slide ria bru

31
Hennoch Schonlein Purpura Pembimbing: dr. Mulya Safri, M.Kes, Sp.A (K) Ria Afrina 0907101010183

Upload: habibullah-al

Post on 19-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Slide Ria Bru

Hennoch Schonlein Purpura

Pembimbing:dr. Mulya Safri, M.Kes, Sp.A

(K)

Ria Afrina0907101010183

Ria Afrina0907101010183

Page 2: Slide Ria Bru

Henoch-Schönlein Purpura (HSP) atau disebut juga sebagai purpura anafilaktoid adalah sindrom klinis

yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai oleh lesi kulit spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis, nyeri perut dan perdarahan saluran cerna, serta dapat pula disertai

nefritis

Henoch-Schönlein Purpura (HSP) atau disebut juga sebagai purpura anafilaktoid adalah sindrom klinis

yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai oleh lesi kulit spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis, nyeri perut dan perdarahan saluran cerna, serta dapat pula disertai

nefritis

Hennoch Schonlein Purpura

Page 3: Slide Ria Bru
Page 4: Slide Ria Bru
Page 5: Slide Ria Bru
Page 6: Slide Ria Bru

IDENTITAS PASIENNama : An. AMTanggal Lahir/Umur : 04 April 2007 / 6 tahun 7 bulanAlamat : Desa Suka Ramai, Banda AcehAgama : IslamSuku : AcehNomor CM : 99-38-56Jaminan : JKNTanggal Masuk : 10 maret 2014Tanggal Pemeriksaan : 11 maret 2014Nama Orang TuaAyah : Tn. K Ibu : Ny. S

IDENTITAS PASIEN

Page 7: Slide Ria Bru

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan timbul bercak merah pada kedua kaki yang dialami sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Bercak yang timbul berupa makula eritematous dengan ukuran milier sampai lentikuler, jumlah multiple. Awalnya bercak muncul sedikit di bagian betis, dan setelah 2 hari muncul di seluruh kaki sampai kedua mata kaki. Bercak yang timbul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya dan tidak disertai gatal serta tidak nyeri. Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi pada kedua mata kaki, nyeri teraba hangat. Nyeri sendi muncul sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan menetap. Nyeri tidak dipengaruhi aktivitas. Nyeri dirasakan pasien sampai ia tidak sanggup untuk berjalan. Riwayat demam disangkal, mual dan muntah disangkal. BAK dan BAB tidak ada keluhan.

ANAMNESISANAMNESIS

Page 8: Slide Ria Bru
Page 9: Slide Ria Bru

Riwayat PersalinanRiwayat

Persalinan

Riwayat ImunisasiRiwayat

Imunisasi

Riwayat Pemberian ASI

Riwayat Pemberian ASI

Pasien lahir pervaginam dengan BBL 3000 gram.

Orang tua pasien menyatakan bahwa imunisasi dasar pasien telah lengkap.

• 0 – 2 tahun: susu formula• 2 tahun – sekarang: makanan keluarga

Page 10: Slide Ria Bru

Kesadaran : Compos MentisNadi : 94 x/menitSuhu : 36, 2oCPernafasan : 21 x/menitBerat Badan : 22 kgTinggi Badan : 123 cm

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

Page 11: Slide Ria Bru

KulitWarna : sawo matangTurgor : kembali cepatParut/skar: tidak dijumpaiSianosis : tidak dijumpaiIkterus : tidak dijumpaiPucat : tidak dijumpaiPurpura : dijumpai

Page 12: Slide Ria Bru

KepalaRambut : hitam, sukar dicabut, distribusi

merata

Wajah : simetris, udema (-), deformitas

(-), hiperpigmentasi (-)

Mata : udem palpebrae (-/-), konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-),

sekret (-/-), refleks cahaya (+/+), Pupil bulat isokor 3 mm / 3 mm

Telinga : serumen(-/-), normotia

Hidung : sekret(-/-), Nafas Cuping Hidung (-)

