aik kelompok 4 sap 4

15
ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI SAP 4 : Kewajiban Lancar, Kewajiban jangka panjang, Leasing, Capital Stock dan Retained Earning Oleh : Ayu Etika Sari 1306305042 Ibratul Ulfa 1306305166 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA REGULER

Upload: ayu-etika-s

Post on 24-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

nhu

TRANSCRIPT

Page 1: Aik Kelompok 4 Sap 4

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI

SAP 4 : Kewajiban Lancar, Kewajiban jangka panjang,

Leasing, Capital Stock dan Retained Earning

Oleh :

Ayu Etika Sari 1306305042

Ibratul Ulfa 1306305166

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

REGULER

2015

Page 2: Aik Kelompok 4 Sap 4

1. KEWAJIBAN LANCAR DAN JANGKA PANJANG

1.1. Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang pelunasannya menggunakan

aktiva lancar atau munculnya kewajiban lancarlainnya. Periode yang diharapkan

untuk menyelesaikan kewajiban adalah mana yang lebih panjang satu tahun dan satu

siklus perusahaan. Terdapat dua jenis kewajiban lancar. Jenis pertama timbul dari

aktivita operasi, meliputi utangpajak, pendapatan diterima di muka, uang muka ,

piutang usha, dan akrual beban operasi lainnya. Jenis kedua kewajiban lancar timbul

dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek dan bagian utang jangka

panjang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dan utang bunga.

Kewajiban lancar adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara

layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada, yang diklasifikasikan sebagai

aktiva lancar, atau penciptaan kewajiban lancar lain atau kewajiban yang

penyelesaiannya dalam satu siklus operasi biasanya 1 tahun.

Beberapa contoh kewajiban lancar :

a. Hutang Usaha

Hutang Usaha atau Hutang Dagang merupakan saldo yang terhutang kepada pihak

lain atas barang, perlengkapan atau jasa yang dibeli dengan akun terbuka atau

secara kredit. Hutang Usaha muncul karena adanya kesenjangan waktu antara

penerimaan jasa atau akuisisi hak aktiva dan pembayaran atasnya. Periode

perluasan kredit ini biasanya ditemukan dalam persyaratan penjualan (2/10, n/30

atau 1/10 E.O.M) dan biasanya adalah 30 hari hingga 60 hari.

b. Wesel Bayar

Wesel Bayar adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada

saat tanggal tertentu di masa depan dan dapat berasal dari pembelian, pe,biayaan

atau transaksi lainnya. Wesel diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka

panjang tergantung pada tanggal jatuh temponya dan dapat juga diklasifikasikan

sebagai wesel berbunga dan wesel tanpa bunga.

c. Jatuh Tempo Berjalan Hutang Jangka Panjang

Pepsico melaporkan obligasi, wesel hipotik dan hutang jangka panjang lainnya

yang jatuh tempo dalam tahun fiscal beriktunya. Jatuh tempo saat ini dari hutang

jangka panjang sebagai kewajiban lancar. Perusahaan seperti Pepsico, tidak

Page 3: Aik Kelompok 4 Sap 4

mencatat hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo saat ini sebagai kewajiban

lancar jika akan :

Ditarik atau dilunasi dengan aktiva yang terakumulasi untuk tujuan

tersebut yang secara layak tidak ditunjukkan sebagai aktiva lancer

Didanai kembali atau dilunasi dari hasil penerbita hutang baru

Dikonversi menjadi modal saham

d. Kewajiban Jangka Pendek yang diharapkan akan didanai kembali

Kewajiban jangka pendek adalah hutang yang dijadwalkan akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca perusahaan atau dalam siklus

operasi perusahaan, mana yang lebih lama. Beberapa kewajiban jangka pendek

didanai kembali atas dasar jangka panjang dank arena itu, diperkirakan tidak

memerlukan penggunaan modal kerja selama tahun berikutnya.

Kriteria pendanaan kembali :

Perusahaan memiliki rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas

dasar jangka panjang

Perusahaan itu menunujukkan kemampuan untuk pendanaan kembali itu

e. Hutang Dividen

Hutang Dividen tunai adalah jumlah terhutang oleh perusahaan kepada para

pemegang saham sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi. Pada tanggal

pengumuman, perusahaan mengasumsikan kewajiban yang menempatkan

pemegang saham dalam posisi kreditor atas sejumlah dividen yang diumumkan.

