agrisep 12(1)_2013_analisis agribisnis ubi jalar ungu

19
Volume 12 No. 1, Maret 2013 JURilAL AGRISEP Kajian Masalah Agribisnis dan Sosial [kononii Pertanian Judu/Penulis Analisis Faktor-Faktor yarrg Mempengaruhi Produksi Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Mukomuko Alfayanti, ZUI Efndi Pengembangan Budidaya Jamur Tiram Putih sebagai Agribisnis Prospektif bagi Gapoktan Seroja I Kandang Lirnun Bengkulu Yenny Sariasih Analisis Ekuitas Merek Miluman Teh Hijau dalam Kemasan Siap Minum Nu Green Tea terhadap Frestea Green dal Joytea Green di Kota Bengkulu Burenida Sartika, Putri Suci Asriani,Api Andani Diversifikasi Ekonomi Rumah Tangga pada Desa-Desa sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu Ketut Sukiyono, Septri Widiono, Enggar Apriyanto Analisis Perkembangan Produksi Peniualan serta Penawaran CPO di PT Agricinal Elsa Ginting, M. Nurung, Si Sugiarti Kajian Agribisnis Usaha Gula Aren di Kabupaten Rejang Lebong Yulius Budiman, Ketut Sukiyono, Bambang Sumantri Hubungan Karakteristik, Motivasi dan Kompetensi terhadap Produktivitas Kerja Penyuluh Pertanian di Kota Bengkulu M. AIi Hanafah, Witman Rasyid, Agus Purtooko Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu di Desa Teladaa Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Bambang Sumantri Analisis Produksi dan Efisiensi Alokati{ Usaha Budidaya Ikan Nila Merah (Oroechromis Sp) di Desa D Tegalrejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan Rommy Algamar Asri Nyayu Neti Aianti Dampak Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat terhadap Pendapatan Wilayah Desa di Provinsi Jambi Atmen Mara, Yanuar Fili ISSN: 1412-8837 Hal 1-10 11-18 19-30 31-40 43-50 41-50 51-84 85-100 101-108 109-12L JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU BENGKULU-INDONESIA 201 3

Upload: putri-suci-asriani

Post on 22-Jun-2015

228 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kajian sistem agribisnis ubi jalar ungu dalam penelitian ini meliputi sub-sistem usahatani dan produksi, sub-sistem agroindustri, dan sub-sistem pemasaran produk. Ubi jalar ungu merupakan komoditi pertanian unggulan di Kabupaten Rejang Lebong, perkembangan usahatani dan respon pasar cukup baik. Pemasaran ubi jalar ungu dapat berupa bentuk segar (langsung di jual ke pasar) dan dalam bentuk olahan (salah satunya adalah makaroni goreng).

TRANSCRIPT

Page 1: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

Volume 12 No. 1, Maret 2013

JURilAL AGRISEPKajian Masalah Agribisnis dan Sosial [kononii Pertanian

Judu/Penulis

Analisis Faktor-Faktor yarrg Mempengaruhi Produksi Kelapa Sawit Rakyat diKabupaten Mukomuko

Alfayanti, ZUI Efndi

Pengembangan Budidaya Jamur Tiram Putih sebagai Agribisnis Prospektif bagiGapoktan Seroja I Kandang Lirnun Bengkulu

Yenny Sariasih

Analisis Ekuitas Merek Miluman Teh Hijau dalam Kemasan Siap Minum NuGreen Tea terhadap Frestea Green dal Joytea Green di Kota Bengkulu

Burenida Sartika, Putri Suci Asriani,Api Andani

Diversifikasi Ekonomi Rumah Tangga pada Desa-Desa sekitar Taman NasionalKerinci Seblat di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu

Ketut Sukiyono, Septri Widiono, Enggar Apriyanto

Analisis Perkembangan Produksi Peniualan serta Penawaran CPO di PTAgricinal

Elsa Ginting, M. Nurung, Si Sugiarti

Kajian Agribisnis Usaha Gula Aren di Kabupaten Rejang LebongYulius Budiman, Ketut Sukiyono, Bambang Sumantri

Hubungan Karakteristik, Motivasi dan Kompetensi terhadap ProduktivitasKerja Penyuluh Pertanian di Kota Bengkulu

M. AIi Hanafah, Witman Rasyid, Agus Purtooko

Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu di Desa Teladaa Kecamatan Curup SelatanKabupaten Rejang Lebong

Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Bambang Sumantri

Analisis Produksi dan Efisiensi Alokati{ Usaha Budidaya Ikan Nila Merah(Oroechromis Sp) di Desa D Tegalrejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten MusiRawas Provinsi Sumatera Selatan

Rommy Algamar Asri Nyayu Neti AiantiDampak Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat terhadap Pendapatan Wilayah Desadi Provinsi Jambi

Atmen Mara, Yanuar Fili

ISSN: 1412-8837

Hal

1-10

11-18

19-30

31-40

43-50

41-50

51-84

85-100

101-108

109-12L

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULUBENGKULU-INDONESIA 201 3

Page 2: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

IURNAL AGRISEPKajian Masalah,{gribisnis dar Sosial tkononi Pertanian

Dewan RedaksiKetua: Dr. Ir. Ketut Sukiyono, MEc (Fakultas Pertanian LrNIB)

Anggota:Dr. Putri Suci Asriani, SP, MP. (Fakultas Pertanian UNIB)Dr. Ir. Satria P. Utama, MSc. (Fakultas Pertanian UNIB)Ir. Musriyadi Nabiu, MP. (Fakultas Pertanian UNIB)Ir. Agus Purwoko, MSc. (Iakultas Pertanian UNIB)

Redaktur PelaksanaKetua: Septri Widiono, SP, MSiAnggota: M. Zulkamain Yuliarso, SR MSi

Ir. Nyayu Neti Arianti, MSiApri Andani, SP, MsiReswita, SP, MM

Administrasi dan DistribusiIlmayati

Alamat RedaksiJurusan Sosial Ekonomi PertanianFakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Jl. \ArR. Supratman Kandang Limr:n - BengkuluTelp :0736-27770,27884Pesawat220Fax :0736-21290Email :[email protected]

