kosmetik bahan alam (ubi jalar ungu)

36
KOSMETIK BAHAN ALAM UBI JALAR UNGU I. Pendahuluan Ubi jalar merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan subur hampir disemua tempat di indonesia. Ubi jalar kaya akan serat diet, mineral, vitamin dan antioksidan seperti asam fenolat, antosianin, tokoferol dan beta karoten. Selain bekerja sebagai antioksidan, senyawa karotenoid dan fenolat juga menjadikan ubi jalar menjadi menarik dengan warna krem, kuning, oranye dan ungu. Kandungan fenolat pada ubi jalar sekitar 0,14 – 0,51 mg/g berat segar. Ubi jaraL ungu 1

Upload: asri-trisnawaty

Post on 30-Jun-2015

2.500 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

KOSMETIK BAHAN ALAM

UBI JALAR UNGU

I. Pendahuluan

Ubi jalar merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan subur hampir disemua

tempat di indonesia. Ubi jalar kaya akan serat diet, mineral, vitamin dan antioksidan seperti

asam fenolat, antosianin, tokoferol dan beta karoten. Selain bekerja sebagai antioksidan,

senyawa karotenoid dan fenolat juga menjadikan ubi jalar menjadi menarik dengan warna

krem, kuning, oranye dan ungu. Kandungan fenolat pada ubi jalar sekitar 0,14 – 0,51 mg/g

berat segar. Ubi jaraL ungu mengandung 0,4 – 0,6 mg antosianin/g berat segar

(Martani,2009).

Ubi jalar merupakan bahan pangan lokal sumber karbohidrat berdasarkan warna

umbinya dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu ubi jalar putih, kuning, merah/jingga dan

ungu. Selama ini, pemanfaatan ubijalar ungu masih terbatas pada makanan tradisional yang

belum banyak diversifikasi(Martani,2009).

1

Page 2: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Ubi Jalar

Ipomoea batatas Poir

Nama umum Indonesia: Ubi jalar, ketela, ketela rambat, telo rambat (Jawa), patatas (Papua),

mantang (Sunda)

Inggris : Sweet potato

Melayu : Ubi keledek

Thailand : Phak man thet

Jepang : Satsumaimo (Nurhidayat, 2008).

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea batatas Poir (Nurhidayat, 2008).

Banyak varietas ubi jalar, sepeti ubi jalar putih, kuning dan ungu. Komposisisi zat

gizinya hampir sama namun varietas ubi jalar ungu lebih kaya akan kandungan vitamin A

yang mencapai 7.700 mg per 100 g. Ratusan kalilipat dari kandungan vitamin A bit dan 3 kali

lipat dari tomat (Budi,2007).

Setiap 100 g ubi jalar ungu mengandung energi 123 kkal, protein 1.8 g, lemak 0.7 g,

karbohidrat 27.9 g, kalsium 30 mg, fosfor 49 mg, besi 0.7 mg, vitamin A 7.700 SI, vitamin C

22 mg dan vitamin B1 0.09 mg (Budi,2007)

Kandungan betakaroten, vitamin E dan vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan

pencegah kanker dan beragam penyakit kardiovaskuler. Ubi juga kaya akan karbohidrat dan

energi yang mampu mengembalikan tenaga. Kandungan serat dan pektin di dalam ubi jalar

2

Page 3: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

sangat baik untuk mencegah ganguan pencernaan seperti wasir, sembelit hingga kanker kolon

(Budi,2007).

Ubi jalar ungu juga merupakan bahan pangan sumber energi dalam bentuk gula dan

karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh antara lain kalsium dan

zat besi, vitamin A dan C (Martani,2009).

Ubi jalar ungu juga banyak mengandung serat pangan sehingga dengan

mengkonsumsi ubi jalar misalnya dapat mengurangi penyakit pencernaan seperti kanker usus

oan tever (Martani,2009).

Di Jepang, ubi jalar warna ungu banyak digunakan sebagai zat pawarna alami untuk

makanan, penawar racun, mencegah sembelit, dan membantu menyerap kelebihan lemak

dalam darah (Martani,2009).

Kandungan nutrisi ubi jalar ungu lebih tinggi bila dibandingkan ubi jalar varietas lain,

terutama kandungan lisin, Cu, Mg, K, Zn rata-rata 20% (Martani,2009).

Dalam kenyataannya, komoditi ini masih dianggap sebagai komoditi kelas rendahan

dan seringkali dikaitkan dengan kemiskinan dan kekurangan gizi. Namun dengan

perkembangan teknologi pengolahan hasil, ubi jalar khususnya ubi jalar ungu, dapat diolah

menjadi berbagai produk olahan yang cukup bersaing dengan produk-produk olahan sejenis

dengan menggunakan bahan baku lainnya, di antaranya sirup, kripik, pewarna alami,

kosmetik , wine dan es krim bahkan menjadi produk setengah jadi seperti tepung ubi jalar

(Arimbawa,2008).

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var Ayamurasaki) biasa disebut Ipomoea batatas

blackie karena memiliki kulit dan daging umbi yang berwarna ungu kehitaman (ungu pekat).

Ubi jalar ungu mengandung pigmen anthosianin yang lebih tinggi daripada ubi jalar jenis

lain. Pigmennya lebih stabil bila dibandingkan antosianin dari sumber lain, seperti kubis

merah, elderberries, blueberries dan jagung merah (Shinta,2009).

Secara kimia, semua antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal,

yaitu “cyanidin” (sianidin), dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin dengan

penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau dengan metilasi atau glikosilasi.

