abstrak - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/iffah...

134

Upload: vonhi

Post on 15-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 2: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 3: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 4: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 5: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

iv

ABSTRAK

Iffah Mawaddah Pengaruh Intensitas Menonton Tayangan Gaming Pada Akun

YouTube Reza Oktovian Terhadap Perilaku Imitasi

Bahasa Anak Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah

intensitas menonton tayangan gaming pada akun YouTube milik

Reza Oktovian berpengaruh pada perilaku imitasi bahasa

anak laki-laki usia 10-14 tahun di Kelurahan Cakung Timur, yang

juga menjadi responden dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

metode survei. Kuesioner atau angket menjadi sumber utama

dalam mengumpulkan data. Skala yang digunakan

untuk mengukur jawaban responden adalah skala likert dengan

menguji seluruh pertanyaan yang diberikan melalui uji

validitas agar pertanyaan tersebut dapat digunakan dalam

menganalisis seluruh jawaban responden. Adapun penelitian

ini dilakukan sesuai dengan kriteria responden dalam

penelitian yaitu di daerah Kelurahan Cakung Timur dan

menyebarkan kuesioner selama satu minggu kepada 96

responden. Teori belajar sosial dari Albert Bandura dan intensitas

menonton menjadi teori yang digunakan dalam penelitian ini.

Adapun dimensi dari teori intensitas menonton terdapat frekuensi

(seberapa sering) dan durasi (seberapa lama) seseorang menonton

satu tayangan. Sedangkan dalam teori belajar sosial, penulis

menggunakan dimensi dalam teori tersebut, yaitu attention

(proses perhatian), retention (proses mengingat), reproduksi

(mengeluarkan kedalam bentuk perilaku) dan motivasional

(mengulang kembali perilaku yang telah dicoba lakukan). Berdasarkan hasil penelitian menggunaan uji Wald,

terdapat pengaruh dari intensitas menonton tayangan gaming

milik RezaOktovian terhadap perilaku imitasi bahasa pada anak laki-laki usia 10-14 tahun yang bertempat tinggal di

Kelurahan Cakung Timur. Adapun besaran pengaruh tersebut

berdasarkan uji koefisien determinasi nagelkerke hanya sebesar

15,2%. Kata kunci: Intensitas, perilaku imitasi bahasa, teori belajar

sosial

Page 6: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

v

ABSTRACT

Iffah Mawaddah

The Intensity Effect of Watching The Gaming Impressions on

Reza Oktovian YouTube Accounts Against Imitation Behavior

Language of Boys Aged 10-14 Years in East Cakung

This research aims at determaining the intensity of

watching the gaming videos on Reza Oktovian's YouTube account

has an imitation behavior effect of boys aged 10-14 in East

Cakung, who were also respondents in this study.

This study uses a quantitative approach by survey

methods. Questionnaires are the main source in collecting data.

The scale to measure respondent's answer is used the Likert scale

by testing all the questions given through validity so the question

can be used in analyzing all respondents' answers. The research

was conducted in accordance based the criteria of the

respondents study, in the area of East Cakung and distributing

questionnaires for one week to 96 respondents.

The social learning theory from Albert Bandura and the

intensity of watching are became the theory used in this study.

The dimensions of the watching intensity theory put forward by

Horrigan are the frequency (how often) and the duration (how

long) a person watches one show. Whereas in social learning

theory, the author uses dimensions in the theory, they were

attention, retention (process of remembering), reproduction

(issuing into the form of behavior) and motivational (repeating

behavior that has been tried to do).

Based on the result using the Wald test, there was an

intensity effect of watching Reza Oktovian's gaming videos on

imitation language behavior in boys aged 10-14 who lived in East

Cakung. The magnitude of the influence based on the test of the

determination coefficient of Nagelkerke is only 15.2%.

Keywords: Intensity, language imitation behavior, social learning

theory

Page 7: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kesehatan

yang begitu berharga dan segala kenikmatan yang tiada hentinya

sebagai tanda kasih-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh Intensitas

Menonton Tayangan Gaming Pada Akun YouTube Reza

Oktovian Terhadap Perilaku Imitasi Bahasa Anak”. Sholawat

bertangkaikan salam, berdaun kasih sayang semoga Allah tetap

limpah curahkan kepada suri tauladan seluruh umat manusia,

Nabi Akhiruzzaman, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi

wassalam. Semoga kelak kita mendapat syafaat dari beliau,

aamiin yaa rabbal„alamiin.

