aik pak affandi 2

Upload: atika-icha

Post on 09-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aik

TRANSCRIPT

Kedokteran Islamdr. AffandiTransplantasi Organ Menurut IslamBerbagai organ di dalam Islam, mencakup berbagai macam kaidah fiqih:1. Pada tubuh manusia ada kaitan antara kaitan hak Allah, dan manusia. Kedua hak saling berhimpit dan kait mengkait, baik dari segi adanya maupun ketiadaannya2. Hak manusia terhadap organnya bisa gugur namun tidak menyebabkan keguguran hak Allah3. Hak Allah tidak bisa gugur kecuali gugurnya jelas untuk menjaga hak lain, yang lebih perlu diperhatikan karena bermanfaat bagi orang banyak, namun pada saat yang semuanya diisyaratkan kegugurannya hak Allah atas hak manusia dengan pengertian lain dapat diambil kesimpulan:a) Pada jasad manusia ada berkaitan antara hak Allah dan hak manusia, saling bercampur dua hal tersebut baik dari segi adanya maupun ketiadaannyab) Hak manusia terhadap tubuhnya sendiri bisa gugur, namun keguguran itu tidak menyebabkan gugurnya hak Allah. Hak Allah tidak bisa gugur kecuali jika jelas-jelas menjaga hak manusia yang perlu diperhatikan karena lebih bermanfaat untuk kepentingan orang banyak. Pada saat gugurnya hak Allah tidak bisa menjadi sebab gugurnya hak manusia yang tidak menghendakinyac) Berdasarkan pandangan tersebut diperbolehkan mengguburkan anggota badan manusia tersebut, jika pemiliknya juga menggugurkan atas haknya dan pengguguran hak pemilik jasad itu merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan manusia lain hingga lebih bermanfaat daripada gugurnya pemilik jasad tersebut.4. Untuk memperbolehkan anggota donor badan diisyaratkan :a. Para ilmuan lebih tau dengan pasti perhitungan ilmiah yang lebih tepat tentang keadaan sakit yang dialami oleh penderita yang akan didonori pun mengetahui akibat negatif dari pemotongan anggota badan itu. Ada donor baik dalam waktu dekat maupun waktu jauh dan mengetahui kemaslahatan yang akan diperoleh dari orang yang didonori.b. Hasil kemanfaatan dan kemadhorotannya itu jelas-jelas menunjukkan bahwa kemaslahatan pendonoran lebih besar dari pada kemadhorotan apabila dibiarkan apa adanya.c. Hendaknya pendonoran badan itu merupakan jalan satu-satunya menyelamatkan orang yang didonori dari keadaan tubuhnyad. Jangan sampai donor itu menjadi hilangnya hak Allah lainnya yang pada anggota badan yang didonorkan seperti pendonoran itu menyebabkan kerusakan masyarakat atau yang berhubungan dengan tujuan tersebute. Jangan sampai donor itu diberikaan pada orang-orang yang tidak berhak untuk hidup menurut syari seperti orang yang akan dihukum mati.f. Jangan sampai pendonoran itu menjadi sebab pelecehan terhadap kehormatan manusia jika muncul di dalam anggapan manusia itu bahwa anggota badannya bisa dijual belikan untuk mendapatkan harta yang banyak sehingga dia mencari orang yang sakit, yang membutuhkan anggota badannya, dan menjadikan untuk meraih keuntungan. Hendaknya pendonoran benar-benar paham dengan masalah pendonoran ketika pelaksanaan ataupun praktik dimulai. Adapun wasiat bagi mayat sebelum mati untuk mendonorkan anggota tubuhnyadapat dianggap sebagai ijinnya, dan dapat dilakukan setelah kematiannya dan sebelum mati dia harus disuruh memikirkan ulang berkali-kali akan wasiat tersebut. Tidak perlu gunanya ijin dari ahli warisnya untuk mendonorkan anggota badan si mayat jika mayat itu tidak berwasiat mendonorkan sebelum matinya.g. Pelaksanaan proses penytuan anggota badan harus dilakukan dibawah pengawasan para ahlinya dari segi keilmuan dan dari segi kebaikan akhlak, agar sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan.Berdasar kaidah dan syarat-syarat pelaksanaan donor anggota badan yang telah diuraikan tersebut dapat ditarik kesimpulan:1. Mendonorkan anggota badan yang bida pulih kembali seperti darah, sum-sum tulang, kulit, diperbolehkan dengan syarat tidak membahayakan donor dan penerimanya.2. Mendonorkan anggota badan yang dapat menyebabkan kematian bila diambil hukumnya tidak boleh, sebab sama dengan bunuh diri, termasuk dosa besar.

