agama hindu adalah agama yang mempunyai usia terpanjang merupakan agama yang pertama dikenal oleh...

23
Agama Hindu adalah agama yang mempunyai usia terpanjang merupakan agama yang pertama dikenal oleh manusia. Dalam uraian ini akan dijelaskan kapan dan dimana agama itu diwahyukan dan uraian singkat tentang proses perkembangannya. Agama Hindu adalah agama yang telah melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks dibidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Karena luas dan terlalu mendetailnya jangkauan pemaparan dari agama Hindu, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami. Banyak para ahli dibidang agama dan ilmu lainnya yang telah mendalami tentang agama Hindu sehingga muncul bermacam- macam penafsiran dan analisa terhadap agama Hindu. Sampai sekarang belum ada kesepakatan diantara para ahli untuk menetapkan kapan agama Hindu itu diwahyukan, demikian juga mengenai metode dan misi penyebarannya belum banyak dimengerti. Penampilan agama Hindu yang memberikan kebebasan cukup tinggi dalam melaksanakan upacaranya mengakibatkan banyak para ahli yang menuliskan tentang agama ini tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya ada dalam agama Hindu. Sebagai Contoh: “Masih banyak para ahli menuliskan Agama Hindu adalah agama yang polytheistis dan segala macam lagi penilaian yang sangat tidak mengenakkan, serta merugikan agama Hindu”. Disamping itu di kalangan umat Hindu sendiripun masih banyak pemahaman-pemahaman yang kurang tepat atas ajaran agama yang dipahami dan diamalkan. Demikianlah tujuan penulisan ini adalah untuk membantu meluruskan pendapat-pendapat yang menyimpang serta pengertian yang belum jelas dari hal yang sebenarnya terhadap agama Hindu. AGAMA HINDU DI INDIA Perkembangan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 fase, yakni Jaman Weda, Jaman Brahmana, Jaman Upanisad dan Jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di Mohenjodaro dan Harappa, menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di India pada jamam dahulu telah mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu peninggalan yang menarik, ialah sebuah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat hubungannya dengan ajaran Weda, karena pada jaman ini telah dikenal adanya penyembahan terhadap Dewa-dewa. Jaman Weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di Lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan. bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi, mereka menyembah Dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Walaupun Dewa-dewa itu banyak, namun semuanya adalah manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan yang Tunggal dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur tertib alam semesta, yang disebut “Rta”. Pada jaman ini, masyarakat dibagi atas kaum Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra. Pada Jaman Brahmana, kekuasaan kaum Brahmana amat besar pada kehidupan keagamaan, kaum brahmanalah yang mengantarkan persembahan orang kepada para Dewa pada waktu itu. Jaman Brahmana ini ditandai pula mulai tersusunnya “Tata Cara Upacara” beragama yang teratur. Kitab Brahmana, adalah kitab yang menguraikan tentang saji dan upacaranya. Penyusunan tentang Tata Cara Upacara agama berdasarkan wahyu-wahyu Tuhan yang termuat di dalam ayat-ayat Kitab Suci Weda. Sedangkan pada Jaman Upanisad, yang dipentingkan tidak hanya terbatas pada Upacara dan Saji saja, akan tetapi lebih meningkat pada pengetahuan bathin yang lebih tinggi, yang dapat membuka tabir rahasia alam gaib. Jaman Upanisad ini adalah jaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu jaman orang berfilsafat atas dasar Weda. Pada jaman ini muncullah ajaran filsafat yang tinggi-tinggi, yang kemudian dikembangkan pula pada ajaran Darsana, Itihasa dan Purana. Sejak jaman Purana, pemujaan Tuhan sebagai Tri Murti menjadi umum.

Upload: antojawa

Post on 26-Oct-2015

137 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Agama Hindu adalah agama yang mempunyai usia terpanjang merupakan agama yang pertama dikenal oleh

manusia. Dalam uraian ini akan dijelaskan kapan dan dimana agama itu diwahyukan dan uraian singkat tentang

proses perkembangannya. Agama Hindu adalah agama yang telah melahirkan kebudayaan yang sangat

kompleks dibidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Karena luas dan terlalu mendetailnya

jangkauan pemaparan dari agama Hindu, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami.

Banyak para ahli dibidang agama dan ilmu lainnya yang telah mendalami tentang agama Hindu sehingga muncul

bermacam- macam penafsiran dan analisa terhadap agama Hindu. Sampai sekarang belum ada kesepakatan

diantara para ahli untuk menetapkan kapan agama Hindu itu diwahyukan, demikian juga mengenai metode dan

misi penyebarannya belum banyak dimengerti.

Penampilan agama Hindu yang memberikan kebebasan cukup tinggi dalam melaksanakan upacaranya

mengakibatkan banyak para ahli yang menuliskan tentang agama ini tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya

ada dalam agama Hindu.

Sebagai Contoh: “Masih banyak para ahli menuliskan Agama Hindu adalah agama yang polytheistis dan segala

macam lagi penilaian yang sangat tidak mengenakkan, serta merugikan agama Hindu”.

Disamping itu di kalangan umat Hindu sendiripun masih banyak pemahaman-pemahaman yang kurang tepat

atas ajaran agama yang dipahami dan diamalkan. Demikianlah tujuan penulisan ini adalah untuk membantu

meluruskan pendapat-pendapat yang menyimpang serta pengertian yang belum jelas dari hal yang sebenarnya

terhadap agama Hindu.

AGAMA HINDU DI INDIA

Perkembangan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 fase, yakni Jaman Weda, Jaman

Brahmana, Jaman Upanisad dan Jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di Mohenjodaro dan

Harappa, menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di India pada jamam dahulu telah mempunyai

peradaban yang tinggi. Salah satu peninggalan yang menarik, ialah sebuah patung yang menunjukkan

perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat hubungannya dengan ajaran Weda, karena pada jaman ini telah

dikenal adanya penyembahan terhadap  Dewa-dewa.

Jaman Weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di Lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500 s.d

1500 tahun sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi

Dekkan. bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi, mereka menyembah Dewa-dewa seperti Agni, Varuna,

Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Walaupun Dewa-dewa itu banyak, namun semuanya adalah manifestasi dan

perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan yang Tunggal dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur

tertib alam semesta, yang disebut “Rta”. Pada jaman ini, masyarakat dibagi atas kaum Brahmana, Ksatriya,

Vaisya dan Sudra.

Pada Jaman Brahmana, kekuasaan kaum Brahmana amat besar pada kehidupan keagamaan, kaum

brahmanalah yang mengantarkan persembahan orang kepada para Dewa pada waktu itu. Jaman Brahmana ini

ditandai pula mulai tersusunnya “Tata Cara Upacara” beragama yang teratur. Kitab Brahmana, adalah kitab yang

menguraikan tentang saji dan upacaranya. Penyusunan tentang Tata Cara Upacara agama berdasarkan wahyu-

wahyu Tuhan yang termuat di dalam ayat-ayat Kitab Suci Weda.

Sedangkan pada Jaman Upanisad, yang dipentingkan tidak hanya terbatas pada Upacara dan Saji saja, akan

tetapi lebih meningkat pada pengetahuan bathin yang lebih tinggi, yang dapat membuka tabir rahasia alam gaib.

Jaman Upanisad ini adalah jaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu jaman orang

berfilsafat atas dasar Weda. Pada jaman ini muncullah ajaran filsafat yang tinggi-tinggi, yang kemudian

dikembangkan pula pada ajaran Darsana, Itihasa dan Purana. Sejak jaman Purana, pemujaan Tuhan sebagai Tri

Murti menjadi umum.

Selanjutnya, pada Jaman Budha ini, dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang bernama “Sidharta”, menafsirkan

Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk menghubungkan

diri dengan Tuhan.

Agama Hindu, dari India Selatan menyebar sampai keluar India melalui beberapa cara. Dari sekian arah

penyebaran ajaran agama Hindu sampai juga di Nusantara.

