stomata fix

16
STOMATA PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN OLEH : Yulia (F05109031) Kelompok : 2 UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: yulia

Post on 11-Dec-2014

219 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: Stomata Fix

STOMATA

PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

OLEH :

Yulia (F05109031)

Kelompok : 2

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PONTIANAK

2011

Page 2: Stomata Fix

ABSTRAK

Tumbuhan dikotil dan monokotil serta tumbuhan yang mempunyai habitat berbeda

akan memiliki anatomi stomata yang berbeda pula. Karena adanya perbedaan itulah maka

dilakukanlah praktikum stomata ini. Metode yang dilakukan dengan mengamati preparat

menggunakan mikroskop. Dari hasil pengamatan, dapat terlihat anatomi stomata yang

berbeda pada tiap tumbuhan yang mempunyai habitat berbeda. Terlihat juga tumbuhan

monokotil memiliki bentuk halter atau dumb-bell dan tumbuhan dikotil memiliki bentuk

ginjal. Tipe stomata Oryza sativa adalah Gramineae, stomata Ficus sp. dan Arthocorpus

integra adalah Kriptopor dan stomata Nymphaea sp. adalah Tipe Menonjol.

Kata Kunci : Stomata, Porus (Celah), Sel Penutup, Sel Tetangga dan Sel Epidermis.

1

Page 3: Stomata Fix

PENDAHULUAN

Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan. Stomata berbentuk

pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah daun, yang dibuka atau ditutup di bawah kendali

sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga. Ketika terbuka, stomata

memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun untuk melakukan sintesis glukosa, dan juga

memungkinkan untuk air (H2O) dan oksigen bebas (O2) untuk keluar. Selain membuka dan

menutup stomata (perilaku stomata), tanaman menggunakan kontrol atas pertukar gas mereka

dengan memvariasikan kepadatan stomata dalam daun ketika mereka baru diproduksi (seperti

pada musim semi atau musim panas). Stomata per satuan luas (kepadatan stomata) bisa

mengambil banyak O2, dan semakin banyak air yang dapat dilepaskan. Jadi, lebih tinggi

kerapatan stomata dapat sangat memperkuat potensi untuk kontrol perilaku atas kehilangan

kadar air dan penyerapan CO2 (Grant dan Vatnick,2004).

Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam tergantung spesies tumbuhannya. Yang

dimaksud stomata adalah celah yang ada di antara dua sel penjaga (guard cell), sedangkan

aparatus stomata adalah kedua sel penjaga tersebut. Berdampingan dengan sel penjaga

terdapat sel-sel epidermis yang telah termodifikasi, yang disebut sel pendukung (subsidiary

cell).

Sel penjaga pada tanaman dikotil umumnya berbentuk seperti sepasang ginjal.

Keunikan dari sel penjaga ini adalah bahwa serat halus selulosa (cellulose microfibril) pada

dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga, pola susunan yang demikian disebut sebagai

miselasi radial (radial micellation). Karena serat selulosa ini relatif tidak elastis, maka jika

sel penjaga menyerap air, maka sel ini tidak dapat membesar diameternya, tetapi dapat

memanjang. Karena sepasang sel penjaga ini melekat satu sama lain pada kedua ujungya,

maka jka keduanya memanjang (akibat menyerap air) maka keduanya akan melengkung ke

arah luar. Kejadian ini akan menyebabkan celah stomata terbuka (Lakitan,2007).

2

Page 4: Stomata Fix

Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel

penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:

1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan

bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae,

Mavaceae.

2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya

pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.

3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang

sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae,

Convolvulaceae, Mimosaceae.

4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu

panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae (Arifin,2010).

Stomata sebagai derivate epidermis terdapat di kedua permukaan daun (disebut daun

amfisomatik) atau salah satu permukaan saja, umumnya di bagian bawah (daun hiposomatik),

tetapi pada daun terapung stomata hanya terdapat di bagian atas (daun episomatik). Letak

stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam

dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadang-kadang bahkan berada di

atas permukaan epidermis seperti pada daun terapung.