Antosianidin adalah aglikon antosianin yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan

asam. Antosianidin yang paling umum dipakai sampai saat ini adalah sianidin yang berwarna

merah lembayung. Perbedaan warna alami pigmen ini dipengaruhi oleh hidroksilasi dan

metilasi. Hidroksilasi meningkatkan warna biru sedangkan metilasi meningkatkan warna

merah (Rahan,2009).

3

Page 4: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Jenis gula yang ditemui pada molekul antosianin adalah glukosa, rhaminosa,

galaktosa, xylosa, dan arabinosa. Antosianin berperan sebagai pewarna alami makanan,

namun tidak hanya sebatas sebagai pewarna makanan saja. Hal ini disebabkan antosianin

memiliki kandungan yang mempunyai fungsi fisiologis, yaitu selenium dan iodin sebagai

substansi antikanker, dan sebagai antioksidan dan perlindungan terhadap penyakit jantung.

Antosianin juga berperan sebagai pangan fungsional, tersedia dalam bentuk minuman

ataupun suplemen (Rahan,2009).

Ubi jalar ungu mengandung antosianin yang merupakan zat warna pada tanaman.

Kandungan antosianin dalam ubi jalar ungu berkisar antara 14,68 210,00 mg/100 g bahan.

Besar kandungan antosianin dalam ubi jalar ungu tergantung pada intensitas warna ungu pada

ubi ungu, makin ungu warna ubi maka kandungan antosianin makin tinggi. Antosianin

merupakan antioksi dan alami yang dapat mencegah penyakit kanker, jantung, tekanan darah

tinggi, katarak dan dapat menghaluskan kulit. Konsumsi antosianin yang diperbolehkan per

hari menurut ADI (Acceptable Daily lntake) sebesar 0 - 0,25 mg/kg berat badan, apabila

konsumsinya berlebihan dapat menyebabkan keracunan (Martani,2009).

Aplikasi antosianin sebagai pewarna makanan dan minuman dapat dilakukan pada pH

rendah seperti untuk minuman ringan, minuman beralkohol, manisan, saos, pikel, makanan

beku atau kalengan serta yoghurt. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas antosianin

adalah oksigen, pH, temperatur, cahaya, ion logam, enzim, dan asam askorbat. Stabilitas

antosianin dipengaruhi oleh pH dan panas sensitif. Kecepatan kerusakan anthosianin pada pH

yang lebih tinggi dan juga reaksi ini lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi (Rahan,2009).

Antosianin adalah indikator alami dari pH. Dalam media asam, tampak merah, saat

pH meningkat menjadi lebih biru. Warna dari anthosianin biasanya lebih stabil pada pH

dibawah 3,5. Pigmen anthosianin stabil pada pH 1-3. Pada pH 4-5, anthosianin hampir tidak

berwarna. Kehilangan warna ini bersifat reversibel dan warna merah akan kembali ketika

suasana asam (Rahan,2009).

Khasiatnya ubi jalar ungu :

1. Pewarna makanan alami :

Kandungan antosianin yang tinggi pada ubi jalar ungu serta mempunyai

stabilitas yang tinggi dibanding antosianin dari sumber lain, membuat tanaman ini

sebagai pilihan yang lebih sehat dan sebagai alternatif pewarna alami. Beberapa

industri pewarna dan minuman berkarbonat menggunakan ubi ungu sebagai bahan

mentah penghasil antosianin. Selain itu juga industri es krim, kosmetik, minuman

4

Page 5: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

beralkohol, pie dan roti. Ubi jalar ungu juga telah dikembangkan dalam bentuk

produk es krim, sirup dan anggur asam. Selain jauh lebih aman dibandingkan zat

pewarna kimia buatan, penggunaan pewarna dari ubi jalar sekaligus menyehatkan

bahkan menjadi penawar racun (shinta,2009).

2. Antioksidan, antikanker, antibakteri :

Antosianin ubi jalar ungu juga memiliki fungsi fisiologis misal antioksidan,

antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan

stroke. Ubi jalar ungu bisa menjadi anti kanker karena didalamnya ada zat aktif yang

dinamakan selenium dan iodin dan dua puluh kali lebih tinggi dari jenis ubi yang

lainnya. Ubi jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri 2,5 dan 3,2 kali

lebih tinggi daripada beberapa varietas “blueberry” (shinta,2009).

3. Ubi jalar ungu juga baik untuk mendorong kelancaran peredaran darah (shinta,2009).

II. Isolasi Zat Aktif dan Zat Warna dari Ubi Jalar Ungu

Proses pembuatan pewarna antosianin dari bahan alami dibedakan menjadi dua

metode:

1. Metode Basah

Kulit → Sortasi → pencucian → blansing → penghancuran → ekstraksi → penyaring

(terdapat ampas) → filtrat (pigmen + pelarut ) → sentrifugasi → pigmen → penyaring →

penguapan → pengering → pigmen (Marta,2009).

2. Metode Kering

Kulit → Sortasi → pencucian → blansing → penghancuran → pengeringan (sampai ±

40oC) → penggiling → pengayakan → tepung → ekstraksi (penambahan ethanol 95%) →

penyaring (terdapat ampas) sentrifugasi → penguapan → pigmen (Marta,2009).

Untuk pemekatan dibutuhkan alat-alat yang lebih baik yaitu pelarut petroleum

eter(PE), kertas saring, penyaring vakum, evaporator vakum (untuk menguapkan

pelarut), lemari es.

Ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi cara sederhana disaring dengan penyaring

vakum guna mempercepat pemisahan antara pigmen dan ampas bahan. Penyaringan

tersebut dengan kertas saring.