MASUKNYA AGAMA HINDU DI INDONESIA

Berdasarkan beberapa pendapat, diperkirakan bahwa Agama Hindu pertamakalinya berkembang di Lembah

Sungai Shindu di India. Dilembah sungai inilah para Rsi menerima wahyu dari Hyang Widhi dan diabadikan

Page 2: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

dalam bentuk Kitab Suci Weda. Dari lembah sungai sindhu, ajaran Agama Hindu menyebar ke seluruh pelosok

dunia, yaitu ke India Belakang, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang dan akhirnya sampai ke Indonesia. Ada

beberapa teori dan pendapat tentang masuknya Agama Hindu ke Indonesia.

Krom (ahli – Belanda), dengan teori Waisya.

Dalam bukunya yang berjudul “Hindu Javanesche Geschiedenis”, menyebutkan bahwa masuknya pengaruh

Hindu ke Indonesia adalah melalui penyusupan dengan jalan damai yang dilakukan oleh golongan pedagang

(Waisya) India.

Mookerjee (ahli – India tahun 1912).

Menyatakan bahwa masuknya pengaruh Hindu dari India ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India dengan

armada yang besar. Setelah sampai di Pulau Jawa (Indonesia) mereka mendirikan koloni dan membangun kota-

kota sebagai tempat untuk memajukan usahanya. Dari tempat inilah mereka sering mengadakan hubungan

dengan India. Kontak yang berlangsung sangat lama ini, maka terjadi penyebaran agama Hindu di Indonesia.

Moens dan Bosch (ahli – Belanda)

Menyatakan bahwa peranan kaum Ksatrya sangat besar pengaruhnya terhadap penyebaran agama Hindu dari

India ke Indonesia. Demikian pula pengaruh kebudayaan Hindu yang dibawa oleh para para rohaniwan Hindu

India ke Indonesia.

Data Peninggalan Sejarah di Indonesia.

Data peninggalan sejarah disebutkan Rsi Agastya menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia. Data ini

ditemukan pada beberapa prasasti di Jawa dan lontar-lontar di Bali, yang menyatakan bahwa Sri Agastya

menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia, melalui sungai Gangga, Yamuna, India Selatan dan India

Belakang. Oleh karena begitu besar jasa Rsi Agastya dalam penyebaran agama Hindu, maka namanya

disucikan dalam prasasti-prasasti seperti:

Prasasti Dinoyo (Jawa Timur):

Prasasti ini bertahun Caka 628, dimana seorang raja yang bernama Gajahmada membuat pura suci untuk Rsi

Agastya, dengan maksud memohon kekuatan suci dari Beliau.

Prasasti Porong (Jawa Tengah)

Prasasti yang bertahun Caka 785, juga menyebutkan keagungan dan kemuliaan Rsi Agastya. Mengingat

kemuliaan Rsi Agastya, maka banyak istilah yang diberikan kepada beliau, diantaranya adalah: Agastya Yatra,

artinya perjalanan suci Rsi Agastya yang tidak mengenal kembali dalam pengabdiannya untuk Dharma. Pita

Segara, artinya bapak dari lautan, karena mengarungi lautan-lautan luas demi untuk Dharma.

AGAMA HINDU DI INDONESIA

Masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada awal tahun Masehi, ini dapat diketahui dengan adanya bukti

tertulis atau benda-benda purbakala pada abad ke 4 Masehi denngan diketemukannya tujuh buah Yupa

peningalan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Dari tujuh buah Yupa itu didapatkan keterangan mengenai

kehidupan keagamaan pada waktu itu yang menyatakan bahwa: “Yupa itu didirikan untuk memperingati dan

melaksanakan yadnya oleh Mulawarman”. Keterangan yang lain menyebutkan bahwa raja Mulawarman

melakukan yadnya pada suatu tempat suci untuk memuja dewa Siwa. Tempat itu disebut dengan

“Vaprakeswara”.

Masuknya agama Hindu ke Indonesia, menimbulkan pembaharuan yang besar, misalnya berakhirnya jaman

prasejarah Indonesia, perubahan dari religi kuno ke dalam kehidupan beragama yang memuja Tuhan Yang

Maha Esa dengan kitab Suci Veda dan juga munculnya kerajaan yang mengatur kehidupan suatu wilayah.

Disamping di Kutai (Kalimantan Timur), agama Hindu juga berkembang di Jawa Barat mulai abad ke-5 dengan

diketemukannya tujuh buah prasasti, yakni prasasti Ciaruteun, Kebonkopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten,

Tugu dan Lebak. Semua prasasti tersebut berbahasa Sansekerta dan memakai huruf Pallawa.

Dari prassti-prassti itu didapatkan keterangan yang menyebutkan bahwa “Raja Purnawarman adalah Raja

Tarumanegara beragama Hindu, Beliau adalah raja yang gagah berani dan lukisan tapak kakinya disamakan

dengan tapak kaki Dewa Wisnu”

Bukti lain yang ditemukan di Jawa Barat adalah adanya perunggu di Cebuya yang menggunakan atribut Dewa

Siwa dan diperkirakan dibuat pada masa Raja Tarumanegara. Berdasarkan data tersebut, maka jelas bahwa

Raja Purnawarman adalah penganut agama Hindu dengan memuja Tri Murti sebagai manifestasi dari Tuhan

Yang Maha Esa. Selanjutnya, agama Hindu berkembang pula di Jawa Tengah, yang dibuktikan adanya prasasti

Page 3: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Tukmas di lereng gunung Merbabu. Prasasti ini berbahasa sansekerta memakai huruf Pallawa dan bertipe lebih

muda dari prasasti Purnawarman. Prasasti ini yang menggunakan atribut Dewa Tri Murti, yaitu Trisula, Kendi,

Cakra, Kapak dan Bunga Teratai Mekar, diperkirakan berasal dari tahun 650 Masehi.

Pernyataan lain juga disebutkan dalam prasasti Canggal, yang berbahasa sansekerta dan memakai huduf

Pallawa. Prasasti Canggal dikeluarkan oleh Raja Sanjaya pada tahun 654 Caka (576 Masehi), dengan Candra

Sengkala berbunyi: “Sruti indriya rasa”, Isinya memuat tentang pemujaan terhadap Dewa Siwa, Dewa Wisnu dan

Dewa Brahma sebagai Tri Murti.

Adanya kelompok Candi Arjuna dan Candi Srikandi di dataran tinggi Dieng dekat Wonosobo dari abad ke-8

Masehi dan Candi Prambanan yang dihiasi dengan Arca Tri Murti yang didirikan pada tahun 856 Masehi,

merupakan bukti pula adanya perkembangan Agama Hindu di Jawa Tengah. Disamping itu, agama Hindu

berkembang juga di Jawa Timur, yang dibuktikan dengan ditemukannya prasasti Dinaya (Dinoyo) dekat Kota

Malang berbahasa sansekerta dan memakai huruf Jawa Kuno. Isinya memuat tentang pelaksanaan upacara

besar yang diadakan oleh Raja Dea Simha pada tahun 760 Masehi dan dilaksanakan oleh para ahli Veda, para

Brahmana besar, para pendeta dan penduduk negeri. Dea Simha adalah salah satu raja dari kerajaan

Kanjuruan. Candi Budut adalah bangunan suci yang terdapat di daerah Malang sebagai peninggalan tertua

kerajaan Hindu di Jawa Timur.

Kemudian pada tahun 929-947 munculah Mpu Sendok dari dinasti Isana Wamsa dan bergelar Sri

Isanottunggadewa, yang artinya raja yang sangat dimuliakan dan sebagai pemuja Dewa Siwa. Kemudian

sebagai pengganti Mpu Sindok adalah Dharma Wangsa. Selanjutnya munculah Airlangga (yang memerintah

kerajaan Sumedang tahun 1019-1042) yang juga adalah penganut Hindu yang setia.

Setelah dinasti Isana Wamsa, di Jawa Timur munculah kerajaan Kediri (tahun 1042-1222), sebagai pengemban

agama Hindu. Pada masa kerajaan ini banyak muncul karya sastra Hindu, misalnya Kitab Smaradahana, Kitab

Bharatayudha, Kitab Lubdhaka, Wrtasancaya dan kitab Kresnayana. Kemudian muncul kerajaan Singosari

(tahun 1222-1292). Pada jaman kerajaan Singosari ini didirikanlah Candi Kidal, candi Jago dan candi Singosari

sebagai sebagai peninggalan kehinduan pada jaman kerajaan Singosari.

