laporan anfistum acara 4 stomata

24
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN Stomata DISUSUN OLEH BRIAN ABDILLAH F05110026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

Upload: brian-abdillah

Post on 02-Aug-2015

589 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN

Stomata

DISUSUN OLEH

BRIAN ABDILLAH

F05110026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2012

Page 2: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

STOMATA

ABSTRAK

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus,

jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh

dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel

penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian

perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang

ada diantaranya (Kartasaputra, 1988). Stomata pada umumnya terdapat pada

bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun

tanaman. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2

sewaktu berfotosintesis. Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air.

Pada stomata terdapat bagian-bagian umumnya yaitu celah, sel penjaga (sel

penutup) dan sel tetangga. Karena pentingnya stomata dalam kehidupan

tumbuahn maka perlu diamati lebih dalam stomata dan dilakukanlah praktikum

ini yang bertujuan untuk mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan

monokotil dan mengamati struktur epidermisnya. Bahan yang digunakan dalam

praktikum ini adalah preparat segar sayatan daun Oryza sativa, preparat segar

sayatan daun Ficus elastica, preparat segar sayatan daun Nymphaea sp. dan

preparat segar sayatan daun Arthocarpus integra, yang kemudian diamati

dibawah mikroskop. Berdasarkan pengamatan dibawah mikroskop terletak

perbedaan stomata dari keempat bahan yaitu adanya perbedaan tipe, bentuk, dan

letak stomata, serta adanya perbedaan struktur epidermis dari keempat bahan.

Kata kunci : stomata, dikotil, monokotil, sel penjaga, tipe stomata, struktur

epidermis

Page 3: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

A. Pendahuluan

Epidermis merupakan lapisan sel terluar dari daun, bagian bunga, buah

dan biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani penebalan sekunder.

Menurut fungsi dan bentuk, sel-sel epidermis tidaklah sama. Selain dari sel

epidermis yang umum, juga dijumpai banyak macam rambut, sel pengawal

stomata, serta sel spesifik lainnya. Akan tetapi dari segi topografi dan sampai

tingkat tertentu secara ontogeni, epidermis merupakan jaringan yang

seragam.Tebal dinding sel epidermis berbeda-beda, ada yang berdinding tipis, ada

yang dinding periklinal luar atau dinding periklinal luar dan dalam lebih tebal

daripada dinding antiklinalnya. Dalam biji, sisik, serta dalam daun tumbuhan

tertentu (misalnya daun konifer), dinding sel epidermisnya sangat tebal dan

berlignin.(Fan, 1991)

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau

porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi

oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel

penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian

perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang

ada diantaranya (Kartasaputra, 1988). Stomata pada umumnya terdapat pada

bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun

tanaman. Pada submerged aquatic plant atau tumbuhan yang hidup dibawah

permukaan air terdapat alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal

alat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata

terdapat pada satu permukaannya saja (Kertasaputra, 1988).

Kesinambungan epidermis terputus-putus oleh lubang-lubang kecil sekali.

Bagian tersebut adalah ruang antar sel yang dibatasi oleh dua sel yang khas

disebut dengan sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama dengan lubang di

antaranya membentuk stoma. Pada banyak tumbuhan dapat dibedakan sel

tetangga atau sel pelengkap. Sel tersebut secara morgologi berbeda dari sel

epidermis yang khas dan merupakan dua atau lebih sel yang membatasi sel

penjaga, yang tampaknya ada saling hubungan fungsional. Stomata bersama-sama

sel tetangga jika ada disebut perlengkapan stomata atau kompleks stomata. Sel

Page 4: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

tetangga biasanya berkembang dari sel protoderm yang berbatasan dengan sel

induk stomata, tetapi dapat juga berkembang dari sel seasal induk stomata ( Bary,

1877).

Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga,

stomat dapat dibagi menjadi tiga tipe : stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel

penjaga asalnya sama; stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel

protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata; dan stomata mesoperigen,

yaitu sel-sel yang mengililingi stomata asalnya berbeda, yang satu atu beberapa

sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak

demikian. (Fan, 1991)

Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar

stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi

sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selain

itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air. (Anonim, 2010).

Masing-masing stomata diapit oleh sepasang sel penjaga,yang berbentuk

sperti ginjal pada tumbuhan dikotil dan berbentuk halter pada tumbuhan

monokotil. Sel-sel penjaga dikelilingi oleh sel tetangga epidermal disekitar

ruangan udara sampai ke jaringan ruangan udara pada daun. Sel penjaga

mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk yang akan

melebarkan atau menyempitkan celah di antara kedua sel tersebut. Ketika sel

penjaga mengambil air melalui osmosis, sel penjaga akan membengkak dan

semakin dalam keadaan turgid. Pada sebagian besar tumbuahn dikotil di dinding

sel-sel penjaganya mempunyai ketebalan yang tidak seragam, serta mikrofibril

selulosa yang diorientasikan ke suatu arah sehingga sel-sel penjaga itu menutup ke

arah atas ketika mereka dalam keadaan turgid. Hal ini meningkatkan ukuran celah

antar sel, ketika sel kekuranagn air dan menjadi lembek serta mengkerut sel-sel

tersebut akan mengecil secara bersamaan kemudian menutup ruangan diantaranya.

(campbell,et all.2003).

Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam tergantung spesies

tumbuhannya. Stomata adalah celah yang ada diantaradua sel penjaga sedangkan

Page 5: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

aparatus stomata adalah kedua sel penjaga tersebut. Berdampingan dengan sel

penjaga terdapat sel-sel epidermis yang juga telah termodifikasi yang disebut

sebagai sel pendukung. Sel penjaga pada tanaman dikotil umumnya berbentuk

sperti sepasang ginjal. Sepasang sel penjaga melekat satu sama lain pada kedua

ujungnya, maka jika keduanya memanjang ( akibat menyerap air) maka keduanya

akan melengkung ke arah luar. Kejadian ini akan menyebabkan celah stomata

terbuka. Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjag tersebut

meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air

kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel yang lainnya

selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel dengan potensi air

yang lebih rendah. Tinggi rendahnya potensial air sel akan tergantung pada

jumlah bahan yang terlarut didalam cairan sel tersebut. (Lakitan. B, 2007).

Ada 5 type penyebaran stomata pada tanaman, yaitu :

Type apel atau murbei dimana stomata didapatkan hanya tersebar pada sisi bawah

daun saja, seperti pada apel, peach, murbei, kenari dan lain-lain.

Type kentang dimana stomata didapatkan tersebar lebih banyak pada sisi bawah

daun dan sedikit pada sisi atas daun seperti pada kentang, kubis, buncis, tomat,

pea dan lain-lain.

Type oat, yaitu stomata tersebar sama banyak baik pada sisi atas maupun pada sisi

bawah daun, misalnya pada jagung, oat, rumput dan lain-lain.

Type lily hutan, yaitu stomata hanya terdapat pada epidermis atas saja, misalnya

lily air dan banyak tumbuhan air.

Type potamogeton yaitu stomata sama sekali tidak ada atau kalau ada vestigial,

misalnya pada tumbuhan-tumbuhan bawah air. (Kertasaputra, 1988).

Page 6: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

Keadaan letak sel penutup yang berbeda dapat menentukan macam-

macam stomata seperti :

1. Stoma phanerophore, yaitu stoma yang sel-sel penutupnya terletak pada

permukaan daun, seperti pada tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma yang

letaknya dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyaknya pengeluaran

secara mudah dan selain itu epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.