JE

Jumal Agrisep diterbitkan oleh Jurusan sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Peltanian

Universitas Bengkulu. Jumal Agrisepyang bermaksud mempublikasikan hasilmiah orisinil lainnya. Artikel yang dipubkarya asli penulis dengan spekbum toPik yang h:as meliputi ekonomi pertanian,

manajemen agribisnis, sosiologi pedesaan, kaiian agraria" Penbangunan wilayah, politik

I aurr t"tilatu" pertanian, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, serta

penl'uluhandaniomunikasipertanian/ desaaru

Page 3: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

Edisi:Vo1. 12 No 1, Maret 2013

ISSN:1,4L2-8837

Alfayanli, Zul FfendiHal 1-'t0

Yelly StrriasihHal 11-'tE

Burenida Sartika,l'utri Suci Asriani,

Apri AnclaniIlal. 19-30

Ketut Sukiyono,Sephrr Widiono,

Ellggal Apriyant()Hal 31-40

Elsa Ginting,M. Nurung, Sri Sugiarti

Hal. 41-50Yulius Budirnan,KeLut Sukiyono,

Bambang SumantriHal. 51-68

M. Ali Hanafiah,Witman Rasyid,Agus Purwoko

Hal. 69-84Yeni Marlina,

Putri Suci Asriani,Bambang Sunantri

FIal.85-100Rommy Algamar Asri

Nyayu Neti AriantiHal. 101-108

Armen iVlara,Yanuar FituiI{al. 109-121

JURNAL AGRISEPli;rjirn llasalah Agribisnir dan Soiial lltononi Pcrtaniau

Daftar IsiAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ProduksiKelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Mukotruko

Pengembangan Budidaya Jamur Tiram Putih sebagaiAgribisnis Prospektif bagi Gapoktan Seroja I Kandang

Diversifikasi Ekonomr Runrah Tangga pacla Desa-Desasekitar 'I aman Nasional Ker-inci Sebl.rt c1i KabupatenLebong Provrnsi Bengkulu

Analisis Perkembangan Prociuksi Perlualan sertaPenawaran CPO di PT Agricinal

Limun Bengkulu

Usaha Gula Aren di Kabupaten

Analisis Produksi clan Efisiensi Alokatif UsahaBudidaya Ikan Nila Merah (Oroeclrrorli.s Sp) di Desa DTegalrejo Kecamatan Tugumrllyo Kabupaten MusiRawas Provinsi Sumatera Selatan

Page 4: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8837

ANALISIS AGRIBISNIS UBI IALAR UNGU DI DESA TELADANKECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG

ANALYilS OE PIIRPLE SWEET POTATO AGRIBUSIAIESS INTELADAN WLLAGE SOAW cuRup SUBDISTRTCT REIAN?

LEBONGDISTKICT

Yeni Marlina, putri Suci Asriani, Bambang SumantriProgram pascasarjana Magister AgribisnisEakultos pertanian llnia ersitas Bmgkulu

ABSTRACT

"il"'{;r;W ;:;#y,';!:,{,Thisbenefit is a been ieduced by the

Key zoords: Ubi jalar ungu, prodtLction, reuenue, eff.ciency and ualue_added

PENDAIIULUAN

Sejalankebutuhan akmasalah pertumbuhan konsumsi a

karbohidrat yang beragam, (b)pangan karbohidrat non beras, dan

produk pangan karbohidrat non beras

AGRISEP Vol. 12 No. 1 Maret 2013 HaI: 85_100 | 85

Page 5: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN:1412-8837

yang bergizi tinggi dan memungkinkan untuk dikembangkan (Nurmalina,2008).

Salah satu produk bahan sumber pangan karbohidrat non beras yangdikembangkan dan dioiah para petani adalah ubi jalar ungu di KecamatanCurup Selatan merupakan salah satu sentra penghasil ubi jalar ungu terbesar diKabupaten Rejang Lebong yaitu berada pada Desa Teladan. Usahatani ubi jalarungu ini dibudidayakan secara tradisional yang sebagian besar dilaksanakanoleh petani ubi jalar secara turun temurun. Mengingat si{at produk pertanianyang tidak tahan lama maka peran agroindustri sangat diperlukan. Ubi jalarungu merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki barLvak kelebihan.Misalnya saja pada saat cadangan makanan (padi-padian) mangalamikekurangan, ubi jalar ungu masih dapat diandalkan sebagai sumber bahanpengganti karena ubi jalar merupakan tanaman yang tahan kekurangan airsehingga masih dapat diproduksi di lahan kritis sekalipun dan carapenanaman ubi jalar pun tergolong sangat mudah. Pada desa Teladan terdapatindustri rumah tangga pengolahan ubi jalar urrgu yang diharapkan dapatmemberikan nilai tambah. Dengan adanya industri rumah pengolahan ubi jalarungu dapat memotivasi petani untuk mernbudidayakan ubi jalar ungu secarakontinu dan bisa meningkatkan usahataninya agar produksi lang dihasilkandapat memberikan keuntungan bagi petani dan ketersedian bahan baku padaindustri rumah terpenuhi. Berdasarkan uraian di atas tujuan dari penelitian iniadalah: (1) Mengetahui faktor-{aktor yang mempengaruhi produksi ubi jalarungu, (2) Mengetahui berapa besar braya dan pendaFatan petani ubi jalarungu, (3) Mengetahui apakah usahatani ubi jalar urlgg sudah efisien danmengguntungkan, dan (4) Menghitung Berapa besar nilar tarnbah yangdiperoleh dari pengolahan ubi jalar ungu menjadi maiaroni goreng di desaTeladan Kecarnatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Le-:r-.ng.