Tambahkan petroleum eter 2 %, guna memisahkan pigmen antosianin dengan bahan

pencampurnya (non-antosianin)5

Page 6: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Ambil warna yang ada pada petroleum eter kemudian diuapkan dengan alat

evaporator vakum dengan suhu 40 – 50 C.

Dihasilkan pigmen pekat yang lebih murni (Marta,2009).

Ekstraksi fraksi lipofilik dan hidrofilik (untuk analisis) :

Tepunng ubijalar divortex selama dua menit dalam hexane. campuran kemudian

disaring menggunakan Buchner funnel. Ekstraksi dilakukan dua kali dan ekstrak

lipofilik yang diperoleh dievaporasi pada suhu 50 C menggunakan vacuum evaporator

(Nurhidayat,2008).

Residu setelah ekstraksi hexane kemudian di ekstraksi dua kali dengan metanol asam

(asam asetat 7 % dalam metanol 80%) untuk memperoleh fraksi hidrofobik

(Nurhidayat,2008).

III. Sediaan Kosmetik

a. Facial Cleaner dan Toner

Komposisi : %Berat

Air 83,40

Tetrasodium EDTA 0,10

Aloe 1,00

Allatoin 0,30

PEG-6 Caprylic/Capric Glycerides (Tegosoft GMC 6) 1,50

Caprylamido/Capramidopropyl Betaine (Tego Betaine 810) 3,70

Laktil 2,00

Ekstrak ubi ungu 2,00

Propilen Glikol 1,00

SDA Alkohol 40 5,00

Pengawet Q. S.

Pewarna Q. S.

Pewangi Q. S.

Cara Pembuatan :

Campurkan bahan-bahan diatas hingga bening (Flick, 1999).

6

Page 7: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

b. Pembersih Make Up

Bahan Dasar : %Berat

Asilglutamat CT-12 28,0

2-Alkil-N-Karboksimetil-N-hidroksimetil 28,0

Imidazolidium Betain 5,0

Ekstrak ubi ungu 1,8

Gliserin 1,0

Ajidew N-50 2,0

Asam lauril monofosfor 1,0

Trietanolamin 2,0

Etilenglikol distearat 1,2

Asam sitrat 1,5

Piroter CPI-40 1,5

Piroter CPI-60 0,2

Metil paraben 0,2

Pewangi 0,2

Air Q. S.

Cara Pembuatan :

Trietanolamin dan gliserin dilarutkan dalam air dan dipanaskan hingga 60oC,

kemudian ditambahkan asam lauril monofosforik. Tambahkan bahan-bahan lainnya

dan larutkan pada suhu 70oC. Dinginkan pada suhu ruangan dengan cara diaduk.

pH : 5,2

Viskositas : 2600 cps

Formula MRW-08 (Flick, 1999)

c. Lipstik

7

Page 8: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir sehingga dapat

meningkatkan estetika dalam tata rias wajah & memberikan ekspresi wajah yang

menarik (Dinda, 2008).

Fungsi lipstik :

- Memberikan warna pada bibir.

• Bibir yang kurang baik akan disamarkan atau disembunyikan.

• Bibir yang lebih tipis dapat dibuat tampak lebih tebal dan sebaliknya.

- Melindungi bibir dari kekeringan.

- Meningkatkan kepercayaan diri (Dinda, 2008).

Persyaratan lipstik yang baik :

- Mewarnai bibir dengan rata.

- Tidak toksik, tidak diabsorpsi oleh kulit dan tidak mengiritasi kulit.

- Warna harus tahan di bibir tetapi juga mudah untuk dihilangkan ketika diinginkan.

- Harus cukup keras, lembut dan mudah dioleskan pada bibir.

- Permukaan lipstik lembut, warna homogen dan bebas partikel kasar.

-Tidak meleleh, mengeras, pecah-pecah dalam kemasan selama penyimpanan (Dinda,

2008).

Komponen lipstik

Pewarna

Warna lipstik merupakan komponen utama yang mengikuti mode up to date.

Warna dalam bentuk campuran, mengarah kewarna merah dan merupakan pergeseran

warna dari rentang jingga kuning sampai ungu biru. Intensitas warna dari opasitas

bervariasi (Dinda, 2008).

Campuran warna dalam lipstik

1. Staining dyes (warna baku) 2-3 %

2. Pigment larut minyak 2 %

3. Pigment tidak larut 8-10 %

4. Titanium dioksida 1 %

5. Zat warna pada ubi ungu (antosianin) ditambahkan ke dalam campuran zat warna

tersebut (Dinda, 2008).

8

Page 9: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Dasar lipstik

- Kriteria penggunaan lipstik yang baik adalah lembut pada saat dioleskan,

mempunyai aliran tiksotropik pada saat penyebaran lipstik pada bibir dan

membentuk lapisan film yang melekat pada bibir (Dinda, 2008).

- Pemilihan basis lipstik menentukan keseragaman, kualitas lipstik pada saat

pembuatan dan penyimpanan. Kualitas lipstik bergantung pada sifat reologi

komposisi basis lemak yang digunakan :

1. Lemak alkohol

2. Glikol

3. Polietilen glikol (carbowax)

4. Monoalkanoamida

5. Carnauba wax

6. Minyak coklat

7. Lanolin (basis absorpsi)

8. Parafin cair

9. Lecitin

10. Silikon wax (Dinda, 2008).

Pembuatan lipstik

Lipstik kosmetik untuk bibir dibuat dengan melelehkan bahan pembawa lipstik dan

zat warna kemudian dicetak menjadi stick yang dapat dimasukkan kedalam tabung.

