acara 5 riska

9
I. PENDAHULUAN A. Latar Bel akang  Rupa muka bumi yang beragam yaitu terdiri dari dataran tingi, rendah, dan lainnya memiliki pemanfaatan yang berbeda-beda sehingga masing-masing harus diolah secara khusus agar berma nfaat dan lestari. Budid aya pertanian pada lahan  pegunungan yang sesuai dengan kondisi alam seyogyanya menerapkan sistem usahatani (SUT) konserasi yang tepat. !onser asi adalah upaya pengend alian erosi dari lahan pertanian berlereng secara egetatif dan mekanis, "enis tanaman yang ditanam sebagai bagian dari teknik pengendalian erosi adalah elemen yang tidak terpisahkan dari SUT. Teknik  pengendalian erosi harus diterapkan, karena dampaknya menyangkut seluruh #$S, dan untuk keberlan"utan produktiitas SUT itu sendiri, "enis tanaman yang ditanam dan kombinasinya dapat berubah ses uai dengan permintaan pasar. Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan cara memotong pan"ang leren g da n merat akan tanah di bagi an ba%ahnya , sehingga ter"a di deretan  bangunan yang berbentuk seperti tangga. Te ras adalah bangunan konserasi tanah dan air yan g dib uat den gan pen gga lian dan pen gur uga n tanah, membentuk  bangunan utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti kontur serta dapat pula dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya seperti saluran  pembuangan air (S& $) dan ter"unan air y ang tegak lurus kontur . II. TINJAUAN PUSTAKA

Upload: riska-rachmawati

Post on 17-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 1/9

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Rupa muka bumi yang beragam yaitu terdiri dari dataran tingi, rendah, dan

lainnya memiliki pemanfaatan yang berbeda-beda sehingga masing-masing harus

diolah secara khusus agar bermanfaat dan lestari. Budidaya pertanian pada lahan

 pegunungan yang sesuai dengan kondisi alam seyogyanya menerapkan sistem

usahatani (SUT) konserasi yang tepat.

!onserasi adalah upaya pengendalian erosi dari lahan pertanian berlereng

secara egetatif dan mekanis, "enis tanaman yang ditanam sebagai bagian dari

teknik pengendalian erosi adalah elemen yang tidak terpisahkan dari SUT. Teknik 

 pengendalian erosi harus diterapkan, karena dampaknya menyangkut seluruh

#$S, dan untuk keberlan"utan produktiitas SUT itu sendiri, "enis tanaman yang

ditanam dan kombinasinya dapat berubah sesuai dengan permintaan pasar.

Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan cara memotong pan"ang

lereng dan meratakan tanah di bagian ba%ahnya, sehingga ter"adi deretan

 bangunan yang berbentuk seperti tangga. Teras adalah bangunan konserasi tanah

dan air yang dibuat dengan penggalian dan pengurugan tanah, membentuk 

 bangunan utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti

kontur serta dapat pula dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya seperti saluran

 pembuangan air (S&$) dan ter"unan air yang tegak lurus kontur.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Page 2: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 2/9

Teras adalah bangunan konserasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat

untuk memperpendek pan"ang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng

dengan "alan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tu"uan

 pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off)

dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang ($tmad"a,

'). *anfaat teras adalah mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga

daya kikis terhadap tanah dan erosi diperkecil, memperbesar peresapan air ke

dalam tanah dan menampung dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran

 permukaan menu"u ke tempat yang lebih rendah secara aman (+uliarta et al,

'').

Teras bangku adalah serangkaian dataran yang dibangun sepan"ang kontur 

 pada interal yang sesuai. Bangunan ini dilengkapi dengan saluran pembuangan

air (S&$) dan ditanami dengan rumput untuk penguat teras. enis teras bangku ada

yang miring ke luar dan miring ke dalam. &emeliharaan teras bangku dilakukan

dengan (a) mengeruk tanah yang menimbun (menutup) selokan teras, (b)

memelihara guludan dan talud dengan cara memperbaiki bagian yang longsor, (c)

mengulam dan memangkas tanaman penguat teras dan tanaman talud (&riyono et

al, ''). Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan "alan memotong

lereng dan meratakan tanah di bagian ba%ah sehingga ter"adi suatu deretan bentuk 

tangga atau bangku. Teras "enis ini dapat datar atau miring ke dalam. Teras bangku

yang berlereng ke dalam dipergunakan untuk tanah-tanah yang permeabilitasnya

rendah dengan tu"uan agar air yang tidak segera terinfiltrasi tidak mengalir ke luar 

Page 3: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 3/9

melalui talud. Teras bangku sulit dipakai pada usaha pertanian yang menggunakan

mesin-mesin pertanian yang besar dan memerlukan tenaga dan modal yang besar 

untuk membuatnya ($rsyad, /0/). 1ndol-ondol atau ga%ang segitiga

terbuat dari kayu atau bambu, terdiri dari dua buah kaki) yang sama pan"ang ($ 2

B 2 ' m), sebuah palang penyangga (3 2 m), benang (#), dan pemberat (ondol-

ondol, 4), &ada bagian tengah palang diberi tanda untuk menentukan bah%a

kedua u"ung kaki ondol-ondol terletak pada posisi yang sama tinggi. Untuk 

mempermudah melakukan pengukuran pada palang penyangga (3) dapat dipasang

%aterpas sebagai pengganti ondol-ondol (Sutono et al., '5).