METODE PENELITIAN

Metode analisis yang digunakan pada penelitial u::;:.i:: '"ngu ini adalahanalisis secara kualitatif maupun kuantitatif. Penenf:::. l.-ka.l penelitian iniditentukan dengan secara sengaja (purposi?re) \-aitu D=." '=lal:n Respondendalam penel-itian ini terdiri dari petani dan pengolah utr ':-:r :::.lgu. Respondenpetani adalah petani yang menanaln ubi jalar ungu sd::3 kontnu, sedangkanresponden pengolah ubi jalar ungu adalah industi :-i-:I::r -:ngga ZAHRAyang melakukan pengolahan ubi jalar ungu nsr-:J: :-alaroni yangdiharapkan dapat memberikan nilai tambah. ?=T. i::i:,11 respondendilakukan dengan metode sensus, sedangkan sarrqal ::-i':<=l r'.rmah tanggaditentukan secara sengaja (ptuyoshte) pada industri .,::-:jL =rgga ZAHRA(Nazir, 1983). Sumber data adalah data primer dan i:= ;\--=-:::- Penelitian ini

86 | Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Bambang S:rru:-=- i--- ..,..

Page 6: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN:1412-8837

menggur-rakan fungsi produksi Cobb-Douglns, dengan mengunakanAnalisis Regresi. Secara matematis fungsi produksi Cobb-Douglnsdirumuskan sebagai bedkut:

Y = b0 Xr b1 x2 b2 )G b3X4 b4 eu

Keterangan : Y : Produksi, Xr = Bibi! Xz = Pupuk phonska, X: = Pupukkandang, )lr = Tenaga kerja, b6 dan br = besaran yang akan diduga, e = standareror/bilangan natural, u = Unsur sisa (galat).

Untuk mencari besarnya biaya dan pendapatan usahatani ubi jalar ungudengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Pd=TR-TCPn =YxPyTC=FC+VC

Dirnana: Pd = Pendapatan (Rp/Mt), Pn = Penerirnaan (Rp/Mt), TC = Totalbiaya (Rp/Mt), FC : Biaya tetap (Rp/Mt), VC = Biaya variabel (Rp/Mt), Y =Jumlah produksi yang dihasilkan (Kg/ Mt), Py = Harga Jual (Rp/Kg). Untukmengetahui efisiensi usahatani ubi jalar ungu ciigunakan analisis R/C Ratio.Untuk mengetahui nilai tambah dari pengolahan ubi jalar ungu menjadirnakaroni goreng digunakan analisis nilai tambah menurut Hayami (1987).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Petani Petani Ubi falar Ungu Di Desa Teladan

Karakteristik petarri daiam penelitian ini meliputi umur, tingkatpendidikan, pengalanan berusaha, jumlah anggota keluarga, dan luas lahanyang digunakan untuk menanam ubi jalar ungu. Karakteristik petani ubi jalarungu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 menunjukkan umur petani ubi jalar ungu di daerah penelitianberkisar 23-65 tahun dengan rata-rata usia petani adalah 45,63 tahun. Dengandemikian petani ubi jalar ungu berada pada usia produktif, dan dalam usia inidiharapkan petani mampu melakukan produksi secara maksimal. Hal inisejalan dengan pendapat Mubyarto (1984) yang menyatakan usia produktifyaitu usia 15-59 tahun, dimana pada usia ini petani akan memberikan hasilyang malsirnal jika dibandingkan pada masa usia di bawah dan di atas usiaproduktif. Petani yang telah berusia tua (51-65) tahun dan masihberusahatani ubi jalar ungu beranggapan bahwa bertani merupakanpencarian utama yang telah turun menurun.

modeldapat

tetapmata

IIIL

I

IAGRISEP Vol. 12 No. 1 Maret 2013 Hal 85-100 | 87

Page 7: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN:1412-8837

Tabel 1. Karakteristik Petani Ubi Jalar Ungu di Desa Teladan

Uraian Jumlah(orang)

Persentase(%\ Rata-rata

1 Umur (Tahun)ZJ_JO

37-5051 -65

45,636

2410

15,0060,0025,00

Jumlah 100,00Tingkat Pendididkan

4 -67 -9L0 -12

7,7524I8

60,0020,0020,00

Jumlah 100,00Pengalaman(Tahun)4-75

1.6 - 2728-40

Berusahatani 1,4,03

70,0025,005,00

28102

Iumlah 100,00

]umlah Anggota Keluarga (orang)

4-56-7

3,9311

272

27,5067,505,00

Jumlah 100,000,36Luas Tanam (Ha)

0,25 - 0,500,57 - 0,76

0,77 -'t ,07

95,005,00

0

3820

fumlah 40 100,00Status Kepemilikan LahanMilik sendiriSewa/gadaiPenggarap

Milil Sendiri4000

100,000

0

Jumlah 100,00Sumber Data Pimer Diolah, 20L3

Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor penujang keberhasilanpetani dalam melaksanakan usahataninya, karena tingkat pendidikan sangatmempengaruhi pada tingkat kemampuan petani dalam bertindak danmengambil keputusan seperti menyerap inovasi, teknologi dan iJmupengetahuan dalam mengelola usahataninya. Rata-rata tingkat pendidikanyang ditempuh petani ubi jalar ungu di daerah penelitian yaltu 7,75 tahlrnnamun petani bisa menulis dan membaca. Persentase tingkat petani terbesarberada pada tingkat pendidikan 4-6 tahun yaitu sebanyak 60 persen. Hal ini

88 | Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Bambang Sr:mantri. Kajian .....

Page 8: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8837

mem.urjukkan bahwa tingkat pendidikan masih renclah,1'aitu pada tingkat SD'

karena alasan petani masih kekurangan bi.aya untuk melajutkan penclidikan'

Pengalarnan berusahatani yang limaksud dalam penelitian ini adalah

lamanya "petani

clalam melaksalrakan usahatani Hal rni menujukan bahwa

se*akirr lama petani meniliki pengalaman, maka petani akan lebih paham

mengenai prakiek berusahatani ubi jalar ungu' Berclasarkan Tabel 1' rata-rata

p"ttgulu-utl berusahatani ubi ialar ungu sudah

i'"rlgulumun usahatani terbesar yaitu 4 - 15 tahurljumiah responden. Pengalaman berusahatani dipero

atau turun-temurun.Pada Tabel 1 juga diketahui bahwa jumlah tanggungan keluarga petani

ubi jalar ungu di daerah penelitian rata-rata 4 orang iumlah tanggungan

keluarga terirasuk dalam lumlah keluarga sedang, bekisar antara 4-5 orang

yaitt i7 orang dari jumlah responden atau- mencapai 67,50 persen Meluy!6oekartawi 1f"lOO;, tulto. ptodoksi tenaga kerja merupakan faktor produksi

yang penting darl perlu dlperhitungkan dalam proses produksi Bukan saja

htiui au.i iersediaq'a tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga

kerja pertu pula {a dalam hal ini jumlah anggota keluarga

yang berusia prunh.rk kegiatanproduktif maka banvak tenaga yanterusahatani sehingga dapat mengurangi biaya tenaga kerja