2. Stoma kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan

daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang

dapat langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk

mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis,

mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta rambut-rambut. Biasanya sering

terdapat pada tumbuhan golongan kaktus. (Kertasaputra, 1988)

Pada dikotil dapat dibedakan 4 jenis stomata berdasarkan susunan sel

epidermis yang ada di samping sel penutupnya, yaitu:

1. Jenis anomositik atau jenis Ranunculaceae.

Sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan

bentuknya dari sel episermis lainya. Jenis ini umum terdapat pada

Ranunculaceae, Capparidaceae, Mlvaceae.

Page 7: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

2. Jenis anisositik atau jenis Cruciferae.

Sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Jenis

ini umum terdapat pada Cruciferae, Nikotiana, Solanum.

3. Jenis parasitik atau jenis Rubiaceea.

Setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu

panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Jenis ini

umu terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae, kebanyakan spesies Convol

vulaceae, Mimosaceae.

Page 8: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

4. Jenis diasitik atau jenis Caryophyllaceae.

Setiap stoma dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel

tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup serta

celah. Jenis ini umum terdapat pada Caryophyllaceae, Acanthaceae. (Estiti

B Hidayati, 1995).

Pada monokotil, terdapat beberapa tipe-tipe stomata, yaitu:

1. Sel penutup / sel penjaga dikelilingi oleh 4-6 sel tetangga. Umumnya dijumpai

pada anggota Araceae, Commelinaceae, Musaceae, Cannaceae, Zingibraceae.

2. Sel penutup stoma dikelilingi oleh 4-6 sel tetangga, yang 2 bentuknya bundar,

lebih kecil dan terdapat di ujung sel penutup stoma. Umumnya dijumpai pada

anggota Palmae, Pandanaceae, Cyclantaceae.

3. Sel penutup dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang sama dengannya, 1 setiap sisi.

Contoh pada anggota Pontederiaceae, Flagellariaceae, Butomales, Alismatales,

Potamogetonales, Cyperales, Graminales, Juncales, dan lain-lain.

4. Sel penjaga tidak bergabung dengan sel sel tambahan yang manapun. Contoh

pada Liliales (kecuali Pontederiaceae) Dioscoreales, Amaryllidales, Iridales,

Orchidales, dll. (Salisbury, F. B. dan Cleon. W. Ross. 1995)

Distribusi stomata tanaman darat umunya terdapat pada permukaan daun

bagian bawah rata-rata berbentuk ova diameter 6-18 mikron dan luas 90

mikron persegi (Dwijoseputro, 1978). Padatumbuhan air tertentu

yang daunnya terapung di atas permukaan air misal Nymphaea

stomata hanya ditemukan di daun permukaan atas saja.(Fah, 1991).

Page 9: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

Karena stomata merupakan organ penting bagi tumbuhnan yang memiliki

fungsi yang sangat berhubungan dalam kehidupan tumbuhan maka perlulah untuk

dipelajari lebih dalam mengenai stomata ini. Untuk hal ini, maka dilaksanakanlah

praktikum ini agar kita lebih mengenal stomata baik tipe-tipe stomata pada setiap

tumbuhan serta bagaimana letak stomata dan hubungannya dengan epidermisnya.

B. Tujuan

Praktikum yang dilakukan ini memiliki tujuan yaitu mengamati tipe-tipe

stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil, dan mengamati struktur epidermis

daun dikotil dan monokotil.

C. Material dan Metode

Praktikum ini dilakukan hari sabtu, 7 April 2012 di Laboratorium

pendidikan Biologi FKIP untan pada pukul 07.30 sampai pukul 09.30 WIB.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah preparat segar sayatan

daun Oryza sativa, preparat segar sayatan daun Ficus elastica, preparat segar

sayatan daun Nymphaea sp. dan preparat segar sayatan daun Arthocarpus

integra. Untuk alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop yang

digunakan untuk mengamati jaringan pada setiap preparat.

