acara 5

Upload: yosefganang

Post on 16-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

geomorfo

TRANSCRIPT

ACARA 5BENTUK LAHAN ASAL VOLKANISI. TUJUAN1. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud bentuklahan asal volkanik dan proses pembentukannya2. Mengenali dan mendeskripsi bentukan-bentukan asal volkanis melalui pengamatan pada peta topografi (melalui pengamatan pada pola dan kerapatan garis kontur)

II. DASAR TEORI

Berdasarkan gelombang seismik struktur internal bumi dapat dibedakan menjadi tiga komponen utama yaitu inti (core), mantel (mantle) dan kerak (crust).1. Inti Bumi (Core)Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki kedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman 5100-6371 km. Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.

2. Mantel Bumi (Mantle)Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km. Mantel atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama dengan kerak membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel atas bagian bawah yang bersifat plastis atau semiplastis disebut sebagi asthenosfer.

3. Kerak Bumi (Crust)Kerak bumi merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km. kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi dominan tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :a. Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km (Condie, 1982) dengan berat jenis rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt.b. Kerak benua, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh karenanya di sebut sial. Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-80 km . ata-rata 35 km dengan berat jenis rata-rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.c.

Berdasarkan sifat-sifat gelombang seismic lapisan teratas mantel bersama-sama kerak bumi membentuk litosfer yang bersifat kaku (keras). Di bawah litosfer adalah astenosfer yang bersifat kurang kaku (lemah) dibandingkan litosfer. Walaupun bukan berwujud cair, astenosfer bersifat plastis sehingga memungkinkan litosfer yang berada di atasnya dapat bergerak. Di bawah astenosfer adalah mesosfer.

