acara 5-rotary.doc

19
I. PENDAHULUAN A. Judul Praktikum Rotary Evaporator B. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui prinsip kerja dari Rotary Evoporator. 2. Mengetahui prinsip ekstraksi senyawa secara vacum.

Upload: arumwulan

Post on 22-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: acara 5-rotary.doc

I. PENDAHULUAN

A. Judul Praktikum

Rotary Evaporator

B. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui prinsip kerja dari Rotary Evoporator.

2. Mengetahui prinsip ekstraksi senyawa secara vacum.

Page 2: acara 5-rotary.doc

II. DASAR TEORI

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan

pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk

mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali

campuran bahan padat dan cair (misalnya: bahan alami) tidak dapat atau sukar

sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja,

karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap

panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang

terlalu rendah. Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya

proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis (Rahayu,

2009).

Menurut Bernasconi (1995), beberapa istilah yang digunakan dalam

ekstraksi adalah :

1. Bahan ekstraksi :campuran bahan yang akan diekstraksi.

2. Pelarut ekstraksi :cairan yang digunakan dalam ekstraksi.

3. Ekstrak :bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi.

4. Larutan ekstrak :pelarut setelah proses pengambilan ekstrak.

5. Rafinat :bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya.

6. Ekstraktor :alat ekstraksi.

7. Ekstraksi padat-cair :ekstraksi dari bahan padat.

8. Ekstraksi cair-cair :ekstraksi dari bahan yang cair.

Ekstraksi berdasarkan kompoenen yang diekstrak dibagi 2 yaitu campuran

dari sistem cair-cair dan padat-cair. Ekstraksi padat cair atau leaching adalah

transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses

ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen terlarut kemudian

dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi.

Ekstraksi dari padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam

solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya

sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut

karena efektivitasnya. Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih

Page 3: acara 5-rotary.doc

dari suatu campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan

secara teknis dalam skala besar misalnya untuk memperoleh vitamin, antibiotika,

bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak bumi dan garam-garam. logam.

Proses inipun digunakan untuk membersihkan air limbah dan larutan ekstrak hasil

ekstraksi padat cair. (Lucas dkk., 1949; Rahayu b, 2009).

Di antara beberapa jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut

juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan popular

karena pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro.

Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan

tertentu antar kedua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzen, karbon

tetraklorida, atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada

jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut. Teknik ini dapat digunakan untuk

kegunaan persiapan, pemurnian, pemisahan, serta analisis pada semua skala kerja

(Khopkar, 2003).

Beberapa cara dapat mengklasifikasi sistem ekstraksi. Cara klasik adalah

megklasifikasikan berdasarkan sifat zat yang diekstraksi, sebagai khelat atau

sistem ion berasosiasi. Akan tetapi klasifikasi sekarang didasarkan pada hal yang

lebih ilmiah, yaitu proses ekstraksi. Proses ekstraksi pelarut berlangsung 3 tahap,

yaitu:

1. Pembentukan kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi.

2. Distribusi dari komples yang terekstraksi.

3. Interaksinya yang mungkin dalam fase organik.

Ada 3 metode dasar ekstraksi cair-cair, yaitu ekstraksi bertahap (Batch), ekstraksi,

dan ekstraksi counter current. Ekstraksi bertahap caranya cukup dengan

menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula

kemudian dilakukan pengocokan, sehingga terjadi konsentrasi zat yang akan

diekstraksi pada kedua lapisan. Metode ini sering digunakan untuk pemisahan

analitik. Kesempurnaan ekstraksi tergantung pada banyaknya ekstraksi yang

dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukan

berulang kali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit (Khopkar, 2003).

Page 4: acara 5-rotary.doc

Rotary evaporator adalah alat untuk efisiensi penguapan larutan dari

sebuah campuran. Alat ini menggunakan prinsip vakum distilasi. Rotary

Evaporator lebih disukai karena mampu menguapkan pelarut di bawah titik didih

sehingga zat yang terkandung di dalam pelarut tidak rusak oleh suhu yang tinggi

(Firdaus, 2011; Ahyari, 2009).

Prinsip kerjanya adalah memisahkan suatu senyawa atau zat dari

sumbernya melalui pemanasan secara vakum. Rotary evaporator yang khas

memiliki sebuah pemanasan air untuk menjaga pelarut dari pendinginan selama

proses evaporasi. Pelarut dipisahkan secara vakum, ditangkap dengan sebuah

kondensator dan dikumpulkan untuk kemudahan pembuangan. Banyak

laboratorium menggunakan aspirator air vakum, sehingga sebuah rotavap tidak

dapat digunakan untuk udara dan materi-materi yang sensitif pada air kecuali

kalau tindakan pencegahan khusus dilakukan (Firdaus, 2011).

