TabloidGossip, yang bekerja di bawah kontrol dan supervisinya. [Fermin versusRakyat Filipina, SC GR No. 157643 (28 Maret 2008)]

    UNDANG-UNDANG yang Tertunda di Kongres

    Ada delapan Undang-undang yang tertunda pembahasannya di Kongresyang akan mengamandemen keberadaan Undang-undang Fitnah di Filipina.Beberapa undang-undang hendak menghapus fitnah sebagai kejahatanpidana. Undang-undang lainnya masih menempatkan fitnah sebagai tindakpidana tapi menghapus penjara sebagai hukumannya. Tapi, jumlah dendayang dapat dibayar oleh pihak yang bersalah dinaikkan.

    Diskusi tentang dekriminalisasi pencemaran nama baik telah digariskandalam sebuah proposal baru dari seorang mantan Hakim Agung. Proposalbaru itu sedang dipertimbangkan oleh Senat untuk membuat batasan antarapolitical libel atau fitnah secara politik dan private libel atau fitnah antar orangperorangan. Mantan hakim mengajukan ke Kongres bahwa dalam kasus fit-nah secara politik berarti melibatkan tindakan figur publik dalam pelak-sanaan tugas resmi mereka. UU Fitnah dapat diamandemen. Jadi beban pem-buktian maksud jahat berada di pihak pengadu, tidak pada jurnalis. Dalamproposal itu, Hakim juga mengajukan bahwa UU seharusnya memperta-hankan fitnah antar individu yang disangka bermaksud jahat dari segalaprasangka.

    18 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • jukan terkait dengan artikel media massa yang mengomentari secara kritisBapak Negara.

    Sebagai akibat dari kasus ini, beberapa jurnalis diancam dengan peringatandi antaranya akan ditangkap. Seorang jurnalis bahkan diancam dengan dita-han di Istana Presiden, tentu atas persetujuan Presiden Arroyo.

    Pada April 2007, Bapak Negara tiba-tiba mengalami sakit darurat yangmengancam jiwanya. Dia dilarikan ke rumah sakit karena pembuluh darahnyapecah. Dia mendapat operasi ganda, di dekat nadi usus buntu dan tiga bypassjantung. Operasi berjalan sukses tapi Bapak Negara dinasehati oleh dokter agarmenghindari kondisi stres. Setelah perawatan rumah sakit, Bapak Negaradipaksa untuk menghentikan proses persidangan perkara fitnah. Beberapakasus akhirnya dihentikan. Namun jurnalis menolak penghentian perkara olehBapak Negara. Mereka mendesak pengadilandan sejak Bapak Negara takdapat menghadiri sidang, kasus dihentikan dan jurnalis dibebaskan karenakurangnya bukti.

    Gugatan Kelas terhadap Suami Presiden Filipina

    Ketika Bapak Negara sedang mengajukan gugatan dan tuduhan atasserangkaian kasus fitnah terhadap 46 jurnalis, para jurnalis seperti tidak men-dapat pertolongan. Para jurnalis merasa tiap mereka menulis apapun yang kri-tis tentang Bapak Negara, mereka hanya bisa menunggu Bapak Negara meng-ajukan gugatan kasus fitnah terhadap mereka. Hanya itu yang mereka bisalakukan, sebagaimana terdakwa dalam pidana, sembari melontarkankemarahannya dan membenarkan validitas artikel mereka.

    Dalam kursus yang diikuti perwakilan dan para editor dan staf DailyTribune, suratkabar oposisi berhaluan keras, pemimpin redaksi, Ninez CachoOlivares, mengutarakan kejengkelannya karena mengalami kejadian yangterus berulang dalam kasus pengaduan pencemaran nama baik oleh BapakNegara dan pejabat pemerintahan yang sedang berkuasa lainnya. Olivarezmeminta sebuah solusi dalam rangka melindungi media dari gangguanbanyaknya tuduhan fitnah ini. Menurutnya, gugatan ini sudah sangat meng-ganggu. Tuduhan fitnah ini telah mengakibatkan kerugian nyata dalam bentuktanggungan utang, pembayaran biaya perkara, pengeluaran transportasi, danhilangnya waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk praktik jurnalis-

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I FI L I P I N A | 21

    menandakan bahwa mereka tidak puas seperti halnya standar yang terteradalam Kovenan, yang menegaskan bahwa segala pembatasan harus rasionaldan perlu (Pasal 19 ayat (3)).

    Jurisprudensi internasional menegaskan bahwa ukuran keperluan pengat-uran pencemaran nama baik harus berimplikasi secara proporsional.Pemenjaraan atau kriminalisasi tidaklah sebanding. Tapi bila dibandingkandengan kepentingan negara dalam mencegah pencederaan reputasi, tidakdapat disangkal akan menimbulkan efek yang lebih besar. Jurnalis dengancatatan pidana, tak peduli berapa nominal hukumannya, akan menderita kare-na kehilangan kesempatan dalam karirnya. Beberapa pilihan karir tertutupbagi para jurnalis hanya karena memiliki catatan pidana. Ini menandakanbahwa kriminalisasi pencemaran nama baik, seperti halnya menempatkansanksi penjara, telah melanggar standar kebebasan berekspresi seperti yangtercantum dalam Kovenan.

    Ini juga menandakan bahwa sebenarnya ada beberapa hukuman lainnya,yang tidak begitu represif, tanpa mencederai hak berbicara secara bebas.Denda dan langkah perdata ganti rugi merupakan alat penangkis yangrasanya cukup untuk tidak melindungi tindakan yang keji dan tuduhanberbicara kriminal.

    Dua gambaran sudah dikutip: Pertama bahwa pembebanan pembuktiantidak pada pihak penuntut tapi pada pihak tertuduh. Tiap pernyataan yangmerendahkan diasumsikan sebagai desas-desus yang jahat. Ini melanggarkebebasan berekspresi terlebih sebuah pelanggaran jaminan peradilan yangfair. Kedua, kebenaran bukanlah sebuah pembelaan kecuali dalam kasus-kasusterbatas yang sangat ekstrem. Ini tak masuk akal sejak ia memberikan perlin-dungan reputasi bahwa reputasinya tidaklah pantas. Ini menegaskan bahwabukti kebenaran seharusnya adalah sebuah pembelaan yang absolut.

    Gugatan Fitnah terhadap 46 Jurnalis yang Diajukan oleh Suami PresidenFilipina

    Sejak 2003 hingga 2007, suami Presiden Filipina, Bapak Negara Jose MiguelArroyo, telah mengajukan serangkaian tuduhan pidana pencemaran nama ter-hadap 46 jurnalis Filipina. Sebagai tambahan, Bapak Negara mengajukanklaim sebesar US$ 3.2 juta sebagai ganti rugi terhadap para jurnalis. Kasus dia-

    20 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • Teknik argumentasi permohonannya, Bapak Negara mengajukan kebe-ratan dalam upaya hukum yang membuatnya meraih dukungan atas doanyaguna menghentikan gugatan kelas. Sidang peradilan mengabulkan upayahukumnya. Pada saat itu, bagaimanapun, keadilan telah terintervensi. Tiba-tiba Bapak Negara menderita pecah pada pembuluh darah dan mendapatoperasi bedah ganda. Setelah operasi medis, Bapak Negara tidak dapat mem-berikan kesaksian dalam upaya hukum yang dimintanya sendiri. Ditinggalseorang klien yang tak dapat bersaksi, pengacaranya memanggil secara tertulisjurnalis penggugat dan memaksa mereka memberikan kesaksian seolah seper-ti kesaksian yang menyerang. Pengacaranya juga mengajukan keberatan de-ngan cara memaksa jurnalis penggugat membuat seluruh artikel yang telahmereka tulis yang mengkritisi Bapak Negara. Selanjutnya pengacaramelakukan interograsi untuk dijawab oleh jurnalis penggugat.

    Tentu saja, cara tersebut dilakukan untuk melecehkan jurnalis. Ini terlihatdari teknik mengulur-ulur waktu yang mereka perlukan dan kedatangannyadi pengadilan. Tujuan Bapak Negara jelas yakni memaksa jurnalis menghen-tikan gugatan. Selama satu kali kehadiran di pengadilan, pengacara BapakNegara mengatakan bahwa persidangan mengeluarkan peringatan untukmenahan para jurnalis karena penolakannya menuruti mereka.

    Perintah teknis ini masih merupakan subyek keberatan dan mosi balikyang diajukan ke pengadilan. Sidang harus memutuskan kata akhir mengenaiisu teknik upaya hukum.