Pada akhir abad ke-13 berakhirlah masa Singosari dan muncul kerajaan Majapahit, sebagai kerajaan besar

meliputi seluruh Nusantara. Keemasan masa Majapahit merupakan masa gemilang kehidupan dan

perkembangan Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya candi Penataran, yaitu bangunan Suci

Hindu terbesar di Jawa Timur disamping juga munculnya buku Negarakertagama.

Selanjutnya agama Hindu berkembang pula di Bali. Kedatangan agama Hindu di Bali diperkirakan pada abad ke-

8. Hal ini disamping dapat dibuktikan dengan adanya prasasti-prasasti, juga adanya Arca Siwa dan Pura Putra

Bhatara Desa Bedahulu, Gianyar. Arca ini bertipe sama dengan Arca Siwa di Dieng Jawa Timur, yang berasal

dari abad ke-8.

Menurut uraian lontar-lontar di Bali, bahwa Mpu Kuturan sebagai pembaharu agama Hindu di Bali. Mpu Kuturan

datang ke Bali pada abad ke-2, yakni pada masa pemerintahan Udayana. Pengaruh Mpu Kuturan di Bali cukup

besar. Adanya sekte-sekte yang hidup pada jaman sebelumnya dapat disatukan dengan pemujaan melalui

Khayangan Tiga. Khayangan Jagad, sad Khayangan dan Sanggah Kemulan sebagaimana termuat dalam

Usama Dewa. Mulai abad inilah dimasyarakatkan adanya pemujaan Tri Murti di Pura Khayangan Tiga. Dan

sebagai penghormatan atas jasa beliau dibuatlah pelinggih Menjangan Salwang. Beliau Moksa di Pura Silayukti.

Perkembangan agama Hindu selanjutnya, sejak ekspedisi Gajahmada  ke Bali (tahun 1343) sampai akhir abad

ke-19 masih terjadi pembaharuan dalam teknis pengamalan ajaran agama. Dan pada masa Dalem

Waturenggong, kehidupan agama Hindu mencapai jaman keemasan dengan datangnya Danghyang Nirartha

(Dwijendra) ke Bali pada abad ke-16. Jasa beliau sangat besar dibidang sastra, agama, arsitektur. Demikian pula

dibidang bangunan tempat suci, seperti Pura Rambut Siwi, Peti Tenget dan Dalem Gandamayu (Klungkung).

Perkembangan selanjutnya, setelah runtuhnya kerajaan-kerajaan di Bali pembinaan kehidupan keagamaan

sempat mengalami kemunduran. Namun mulai tahun 1921 usaha pembinaan muncul dengan adanya Suita

Gama Tirtha di Singaraja. Sara Poestaka tahun 1923 di Ubud Gianyar, Surya kanta tahun1925 di SIngaraja,

Perhimpunan Tjatur Wangsa Durga Gama Hindu Bali tahun 1926 di Klungkung, Paruman Para Penandita tahun

1949 di Singaraja, Majelis Hinduisme tahun 1950 di Klungkung, Wiwadha Sastra Sabha tahun 1950 di Denpasar

dan pada tanggal 23 Pebruari 1959 terbentuklah Majelis Agama Hindu. Kemudian pada tanggal 17-23 Nopember

tahun 1961 umat Hindu berhasil menyelenggarakan Dharma Asrama para Sulinggih di Campuan Ubud yang

Page 4: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

menghasilkan piagam Campuan yang merupakan titik awal dan landasan pembinaan umat Hindu. Dan pada

tahun 1964 (7 s.d 10 Oktober 1964), diadakan Mahasabha Hindu Bali dengan menetapkan Majelis keagamaan

bernama Parisada Hindu Bali dengan  menetapkan Majelis keagamaan bernama Parisada Hindu Bali, yang

selanjutnya menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia.

A.     SEJARAH LAHIRNYA AGAMA BUDDHA

Agama Buddha lahir dan berkembang pada abad ke-6 BC. Agama itu diperoleh namanya dari

panggilan yang diberikan kepada pembangunnya yang mula-mula Siddharta Gautama (563-483

BC),yang dipanggilkan dengan : Buddha

Panggilan itu berasal dari akar kata Bodhi (hikmat),yang didalam deklensi (tashrif) selanjutnya

menjadi buddhi (nurani),dan selanjutnya menjadi Buddha.Sebab itulah sebutan Buddha pada masa

selanjutnya memperoleh berbagai pengertian sebagai berikut: Yang sadar, Yang Cemerlang, Dan

yang beroleh terang.

Panggilan itu diperoleh Siddharta Gautama sesudah menjalani sikap hidup penuh

kesucian,bertapa,berkalwat mengembara untuk menemukan kebenaran, dekat tujuh tahun

lamanya,dan di bawah sebuah pohon, iapun beroleh hikmat dan terang hingga pohon itu sampai

saat ini dipanggilkan pohon Hikmat (Tree of Bodhi)

Kitab Suci agama Buddha adalah Tri Pitaka. Tri itu bermakna tiga, dan pitaka itu bermakna bakul,

tapi dimaksudkan adalah bakul hikmat.hingga Tripitaka itu bermakna Tiga Himpunan Hikmat,

yaitu;

1. Sutta Pitaka, berisikan himpunan ajaran dan kotbah Buddha Gautama.Bagian terbesar berisi

percakapan antara Buddha dengan muridnya.Didalamnya juga termasuk kitab-kitab tenyang

pertekunan  (meditasi),dan peribadatan,himpunan kata-kata hikmat,himpunan sajak-sajak

agamawi,kisah berbagai orang suci. Keseluruhan himpunan ini ditunjukkan bagi kalangan awam

dalam agama Buddha.

2. Vinaya Pitaka, berisikan Pattimokkha,yakni peraturan tata hidup setiap anggota biara-biara

(sangha). Didalam himpunan itu termasuk Maha Vagga, berisikan sejarah pembangunan

kebiaraan (ordo) dalam agama Buddha beserta hal-hal yang berkaitan dengan biara. Himpunan

Vinaya-pitaka itu ditunjukkan bagi masyarakat Rahib yang dipanggilkan dengan Bikkhu dan

Bikkhuni.

3. Abidharma-pitaka, yang ditunjukkan bagi lapisan terpelajar dalam agama Buddha, bermakna :

dhamma lanjutan atau dhamma khusus. Berisikan berbagai himpunan yang mempunyai nilai-nilai

tinggi bagi latihan ingatan,berisikan pembahasan mendalam tentang proses pemikiran dan

proses kesadaran. Paling terkenal dalam himpunan itu ialah milinda-panha (dialog dengan raja

Milinda) dan pula Visuddhi maga (jalan menuju kesucian)

B.     LATAR BELAKANG LAHIRNYA AGAMA BUDDHA

Page 5: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

1. Kondisi sosial,politik dan sosial India

Agama Buddha lahir akibat kondisi sosial dan politik India yang pada saat itu sangat

memperihatinkan,dimana di India pada saat itu banyak rakyat yang menderita sedangkan

kehidupan raja di Istana sangat mewah.

2. Ketidak puasan terhadap  doktrin brahmana

Ketika agama hindu berkembang dengan pesat, ketamakan kaum brahmana makin menjadi.

Karena hanya mereka yang mampu membaca serta menyelenggarakan berbagai upacara

keagamaan mereka mulai mulai mengkomersilkan profesinya secara berlebihan. Upah yang

diminta tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan sehingga masyarakat mulai jenuh dengan

tingkah laku mereka. Jalan upacara korban pun sangat rumit, sehingga reformasi sebagai satu-

satunya jalan menuju sorga. Sebagai reaksi langsung bermunculan berbagai aliran yang

menentang agama Hindu di masyarakat.