Metode atau cara kerja dalam praktikum ini dilakukan dengan melakukan

penyayatan pada bagian epidermis bawah daun dari masing-masing daun yang

merupakan bahan praktikum ini. Sayatan tersebut diletakkan pada gelas objek dan

ditetes dengan air. Setelah itu sayatan tersebut diperiksa dan diamati dibawah

mikroskop dengan perbesaran kuat. Setelah diamati stomat mata yang tampak

pada setiap objek atau bahan yang diamati dibawah mikroskop lalu digambar

beserta epidermisnya dan beri keterangan pada bagaian yang tamapak. Setelah

pengamatan dan digambar, tuliskan tipe stomata dari masing-masing tumbuhan.

Page 10: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata
Page 11: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

Data Pengamatan

Hasil pengamatan di bawah mikroskop

a. Gambar 1. Preparat daun segar daun dikotil

Perbesaran 40 x 10 = 400 kali

Preparat awetan daun Ficus elastica

(Daun tumbuhan dikotil)

Perbesaran 40 x 10 = 400 kali

Preparat awetan daun Arthocarpus

integra

(Daun tumbuhan monokotil)

Tipe Amaryllidaceae

Celah Sel penjaga

Sel tetangga Epidermis

Tipe Kriptopor

Sel tetangga

Celah

Sel penjaga

Page 12: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

b. Gambar 2. Preparat daun segar daun monokotil

Perbesaran 40 x 10 = 400 kali

Preparat awetan daun Oryza sativa

(Daun tumbuhan dikotil)

Perbesaran 40 x 10 = 400 kali

Preparat awetan daun Nymphaea

(Daun tumbuhan monokotil)

E. Pembahasan

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau

porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi

oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel

penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian

perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang

ada diantaranya (Kartasaputra, 1988).

Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop yang dilakukan pada preparat

segar sayatan daun tumbuhan dikotil yaitu daun Ficus elastica dan daun

Arthocarpus integra dan pengamatan pada preparat segar sayatan daun tumbuhan

monokotil yaitu daun Oryza sativa dan Nymphaea sp. Memperlihatkan bahwa

stomata yang terkandung pada daun dikotil dan daun monokotil memiliki bagian

umum yang sama. Bagian-bagian umum stomata tersebut adalah adanya celah, sel

Tipe MenonjolTipe Gramineae

Celah

Celah

Sel penjaga Sel tetangga

Sel penjaga

Sel tetangga Epidermis

Page 13: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

penjaga, dan sel tetangga. Namun, berdasarkan pengamatan walaupun stomata

pada setiap bahan daun memiliki bagian-bagian umum yang sama, juga terdapat

perbedaan antara keempat bahan daun yaitu adanya perbedaan tipe stomata yang

dimiliki serta juga adanya perbedaan bentuk stomata pada masing-masing bahan

daun ini.

Pada pengamatan sayatan daun Ficus elastica memperlihatkan tipe

stomata Kriptopor, yaitu dimana terlihat sel penutupnya berada jauh dipermukaan

daun sehungga stomata terlihat sedikit tenggelam, selain itu pada sayatan daun

Ficus elastica juga memperlihatkan bentuk stomata seperti oval (bulat lonjong)

dengan bagian-bagian ujung berbentuk sedikit runcing (lihat gambar 1).

Sedangkan pengamatan pada sayatan daun Arthocarpus integra memperlihatkan

tipe stomata Amaryllidaceae, yaitu dimana terlihat dinding dalam dan luarnya

menebal sedangkan dinding perut dan punggungnya relatif tipis, maksudnya

penebalan ini terlihat adanya bentuk lapisan epidermis yang menebal mengelilingi

stomata. Selain itu pada sayatan daun Arthocarpus integra juga memperlihatkan

tipe stomata parasitik setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih

dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah.