    Dalam waktu itu, persidangan mengeluarkan sebuah perintah penundaanresolusi atas isu yang dilontarkan Bapak Negara mengenai biaya pengajuansebenarnya. Sidang menegaskan bahwa biaya perkara sebenarnya dapat diku-rangkan jika dan ketika denda uang diberikan kepada jurnalis penggugat.Merasa tidak puas dengan keputusan sidang permulaan pengadilan, BapakNegara mengajukan petisi dalam Pengadilan Banding dan berpendapat bahwapengadilan menyalahgunakan diskresinya ketika menolak menghentikanperkara atas dugaan biaya perkara yang tak terbayarkan. Yang mengejutkankami, Pengadilan Banding mengeluarkan sebuah perintah keras untukmenghentikan persidangan lebih lanjut menyangkut upaya hukum yangdilontarkan Bapak Negara sendiri hingga pengadilan banding memutuskanisu dugaan penyalahgunaan diskresi. Pengadilan Banding memerintahkanBapak Negara membayar satu juta peso untuk mengganti penghentian prosessidang pengadilan. Dan secara tiba-tiba dia membayarnya secara tunai.

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I FI L I P I N A | 23

    tiknya. Ini belum ditambah kerugian moral mulai dari begadang tiap malam,menanti putusan yang mencemaskan atas serangkaian gugatan ini.

    Kondisi ini terjadi sebelum kami di Pusat Hukum memikirkan ide gugatankelas. Ada dua ketentuan yang jarang digunakan dalam hukum perdataFilipina yang berakar pada konsep kesetaraan, moralitas, dan keadilan dalamtradisi common law.

    Pasal 19. Setiap orang harus, dalam menggunakan haknya dan dalam penyeleng-garaan tugasnya, berlaku dengan adil, memberikan hak setiap orang, dan memper-hatikan kejujuran dan maksud baik.

    Pasal 21. Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan kerugian atau cederapada orang lain dengan cara yang bertentangan dengan moral, kebiasaan, dan keten-tuan umum akan diberikan kompensasi sebagai ganti rugi.

    Dengan menggunakan Undang-undang tersebut, saya dan kolega saya diPusat Hukum memformulasikan sebuah gugatan kelas terhadap BapakNegara. Teori kami bahwa ketika Bapak Negara memiliki hak hukum yang sahuntuk mengajukan pengaduan fitnah terhadap awak media, terlihat dari tatacaranya mengajukan kasus dan jumlah kasusnya, sejalan dengan pernyataan-nya yang akan melanjutkan pengaduan perkara ini terhadap para jurnalispenulis artikel yang meremehkan dirinya, menegaskan sebuah penyalahgu-naan hak. Isu dalam gugatan kelas adalah penyalahgunaan hak Bapak Negaraguna mengekang praktik kebebasan pers. Faktanya bahwa Bapak Negara yangjuga seorang pengacara menguatkan teorinya bahwa kasus yang diadukannya,ditempuh dalam penyalahgunaan hak. Karena dia sangat mengetahui bahwadia tidak memiliki alasan atas tindakannya mengadukan dan memperta-hankan kasus pencemaran nama baik. Bapak Negara hanya senang setelahmenindas sejumlah penerbitan yang merugikan dirinya.

    Setelah kami mengajukan gugatan kelas, Bapak Negara memberikan jawa-bannya. Dia mengemukakan dengan teknik argumentasi yang berlebihandalam usahanya untuk menghentikan perkara. Selain itu, dia menduga bahwa:(a) jumlah denda pengadilan yang benar tidak akan terbayar; (b) sejumah jur-nalis penggugat tidak digugat olehnya dalam kasus lain, sehingga merekatidak punya kaitan dalam gugatan kelas; (c) gugatan kelas prematur karenakasus fitnah tidak diputuskan atas dasar kebaikan; dan (d) peradilan tidakmemiliki jurisdiksi atas kasus ini.

    22 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • dan pemerintahan lokal, Departemen Kehakiman dan DepartemenPertahanan, dan juga Kepala Kepolisian Nasional Filipina dan KepalaAngkatan Bersenjata Filipina. Kami di Pusat Hukum mewakili para jurnalisdalam kasus ini. Di kasus ini, jurnalis mengajukan denda kerugian terhadappara pemegang otoritas yang telah melanggar hak konstitusional mereka ataspers yang bebas dan melarang pemerintah memberikan ancaman serupa kepa-da jurnalis.

    Pada hari kami mengadukan kasus, sebuah perintah dikeluarkan olehpengadilan yang melarang pemerintah melakukan pelecehan serupa terhadapjurnalis. Perintah pengadilan, meski sementara waktu, merupakan sebuahkemenangan simbolis yang sangat penting bagi pers Filipina. Sidang peradilanyang sekarang sedang berjalan untuk isu perintah larangan terhadap pemerin-tah, seharusnya dibuat lebih efektif menyangkut soal waktu di segala kasus.Kami mengajukan memorandum pada pengadilan untuk mendukung isupada 8 Mei 2008. [Tordesillas et al. versus. Puno et al., Kasus Perdata No.080806 (Pengadilan Wilayah Kota Makati Cabang 51)]

    Petisi untuk Perintah Tertulis Amparo Jurnalis Nilo Baculo

    Nilo Baculo seorang penyiar-cum-jurnalis tingkat provinsi. Saat ini diaadalah seorang jurnalis warga yang menerbitkan liflet berita berjudul TravelersNews. Artikelnya mengekspos kasus suap, korupsi, dan tindakan kriminalyang dilakukan pejabat pemerintahan dan sebuah perusahaan keperluanrumah tangga di provinsinya. Karena pemberitaannya, Mr. Baculo mengklaimbahwa subyek liputannya menyewa seorang penembak bayaran untuk mem-bunuhnya. Dia memastikan bahwa si penembak bayaran adalah penerimauang dari Samaritan. Penembak bayaran menolak melaksanakan pembunuhanterhadap Mr. Baculo. Tapi penembak bayaran itu justru memperingatkan Mr.Baculo dan mengakui adanya perjanjian untuk mencabut nyawanya.

    Mr. Baculo meminta bantuan Serikat Nasional Jurnalis Filipina atauNational Union of Journalists of the Philippines (NUJP). NUJP sendiri mendapatasistensi legal di Pusat Hukum. Kami memutuskan mengajukan sebuah petisiuntuk perintah tertulis Amparo pada Mahkamah Agung. Dalam petisinya, Mr.Baculo mengharapkan agar Pengadilan melindunginya dari dugaan rencanapembunuhan oleh terdakwa Mayor Paulino Salvador Leachon dan pejabatpemerintahan lainnya di Kota Calapan, Mindoro Oriental. Mr. Baculo me-

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I FI L I P I N A | 25

    Saya dan kolega saya di Pusat Hukum telah mengajukan keberatan ataspertimbangan kembali Pengadilan Banding mengenai pengeluaran perintah.Kami cenderung mengangkat persoalan pada Mahkamah Agung jikaPengadilan Banding tidak menarik perintah.

    Pengajuan Gugatan Kerugian oleh Jurnalis terhadap Pejabat Pemerintah

    Pada 27 November 2007, sebuah kelompok pemberontak militer separatismenghadiri sebuah persidangan. Lantas secara tiba-tiba, mereka keluarmeninggalkan ruang sidang. Bersama dengan penjaganya, mereka tampakmemperoleh simpati. Pemberontak militer separatis kemudian berpindah tem-pat ke sebuah hotel berbintang lima. Di sana mereka mengadakan konferensipers meminta Presiden Gloria Arroyo mundur. Para jurnalis yang meliput per-sidangan berusaha mengikuti pemberontak itu ke hotel. Kemudian banyak jur-nalis datang meliput konferensi persnya. Ini adalah sebuah kejadian yangtidak terduga.

    Ketika pemberontak militer berada di dalam hotel, sejumlah tokoh terke-muka datang bergabung. Pemberontak menyatakan bahwa peristiwa ini layakdijadikan berita. Para jurnalis tetap tinggal di hotel untuk meliput.

    Setelah beberapa jam, polisi gabungan dan kesatuan militer memberikanultimatum kepada para pemberontah agar menyerahkan diri. Polisi memintajurnalis meninggalkan hotel. Polisi akhirnya mengeluarkan gas air mata danmenembakkannya ke dalam hotel. Pemberontak menegaskan bahwa merekasiap menyerah. Ternyata mereka tak dapat keluar hotel karena terhalang asapgas sangat pekat di lobi. Jurnalis berusaha tetap bertahan guna meliput kejadi-an ini.

    Setelah itu, polisi memaksa masuk hotel dan menangkap para pem-berontak. Polisi tidak hanya menangkapi pemberontak. Polisi jugamenangkapi jurnalis yang meliput kejadian yang tiba-tiba itu. Meski jurnalismenunjukkan kartu persnya dan mendapat jaminan oleh atasan mereka yangberbicara langsung dengan polisi, mereka tetap ditangkap. Beberapa jurnalislantas dikirim ke kamp penjara yang terkenal angker. Mereka diproses danbeberapa jam kemudian dibebaskan.