Ada tiga aliran yang paling menonjol pada saat itu. Pertama aliran yang dianjurkan oleh jabali

berpendapat bahwa tidak ada surga,tidak ada kehidupan akhir,tidak ada agama dan penyiksaan

diri.Karena itu bersenang-senanglah di dalam hidup. Hidup Cuma sekali, tidak ada samsara, tidak

mengenal dosa, aliran ini mengejek upacara keagamaan yang dianggap membodohkan

masyarakat dan merupakan sumber kebodohan kaum brahmana. Aliran ini terutama diikuti oleh

orang yang digolongkan dalam golongan paria dalam agama Hindu.

Kedua,aliran yang dipinpin oleh mahavira dan akhirnya disebut jaina. Yang ini lain lagi sangat

bertolak belakang dengan yang pertama. Aliran jaina mencari kebahagiaan abadi dengan berbagai

peraturan hidup yang keras. tidak boleh membunuh binatang terkecilpun mereka hindari.ngan

berbagai tarikat untuk mencapai keselamatan hidup yang akan datang adalah perbuatan terpuji.

Apalagi sampai membinasakan diri. Membunuh diri sendiri merupakan jaminan untuk hidup

bahagia di alam baka.

Aliran ketiga muncul sebagi aliran yang merupakan jembatan emas dalam masyarakat. Dinamakan

demikian karena aliran ini dibawa oleh seseorang Gautama yang mendapat ilham untuk

menyebarkan agama bersama budha yang menjebatani kedua aliran terdahulu. Agama Budha

mengambil jalan tengah dalam menempuh hidup ini. Tidak hanya dengan bersenang-senang saja

atau dengan mematuhi peraturan yang terlalu keras menyiksa diri.

Sidartha Gautama adalah putra dari raja Suddhodhana dari kerajaan Kavilawastu, Ibunya Dewi

Maya dari kota dewadata kota kecil di Kavilawastu yang wilayahnya meliputi wilayah Nepal, Bhutan

dan Shikkim sekarang. Ia merupakan lapisan ksatria .

C.     SOLUSI AGAMA BUDDHA DALAM MENCAPAI KEBAHAGIAAN

Page 6: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Budha Gautama menerima dan melanjutkan ajaran agama Brahma/Hindu tentang karma. Yakni

hukum sebab akibat dari tindak laku di dalam kehidupan, dan ajaran tentang samsara, yakni lahir

berulang kali ke dunia sebagai lanjutan karma dan ajaran tentang moksa yakni pemurnian hidup

itu guna terbebas dari Karma dan Samsara.

Sekalipun Budha Gautama menerima ajaran tentang karma dan samsara itu akan tetapi aia

menyelidiki dan meneliti pangkal sebab dari keseluruhannya itu, dan merumuskan di dalam Empat

Kebenaran Utama.

Sekalipun Budha Gautama menerima ajaran tentang Moksa itu, akan tetapi ia tidak dapat

menerima dan membenarkan upacara-upacara kebaktian penuh korban mencapai moksa itu, dan

lalu menunjukkan jalan yang hakiki bagi mencapai Moksha yang dirumuskan dengan Delapan Jalan

Kebaktian.

Kotbah Pertama Budha Gautama di Isipathana, dalam Taman Menjangan, dekat Benares, berisikan

uraian panjang lebar mengenai “Empat Kebenaran Utama” yang pada dasarnya merupakan

pendekatan Budha dalam memecahkan masalah kehidupan ini dan Delapan Jalan Kebaktian itu.

Ajaran-AjaranAgamaBudha

Ada beberapa ajaran pada agama budha, yakni :

1.      Empat kebenaran utama (khutbah pertama sang budha )

• “Dukha” Lahirnya manusia, menjadi tua dan meninggal dunia.

• “Samudaya” Penderitaan itu di sebabkan oleh hati yang tidak ikhlas dan hawa nafsu.

• “Nirodha” Penderitaan dapat di hilangkan, dengan hati ikhlas dan hawa nafsu ditahan

• “Magga” (jalan), Budha mengemukakan empat tingkatan jalan yang harus dilalui yaitu :

1. Sila ( kebajikan)

2. Samadhi (perenungan)

3. Panna (pengetahuan atau hikmat)

4. Wimukti (kelepasan)

Kemudian keempat tingkatan ini diselaraskan dengan  delapan jalan tengah atau jalan kebenaran

(Astavida) atau Arya Attangika Mangga

a. Berpandangan yang benar

b. berniat yang benar

c. Berbicara yang benar

d. Berbuat yang benar

e. Berpenghidupan yang benar

f. Berusaha yang benar

Page 7: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

g. Berperhatian yang benar

h. Memusatkan pemikiran yang benar

2. Ada tiga pengakuan dalam agama budha yaitu ;

• Buddhan saranan gacchami (saya berlindung didalam budha)

• Dhamman saranam gacchami (saya berlindung didalam dhamman)

• Sangham saranam gacchami (saya berlindung didalam sangha ).

3. Dassasila (sepuluh peraturan ) bagi penganut agama budha.

 Setiap penganut agama budha dari golongan bikshu, maupun pengikut biasa. Jika mereka

perempuan harus berusaha mencapai keselamatan dan melepaskan diri dari lingkungan hawa

nafsu, dan memiliki akhlak serta sifat-sifat keutamaan dengan menjalankan ketentuan-ketentuan

yang telah ditetapkan sang budha, dassasila (sepuluh peraturan), yaitu;

• jangan mengganggu dan menyakiti makhluk

• jangan menggambil apa yang tidak di berikan

• jangan berzina

• jangan berkata bohong

• janagn meminum barang yang bias memabukkan.

Dan untuk golongan biksu ditambah lima lagi

• jangan makan bukan pada waktunya

• jangan menonton dan menghadiri pertunjukan

• jangan memakai perhiasan emas dan wangi-wangian.

• Jangan tidur di tempat yang enak

• Jangan mau menerima hadiah uang.

1. Rukun syarat beragama budha

Adapun rukun beragama budha dan ketentuan-ketentuan dalam beragama budha adalah sebagai

berikut :

• tiap-tiap orang hendaklah berusaha mengetahui budha itu sedalam dalam nya.

• Manusia harus mempunyai sukma yang halus

• Manusia jangan sampai melakukan perbuatan yang menyakiti orang lain

• Manusia harus mencari penghidupan yang tidak mendatangkan kebinasaan bagi orang lain.

• Tiap tiap orang harus mempunyai niat yang suci dan bersih

• Tiap tiap orang hendaknya memikirkan semua mahkluk

• Manusaia hendaklah mempunyai roh yang kuat untuk menciptakan kebaikan dan

menghilangkan kejahatan.

D.    KRITIK AGAMA BUDHA TERHADAP VEDA MAUPUN BRAHMANA

Ini berawal dari situasi India menjelang lahirnya Budhisme dalam keadaan kacau, hal ini

disebabkan karena serangan bangsa-bangsa dari luar India secara bertubi-tubi. Keadaan ini

menimbulkan beban psikhologis bagi masyarakat India berupa timbulnya kebingungan,

kekecewaan, dan keraguan terhadap apa yang selama ini dijadikan pedoman hidup beragama dan

bernegara. Dari sinilah timbul krisis kepercayaan. Ini terbukti bahwa bangsa Arya yang selama ini

Page 8: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

merasa paling unggul dan jauh lebih maju dari penduduk asli India ternyata mengalami kekalahan

ketika melawan bangsa luar. Dan saat itulah pedoman hidup yang selama ini mereka pakai yang

bersumber dari veda maupun brahmana mulai dipertanyakan sebagai sumber kepercayaan

maupun sebagai pedoman hidup yang mendatangkan kebahagiaan atau kesejahteraan hidup di

dunia.

Dengan demikian orang mulai mempertanyakan kebenaran ajaran Brahmana yang sangat

menekankan upacara persajian yang rumit, jelimet, dan formalitas sebagai satu-satunya jalan

untuk memperoleh kesejahteraan atau kebebasan tersebut.

Dalam situasi yang demikian inilah agama Budha menyampaikan kritikan-kritikan yang tajam.