Sebagai basis digunakan campuran wax, minyak dan lemak (Dinda, 2008).

d. Glossy Lipstick

Formula lipstik ini memberikan kilauan yang cerah. Sebagai tambahan,

fluorosensi terhalogenasi dapat ditambahkan ke formula untuk mendapatkan efek

yang lebih lama

Bagian A: Bahan: %WT

Candeli11a Wax 8.00

Ozokerite Wax 1.60

MicrocrystallineWax 1 .60

Octyl Palmitate (Wickenol 155) 6.00

Cetyl Palmitate (Cutina CP) 3.009

Page 10: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Lanolin Oil (Lanogene) 18.00

Shea Butter (Shebu Butter) 2.50

Castor Oil ( q . s . to 100%) 44.30

Antioxidant q . s .

Antimicrobials q . s .

Bagian B: Antosianin 5.00

Gemtone Sunstone GO012 10.00

Bagian C: Fragrance q . s .

Prosedur :

1. Timbang semua bahan pada fase A kemudian masukkan ke bejana panas dan naikkan

temperatur 85ºC, aduk sampai meleleh dan rata.

2. Masukkan bagian B dan campur sampai pigmen mengkilaunya terdispersi

3. Masukkan bagian C dan aduk dengan kecepatan konstan.

4. Tuangkan pada 75ºC

5. Cetak dan dinginkan lipstik

Catatan: Jika menggunakan besi oksida maka harus didispersikan pada castor oil

(Flick,2007).

e. Pasta gigi

Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya

dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut ODOL, yaitu salah satu

merek pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di

Indonesia, nama ODOL telah menjadi nama generik (Aini,2009)

Pasta yang baik haruslah bersifat :

1. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing,

substansi makanan, plak dan membersihkan gigi.

2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan

mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya ( Indah, 2009).

Formulasi

a. Calcium Carbonat.......................250 gram

b. Sodium Lauryl sulfat.......................50 gram

c. Glyserine.......................50 gram

10

Page 11: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

d. Ekstrak ubi ungu.......................5 gram

e. Sacharine.......................5 gram

f. Minyak pepermint.......................10 cc

Cara Membuat:

1. kalsium karbonat dan sodium sulfat dicampur dan diaduk (larutan 1)

2. Larutan c, d, e dan f dicampur hingga rata (larutan 2)

3. Larutan 1 dan 2 dicampur dengan diaduk sedikit demi sedikit hingga kental.

4. Diamkan selama 1 jam kemudian masukkan dalam tabung (muhrochim,2009).

f. Eye shadow

Eye shadow dapat digunakan dengan puff atau kuas. Pembayang mata (eye

shadow) digunakan untuk mewarnakan kelopak mata supaya mata kelihatan lebih

menyerlah dan menarik. Pembayang mata (eye shadow) biasanya di sediakan dalam

bentuk sediaan krim, pensil, cecair dan bedak yang dipadatkan. Warna yang

disediakan termasuklah warna biru , hijau, cokelat,merah, putih dan kuning (Sanchia,

2009).

Kandungan eye shadow terdiri daripada lanolin, lilin lebah, ceresin, kalsium

karbonat, minyak mineral, sorbitan oleat dan talkum. Untuk pembayang mata jenis

tanpa air, pewarna antosianin dari ubi ungu dicampurkan dengan agen pencerah

seperti titanium dioksid yang akan dicampur petrolatum (Sanchia, 2009).

g. Concealer

Concealer yang cocok digunakan di bagian bawah mata dan bagianmanapun di

wajah.

Bagian A: Bahan %Wt:

Water ( q . s . sampai 100%) 53.50

Magnesium Aluminum S i l i c a t e (Veegum) 2.00

Bagian B: Propylene Glycol 8.00

Triethanolamine (TEA 99%) 1 .50

Cellulose Gum (CMC-7LF) 1 .00

Antimikroba (larut air) q . s .

11

Page 12: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Bagian C: T i t a n i urn Dioxide 12.00

I r o n Oxide (C33-8073 Cosmetic Kuning) 1.00

I r o n Oxide (C33-8075 Cosmetic Russet) 0.50

I r o n Oxide (C33-115 Cosmetic coklat) 0.25

Antosianin 0.25

Bagian D: Mearlmica CF 6.00

Boron N i t r i d e 5.00

Bagian E: Stearic Acid (Emersol 120) 3.00

Glyceryl Stearate S.E.(Aldo MSD) 2.00

Mineral O i 1 (Carnation) 2.00

Isopropyl Lanolate (Amerlate P) 1.50

Isostearic Acid (Emersol 871 ) 0.50

Antimikroba ( Larut minyak) q.s .

Pembuatan :

1. Campurkan veegum dalam air hingga larut

2. Tambahkan bagian B ke bagian A dan campurkan hingga homogen

3. Gerus bagian C homogen kemudian tambahkan ke bagian A-B hingga homogen

4. Tambahkan bagian D ke bagian A-B-C pada pemanasan 75ºC hingga homogen

5. Pada bejana terpisah panaskan bahan-bahan pada bagian E hingga 75ºC

6. Masukkan bagian E ke bagian A-B-C-D dengan agitasi lembut, jaga suhu 75ºC

7. Jaga agitasi konstan dan dinginkan pada suhu 35ºC, simpan di tempat yang sesuai

(Flick,2007).

h. Maskara

Maskara merupakan salah satu alat kecantikan yang hampir tidak ditinggalkan

kaum perempuan. Kosmetik yang bisa mempercantik bagian mata ini, kini warnanya

semakin beragam sesuai keperluan. (Cassanova,2008).