Karena dividen tunai selalu dibayarkan dalam satu tahun setelah pengumuman

(biasanya 3 bulan ) maka itu diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.

f. Uang Muka Pelanggan dan Deposito yang dapat dikembalikan

Kewajiban lancar yang dapat mencakup deposito kas yang dapat dikembalikan

yang diterima dari pelanggan dan karyawan. Prusahaan dapat menerima deposito

dari pelanggan untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau jasa atau sebagai

penjamin untuk menutup pembayaran kewajiban yang diharapkan di masa depan.

Klasifikasi pos-pos ini sebagai kewajiban lancar atau tidak lancar tergantung pada

waktu antara tanggal deposito dan pemutusan hubungan yang mensyaratkan

deposito.

g. Pendapatan diterima dimuka

Perusahaan memperhitungkan pendapatan diterima dimuka yang diterima sebelum

barang dikirimkan atau jasa dilakukan adalah dengan cara :

Page 4: Aik Kelompok 4 Sap 4

Ketika uang diterima, Kas didebet dan akun Kewajiban lancar yang

mengidentifikasi sumber pendapatan diterima dimuka dikredit

Ketika pendapatan diterima, akun pendapatan diterima dimuka didebet,

dan akun pendapatan yang diterima dikredit

h. Hutang Pajak Penjualan

Terkadang penagihan pajak penjualan yang dikredit ke akun kewajiban tidak sama

dengan kewajiban yang dihitung oleh rumus pemerintah. Pada kasus ini, GAP

membuat penyesuaian atas aku kewajiban dengan mengakui keuntungan atau

kerugian atas penagihan pajak penjualan.

Dalam banyak perusahaan, pajak penjualan dan jumlah penjualan tidak dipisahkan

pada waktu penjualan terjadi. Keduanya dikredit secara total kea kun penjualan.

Sehingga untuk merefleksikan scara benar jumlah penjualan actual dan kewajiban

untuk pajak penjualan, akun penjualan didebet sebesar pajak penjualan yang

terhutang kepada pemerintah atas penjualan itu dan akun hutang pajak penjualan

dikredit sebesar jumlah yang sama

i. Hutang PPh

Setiap Pajak Penghasilan federal atau Negara bagian memiliki porsi yang berbeda

terhadap jumlah laba tahunan. Dengan menggunakan informasi dan nasihat yang

tersedia, perusahaan harus mempersiapkan SPT pajak penghasilan dan

menghitung hutang pajak penghasilan yang dihasilkan dari operasi periode

berjalan. Hutang pajak atas laba perusahaan, seperti yang dihitung per SPT pajak

hatus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Tidak seperti perseroan,

perusahaan perseorangan dan persekutuan bukan merupakan entitas kena pajak.

Karena masing-masing pemilik dan anggota persekutuan terkena PPh pribadi atas

bagian dari laba kena paja perusahaannya, maka kewajiban PPh tidak

dicantumkan dalam laporan keuangan.

j. Kewajiban yang berhubungan dengan karyawan

Pemotongan Gaji

Jenis paling umum dari pemotongan gaji adalah pajak premi

asuransi, tabungan karyawan dan iuran serikat kerja. Jika jumlah dipotong

belum diserahkan kepada pihak yang berwenang pada akhir periode

akuntansi, maka jumlah itu harus diakui sebagai kewajiban lancar.

Absensi yang Dikompensasi

Page 5: Aik Kelompok 4 Sap 4

Absensi yang dikompensasi adalah absensi dari pekerjaan seperti

cuti, sakit, dan hari libur. Suatu kewajiban harus diakrualkan untuk biaya

kompensasi atas absensi di masa depan.

Perjanjian Bonus

Tambahan atas gaji atau upah yang diberikan kepada karyawan

atas hasil kerja atau jumlah laba tahunan perusahaan. Pemberian bonus

kepada karyawan harus dimasukkan sebagai pengurang dalam menentukan

laba bersih tahun berjalan.

1.2. Kewajiban Jangka Panjang

Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan terhadap pihak lain

yang pelunasannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Perusahaan untuk

memperoleh sumber ekonomi yang akan digunakan membelanjahi kegitan

khususnya yang bersifat jangka panjang, perusahaan dapat mengeluarkan

sertifikat berarti membuat perjanjian hutang, menyatakan pembuat bersedia

membayar bunga atas pinjaman tersebut secara periodik selama jangka waktunya.