Berbagai macam rintangan dan halangan tak luput penulis

rasakan dalam menyusun penelitian ini. Kerabat, kawan terdekat,

dosen pembimbing, orang-orang baik yang memberi semangat,

doa dan bantuan yang Allah kirimkan, penulis merasa sangat

bersyukur dengan adanya mereka semua. Oleh karenanya dengan

ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Dr. Arif Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Page 8: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

vii

4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis

yang telah memberikan bimbingan, petunjuk serta kemudahan

dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

dari awal hingga akhir dengan penuh kesabaran dan dedikasi

yang tinggi.

5. Drs. H. Suhaimi, M. Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh anak laki-laki usia 10-14 tahun di Kelurahan Cakung

Timur yang telah menjadi responden penelitian ini dan telah

membantu mengisi kuesioner untuk data keperluan penulis.

9. Kedua orang tua penulis, ayahanda Shoheh Buchori dan

ibunda Nurul Huda, atas segala lelah, kasih sayang, juga

seluruh doa yang selalu dipanjatkan untuk penulis, tanpa

kalian penulis tak akan mampu berada di titik ini.

10. Umi Nawaroh yang telah menjadi ibu kedua bagi penulis, atas

semua yang telah diberikan kepada penulis. Arini Khoiriyati

kakak perempuan satu-satunya penulis, yang telah membantu

dan berbagi gaji selama ini. Mudrikatussahlah, si bontot yang

sering jadi vs dan cs penulis. Pucaw, nene nela, hafiz, seluruh

keluarga besarku, yang telah menemani hari-hari penulis dan

menjadi bagian dari hidup penulis.

11. Teman-teman Unfaedah-ku, Yosa, Dian, Dini dan Mei, Yang

telah mewarnai hari-hari penulis dengan segala warna, juga

Page 9: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

viii

untuk segala pelajaran hidup yang penulis temukan dari

kalian.

12. Khususon Peri Besar, yang menjadi sosok bersama sejak

awal perjuangan dimulai, yang telah meluangkan waktu,

pikiran, dan seluruh bala bantuan yang diberikan untuk

penulis hingga detik ini.

13. Teman-temanku sedari bergo Tsanawiyah dulu, Zahra, Laila,

Rizki dan Fani. 10 tahun kenal kalian bukan waktu yang

sebentar, semua begitu terasa istimewa. Juga teruntuk Noza,

yang juga menjadi teman penghilang stres penulis.

14. Seluruh teman-teman KPI 2014 yang tak dapat penulis

tuliskan namanya satu-persatu, hari-hari bersama kalian

begitu berkesan dan sangat menyenangkan.

15. Teman-teman KOMIKA 12 atas waktu yang singkat, namun

penuh dengan cerita.

16. Semua orang yang mengenal penulis, yang tak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, yang telah membantu, menyemangati,

juga mendoakan penulis.

Penulis menyadari bahwa begitu banyak kekurangan

dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan

di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat, terutama bagi penulis sendiri.

Jakarta, 26 Desember 2018

Iffah Mawaddah

Page 10: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................iv

KATA PENGANTAR .................................................................vi

DAFTAR ISI ................................................................................ix

DAFTAR TABEL ........................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................ xiii

BAB I ............................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 8

C. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................ 8

D. Tujuan Penelitian .................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian .............................................................. 10

F. Tinjauan Pustaka ................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 13

BAB II ......................................................................................... 15

LANDASAN TEORI .................................................................. 15

A. Teori Belajar Sosial ............................................................ 15

B. Pengaruh Intensitas Menonton ........................................... 18

C. Komunikasi Massa .............................................................. 19

D. Media Sosial ....................................................................... 20

E. Video Game ......................................................................... 22

F. Perilaku Imitasi ................................................................... 23

G. Bahasa ................................................................................. 25

H. Kerangka Pemikiran ............................................................ 27

I. Hipotesis ............................................................................... 28

Page 11: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

x

BAB III ....................................................................................... 29

METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 29

A. Paradigma Penelitian ......................................................... 29

B. Pendekatan Penelitian ........................................................ 29

C. Jenis Metode Penelitian ...................................................... 30

D. Ruang Lingkup Penelitian .................................................. 30

E. Metode Pengumpulan Data ................................................ 32

F. Populasi dan Sampel ........................................................... 33

G. Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 34

H. Variabel Penelitian ............................................................. 35

I. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian .................... 35

