acute ischemic stroke

29
I Nyoman Teguh Aprian I Nyoman Teguh Aprian Renty Diana Rasio Renty Diana Rasio

Upload: enty-d-rasio

Post on 12-Nov-2015

252 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ais

TRANSCRIPT

  • I Nyoman Teguh Aprian Renty Diana Rasio

  • Laki laki 62 tahun, tiba tiba pada kaki dan lengan kiri terjadi kelemahan serta bicara dengan suara bergumam.Pengobatan Hipertensinya tidak terkontrol. Perokok, dengan menghabiskan rokok rata rata 45 bungkus/tahun. Muntah dan sakit kepala disangkal, TD 180/100 mmHg dan nadi 78 x/menit dan teratur. Pemeriksaan neurologis terdapat disatria dan hemianopsia homonim kiri dan kelemahan pada sisi wajah sebelah kiri serta ketidakmampuan menerima rangsangan taktil pada tubuh bagian kiri yang diberikan pada sisi yang berlainan secara terus - menerus.

  • Stroke menempati rangking ke 2 setelah penyakit jantung iskemik yang menyebabkan kecacatan , angka kejadian stroke meningkat di tiap Negara dan merupakan penyebab kematiaan diseluruh dunia. Stroke iskemik aliran darah berupa energi dan nutrisi di otak kematian sel otak. Faktor utama gangguan pembentukan asam amino, adanya radikal bebas dan inflamasi.

  • Terjadi secara unilateral (satu sisi). Disatria. Pada diagnosis diferensial stroke seperti migrain. Kesadaran pada stroke iskemik umumnya normal dan adanya kelemahan yang sedikit pada setiap sisi namun kesadaran dapat menurun pada kasus infark otak pada bagian sirkulasi posterior. convertion disorder.

  • laju endap darah meningkat pada pasien lebih tua dari 50 tahun (sel arteritis giant). sakit kepala. hipoglikemia. kelemahan.

  • Stroke akut secara khas memiliki karakteristik seperti defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba waktunya.Arthelosklerosis (tromboembolisme lokal) dan cardioembolism yang menyebabkan pembuluh darah otak mengalami iskemik. Perdarahan subdural dan tumor otak. hemianopsia. demam dan bunyi mur-mur jantung (endokarditis infektif). Serangan pada saat gejala stroke dan penurunan kesadaran.

  • Evaluasi monitoring jantung disarankan pada 24 jam berikutnya. Pemeriksaan EKG pada jam pertama setelah terjadi serangan stroke dicurigai adanya endocarditis infeksi. Stroke dapat disebabkan oleh adanya iskemik di jantung dan aritmia. Pemeriksaan laboraturium selama fase akut dilakukan untuk mengukur kadar glukosa (pada hipoglikemic juga terdapat gejala defisit neurologis fokal).

  • Pada CT-SCAN tanpa kontras dibandingkan dengan MRI akan memberikan gambaran secara luas dan cepat dan kurang peka terhadap hasil dari gambaran tersebut. Pada hari setelah serangan stroke tersebut. Pada pencitraan awal apabila telah terjadi iskemik penting untuk dilakukan manajemen pengobatan. CTSCAN dan MRI sangat diperlukan !!!

  • The national institute of health stroke sering menggunakan skala ini. jika terdapat tromboembolisme. Pulsasi yang tidak teratur menandakan adanya atrial fibrillation. Mengukur protrombin time dan trombloplastin time. Bunyi arteri carotis menandaan adanya stenosis pada arteri carotis. Perlu pemeriksaan transthoracic echocardiography dan transesophageal echocardiography jika ada indikasi yang mengarah cardioembolisme.

  • Pemeriksaan darah lengkap. Edema sitotoksik merupakan indikasi adanya iskemik setelah terjadi serangan beberapa menit sebelumnya dengan penurunan gambaran koefisiensi difusi pada pencitraan difusi yang lebih berat.

  • Pada infark cerebral tidak harus ditandai dengan perdarahan intracerebral pada satu tanda dan gejala secara tersendiri.Pemeriksaan CT-SCAN dan MRI mempunyai sensitive yang tinggi untuk pemeriksaaan perdarahan intracranial akut.Pada tekanan darah yang tinggi seperti pada hipertensi ensefalopati yang diinduksi thrombosis akan meningkatkan tekanan darah menjadi 185/110 mmHg.

  • Rata-rata angka kematian sama diantara dua grup. 4 % pasien yang diobati dengan IV rt-PA dibandingkan dengan 20 38 % pasien yang menggunakan placebo . Empat percobaan pengobatan dengan IV rt-PA diberikan 6 jam setelah waktu terjadinya serangan stroke (dengan pasien diobati selama 3 jam) didapatkan kegagalan pengobatan dengan menggunakan trombolisis secara terpisah tetapi jika dilakukan pengobatan kombinasi. CT SCAN dan Magnetic Resonance Angiography diperlukan untuk melihat sisi arteri yang mengalami oklusi.