Beberapa penyimpangan yang dikritik oleh Budha adalah antara lain:

1. Otoritas kaum Brahmana dan ketergantungan seseorang kepadanya

2. Upacara persajian yang rumit , jelimet, formalitas, dan kuno

3. Doa yang membuat para dewa tidak berdaya dihadapan pendeta (Imam)

4. Budha mengkritik ajaran Brahmana bahwa proses pembebasan itu sangat panjang yaitu harus

melewati jenjang Brahmana. Alasannya yaitu menurut Budha, bagaimana mungkin perbuatan

yang sama baiknya, namun karena berbeda stastusnya, bisa mendatangkan pahala yang

berbeda.

5. Budha sangat menentang dominasi Brahmana serta mengkritik doktrin Brahmana atau

menentang legitimasi Weda. Doktrin Brahmana yaitu, pertama, menyatakan Weda sebagai satu-

satunya sumber kebajikan, kebenaran spiritual dan ritual. Kedua, menyatakan Brahmana sebagai

warga yang paling terhormat dalam rangkaian konsepsi Wanasrama yang dianut oleh ajaran

Bramanisme.

Selain menolak jalan upacara mencapai moksa atau nirwana, jalan penyiksaan diri yang keras

sebagaimana yang diajarkan oleh Yoga juga ditolak.

A.Pengaruh kebudayaan agama hindu dan budha

Masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam lingkup suatu masyarakat

dapat menimbulkantiga kemungkinan: kedua kebudayaan itu akan

berakulturasi, berjauhan, atau salah satu hancur. Akulturasi kebudayaan

adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang melakukan

kebudayaan baru. Dalam perkembangan kehidupan masyarakat Nusantara

ketika terjalin hubungan dagang antara India, Cina, dan Indonesia,

terjadilah akulturasi budaya. 

Akulturasi budaya Hindu-Buddha India dengan budaya asli Nusantara

secara damai melahirkan budaya baru yang disebut budaya Hindu-Buddha

Page 9: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Nusantara. Menghadapi proses akulturasi tersebut, menurut para ahli,

bangsa Indonesia bersikap pasif maupun aktif. Pada awalnya bersikap pasif

menerima ajaran-ajaran baru, di kemudian hari aktif mencari ilmu hingga

mengirim pelajarnya ke luar negeri dan mengundang brahmana dari luar

negeri untuk memberi pelajaran. 

Proses akulturasi selama berabad-abad menimbulkan sinkretisme antara

kedua agama tersebut dan unsur budaya asli hingga lahirlah agama baru

yang dikenal sebagai Syiwa Buddha. Sinkretisme adalah paham atau aliran

baru yang merupakan perpaduan dari beberapa paham untuk mencari

keserasian dan keseimbangan. Aliran ini berkembang pesat pada abad ke-13

M. Penganutnya, antara lain, Raja Kertanegara dan Adityawarman.

Akulturasi budaya paling mudah kita lihat dalam bentuk kesenian, seperti

seni rupa, seni sastra, dan seni bangunan yang merupakan unsur

kebudayaan material. Akulturasi budaya ini juga dapat kita saksikan dalam

upacara-upacara ritual. Pelaksanaan proses akulturasi tersebut dilakukan

oleh para cendekiawan,agamawan, arsitek, sastrawan istana maupun rakyat,

dan para seniman.

1. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap seni bangunan

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang arsitektur atau seni

bangunan dapat kita lihat dengan jelas pada candi-candi. 

Ada perbedaan fungsi antara candi dalam agama Hindu dan candi dalam

agama Buddha. Dalam agama Hindu, candi difungsikan sebagai makam

Adapun dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan

atau peribadatan. Meski difungsikan sebagai makam, namun tidak berarti

bahwa mayat atau abu jenazah dikuburkan dalam candi. Benda yang

dikuburkan atau dicandikan adalah macam-macam benda yang disebut

pripih. Pripih ini dianggap sebagai lambang zat jasmaniah yang rohnya

sudah bersatu dengan dewa penitisnya. 

Pripih ini diletakkan dalam peti batu di dasar bangunan, kemudian di

atasnya dibuatkan patung dewa sebagai perwujudan sang raja. Arca

perwujudan raja itu umumnya adalah Syiwa atau lambang Syiwa, yaitu

lingga. Pada candi Buddha, tidak terdapat pripih dan arca perwujudan raja.

Abu jenazah raja ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa. Bangunan

candi terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap.

Page 10: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

a. Kaki candi berbentuk persegi (bujur sangkar). Di tengah-tengah kaki

candi inilah ditanam pripih.

b. Tubuh candi terdiri atas sebuah bilik yang berisi arca perwujudan.

Dinding luar sisi bilik diberi relung (ceruk) yang berisi arca. Dinding relung

sisi selatan berisi arca Guru, relung utara berisi arca Durga, dan relung

belakang berisi arca Ganesha. Relung-relung untuk candi yang besar

biasanya diubah.

c. Atap candi terdiri atas tiga tingkat. Bagian atasnya lebih kecil dan pada

puncaknya terdapat lingga atau stupa. Bagian dalam atap (puncak bilik) ada

sebuah rongga kecil yang dasarnya berupa batu segi empat dengan gambar

teratai merah, melambangkan takhta dewa. Pada upacara pemujaan, jasad

dari pripih dinaikkan rohnya dari rongga atau diturunkan ke dalam arca

perwujudan. Hiduplah arca itu menjadi perwujudan almarhum sebagai

dewa.

Bangunan candi di Indonesia yang bercorak Hindu, antara lain, candi

Prambanan, candi Sambisari, candi Ratu Boko, candi Gedongsongo, candi

Sukuh, candi Dieng, candi Jago, candi Singasari, candi Kidal, candi

Panataran, candi Surawana, dan gapura Bajang Ratu. Bangunan candi yang

bercorak Buddha, antara lain, candi Borobudur, candi Mendut, candi Pawon,

candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, dan candi Muara Takus.

Beberapa peninggalan bangunan lain yang menyerupai candi sebagai

berikut.

a. Patirtan atau pemandian, misalnya, patirtan di Jalatunda dan Belahan

(lereng Gunung Penanggungan), di candi Tikus (Trowulan), dan di Gona

Gajah (Gianyar, Bali).

b. Candi Padas di Gunung Kawi, Tampaksiring. Di tempat ini terdapat

sepuluh candi yang dipahatkan seperti relief pada tebing-tebing di

Pakerisan.

c. Gapura yang berbentuk candi dan memiliki pintu keluar masuk. 

Contoh candi semacam ini adalah candi Plumbangan, candi Bajang Ratu,

dan candi Jedong.

d. Jenis gapura lainnya yang berbentuk seperti candi yang dibelah dua untuk

jalan keluar masuk. 

Contoh candi semacam ini adalah candi Bentar dan candi Wringin Lawang.

Page 11: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

2. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap seni rupa

Seni rupa Nusantara yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-

Buddha dari India adalah seni pahat atau ukir dan seni patung. Seni pahat

atau ukir umumnya berupa hiasan-hiasan dinding candi dengan tema

suasana Gunung Mahameru, tempat kediaman para dewa. Hiasan yang

terdapat pada ambang pintu atau relung adalah kepala kala yang disebut

Banaspati (raja hutan). Kala yang terdapat pada candi di Jawa Tengah selalu

dirangkai dengan makara, yaitu sejenis buaya yang menghiasi bagian bawah

kanan kiri pintu atau relung.

Pola hiasan lainnya berupa daun-daunan yang dirangkai dengan sulur-sulur

melingkar menjadi sulur gelung. Pola ini menghiasi bidang naik horizontal

maupun vertikal. Ada juga bentuk-bentuk hiasan berupa bunga teratai biru

(utpala), merah (padam), dan putih (kumala). Pola-pola teratai ini tidak

dibedakan berdasarkan warna, melainkan detail bentuknya yang berbeda-

beda. Khususnya pada dinding candi di Jawa Tengah, terdapat hiasan pohon

kalpataru (semacam beringin) yang diapit oleh dua ekor hewan atau

sepasang kenari.