Jenis mascara:

1. Volumizing Maskara: Mempertebal dan menambah volume bulu mata.

2. Define & Lengthen Maskara: Menguatkan dan memisahkan helai bulu mata,

sehingga tampak lebih panjang dan lentik.

3.Waterproof Maskara: Maskara tahan air yang dibersihinnya harus pake cairan khusus.

12

Page 13: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

4. Transparent Maskara: Fungsinya ganda. Bisa untuk bulu mata tapi juga bisa untuk

alis, supaya bentuk alis lebih terdefinisi dan lebih bercahaya.

5. Coloured Maskara: Ada merah, ungu, kuning dan hijau kalo kamu lagi pengen

tampil ekstrim, matchingin sama warna eye shadow (Ista, 2009).

Formulasi mascara

Mascara creamy 

A: Wacker-belsil SM 6018/Stearyl methicone .. 5,00% 

    PDM belsil Wacker-200/Phenyl Dimethicone .. 4,00 

    cetyl alkohol .. 5,00 

    asam stearat .. 7,00 

    vaseline / petrolatum .. 3,50 

    minyak mineral (viskositas tinggi) .. 4,50 

B: tris amino / trometamin .. 0,90 

    air ... 60,10 

C: pigmen warna(zat warna dari ubi ungu) .. 10,0 

    pengawet, parfum .. q.s. 

Cara pembuatan: Lelehkan A pada suhu 600C, tambahkan B, masukkan pigmen warna

ke AB lalu aduk sampai homogen. Lalu tambahkan pengawet dan parfum campur

hingga homogen. perumusan 1214 AH (Flick, 1996).

i. Lulur dan Masker

Sebenarnya perawatan tradisional Indonesia sudah sangat modern. Sebut saja

salah satunya lulur yang sama dengan body scrub, karena fungsinya untuk

mengangkat sel-sel kulit mati yang kasar agar sel kulit kembali bersih dan bisa

bernapas. Tapi ternyata setiap jenis kulit memiliki kebutuhan lulur masing-masing.

Dan Louise Jumaran, penulis buku The Essence of Indonesian Spa : Spa Indonesia

Gaya Jawa dan Bali, membagikan pengetahuannya seputar memilih lulur atau body

scrub yang benar-benar akan merelaksasi keunikan kulit kita masing-masing

(Kamissore, 2009).

13

Page 14: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Luluran memang bertujuan untuk mengikis lapisan sel kulit mati. Ibarat

membuat ‘kerak’, mengangkat lapisan sel kulit mati tentunya akan membuat kulit

menjadi lebih halus dan lembut. Untuk mendapatkan hasil maksimal, lulur

tradisional sebaiknya tidak dilakukan sendirian. Tentunya agar semua bagian dari

tubuh anda juga mendapatkan ‘jatah’ dilulur, dan tidak hanya terbatas bagian yang

terjangkau oleh tangan anda (Kamissore, 2009).

Meskipun termasuk masih baru di dunia barat, scrub tubuh ini sudah menjadi

tradisi di negara-negara timur tengah selama berabad-abad. Gunakan scrub tubuh

apabila Anda merasa perlu melakukan pembersihan secara mendalam untuk

peredaran darah (Dr Leenawaty Limantara, 2007).

Butiran scrub pada lulur ketika digosokkan akan membantu menghilangkan

sel-sel kulit mati dan digantikan pula dengan sel-sel kulit baru (Baliaromaticspa,

2008).

Body scrub adalah salah satu produk kecantikan untuk menghaluskan kulit

tubuh dengan mengangkat sel kulit yang mati.Berikut beberapa manfaat body scrub

untuk tubuh (Baliaromaticspa, 2008).

Membuang sel kulit mati lebih maksimal.

Setiap hari kulit mengalami regenerasi. Mandi adalah usaha membersihkan

kulit dan membuang sel kulit mati. Namun mandi saja tak cukup membersihkan

semua sel kulit mati, yang akhirnya menumpuk dan menyebabkan kulit kusam.

Body scrub membantu pengelupasan kulit dengan lebih sempurna

(Baliaromaticspa, 2008).

Menyehatkan Kulit. 

Dengan membersihkan lapisan sel kulit mati, berarti kulit menjadi lebih sehat.

Kulit yang bersih akan merangsang tumbuhnya sel kulit baru, yang akan

menampilkan kulit yang lebih halus dan bersih (Baliaromaticspa, 2008).

Menghaluskan kulit. 

Body Scrub bekerja seperti mengampelas kulit, sehingga kulit kasar akan

hilang. Sesudah memakai body scrub, kulit tubuh akan terasa lebih licin dan halus.

Manjakan kulit anda dengan melakukan scrub minimal 2 minggu sekali, dan hal

ini bisa dilakukan sendiri tanpa harus memboroskan uang anda datang ke salon.

(Baliaromaticspa, 2008).

14

Page 15: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Masker merupakan salah satu produk yang erat hubungannya dengan

kecantikan. Penggunaan masker pada wajah memiliki bebearapa manfaat. Selain

melembutkan kulit , fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat

karena kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena

pembersih biasa. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan

kulit. Memberi masker pada wajah sama dengan merilekskan otot-otot wajah.

Sebaiknya gunakan masker 1-2 kali seminggu, kulit akan tampak cerah dan

kencang.