III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Page 4: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 4/9

&ada praktikum acara 6 ini dilakukan pada hari Sabtu ' #esember '5 di

Ra%alo depan Bendungan gerak serayu. $dapun peralatan yang diperlukan antara

lain meteran, a"ir, palu, selang plastic transparan (7 'm), pisau cutter8 belati,

spidol permanen, klonometer, plastik8 karung, raffia, dirigen plastic dan corong,

serta sekop8 cangkul.

B. Prosedr Ker!a

. &enentuan ukuran teras pertama-tama ditetapkan titik a%al lahan yang

akan diteras, kemudian diukur pan"ang lereng dengan menggunakan

meteran (& m).

'. Setelah itu diukur kemiringan lereng dengan klinometer. Bila tidak ada

klinometer, dapat dilakukan dengan cara dua orang (sam atinggi, missal 9)

 berdiri pada "arak yang diketahui (missal :),

;. kemudian orang (di atas memandang lurus hori<ontal (ke depan), dan

memperkirakan berapa tinggi titik di atas orang ' sampai ke permukaan

tnah (misal =) maka kemiringan lereng (> ) adalah sin > 2 (=-9)8:.⁰

. :angkah selan"utnya yaitu menghitung "umlah teras () dengan

menggunakan rumus 2 (& sin >) 8 t , kemudian ditentukan lebar teras

menggunakan rumus :2 t 8 sin >. Setelah itu patok ditancapkan searah

 pan"ang lereng (sesuai lebar teras) sebagai titik a%al (u"ung) garis kontur 

5. *etode kerangka $ menggunakan alat (alumunium) yang berbentuk huruf 

$ dengan gantungan pemberat (bandulan besi) ditengahnya. !erangka $

dapat "uga dibuat dari ranting kayu atau bambu. U"ing tali pemberat

(bandul) diikatkan ada u"ung kerangka $.

?. !emudian salah satu kaki kerangka $ diletakkan di titik a%al garis kontur.

@erak-gerakkan kaki kerangka $ yang lain sehingga tali berpemberat

Page 5: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 5/9

 berada 7 di tengah-tengah kerangka $. Beri tanda dengan spidol posisi tali

 pemberat.

A. :angkah selan"utnya posisi kaki kerangka $ diganti posisi kaki

menempati posisi kaki ' dengan mengamati posisitali pemberat, dan diber 

tanda lagi.

0. Titik tumpu (titik tengah) kerangka $ berada di anara dua tanda tersebut,

dan beri tanda silang () dengan spidol. !erangka C$D di "alankan kearah

 pemotong lereng, yaitu dengan memutar kaki kerangka secara bergantian.

$gar didapatkan garis kontur yang benar, maka

/. posisi T$:E &4*B4R$T dalam setiap langkah selalu berada sedekat

mungkin dengan TETE! TU*&U kerangka C$D . Beri tanda dengan patok 

 ber%arna di bekas kaki kerangka C$D. Ulangi beberapa kali untuk 

menentukan garis kontur yang lain dan akhirnya dibuat garis kontur 

tersebut.

I". HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Has#l

$. :okasi Secara @eografis

&erbukitan Serayu Selatan

B. !emiringan :ereng'F

3. !etinggian Tempat

G '5 m dpl (#iatas permukaan :aut)

#. 6egetasi

. Tahunan ati

'. Semusim Talas, Hanas-nanasan, paku-pakuan

4. @ambar 5. @aris !ontur 

Page 6: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 6/9

B. Pe$%ahasan

  =asil yang didapat yaitu kemiringan lereng yang diukur menggunakan

klinometer memiliki kemiringan I5 artinya adalah sebenarnya lereng ini tidak ⁰

 boleh diusahakan untuk persa%ahan (usaha tani) melainkan harus untuk 

konserasi (hutan) agar tidak ter"adi longsor. :ereng kemudian di bagi men"adi

men"adi ; bagian yang masing-masing ditentukan ukuran teras dan pembuatan

garis konturnya. !emudian garis kontur dibuat dengan metode kerangka C$D

yaitu menggunakan alat dari alumunium berbentuk $ dengan bandulan besi

 pemberat yang tergantung ditengahnya. Titik a%al garis kontur ditentukan dan alat

di"alankan mengikuti arah kontur dan diberi patok tiap langkah alat hingga

terbentuk masing-masing garis kontur pada ketiga teras bangku. =asil tiap

langkah alat tidak simetris sehingga harus ditarik garis ima"iner yang sekiranya

me%akili garis kontur. #idapatkan garis kontur yang paling bergelombang adalah

 bagian ke dua (tengah) karena paling miring posisinya serta medannya

 bergelombang dan berbatu. Selan"utanya adalah dilakukan pembuatan

 bangunan teras. #ari reerensi yang didapat pembuatan bangunan teras dilakukan

dengan cara (a) membuat arah teras dengan menggali tanah sepan"ang larikan

 patok pembantu, (b) memisahkan lapisan tanah atas yang subur dengan mengeruk 

Page 7: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 7/9

dan menimbunnya sementara di sebelah kiri 8 kanan di tempat tertentu, (c)

menggali tanah yang lapisan olahnya sudah dikeruk mulai dari deretan patok 

 pembantu sebelah atas sampai kepada deretan patok as, dengan bentuk galian.