Beberapa candi memiliki relief yang melukiskan suatu cerita. Cerita

tersebut diambil dari kitab kesusastraan ataupun keagamaan. Gaya relief

tiap-tiap daerah memiliki keunikan. Relief di Jawa Timur bergaya mayang

dengan objek-objeknya berbentuk gepeng (dua dimensi). Adapun relief di

Jawa Tengah bergaya naturalis dengan lekukan-lekukan yang dalam

sehingga memberi kesan tiga dimensi. Pada masa Kerajaan Majapahit, relief

di Jawa Timur meniru gaya Jawa Tengah dengan memberikan latar belakang

pemandangan sehingga tercipta kesan tiga dimensi.

Relief-relief yang penting sebagai berikut.

a. Relief candi Borobudur menceritakan Kormanibhangga, menggambarkan

perbuatan manusia serta hukum-hukumnya sesuai dengan Gandawyuha

(Sudhana mencari ilmu).

b. Relief candi Roro Jonggrang menceritakan kisah Ramayana dan

Kresnayana. Seni patung yang berkembang umumnya berupa patung atau

arca raja pada sebuah candi. Raja yang sudah meninggal dimuliakan dalam

wujud arca dewa.

Page 12: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Contoh seni patung hasil kebudayaan Hindu-Buddha kini dapat kita saksikan

di candi Prambanan (patung Roro Jonggrang) dan di Museum Mojokerto

(Jawa Timur). Salah satu koleksi museum tersebut yang terindah adalah

patung Airlangga (perwujudan Wisnu) dan patung Ken Dedes.

3. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap seni sastra

Wiracarita atau kisah kepahlawanan India yang memasyarakat di Indonesia

dan memengaruhi kehidupan serta perkembangan sosial budaya adalah

cerita Mahabharata dan Ramayana. Kitab Mahabharata terdiri atas delapan

belas jilid (parwa). Setiap jilid terbagi lagi menjadi beberapa bagian (juga

disebut parwa) yang digubah dalam bentuk syair. Cerita pokoknya meliputi

24.000 seloka. Sebagian besar isi kitab ini menceritakan peperangan sengit

selama delapan hari antara Pandawa dan Kurawa. Kata Mahabharatayudha

sendiri berarti peperangan besar antarkeluarga Bharata. Menurut cerita,

kitab ini dihimpun oleh Wiyasa Dwipayana. Akan tetapi, para ahli sejarah

beranggapan bahwa lebih masuk akal jika kitab itu merupakan kumpulan

berbagai cerita brahmana antara tahun 400 SM sampai 400 M.

Kitab Ramayana dikarang oleh Walmiki. Kitab ini terdiri atas tujuh jilid

(kanda) dan digubah dalam bentuk syair sebanyak 24.000 seloka. Kitab ini

berisi perjuangan Rama dalam merebut kembali istrinya, Dewi Sinta (Sita),

yang diculik oleh Rahwana. Dalam perjuangannya, Rama yang selalu

ditemani Laksmana (adiknya) itu mendapat bantuan dari pasukan kera yang

dipimpin oleh Sugriwa. Selain itu, Rama juga dibantu oleh Gunawan

Wibhisana, adik Rahwana yang diusir oleh kakaknya karena bermaksud

membela kebenaran (Rama). Perjuangan tersebut menimbulkan peperangan

besar dan banyak korban berjatuhan. Di akhir cerita, Rahwana beserta anak

buahnya gugur dan Dewi Sinta kembali kepada Rama.

Akulturasi di bidang sastra dapat dilihat pada adanya modifikasi cerita-

cerita asli India dengan unsur tokoh-tokoh Indonesia serta peristiwa-

peristiwa yang seolah-olah terjadi di Indonesia. Contohnya adalah

penambahan tokoh punakawan (Semar, Bagong, Gareng, Petruk) dalam

kisah Mahabharata. Bahkan, dalam literatur-literatur keagamaan Hindu-

Buddha di Indonesia sulit kita temukan cerita asli seperti yang ada di negeri

asalnya. Pengaruh kebudayaan India yang dipertahankan dalam

kesusastraan adalah gagasan, konsep, dan pandangan-pandangannya.

4. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap sistem

pemerintahan

Page 13: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Salah satu contoh nyata pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia

adalah perubahan sistem pemerintahan. Sebelum pengaruh Hindu-Buddha

masuk ke Indonesia, struktur sosial asli masyarakat Indonesia berbentuk

suku-suku dengan pimpinannya ditunjuk atas prinsip primus inter pares.

Setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk, sistem pemerintahan ini berubah

menjadi kerajaan. Kepemimpinan lalu diturunkan kepada keturunan raja.

Raja dan keluarganya kemudian membentuk kalangan yang disebut

bangsawan.

Dalam perkembangannya, ada dua corak kerajaan berdasarkan budaya

Hindu-Buddha. Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu, antara lain, Kerajaan

Kutai, Tarumanegara, Mataram Hindu (Mataram Kuno), Kahuripan

(Airlangga), dan Majapahit. Kerajaan Majapahit dikenal sebagai kerajaan

Hindu terbesar. Adapun kerajaan-kerajaan bercorak Buddha, antara lain,

Kerajaan Holing (Kalingga), Melayu, Sriwijaya, dan Mataram Buddha.

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Buddha terbesar di Indonesia.

5. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap sistem

kepercayaan

Pada saat budaya Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, masyarakat masih

menganut kepercayaan asli, yaitu animisme dan dinamisme. Akibat adanya

proses akulturasi, agama Hindu dan Buddha lalu diterima penduduk asli.

Dibandingkan agama Hindu, agama Buddha lebih mudah diterima oleh

masyarakat kebanyakan sehingga dapat berkembang pesat dan menyebar

ke berbagai wilayah. Sebabnya adalah agama Buddha tidak mengenal kasta,

tidak membeda-bedakan manusia, dan menganggap semua manusia itu

sama derajatnya di hadapan Tuhan (tidak diskriminatif). Menurut agama

Buddha, setiap manusia dapat mencapai nirwana asalkan baik budi

pekertinya dan berjasa terhadap masyarakat.

6. Sistem perdagangan dan transportasi

Kekayaan bumi Nusantara telah dikenal luas sejak dahulu. Kemenyan, kayu

cendana, dan kapur barus dari Indonesia telah dikenal di Cina menyaingi

bahan wangi-wangian lainnya dari Asia Barat. Begitu pula berbagai jenis

rempah-rempah, seperti lada dan cengkeh, serta hasil-hasil kerajinan dan

berbagai jenis binatang khas yang unik. Awalnya, pedagang-pedagang dari

India yang singgah di Indonesia membawa barang-barang tersebut ke Cina.

Page 14: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Seiring dengan perkembangan perdagangan internasional, hubungan

dagang antara Indonesia –India – Cina pun berkembang . Wolters

berpendapat bahwa perkembangan ini akibat dari sikap terbuka dan

bersahabat dengan orang asing serta penghargaan terhadap barang

dagangan yang dibawa orang asing. Sikap ini pula yang memungkinkan

agama Hindu-Buddha dapat berkembang di Indonesia. 

Dalam berbagai prasasti yang ditemukan, disebutkan bahwa pada abad ke-5

Masehi, bangsa Indonesia telah mampu turut serta dalam perdagangan

maritim internasional Asia. Perkembangan ini dipicu pula oleh

perkembangan teknologi transportasi pelayaran. I-Tsing, musafir dan

pendeta Buddha dari Cina yang mampir ke Indonesia pada abad ke-7 dalam

perjalanannya ke India dengan menumpang kapal milik Sriwijaya,

mengatakan bahwa pada awalnya bangsa Indonesia memang telah akrab

dengan dunia pelayaran, meski baru terbatas pada pulau-pulau yang

berdekatan. 

Alat transportasi yang digunakan adalah kapal cadik berukuran kecil.