Masker wajah biasa dikenal sebagai alat untuk membantu membuat wajah

terlihat lebih ‘cling’. Selain mengurangi tampak pori-pori besar, juga mengurangi

timbunan minyak sekaligus membuat wajah lembab dan halus. Sudah banyak tipe-

tipe masker wajah yang dijual bebas. Namun, jangan asal beli karena beda

masker, beda kegunaan. Perlu dipastikan bahwa masker yang digunakan sesuai

dan cocok untuk jenis kulit wajah Anda. Setelah memastikan jenis kulit wajah dan

permasalahannya, pilihlah jenis masker yang tepat. Berikut panduannya;

Kulit Kering

Yang perlu dicari; masker wajah yang memiliki formula dengan kemampuan

menahan kelembaban air pada kulit, seperti hyaluronic acid dan gliserin. Produk

dengan kandungan vitamin E dan minyak zaitun juga bisa membantu menjaga

kelembaban pada kulit. Umumnya, masker wajah untuk kulit kering tak memiliki

iritan sehingga bisa digunakan cukup sering, misalnya seminggu sekali.

Aplikasikan di seluruh bagian wajah, termasuk daerah mata dan sekitar bibir,

jangan lupakan daerah leher (Aida, 2009).

Kulit yang mulai terlihat garis-garis halus

Untuk wajah dengan garis-garis halus diperlukan formula yang memiliki

kandungan retinol, glycolic acid, atau peptida yang membantu mengatasi kulit

dengan garis halus. Tak ada masker wajah yang bisa benar-benar menghapus

keberadaan keriput, namun zat-zat tadi bisa membuat kulit terlihat lebih kenyal

sementara dan membuatnya lebih mulus. Namun, glycolic acid bisa mengiritasi

kulit, jadi jangan gunakan terlalu sering, beri jeda setidaknya 2 minggu antar

pemakaian. Hindari pemakaian dekat area mata dan mulut. Aplikasikan di daerah

lain pada wajah, juga di daerah lain yang rentan terekspos sinar matahari, seperti

bagian atas (punggung) telapak tangan dan leher (Aida, 2009).

15

Page 16: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Kulit yang rentan berjerawat

Karena kulit yang rentan berjerawat merupakan kulit yang teriritasi atau

meradang, maka diperlukan masker wajah yang tak memiliki efek inflamatori,

seperti salicylic acid (yang membantu mengelupas kulit dan membersihkan pori-

pori), juga formula dengan kandungan benzoyl peroxide, plus sulfur untuk

membantu membunuh bakteri. Untuk mengurangi efek mengeringkan, gunakan

setidaknya seminggu sekali, fokuskan penggunaan di daerah wajah yang

cenderung berjerawat, seperti daerah T, tetap hindari daerah mata dan mulut

(Aida, 2009).

Kulit Sensitif

Kulit wajah yang amat putih, seringkali memiliki tingkat sensitivitas lebih

tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah yang memiliki

kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, dan teh hijau yang bisa

mengurangi kemerahan dan peradangan sementara. Formula sulfur, licorice, dan

xanthine bisa membantu menghilangkan penampakan garis-garis kapiler darah

di wajah. Mulai dengan mengaplikasikan seminggu sekali. Jika menunjukkan

perubahan dan tak ada alergi, bisa ditingkatkan dengan penggunaan seminggu

dua kali. Masker semacam ini cukup aman digunakan di seluruh bagian wajah.

Untuk menghapus maskernya, cukup gunakan jari, jangan gunakan kain atau

handuk, supaya tidak membuat kulit teriritasi (Aida, 2009).

Penggunaan masker pada wajah memiliki beberapa manfaat. Selain

melembutkan kulit, fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat

karena kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena

pembersih biasa. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan

kulit. Memberi masker pada wajah sama dengan merilekskan otot-otot wajah.

Sebaiknya gunakan masker 1-2 kali seminggu, kulit akan tampak cerah dan

kencang (Aida, 2009).

Formulasi Sediaan :

Masker

Ubi mengandung vitamin A (beta-carotene) dan vitamins C and E. Semua ini

efektif berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi kulit.

Masker untuk meremajakan kulit dan menghaluskannyaBahan : % berat

16

Page 17: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

A. Imwitor 960 5.0Dynasan 11o 3.0Miglyol 812 5.0Miglyol 840 5.0Asam Stearat 5.0Wheat Germ Oil 5.0Setil Alkohol 1.0Antioksidan q.s

B. Bahan Pengawet q.sAir 50.3

C. Trietanolamin 0.9D. Hydrolize Elastin 7.0

Extrapon Phytozell-Special 5.0Extrapon Phytostimulan Special 8.0Pewangi q.s

Cara membuat:A dipanaskan sampai 75-80 C. Panaskan juga B pada suhu yang sama dan campurkan C ke B.

Seterusnya emulsikan B+C ke A dan dinginkan. Setelah dingin, tambahkan D ke emulsi.

Body Scrub (Lulur)Bahan: % berat1. A-C 617 2.02. Asam Stearat 0.53. Lanolin Oil 6.04. Isopropil Palmitat 12.55. Sorbitan Monostearat 1.36. Polyoxyethylene 20 sorbitan monostearat 1.87. Sorbitol 70% 5.08. Carbomer 940 0.39. Diazolidinyl Urea 0.810. Antioksidan q.s11. Air 69.612. Trietanolamin (TEA) 0.213. Pewangi q.s14. ACUSCRUB 50 atau 51 10 bagian

Cara membuat:Timbang 1-6 kemudian dipanaskan sampai 90C. Kemudian timbang 7-11 dan dipanaskan

dengan agitasi menggunakan homomixer sampai 85C. Gabungkan 1-11 dan campurkan sampai homogen. Kemudian tambahkan TEA dan aduk hingga terbentuk cream yang homogen. Dinginkan hingga 55C dan tambah pewangi dan ACUSCRUB 50 atau 51 dengan pengadukan perlahan. (Flick, E.W. 1999).

j. Sabun

17

Page 18: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Ada 3 sifat utama sabun yang mengganggu kulit, yaitu :

1. alkalisasi

2. pengurangan minyak kulit (degreasing)

3. pengendapan kalsium sabun di lapisan tanduk kulit (Tranggono, 2009).