Luas lahan terbanvak 1'ang diusahakan untuk usahatani ubi jalar ungu

adalah luas lahan altara 0,25-0,75 Ha, yaitu sebesar 95,00 persen atau sebanyak

38 orang petani. Luasan lahan yang tergolong sempit ini dikarenakan petani

*ernbafi lahuo u]1tuk tanaman lainya. Menurut petani resoponden luas lahan

di daerXh penelitran untuk pertanian sernakin hari semakin berkurang' Hal

tersebut kaiena selain adanya sistem hak waris dan juga para petani di Desa

Teladan sudah ban'ak vang tergiur untuk rnenjual lahan pertaniannya Stahls

kepemilikan lahan petani ubi jalar ungu adalah 100 persen mrlik sendiri. status

kepemilikan sendiri ini terdiri dari pembelian ataupun dari warisan orang tua'

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ubi Jalar Ungu

Analisis dalam kegiatan produksi ubi ialar ungu di Desa Teladan

dilakukan dengan memperhitungkan tingkat input yang digunakan terhadap

tingkat produkii .vang fipero1eh. Model untuk menganalisis atau mengestimasi

fuigsi produksi usahatani ubi jalar ungu adalah model Fungsr Cobb-Douglns

d"'r!u', -"r,ggrnakan metode kuadrat terkectl (Ordinnnl lenst sE.Lnre). Faktor-

taktir proa,iGi pada penelitian yang diduga berpengaruh nyata terhadap

produksi ubi jalar ungu adalah Penggunaan bibit, pupuk phonsk4 pupuk

tut dung, dan tenaga- kerja Dari hasil regresi diperoleh estimasi sebagai

berikut.

AGRISEP Vol. 12 No. 1 Maret 2013 Hal: 85-100 | 89

Page 9: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN:1412-8837

Tabel 2. Hasil Pendugaan produksi Cobb-Douglas pada Usahatani Ubi JalarU.go

No Variabel Bebas Koefisien Regresi t hitung

1

2

InterceptBibit (x1)Pupuk Phonska (Xz)

Pupuk Kandang (X:)

3,0940,284*0,277"0,185*

6,294, a,\7

2,2001,67"1

7,992

5,8576,24"1

4,8933,931.Tena

R SquareF-hitung

0.200.

0,89977,896

Snttber: Dntn Prinur Diolnlt, 2013

Keternngnn:"") signifknn padn tingkat 90%.) signifiknn pala tingknt 80%

ns) titlnk signifknn

: a/2 = 0,05: n/2 = 0,10

Hasil pendugaan model Iungsi produksi menunjukan bahwa mlai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,899 atau 89,90 persen dengan nilaideterminasi terkolerasi (R'? adi) sebesar 88,70 persen. Nilai determinasi (R2)

tersebut memiliki arti bahwa sebesar 89,90 persen dari variasi produksi dapat

dijelaskan secara bersama-sama oleh modef sedangkan sisanya sebesar 10,10

persen dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Faktor lain tersebut yang

diduga berpengaruh terhadap produksi ubi jalar ungu antara lain pengaruh

iklirn dan cuaca, tingkat kesuburan tanah, serta intensitas serangan hama dan

penyakit tanaman, teknologi, modal, dan manajemen. Hasil nilai uji-F

menurrjukkan hasil Fr,it-g pada model pendugaan fungsi produksi mencapai

77,896, sedangkein nilai Fh6d ]aitu 2,640, sehingga Fnin-e > Ftur"t. Kondisi inimenjelaskan bahwa semua faktor produksi yang digunakan dalam usaha ubijalar ungu secara betsama-sarna melniliki pengaruh yang nyata terhadapproduksi ubi jalar ungu pada selang kepercayaan 95% (o : 0,05). Uji-t dapat

digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh nyata dari masing-masingvariabel bebas (input produksi) yang digunakan secara terpisah terhadapvariabel tidak bebas (output) yaitu dengan membandingkan t66,g dengan t66"t'

Uji-t menunjukan bahwa variabel bebas yang berpengaruh nyata pada tarafkepercayaan 80% adalah tenaga kerja sedangkan untuk taraf kepercayaan9l%yang berpengaruh nyata adalah bibit dan pupuk phonska. Untuk hasil ujiterhadap pupuk kandang memiliki nilai tnug lebih kecil dari tbbel. Kondisi inimenunjukan bahwa pupuk kandang tidak berpengaruh nyata dalam produksiubi jalar ungu di Desa Teladan.

90 | Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Bambang Sumantri. Kajian .....

Page 10: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8837

Bibit dad nilai bahwa nilai tn,u"g ) ttuur dengan taraf kepercayaan 90%(a/2 = 0,05) yattu 2,357 > 2,030. Berdasarkan uji hipotesis maka tolak H0 danterima Ha, artinya penggunaan bibit ubi jalar ungu berpengaruh nyataterhadap produksi ubi jalar ungu. Hasil estimasi koefisien regresi bibit adalah0,284 yang berarti bahwa setiap peningkatan penggunaan variabel bibit sebesar100 persen akan meningka&an jumlah produksi sebesar 28,40 persen, denganasumsi semua variabel lain tetap (cateris paribus). Rata-rata penggunaan bibitper musim tanam yang digunakan petanl ubi jalar ungu sebesar 1429,92Kg/Ha/il'lt, sedangkan standar penggunaan bibit menurut menurut Rukmana(1997), |uIr,lah bibit yang direkomendasikan untuk penanaman ubi jalar unguadalah sebanyak 1.500 Kg/Ha dengan jarak tanam yang sama. Berdasarkanrekornendasi penggunaan bibit, di lokasi penelitian masih bisa untukditambah. Penggr:rLaan bibit di daerah penelitian sesuai dengan kebutuhanbibit per hektar yang direkomendasikan. Menurut petani karena mereka raguapakah bibit akan hidup semuanya dan rnanghasilkan semua, karena bibitmerupakan turulan lokal" dan mereka beranggapan bahwa makin banyak bibitakan makin banyak pula hasil umbi yang diperoleh dan dengan paniang jaraktanam maka akan menghasilkan umbi yang banyak. Hal ini menunjukkanbahwa penggunaan bibit 1'ang digunakan petani ubi jalar ungu sudah sesuaiaturan.