Bentuk stomata pada sayatan daun Arthocarpus integra terlihat berbentuk bulat

sedikit memanjang dengan ujung sedikit tumpul (lihat gambar 1). Walaupun

berbentuk beda kedua tumbuhan ini memiliki bentuk sel penjaga pada stomata

yang sama yaitu berbentuk ginjal sesuai dengan teori bahwa pada kebanyakan

tumbuhan kecuali Graminae, Cyperaceae, dan beberapa tumbuhan lainnya, sel

penjaga secara umum berbentuk ginjal.

Pada pengamatan sayatan daun Oryza sativa memperlihatkan tipe stomata

Gramineae, yaitu dimana sel penutup stomatanya memanjang dengan bagian

ujung membesar dan kecil dibagian tengah, yang menunjukkan bentuk stomata

dengan sel penutup berbentuk halter. Selain itu arah membukanya sel penutup

terlihat tegak lurus dengan permukaan epidermis. Bentuk stomata pada daun

Oryza sativa ini terlihat berbentuk membulat (lihat gambar 2). Sedangkan pada

sayatan daun Nymphaea sp. memperlihatkan tipe stomata Menonjol, yaitu dimana

sel penutup terlihat lebih tinggi dari sel-sel epidermis. Selain itu terlihat juga pada

Page 14: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

stomatanya dikelilingi lapisan epidermis yang membentuk lapisan mengelilingi

stomata membentuk seperti bunga. Stomatanya juga terlihat memiliki sel penutup

(sel penjaga) berbentuk halter (lihat gambar 2).

Jika diamati struktur epidermisnya keempat bahan daun tumbuhan ini,

terlihat adanya perbedaan. Perbedaan tersebut yaitu, pada daun Ficus elastica

terlihat memiliki lapisan epidermis yang sedikit tebal dan kasar pada permukaan.

Lapisannya yang tebal ini, menunjukkan bahwa daun Ficus elastica memiliki

epidermis yang terdiri dari dau lapis sel yang sesuai dengan teori dan kasar pada

permukaan ini menunjukkan bahwa pada epidermis daun Ficus elastica

mengandung lapisan kutikula. Pada daun Arthocarpus integra terlihat memiliki

lapisan yang sedikit tipis yang menunjukkan epidermisnya hanya terdiri dari

selapis sel dan permukaannya juga kasar yang menunjukkan bahwa epidermisnya

juga dilapisi kutikula.

Pada struktur epidermis daun Oryza sativa terlihat epidermisnya keras dan

kaku, ini sesuai dengan teori yaitu pada tumbuhan golongan Gramineae,

Cyperaceae, Equistinae, memiliki permukaan yang keras dan kaku. Ini

disebabkan adanya zat-zat karbonat dan kersik pada sel-sel epidermis. Sedangkan

pada struktur epidermis daun Nymphaea terlihat memiliki lapisan yang sedikit

licin yang menunjukkan adanya lapisan lilin pada epidermisnya.

Jika dilihat dari letak stomatanya, terlihat juga bahwa pada daun tumbuhan

yang tumbuh ditanah yaitu pada daun Ficus elastica, Arthocarous integra, dan

Oryza sativa terlihat stomatanya terdapat pada permukaan bawah daun atau

lapisan epidermis bawah karena saat pengamatan berlangsung, saat diamati bagian

bawah sayatan permukaan daun baru stomatnya tampak. Sedangkan pada daun

tumbuhan yang diair yaitu daun Nymphaea sp., terlihat stomatanya terdapat pada

permukaan atas daun karena saat pengamatan berlangsung, saat diamati bagian

atas sayatan permukaan daun stomatnya sudah tampak dan bagian bawah sulit

tampak. Jika berdasarkan teori pada daun yang pertualangannya menjala,

stomatanya menyebar tidak teratur, sedangkan pada daun yang sebagian besar

pertulangannya sejajar, seperti pada Gramineae, stomatany tersusun dalam barisan

yang sejajar (Fan, 1991). Sehingga, pada pengamatan juga terlihat bahwa pada

Page 15: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

daun Ficus elastica, Arthocarous integra, dan Nymphaea stomatanya menyebar

tidak teratur dan pada daun Oryza sativa sp., stomatanya tersusun dalam barisan

yang sejajar.