Kelemahan sabun dapat di atasi dengan cara :

1. Alkalisasi : penambahan deterjen, misalnya sulfonated fatty alcohol

sehingga terjadi campuran sabun dengan deterjen yang memiliki

reaksi netral dan tidak alkalis. Penambahan asam keras tidak mungkin,

sedangkan penambahan asam lemak menyebabkan kosmetik

pembersih itu mudah tengik (Tranggono, 2009).

2. Degreasing : penambahan superfatting agents seperti lanolin, derivat

lanolin, fatty alcohols, fatty acid monoglycerides, fatty acid

alkylolamides, dan lechitin (Tranggono, 2009).

3. Pengendapan kalsium : penambahan CMC dan produk-produk kondensi

protein-fatty acids. Cara terbaik untuk mencegah pengendapan

kalsium dalam air sadah adalah dengan penambahan surfaktans

dengan daya dispersi yang baik. Kombinasi sabun-deterjen telah

terkenal di pasaran (Tranggono, 2009).

Sejak lama sabun mandi menjadi bahan pembersih kulit terpenting.

Komposisi normal dari suatu sabun mandi lebih kurang sebagai berikut :

Asam-asam lemak (sebagai garam Na) 78-80%

Gliserol 0-1%

Garam biasa 0,2-0,5%

Alkali bebas 0,03-0,05%

Rosin 0-2%

Superfatting agents 0-2%

Antioxidan qs

Parfum 0,5-3,0%

Aquadest 100% (Tranggono,

2009).

Formula yang digunakan dalam membuat sabun mandi cair :

Minyak kelapa 30 ml

18

Page 19: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

KOH 16 ml

Na CMC 1 gram

Asam stearat 0,5 gram

BHA 1 gram

Ubi ungu 6 gram

Aquades ad 100 ml

Pembuatan Sabun Mandi Cair :

a) Semua bahan ditimbang dengan seksama.

b) Dimasukkan minyak kelapa atau minyak zaitun sebanyak 30 ml ke dalam

gelas kimia, kemudian ditambahkan dengan kalium hidroksida 40%

sebanyak 16 ml sedikit demi sedikit sambil terus dipanaskan pada suhu

50°C hingga mendapatkan sabun pasta.

c) Sabun pasta ditambahkan dengan + 25 ml aquades, lalu dimasukkan

natrium karboksi metil selulosa yang telah dikembangkan dalam aquades

panas, diaduk hingga homogen.

d) Kemudian ditambahkan asam stearat, diaduk hingga homogen.

e) Dimasukkan butil hidroksi anisol, lalu diaduk hingga homogen.

f) Dimasukkan ubi ungu, diaduk hingga homogen.

g) Sabun cair ditambahkan dengan aquades hingga volumenya 100 ml, lalu

diaduk hingga homogen.

h) Saring dengan kain saring dan tambahkan parfum atau bahan tambahan

lain

i) Masukkan ke dalam wadah bersih yang telah disiapkan (Soebagio et.al.,

2004).

KOH dalam sabun tidak boleh terlalu banyak,karena akan mengiritasi

kulit.

Surfaktan, untuk mengikat dan mengangkat kotoran serta

menghasilkan busa

CMC sebagai bahan pengemulsi untuk menstabilkan cairan. Bahan ini

juga sering digunakan untuk makanan sehingga dapat diperoleh di

toko bahan pembuatan roti atau bahan-bahan kimia.

19

Page 20: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Pengawet, mencegah rusaknya produk karena ditumbuhi oleh mikroba,

misalnya EDTA atau Na-benzoat. Dapat diperoleh di toko bahan kimia

atau bahan-bahan roti.

Parfum, pewarna atau bahan tambahan lain. Bahan ini disesuaikan

dengan penggunaan sabun (Sumarah dan Widodo, 2009).

k. Cat Kuku

Cat kuku sama esensialnya seperti lipstick sebagai bagian dari make-

up. Jika kuku memakai cat kuku permukaan kuku akan tertutup oleh

lapisan cat kuku yang tidak tembus udara sampai berhari-hari yang

akhirnya dilarutkan dengan suatu pelarut yang sedikit banyak bersifat

degreasing (Tranggono, 2009).

Berlawanan dengan preparat lain di dalam kelompok kosmetik

dekoratif, bahan utama cat kuku bukan zat pewarna melainkan bahan

pembentuk lapisan film yang tak tembus air dan udara serta jenis-jenis

resin. Secara garis besar, bahan-bahan dalam cat kuku adalah sebagai

berikut :

1. Bahan-bahan pembentuk lapisan film

Misalnya nitrocelullose, cellulose acetate, cellulose aceto butyrate,

ethyl cellulose dan vinyl resin. Tetapi yang terbaik sejak dulu sampai

sekarang adalah nitrocllulose.

2. Plasticizer

Karena larutan nitrocellulose yang mengering di permukaan kuku akan

memebentuk lapisan yang keruh dan mudah terkelupas, maka cat

kuku perlu di tambah bahan plasticizer, misalnya ester-ester polybasic

acid, castor oil, champor, derivat urea, butyl stearate.