    Marah pada ancaman yang mereka terima, sekelompok jurnalis menga-jukan sebuah gugatan perdata terhadap Kepala Departemen Dalam Negeri

    24 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • IV. Pencemaran Nama Baikdi Malaysia4

    Malaysia mengenal dua macam pencemaran nama baik: pidana dan perdata:

    Pencemaran nama baik perdata merujuk pada Undang-undangPencemaran Nama Baik tahun 1957, yang maksudnya, pencemaran namabaik diadakan jika penggugat dapat menunjukkan bahwa telah terjadi pener-bitan yang bermaksud memfitnah, dan membuat pernyataan yang memfitnah,dengan maksud dengki dan/atau kata-kata dalam pernyataan yang meren-dahkan secara alamiah dan mencerminkan arti biasanya dari maksud memfit-nah. Lebih lanjut, penggugat harus menunjukkan bahwa pernyataan tersebuttidaklah pendapat yang fair dan dapat dibenarkan.

    Bagaimanapun, pidana pencemaran nama baik yang mengandung denda,pemenjaraan, atau keduanya, bersumber dari Bab XXI Pasal 499 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), di mana pencemaran nama baik diatur sekalisaja yang ditunjukkan dengan kata-kata atau pembicaraan yang dimaksudbisa dibaca atau disetujui, atau perwakilan yang nampak, membuat atau me-nerbitkan aneka tuduhan yang serius kepada orang-orang tertentu, dimaksud-kan untuk mencederai, atau mengetahui atau memiliki alasan untuk percayabahwa tuduhan yang dimaksud dapat mencederai reputasi orang tertentu.5

    Kasus-kasus Pencemaran Nama Baik yang Penting dan Pemberian Dendayang Menonjol

    Pada masa lampau, gugatan pencemaran nama baik antar individudiberikan jumlah denda yang kecil. Pada 1920-an, sebuah suratkabar, UtusanMalaysia, digugat oleh polisi atas sebuah berita yang mengekspos penangkap-

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I MA L A Y S I A | 27

    nyatakan nyawanya berada dalam bahaya karena usahanya sebagai seorangjurnalis yang menginformasikan kepada publik atas tindakan pejabat publikyang dia yakini sebagai tindakan illegal, curang, dan patut dicela secaramoral.

    Mahkamah Agung mengabulkan petisi Amparo. Ini kali pertamaPengadilan Tinggi mengeluarkan perintah tertulis Amparo pada seorang jur-nalis. Laporan pencarian menghasilkan sebuah perintah perlindungan atasna-ma Mr. Baculo dari pelecehan atau ancaman pembunuhan. Setelah pengelu-aran surat perintah, Mahkamah Agung mengirimkan kembali kasus ini padaPengadilan Banding untuk menerima bukti yang menunjukkan bahwa nyawaMr. Baculo berada dalam bahaya. Proses pelaporan sekarang sedang berjalan.[Dalam ketentuan Petisi untuk Surat Perintah Amparo atasnama Mr. Nilo H.Baculo Sr, GR No. 00022 (Pengadilan Banding)]

    26 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    4 Berdasarkan makalah yang ditulis oleh Gayathry Venkiteswaran, Direktur Eksekutif, Centrefor Independent Journalism, Malaysia. Email: [email protected]

    5 "Penal Code (Act No. 574)" UNHCR: http://www.unhcr.org/cgi-bin/texis/vtx/rsd/rsd-docview.html?tbl=RSDLEGAL&id=3ae6b5cf0

  • penggugat kerugian yang menjengkelkan senilai RM200,000(US$60,000). Total keseluruhan denda sebesar RM1 juta (US$300,000).

    Ummi Hafilda Ali versus Karangkraf Sdn Bhd (No 2) [2000]

    O Ummi Hafilda dan seorang saksi laki-laki dalam kasus AnwarIbrahim menggugat tergugat, sebuah penerbitan majalah dan ming-guan, pencetak, dan distributor atas penerbitan sebuah artikelmengenai keduanya dalam sebuah terbitan hiburan, Bacaria. Hafildadan laki-laki itu diberitakan telah menikah satu sama lain. Artikel inididuga telah merugikan reputasi mereka.

    O Kamalanathan Ratnam memberikan masing-masing penggugat seni-lai RM25,000 (US$8,000) sebagai denda terhadap tiap tergugat.

    Tjanting Handicraft Sdn Bhd versus Utusan Melayu (M) Bhd [2001]

    O Penggugat Tjanting Handicraft mengajukan gugatan terhadap tergu-gat atas sebuah artikel di majalah Wanita. Penulis artikel itu menuduhpara penggugat telah memproduksi batik yang tak sedap dipandangmata dan menuduh penggugat kedua telah memalukan negara de-ngan memperbolehkan pemimpin dunia mengenakan pakaian yangtak pantas dan lucu selama konferensi APEC di Malaysia.

    O Hakim telah menjatuhkan denda total RM1.3 juta (US$430,000) untukganti rugi dalam kasus ini.

    Gugatan pencemaran nama di Malaysia terhadap media tidak hanyamenimpa media nasional. Ada beberapa contoh media luar negeri yang digu-gat:

    Insas Bhd versus Samuels [2004]6

    O Penggugat mengklaim ganti rugi terhadap tergugat karena telahmengeluarkan sebuah feature berjudul Malaysian Justice on Trial,

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I MA L A Y S I A | 29

    an seorang polisi pengawas di sebuah pertunjukan ronggeng terbuka.Suratkabar itu harus membayar kurang-lebih $5.000, jumlah yang terlalu besaruntuk ukuran saat itu. Koran itu pun harus tutup sementara waktu.

    Pada 1990-an mulai terlihat munculnya kasus besar pencemaran nama baikyang melibatkan seorang taipan bisnis yang dekat dengan Perdana Menteri.Kasus The Tan Cee Yioun (Vincent Tan) melawan Haji Hassan Hamzah (1995)menjadi preseden yang mengikat untuk mega gugatan pencemaran nama baik.Ketika itu Pengadilan Federal mengabulkan penggugat (Vincent Tan, seorangtaipan bisnis) sejumlah RM 10 juta (US$3 juta). Penggugat, kepala eksekutifgrup Berjaya Group Bhd, sebuah perusahaan terbuka, mengklaim kerugianatas kesalahan fitnah dan konspirasi terhadap tujuh tergugat atas empat artikelyang diterbitkan dalam judul Malayan Industry. Mokhtar Sidin J diberikantotal RM10 juta sebagai ganti rugi terhadap para tergugat, termasuk almarhumMGG Pilai yang dikenal sebagai jurnalis dan penulis terkemuka.

    Pemberian Denda terhadap Media yang terjadi Saat ini

    Bukan hanya Vincent Tan yang diuntungkan oleh Undang-undangPencemaran Nama Baik dan denda yang besar:

    Tun Datuk Patinggi Haji Abdul Rahman Yakub versus Bre Sdn Bhd [1996]

    O Penggugat, bekas Menteri Ketua dan Gubernur Sarawak mengklaimkerugian atas tuduhan fitnah terhadap penerbitan sebuah artikel diharian lokal.

    O Denda yang telah diberikan sebesar RM100,000 (US$30,000).

    Noor Asiah Mahmood versus Randhir Singh [2000]

    O Penggugat mengklaim ganti rugi terhadap dua artikel di New StraitsTimes, inter alia.

    O Kamalanathan Ratnam memberikan penggugat pertama sebesarRM300,000 (US$100,000) dan penggugat kedua RM200,000 (US$60,000)untuk kerugian bersama. Hakim juga memberikan masing-masing

    28 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    6 "Insas Bhd v Samuels" High Court of Malaysia (20 August 2004):http://www.ipsofactoj.com/highcourt/2005/Part3/hct2005(3)-004.htm

  • Bentrokan Para Politisi

    O Menteri Ketua Tan Sri Abdul Tab Maimed mendesak sebuah permo-honan maaf dan sebuah kompensasi terbuka dari Partai KeadilanRakyat (PKR) beserta dua orang pemimpinnya di Sarawak atas dis-tribusi leaflet yang dia klaim sangat memfitnah dirinya. Pihak yangtersangkut dalam kasus ini adalah Malaysiakini.com yang mener-bitkan cerita jika Menteri Ketua telah terlibat dalam deal gelap ataskonsesi penebangan liar.

    O Gugatan pencemaran nama baik diadukan terhadap politisi PASHusam Musa oleh perusahaan ECM Libra Berhad, yang dekat de-ngan lingkaran menantu Perdana Menteri Khairy Jamaluddin pada17 Januari 2006 atas sebuah artikel karangan Husam berjudul Howdid Khairy buy the shares of ECM Libra? Artikel ini memunculkankeraguan perihal kemampuan seorang politisi muda mendapatkanjutaan ringgit dari penjualan saham perusahaan yang juga menerimaproyek unggulan oleh pemerintah. Berita diterbitkan dalam suratka-bar partai Islam, Harakah.