Pupuk Phonska, tnt -g > t6s"1 dengan taraf kepercayaan 90% (a/ 2 = 0,05)yaitr 2,200 > 2,030. Berdasarkan uji hipotesis maka tolak H0 dan terima Ha,artinya penggunaan faktor produksi pupuk phorska berpengaruh nyataterhadap produksi ubi jalar ungu. Hasil estimasi koefisien regresi pupukphonska adalah 0,277 yang berarti jika terjadi penambahan pupuk phonskasebesar 100 persen maka akan meningkatkan produksi ubi jalar ungu sebesar27,70 percen, dengan asumsi semua variabel lain tetap (cateris paribus). Rata-rata penggunaan pupuk phonska untuk satu kali tanam oleh petani ubi ialarungu yaitu sebanyak 68,50 kilogram (19-1,6T kg per hektar), sedangkan standarpenggunaan phonska menurut Rukmana (1997) sebanyak 200 kg per hektar.

Pupuk Kandang, dari uji-t penggunaan pupuk kandang menunjukkantr'it,*g < ttuu"r pada taral kepercayaan 80% (a/2 = 0,1,0%) yaittt 1,671, < -t,6gg.

Berdasarkan uji hipotesis maka terirna H0 dan tolak Ha, artinya penggunaanpupuk kandang berpengaruh tidak nyata terhadap produksi ubijalar ungu.Sehingga pengurangan atau penambahan pupuk kandang tidak akanmengakibatkan perubahan secara signifikan terhadap produksi ubi jalar ungu.Rata-rata petani ubi jalar ungu menggunakan pupuk kandang untuk satu [ahtanam sebanyak 3.678,17 kilogram per hektar, sedangkan standar penggunaanpupuk kandang menurut Sarwono (2005) sebesar 4.000 kilogru- p"r.h"ktu..

Tenaga Kerja, hasil uji-t diperoleh bahwa tntu,,g > ttoL,"r pada tarafkepercayaan 80% (a/2 = 0,10) ya1tu 1,992 > Berdasarkan uji hipotesismaka tolak H0 dan terirna Ha, artinya bahwa penggunaan faktoi prodrrkrl

AGRISEP Vol. 12 No. 1 Maret 2013 HaL 85-100 | 91

I

Page 11: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8837

tena_ga kerja berpengamh nyata terhadap produksi ubi jalar ungu. Nilaikoefisien regresi dari penggunaan tenaga kerja mencapai 0,20e arinl.a jikaterjarli penambahan tenaga kerja sebesar 100 persen maka akan neningiatianproduksi uAi jalar ungu sebesar 20 persen clengan asurnsi r,,ariabel lain tetap(cnteris pnibtLs).

Analisis Penggunaan Biaya dan Faktor Produksi

Penggunaan faktor produksi pacla kegiatan usaha l...ni merupakan halyang sangat penLing karena akan mempengamhi proeluksi vartg elihastlkan.Atas penggunaan faktor-faktor procluksi tersebut akan mur--:l'riar a produksi.Biaya produksi adalah semua biava varrg cliperlukan r::-. iul menghasikanprocluk yang terdiri dari biaya tetap cfan biava r ariabe Ji:,. a tetip paclapenelitian ini terdiri dari biaya penyusutan alat, pziop 1ai.-.r atau serva lahan.Sedangkan biaya variabel aclalah bibit, pupuk, .1an t::r.-,:a -ierja. Rata-ratapenggunaan faktor produksi dapat c{ilihat pada Tat :l 3

Tabel 3. Rata-rata Penggunaan Faktor Protluksi la:.. l:.,--. : L sahatani lJbiJalar Ungu

Faktor produksi

Input Variabel (VC)1. Bibit (Kg)2. Pupuk phonska (Kg)3. Pupuk kandang (Kg)

3. Tenaga Kerja dalam

Fisik/Ur Fisil. Ha

509,81

68,50

1.311,63

50,38

797,6,

3678,1:u3,tr;

7,70

7,88

10,81

79,61

VariabelInput Tetap

Sewa lahan (Rp)Pajak (Rp)Penyusutan Alat

Total Bia

2.1S3.S9:,Sl'a 1:6.65:.80 100,00

1.

2.

3.

- ,t t; 9-1,02-: .9 0,69

i15.156_n :a,l' f403 10000Total B C+

StLmber: Dnta Prinet Diolah, 207319t10. r5{-1,l :.11.105,83

Page 12: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8837

biaya untuk bibit vang clikeluarkan oleh petani adalah sebesar Rp 37.816,38/Utatau Rp 1.05.1.98,8t' /Ha, clengan harga rata-r'ata yang ctkeluarkan aclalah Rp

73,37 /Kg. Untuk luas rata-rata 0,36 hektar, jumlah bibit yang digunakan rata-rata sebanyak 509,81 Kg/Ut atau sebesar 1,.429,92Kg/lr{a.