Rotary evaporator sangat efektif untuk memisahkan sebagian besar

pelarut organik selama proses ekstraksi. Pelarut yang masih tertinggal biasanya

dipisahkan secara vakum dengan kondisi vakum yang lebih tinggi. Rotary

evaporator biasanya tidak disarankan untuk digunakan memisahkan pelarut

berair karena mempunyai titik didih air yang tinggi. Rotary evaporator ini

digunakan untuk memisahkan pelarut dari campuran reaksinya dan dapat

mengakomodasi volume larutan hingga 3 liter (Khopkar, 2003).

Menurut Yulia (2012), kegunaan ekstraksi dengan R. E. adalah:

1. Pemekatan kadar; dalam industri kimia (pemekatan NaOH).

2. Pemurnian; memurnikan minyak atsiri dalam pandan.

3. Pemisahan; analisis kuantitatif.

Bunga rosella adalah salah satu jenis tanaman dari keluarga bunga

sepatu,bunga  yang satu ini tidak hanya di jadikan sebagai tanaman hias di depan

rumah saja,tapi bunga rosella juga di jadikan sebagai bahan obat,karena khasiat

bunga rosella untuk kesehatan tubuh kita sangatlah luar biasa,dan konon tanaman

ini berasal dari afrika dan juga timur tengah,apabila bunga ini sudah tumbuh besar

tanaman ini akan mengeluarkan bunga yang berwarna merah dan selain itu juga

kelopak bunga rosella ini dapat diambil dan di jadikan bahan untuk minuman

Page 5: acara 5-rotary.doc

segar,seperti teh ataupun sirup,dan kelopak nya tersebut mengandung vitamin

A,Vitamin C,dan juga asam amino (Anonim, 2013).

Rosella (Hibiscus sabdarifa Linn) merupakan slah satu tanaman yang

dapat dimanfaatkan sebagai pengawet, karena mengandung antioksidan dan

antibakteri. Rosella mengandunng zat aktif antosianin dan flavonoid yang

menunjukkan efek antimikroba (Zahrarianti dkk, 2012). Dien A. Limyanti dan

Lisa Sugianto (2008) mengungkapkan bahwa ekstrak kelopak bunga rosella

mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan

Streptococcus pyogene.

Page 6: acara 5-rotary.doc

III. METODE

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Rotary Evoporator,

cawan porselin, Erlenmeyer, dan corong. Bahan yang digunakan dalam praktikum

ini adalah bunga Rosella, alcohol 95%, dan kertas saring.

B. Cara Kerja

Sebanyak 30 gr bunga Rosella ditimbang lalu diris- iris kecil. Selanjutnya,

bunga Rosella direndam dalam alcohol 95% selama 6 jam. Kemudian filtrate

disaring dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Filtrat

dievaporasi dengan suhu 75 C. Sisa filtrat berupa pasta dikeringkan

menggunakan oven dengan suhu 105 C selama 3 sampai 6 jam. Kadar ekstraksi

dihitung.

Page 7: acara 5-rotary.doc

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Hasil Ekstraksi Bunga Rosella

Berat bunga rosellaBerat Padatan

EkstraktifKadar

30 gram 1,3 gram 4,3%

B. Pembahasan

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan

pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk

mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain (Rahayu,

2009).

Ekstraksi dengan pemanasan vakum merupakan proses pemisahan suatu

zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut

yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut

ke pelarut yang lain dengan bantuan pemanasan dalam ruang hampa udara

(vakum). Rotary evaporator menggunakan prinsip ini dalam melakukan

ekstraksi. (Ahyari, 2009).

Rotary evaporator adalah alat untuk efisiensi penguapan larutan dari

sebuah campuran. Alat ini menggunakan prinsip vakum distilasi. Rotary

Evaporator lebih disukai karena mampu menguapkan pelarut di bawah titik didih

sehingga zat yang terkandung di dalam pelarut tidak rusak oleh suhu yang tinggi.

Prinsip kerjanya adalah memisahkan suatu senyawa atau zat dari sumbernya

melalui pemanasan secara vakum. Rotary evaporator yang khas memiliki sebuah

pemanasan air untuk menjaga pelarut dari pendinginan selama proses evaporasi.

Pelarut dipisahkan secara vakum, ditangkap dengan sebuah kondensator dan

dikumpulkan untuk kemudahan pembuangan. Banyak laboratorium menggunakan

aspirator air vakum, sehingga sebuah rotavap tidak dapat digunakan untuk udara

Page 8: acara 5-rotary.doc

dan materi-materi yang sensitif pada air kecuali kalau tindakan pencegahan

khusus dilakukan (Firdaus, 2011; Ahyari, 2009).