Bersamaan dengan munculnya kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya,

Singasari, dan Majapahit, mulailah dikenal teknologi pembuatan kapal-kapal

yang lebih besar dan pelayaran yang dilakukan dapat menjangkau jarak

yang lebih jauh. Bangsa Indonesia jadi dapat berperan lebih aktif dalam

perdagangan internasional dengan berlayar sendiri ke negara-negara yang

biasanya berdagang dengan Indonesia. Hal ini tergambar dalam relief candi

Borobudur. Tiga jenis kapal yang digambarkan dalam relief tersebut adalah

perahu lesung, kapal besar tidak bercadik, dan kapal bercadik.

7. Sistem penguasaan tanah

Tanah dalam lingkungan sebuah kerajaan secara umum menjadi milik

kerajaan. Namun, pengolahan atau pemanfaatan diserahkan kepada rakyat

yang hidup dalam lingkup kerajaan tersebut. Hak pemanfaatan lahan ini

disebut hak anggaduh, artinya rakyat hanya dipinjami tanah oleh raja.

Tanah garapan itu dapat dipindahtangankan kepada rakyat lainnya dalam

lingkup kerajaan yang sama dan hak anggaduh tersebut dapat digunakan

secara turun temurun. Akan tetapi, jika sewaktu-waktu raja memintanya

kembali, misalnya, untuk keperluan pendirian candi atau bangunan milik

kerajaan atau suatu kepentingan umum lainnya, rakyat tidak dapat menolak.

8. Sistem pajak

Page 15: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Pengembangan dan jaminan kelangsungan suatu kerajaan tentu

memerlukan biaya. Biaya ini diambil dari hasil perdagangan, pertanian, dan

pungutan pajak kepada rakyat. Pajak dipungut oleh pejabat di tingkat

daerah dari desa-desa yang ada di wilayahnya. Setiap habis panen, pajak

tersebut wajib diserahkan pada kerajaan. Di tingkat pusat, ada petugas

khusus yang bertugas mencatat luas tanah di wilayah kerajaan untuk

dijadikan dasar perhitungan penetapan pajak yang wajib dipungut. Rakyat

diwajibkan untuk membayar pajak tepat waktu.

9. Tenaga kerja

Tenaga kerja berasal dari rakyat. Dalam hal ini, rakyat merupakan abdinya

yang harus menaati semua perintahnya. Hal ini dikarenakan pada masa itu,

kekuasaan raja merupakan kekuasaan tertinggi dan mutlak sebab raja

dianggap sebagai penjelmaan dewa di bumi dan memerintah atas nama

dewa. Oleh karena itu, rakyat dituntut untuk bersikap setia kepada raja.

10. Perkembangan tradisi Hindu-Buddha

Pada masa berkembangnya agama Hindu-Buddha di Nusantara, tradisi

Hindu-Buddha mengalami perkembangan yang cukup pesat di wilayah

Nusantara dalam berbagai sektor sebagai berikut.

a. Sistem struktur sosial masyarakat

Masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia memengaruhi sektor

kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk sistem dan struktur sosial

masyarakatnya. Pengaruhnya dapat dilihat melalui diterapkannya sistem

pembagian kasta pada masyarakat Indonesia. Sistem pembagian kasta di

Indonesia tidak seperti yang ada di India, akan tetapi merupakan sistem

pengelompokan masyarakat melalui tingkatan tingkatan kehidupan

masyarakat dan berlaku turun temurun. Hal ini untuk menunjukkan status

sosial dalam masyarakat Indonesia. Sementara itu, di India perbedaan

sistem kasta sangat mendasar sebab untuk membedakan status sosial antara

golongan Arya dan Dravida.

Pada masyarakat Indonesia yang mendapat pengaruh Buddha muncul

pembagian kelompok masyarakat bhiksu dan bhiksuni, yaitu kelompok

masyarakat yang tinggal di wihara-wihara dan hidup mementingkan rohani

saja, tata kehidupan duniawi mulai ditinggalkan. Kelompok masyarakat yang

lain adalah kelompok masyarakat umum, yakni kelompok masyarakat yang

Page 16: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

masih mementingkan hidup duniawi. Sistem dan struktur masyarakat

Indonesia yang mendapat pengaruh Hindu-Buddha berkembang pada masa

Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram. Kerajaan Sriwijaya merupakan

kerajaan maritim di mana kehidupan rakyatnya banyak bergantung pada

kelautan. Sriwijaya banyak menguasai jalur-jalur dan pusat perdagangan

maka Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar dan penting, karenanya

menjadi kerajaan nasional yang pertama di Nusantara.

Kerajaan Mataram Hindu terdiri atas daerah pusat yang dikenal dengan ibu

kota kerajaan (tempat tinggal raja, putra raja, kerabat dekat raja, serta

pejabat tinggi kerajaan) dan daerah watak, yaitu daerah yang dikuasai para

rakai atau pamgat yang berkedudukan sebagai pegawai tinggi kerajaan

yang berkedudukan turun-temurun.

b. Pemerintahan

Sebelum pengaruh Hindu ke Nusantara, bangsa Indonesia sudah mengenal

sistem pemerintahan, yakni dari seorang kepala suku dikenal bentuk

kesukuan, seorang kepala suku menduduki jabatannya berdasarkan

kemampuan yang dimiliki, maka ia pemimpin yang dipilih oleh kelompok

sukunya secara demokratis. Mereka memiliki kelebihan dalam anggota

kelompoknya.

Masuk dan berkembangnya agama Hindu dan Buddha di Indonesia

membawa pengaruh yakni mulai lahirnya kerajaan. Kerajaan Hindu pertama

di Indonesia adalah Kerajaan Kutai dengan rajanya Mulawarman. Raja

berkuasa secara turun temurun sehingga keluarga raja memiliki kehormatan

di tengah-tengah masyarakat negara. Raja memiliki kekuasaan tunggal,

tidak ada lembaga yang mampu menandingi kekuasaan raja.

c. Kesenian

Perkembangan bidang kesenian tampak sekali dalam seni bangunan, seni

rupa, dan seni sastra.

1) Seni bangunan yakni adanya bangunan candi Hindu dan candi Buddha

yang banyak ditemukan di Nusantara. Dasar pembangunan candi berasal

dari zaman megalitikum sehingga candi-candi yang ada di Nusantara

memiliki bentuk bangunan yang megah serta punden berundak seperti yang

tampak pada candi Borobudur.

Page 17: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

2) Seni rupa, seni lukis yang masuk ke Nusantara berkembang, ditandai

dengan ditemukannya patung Buddha berlanggam Gandara di Kota Bangun

Kutai, dan patung Buddha berlanggam Amarawati yang ditemukan di

Sulawesi, adanya hiasan perahu yang menunjukkan majunya seni di

Nusantara saat itu serta pada dinding candi Prambanan kita jumpai relief

Ramayana.

3) Dalam bidang sastra, seni sastra Hindu banyak kita jumpai pada prasasti-

prasasti serta kitab-kitab sastra. Banyak prasasti di Nusantara

menggunakan bahasa Sanskerta bahkan kitab-kitab sastra zaman Hindu

dominan menggunakan bahasa tersebut dan tulisan Palawa.

d. Perkembangan teknologi

Kemajuan teknologi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan sosial

dan budaya masyarakat. Sebelum pengaruh Hindu masuk ke Nusantara

bangsa Indonesia sudah memiliki teknologi yang tinggi khususnya dalam

pembuatan alat kehidupan baik yang terbuat dari batu atau logam.

Setelah adanya pengaruh Hindu, teknologi semakin maju, misalnya

pembuatan candi. Jika dibandingkan dengan candi-candi di India maka candi

di Indonesia jauh lebih megah dan kokoh seperti candi Borobudur, candi

Prambanan. Dengan demikian, bangsa Indonesia memiliki pengetahuan

teknologi yang sudah tinggi.

e. Perkembangan pendidikan

Pendidikan berkembang pesat setelah adanya pengaruh Hindu, yakni

masyarakat mendapat pendidikan yang dilakukan para pendeta Hindu dan

Buddha. Mereka ada yang berguru kepada pendeta dengan pergi ke rumah-

rumah pendeta atau berada di tempat khusus seperti wihara-wihara. Kaum

Brahmana yang memberikan pendidikan serta mengajarkan agama Hindu

kepada masyarakat di daerah-daerah membuka tempat-tempat pendidikan

yang dikenal Pasraman. Di Pasraman inilah, masyarakat Indonesia

mendapatkan berbagai pengetahuan yang diajarkan para Brahmana.

