advokasi obesitas ibu hamil

2
Advokasi merupakan salah satu cara mengendalikan masalah gizi yang ada di Indonesia. Banyaknya masalah gizi yang ada di Indonesia membuat masyarakat yang bergelut di bidang kesehatan resah. Salah satu masalah yang ada adalah obesitas pada ibu hamil. Bukan hanya ibu hamil KEK yang perlu ditindaklanjuti, ibu hamil obesitas pun perlu mendapatkan penanganan khusus. Adanya rencana advokasi yang ditujukan untuk ibu hamil obesitas akan sangat membantu pengendalian masalah tersebut. Rencana advokasi dapat terdiri dari advokasi hulu, dan hilir. Advokasi hulu adalah rencana pencegahan obesitas pada ibu hamil. Dapat diimplementasikan pada WUS yang hendak menikah. Advokasi yang akan dilakukan adalah peraturan wajib menunjukkan sertifikat sosialisasi atau penyuluhan tentang gizi ibu dan reproduksi yang diadakan oleh instansi kesehatan/ posyandu di daerahnya. Peraturan ini mengajak elemen pemerintahan desa, kelurahan, KUA, posyandu, puskesmas, bidan/ dokter, dan dinas kesehatan setempat. Peraturan tersebut bertujuan untuk mengedukasi WUS yang hendak menikah agar mengerti tentang gizi reproduksi untuk kesehatannya dan bayi. Advokasi hulu ini dilakukan karena masih banyaknya WUS belum mengerti tentang kebutuhan gizi yang harus dicapai sebelum dan setelah menikah. Di sisi lain, dinas kesehatan dan petugas posyandu harus menyediakan fasilitas untuk WUS yang hendak menikah yaitu berupa kegiatan penyuluhan atau sosialisasi setiap beberapa bulan agar WUS yang hendak menikah mudah dalam mendapatkan sertifikat untuk syarat menikah. Apabila pada saat sebelum menikah, WUS telah mengalami obesitas, penyuluh dapat mengarahkan agar WUS mencapai kenaikan berat badan yang dianjurkan untuk WUS obesitas saat hamil nanti sehingga WUS dan janin akan tetap sehat dan tercukupi gizinya. Advokasi hilir berupa rangkaian pemantauan pasutri. Pemantauan dilakukan oleh petugas posyandu dan ahli gizi tentang kesiapan ibu untuk hamil, kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan gizi dan kesehatan ibu, tentang kesehatan ibu dan janin, tentang kenaikan berat badan ibu hamil, tentang konsumsi gizi ibu menyusui dan sebagainya. Pemantauan ini

Upload: atikah-rofiadha

Post on 07-Jul-2016

261 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perencanaan advokasi untuk intervensi pada ibu hamil yang mengalami obesitas.

TRANSCRIPT

Advokasi merupakan salah satu cara mengendalikan masalah gizi yang ada di Indonesia. Banyaknya masalah gizi yang ada di Indonesia membuat masyarakat yang bergelut di bidang kesehatan resah. Salah satu masalah yang ada adalah obesitas pada ibu hamil. Bukan hanya ibu hamil KEK yang perlu ditindaklanjuti, ibu hamil obesitas pun perlu mendapatkan penanganan khusus. Adanya rencana advokasi yang ditujukan untuk ibu hamil obesitas akan sangat membantu pengendalian masalah tersebut. Rencana advokasi dapat terdiri dari advokasi hulu, dan hilir. Advokasi hulu adalah rencana pencegahan obesitas pada ibu hamil. Dapat diimplementasikan pada WUS yang hendak menikah. Advokasi yang akan dilakukan adalah peraturan wajib menunjukkan sertifikat sosialisasi atau penyuluhan tentang gizi ibu dan reproduksi yang diadakan oleh instansi kesehatan/ posyandu di daerahnya. Peraturan ini mengajak elemen pemerintahan desa, kelurahan, KUA, posyandu, puskesmas, bidan/ dokter, dan dinas kesehatan setempat. Peraturan tersebut bertujuan untuk mengedukasi WUS yang hendak menikah agar mengerti tentang gizi reproduksi untuk kesehatannya dan bayi. Advokasi hulu ini dilakukan karena masih banyaknya WUS belum mengerti tentang kebutuhan gizi yang harus dicapai sebelum dan setelah menikah. Di sisi lain, dinas kesehatan dan petugas posyandu harus menyediakan fasilitas untuk WUS yang hendak menikah yaitu berupa kegiatan penyuluhan atau sosialisasi setiap beberapa bulan agar WUS yang hendak menikah mudah dalam mendapatkan sertifikat untuk syarat menikah. Apabila pada saat sebelum menikah, WUS telah mengalami obesitas, penyuluh dapat mengarahkan agar WUS mencapai kenaikan berat badan yang dianjurkan untuk WUS obesitas saat hamil nanti sehingga WUS dan janin akan tetap sehat dan tercukupi gizinya.Advokasi hilir berupa rangkaian pemantauan pasutri. Pemantauan dilakukan oleh petugas posyandu dan ahli gizi tentang kesiapan ibu untuk hamil, kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan gizi dan kesehatan ibu, tentang kesehatan ibu dan janin, tentang kenaikan berat badan ibu hamil, tentang konsumsi gizi ibu menyusui dan sebagainya. Pemantauan ini bertujuan agar kehamilan dan kelahiran dapat berjalan sehat dan normal sehingga resiko kematian ibu dan anak akan menurun. Seluruh kebijakan yang diambil harus dipatuhi oleh semua pihak yang terkait agar tujuan dari pembentukan kebijakan dapat tercapai.