J. Uji Instrumen ....................................................................... 38

K. Teknik Analisis Data .......................................................... 42

BAB IV ....................................................................................... 51

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ........................ 51

A. Deskripsi Responden ......................................................... 51

B. Uji Validitas ....................................................................... 52

C. Uji Reliabilitas ................................................................... 55

D. Hasil Analisis Data Penelitian ........................................... 56

BAB V ........................................................................................ 91

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 91

A. Kesimpulan ........................................................................ 91

B. Saran ................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 93

LAMPIRAN

Page 12: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Definisi Operasional ................................................... 37

Tabel 3.2: Skala Likert ................................................................. 38

Tabel 3.3: Hasil Uji Validitas variabel X (Intensitas Menonton) 39

Tabel 3.4: Hasil Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Imitasi

Bahasa) ......................................................................................... 40

Tabel 3.5: Tingkat Reliabilitas ..................................................... 42

Tabel 3.6: Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ................. 44

Tabel 4.1: Data Responden .......................................................... 51

Tabel 4.2: Uji Validitas variabel X (Intensitas Menonton) .......... 53

Tabel 4.3: Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Imitasi Bahasa) .... 53

Tabel 4.4: Uji Reliabilitas Variabel X (Intensitas Menonton) ..... 55

Tabel 4.5: Uji Reliabilitas Variabel Y (Perilaku Imitasi Bahasa) 55

Tabel 4.6: Tanggapan Responden pada Pernyataan 1 .................. 56

Tabel 4.7: Tanggapan Responden pada Pernyataan 2 .................. 57

Tabel 4.8: Tanggapan Responden pada Pernyataan 3 .................. 58

Tabel 4.9: Tanggapan Responden pada Pernyataan 4 .................. 59

Tabel 4.10: Tanggapan Responden pada Pernyataan 5 ................ 61

Tabel 4.11: Tanggapan Responden pada Pernyataan 6 ................ 62

Tabel 4.12: Tanggapan Responden pada Pernyataan 7 ................ 64

Tabel 4.13: Tanggapan Responden pada Pernyataan 8 ................ 65

Tabel 4.14: Tanggapan Responden pada Pernyataan 9 ................ 66

Tabel 4.15: Tanggapan Responden pada Pernyataan 10 .............. 67

Tabel 4.16: Tanggapan Responden pada Pernyataan 11 .............. 69

Tabel 4.17: Tanggapan Responden pada Pernyataan 12 .............. 70

Tabel 4.18: Tanggapan Responden pada Pernyataan 13 .............. 71

Page 13: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

xii

Tabel 4.19: Tanggapan Responden pada Pernyataan 14 ............. 72

Tabel 4.20: Tanggapan Responden pada Pernyataan 15 ............. 73

Tabel 4.21: Tanggapan Responden pada Pernyataan 16 ............. 74

Tabel 4.22: Tanggapan Responden pada Pernyataan 17 ............. 75

Tabel 4.23: Tanggapan Responden pada Pernyataan 18 ............. 76

Tabel 4.24: Tanggapan Responden pada Pernyataan 19 ............. 78

Tabel 4.25: Tanggapan Responden pada Pernyataan 20 ............. 79

Tabel 4.26: Uji Normalitas .......................................................... 80

Tabel 4.27: Uji Koefisien Korelasi .............................................. 81

Tabel 4.28: Model Regresi .......................................................... 83

Tabel 4.29: Uji Kebaikan Model ................................................. 84

Tabel 4.30: Uji Keberartian Model.............................................. 85

Tabel 4.31: Model Regresi Uji Wald........................................... 86

Tabel 4.32: Koefisien Determinasi .............................................. 87

Page 14: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet Indonesia ................................ 2