1.2.1. Utang Obligasi

Obligasi adalah jenis hutang jangka panjang yang sering

dilaporkan dalam neraca perusahaan. Tujuannya adalah untuk meminjam

dalam jangka panjang apabila jumlah modal yang diperlukan terlalu besar

untuk disediakan oleh satu pemberi pinjaman. setiap obligasi dinyatakan

dalam sertifikat dan mempunyai nilai nominasi dan pembayaran bunganya

dilakukan setengah tahunan walaupun suku bunga dinyatakan secara

tahunan.

1.2.2. Wesel bayar jangka panjang

Wesel Jangka Panjang adalah long-dated paper yaitu wesel yang

benjangka waktu minimum tiga puluh hari; biasanya, wesel jangka

panjang ini ditarik antara enam puluh hingga sembilan puluh hari setelah

ditunjukkan; untuk perdagangan yang memerlukan waktu pengapalan

yang cukup lama, wesel ini biasanya ditarik antara empat hingga enam

bulan setelah ditunjukkan. Wesel Bayar adalah note payable yaitu janji

tertulis tanpa syarat yang ditandatangani oleh seseorang untuk membayar

sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dalam surat

wesel tersebut.

Page 6: Aik Kelompok 4 Sap 4

2. LEASING

Sewa guna usaha (lease) merupakan perjanjian kontraktual antara pemilik

(lessor) dan penyewa (lessee). Perjanjian tersebut memberikan hak pada lesse untuk

menggunakan aktiva yang dimiliki oleh lessor, selama masa sewa guna usaha.

Sebagai imbalannya, lesse membayar sewa yang disebut pembayaran sewa guna

usaha minimum. Perjanjian mewajibkan lesse membayar selama periode yang

ditentukan. Sewa guna usaha meningkat frekuensi maupun besarannya. Sewa guna

usaha merupakan bentuk pendanaan utama dalam usaha ritel, penerbangan , dan

kereta api.

2.1. Pengertian Leasing Menurut SAK

Dalam menjalankan operasinya perusahaan membutuhkan aktiva tetap dan

untuk memperolehnya perusahaan dapat menggunakan cara yang berbeda-beda.

Salah satu yang paling mudah adalah dengan cara membelinya. Memperoleh

aktiva tetap dengan cara pembelian menimbulkan berbagai keuntungan dan

kerugian bagi perusahaan dan memerlukan berbagai pertimbangan. Perusahaan

perlu memikirkan apakah dana yang ada mencukupi atau diperlukan suatu

pinjaman, dan resiko lain seperti ketinggalan zaman sehingga tidak ekonomis lagi

bila dipakai ataupun ada resiko kegagalan memakai serta kemungkinan biaya

pemeliharaan yang terlalu tinggi.

Cara lain dalam memperoleh aktiva yang dapat diterapkan adalah dengan

cara leasing. Leasing berasal dari kata Lease yang berarti sewa atau lebih umum

diartikan kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-

barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu

tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak

pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang

bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa

yang telah disepakati bersama" Industri leasing menciptakan konsep baru untuk

mendapatkan barang modal serta menggunakannya sebaik mungkin tanpa harus

membeli atau memiliki barang tersebut. Ditinjau dari sudut ekonomi, leasing

dapat pula dikatakan sebagai salah satu cara untuk menghimpun dana yang

terdapat didalam masyarakat dan menginvestasikannya kembali dalam sektor-

sektor ekonomi tertentu yang dianggap produktif.

Karena itu, sarana leasing merupakan alternatif yang baik bagi perusahaan

yang kurang modal atau hendak menghemat pemakaian tanpa harus kehilangan

Page 7: Aik Kelompok 4 Sap 4

kesempatan untuk melakukan investasi kembali dalam sektor-sektor ekonomi

tertentu yang dianggap produktif. ditinjau dari aspek akuntansi, Kerangka Dasar

Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menyatakan bahwa laporan

keuangan lebih menekankan pada makna ekonomi (economic substance) dari

suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (legal form).

Oleh karena itu, apabila suatu transaksi sewa guna usaha yang berdasarkan

makna ekonominya merupakan pemindahan dari seluruh manfaat serta resiko

yang melekat pada kepemilikan suatu aktiva, maka transaksi tersebut harus

dipandang sebagai perolehan suatu aktiva dan terjadinya kewajiban (capital lease)

bagi penyewa guna usaha, dan suatu penjualan atau pembiayaan (finance lease)

bagi perusahaan sewa guna usaha.Sebaliknya apabila suatu transaksi sewa guna

usaha yang berdasarkan makna ekonominya tidak merupakan suatu pemindahan

seluruh manfaat dan resiko yang melekat pada kepemilikan aktiva tersebut, maka

transaksi tersebut harus dipandang sebagai transaksi sewa menyewa biasa

(operating lease) antara perusahaan sewa guna usaha dengan penyewa guna usaha.