    Politisi, polisi, dan media

    O Kepala polisi Sentul ACP K. Kumaran mengadukan sebuah gugatanatas tuduhan fitnah sebesar RM10 juta terhadap seorang anggotaDewan Agung Partai Keadilan Rakyat dan harian Tamil. Gugatan inidirespons dengan gugatan balik oleh Partai Keadilan Rakyat ter-hadap kepala polisi atas pencemaran nama baik dan pelanggarantugas publik. Ini terkait dengan investigasi pembunuhan seorangperempuan yang disebut memiliki hubungan dengan anak seoranganggota Kabinet senior. Dalam kasus ini, harian Tamil, Makkal Osai,telah menerima serangkaian serangan dari partai India berkuasa.Ditambah lagi dengan pelecehan berupa penolakan pemerintahuntuk memberikan izin terbitan tahunan. Keputusan ini ditempuhdiyakini karena tekanan massa pada pemerintah.

    Ada banyak kasus individual dan korporasi yang tidak diterbitkan yangmengancam dengan menggugat pencemaran nama baik terhadap media danpara jurnalis. Organisasi media menerima surat ancaman terhadap pence-maran nama baik, yang dapat menghentikan penerbitan. Dalam sebuah kasus

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I MA L A Y S I A | 31

    yang terbit pada November 1993 diterbitkan oleh InternationalCommercial Litigation Magazine.

    O Majalah terbit di London dan beredar di Malaysia dan sekitarnya.

    O Seluruh penggugat mengklaim ganti rugi senilai RM25 juta (US$8juta) masing-masing, termasuk kerugian yang patut dicontoh untukpemberitaan fitnah dalam artikel.

    O Hakim mengabulkan denda kepada tertuduh seperti telah dinya-takan total sebesar RM500,000 (US$160,000) sebagai ganti rugi kepa-da masing-masing penggugat.

    Pada 2005, Anwar Ibrahim memenangkan gugatan senilai RM4.5 juta(US$1.2 juta) sebagai ganti rugi dari Datuk Abdul Khalid Bakar Shah, penulis50 Dalil Mengapa Anwar Tak Boleh Jadi PM (50 Reasons why Anwar cannot bePM). Buku ini diedarkan pada malam pemecatan Anwar dari pemerintahandan jabatannya di partai pada 1998.

    Pada 2006, taipan bisnis Vincent Tan Chee Yioun memenangkanpersidangan atas pembukaan rahasia terhadap Profesor Jom Kwame Sundramdan empat orang bersama-sama dengan Star Papyrus Printing Sdn Bhd.Gugatan dilakukan atas sebuah artikel berjudul Malaysia Props Up CronyCapitalists yang muncul di The Asian Wall Street Journal (21 Desember 1998).

    Korporasi Melawan Media

    O Pada Maret 2006, Konsultan Disain Teknik Sipil, Maunsell Sharma &Zakaria, firma konsultasi untuk desain Ampang-KL Elevated Highway(KLT) menggugat Utusan Melayu Bhd sebesar RM 50 juta atas tuduhanfitnah. Firma mengklaim Utusan Malaysia telah menerbitkan artikelberisi kata-kata yang memfitnah dalam artikel bersambung 9-10Februari. Artikel berseri itu bercerita tentang kerusakan pada jalan tolMiddle Ring Road 2 yang disebabkan cacat dalam desain teknik jalan tol.

    O P&A Sestet Sdn Bhd menggugat The Star dan reporternya SeraHabitue atas sebuah artikel yang ditulis pada 18 Februari 2007berjudul Illegal Sand Dredging in Kemah sebesar RM 20 juta (US$6juta). Klaim gugatan bahwa artikel menuduh perusahaan sedangmenjalankan bisnis illegal karena tanpa lisensi. Proyek ini kontrover-sial secara lingkungan. Belum ada kesimpulan.

    30 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • keputusan yang banyak tidak dimengerti. Filosofi dasar keputusan itumencederai reputasi, jika tidak lebih, penting bagi anggota masyarakat kitaketimbang kehilangan satu anggota badan. Tapi kami berpikir waktu telahdatang ketika kami seharusnya mengecek pembentukan tren oleh kasus itu.Ini untuk memastikan bahwa gugatan pencemaran nama baik tidak digu-nakan sebagai sebuah mesin penindas. Di lain pihak, jaminan konstitusi ataskebebasan berekspresi akan tak berguna.

    Dalam sebuah keputusan peradilan saat ini, yang melibatkan sebuahgugatan oleh aktivis NGO Irene Fernandez terhadap Utusan Malaysia, hakimmengabulkan gugatan Irene RM200,000 (US$60,000) sebagai ganti rugi danmenekankan jurnalisme yang bertanggungjawab sebagai bagian dari surat-kabar. Jurnalis dan suratkabar telah gagal menghasilkan sebuah catatan yangfair atas laporan Irene mengenai pelecehan di pusat penahanan para imigran.

    Tapi penafsiran tertentu sangat jarang dan memberikan jurang keyakinandalam persidangan (seperti yang dikenal oleh pemerintah yang berkuasa danpengumumannya untuk reformasi peradilan). Pencemaran nama baik masihdilihat sebagai ancaman terbesar terhadap kebebasan berekspresi.

    Ancaman Terbesar terhadap Media di Malaysia

    Di Malaysia, instrumen utama yang digunakan untuk mengontrol danmengintimidasi media adalah UU lainnya yang mengatur distribusi dan UUPenghasutan. Berikut adalah UU yang bermasalah lainnya:

    UU Penerbitan dan Pencetakan Pers tahun 1984: UU ini adalah peninggalankekuasaan kolonial. UU ini sangat kejam menyangkut permohonan izin tahun-an bagi suratkabar. Pusat Jurnalisme Independen (Center of IndependentJournalism) telah memonitor secara rutin penggunaan ketentuan yang memak-sa media memiliki kepentingan politik yang baik ini.

    UU Penghasutan tahun 1984: UU ini peninggalan kolonial lainnya. Berisipasal-pasal karet yang dapat digunakan oleh negara untuk membungkam kri-tik dan perbedaan pendapat. Politisi oposisi, aktivis NGO dan para bloggertelah disidik di bawah UU ini, termasuk Malaysiakini.com pada 2003. Kasus ter-akhir terjadi beberapa hari setelah peringatan Hari Kebebasan Pers Seduniayang menyeret blogger terkenal, Raja Petra Kamaruddin, atas postingnya ten-tang sebuah persidangan kontroversial yang melibatkan pembunuhan seorang

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I MA L A Y S I A | 33

    yang sedang terjadi, sebuah harian berbahasa China, Oriental Daily News, danjurnalisnya, menerima dua surat gugatan dari individu-individu pemegangsaham sebuah perusahaan yang terlibat skandal. Ini telah dimuat dalam blogdan beberapa suratkabar. Individu yang terlibat adalah seorang anggota par-lemen dari Sarawak. Cerita ini mengkritisi sebuah proyek yang dikenal seba-gai Port Klang Free Zone. Padahal jurnalis hanya menyebut pemegang sahammayoritas dalam perusahaan yang terlibat proyek ini.

    Kasus Penting yang Melibatkan Para Blogger

    Pada 2007 ada serangkaian gugatan yang diajukan. Dan kasus yangmenonjol adalah sebuah perusahaan media besar melawan dua orang blogger,satu mantan jurnalis, Ahiruddin Attan, dan satu lagi konsultan IT dan seorangblogger, Jeff Ooi. Pada 11 Januari, The Strait Times, menerbitkan sebuahlarangan yang memerintahkan Jeff Ooi untuk menghilangkan posting yangdiduga berisi fitnah dari blog-nyatermasuk tiga belas postingnya sejak 16Februari hingga 4 Desember 2006 pada 17 Januari 2007.

    Kasus terhadap Ooi dan Attan menjadi perdebatan hangat di Malaysiatatkala blog, forum online, dan website dianggap sama dalam UU PencemaranNama Baik seperti halnya terbitan cetak. Ahli hukum Profesor Dr. Shad SaleemFaruqi, seperti dikutip dalam The NST, 25 Januari 2007, Bloggers Subject toSame Rules, berargumen: Definisi berbicara meliputi segala bentuk komu-nikasi dalam bentuk apapun, tertulis atau simbolis. Tidak ada keraguan bahwablogger tunduk pada aturan yang sama.