Konsekuensi Islam di dalam kedokteran modern.Islam senbagai agama yang sempurna diturunkan pada nabi terakhir. Islam sebagai agama akal, Islam sebagai akromafitrah, oleh karena itu sesuai dengan zaman kapan pun dan tidak menyalahi fitrah manusia . surat al anbiyat 107 :dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alamIslam yang telah sempurna mengandung makna yang universal dan fleksibel dengan kedudukan seperti itu maka Islam dengan alat-alatnya, dengan instrumental-instrumetalnya, dan disertai dengan pandangan ulamanya itjtihad (akal) akan dapat menjawab persoalan dan yang muncul di masa abad kapan pun apalahi abad milenium ini. Diantara masalah kontemporer yang muncul antara lain, clonning pada hewa atau ketanaman, clonning pada manusia, clonning pada wmbrio, operasi bedah plastik kosmetika baik dari tubuhnya sendiri maupun dari tubuh yang lain yang mengalami gangguan fungsional, operasi transeksual, operasi selaput darah yang bertujuan untuk menutup aib melindungi keluarga mendapat buruk kepada seseorang, atau mewujudkan keadilan antara pria dan wanita, operasi rahim dan lain-lainnya yang akan muncul bisa di pecahkanClonning pada manusia atau hewan, atau pada tanaman dimana untuk memperbaiki kulitas tanam-tanaman dan hewan meningkatkan produksi dan mencari obat yang alami pada dasarnya meningkatkan kualitas dan produktifitas tumbuh-tumbuhan menurut Islam boleh. Diperbolehkan hajat manusia untuk memenuhi kemaslahatannya, dengan catatan tidak boleh percobaan yang halal dimakan dan menimbulkan penyiksaan tidak boleh melakukan persilangan yang haram dan halal. Sebaliknya pada manusia clonning yang dilakukan pada laki-laki atau perempuan yang bertujuan untuk memperbaiki keturunan, untuk menghsilkan keturunan yang cerdas, yang kuat, yang rupawan, dan lainlainnya hukumnya haram. Universitas Al-Azhar kairo, Abdul Mukti telah memberikan bahwa bahaya dari rekayasa genetik itu melalui clonning ternyata lebih besar madhorotnya dibandingkan kemashlahatannya maka clonning harus diberi hukum haram. Menolak bahaw sadar lebih dahulu diberikan pada mashlahat sebab:1. Anak-anak produk clonning dari perempuan saja tanpa laki-laki, yang menjadikan tidak pernah adanya ayahnya, demikian pula sebaliknya. Tindakan ini termasuk jenis menyia-nyiakan manusia. Anak dilahirkan tanpa ayah atau ibu. Tindakan ini bisa bertentangan dengan surat Al-Hujurat ayat 13.Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.Dan jua pada surat Al ahzab 3Clonning akan menghasilkan keturunan padahal Islam sangat memperhatikan masalah keturunan itu dan mewajibkan pemeliharaannya. Banyak hadis yang mengatakan demikian antara lain: Siapa yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya, atau seseorang bertuan selain kepada tuannya maka dia akan mendapat laknat dari Allah. Para malaikat dan seluruh manusia.Clonning pada manusia untuk mendapat bibit unggu, cerdas, sehat, kuat, ganteng cantik dan sebagainya semuanya ini akan menghilangkan keturunan. Hasil produksi akan meniadakan hukum tentang perkawinan, tentang nasab, tentang nafkah, tentang hak dan kewajiba antara hak anak dan ahli waris, dan lain-lainnya. Dengan kata lain clonning berdampak negati hukumnya haram.Clonning embrio, jika diambil dari pasangan suami istri adalah hanya pelanggaran proses alami semata berdasarkan Islam diperbolehkan. Dibutuhkan oleh istri yang melakukannya demi mewujudkan yang diidamkan, tetapi jika dititipkan wanita yang bukan pemiliknya, hukumnya haram karena melanggar nasab.