Kerajaan Hindu/BuddhaKerajaan KutaiKerajaan KalinggaKerajaan KediriKerajaan Singhasari

Page 18: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Kerajaan MajapahitKerajaan PajajaranKerajaan Mataram (Hindu)Kerajaan Melayu Tua - JambiKerajaan SundaKerajaan SriwijayaKerajaan Tarumanagara

Kerajaan Kutai MartadipuraKutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara dan seluruh Asia Tenggara. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah.

YupaInformasi yang ada diperoleh dari Yupa / Tugu dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor lembu kepada brahmana.

MulawarmanMulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kudungga. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Jerman bila dilihat dari cara penulisannya. Kudungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia. Kudungga sendiri diduga belum menganut agama Budha

AswawarmanAswawarman mungkin adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang putera, dan salah satunya adalah Mulawarman.Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.

Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan

Kerajaan Kutai

Kerajaan Sribangun (Buddha)

Kerajaan Wijayapura

Kerajaan Bakulapura

Kerajaan Brunei Buddha

Kerajaan Kuripan

Kerajaan Negara Dipa

Page 19: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Kerajaan Negara Daha

Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa

Kerajaan Salakanagara (150-362)

Kerajaan Tarumanegara (358-669)

Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)

Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Mataram Hindu

Kerajaan Kahuripan

Kerajaan Janggala

Kerajaan Kadiri (1042 - 1222)

Kerajaan Singasari (1222-1292)

Kerajaan Majapahit (1292-1527)

Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra

Kerajaan Malayu Dharmasraya 1183–1347

Kerajaan Sriwijaya 600–1300

1.   Kerajaan KutaiKutai merupakan kerajaan tertua yang pernah tercatat dalam sejarah

Indonesia.Berdasarkan sumber-sumber sejarah yang ditemukan, Kerajaan Kutai berkembang di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad 4 M. Sumber sejarah Kutai adalah prasasti yang berbentuk Yupa atau tugu batu bertulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti tersebut menjelaskan: Silsilah Raja Mulawarman; Kemuliaan Raja Mulawarman; dan hadiah Mulawaman pada para Brahmana. Raja pertama kerajaan Kutai adalah Kudungga, yang memiliki putra yang bernama Asmawarman. Dan Asmawarman memiliki putra yang bernama Mulawarman. Keluarga Kudungga pernah melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara Hindu untuk penyucian diri sebagai syarat masuk pada kasta ksatria.

Raja yang termasyhur adalah Raja Mulawarman. Ia adalah penganut agama Hindu Syiwa. Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara. Mulawarman pernah mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk Brahmana.

2.   Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara berkembang di tepi Sungai Citarum, sekitar kota Bogor,

Jawa Barat sekitar abad 5 M. Kerajaan Tarumanegara mengalami kejayaan pada masa Raja Purnawarman. Adapun sumber sejarah Tarumanegara diperoleh dari prasasti dan berita Cina, yaitu sebagai berikut:

-     Prasasti Tugu, ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Menjelaskan perintah penggalian Sungai Gomati sepanjang 6122 tumbak atau ± 12 km.

-     Prasasti Lebak, ditemukan di daerah Lebak, Banten Selatan. Isinya tentang tanda keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja.

Page 20: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

-     Prasasti Kebon Kopi, ditemukan di Bogor, bergambar dua tapak kaki gajah dan tulisan yang berbunyi “Inilah dua telapak kaki gajah yang seperti Airawata gajah penguasa Negeri Taruma yang gagah perkasa”.

-     Prasasti Ciaruteun, ditemukan di Bogor, bergambar dua telapak kaki manusia dan tulisan yang berbunyi “Inilah dua bekas telapak kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu ialah kaki yang mulia penguasa Negeri Taruma”.

-     Prasasti Jambu dan Prasasti Pasir Awi, ditemukan di Bogor.Dari berita Cina yang ditulis oleh Fa-Hien seorang pendeta Budha dari Cina. Pada

tahun 414 M terdapat kerajan yang bernama Tolomo. Dalam perjalanan menuju India, ia singgah di Yepoti (Jawa). Di Tolomo, raja memiliki kekuasaan yang besar dan dianggap sebagai keturunan dewa. Yang dimaksud Tolomo adalah Kerajaan Tarumanegara.

3.   Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah tepatnya di daerah Kedu sampai

sekitar Prambanan. Kerajaan ini dipimpin oleh beberapa dinasti, yaitu:a.   Dinasti Sanjaya

Kerajaan Mataram Dinasti Sanjaya terletak di Jawa Tengah yang berkuasa pada tahun 732 M. Dinasti Sanjaya beragama Hindu dan berkuasa di Jawa Tengah bagian utara. Kejayaan Dinasti Sanjaya pada masa pemerintahan Raja Balitung yang menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sumber sejarahnya antara lain:

a.   Prasasti Canggal (732M); Isinya menerangkan bahwa Raja Sanjaya mendirikan sebuah Lingga di Bukit Kunjarakunja.

b.   Prasasti Balitung (907 M); Isinya memuat silsilah Dinasti Sanjaya.Nama raja-raja yang pernah memerintah diantaranya: Sanjaya; Panangkaran;

Panunggalan; Warak; Garung; Pikatan; Kayuwangi; Watuhumalang; Balitung; Daksa; Tulodhong; dan Wawa. Peninggalan Dinasti Sanjaya meliputi; Candi Prambanan; Candi Gedong Songo; Kompleks Candi Dieng; Candi Pringapus; dan Candi Selogiri.

b.   Dinasti SyailendraKerajaan Mataran Dinasti Syailendra letaknya di Jawa Tengah bagian selatan mulai

berkuasa pada tahun 778 M. Sumber sejarah:a.   Prasasti Kalasan (778 M); Isinya menerangkan bahwa Raja Panangkaran telah

membangun sebuah bangunan suci untuk Dewi Tara.b.   Prasasti Kelurak (782 M); Isinya tentang pembuatan arca Manjusri yang terletak di

sebelah utara Prambanan.c.   Prasasti Karangtengah (824 M). Memuat tulisan yang menerangkan bahwa Raja

Samaratungga mendirikan bangunan suci di Wenuwana. Para ahli menyebutkan sebagai Candi Ngawen.

Pada akhir abad ke-8, Dinasti Syailendra mulai terdesak oleh Dinasti Sanjaya di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan. Raja-raja dari Dinasti Syailendra adalah sebagai berikut: Raja Banu; Raja Wisnu; Raja Indra; Raja Samaratungga; Raja Pramodhawardani.

Puncak kejayaan Dinasti Syailendra dicapai pada masa pemerintahan Raja Indra. Sedangkan kemunduran Dinasti Syailendra mulai terjadi pada masa pemerintahan Samaratungga.

Adapun peninggalan Dinasti Syailendra, antara lain Candi Borobudur, Candi Kalasan dan Candi Pawon, Candi Sari, Candi Sewu, Candi Ngawen.

c.   Dinasti Isyana

Page 21: Agama Hindu Adalah Agama Yang Mempunyai Usia Terpanjang Merupakan Agama Yang Pertama Dikenal Oleh Manusia

Dinasti Isyana berkuasa pada tahun 918 M, dinasti ini didirikan oleh Mpu Sendok dan menjadi raja Medang yang pertama (Prasasti Anjuk Ladang tahun 937 M). Dinasti ini merupakan keturunan Mpu Sendok sampai Airlangga (Prasasti Calcuta). Kerajaan ini berdiri di Jawa Timur dan sering disebut Kerajan Medang. Pada akhir pemerintahannya, Raja Airlangga membagi kerajaannya menjadi Jenggala (Singasari) dan Panjalu (Kediri). Namun, kerajaan yang bertahan adalah kerajaan Kediri. Raja Airlangga wafat pada tahun 1049. Sumber Sejarah diantaranya: Prasasti Limus; Prasasti Pucangan; Prasasti Gandha Kuti.