Walaupun penggunaan hanya satu macam pupuk saia, penggunaantersebut tetap cliperhitungkan sebagai biaya dirnana harga beli pupukditentukan dari harga jual pupuk di kios-kios eceran pasar. Rata-rata

penggunaan pupuk phonska pada usahatani ubi jalar ungu cli claerah

penelitian adalah sebesar 68,50 Kg/Ut/Mt atat L91,67 Kg/Ha/Mt. Dengan

besarnya bial'a pupuk vang cliperhitungkan adalah Rp 174.537,50/Ut atau Rp

486.833,33/Ha. Pacla tabel 3 penggunaan biaya pupuk bila clipersentasekanmencapai 7,88 persen dari jumlah total biaya variabel. Menurut petani ubi jalar

ungu mengapa hanr-a rnenggunakan satu macam pupuk kimia adalah karena

tanah untuk usaha penanamal ubi jalar ungu masih subur dan ubi ini tidakmemerlukan banvak pupuk, serta pupuk phonska merupakan pupuk lengkap

yang sudah mengandung semua unsur pupuk yang dibutuhkan padausahatani ubi jalar urLgu. Penggunaan pupuk iru hanya dilakukan 1 kali pada

usia tanaman mencapai 1 bulan. Dengan alasan yang dikemukakan petani jikaterlalu sering clilakukan pemupukan, daun akan menjadi subur tetapi umbinyaberkurang. Penggunaan pupuk kanclang dilakukan satu kali dtrlam satu

periode tanan ubi jalar ungu yaiLLl pacla wakhr melakukan pengolahan tanahatau ditebarkan saat membuat bedengan sebelum ubi ditanami. Menurutresponden penggunaan pupuk kandang bermanfaat untuk menyuburkantanah, karena banvak mengandung bahan organik sebagai rrrsur hara yangdibutuhkan tanaman. Rata-rata penggunaan pupuk kandang per periode perluas rata-rata 0,36 hektar untuk ubi jalar ungu sebesar 1.311,63 Kg/Ut/Mt atau3.678,17 Kg/Ha/Mt. Pupuk kandang tersebut dapat drperoleh petani darilingkungan sekitarn'a, baik dari usaha sampingannya sebagai petemakmaupun dari petani 1ain. Pupuk organik ini bisa berupa pupuk kandang baikkambing maupun sapi. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk satu Pdodetanarn adalah sebesar Rp 232.293,93 / U t/Mt atau Rp 667.483,92/Ha/Mt.

Pada Tabel 3 terlihat besarnya biaya pupuk kandang adalah 10,81

persen dari total bia.va variabel yang digunakan pada usahatani ubi jalar unguuntuk satu kali priode tanam di daerah penelifian. Tenaga kerja yangdigunakan petani ubi jalar ungu clalam usahatani ubi jalar ungu adalah tenagakerja manusia yang berasal dari dalam keluarga (IKDK) yaitu tenaga kerja priadan wanita tanpa melibatkan tenaga kerja anak-anak, tenaga kerja merupakanbiaya terbesar yang dikeluarkan oleh petani. Upah tenaga kerja dibedakanberdasarkan jenis kelamin, dan upah untuk satu hari kerja yaitu sebesar Rp.40.000,- untuk pria dan Rp 30.000,- untuk wanita atau Rp 40.000,- setara HKP.Hari kerja wanita dihitung dengan HKO dan dikonversikan ke dalam HKSP.

Rata-rata penggunaan tenaga kerja adalah sebesar 50,38 HKSP/UI/MI terdiri

AGRISEP Vol. 12 No. 1 Maret 2013 Hai: 85-100 | 93

Page 13: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8837

dari penjumlahan tenaga kerja laki-1aki dan perempuan laitu sebesar 22,80

HOK laki-laki dan 27,58 HOK perempuan atau setesar 1+l.Ll7 HOK/Ha/MI.Besarnya biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk tenaq.: ke4a pada usahatani

ubi jalar ungu di daerah penelitian aclalah sebesar Rp l- 19--0,00/Ut/Mt atau

Rp 4.917.166,67 /Ha/}1.t. Dari jumlah total biar-a va::a-l r-ang dikeluarkan,biaya tenaga kerja merupakan biaya terbesar vang i:ieluarkan yaitu sebesar

79,61. persen dari total biaya variabel Rincian pengl.::rtrn tenaga kerja dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Dal::r -{eluarga (TKDL)

No umlah HKSP8,855,20\)16,233,05"1,23

20.6'I

354.000-156.000,-"156.750,-

186.750,-91.500,-48.000,-

746.250,-

Nilai.I

23456

7

Pengolahan lahanPembibitanPenanamanPenyianganPembumbunanPemupukanPanen

1.:r'1r- -ll1a.,isa_.'a

e.r-r5

+r .ql

Suntber: Dnta Printer Diolnh, 2013

Sewa lahan adalah besaran biala r-alg keluarkan untuk untuk luasan

lahan yang dimiliki oleh petani. Sen'a lahan merupakan komponen biaya yangdiperhitungkan bagi petani yang menggarap lahan sendiri (pemilik lahan).

Besarnya sewa lahan untuk satuan hektar Ji Jaerah penelitian adalah sebesar

Rp 4.000.000,-/ Ha/tahun. Rata-rata biar-a sel a lahan vang dikeluarkan untuksatu kali musim tanam adalah sebesar Rp c'--l"O'-/ Ut/Mt atau sebesar Rp

1.850.000,-/Ha/Mt atau 91,02 persen dari totai biata tetaP Paiak lahan adalahbesaran biaya yang dikeluarkan untul< semua luasan lahan yang dimiliki petanidalam satu tahun. Rata-rata biaya pajak i-ang dikeluarkan petani ubi jalar unguperluas lahan permusim tanam adalah setresar Rp 6.563,98/Ut/Mt atau Rp

1,4.01,9,79 /Ha/Mt. Besaran biaya pajal r-ang Jilieluarkan 0.69 persen dari totalbiaya tetap yang dikeluarkan oleh responden di daerah penelitian' Besar

kecilnya pajak yang dikeluarkan oleh petani tergantung oleh luas dan lokasilahan yang dimiliki oleh petarLi responden Komponen biaya tetap lairrryaadalah biaya penyusutan. Biaya penr-usutan terhadap alat-alat pertanian yangdigunakan dalam usahataninya dapat dilihat pada tabel berikut.

94 | Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Bamt'ang SurrLantri Kajian .....