Tanah galian ditimbun ke lereng sebelah ba%ah patok as sampai ke deretan patok 

 pembantu di sebelah ba%ah, (d) tanah timbunan dipadatkan dengan cara diin"ak-

in"ak. &ermukaan bidang olah teras dibuat miring ke arah dalam sebesar sekitar

F, (e) tanah lapisan olah yang semula ditempatkan di tempat tertentu, ditaburkan

kembali secara merata di atas bidang olah yang telah terbentuk, (f) pada u"ung

teras bagian luar (bibir teras)dibuat guludan setinggi ' cm dan lebar ' cm. #i

 bagian dalam teras dibuat selokan selebar ' cm dan dalam cm. #asar selokan

teras harus lebih tinggi 5 cm dari tinggi dasar saluran pembuangan air, (g) talud

teras dibuat dengan kemiringan ' atau tergantung pada kondisi tanah. Talud

 bagian atas (bagian urugan) ditanami rumput makanan ternak atau "enis tanaman

 penguat teras yang lain. $dapun gambar ilustrasi pembuatan teras bangku adalah

sebagai berikut &ada lereng yang diamati ini, dipilih bentuk teras bangku,

karena dilihat dari kemiringannya yang lebih dari , karena teras bangku tidak ⁰

cocok digunakan pada tanah yang dangkal, pada tanah yang lapisan ba%ahnya

(subsoil) mempunyai kandungan alumunium yang tinggi, dan pada tanah yang

mudah longsor seperti grumusol (ertisol). 3ara pengecekan garis kontur teras

 bangku secara mudah adalah seperti yang dilakukan oleh petani, yaitu dengan cara

melihat aliran air hu"an dan dimana air hu"an terkumpul disanalah akan dibuat

teras. !euntungan teras bangku adalah (a) efektif dalam mengendalikan erosi

dan aliran permukaan, (b) menangkap tanah dalam parit-parit yang dibuat

Page 8: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 8/9

sepan"ang teras dan tanah yang terkumpul itu dapat dikembalikan ke bidang olah,

(c) mengurangi pan"ang lereng, dimana setiap ' G ; meter pan"ang lereng dibuat

rata men"adi teras sehingga mengurangi kecepatan air mengalir menuruni lereng,

(d) dalam "angka pan"ang akan meningkatkan kesuburan tanah, (e) bidang olah

yang agak datar memudahkan petani melakukan budidaya tanaman utama, (e)

tanaman penguat teras dapat men"adi sumber pakan ternak, bahan organik untuk 

tanah dan kayu bakar. &emeliharaan teras bangku dilakukan dengan (a) mengeruk 

tanah yang menimbun (menutup) selokan teras, (b) memelihara guludan dan talud

dengan cara memperbaiki bagian yang longsor, (c) mengulam dan memangkas

tanaman penguat teras dan tanaman talud.

". KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kes#$&lan

. !onserasi yang diterapkan pada lereng saat praktikum lapangan (I5 )⁰

adalah dengan pembuatan teras bangku.

'. umlah teras bangku yang dibuat adalah tiga buah teras (atas, tengah,

 ba%ah) yang masing-masing memiliki garis kontur berbeda-beda.

B.Saran

Seharusnya pada praktikum acara ini di mulai para para praktikan untuk bisa

lebih memperhatikan saat praktikum dimulai dan lebih menyadari tanggung

 "a%abnya masing-masing.

Page 9: ACARA 5 RISKA

7/23/2019 ACARA 5 RISKA

http://slidepdf.com/reader/full/acara-5-riska 9/9

DA'TAR PUSTAKA

$rsyad, S. /0/. !onserasi Tanah dan $ir. E&B-&ress. Bogor. $tmad"a,

'. #iakses ' #esember '5.

&riyono et al, '' #iakses ' #esember '5 Sutono, S., #ariah, $gus, J.,

=usen, 4. '5. Teknik !onserasi Tanah dan $ir &engendali Bantuan

&enghi"auan dan Reboisasi &usat. urnal !onserasi Tanah Balai &enelitian

Tanah, Bogor) ; '5-;.

+uliarta et al. ''. Teknologi Budidaya pada Sistem Usahatani !onserasi.

@rafindo.akarta 3opy the B4ST Traders and *ake

*oney http88bit.ly8f<ulu