abstrak ta bru

2
ANALISA PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT BIAYA PELEDAKAN PADA TAMBANG QUARRY DI PT. ADITYA BUANA INTER, DESA JURUNG, KECAMATAN MERAWANG, KABUPATEN BANGKA, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG (IRMAYANTI, 103 07 11 009) INTISARI PT. Aditya Buana Inter merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang usaha penambangan dan pengolahan Batu granit. Seiring dengan permintaan pasar atau konsumen akan kebutuhan Batu granit, PT. Aditya Buana Inter sebagai perusahaan tambang batuan harus mampu untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat pesat. Metode penambangan dilakukan dengan sistem berjenjang. Kegiatan penambangan terdiri dari pengupasan tanah penutup, pemboran dan peledakan, serta pemuatan dan pengangkutan. Kegiatan pengambilan batu granit pada PT. Aditya Buana Inter dilakukan dengan cara peledakan. Hasil produksi yang dipasarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan batu granit pada bulan Juni tahun 2011 sebesar 1.200 m 3 dengan jumlah lubang ledak sebanyak 427 lubang dengan lubang primery 381 lubang kedalaman 6 meter sedangkan pada bulan Juli tahun 2011, hasil produksi yang dipasarkan oleh perusahaan sebesar 900 m³ dengan jumlah lubang ledak sebanyak 605 lubang dengan 322 untuk lubang primery dan 283 untuk secoundary blasting. Dikarenakan besarnya biaya peledakan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka perusahaan harus mengetahui berapa titik impas (Break Even Point) nya. iii

Upload: bayu-rahmadika

Post on 07-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ddd

TRANSCRIPT

Page 1: Abstrak Ta Bru

ANALISA PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT BIAYA PELEDAKAN

PADA TAMBANG QUARRY DI PT. ADITYA BUANA INTER,

DESA JURUNG, KECAMATAN MERAWANG, KABUPATEN BANGKA,

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

(IRMAYANTI, 103 07 11 009)

INTISARI

PT. Aditya Buana Inter merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang usaha penambangan dan pengolahan Batu granit. Seiring dengan permintaan pasar atau konsumen akan kebutuhan Batu granit, PT. Aditya Buana Inter sebagai perusahaan tambang batuan harus mampu untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat pesat. Metode penambangan dilakukan dengan sistem berjenjang. Kegiatan penambangan terdiri dari pengupasan tanah penutup, pemboran dan peledakan, serta pemuatan dan pengangkutan.

Kegiatan pengambilan batu granit pada PT. Aditya Buana Inter dilakukan dengan cara peledakan. Hasil produksi yang dipasarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan batu granit pada bulan Juni tahun 2011 sebesar 1.200 m3 dengan jumlah lubang ledak sebanyak 427 lubang dengan lubang primery 381 lubang kedalaman 6 meter sedangkan pada bulan Juli tahun 2011, hasil produksi yang dipasarkan oleh perusahaan sebesar 900 m³ dengan jumlah lubang ledak sebanyak 605 lubang dengan 322 untuk lubang primery dan 283 untuk secoundary blasting. Dikarenakan besarnya biaya peledakan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka perusahaan harus mengetahui berapa titik impas (Break Even Point) nya.

Berdasarkan Perhitungan ekonomi maka Break Even Point (BEP) pada bulan Juni tahun 2011 adalah 440,9646984 m3 atau dalam rupiah Rp 83.783.292,67 dengan harga Rp 190.000,00/m3 dalam 7 kali peledakan, sedangkan pada bulan Juli tahun 2011 Break Even Point (BEP) adalah 507,5527023 m3 atau dalam rupiah Rp 100.235.013,4 dengan harga Rp 190.000,00/m3 dalam 6 kali peledakan.

iii