Stomata dapat tersebar merata di seluruh permukaan daun, tersusun menurut alur-alur

tertentu (seperti pada daun rumput) atau terdapat pada bangunan khusus yang menonjol dari

permukaan daun (seperti pada daun teratai terapung).

Sel-sel epidermis daun tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup, tetapi

daun tumbuhan tenggelam dalam air epidermisnya mengandung kloroplas. Stomata berfungsi

sebagai jalan bagi pertukaran gas pada tubuh tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya

transpirasi (Soerodikoesoemo,1993).

Ada dua morfologi jenis stomata, berbentuk dumb-bell yang merupakan stomata khas

rumput dan berbentuk ginjal ditemukan pada spesies lain. Korelasi antara perubahan kondisi

lingkungan global dan evolusi stomata dapat ditunjukkan pada spesies Proteaceae dan untuk

evolusi dumb-bell stomata pada Poaceae. Meskipun perbedaan stomata bukan satu-satunya

perbedaan antara clades, perbedaan pada lokasi stomata akan memberikan diferensial

kemampuan untuk penyebaran dan kelangsungan hidup dari dua clades dalam kondisi lembab

3

Page 5: Stomata Fix

dan iklim kering. Lingkungan berkorelasi dari perbedaan dalam distribusi stomata terlihat

untuk Proteaceae adalah baik ditunjukkan dalam Cistus incanus yang sama, terjadi perbedaan

dalam distribusi stomata antara musim panas dan musim dingin iklim Mediterania. Daun

yang diproduksi di musim dingin yang dingin dan basah akan banyak dan datar, dengan

stomata pada daun abaxial permukaan, namun daun dikembangkan di musim panas dan

kering yang berkerut dan sebagian digulung, membentuk crypt pada permukaan yang lebih

rendah, hanya pada lokasi stomata.

Pada linear Stomata berbentuk dumb-bell pada rumput umumnya diyakini mewakili

bentuk evolusi lebih maju dari bentuk ginjal. Hal ini didukung oleh pengamatan bahwa

selama pengembangan, rumput sel penjaga Timotius sementara mengadopsi bentuk ginjal

pada fase sebelum memiliki bentuk khas mereka (dewasa), yaitu dumb-bell. Desain linear

dumb-bell memperbesar perubahan kecil dalam lebar untuk menyebabkan bukaan besar, dan

memaksimalkan potensi stomata untuk melacak perubahan kondisi lingkungan, mungkin

dengan sedikit energi. Perubahan kecil penjaga dan anak turgor sel menyebabkan lebih

meningkatkan bukaan stomata pada stomata berbentuk dumb-bell daripada berbentuk stomata

ginjal. Ini efisiensi dan kecepatan pembukaan stomata dalam meningkatkan fotosintesis

rumput dan efisiensi penggunaan air dibandingkan dengan non-rumput (Hetherington dan

Woodward,2003).

Karena adanya perbedaan tipe-tipe stomata yang terdapat pada beberapa tumbuhan

yang mempunyai habitat yang berbeda, maka dilakukanlah praktikum mengenai stomata ini

untuk mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil yang mempunyai

habitat yang berbeda pula.

4

Page 6: Stomata Fix

MATERIAL DAN METODE

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum Stomata ini adalah pisau silet, gelas

objek, pipet tetes, kaca benda dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan

adalah daun Oryza sativa, daun Ficus sp., daun Nympaea sp., daun Athocarpus

integra dan akuades.

B. Metode

Cara kerja praktikum ini melalui beberapa tahap. Mula-mula, menyayat

epidermis bagian bawah masing-masing daun dan kemudian meletakkannya pada

gelas objek dan menetesinya dengan air. Lalu memeriksanya di bawah mikroskop

dengan perbesaran kuat. Setelah teramati, menggambar stomata dan sel epidermisnya

lalu memberi keterangan dan menuliskan juga tipe stomata dari masing-masing

tumbuhan.