Gambar 1.2 Subscriber dan Video Milik Reza Oktovian ..................... 3

Gambar 2.1 Desain Penelitian ............................................................. 20

Gambar 3.1 Akun YouTube Reza Oktovian ....................................... 32

Gambar Diagram 4.1 Tanggapan Responden pada Pernyataan 1 ....... 57

Gambar Diagram 4.2 Tanggapan Responden pada Pernyataan 2 ....... 58

Gambar Diagram 4.3 Tanggapan Responden pada Pernyataan 3 ....... 59

Gambar Diagram 4.4 Tanggapan Responden pada Pernyataan 4 ....... 60

Gambar Diagram 4.5 Tanggapan Responden pada Pernyataan 5 ....... 61

Gambar Diagram 4.6 Tanggapan Responden pada Pernyataan 6 ....... 63

Gambar Diagram 4.7 Tanggapan Responden pada Pernyataan 7 ....... 64

Gambar Diagram 4.8 Tanggapan Responden pada Pernyataan 8 ....... 65

Gambar Diagram 4.9 Tanggapan Responden pada Pernyataan 9 ....... 67

Gambar Diagram 4.10 Tanggapan Responden pada Pernyataan 10 ... 68

Gambar Diagram 4.11 Tanggapan Responden pada Pernyataan 11 ... 69

Gambar Diagram 4.12 Tanggapan Responden pada Pernyataan 12 ... 70

Gambar Diagram 4.13 Tanggapan Responden pada Pernyataan 13 ... 71

Gambar Diagram 4.14 Tanggapan Responden pada Pernyataan 14 ... 72

Gambar Diagram 4.15 Tanggapan Responden pada Pernyataan 15 ... 74

Gambar Diagram 4.16 Tanggapan Responden pada Pernyataan 16 ... 75

Gambar Diagram 4.17 Tanggapan Responden pada Pernyataan 17 ... 76

Gambar Diagram 4.18 Tanggapan Responden pada Pernyataan 18 ... 77

Gambar Diagram 4.19 Tanggapan Responden pada Pernyataan 19 ... 78

Gambar Diagram 4.20 Tanggapan Responden Pada Pernyataan20 .... 79

Page 15: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang begitu pesat membantu

hingga memudahkan berbagai aspek kehidupan manusia

sehari-hari. Munculnya internet tidak lagi sekedar alat

mendapatkan informasi, tetapi juga sebagai sarana hiburan.

Internet juga turut memengaruhi perkembangan teknologi

komunikasi. Internet menawarkan kebebasan demokrasi

hampir tak terbatas untuk melacak informasi untuk

berhubungan dengan ribuan individu lain.1 Seorang individu

tidak lagi merasa terbatas dalam berkomunikasi dengan

individu lain.

Media sosial menjadi contoh dari majunya perkembangan

teknologi komunikasi. Saat ini media sosial terus berkembang

dan digemari hampir seluruh lapisan masyarakat. Media

sosial dapat diakses dimana dan kapan saja sehingga

keberadaannya telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari.

Salah satu media sosial yang memiliki pengguna terbanyak

adalah YouTube. Media sosial berbentuk audio-visual ini

memiliki pengguna sebanyak 14,5 juta pengguna per-tahun

2016.

1

David Holmes, Teori Komunikasi Media, Teknologi, Dan

Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012) 18

Page 16: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

2

Banyaknya jenis konten video yang ada dalam media

sosial ini menjadi salah satu alasan YouTube digemari. Tidak

hanya itu, pengguna bisa membuat akun di media sosial ini

secara gratis yang kemudian pemilik akun dapat mengunggah

video yang kemudian meraih pelanggan atau penayangan bisa

menghasilkan uang, dan karena hal tersebut banyak orang

menjadikannya sebagai profesi. Sehingga timbul sebutan

youtuber untuk mereka yang aktif membuat video untuk

ditonton di YouTube.