3. Resin-resin

Misalnya gum damar, benzoic resin dan resin alam lainnya, tetapi yang

paling sering digunakan adalah resin sulfonamide-formaldehyde.

Tujuan pemakaian resin adalah agar cat kuku lebih rekat dan lebih

tebal.20

Page 21: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

4. Pelarut

Pelarut adalah cairan organik volatil yang dapat mengombinasikan

semua bahan menjadi suatu preparat kental yang homogen. Umumnya

campuran digunakan berbagai pelarut. Baik pelarut maupun uap tidak

boleh bersifat iritan.

5. Bahan-bahan pewarna

Umumnya digunakan adalah kombinasi pigmen dengan lakes, karena

soluble dyes saja akan membuat kuku kurang mendalam dan kurang

intens.

Dari ubi ungu jg dapat digunakan sebagai zat pewarna cat kuku

(Tranggono, 2009).

21

Page 22: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Contoh formulasi cat kuku

I II III

Nitrocellulose 4,0 7,0 13,1

Dibutyl phthalate - 5,0 -

Dioctyl adipate - - 13,4

Triethyl phosphate - - 6,5

Champor - - 3,0

Plasticizer 4,0 - -

Polypropyl methacrylate 18,6 - -

Polivinyl acetate - 8,0 -

Acetone - - 3,0

Butyl acetate 23,9 - -

Methylene chloride - 30,0 -

Ethylene glycol monomethyl ether - 28,0 35,0

Diethylene glycol monomethyl ether - 2,0 -

Ethyl alcohol 25,6 14,0 -

Toluene 23,9 - -

Coloring agents - - 0,4

Perfume oil - - 6,0

(Tranggono, 2009).

Keterangan :

1. U. S. Patent

2. German Patent

3. Keithler (Tranggono, 2009).

22

Page 23: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

DAFTAR PUSTAKA

Aida. 2009. Pilih-pilih Masker Wajah Sesuai Jenis Kulit. http://www.bogor.net/index.php?

option=com_content&view=article&id=701&Itemid=83

Aini, Sandra. 2009. Pasta gigi. http://klipingut.wordpress.com/2009/11/26/karl-august-

lingner-1861-1916-dari-pasta-gigi-bubuk-hingga-odol-mouthwash/

Baliaromaticspa. 2008. Manfaat Body Scrub Untuk Kecantikan.

http://baliaromaticspa.wordpress.com/2008/11/18/manfaat-body-scrub-untuk-

kecantikan/

Cassanova. 2008. Mascara. http://www.cassanova-id.com/forum/showthread.php?p=39820

Dinda. 2008. Sediaan Lipstick. http://medicafarma.blogspot.com/2008/09/sedian-lipstik.html

Dr Leenawaty Limantara. 2007. Body Scrub: Melancarkan Peredaran Darah.

http://pengobatan.wordpress.com/2007/06/04/body-scrub-melancarkan-peredaran-

darah/

Flick, E.W. 1996. Cosmetic and toiletry formulations edisi 5. Noyes Publications. United

states of America.

Flick, E.W. 1999. Cosmetic and Toiletry Formulations edisi 7. Noyes Publication. New York

Flick, Ernest W. 1999. Cosmetic and Toiletry Formulations 2nd Edition.

http://books..google.co.id/

Flick, Ernest W.2007. Cosmetic and Toiletry Formulations.Volume 3.

http://www.gigapedia.com

Indah. 2009. Pasta gigi. http://ggkarir.com/_fla.php?_fla=produk&pro_id=1331

Ista. 2009. Mascara. http://fashionista-guidetostyle.blogspot.com/2009/08/seputar-

maskara.html

23

Page 24: Kosmetik Bahan Alam (Ubi Jalar Ungu)

Kamissore. 2009. Ramuan Lulur Tradisional.

http://kamissore.blogspot.com/2009/08/ramuan-lulur-tradisional.html

Marta. 2009. Pewarna Makanan Antosianin.

http://marta1229.wordpress.com/2009/06/01/pewarna-makanan-antosianin/

Muhrochim. 2009. Pasta gigi. http://www.blogcatalog.com/search.frame.php?

term=pasta+gigi&id=56f993f7650d84ab82559343816643d3

Nurhidayat. 2008. Ekstraksi Antosianin dari Ubi Jalar

.http://ptp2007.wordpress.com/2008/07/08/ekstraksi-antosianin-dari-ubi-jalar/

Sanchia. 2009. Kosmetika Mata. http://san-chia.blogspot.com/2009/12/kosmetika-mata.html

Soebagio, B., Sriwidodo dan Anggraini, I. 2004. Formulasi Sabun Mandi Cair dengan Lendir

Lidah Buaya.

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/04/formulasi_sabun_mandi_ca

ir_dengan_lendir_daun_lidah_buaya.pdf

Sumarah, S dan Widodo, W. 2009. Seri Budaya Jarak Kepyar.

http://books.google.co.id/books?

id=M0fmrp1lJGwC&pg=PA109&dq=cara+membuat+sabun+cair&client=firefox-

a&cd=2#v=onepage&q=cara%20membuat%20sabun%20cair&f=false

Tranggono, R. 2009. BP : Ilmu Pengetahuan Kosmetik. http://books.google.co.id/books?

id=1Pu7FYDfTNoC&pg=PA71&dq=formulasi+sabun+cair&client=firefox-

a#v=onepage&q=formulasi%20sabun%20cair&f=false

24