Litosfer bersifat keras berada di atas astenosfer yang relatif lebih lunak. Menurut teori tektonik lempeng, litosfer yang menyelubungi bumi terpecah ke dalam beberapa bagian. Pecahan-pecahan litosfer tersebut disebut lempeng. Lempeng-lempeng tersebut mengapung di atas lapisan astenosfer dan masing-masing bergerak dengan kecepatan (laju dan arah) yang berbeda dengan laju antara beberapa mm/tahun sampai belasan cm/tahun. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng besar seperti lempeng antartik, Eurasia, afrika, amerika, dll dan beberapa lempeng kecil seperti lempeng Filipina, india, arab, dll Wilayah Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng besar yaitu lempeng Indo- Australia, Eurasia, dan Pasifik. Adanya pergerakan lempeng karena aliran konveksi akan membuat lempeng bertumbukan sehingga Indonesia memiliki 129 buah gunungapi aktif di sepanjang sumatera, jawa, bali, nusa tenggara, Maluku dan Sulawesi. Gunungapi terdapat diseluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi berada disepanjang Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire), yaitu daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.Gunungapi biasanya berbentuk kerucut perbukitan atau pegunungan yang tersusun dari material erupsi akibat dari terbukanya kerak bumi dan keluarnya magma dari zona panas dibawahnya (Scarth, 1994). Berdasarkan gejala terbentuknya gunungapi terbagi atas dua macam, yaitu pergerakan lempeng dan gaya endogen. Lempeng akan bergerak satu sama lain diatas suatu cairan plastis (asthenosfer), yang masing-masing dapat bergerak saling menjauh (divergen), saling bertubrukan (konvergen) ataupun saling berpapasan (transfersal). Dari proses tersebut terbentuklah pegunungan berapi atau pegunungan tengah samudera.Selain karena pergerakan lempeng yaitu ada gaya endogen. Ketika magma yang bersifat asam akan bergerak keatas karena lebih ringan sedang yang bersifat basa di bagian bawah. Gerakan pemisahan magma di dalam dapur akan menimbulkan gaya keatas, mendobrak batuan penyusun kerak bumi dan apabila ada kesempatan akan muncul ke permukaan lewat celah retakan atau pipa gunung api. Magma yang keluar ke permukaan bumi dari proses ekstrusi dinamakan lava.Proses ekstrusi atau erupsi berdasarkan lubang keluarnya magma dapat dibedakan menjadi tipe erupsi linier yang magmanya keluar melalui retakan dan celah yang ada di bumi dan erupsi sentral dimana magmanya keluar melalui diatrema dan kepundan. Erupsi sentral ini kemudian terbagi atas tiga macam seri tergantung tekanan yang terdapat dalam magma yaitu erupsi efusif karena magma bersifat cair dengan tekanan lemah, erupsi eksplosif dimana material yang keluar berupa padat dan cair dengan tekanan magma yang tinggi, dan erupsi campuran yaitu perselingan antara seri lava dan eksplosif.Gunungapi terdiri dari berbagai jenis, diantaranya :1. Stratovolkano : umumnya tinggi dan terdiri atas lapisan lava mengeras serta abu vulkanik2. Perisai : bentuknya landai dan sedikit menggelembung. Terbentuk dari lava yang mengalir dengan lancar3. Kaldera : terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan4. Kerucut : tersusun dari batuan hasil letusan gunungapi yang menumpuk dan sumber letusannya tetap5. Kubah : tersusun dari batuan aliran lava yang menumpuk karena masih agak cair bentuknya menyerupai kubah6. Maar : bentuk dari kawah yang dihasilkan dari letusan kuat akibat letusan freatik.Letusan gunungapi akan menghasilkan material yang dibawa akibat letusan, seperti lava, awan panas, abu/pasir vulkanik, gas vulkanik, hujan lumpur, lahar letusan, dan aliran lahar.Berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma naik ke permukaan bumi, akibat dari proses tersebut terjadi berbagai bentukan yang disebut bentukan vulkanik ( Dibyosaputro : 1997). Bentuklahan bentukan vulkanik berdasarkan pada morfologi gunungapi diantaranya :1. Lereng atas : terbentuk oleh perpindahan bahan piroklastik menuruni lereng secara gravitatif. 2. Lereng tengah vulkan terbentuk oleh endapan aliran landai.3. Lereng bawah merupakan endapan air permukaan hasil erosi material piroklastik yang ada di lereng tengah.4. sabuk mataair yaitu tekuk lereng yang menjadi tempat pemunculan mata airBentuklahan yang terkait dengan intrusi :1. Pluton merupakan masa batuan yang tersusun oleh batuan beku intrusive Lakolit merupakan pluton yang terbentuk karena magma menerobos lapisan batuan dan menyebabkan batuan yang berada di atasnya melengkung ke atas Lapolit lapolit merupakan pluton yang beru- kuran Iebih besar dibandingkan dengan sill dan lakolit Pakolit merupakan pluton yang terbentuk di bagian atas antiklin atau bagian dasar sin- klinal Sill merupakan pluton yang berbentuk memipih (tabular) Dike merupakan pluton yang berbentuk pipih yang memotong perlapisan atau struktur ba- tuan yang ada sebelumnya Batolit pluton yang mempunyai ukuran san- gat besar dan diendapkan jauh di bawah permukaan bumiBentuklahan yang terkait dengan lava :1. Aliran lava merupakan bentuklahan yang banyak dijumpai pada tubuh gunungapi. Aliran lava ierbentuk pada saat letusan yang bersifat efusif2. Tholoid terbentuk dari magma sangat pekat, maka aliran lava yang terbentuk sangat pendekBentuklahan volkanik dengan genetik kompleks :1. kaldera adalah ruangan yang berongga ini menye- babkan bagian kerucut volkan runtuh me- ninggalkan cekungan yang lebar dan dikelilingi oleh dinding terjal.2. Aliran lahar merupakan proses turunnya material piroklastik yang terdapat lereng atas3. medan lahar adalah Aliran la- har apabila mencapai lereng bawah gunun- gapi akan dapat melingkupi daerah yang luasBentuklahan volkanik lainnya :1. Baranko merupakan jurang-jurang dalam di lereng gunungapi.2. Kerucut parasiter merupakan kerucut yang muncul di lereng gunungpai utama