5

Page 7: Stomata Fix

DATA PENGAMATAN

STOMATA

1. Preparat : Daun Oryza sativa

Perbesaran : 40 x 10

2. Preparat : Daun Ficus sp.

Perbesaran : 4 x 10

Gambar 1. Stomata pada Oryza sativaGambar 2. Stomata pada Ficus sp.

3. Preparat : Daun Nymphaea sp.

Perbesaran : 4 x 10

4. Preparat : Daun Arthocarpus integra

Perbesaran : 4 x 10

Gambar 3. Struktur Stomata Nymphaea sp.

Gambar 4. Struktur Stomata Arthocorpus

integra

Pada Gambar 1, yaitu somata pada daun Oryza sativa (Padi) teramati adanya sel tetangga,

sel pelindung dan celah pada stomatanya dan memiliki tipe stomata Gramineae. Gambar 2, 3

dan 4 merupakan stomata dari daun Ficus sp. (Karet), Nymphaea sp. (Teratai) dan

Arthocorpus integra (Nangka) yang memiliki sel tetangga, sel pelindung dan sel epidermis

yang mengelilingi stomata, serta celah pada stomata tersebut. Ficus sp. dan Arthocorpus

integra memiliki tipe stomata Kriptopor, sedangkan pada Nymphaea sp. memiliki tipe

stomata Menonjol.

6

Page 8: Stomata Fix

PEMBAHASAN

Praktikum mengenai Stomata ini digunakan beberapa bahan untuk melihat tipe-tipe

stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil, yaitu daun Oryza sativa (Padi), daun Ficus sp.

(Karet), daun Nymphaea sp. (Teratai) dan daun Arthocarpus integra (Nangka). Pengamatan

dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 x 10.

Pada pengamatan anatomi stomata pada daun Oryza sativa (Padi), dapat dilihat bahwa

stomata pada Oryza sativa (Padi) memiliki sel tetangga, sel pelindung dan celah (saat stomata

membuka). Pada anatomi stomata daun Ficus sp. (Karet), terlihat adanya sel tetangga, sel

pelindung, selah serta sael epidermis yang mengelilingi stomata tersebut. Anatomi stomata

pada daun Nymphaea sp. (Teratai) juga dapat terlihat adanya sel tetangga, sel pelindung,

celah serta sel epidermis. Tetapi sel epidermis pada Nymphaea sp. (Teratai) ini mengelilingi

stomata dengan bentuk yang unik, sehingga stomata dilihat dengan sel epidermis tampak

seperti bunga. Sedangkan anatomo stomata pada daun Arthocorpus integra (Nangka) dapat

dilihat pula adanya sel tetangga, sel pelindung, celah, dan sel epidermis. Namun, sel

epidermis yang dimiliki daun Arthocorpus integra (Nangka) ini bentuknya tidak teratur

dibandingkan dengan sel epidermis yang dimiliki oleh daun Ficus sp. (Karet) dan Nymphaea

sp. (Teratai).

Stomata pada daun Oryza sativa (Padi) yang merupakan tumbuhan monokotil

menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitarnya yang ldalam kondisi basah, lembab

maupun kering memiliki bentuk halter. Stomata padi memiliki tipe Gramineae, dimana tipe

ini terdapat pada pada tumbuhan family Poaceae dan Cyperaceae. Stomata dengan tipe

Gramineae inimemiliki cirri sel penutup berbentuk halter, bagian ujung-ujungnya membesar,

dinding sel pada ujung-ujung yang membesar relatif tipis daripada dinding sel bagian bawah,

arah membuhanya sel penutup sejajar dengan permukaan epidermis. Stomata pada Oryza

sativa (Padi) tidak ditemukan adanya sel epidermis yang mengelilinginya, tetapi hanya ada

sel pelindung dan sel tetangga.