    Interpretasi Hukum atas Kebebasan Berekspresi

    Kami telah mengamati bahwa pengadilan telah mengabulkan denda jutaanringgit dalam kasus perdata gugatan pencemaran nama baik, terutama yangmelibatkan media. Hanya dalam sebuah pengadilan banding pada tahun 2000hakim Gopal Sri Ram membuat pernyataan bahwa pencemaran nama baikseharusnya tidak digunakan sebagai mesin penindas.

    Di dalam proses pembuatan assessment, kami tidak melihat trensekarang di negara ini atas klaim dan denda dalam kasus-kasus pencemarannama baik berjalan menuju beberapa juta ringgit [] ini adalah sebuah

    32 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • dalam memberikan perhatian pada kepentingan publik. Gugatan pencemarannama baik yang sangat besar seharusnya tidak dapat dijadikan presedendalam kasus-kasus serupa.

    Meningkatkan advokasi yang lebih luas mengenai kebebasan berekspresi dan kebe-basan media: sebuah strategi advokasi lokal dan regional akan berjalan dalamjangka panjang untuk mengawasi penggunaan pencemaran nama baik gunamengontrol media. Pada saat yang sama, sebuah jaringan yang mendukungjurnalis dan media harus diadakan untuk memberikan bantuan hukum dankeuangan.

    Mencabut semua UU yang membahayakan kebebasan berekspresi: Malaysiaharus maju selangkah dan mereformasi hukumnya. Ini adalah salah satuketertinggalan Malaysia dalam mempromosikan kebebasan dan hak asasimanusia. Kelompok masyarakat sipil dan politisi oposisi sekarang sedang be-kerja bersama menekan pemerintah yang berkuasa guna mencabut UU yangsangat buruk terhadap jaminan kebebasan dan hak asasi manusia. Ini adalahtugas sulit. Tapi peta kekuatan politik baru telah membuka beberapa peluang.

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I MA L A Y S I A | 35

    gadis Mongol. Dua pejabat polisi dan direktur sebuah lembaga lembaga kajianyang dekat dengan Deputi Perdana Menteri sedang disidang atas kasus pem-bunuhan tersebut.

    UU Rahasia Pejabat tahun 1972: Dikenalkan dalam kebangkitan pergolakanras 13 Mei 1969. Sangat efektif digunakan untuk menjaga rahasia keputusanyang penting. Jurnalis dan politisi oposisi telah ditahan dan disidang di bawahUU ini.

    UU Keamanan Dalam Negeri tahun 1960: Sebuah UU dari masa keadaandarurat. UU ini sangat efektif dalam menciptakan budaya takut di masyarakat.Penulis, pemimpin oposisi, pemimpin masyarakat, dan kalangan professionaltelah ditahan dan diperiksa di bawah UU ini, yang mengingkari individu ataspersidangan.

    UU Kepolisian dan Kitab UU Hukum Acara Pidana: Alat polisi untukmenyelidiki jurnalis dan narasumber. Pada saat ini jurnalis dari dua harianberbahasa Inggris telah dipanggil untuk dimintai keterangan atas pemberitaanmismanajemen dana oleh pemerintahan Barisan Nasional sekarang.

    Kontrol Politik atas Media: Ini tantangan terbesar yang dapat membawa parajurnalis dan editor ke dalam jurnalisme yang menyedihkan. Sehingga sangatsedikit upaya para pemilik media untuk melakukan reportase investigasi danmemberitakan kesalahan.

    Langkah ke Depan

    Membangun sebuah kekuatan dan serikat media: persaudaraan bukanberserikat, malah cenderung berkompetisi. Keinginan para bos media untukbekerjasama dengan pemerintah yang berkuasa juga membuat kesulitantersendiri untuk mempromosikan kebebasan media dan independensi. Parajurnalis tidak bekerja untuk menerapkan etika jurnalistik, tapi untuk melayanikepentingan pemilik media. Sebuah industri media yang kuat akan mengirimperingatan bahwa UU Pencemaran Nama Baik tidak dapat dipakai untuk me-ngontrol media.

    Meminta hakim menerapkan standar yang tepat guna melindungi kebebasanberekspresi: ketika media dinyatakan bersalah, pengadilan perlu memikirkanbahwa hukuman tidak akan mencederai hak atas kebebasan berekspresi media

    34 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • V. Pencemaran Nama Baikdi Thailand7

    Latar belakang

    Pada 2006, Dewan Legislatif Nasional bentukan militer Thailand menge-sahkan UU Pendaftaran Pers. UU ini menggantikan sebuah UU Pers tahun1941, yang merupakan salah satu bagian UU yang paling menakutkan yangmengatur media cetak di Thailand.

    Di bawah UU ini, warga Thailand yang ingin membuat suratkabar dapat de-ngan mudah memberitahukan pemegang otoritas daripada mencari izin terbit,seperti yang dikehendaki dalam UU yang lampau. Lebih jauh, penguasa Thailanddapat melakukan sensor atau menutup suratkabat dalam keadaan apa pun.8

    Untuk kasus yang terkait dengan pencemaran nama baik, UU PendaftaranPers membebaskan editor dan penerbit suratkabar dari kesalahan yang dilakukanoleh penulis sebuah artikel yang berisi fitnah. Dalam UU tahun 1941, editor danpenulis sebuah artikel berisi fitnah harus berbagi pertanggungjawaban sebagaipelaku sebuah kesalahan. Jika penulis tidak dapat menunjukkan, maka penerbitharus menjadi pihak yang bersalah. Sekarang, hanya reporter atau kolumnis yangdapat digugat untuk dugaan kesalahan fitnah berdasarkan tulisan di suratkabar.

    Tiga Kasus Persidangan Tesco Lotus di Thailand

    Tiga upaya gugatan fitnah yang diajukan oleh Tesco Lotus di Thailand

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I TH A I L A N D | 3736 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    7 Laporan dari Sinfah Tunsarawuth, pengacara untuk media. Email: [email protected]

    8 Bagaimanapun, Undang-undang baru masih memperbolehkan kepala polisi wilayah untukmencegah masuknya produk terbitan apa saja dengan pertimbangan untuk lese majeste ataubertentangan dengan keinginan publik atau kebaikan moral. Contohnya, Kepala Polisi dapatmelarang siapa saja untuk membawa masuk buku The King Never Smiles ke Thailand.

  • yang kecil. Dia telah menulis sebuah buku tentang isu tersebut. Dia orang yangmelek informasi.

    Tuduhan

    Tesco Lotus mengutip dua tindakan yang dilakukan oleh Jit:

    (1) Pada 1 Oktober 2007 Jit diwawancarai seorang reporter suratkabarharian Manager, berisi

    Tesco Lotus menghisap puluhan ribu juta tiap tahunnya darikonsumen Thailand yang dikirim ke perusahaan induknya di Inggris

    Bicara tentang Tesco Lotus, sebuah toko berkebangsaan Inggrisyang telah memiliki cabang yang luas di Thailand, ini sangat mudahuntuk menaikkan peringkat volume penjualannya dari nomor 8 diseluruh dunia ke nomor 4 pada 2006 dengan total penjualan US$79.978juta. Fakta mengejutkan adalah 37 persen10 dari jumlah penjualannyadidapat dari cabang-cabangnya di Thailand. Ini alasan kunci mengapaTesco sangat cepat memperluas cabang-cabangnya

    [Berbicara mengenai ekspansi toko multinasional yang besar,termasuk Tesco, di Thailand].. jika tidak ada rencana untuk mengu-rangi ekspansi cabang toko ritel utama dan toko-toko nyaman,Thailand di masa yang akan datang akan terlihat cabang-cabang ritelasing di mana-mana, yang akan memonopoli dari atas hingga bawah,berkolaborasi dalam pengerukan keuntungan dan menghancurkanritel-ritel kecil. Tidak ada pedagang kecil yang tersisaMengenaitrik atau perdagangan yang tidak fair dalam menyapu bersih toko-toko kecil, kelompok ritel asing ini menjual barang-barang merekadengan harga rendah (pada kategori barang tertentu dan jumlahbatasan produk yang bisa dibeli oleh konsumen) untuk menariksebanyak mungkin pembeli ke dalam toko-toko mereka. Pada saat

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I TH A I L A N D | 39

    pertama pada November 2007, kedua pada Februari 2008, dan ketiga padaMaret 2008merupakan kasus yang menjadi pusat perhatian rakyat Thailand.Gugatan melibatkan tiga buah artikel yang diterbitkan di suratkabar harianberbahasa Thai. Tesco Lotus menggugat hanya pewawancara dalam sebuahkasus dan hanya penulis artikel di dua kasus lainnya. Tidak ada editor ataupenerbit yang digugat dari ketiga kasus tersebut.

    I. Tesco Lotus9 versus Jit Siratranont

    Tuduhan diajukan ke pengadilan pidana di Bangkok pada 26 November2007. Tesco Lotus tidak mengajukan kasus terpisah. Juridiksi pengadilan bera-da di pengadilan pidana Ratchada Piset Road di Bangkok. Ini pengadilan yangsama yang menyidangkan kasus Shin Corp vs Supinya.