Page 13: Slide Ria Bru

MulutBibir : simetris, bibir lembab (-),sianosis (-)Lidah : beslaq (-)Tonsil : T1-T1Faring : mukosa faring hiperemis (-)

LeherInspeksi : simetris, retraksi (-), kelainan kongenital (-)Palpasi : TVJR-2cmH2O, pembesaran KGB (-)

ThoraxInspeksiWarna: Iketrik (-)Statis : Simetris, bentuk normochestDinamis : Pernafasan thoracoabdominal,

retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal (-), retraksi epigastrium (-)

Page 14: Slide Ria Bru

Inspeksi SimetrisKanan Kiri

Palpasi Depan Belakang

Fremitus NFremitus N

Fremitus NFremitus N

Perkusi Tidak dilakukanAuskultasi Depan

Belakang

Vesikuler (+)Ronchi (-) wheezing (-)Vesikuler (+)Ronchi (-) wheezing (-)

Vesikuler (+)Ronchi (-) wheezing (-)Vesikuler (+)Ronchi (-) wheezing (-)

PARUPARU

Page 15: Slide Ria Bru

Jantung

• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat• Palpasi : Ictus cordis teraba, irama

reguler• Perkusi : Tidak dilakukan• Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)

Jantung

• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat• Palpasi : Ictus cordis teraba, irama

reguler• Perkusi : Tidak dilakukan• Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)

Page 16: Slide Ria Bru

Inspeksi : Simetris, distensi (-), ikterik (-),

Palpasi : Soepel (+),nyeri tekan (-), H/L/R tidak terabaPerkusi : Timpani (+), shifting

dullness (-), Undulasi (-)Auskultasi : peristaltik (N)

Inspeksi : Simetris, distensi (-), ikterik (-),

Palpasi : Soepel (+),nyeri tekan (-), H/L/R tidak terabaPerkusi : Timpani (+), shifting

dullness (-), Undulasi (-)Auskultasi : peristaltik (N)

Abdomen

Genitalia

Dalam batas normalDalam batas normal

Anus

Dalam batas normalDalam batas normal

Kelenjar Limfe

Pembesaran kelenjar limfe (-)Pembesaran kelenjar limfe (-)

Page 17: Slide Ria Bru

EkstremitasEkstremitas

Page 18: Slide Ria Bru

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

(10 Maret 2014)

Hemoglobin: 13,2gr/dlHematokrit: 38 %Eritrosit : 4,7 x 103 ul Leukosit : 17,4 x 103 ulTrombosit : 142 x 103 ulCT/BT : 7’/ 2’Ur/Cr : 16 / 0,4 mg/dlKGDS : 81 gr/dl

Urinalisis ( 11 Maret 2014)

Berat jenis : 1,015pH : 6,0Leukosit : (-)Nitrit : (-)Protein : (-)Glukosa : (-)Keton : (-)Urobilinogen : (-)Bilirubin : (-)Blood : (-)Leukosit : 1-2/LPBEritrosit : 0-1/LPBEpitel : 2-3/LPK

(18 Maret 2014)

Hemoglobin : 12,5 gr/dlHematokrit : 35 %Eritrosit : 4,4 x 103 ul Leukosit : 26,3 x 103 ulTrombosit : 554 x 103 ulDiftell : 0/0/3/74/16/7

(20 Maret 2014)

Hemoglobin : 12,7 gr/dlHematokrit : 38 %Eritrosit : 4,4 x 103 ul Leukosit : 29,5 x 103 ulTrombosit : 497 x 103 ul

Page 19: Slide Ria Bru

* Pasien datang dengan keluhan timbul bercak merah pada kedua kaki yang dialami sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Bercak yang timbul berupa makula eritematous dengan ukuran milier sampai lentikuler, jumlah multiple. Awalnya bercak muncul sedikit di bagian betis, dan setelah 2 hari muncul di seluruh kaki sampai kedua mata kaki. Bercak yang timbul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya dan tidak disertai gatal serta tidak nyeri. Pasien juga mengeluhkan nyeri sendi pada kedua mata kaki, nyeri teraba hangat. Nyeri sendi muncul sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan menetap. Nyeri tidak dipengaruhi aktivitas. Nyeri dirasakan pasien sampai ia tidak sanggup untuk berjalan. Riwayat demam disangkal, mual dan muntah disangkal. BAK dan BAB tidak ada keluhan.

Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai adanya bercak-bercak merah di ekstremitas bawah pasien, pada ankle joint tampak udem dan teraba hangat. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis mencapai 29,5 x 103 ul, trombosit yang meningkat mencapai 497 x 103 ul.

Page 20: Slide Ria Bru
Page 21: Slide Ria Bru
Page 22: Slide Ria Bru

ANAMNESIS

Page 23: Slide Ria Bru
Page 24: Slide Ria Bru

* Berdasarkan jurnal review (Yang yao_Hsu, 2014) menjelaskan mengenai klasifikasi dan diagnosis HSP

* Pada tahun 1837 artritis

purpura

kelainan di sedimen urin

Pada tahun 1874 Purpura

Nyeri perut dengan diare berdarah

Proteinuria

Kriteria diagnosis HSP

1.American Collage of Rheumatology (ACR)

Pada tahun 1990 HSP didiagnosis dengan cara membandingkan 85 pasien dengan HSP dan 722 pasien tanpa HSP tami memiliki vaskulitis, didapatkan 4 kriteria yaitu:

o Purpura yang menebal tanpa tromositopenia

oUsia < 20 tahun saat onsite

oNyeri abdomen akut

oDitemukan granulosit di arterioral dan biopsi di venula

Didiagnosa HSP jika memiliki > 2 kriteria

Tingkat sensitivitas 87,1% dan spesifitas 87,7%

Page 25: Slide Ria Bru

*2. Kriteria Michel’s

Pada kriteria ini membandingkan Hipersensitivitas vaskulitis (HV) dengan HSP. HV ditandai dengan leucocytoclasik vaskulitis.

Dengan membandingkan 93 pasien dengan HV dan 85 pasien dengan HSP, didapatkan kriteria:o Purpura tanpa trombositopeniao Bowel anginao Perdarahan gastrointestinalo HematomoUsia > 20 tahun saat onsiteoTidak ada riwayat penggunaan obat-obatan

Jika didapatkan >3 kriteria yaitu sebanyak 85 % maka diklasifikasikan dengan HSP dan jika <2 kriteria diklasifikasikan sebagai HV

3. Chapel hill consensus conference

4. Kriteria Helander

Pada kriteria ini menjelaskan diagnosa HSP lebih valid dengan menggunakan biopsi ginjal, imunofluroceine direct yang menemukan adanya deposit IgA

5. Kriteria EULAR (European laegue Rheumatism)

Pada kriteria ini sensitivitas dan spesifikasinya mencapai 100%.

Page 26: Slide Ria Bru

DIAGNOSIS

Kriteria diagnose HSP menurut EULAR, European League Against Rheumatism adalah sebagai berikut:Purpura atau petechiae pada tungkai ditambah dengan 1 dari 4 kriteria dibawah ini:1.Nyeri abdomen2.Histopatologi3.Arthritis atau arthralgia4.Gangguan fungsi ginjal

Page 27: Slide Ria Bru
Page 28: Slide Ria Bru
Page 29: Slide Ria Bru
Page 30: Slide Ria Bru

*Menurut Lawee david (2008)

Walaupun HSP dapat sembuh spontan namun dapat juga menyebabkan komplikasi. Di Toronto, Amerika latin komplikasi yang sering biasanya berhubungan dengan keturunan mediterania atau thalasemia mayor. Salah satunya kerusakan genetalia yang biasanya berupa edema pada skrotum dan perineum tetapi juga dapat ditemukan torsio testis. Jika terkena pada kehamilan trimester 3 dapat meningkatkan tekanan darah yang memicu preeklamsia dan eklamsia.

Page 31: Slide Ria Bru