E. Kesimpulan dan Rekomendasi

Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa untuk setiap tumbuhan baik sama-

sama dikotil atau monokotil tetap memiliki tipe dan bentuk stomata berbeda.

Diamana dari hasil pengamatan daun Ficus elastica memiliki tipe stomata

Kriptopor dan bentuk stomata bulat lonjong, daun Arthocarpus integra memiliki

tipe stomata Amaryllidaceae dan bentuk stomata bulat lonjong dan dikelilingi

lapisan epidermis, daun Oryza sativa memiliki tipe stomata Gramineae dan

bentuk stomata membulat, dan daun Nymphaea sp.memiliki tipe stomata

Menonjol dan bentuk stomata bulat panjang dengan dikelilingi epidermis

membentuk lapisan bentuk bunga.

Dilihat dari sel penutup stomatnya daun Ficus elastica, Arthocarous

integra, dan Nymphaea memiliki sel penutup berbentuk ginjal dan sel penutup

daun Oryza sativa memiliki sel penutup berbentuk halter. Berdasarkan letak

stomatanya pada epidermis daun Ficus elastica, Arthocarous integra, dan Oryza

sativa stomatanya terletak di permukaan bawah daun (epidermis bawah) dan daun

Nymphaea sp. stomatanya terletak di permukaan atas daun (epidermis atas). Dan

berdasarkan pertulangan daun, pada daun Ficus elastica, Arthocarous integra, dan

Nymphaea stomatanya menyebar tidak teratur dan pada daun Oryza sativa sp.,

stomatanya tersusun dalam barisan yang sejajar.

Berdasarkan struktur epidermisnya, keempat daun tumbuhan yang diamati

juga berbeda dimana pada daun Ficus elastica memiliki struktur epidermis lebih

tebal dan kasar, daun Arthocarpus integra memiliki struktur epidermis sedikit tipis

dan kasar, daun Oryza sativa memiliki struktur epidermis keras dan kaku, dan

daun Nymphaea sp. memiliki struktur sedikit tipis dan licin.

Page 16: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

Karena sulitnya dalam pembuatan sayatan dan pengamatan sehingga ada

bagian yang yang sulit terlihat serta karena dalam proses menggambar saya

kurang, sehingga hasil menggambar menunjukkan hasil yang tidak bagitu persis

dengan hasil pengamatan dibawah mikroskop. Untuk menghindari hal ini, saya

merekomendasikan untuk praktikum yang sama, agar dalam membuat preparat

labih teliti dan kreatif serta dalam pengamatan juga teliti. Dan untuk menggambar

lebih diperjelas agar bisa menunjukkan bentuk stomat yang jelas sesuai

pengamatan.

Page 17: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. uji-anatomi-daun. www.indowarta.org/2011/query/uji-anatomi-

daun.(diakses 12 April 2012).

Anonim.2010. Jaringan

Tumbuhan.http://www.membuatblog.web.id/2010/02/jaringan-

tumbuhan.html. (diakses 12 April 2012).

Campbell et al. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Estiti B Hidayati. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung, ITB.

Fan.1991. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

http://eprints.undip.ac.id/

34503/1/3._Jumlan_dan_Distribusi_Stomatai_Dikotil_dan_Monokotil_(sri_

haryanti).pdf. (diakses 12 April 2012)

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/02520020-s-roifatul-hidayati.ps.

(diakses 12 April 2012)

Kartasaputra, A.G. 1998. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang sel dan

jaringan. Bina Aksara. Jakarta.

Lakitan. B.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo

persada

Salisbury, F. B. dan Cleon. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.

Terjemahan dari Plant Physiologi 4 th Edition oleh Diah R. Lukman dan

Sumaryono. ITB. Bandung.

Page 18: Laporan Anfistum Acara 4 Stomata