III. ALAT DAN BAHANPeta topografiAlat tulis (OHP Marker, pensil, kertas transparansi, kertas HVS, kertas milimeter)

IV. CARA KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan2. Menentukan bentuklahan vulkanik pada peta RBI yang akan di delineasi. 3. Mendelineasi peta RBI yang telah dipilih ke kertas transparan4. Mendelineasi peta RBI yang telah dipilih ke kertas HVS5. Mengidentifikasi dan memberikan tanda v-v-v- untuk lembah dan x-x-x- untuk igir pada peta6. Membuat profil penampang melintang pada arah saling tegak lurus, melalui puncak gunungapi 7. Mengidentifikasi morfologi gunung api melalui profil yang telah dibuat8. Mengidentifikasi fasies gunungapi lewat peta geologi9. Mendeskripsikan di tabel kenampakan bentuklahan asal vulkanik pada peta berupa : penggunaan lahan, litologi, kontur, pola aliran, proses, dan potensi bencana10. Mendeskripsikan di tabel bentukan bentuklahan asal vulkanik berupa : proses terbentuknya11. Membuat pembahasan dan kesimpulan

V. HASIL PRAKTIKUM1. Peta delineasi bentuklahan asal vulkanik (pada kertas transparansi)2. Peta delineasi bentuklahan asal vulkanik (pada kertas HVS)3. Profil penampang melintang gunung api4. Tabel 5.1 : Tabel kenampakan bentuklahan asal vulkanik pada peta5. Tabel 5.2 : Tabel bentukan bentuklahan asal vulkanik

VI. PEMBAHASANGunung Merapi merupakan salah satu bentuklahan asal vulkanik yang terdapat di Indonesia. Gunung merapi ini merupakan gunung jenis stratovolkano dengan koordinat puncak 7o 32 29 LS dan 110o 26 47 BT dan ketinggian 2.975 meter dpl. Secara administrasi gunung Merapi terletak di Kabupaten Boyolali untuk lereng utaranya, lereng barat di Kabupaten Magelang, lereng selatan di Kabupaten Sleman, dan leteng timur di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali. Gunung merapi sejak tahun1548 sudah meletus sebanyak 68 kali dengan VEI 3 sampai 4 sehingga gunung merapi merupakan gunungapi aktif tipe A yaitu gunungapi yang kegiatannya atau letusannya tercatat dalam sejarah sejak tahun 1600.