Page 14: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8837

Tabel5. Rata-rata Biaya penyusutan Alat Usahatani Lrbi Jalar Ungu di DesaTeladan

No Jenis AIat sutan usahatani ubni ialar un

1 Cangkul2 Parang3 Arit4 Ari-ani

20.496,33

7.857,1217.418,40

1.318,40

65.326,88

24.900,93

54.020,834.292,82

38,79'14,79

32,08)\t5 Sutulq,tu"e- o.:az.so t0.Rn,1.11_ _l:i5Total Biava

-^^

^-Su nther: Dntn Prinnr Diotntr, 2013

Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahrata luas tanam 0,36 Ha adalah sebes"168.403,97 /Ha/Mt. Jadi besarnya rataungu adalah sebesar Rp 2.908.209.1.06,83/Ha/ML

Analisis Produksi, penerimaan dan pendapatan Usahatani Ubi jalar UnguProduksi rata-rata tanarnan ubi jalar ungu permusim tanam sebesar

Dengan harga rata _ rata sebesar Rp.bi jalar ungu yang diperoieh adalah

:r b"1T.I3,tl1-,ata pendapatan- r""#,[:,##:,tr'l# il?j'Ti*iffiRp 3.320.IT0,87 /Ut/Mt atau sebesai Rp 9.45i.2g,17 / tsla/Mt. Dari hasilpenelitian dapat dikatakan usahatani ubi jaiar '.,r-rg,, di daerah penelitian terahmelfett]<l teqtungan bagi petani karena padJsaat itu harga ubi jalar unguvarietas L. Poir cukup tinggi.

Analisis Efisiensi R/C Ratio

Analisis efisiensi usahatani dilakukan untuk rnengetahui apakahusahatani ubi jalar urrgu yang dilakukan petani di Desa Teladan telahpenryntungkan dan layak untuk dikembangkan. Efisiensi usahatani (R/CRatio) meruprkan perbandingan antara rata_--rata penerimaan dan rata_rataO,l1tu t:"t dikeluarkan pada usahatani ubi jalar ungu t"rs"Uut. Hasil estimasididapatkan bahwa R/C Ratio yangsebesar 2,15 per hektar. Hal inidikeluarkan petani dalam kegiatan uspenerimaan sebesar Rp 2."120 / Ha/ Mt. I(Soekartawi, 20M), berarti usahatani ubi jalar ungu di Desa Teladan sudahefisien dan menguntungkan untuk diusahaian.

AGRISEP Vol. 12 No. 1 Maret 2013 Hal: 85_100 | 95

Page 15: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN:1412-8837

Karakteristik Responden Industri Rumah Tangga

Pernilik home industri Zahra adalah ibu Surahtiyah yang berusia 57tahun. Usia pernilik home industri termasuk pacla usia produk tif, usiaproduktil erat kaitanya dengan keadaan fisik, semangat clan tenaga untukmelakukan kegiatan usaha. Hal ini dapat menunjang usaha pengolahan untukbekerja penuh dalam melakukan usaha sehingga dapat membantu tercapainyausaha yang optimal (Mubyarto, 1984).

Tingkat pendidikan yang dimiliki adalah Sekolah Menengah Atas(SMA) atau pendidikan formal mencapai 12 tahun. Dengan pendidikan nonformalnya yang pernah diikuti satu kali selama 3 bulan yang diselengarakanoleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Rejang Lebong. Hal inimenunjukkan tingkat pendidikan yang dirniliki oleh pemilik industri cukuptinggi sehingga dapat membantu cepatnya dalam pengadopsian inovasi baru.Pengalaman usaha yang dirniliki untuk pengolahan pangan sudah cukup lamayaitu sejak tahun 2005, tetapi untuk pengolahan ubi jalar ungu dilakukanselama 5 tahun ini. Lamanya pengalarnan usaha pengolah ubi jalar ungumenunjukkan pemiJik semakin terarnpil dalarn pekerjaannya, sehingga akandapat meningkatkan output yang dihasilkan.

Analisis Nilai Tambah

Analisis nilai tambah berguna untuk menguraikan proses produksimenurut sumbangan masing-masing faktor produksi, serta berguna untukmengetallui distribusi nilai tambah terhadap tenaga kerja serta pengelola.Analisis nilai tambah ini dihitung menggunakan nilai rata-rata yangdikeluarkan dalam proses produksi pembuatan makaroni ubi jalar ungu dananalisisnya berdasarkan sumber dari nilai tarnbah menurut Hayami (1987).

Dari Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil produksi pengolahan ubi jalarungu menjadi rnakaroni adalah 32 Kg/periode produksi. Tampak bahwa adapeningkatan output hasil olahan, karena adanya bahan tambahan/penolongyang digunakan untuk pembuatan makaroni tersebut. Nilai faktor konversidihitung berdasarkan perbandingan pembagian antara nilai output yangdihasilkan dengan nilai input yang digunakan. Untuk menghasilkan sejumlahproduk tersebut dibutuhkan ubi jalar ungu sebanyak 25 kilogram, sehinggafaktor konversi adalah 1,28. Artinya setiap 1 kilogram ubi jalar ungu yangdiolah akan menghasilkan 1,28 kilogram makaroni ubi jalar ungu.

l

96 | Yeni Marlin+ Putri Suci Asriani, Bambang Sumantri. Kajian.....

Page 16: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8832Tabel 6. Hasil Analisis Nilai TambahNo Variabel

Output, Input, Harga-

%Sttnther: Dntn pii;, Diokh, 2fi.1

7

2

3

a= 7/2

6

7

8

9

1-0:4x611 =10_8_9

12= (1,1a/"10)x100%13:5x7

1,4: (12a/ ^t7a) x 100%

15=11a-12a"16 = (73a/ 7^1a) x 700%

1

2

3

4

5

6

7

Koefisien Tenaga KegaHarga Produk (Rp/Kg)

Nrjai Output/produk (Rp/Kg)a. Nilai tambah (Rp/Kg)b. Rasio Nilai tambah (%)a' a 1RP,z Kg)o' (";)a.

