acara 4 pemasaran

Upload: riska-dian

Post on 14-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    1/16

    LAPORAN PRAKTIKUM

    PEMASARAN

    ACARA IV

    PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

    Disusun Oleh :

    Nama : Riska Dian Nur L

    NIM : 11/311902/TP/09980

    Kelompok : A2

    Hari/ Tangal : Rabu, 08 Mei 2013

    Waktu (Jam) : 13.00-15.15 WIB

    Tempat : Laboratorium MSI

    Co.Ass : Ema Mudita Handayani

    JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTAIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    2013

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    2/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Survey merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh

    informasi mengenai hal yang menjadi objek. Hasil yang diperoleh dalam

    survey tentu dapat dimungkinkan menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya.

    Oleh karena itu dalam melakukan survey dapat dipastikan bahwa data atau

    hasil yang diperoleh tersebut dapat dipertanggungjawabkan agar hasil yang

    diperoleh tersebut dapat benar-benar menggambarkan kondisi yang

    sebenarnya, maka diperlukan alat ukur untuk melakukan pengujian terhadap

    instrument yang digunakan.

    Instrument penelitian yang digunakan harus dipastikan berfungsi

    dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam menyusun pertanyaan seringkali

    terjadi ambiguitas sehingga mempengaruhi jawaban yang diberikan

    responden. Setiap pertanyaan yang diberikan harus memiliki kolerasi satu

    sama lain atau dalam kata lain saling berpengaruh. Pertanyaan yang tidak

    sesuai akan menjadikan instrument dalam survey menjadi tidak berfungsi

    secara optimal lagi. Oleh karena itu perlu dilakukan eliminasi terhadap

    pertanyaan yang dirasa kurang sesuai.

    Pengujian yang dapat dilakukan untuk menguji sebuah instrument

    dalam survey adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua uji tersebut perlu

    dilakukan terhadap kuesioner sebelum melakukan analisa data dan penarikan

    kesimpulan dan dapat dijasikan sebagai langkah awal dalam sebuah survey.

    Dengan melakukan uji validitas maka dapat diketahui apakah instrument

    tersebut telah tepat dalam melakukan pengukuranatau belum, kemudian

    dengan melakukan uji reliabilitas dapat diketahui apakah hasil pengukuran

    yang dilakukan oleh instrument tersebut tersebut telah konstan atau belum.

    Kedua pengujian ini sangat penting dalam pengolahan data survey, oleh

    karena itu keduanya diterapkan dalam survey pasar Tingkat Preferensi

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    3/16

    Konsumen terhadap Produk dan Pelayanan Jasa Laundry Simply Fresh.

    Pengujian tersebut akan dapat dilakukan lebih mudah dengan bantuan

    komputer, oleh karena itu dalam praktikum ini akan dilakukan pengujian

    validitas dan reliabilitas menggunakan software SPSS.

    B. Tujuan Praktikum

    1. Mengetahui cara melakukan pengolahan data kuesioner menggunakan uji

    validitas dan reliabilitas.

    2. Mampu menggunakan software aplikasi SPSS untuk mengolah data

    kuesioner.

    3. Mampu melakukan analisa data kuesioner.

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    4/16

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu

    instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila pengukuran mampu

    mengukur data yang variable yang diukur secara tetap. Validitas berkaitan dengan

    ketetapan dan keabsahan alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah kuesioner. Uji validitas ini untuk mengetahui item yang valid dan item

    yang tidak valid. Item yang lebih besar dari r tabel disebut item valid dan yang

    lebih kecildari r tabel merupakan item yang tidak valid sehingga item tersebut

    tidak dapat digunakan sebagai alat ukur (Anonim 1, 2013).

    Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat

    mengukur variabel yang diukur. Jenis validitas dapat digolongkan menjadi

    (Singarimbun dan Effendi, 1989):

    1. Validitas Konstruksi untuk mencari kerangka konsep ada tiga yang

    digunakan, yaitu :

    a. Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang

    ditulis dalam literatur. Definisi suatu konsep biasanya berisi p

    kerangka dari konsep tersebut. terkadang para ahli tidak

    memberikan definisi, akan tetapi memberikan kerangka konsep

    yang jelas. Terdapat definisi yang jelas dan cukup operasional

    untuk dijadikan dasar penyusunan alat ukur, definisi tersebut

    sudah dapat langsung dipakai untuk menyusun pertanyaan

    dalam kuesioner.

    b. Seandainya definisi konsep yang diukur tidak diperoleh dari

    literatur, periset harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut.

    Untuk membentuk penyusunan definisi dan mewujudkan

    definisi tersebut ke dalam bentuk yang operasional, periset

    disarankan untuk mendiskusikan konsep tersebut dengan para

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    5/16

    ahli yang kompeten di bidang tersebut, kemudian pendapat

    para ahli dan pendapat periset dicari kesamaannya.

    c. Jika ternyata para ahli pun tidak ditentukan, maka periset

    menanyakan definisi konsep yang diukur kepada calon

    responden, atau orang-orang yang memiliki karakteristik yang

    sama dengan responden. Misalnya periset ingin mengukur

    konsep sistem informasi pemasaran. Untuk medefinisikan

    konsep ini, periset dapat langsung menanyakan kepada

    beberapa calon responden terseleksi dengan ciri-ciri sistem

    informasi pemasaran yang efektif. Berdasarkan jawaban

    responden, kemudian disusun kerangka konsepnya.

    2. Validitas Isi

    Validitas isi adalah suatu pengukur untuk mengetahui sejauh mana isi

    alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai

    aspek kerangka konsep. Misalnya, seorangperiset ingin mengukur

    konsep sistem informasi SDM. Jika di dalam penyusun kuesioner si

    peniliti hanya memasukkan beberapa dimensi saja dari keseluruhan

    dimensi merupakan kerangka konsep untuk mengukur efektivitas

    sistem informasi SDM, maka alat yang disusun tidak memiliki

    validitas isi yang tinggi.

    3. Validitas Prediktif

    Alat pengukur yang dibuat periset seringkali dimaksudkan untuk

    memprediksikan apa yang terjadi di masa yang akan datang. Dalam

    riset bisnis yang bersifat riset sosial, cukup sering terjadi para periset

    bermaksud memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan

    datang, misalnya dalam upaya meningkatkan pendapatan perusahaan,

    seringkali diteliti sikap konsumen terhadap produk-produk perusahaan.

    Dengan pengukuran sikap ini dapat diketahui jenis produk apa yang

    disukai.

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    6/16

    Uji validitas item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan

    software SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan uji korelasi pearson product

    yang dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X

    dan Y adan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut. Agar penelitian ini

    lebih teliti, sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-

    masing variabel 0,25. Item yangpunya r hitung < 0,25 akan disingkirkan akibat

    mereka tidak melakukan pengukuran secara sama dengan yang dimaksud oleh

    skor total skala dan lebih jauh lagi, tidak memiliki kontibusi dengan pengukuran

    seseorang jika bukan malah mengacaukan. Cara melakukan uji validitas dengan

    SPSS(Marguerite et al, 2006) :

    1. Buat skor total masing-masing variabel.

    2. Klik Analyze > Correlate > Bivariate.

    3. Masukkan seluruh item variables x ke variables

    4. Masukkan total skor variable x ke variables

    5. Ceklis pearson ; Two Tailed ; Flag

    6. Klik OK7. Lihat kolom terakhir. Nilai >= 0,25

    8. Lakukan hal serupa untuk Variabel Y

    Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten)

    dari suatu instrumen. Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang

    digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan

    dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang

    sama. (Usman dan Purnomo, 2003).