Komponen dari Rotary Evoporator adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Komponen – komponen Rotary Evaporator secara umum

(dokumen pribadi)

Keterangan gambar:

1. Labu penguapan, merupakan tempat bahan yang akan diuapkan.

2. Labu penampung, tempat menampung hasil uap pelarut.

3. Kondensor, tempat mendinginkan uap dapat mengubah uap pelarut

menjadi cairan dan dapat digunakan lagi jika sungguh-sungguh

ingin mendapatkan zat terlarut tertinggal sekecil mungkin. Dapat

pula mempercepat proses penguapan.

4. Wadah pemanas, tempat memanaskan air dan memanaskan

labu penguapan.

5. Tombol on-off, untuk menghidupkan atau mematikan alat.

6. Control panel, terdiri atas banyak tombol yang digunakan untuk

mengatur putaran labu penguapan, tombol naik-turun wadah

pemanas, dan tombol on/off putaran labu penguapan.

7. Statif, untuk menyangga rotary evaporator.

Labu penguapan

Kondensor

Control panel

Labu penampung

Statif

Water bath

Pompa vakum

Tombol on/off

Tombol naik- turun

Pengatur putaran

Page 9: acara 5-rotary.doc

8. Pompa vakum, untuk menyedot udara di dalam labu agar

tercipta suasana vakum (tanpa udara) dan untuk menyedot uap

panas agar tidak terjebak dalam rotary evaporator.

Pada percobaan ini, dilakukan ekstraksi pigmen dari bunga Rosella dengan

menggunakan rotary evaporator. Pertama- tama bunga Rosella dipotong kecil-

kecil, fungsi pemotongan ini bertujuan untuk memeperbesar luas permukaan

penguapan. Bunga Rosella direndam dalam alkohol 95% selama kurang lebih 6

jam. Alkohol berfungsi sebagai pelarut yang dapat melarutkan zat-zat pada daun

pandan. Perendaman bertujuan agar pigmen warna pada bunga Rosella dapat larut

pada alkohol. Kemudian, filtrat dipisahkan dengan ampasnya. Selanjutnya, filtrat

dievaporasi menggunakan rotary evaporator. Labu penguapan akan diputar dalam

air yang telah dipanaskan pada suhu tertentu. Pemutaran labu penguapan

membantu dan mempercepat proses pemisahan zat terlarut dari pelarutnya.

Keuntungan dari pemanasan dengan air adalah panasnya merata. Terlebih lagi,

labu penguapan terus berputar, sehingga panasnya makin merata. Karena

pemanasan tersebut, alkohol (etanol) yang memiliki titik didih 80 C akan

menguap sehingga hasil evaporasi akan berupa pasta.

Hasil evaporasi bunga Rosella yang berbentuk pasta berwarna merah

mengandung pigmen bunga Rosella. Hasil evaporasi berbentuk pasta karena

produk tersebut tidak murni karena di dalamnya masih terkandung alkohol. Oleh

sebab itu, pasta harus dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 100oC

agar diperoleh hasil ekstrak yang bebas dari kandungan alkohol.

Pengovenan dilakukan pada suhu 100oC. Hal ini dilakukan dengan tujuan

agar pasta berubah bentuk menjadi bubuk. Namun, setelah pengovenan, pasta

tetap tidak dapat menjadi bubuk, hal ini dikarenakan dua hal yang saling

berkaitan. Hal pertama adalah pengovenan yang kurang lama dan hal kedua

adalah ekstraksi yang kurang lama, yang menyebabkan minyak atsiri masih tersisa

di cawan. Kemudian cawan ditimbang lagi menghasilkan berat 32,063

Langkah-langkah penggunaan rotary evaporator adalah:1. Pemanas air diisi dengan aquadsest hingga ¼ wadah.

2. Labu destilasi dilepas lalu diisi dengan sampel.

Page 10: acara 5-rotary.doc

3. Electric rotary dan pemanas air disambungkan dengan sumber listrik.

4. Saklar pemanas air dinyalakan.

5. Suhu pemanas air diatur dengan suhu yang dikehendaki (pada percobaan

ini sekitar 100 C).

6. Setelah suhu mencapai panas yang dikehendaki, pemanas air diatur naik

secara elektrik mendekati labu dengan menekan tombol pengatur

naik/turun.

7. Labu destilasi dimasukkan ke dalam air sedalam ¾ labu.

8. Labu diputar pada kecepatan serendah mungkin dengan memutar tuas

pemutar labu.