Secara morfologi tubuh gunung Merapi dari ketinggian 2350 meter dapat dibagi tiga bagian yaitu Lereng tengah, kaki lereng dan dataran kaki. Satuan lereng tengah dibangun oleh endapan aliran landai. Lereng kaki dan Dataran Kaki tersusun dari endapan piroklastik, lahar dan aluvial.Bagian lereng barat Merapi merupakan daerah aliran guguran dan piroklastik. Daerah ini merupakan daerah terbuka karena sering terlanda awan panas. Daerah lereng timur sebagai bagian dari struktur Merapi Tua jarang terkena dampak aktivitas Merapi. Lereng ini lebih banyak tertutup dengan vegetasi.Gunung merapi memiliki jenis erupsi campuran eksplosif dan efusif yang bergantian terus-menerus sehingga lerengnya menjadi berlapis-lapis. Berdasarkan dari pola dan sifat garis kontur yang rapat melingkar dalam ukuran kecil yang berbeda dengan pola kontur di sekitarnya memiliki arti bahwa batuan yang ada di daerah kerucut puncak adalah batuan yang keras. Semakin turun ketinggiannya, semakin renggang konturnya maka batuannya semakin lunak.Saat erupsi, gunung merapi akan mengeluarkan awan panas karena adanya tekanan gas yang meningkat dari dalam dapur magma. Gunung ini telah terbentuk sejak zaman kuarter. Formasi batuan yang terbentuk di zaman eosin adalah formasi nanggulangan, sedangkan pada zaman oligosen sampai meosen merupakan formasi kebo bulat yang terdiri dari batuan breksi andesit, tuf, aglomerat, dan sisipan aliran lava andesit. Batuan yang terbentuk pada zaman meiosen adalah andesit yang berkomposisi antara andesit hipersten sampai andesittaugit-horenblenda dan trakiandesit dan diorite yang terdiri dari diorit horenblenda.Endapan yang terbentuk pada zaman kuarter pada gunung merapi ini merupakan endapan gunung merbabu, gunung sumbang tua, dan endapan gunung merapi muda, endapan longsoran, serta kubah lava dan leleran. Endapan gunung merbabu pada gunung merapi mengandung breksi gunung api dan lava. Endapan gunungapi sumbang tua terdiri dari breksi dan andesit, aglomerat, dan tuf. Endapan gunung merapi muda terdiri dari tuf, abu breksi, aglomerrat, dan leleran lava tak terpisahkan. Sementara endapan longsoran merupakan endapan longsoran dan lahar.Menurut fasies gunung api dari ketinggian 2350 sampai 1000 meter termasuk kedalam fasies sentral, fasies proksimal, dan fasies medial. Pada fasies sentral terdapat siliceous dome, dan vent breccias, zona hidrotermal, kubah lava pada pusat erupsi, dan ukuran bebatuan kasar dengan endapan berupa endapan merapi masa kini seperti endapan longsoran dan lahar, tuf, abu, breksi, dan aglomerat. Pada fasies proksimal terdapat pembentukan batuan terorientasi, pembentukan tanah tipis hasil pelapukan, tuff breccias dan lapilli breccias serta pembentukan kerucut parasiter dengan endapan merapi masa kini berupa leleran lava termasuk andesit dan basal mengandung olivin. Sedangkan pada fasies medial terdapat lahar dan tuff. Bentuk atau Pola aliran sungai yang terbentuk dari proses geomorfologi yang bekerja pada batuan di permukaan, membentuk pola yang relatif radial sentrifugal dengan anak-anak sungai utama relatif sejajar, kemudian bertemu pada tekuk lereng pertama. Kemudian beberapa sungai kembali bertemu pada tekuk lereng kedua, dan seterusnya. Kerapatan aliran anak sungai ini umumnya tinggi pada lereng atas dan tengah dengan banyaknya sungai musiman, kemudian semakin menurun kerapatannya ke arah lereng bawah dan kaki lereng.Vegetasi umumnya rapat berupa hutan lindung di bagian atas, hutan penyangga di tengah dan akhirnya menjadi lahan budidaya pertanian di bagian kaki lereng sampai dataran fluvialnya. Permukiman dapat dijumpai mulai pada lereng tengah dengan kerapatan jarang ke arah bawah yang mempunyai kerapatan semakin padat.Lereng kaki gunung merapi adalah sebuah bidang atau sisi yang berada pada bawah dari lereng merapi, kondisi tanahnya cenderung landai. Pada daerah kaki gunung ini merupakan tempat atau daerah yang memiliki potensi tanah yang subur dan kaya akan air, disamping itu suhu udara relatif dingin sehingga sangat tepat jika lahan ini dimanfaatkan sebagai tempat perkebunan, maupun tempat penanaman pakan ternak, karena kondisinya yang sangat subur. Pada kaki gunung ini telah terdapat sungai sungai yang mengalir setiap saat karena telah memiliki mata air yang aktif, sehingga sungai sungai pun terus mengalari air sepanjang tahun.Dataran kaki merupakan sebuah bidang atau sisi yang berada dibawah kaki gunung. daerah ini di manfaatkan sebagai tempat permukiman penduduk, kondisi tanah banyak mengandung air, lahan subur dan cukup aman dari ancaman gunung merapi, sehingga daerah ini cukup ideal untuk di manfaatkan sabagai area permukiman penduduk.Bahaya gunung Merapi dapat dibedakan menjadi bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer merupakan bahaya yang timbul sebagai akibat langsung dari letusan. Sedangkan, bahaya sekunder merupakan bahaya yang secara tidak langsung disebabkan oleh letusan atau produk letusan. Bahaya primer yaitu awan panas letusan, lemparan material letusan dan abu letusan. Bahaya sekunder yaitu lahar, kerusakan rumah dan tempat tinggal dan bahkan kekurangan pangan.Tingkatcurah hujan pada dataran tinggi sangatlah tinggi, sehingga tarjadi berbagai erosi di beberapa tempat, erosi erosi tersebut mengalami sebuah proses, yakni proses erosi vertikal yang kuat pada bagian hulu akibat aliran lava/lahar dan curah hujan yang tinggi membentuk lembah-lembah sungai yang curam dan rapat yang dibatasi langsung oleh igir-igir yang runcing dengan pola mengikuti aliran sungai-sungainya. Proses erosi dan denudasional yang bekerjasama sehingga membuat terbentuknya relief yang kasar dan topografi yang tinggi pada bagian lereng atas hingga, kemudian terdapat tekuk lereng(break of slope)yang mencirikan munculnya mata air membentuk sabuk mata air(springbelt), sehingga daerah ini sangat banyak terdapat mata air dan baik untuk dimanfaatkan dalam berbagai keperluan seperti minum dan pengairan perkebuanan ataupun sawah, kondisi tanahpun sangat subur.