  • The National Institude of Neurological Disorder and Stroke (Recombination Tissue Plasminogen Activator ) atau (rt-PA) pada pengobatan stroke memberikan keuntungan pengobatan pada 1 3 jam setelah serangan stroke. Pada analisis beda perlakuan kelompok yang lain didapat dari data NINDS rt-PA menunjukan 3 jam pertama dari gejala klinis dan terlihat adanya gambaran iskemik pada CTSCAN tidak terkait sebagai prediksi dari peningkatan resiko dari gejala perdarahan intracranial

  • Pada pasien dengan infasive akut. Faktor resiko dari perdarahan intracranial terjadi setelah penggunaan trombolisis pada beberapa pasien stroke dengan bertambahnya usia.

  • Aspirin Pada percobaan secara acak, aspirin (160 - 300 mg per hari) di indikasikan pada pengobatan stroke diantara 48 jam dan dilanjutkan pengobatan selama 2 minggu sampai terjadi perubahan penurunan LED serta perubahan ketergantungan dalam waktu 6 bulanaspirin dianjurkan untuk pencegahan sekunder setelah beberapa minggu terjadi serangan stroke

  • Aspirin merupakan obat yang murah dan cukup efektif untuk pengobatan stroke iskemik. Kombinasi efek dari aspirin dan rt-PA belum sepenuhnya diyakinkan. Efek aspirin terlihat dalam waktu 24 jam pada pasien dengan menggunakan pengobatan IV trombolisis.

  • Terapi AntikoagulanEnam percobaan secara acak yang melibatkan 21966 pasien tidak ditemukan bukti klinis yang baik dengan menggunakan anti koagulan seperti heparin. Sesuai dengan analisis 9 kasus yang mengalami stroke iskemik pada 1000 pasien yang diobati tapi 9 kasus mengalami perdarahan intracranial. Beberapa studi observasi menyarankan pada pengobatan IV trombolisis dengan rt-PA dapat digunakan dengan keberhasilan terapi dan keamanan terapi.

  • Pada pasien dengan stroke akut mempunyai faktor resiko yang meningkat jika terdapat thrombosis vena dan edema pulmonal dan resikonya meningkat lagi pada usia dan stroke yang berulang. Meskipun menggunakan anti koagulan tidak mengubah fungsi secara keseluruhan. Pemberian heparin dosis kecil secara subkutan sangat dianjurkan untuk pasien yang mempunyai factor resiko deep thrombosis vena akibat keterbatasan gerak (seperti paralisis pada kaki).

  • Pada pasien yang mengalami infak supratentorial dan dapat timbul edema otak akan terjadi perpindahan transtentorial, biasanya diantara waktu pertama dan keempat setelah terjadi serangan stroke.Pembedahan mengakibatkan afasia (afasia sensorik)

  • Cegahan sekunder stroke dan komplikasi kardiovascularAspirin dosis rendah dan dipyridamole pada asal arteri yang mengalami iskemik dapat diberikan Pemberian antikoagulan pada pasien yang mengalami cardiac embolisme dan pengobatan untuk hipertensi. Pengobatan statin untuk menurunkan profil lemak. Mengkontrol glukosa pada pasien yang mengalami diabetes, berhenti merokok dan endarterectomy pada pasien yang mengalami stenosis arteri carotis ipsilateral

  • Tekanan darah yang tinggi dan serum glukosa darah yang tinggi dan adanya peningkatan suhu tubuh pada 1 jam pertama setelah terjadi stroke iskemik memperburuk keadaan stroke.Terapi antihipertensi untuk menurunkan perfusi aliran darah ke cerebral pada sroke akut, apabila tekanan darah lebih dari 120 mmHg pada tekanan diastolic.

  • Pada tekanan darah sistolik yang melebihi 220 mmHg, terapi rt-PA tidak dianjurkan. Terapi anti hipertensi IV dianjurkan untuk menjaga tekanan darah dibawah 180 mmHg dan tekanan darah diastolik 105 mmHg

  • Seratus pelindung saraf mampu memperbaiki iskemik cerebral focal pada model binatang percobaan tapi sejauh ini hanya rt-PA dan aspirin telah terbukti secara jelas kepada pasien.Hipotermia mengurangi voleme infark dan meningkatkan kemampuan neurologis pada hewan percobaan yang mengalami iskemik serebral. Hipotermi meningkatkan fungsional otak pada iskemik serebral setelah terjadi gagal jantung. Namun hipotermia tidak secara nyata memperbaiki fungsional otak pada trauma kepala.

  • TERIMA KASIH