    Uji reliabilitasnya digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat

    ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai

    hasil yang konsistensi apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

    Logikanya jika kita lakukan penelitian yang sam, dengan tujuan yang sama dan

    karakteristik responden yang sama, maka hasil pengambilan data berikutnya akan

    kita dapatkan respon yang kurang lebih sama. Kecuali pada kasus-kasus

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    7/16

    tertentu,misalnya pada kasus penelitian tentang preferensi terhadap susu formula

    X, jika suatu saat terdapat isu bahwa susu formula merek tertentu tercemar oleh

    bakteri, maka kemungkinan respon terhadap penelitian sejenis terhadap semua

    merk susu akan berpengaruh, sehingga respon yang didapat kemungkinan tidak

    akan sama dengan respon penelitian terdahulu sebelum isu cemaran tersebut

    beredar (Anonim2, 2012).

    Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha

    Cronbach sebagai berikut (Hilton and Charlotte, 2004):

    ( )

    Keterangan :

    = Koefisien realibilitas Alpha Cronbach

    K = Jumlah item pertnyaan yang diuji

    = Jumlah varians skor item = Varian skor-skor tes (seluruh item K)

    Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)

    sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh

    tes secara konsisten secara internal karena memiliki realibilitas kuat.[3]

    Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:

    Jika alpha > 0,90 maka rebilitas sempurna

    Jika alpha antara 0,700,90 maka reliabilitas tinggi

    Jika alpha antara 0,500,70 maka reliabilitas moderat

    Jika alpha > 0,50 maka rebilitas rendah

    Uji realibilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam

    hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh reponden

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    8/16

    yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas

    instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang dapat digunakan

    untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman Brown

    Keterangan :

    a. R11 adalah nilai reliabilitas

    b. Rbadalah nilai koefisien korelasi

    Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 (cukup baik), di atas

    0,8 (baik). Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika

    instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil

    penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Perbedaan antara penelitian yang

    valid dan reliable dengan instrument yang valid dan reliable sebagai berikut :

    Penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul

    dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Artinya, jika

    objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna putih maka hasil

    penelitian tidak valid. Sedangkan penelitian yang reliable bila terdapat kesamaan

    data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah,

    maka sekarang dan besok tetap berwarna merah (Sugiyono, 2007).

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    9/16

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil

    1. Hasil SPSS pada Pengujian Pertama

    Tabel 1.

    Case Processing Summary

    N %

    Cases Valid 50 100.0

    Excludeda

    0 .0

    Total 50 100.0

    a. Listwise deletion based on all variables in the

    procedure.

    Tabel 2.

    Reliability Statistics

    Cronbachs

    Alpha

    Cronbachs

    Alpha Based on

    Standardized

    Items N of Items

    .899 .901 30

    Tabel 3.

    Item Statistics

    Mean Std. Deviation N

    p1 3.98 .685 50

    p2 3.84 .618 50

    p3 4.10 .735 50

    p4 3.80 .782 50

    p5 3.22 .887 50

    p6 3.20 .969 50

    p7 3.60 .756 50

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    10/16

    p8 3.62 .855 50

    p9 3.72 .904 50

    p10 3.58 .785 50

    p11 3.56 .861 50

    p12 3.60 .833 50

    p13 3.66 .872 50

    p14 3.22 .764 50

    p15 3.46 .885 50

    p16 3.54 .862 50

    p17 3.76 .916 50

    p18 3.78 .764 50

    p19 3.54 .885 50

    p20 3.78 .648 50

    p21 3.78 .679 50

    p22 3.56 .787 50

    p23 3.76 .687 50

    p24 3.86 .670 50

    p25 3.82 .720 50

    p26 3.84 .681 50

    p27 3.42 .883 50

    p28 2.96 .880 50

    p29 3.38 .855 50

    p30 3.86 .606 50

    Tabel 4.

    Scale Statistics

    Mean Variance Std. Deviation N of Items

    108.80 145.020 12.042 30

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    11/16

    2. Hasil SPSS pada Pengujian Kedua

    Tabel 5.