VII. KESIMPULAN1. Gunung Merapi merupakan salah satu bentuklahan asal vulkanik yang terdapat di Indonesia. Gunung merapi ini merupakan gunung jenis stratovolkano.2. Secara morfologi tubuh gunung Merapi dari ketinggian 2350 meter dapat dibagi tiga bagian yaitu Lereng tengah, kaki lereng dan dataran kaki3. Berdasarkan dari pola dan sifat garis kontur, kerucut puncak merapi dengan kontur rapat melingkar dalam ukuran kecil memiliki arti bahwa batuan yang ada di daerah kerucut puncak adalah batuan yang keras. Semakin turun ketinggiannya, semakin renggang konturnya maka batuannya semakin lunak.4. Menurut fasies gunung api dari ketinggian 2350 sampai 1000 meter termasuk kedalam fasies sentral, fasies proksimal, dan fasies medial.5. Bentuk atau Pola aliran sungai yang terbentuk dari proses geomorfologi yang bekerja pada batuan di permukaan, membentuk pola yang relatif radial sentrifugal6. Vegetasi umumnya rapat berupa hutan lindung di bagian atas, hutan penyangga di tengah dan akhirnya menjadi lahan budidaya pertanian di bagian kaki lereng sampai dataran fluvialnya. Permukiman dapat dijumpai mulai pada lereng tengah dengan kerapatan jarang ke arah bawah yang mempunyai kerapatan semakin padat.7. Bahaya gunung Merapi dapat dibedakan menjadi bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer merupakan bahaya yang timbul sebagai akibat langsung dari letusan. Sedangkan, bahaya sekunder merupakan bahaya yang secara tidak langsung disebabkan oleh letusan atau produk letusan.

VIII. DAFTAR PUSTAKABronto, Sutikno. 2001. Volkanologi. Yogyakarta : Direktur Jenderal pendidikan tinggiDibyosaputro, Suprapto. 1997. Geomorfologi Dasar. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.Srijono, dkk. 2011. Geomorfologi. Yogyakarta : Universitas Gadjah MadaSudarja Adiwikarta dan Akub Tisnasomantri, (1977), Geomorfologi Jilid II, Bandung: Jurusan Pend. Geografi IKIP Bandung.