3. CAPITAL STOCK

Laba Ditahan ( Laba Tidak dibagi) merupakan sebagian atau keseluruhan laba

yang diperoleh perusahaan yang tidak dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang

saham dalam bentuk dividen. Jumlah laba yang tidak dibagi ini dapat digunakan oleh

perusahaan untuk tambahan modal atau untuk memperbesar modal perusahaan.

Laba ditahan dapat digunakan untuk beberapa tujuan sebagai berikut:

1) Pembagian dividen

2) Pembelian treasury stock

3) Pembatasan laba ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu (appropriations)

4) Rekapitalisai

5) Penyerapan kerugian

Keputusan untuk membagi atau tidak atas Laba Ditahan kepada pemegang saham

akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Laba Ditahan

(Retained Earnings) dalam penyajian laporan Neraca ada pada posisi Pasiva.

Laba Ditahan (Retained Earnings) merupakan kumpulan laba tahun berjalan dari sejak

tahun pertama perusahaan berdiri sampai dengan sekarang setelah dikurangi dengan

dividen yang dibagi. Laba Ditahan (Retained Earnings) biasanya ada pada perusahaan

yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas).

Page 8: Aik Kelompok 4 Sap 4

4. RETAINED EARNING

Saldo laba merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan. Akun saldo

laba mencerminkan akumulasi laba atau rugi yang tidak dibagikan sejak berdirinya

perusahaan. Akun ini berlawanan dengan modal saham dan tambahan modal disetor

yang berasal dari setoran modal pemegang saham. Saldo laba merupakan sumber

utama distribusi deviden. Walaupun beberapa negara memperbolehkan distribusi dari

tambahan modal disetor, distribusi tersebut mencerminkan distribusi modal bukan

distribusi laba.

Laba ditahan (R/E) sangat erat hubungannya dengan dividen. Dimana dividen

adlah pembagian laba kepada pemegang saham atas hak kepemilikan lembar saham

perusahaan.

4.1. Deviden Tunai dan Deviden Saham

4.1.1. Deviden Tunai

(cash devidend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.

Deviden ini merupakan jenis deviden yang paling umum dan saat diumumkan

menjadi kewajiban bagi perusahaan. Jenis deviden yang lain adalah deviden non

tunai, atau deviden property. Deviden ini terutang dalam bentuk asset perusahaan,

dalam bentuk barang, atau dalambentuk saham perusahaan lain. Deviden tersebut

dinilai pada nilai pasar yang didistribusikan.

4.1.2. Deviden saham

(stock dividend) adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kepada

pemegang saham secara proporsional. Deviden ini mencerminkan kapitalisasi laba

secara permanen. Pemegang saham menerima tambahan saham sebagai

penghalihan saldo laba ke akun modal. Akuntansi bagi deviden saham kecil dan

deviden saham sederhana umumnya lebih kecil dari 20% sampai 25% saham

beredar, mensyaratkan penilaian deviden saham pada nilai pasar pada tanggal

pengumuman. Deviden saham besar biasanya lebih dari 25% saham beredar,

dinilai pada nilai nominal saham yang diterbitkan.

4.1.3. Pembatasan Saldo Laba

Saldo laba dapat dibatasi pada pembayaran deviden sebagai akibat kontrak

perjanjian, seperti perjanjian pinjaman, atau melalui tindakan dari dewan direksi.

Pembatasan atau persyaratan saldo laba merupakan pembatasan atau ketentuan

saldo laba sejumlah tertentu. Pembatasan penting meliputi pembatsan distribusi

Page 9: Aik Kelompok 4 Sap 4

deviden. Ketentuan obligasi dan kesepakatan pinjaman merupakan sumber utama

pembatasa tersebut. Apropriasi saldo laba merupakan reklasifikasi saldo laba

untuk tujuan tertentu. Pembatasan ini sama sekali bukan peyisihan kas, melainkan

hanya ditujukan sebagai peringatan bagi investor bahwa pembayaran deviden

dimasa depan bagaimanapun juga akan dibatasi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: Aik Kelompok 4 Sap 4

Subramanyam, K.R dan Wild, John. J. 2013. Analisis Laporan Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.