    Case Processing Summary

    N %

    Cases Valid 50 100.0

    Excludeda

    0 .0

    Total 50 100.0

    a. Listwise deletion based on all variables in the

    procedure.

    Tabel 6.

    Reliability Statistics

    Cronbach'sAlpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    StandardizedItems N of Items

    .901 .903 27

    Tabel 7.

    Item Statistics

    Mean Std. Deviation N

    p1 3.84 .618 50

    p2 3.80 .782 50

    p3 3.22 .887 50

    p4 3.20 .969 50

    p5 3.60 .756 50

    p6 3.62 .855 50

    p7 3.72 .904 50

    p8 3.58 .785 50

    p9 3.60 .833 50

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    12/16

    p10 3.66 .872 50

    p11 3.22 .764 50

    p12 3.46 .885 50

    p13 3.54 .862 50

    p14 3.76 .916 50

    p15 3.78 .764 50

    p16 3.54 .885 50

    p17 3.78 .648 50

    p18 3.78 .679 50

    p19 3.56 .787 50

    p20 3.76 .687 50

    p21 3.86 .670 50

    p22 3.82 .720 50

    p23 3.84 .681 50

    p24 3.42 .883 50

    p25 2.96 .880 50

    p26 3.38 .855 50

    p27 3.86 .606 50

    Tabel 8.

    Scale Statistics

    Mean Variance Std. Deviation N of Items

    97.16 130.749 11.435 27

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    13/16

    B. Pembahasan

    Praktikum pemasaran acara 4 ini berjudul Pengolahan dan Analisis Data.

    Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui cara melakukan pengolahan data

    kuesioner menggunakan uji validitas dan reliabilitas, mampu menggunakan

    software aplikasi SPSS untuk mengolah data kuesioner serta mampu melakukan

    analisa data kuesioner.

    Data yang diperoleh dalam kuesioner umumnya memiliki permasalahan

    dalam hal validitas dan reliabilitasnya. Validitas dan reliabilitas menunjukkan

    seberapa kuat instument yang digunakan dapat memberikan tingkat kepercayaan

    yang tinggi terhadap hasil yang diperolehnya. Hal tersebut akan berpengaruh pada

    tingkat kepercayaan terhadap hasil analisis yang diperoleh. Maka dari itu dalam

    pengolahannya perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan

    reliabilitas dilakukan hanya pada jawaban pada kolom kondisi saat ini saja,

    sedangkan pada kolom harapan yang akan datang tidak dilakukan pengujian.

    Validitas menunjukkan sejauh mana sebuah hasil pengukuran yangdiperoleh benar-benar menunjukkan hasil pengukuran yangingin diukur. Untuk

    mengetahui sejauh mana tingkat validitas suatu hasil pengukuran maka dilakukan

    pengujian validitas. Uji validitas dilakukan terhadap butir pertanyaan yang

    diberikan. Metode yang dilakukan untuk uji validitas adalah dengan mengukur

    korelasi antar variabel dengan skor total variabel. Masing-masing pertanyaan

    dicari korelasinya terhadap skor total dengan menggunakan teknik korelasi

    product moment. Apabila telah diperoleh korelasi masing-masing pertanyaan

    dengan skor totalnya, maka hasil tersebut dibandingkan dengan nilai kritik.

    Sebuah pertanyaan dinyatakan signifikan apabila nilai koefisien product

    momentnya berada di atas nilai tabel kritik.

    Tujuan dilakukannya uji validitas adalah untuk mengetahui sejauh mana

    sebuah instrument menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu melakukan

    pengukuran sesuai apa yang seharusnya diukur. Semakin tinggi tingkat

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    14/16

    validitasnya, maka dapat dipastikan data yang diperoleh juga tidak bias karena

    pertanyaan yang diberikan telah dinyatakan valid.