    Dalam keputusan pengadilan pidana, jika penggugat memenangkanperkara, hakim dapat memberikan kompensasi keuangan melebihi jumlahdenda maksimal yang ada dalam KUHP sebagai tambahan untuk menghukumterdakwa ke penjara.

    Terdakwa

    Jit Siratranont adalah seorang pebisnis, pemilik perusahaan perawatanmobil di provinsi Petchburi, dua jam sebelah selatan Bangkok, yang juga adalahtanah kediamannya. Dia tinggal di Petchburi tapi punya rumah juga di pinggir-an Bangkok. Setelah kudeta militer 19 September 2006, dia terpilih sebagaianggota Dewan Legislatif Nasional, sebuah lembaga legislatif bentukan militer.Dia saat ini menjabat wakil sekretaris Kamar Dagang dan Industri Thailand,sebuah organisasi swasta perwakilan para pebisnis di seluruh negara.

    Jit sekarang mengepalai Kamar Dagang dan telah mempelajari ekspansiretail multinasional di Thailand sekaligus dampaknya pada pedagang lokal

    38 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    9 Tesco Lotus adalah sebuah nama perniagaan untuk Ek-Chai Distribution System CompanyLimited di Thailand, yang secara resmi terdaftar di bawah payung hukum Thailand (dantelah digunakan dalam bagian ini untuk menjelaskan tujuan). Nama penggugat digunakandalam pengadilan tiga buah kasus kasus yang melawan t Jit Siratranont, KamolKamoltrakul, dan Nongnat Hanwilai is Ek-Chai Distribution System Company Limited.

    10 Jit telah menjelaskan bahwa si Manager salah dalam mengutip ucapannya mengenai jum-lah 37%. Jumlah yang benar adalah 3.7%. Dia mengatakan bahwa si Manager telah men-cetak koreksi atas naskah tersebut pada hari berikutnya, tapi Tesco Lotus tidak menye-butkan hal ini.

  • hukuman bagi pelaku yang ditentukan bagi tiap pelanggaran. Tapi, meskidemikian akan ada hukuman tambahan, pengurangan hukuman atau pengu-rangan skala hukuman, atau tidak, hukuman keseluruhan tiap pelanggarantidak boleh melebihi ketentuan yang diikutinya:

    O Sepuluh tahun dalam kasus pelanggaran berat mengandung rata-rata hukuman penjara maksimum tidak lebih dari tiga tahun;

    O Dua puluh tahun dalam kasus pelanggaran berat mengandung rata-rata hukuman penjara maksimum tidak melebihi tiga tahun tapitidak lebih dari sepuluh tahun;

    O Lima puluh tahun dalam kasus pelanggaran berat mengandung rata-rata hukuman penjara maksimal tidak lebih dari sepuluh tahun,kecuali dalam kasus di mana pengadilan membebankan atas pelakuhukuman penjara seumur hidup.

    Pasal 326barang siapa menyalahkan orang lain sebelum orang ketigaberlaku mungkin untuk merusak reputasi orang tertentu atau untuk mengeks-pose orang lain untuk kebencian atau melecehkan dikatakan melakukanpencemaran nama, dapat dihukum penjara tidak lebih dari satu tahun ataudenda tidak lebih atau sama dengan dua puluh ribu baht.

    Pasal 328jika pelanggaran pencemaran nama baik dilakukan lewat mediapenerbitan dokumen, gambar, lukisan, gambar bergerak, gambar atau surat yangdapat dibuat dari berbagai alat, rekaman gramophone atau instrumen rekamanlainnya, rekaman gambar atau surat, atau penyiaran atau penyebarluasan gam-bar, atau perkembangbiakan lewat media lainnya, pelaku dapat dihukum penjaratidak lebih dari dua tahun dan denda tidak lebih dari dua ratus ribu baht.

    Pasal 326 merupakan ketentuan kunci pidana pencemaran nama baikdalam KUHP. Pasal 91 dikutip karena Tesco Lotus mengacu pada dua tin-dakan terpisah yang dilakukan oleh Jit.

    Status Perkara

    Pada 20 Januari 2008, pengadilan pidana memanggil dua belah pihak kepengadilan dan diusahakan untuk mediasi. Mediasi sekarang menjadi praktikrutin pengadilan Thailand untuk kasus pelanggaran kurang serius. Jit menga-takan Tesco Lotus menginginkan dia agar menyampaikan permohonan maafdi suratkabar. Pengadilan mencari upaya lain pada media 4 April 2008, tapi

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I TH A I L A N D | 41

    yang sama, toko ini menggunakan jumlah pengunjung toko sebagaiposisi tawar mereka untuk meningkatkan pemasukan lainnya, yangbisa lebih tinggi ketimbang pemasukan yang didapat dari penjualanbarang mereka. Sebagai tambahan, mereka membuat perjanjiandagang yang tidak fair tanpa moralitas tertentu dan etika perdagang-an yang dipraktekkan oleh perusahaan induknya

    Tuntutan terhadap terdakwa bahwa ia bertindak sebagai pihak yangdipekerjakan, disewa, diminta menghasut, atau dengan maksud lain,yang menyebabkan editor harian Manager menerbitkan pernyataantertentu agar didistribusikan ke seluruh negara pada 1 Oktober 2007.

    (2) Pada 26 September 2007, terdakwa diduga membuat pernyataan fit-nah terhadap penggugat pada sebuah acara seminar pelantikan peng-urus pusat koordinasi pedagang Thailand independen dan konfe-derasi para pemilik bisnis rakyat Thailand terhadap ritel asing, diUniversitas Kasetsart di Bangkok. Sebagian besar yang dikatakan Jitpada seminar adalah sama seperti wawancaranya pada harianManager. Tapi dia juga mengatakan ritel asing utama telah mengan-cam akan menarik investasinya jika mereka menghadapi terlalubanyak masalah di Thailand. Dia mengatakan Ek-Chai Distributiontelah disatukan di bawah hukum Thailand pada 13 Agustus 1993 de-ngan modal terdaftar sebesar satu juta baht. Modal terdaftarnya bera-da di atas 33,900 juta baht pada 25 Desember 2001. Pada 26 Mei (tidakada tahunnya), modal ini berkurang menjadi 20,550 juta baht, yangmenunjukkan bahwa lebih dari 10,000 juta baht modal telah ditarik.

    Tesco Lotus mengatakan tindakan yang dilakukan oleh tergugattelah menyebabkan penggugat menderita kerugian dalam jumlahtidak kurang dari 1,000 juta baht. Tapi tuduhan kerugian ini tidakditunjukkan bagaimana prosesnya berikut jumlah tertentu itu.

    UU yang Dipakai

    Tesco Lotus mengatakan dalam tuduhan pidana bahwa Jit telahmelakukan pelanggaran atas KUHP di tiga pasal sebagai berikut

    Pasal 91jika tampak bahwa ada pelaku yang telah melakukan beberapapelanggaran yang nyata dan berbeda, pengadilan dapat membebankan

    40 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • Tuduhan

    Tuduhan bermula dari artikel yang ditulis oleh Kamol di Krungthep Turakijpada 29 Oktober 2007, yang mana, seperti kutipan salah Jit pada harianManager, Kamol mengulang bahwa 37% penjualan global Tesco didapat dariThailand. Tuduhan itu mengutip Kamol seperti yang ditulis dalam artikelnya:

    Menerapkan sistem akuntansi yang rumit, hampir semua penjualannyatelah disetorkan ke perusahaan induknya. Tesco tidak membayar pajak lokal.Volume penjualan sangat tinggi tapi nilai keuntungan dibuat rendahdilakukan dengan cara seperti rekayasa sejumlah pengeluaran. Ia tidak mela-porkan pendapatan tidak langsung dalam laporan perusahaannya.

    Dalam tuduhan, Tesco Lotus mengutip daftar panjang pendanaan sosialperusahaannya yang telah berkontribusi kepada Thailand. Mereka menga-takan telah membayar pajak sebesar 1,235,994,515.39 baht untuk pajak tahun2006. Tuduhan menyebutkan bahwa perbuatan tergugat menyebabkan keru-gian senilai 100 juta baht. Lagi-lagi, Tesco Lotus tidak menunjukkanbagaimana angka itu bisa muncul dengan nominal tertentu.

    Status Perkara

    Kamol telah mengajukan jawaban ke pengadilan dan kasusnya sedangdalam proses mediasi. Belum ada persidangan yang telah dilakukan.

    III. Tesco Lotus versus Nongnat Hanwilai

    Tuduhan diajukan pada pengadilan pertama di provinsi Minburi, luarBangkok, pada 19 Maret 2008. Hanya gugatan perdata yang diajukan.