7

Page 9: Stomata Fix

Anatomi stomata pada daun Ficus sp. (Karet) yang merupakan tumbuhan dikotil

memiliki tipe Kriptopor yang memiliki ciri letak stomata yang tenggelam terhadap

permukaan daun dan berbentuk ginjal. Stomata dapat ditemukan pada kedua sisi epidermis,

walaupun umumnya ada di bagian epidermis bawah. Stomata pada daun Ficus sp. (Karet)

memiliki sel tetangga, sel penjaga, sel epidermis dan celah. Pada sel epidermisnya tidak

memiliki kloroplas, kecuali pada sel penutupnya.

Pada daun Nymphaea sp. (Teratai) yang merupakan tumbuhan monokotil dapat dilihat

adanya sel tetangga, sel penjaga, sel epidermis dan celah. Epidermisnya memiliki kloroplas.

Stomata pada daun Nymphaea sp. (Teratai) memiliki tipe Menonjol, dimana memiliki ciri sel

penutup yang lebih tinggi dari pada sel-sel epidermisnya. Karena habitatnya di air, stomata

yang dimiliki besar dan terdapat pada epidermis atas.

Daun Arthocorpus integra (Nangka) yang merupakan tumbuhan dikotil memiliki

stomata tipe kriptopor dan berbentuk ginjal, sama seperti daun Ficus sp. (Karet) yang

merupakan tumbuhan mesofit. Pada daun Arthocorpus integra (Nangka) juga terlihat adanya

sel tetangga, sel penjaga, sel epidermis dan celah.

8

Page 10: Stomata Fix

Dari hasil pengamatan, dapat terlihat anatomi stomata yang berbeda pada tiap

tumbuhan yang mempunyai habitat berbeda. Terlihat juga tumbuhan monokotil memiliki

bentuk halter atau dumb-bell dan tumbuhan dikotil memiliki bentuk ginjal.

Halter atau Dumb-Bell Ginjal

9

Page 11: Stomata Fix

SIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari praktikum mengenai stomata ini adalah :

1. Tumbuhan yang hidup pada habitat yang berbeda memiliki bentuk stomata yang

berbeda pula.

2. Pada tumbuhan dikotil, bentuk stomata yang dimiliki adalah bentuk ginjal, sedangkan

pada tumbuhan monokotil memiliki bentuk halter (dumb-bell).

3. Pada stomata terdapat sel tetangga, sel pelindung, sel epidermis dan celah.

4. Stomata pada daun Nymphaea sp. (Teratai) terdapat pada epidermis bagian atas,

sedangkan pada daun Oryza sativa (Padi), Ficus sp. (Karet) dan Arthocorpus integra

(Nangka) terdapat pada epidermis bagian bawah.

5. Tipe stomata Oryza sativa (Padi) adalah Tipe Gramineae, tipe stomata Ficus sp.

(Karet) dan Arthocorpus integra (Nangka) adalah Tipe Kriptopor dan tipe stomata

Nymphaea sp. (Teratai) adalah Tipe Menonjol.

10

Page 12: Stomata Fix

REFERENSI

Arifin.2010.STOMATA (Derivat Jaringan Epidermis).http://arifinbits.wordpress.com.

(diakses, Selasa, 12 April 2011).

Grant, Bruce.et al.2004.Environmental Correlates of Leaf Stomata Density.Jurnal Biologi

Vol. 1 hal. 4.http://www.esa.org/tiee/vol/v1/experiments/stomata/pdf/stomata.pdf.

(diakses Selasa,12 April 2011).

Hetherington,Alistair M. dan Woodward,F. Ian.2003.The Role of Stomata in Sensing and

Driving Environmental Change.Jurnal Biologi Vol. 424 hal. 1-

2.http://facweb.northseattle.edu/amurkows/Bio%20203%20Labs/The%20role%20of

%20stomata.pdf. (diakses Selasa 12 April 2011).

Lakitan,Benyamin.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:PT. Raja Grafindo

Persada.

Soerodikoesoemo,Wibisono.1993.Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:

Penerbit Universitas Terbuka,Depdikbud.

11