32

25

7,28

0,12

40.000

30.000

4.000

5.736

51..200

41.464

80,98

3.600

8,68

37,864

9'1,31

8

9

10

11

72

L3

I

AGRISEP Vol. 12 No. 1 Maret 2013 Hal 85_100 | 97

Page 17: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN: 1412-8837

Dari perkalian faktor konversi _Xt ilm,:iP#fit:'.'i:J*i?JlnTilfl:l'iH,l'J'"li1:::T

:giatan Pengolahan ini lebrh besar

dibandingkan dengan harga satu kiligram bahan- baku yang membentuknya'

Nitui tu-luh yungii.lptuiurr rlari kegiatan pengolahan ubi jalar ungu meniadi

an untuk kegiatan pengolahan persatu

Tenaga kerja tersebut selalu bekerja

tu kali Proses Produksi mencakuP

seluruh kegiatan dari pencucian samPai densanf enseffi'"ru jffi:flTi:1t;sebesar Rp 3'600,-. Persentase upah

lah sebesar 8,68 persen Hal ini berartir penjualan merupakan imbalan yang

diterima tenaga kerja. Angka menunjukkan bahwa industri pengolahan -ubi

jalar ungu buk'anlah'merup-akan usaha yang padat-tenaga kerja' bisa dikatakan

Lrunu # merupakan trthu y*g padat modal sehingga tidak membutuhkan

tenaga kerja yang terlalu banyak. Ratu-rata pekerjaan telah menggunakan alat-

alut " proses- pioduksi guna memudahkan pekerjaan sehingga tidtak

-embltuhkan'tenaga kerj"a yang banyak Dari penjualan makaroni ubi ialar

ungu keuntungan yang berhasil diperoleh oleh

adilah sebesar Rp 37.8€4,- /Kg dengan tingka

adalah 91,31 persen. Yang berarti bahwa 9

merupakan keuntungan yang diterima' Keuntungan ini merupakan nilai

tamb ga kerja'dari nilai produk

yang ang lebih banYak'

r"UL it" menurut Zakaria (2000) interaksi antar tingkat teknologl manaiemen

usaha, dan kuattas sumberdaya manusia pengolah akan menentukan tingkat

produksi dan pandangan yang pada akhirnya akan menentukan besarnya nilai

tambah yang dihasilkan.

98 | Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Bambang Sumantri' Kajian ""'

Page 18: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

837

ISSN: 1412-8837

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

. . P,rti hasil dan pembahasan yang telah diuraikan diatas maka dapatdrtarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhatlap produksrbrPit, p,tpnt phonska pada tarap k"per.uyuuna berpengaruh nyata terhadap produksi pa.ia

2. Biaya produksi usahatani ubi jalar ungu adalah sebesar Rp2.900.054,12 /UtlMt atau Rp 8.209.106,83 /Ha/Mt, penerimaairsebesar Rp 6.220.225,_/Ut/Mt atau Rp 77.693.400,_/Ha/Mt.Sehingga besarnya pendapatan adalah Rp Z.ZZO.LZO,AZ yUtlMt atausebesar Rp 9.484.293,77 /Ha/Mt.

3. Ni]ai R/C Ratio lebih dari satu, yaitu sebesar 2,15. Sehinggausahatani ubi jalar ungu di b""u Telaclan efisien ii"menguntungkan.

4. Nilai tamenjadi -lX?t:jlilrX3;Ji:?:"ilflrasio ni sebesar gb,9g persen. Niaitambah tambah kotor bagi pengelola karenabelum dikurangi denganpenjualan sebesar Rp 37.964,bahwa 91,31 persen dari harditerima industri rumah tang

al

10

18

30

50

84

00

40

08

2L

AGRISEP Vol. 12 No. 1 Maret 2013 HaL 85_100 | 99

Page 19: Agrisep 12(1)_2013_Analisis Agribisnis Ubi Jalar Ungu

ISSN:1412-8837

dapat melakukan penambahan luas tanam untuk tanarnan ubi jalarungu varietas L. Poir.

2. Bagi pengolah hrduski Rurnah Tangga ZAHRA masih perlumeningkatkan produksinya karena pengolahan ubi jalar ungumemberikan nilai tambah yang tinggi dan menguntungkan, tetapiperlu diperhatikan juga peningkatan upah terhadap tenaga kerja.

3. Bagi pemerintah melalui BIPB Dinas Pertaniary dan DinasPerdagangan dan Perindustrian, pengembangan budidaya danpengolahan ubi jalar ungu mutlak diperlukan, sehingga petanitermotivasi untuk terus menanam dan memperluas tanaman secarakontinu varietas L. Polr.

4. Untuk kontinuitas ketersedian bahan baku bagi Industri RumahTangga ZAHRA disarankan untuk membuat sistem kernitraandengan petani ubi jalar ungu varietas L.Poir.

DAFTARPUSTAKA

Hayarni, Y. Toshihiko Kawagoe, Yoshinori Marooka, and Masjidin Siregar.1987. Agiculturnl Marketing and Processing In Up Land Jnua. APerspectizte Frcm A Sundn ViIIage. CGPRT Center. Bogor. 75 p.

Mubyarto. 1984. Pertaninn Edisis Ketiga Pengantnl EkonomL LP3ES. Jakarta.Nazir. 1983. Metode Penelitian Ghalia Indonesia. Jakarta.Nurmalina, R. 2008. Analisis lndeks dmr stntus Kebe anjutan Sistem Keterseclisan

Beras di BeberupaWilayah di Indonesin. lumal Agro Ekonomi. 26 (1) : 47-79.

Rukmana, R. 1997. Wi lalar Budidaya ilan Pasca Panen. Penerbit Kanisius.Yogyakarta.

Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Proiluksi dengan Pokok Bshssan Analisis Cobb-

Douglas, Edisi 1. PT Raja Gralindo Persada. Jakarta..2006. Analisis Usnhn Tnni. UI Press. Jakarta.

Zakatia, W.A. 2000. Analisis Nilai Tambah Ubi Knyu pada Beberapa AgroinclustriBerbasis Ubi Kayu di Proainsi Lantpung. Sosial Ekonomi volume VI (2) :

118-125.

100 | Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Banibang Sumantri. Kajian .....