    Terdakwa

    Nongnat Hanwilai merupakan seorang jurnalis sejati. Dia telah bekerjadengan harian berbahasa Thai Krungthep Turakij selama 20 tahun, dan sekarangmenjabat editor suratkabar untuk berita soal marketing.

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I TH A I L A N D | 43

    Tesco Lotus hanya mengirimkan pengacaranya, yang menurut Jit tidak dapatmembuat keputusan. Jadi tidak ada persetujuan yang didapat keduanya.

    Dalam kasus Jit, jika upaya mediasi gagal, proses persidangan akan mulaidengan hakim memimpin sidang permulaan untuk menentukan apakahtuduhan Tesco Lotus adalah kasus yang prima facie. Jika pengadilan memu-tuskan bahwa tuduhannya adalah prima facie, kemudian pengadilan akanmelanjutkan perkara. Kemudian tergugat diminta mengajukan jawaban atastuduhan. Jika pengadilan memutuskan sebaliknya, kasus akan dihentikan.

    Sampai Oktober 2008, kasus Jit masih dalam upaya mediasi. Persidanganbelum dimulai.

    Jit mengatakan dia tidak akan menerima segala penyelesaian yang me-mintanya membuat permohonan maaf pada Tesco Lotus. Dia mengatakan san-gat yakin bahwa bukti akan menunjukkan dia tidak melakukan fitnah. Dia siapbertarung. Dia sangat senang bahwa sekarang pers telah bergabung untukberkampanye melawan ekspansi cepat Tesco Lotus. Dan dia sendiri sudahbergabung dengan kampanye kebebasan berekspresi di luar tiga kasus yangdisidang. Jit mengatakan bahwa dia saat ini ingin bekerja dengan para pengacaradan tergugat di dua kasus lainnya, guna berbagi kesaksian dan dokumen.

    II. Tesco Lotus versus Kamol Kamoltrakul

    Tuduhan telah diajukan ke Pengadilan Negeri Prakanong di Bangkok pada29 Februari 2008. Hanya gugatan perdata yang diajukan. Dalam kasus perda-ta, tidak seperti kasus pidana, penggugat tidak diminta menyatakan ketentuanUU yang diduga telah dilanggar oleh terdakwa. Di bawah KUH Dagang danPerdata, fitnah adalah tindakan yang salah atau keliru.

    Tergugat

    Mr. Kamol Kamoltrakul mengirimkan artikel ke sejumlah suratkabar berbahasaThai seperti: Kom Chad Luek dan Krungthep Turakij, yang semuanya adalah anakperusahaan harian Thailand berbahasa Inggris, The Nation, dan Prachachart Turakijmilik kelompok Matichon. Dia pengajar ekonomi paruh waktu pada UniversitasABAC di Bangkok. Kamol juga bekerja sebagai relawan pada Komisi Nasional HAM.

    42 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

  • VI. Pencemaran Nama Baikdi Indonesia11

    Konstitusi Menjamin Kebebasan Berekspresi sangat Lemah

    Dewan Pers Indonesia sedang berjuang melanjutkan amandemen UUDguna memastikan bahwa hak warga negara Indonesia atas kebebasan persdiperkuat dalam konstitusi dengan menambahkan kata-kata: segala peratur-an, regulasi, dan UU yang membatasi kebebasan pers adalah dilarang.

    Amandemen Kedua Pasal 28E dan 28F UUD 1945 melindungi kebebasanpers:

    Pasal 28E:

    Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berorganisasi, dan mengeluarkanpendapat.

    Pasal 28F

    Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untukmengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi de-ngan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

    Dimasukkannya Amandemen Kedua Pasal 28J menghasilkan payunghukum terhadap mereka yang mengancam kebebasan pers:

    Article 28J

    Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertibkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I IN D O N E S I A | 45

    Tuduhan

    Tuduhan bermula dari sebuah artikel yang diterbitkan pada 29 Januari2008 di Krungthep Turakij dan ditulis oleh Nongnat dalam kolomnya. Tuduhanitu mengutip kolom yang mengatakan:

    Jeff Adams, bos besar Tesco Lotus, dengan yakin menyatakan dia akanmelanjutkan berinvestasi dalam pembangunan 130 cabang Tesco Lotus disegala bentuk tahun ini. Ini mengejutkan. Bayangkan bahwa jika dirata-rata,maka akan ada pembukaan cabang baru tiap tiga hari sekali. Ini tidak di-sayangkan. Pada tiap cabang, pembuatan konstruksi berat akan berlangsungsiang-malam, menyebabkan masalah bagi masyarakat sekitar. Ini menyakitkanhati. Belakangan, ini disiapkan untuk membuka cabang baru pada 5 Februaripada sebuah sisi jalan yang menghubungkan Tivanon. Hey! Tesco tidak menc-intai rakyat Thailand!

    Tesco Lotus mengatakan dalam tuduhan bahwa sekarang ini Tesco Lotustelah membuat pengaduan kepada pimpinan kelompok suratkabat Nation.Suratkabar Krungthep Turakij adalah salah satu anggotanya. Pengaduan me-ngenai artikel yang ditulis Nongnat yang menjurus menyerang Tesco Lotustanpa alasan atau bukti apapun. Tuduhan menyatakan Nongnat menyadaribeberapa pengaduan tapi tetap melanjutkan menulis artikel seperti yang diku-tip dalam tuduhan.

    Sama seperti tuduhan terhadap Kamol, Tesco Lotus mengutip daftar pan-jang pendanaan sosial perusahaan yang telah berkontribusi pada Thailand danmengatakan telah membayar pajak senilai 1,235,994,515.39 baht untuk tahun2006. Tuduhan menyebut tindakan tergugat telah menyebabkan kerugian seni-lai 100 juta baht bagi penggugat. Lagi-lagi, Tesco Lotus tidak menunjukkanbagaimana angka itu bisa muncul dengan nominal tertentu.

    Status Perkara

    Nongnat telah mengajukan jawabannya kepada pengadilan. Kasusnyasedang berada dalam proses negosiasi. Belum ada persidangan yang telahdilakukan.

    44 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    11 Berdasarkan makalah Leo Batubara, Wakil Ketua Dewan Pers Indonesia.

  • penjara. Pada 23 Oktober 2007, Nasution ditahan di LP TanjungGusta, Medan. Kasusnya bermula dari sebuah berita di Oposisi padaminggu kedua November 1999 yang berjudul 3.5 tahun BertugasRektor IAIN Diduga Mengumpulkan Kekayaan lewat KKN. Polisimenerima laporan singkat Rektor atas kasus pencemaran nama baik.

    O Mahkamah Agung pada 13 Januari 2006 menghukum PemimpinRedaksi harian Radar Jogja, Risang Bima Wijaya, enam bulan penjara.Laporan berita Radar Jogja edisi Mei hingga Oktober 2002 dianggapoleh penerbit harian Kedaulatan Rakyat, Soemadi Martono Wonohito,telah memfitnah dirinya. Risang telah dipenjara di Sleman,Yogyakarta, sejak 10 Desember 2007.

    KUHP telah digunakan untuk memenjarakan pemimpin pergerakankemerdekaan Indonesia dan pers. Sejumlah fakta menunjukkan kepada kitabahwa selama 63 tahun merdeka, KUHP telah dan masih tetap digunakanuntuk melindungi pejabat, politisi dan kelompok bisnis bermasalah sebagaialat pemenjara atau mengancam jurnalis professional yang membuka transak-si gelap mereka.

    Pemerintah sedang merancang revisi KUHP yang berisi 61 pasal yangdapat memenjarakan jurnalis yang melakukan kerja jurnalistik mereka. UUPers melindungi pers dari kontrol pemerintah tapi KUHP membunuh UU Persdan Kebebasan Pers.

    Kitab UU Hukum Perdata: tiga kasus penting bagaimana KUH Perdatatelah digunakan untuk mengancam bangkrut media:

    O Majalah Trust digugat oleh direktur PT Pertindo Perkasa, JohnHamenda, atas berita yang dimuat di majalah ini edisi 1-7 Oktober2003 dengan judul Kelompok Bisnis yang Bikin BNI Kolaps. HakimPengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan gugatan penggugatRp. 1 milyar (13 Mei 2003).