9. Selang (pendingin balik) dipasang pada keran air, kemudian aliran diatur

supaya lambat mengalir.

10. Mesin pompa penghisap udara dinyalakan. Hisapan diatur dengan

membuka kancing (bocorkan) sampai hisapan terukur agar tidak terlalu

kuat.

11. Rotary evaporator dapat selesai digunakan jika pemisahan pelarut

mencapai 80%.

12. Semua saklar dimatikan, destilat diambil, kemudian dituangkan ke dalam

cawan porselin. Selanjutnya pemisahan/pemanasan dilakukan dengan

menggunakan oven hingga kering.

13. Arus listrik dicabut.

Dari tabel I hasil percobaan diperoleh bahwa berat padatan ekstraktif yaitu

1,3 gram dari bunga Rosella seberat 30 gram sehingga kadarmya adalah 4,33%.

Antosianin adalah zat warna alami yang bersifat sebagai antioksidan yang terdapat

dalam tumbuh-tumbuhan. Lebih dari 300 struktur antosianin yang ditemukan telah

diidentifikasi secara alami (Zahrianti, dkk., 2012). Antosianin adalah pigmen dari

kelompok flavonoid yang larut dalam air, berwarna merah sampai biru dan

tersebar luas pada tanaman. Terutama terdapat pada buah dan bunga, namun juga

terdapat pada daun.

Page 11: acara 5-rotary.doc

V. KESIMPULAN

Dari percobaan Rotary Evaporator ini didapatkan kesimpulan sebagai

berikut :

1. Prinsip kerja Rotary Evaporator adalah memisahkan suatu senyawa atau

zat dari sumbernya melalui pemanasan secara vakum. Rotary evaporator

yang khas memiliki sebuah pemanasan air untuk menjaga pelarut dari

pendinginan selama proses evaporasi. Pelarut dipisahkan secara vakum,

ditangkap dengan sebuah kondensator dan dikumpulkan untuk kemudahan

pembuangan.

2. Prinsip Rotary Evaporator dengan pemanasan secara vakum memiliki

prinsip memisahakan suatu zat dari campurannya dengan pembagian

sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk

mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain

dengan bantuan pemanasan dalam ruang hampa udara (vakum).

Page 12: acara 5-rotary.doc

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, J. 2009. Rotary Evaporator. http://blogkita.info/rotary-evaporator/. 1November 2013.

Anonim. 2013. Bunga Rosella. http://www.berkhasiat.com/2013/04/khasiat-bunga-rosella.html . 1 November 2013.

Bernasconi. 1995. Teknologi Kimia 2. Pradnya Paramita, Yogyakarta.Dien, A Limyati dan Lisa Soegianto. 2008. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kelopak

Rosela (Hibiscus sabdarifa L.) Terhadap Staphylococcus aerus dan Streptococcus pyogenes. Jurnal Obat Bahan Alami, Surabaya.

Firdaus. 2011. Teknik dalam Laboratotium Kimia Organik. http:// www.unhas.ac.id. 1 November 2013.

Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press, Jakarta.Lucas, Howard, J., dan Pressman, D. 1949. Principles and Practice in Organic

Chemistry. John Wilsy and Sons Inc, New York.Rahayu, S. S. 2009. Ekstraksi. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

industri/teknologi-proses/ekstraksi/. 1 November 2013.Rahayu, S. S. 2009. Ekstraksi Cair. http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/kimia- industri/teknologi-proses/ekstraksi-cair/. 1 November 2013.

Khopkar, S.M. 1990. Kosep Dasar Kimia Analitik. UI-Press, Jakarta.

Zahrarianti, R., Suradi, K. dan Lilis Suryaningsih. 2012. Pengaruh Perendaman Dalam Berbagai Konsentrasi Ekstrak Kelopakn Bunga Rosella (Hibiscus sabdarifa Linn) Terhadap Jumlah Total Bakteri, Daya Awet dan Warna Daging Sapi. Jurnal UNPAD, 1(1) : 1.

Astawan, M. dan Kasih Andreas, L. 2008. Khasiat Warna- warni Makanan.

Gremedia, Jakarta.

Page 13: acara 5-rotary.doc

LAMPIRAN

A. Perhitungan

Kadar Ekstraktif Bunga Rosella :

Berat cawan : 30,764 gr

Berat bunga Rosella : 30 gr

Berat cawan + padatan : 32,063 gr

Berat padatan ekstraktif

32,063 gr – 30,764 gr = 1,3 gr

Kadar ektraktif :

= x 100 %

= x 100 %

= 4,33%