    Reliabilitas merupaskan sebuah indeks yang menunjukkan sejauh mana

    sebuah instrument pengukuran dapat diandalkan atau dapat dipercaya. Hal

    tersebut berkaitan dengan konsistensinya dalam melakukan pengukuran. Untuk

    mengetahui sejauh mana instrument tersebut reliable, maka dalam statistika

    dikenal pengujian yang disebut dengan uji reliabilitas. Reliabilitas ini berkaitan

    dengan jawaban yang diberikan responden dalam kuesioner. Instrument yang baik

    tentunya tidak akan mengarahkan responden untuk menjawab sebuah pertanyaan

    dengan jawaban tertentu.

    Metode yang dilakukan untuk menguji reliabilitas ini adalah dengan

    menggunakan metode Alpha Cronbachs. Pengujiannya dilakukan dengan

    pengujian dua arah, hal itu dilakukan dengan asumsi bahwa kita tidak mengetahui

    sejauh mana pengaruh suatu atribut terhadap atribut lainnya. Butir-butir

    pertanyaan yang diberikan dikatakan reliable apabila hasil pengujian dua arahnya

    memberikan alpha > 0,6. Kemudian untuk mencari reliabilitas keseluruhan ite,

    dilakukan dengan mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh.

    Tujuan dilakukannya uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana

    tingkat konsistensi suatu instrument dalam melakukan pengukuran. Instrument

    tersebut dikatakan konsisten apabila hasil yang ditunjukkan stabil sehingga dapat

    dipercaya kehandalannya dalam melakukan pengukuran. Sebaliknya, suatu

    instrument dinyatakan tidak konsisten jika berubah-ubah hasilnya dari waktu ke

    waktu.

    Uji validitas dan reliabilitas yang diperoleh dengan menggunakan SPSS

    menghasilkan output berupa beberapa tabel, diantaranya adalah Case Processing

    Summary, Reliability Statistics, Item Statistics, Item-Total Statistics dan Scale

    Statistics. Pada pengujian terhadap kelompok pertanyaan pertama berjumlah 30

    pertanyaan diketahui pada tabel Case Processing Summary dapat dilihat ringkasan

    hasil uji validitas yang menunjukkan bahwa item pertanyaan pada 50 kuesioner

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    15/16

    dikatakan valid seluruhnya. Hal tersebut ditunjukkan pada presentase sebesar

    100%.

    Pada tabel Reliability Statistics dapat diketahui bahwa nilai Cronbachs

    Alpha sebesar 0,899 dan nilai Cronbachs Alpha Based on Standardized Items

    sebesar 0,901.nilai yang dihasilkan tersebut lebih besar dari 0,6. Hal tersebut

    menunjukkan bahwa 30 butir pertanyaan yang ada pada kuesioner sangat reliabel.

    Pada tabel Item Statistics dapat diketahui nilai rata-rata (mean) dan standard

    deviasi (std. Deviation) masing-masing pertanyaan yang ada pada 50 kuesioner

    yang disebar.

    Pada tabel Item-Total Statistics, terdapat kolom Corrected Item-Total

    Correlation. Corrected Item-Total Correlation akan menunjukkan tingkat

    validitas butir-butir pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan dikatakan valid

    apabila nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dibanding R tabel.

    Nilai R tabel dapat diketahui dengan menentukan nilai df yang merupakan derajat

    bebas. Nilai df dapat diperoleh dengan rumus N-2 dimana N merupakan jumlah

    responden. Dalam survey ini digunakan sebanyak 50 responden, sehingga df

    adalah 50-2=48. Kemudian tingkat signifikansi uang digunakan adalah 0,05 dan

    pengujian satu arah sehingga diperoleh R tabel sebesar 0,279. Dari 30 pertanyaan

    pada kolom Corrected Item-Total Correlation dapat dilihat bahwa terdapat tiga

    pertanyaan yang nilainya lebih kecil dibanding R tabel, yaitu butir pertanyaan

    pertama mengenai

  • 7/29/2019 acara 4 pemasaran

    16/16

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim 1. 2013.