    O Pada Juni 2003, seorang pengacara dari kantor firma hukum OC.Kaligis, Purwaning Yanuar atasnama bos PT Texmaco Group,Marimutu Sinivasan, menggugat penerbit Kompas, Jacob Oetama,pemimpin redaksi Suryopratomo, dan perusahaan PT KompasMedia Nusantara pada PN Jakarta Pusat karena suratkabar tersebutmenerbitkan berita dan foto penggugat dari November 1999 sampaiApril 2003, yang dianggap penggugat tidak benar. Kompas digugat

    PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I IN D O N E S I A | 4746 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A

    Bertambahnya Jumlah UU yang Mengancam Kebebasan Pers

    Kitab UU Hukum Pidana: pemimpin kolonial Belanda pada 1917 mengelu-arkan Kitab Pidana (yang dikenal sebagai Wetboek van Strafrecht) atau KUHP.Kitab ini berisi 37 pasal yang dapat mengirim jurnalis ke penjara atas pekerjaanjurnalistik mereka. Sekarang, 63 tahun setelah proklamasi kemerdekaanIndonesia, UU ini masih tetap digunakan.

    Selama berkuasanya Presiden Soekarno (1945-1966) dan Presiden Suharto(1966-1998), banyak jurnalis yang dipenjara atas pekerjaan jurnalistiknya.Penguasa menganggap laporan mereka tidak sejalan dengan kepentingan pe-nguasa.

    O Pada Agustus 1945, Pemimpin Redaksi harian Indonesia Raya,Mochtar Lubis, dipenjara selama sembilan tahun atas artikelnya yangmelaporkan korupsi merajalela di lingkungan pejabat pemerintah.Dia dipenjara karena melanggar Pasal 154 dan Pasal 207 KUHP yangmengatur masa penjara maksimal tujuh tahun. Keputusan HakimAbdul Razak Malelo yang membebaskan Mochtar Lubis dari ancam-an KUHP, merupakan sebuah refleksi seorang hakim yang men-dasarkan keputusannya pada prinsip hukumindependen danresponsifsejalan dengan konstitusi, sumber dari segala sumberhukum. Bagaimanapun, meski keputusan hakim membebaskanMochtar Lubis, namun tiba-tiba Lubis dimasukkan lagi ke dalampenjara oleh polisi militer yang menungguinya di luar ruang peng-adilan. Ini adalah permulaan era aturan UU melawan pers.

    Di era reformasi (sejak 1998) banyak jurnalis yang telah dipenjara karenamereka dianggap melanggar KUHP:

    O Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka, Karim Paputungan, divonis limabulan penjara dengan 10 bulan masa percobaan (9 September 2003).Sebuah foto yang dimuat suratkabarnya dianggap telah menghinaKetua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung.

    O Redaktur Pelaksana Rakyat Merdeka, Supratman, dihukum enambulan penjara dengan masa percobaan 12 bulan (17 Oktober 2003).Sebuah headline suratkabar berjudul Mulut Mega Bau Solar diang-gap telah memfitnah Presiden Megawati.

    O Pemimpin Redaksi mingguan Oposisi, Dahri Nasution, dinyatakanbersalah oleh hakim Mahkamah Agung dan dihukum satu tahun

  • ancaman bahwa, bagi siapa yang menyalahgunakan informasi publik dian-cam penjara maksimal satu tahun. Artikel ini akan menghambat efektivitasjurnalisme investigasi dalam penggunaan informasi publik untuk mengekangkorupsi birokrasi dan perusahaan milik negara.

    UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE):perkembangan teknologi informasi telah berdampak pada ketahanan danperkembangan industri media cetak yang harus mengikuti konvergensi media.Selain distribusi lewat cetak, produk pers sekarang dapat diakses secara onlinedan lewat stasiun radio, televisi, dan internet. Media mainstream macamKompas, Media Indonesia, dan Tempo sekarang dapat diakses dalam bentuk elek-tronik.

    Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 45 ayat (1) UU ITE menyatakan bahwa mediayang menyebarluaskan produk yang berisi penghinaan dan pencemaran namadalam bentuk elektronik diancam penjara hingga enam tahun dan/atau dendamaksimal Rp. 1 milyar.

    Masalahnya, UU Pers dan KUHP mendefinisikan fitnah dan pencemarannama baik secara berbeda. Sebagai gambaran, artikel Majalah Tempo, AdaTomy di Tenabang?, (3 Maret 2003), menurut putusan Pengadilan NegeriJakarta Pusat dan Pengadilan Tinggi Jakarta, mengacu pada KUHP dan UUNo.1 tahun 1946 dan dianggap pidana dengan dasar pemberitaan yang keliru,memfitnah, dan mencemarkan nama baik. Menurut putusan MahkamahAgung pada 9 Februari 2006, kasus ini dianggap sesuai dengan UU Pers dantidak dianggap telah melanggar UU.

    Paradoks lainnya dari UU ITE adalah Pasal 28 ayat (2) yang mengacu padasanksi pidana kepada tiap orang yang menyebarluaskan informasi yang dapatmenimbulkan gejolak rasial, agama, dan/atau permasalahan etnisitas. Pasal inidiambil dari Pasal 134, Pasal 136, dan Pasal 137 KUHP yang pada 6 Desember2007 dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.

    48 | PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I AS I A TE N G G A R A PE N C E M A R A N NA M A BA I K D I IN D O N E S I A | 49

    untuk membayar kerugian sebesar US$150 juta (material) dan US$1juta (immaterial), totalnya sekira Rp. 3.5 trilyun.

    O Sebuah majelis hakim MA (28 Agustus 2007) menghukum majalahTIME untuk membayar bekas Presiden Suharto sebesar Rp 1 trilyun(US$110 juta) untuk ganti rugi. Majalah TIME edisi Asia, edisi 20 ter-bit pada 24 Mei 1999, menerbitkan temuan laporan investigasi mere-ka tentang bagaimana bekas Presiden Suharto mengumpulkankekayaan keluarganya atau Soeharto Inc. TIME Asia menaksirkekayaan Suharto dan keluarganya sebesar US$15 miliar.

    UU No. 1 tahun 1946 tentang KUHP: berita yang salah, dengan sangkaandapat menciptakan kekacauan di masyarakat, akan dihukum penjara maksi-mal sembilan tahun. Pengusaha berpengaruh Tomy Winata melaporkansebuah artikel berjudul Ada Tomy di Tenabang? di Majalah Tempo kepadapenyidik dengan menggunakan KUHP dan UU No. 1 tahun 1946. PemimpinRedaksi Tempo Bambang Harymurti diancam penjara sembilan tahun.

    UU No.32 tahun 2002 tentang Penyiaran: beberapa pasal dalam UUPenyiaran mengandung politik hukum yang kejam. Isi siaran yang dianggapmenghina atau memfitnah, tidak benar, diancam dengan hukuman penjarasampai lima tahun dan juga denda maksimal Rp. 10 milyar.

    UU No.10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD, dan DPRD:Pasal 97 UU ini menyatakan bahwa Media massa cetak menyediakan hala-man dan waktu yang adil dan seimbang untuk pemuatan berita dan wawan-cara serta untuk pemasangan iklan kampanye Peserta Pemilu. Jika ada mediayang melanggar pasal ini, mereka dapat dipaksa untuk ditutup (Pasal 99 ayat(1)).

    Pasal 18 ayat (2) UU Pers menyatakan bahwa, bagi siapa yang mengan-cam melakukan sensor dan melarang diancam maksimal penjara dua tahundan denda maksimal Rp. 500 juta.

    UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik: UUKeterbukaan Informasi Publik yang disahkan pada April 2008 juga merupakanUU yang paradoks. Judul UU ini memang Keterbukaan tapi isinya mengan-dung ancaman penjara. UU ini mengatur informasi rahasia dan informasi pub-lik. Informasi publik seharusnya dibuka untuk akses publik tapi UU ini berisi

  • Cara Tepat Menyelesaikan Masalah yang Ditimbulkan dari Laporan Media

    Berita yang menunjukkan cirri-ciri pekerjaan jurnalistik:

    O Aktivitas jurnalistik termasuk: mencari, memperoleh, memiliki,menyimpan, memproses dan menyebarluaskan informasi.

    O Berdasar pada narasumber yang kredibel, berimbang, dan liputanyang fair, meliput kedua belah pihak, dengan verifikasi fakta, cek danre-cek.

    O Tulisan/liputan oleh jurnalis yang imparsial dan independen.

    O Laporan menyangkut kepentingan publik.

    Jika liputan melanggar kode etik atau UU Pers, sanksi yang dapat ditindak-lanjuti:

    O Kesalahan tulisan diselesaikan dengan kata-kata (lewat Hak Jawab).

    O Jika media menolak melayani Hak Jawab, mereka dapat dihukumdengan denda tidak lebih dari Rp 500.000.000 (Pasal 28 ayat (2)).

    O Fitnah, pencemaran nama baik atau laporan yang menghukum.Kesemuanya yang tidak menghormati asas praduga tak bersalahdapat dihukum dengan denda tak lebih dari Rp 500.000.000 (Pasal 5ayat (1) dan Pasal 18 ayat (2)).

    Laporan yang di luar kategori jurnalistik (malpraktik)

    Jika laporan berita t