YouTube menyediakan berbagai macam jenis konten

hiburan yang diantaranya adalah fashion, gaya hidup, tutorial

dan juga vlog. Dalam sebuah jurnal yang dibuat oleh Eribka

Ruthellia David, Mariam Sondakh dan Stefi Harilama dalam

E-Journal “Acta Diurna” Vol.VI, vlog yang merupakan salah

Gambar 1.1

Jumlah Pengguna Internet Indonesia

Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/2634027/3-media-sosial-

favorit-pengguna-internet-indonesia

Page 17: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

3

satu dari banyaknkya konten yang ada di YouTube, berhasil

memengaruhi penontonnya sebanyak 37,21%. Konten yang

juga digemari pengguna YouTube adalah tutorial, yaitu

seseorang memberikan atau mengarahkan suatu cara dalam

melakukan suatu hal.

Tutorial style hijab di YouTube memengaruhi pemirsanya

dalam gaya berbusana mahasiswa dengan pengaruh sebesar

69,44% berdasarkan penelitian skripsi oleh Nia Ferda Sari,

dimana hasil yang ada terbilang besar. Dikatakan juga bahwa

YouTube bahkan menjadi salah satu tempat dimana

mahasiswa mencari informasi mengenai style hijab agar

mereka merasa tampil lebih trendy dan mengetahui fashion.

Akun YouTube yang memiliki konten berisikan tutorial

adalah Reza Oktovian. Adapun tutorial yang dia berikan

adalah mengenai gaming. Pemilik akun YouTube dengan

subscriber sebanyak 2,2 juta per bulan Juli 2018 ini telah

membuat video di YouTube sebanyak 437.

Gambar 1.2

Subscriber dan Video Milik Reza Oktovian

Sumber:https://www.youtube.com/results?search_query=reza+oktovian

Page 18: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

4

Game merupakan suatu hal yang menyenangkan.

Siapapun tentu menyukai hal tersebut. Dikutip dari laman

metrotvnews.com, sebuah survei yang dilakukan ESA

(Entertainment Software Association) pada tahun 2016

menyebutkan bahwa laki-laki mendominasi game sebanyak

59%, sedangkan perempuan mendapati sebanyak 41%.2 Usia

18 tahun kebawah mendapati peringkat ke dua sebesar 27%.

Begitu pula dengan Reza Oktovian yang karena hal

tersebutlah ia menjadi seseorang yang seperti sekarang. Reza

memulai ‘karir’nya di YouTube sejak tahun 2012, Reza

banyak membuat video gaming karena terinspirasi oleh

PewDiePie, sang raja YouTube.

Hingga saat ini, Reza Arap, sebutan lain untuknya, sudah

memiliki lebih dari 2,2 juta subscribers. Ia juga pernah dapat

penghargaan dalam ajang YouTube Reward Indonesia pada

2014 lalu. Reza membuat video pada saat ia bermain game

dengan ekspresinya yang nyentrik dan berbeda dari yang

lainnya. Sehingga ia menampilkan tampilan dengan ekspresi

dan kata-kata yang kasar, dan karena hal tersebut ia memiliki

ciri khas yang berbeda dengan youtuber game lainnya.

Beberapa video buatan Reza bahkan menembus angka jutaan

viewers dan ratusan likes dalam satu videonya. Akan tetapi

video buatannya juga sempat menjadi kontroversi karena

kata-kata yang dilontarkan tidak pantas diucapkan di

2

Rata-Rata Usia Gamer Adalah 35 Tahun, Bukan Anak-Anak,

https://www.google.co.id/amp/www.metrotvnews.com/amp/VNnxzQEk-rata-

rata-usia-gamer-adalah-35-tahun-bukan-anak-anak di akses di Jakarta 16

Maret 2018 pukul 13:55 WIB .

Page 19: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

5

YouTube yang notabene media sosial dan digunakan banyak

orang. Sedangkan dalam Firman Allah ta’ala:

وقولوا للناس حسنا

“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia” (al-

Baqoroh: 83)3

وقل لعبادي يقولوا التي هي أحسن

“Dan Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: “Hendaklah

mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar)”

(al-Isro: 53)4

وال تنهر هما وقل لهما قوال كريما

“Dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah

kepada mereka Perkataan yang mulia” (al-Isro: 23)5

Ketiga ayat di atas menunjukkan bahwa sebagai manusia,

hendaklah berbicara pada manusia yang lain dengan bahasa

yang baik serta nada bicara yang lembut. Dalam setiap aspek

kehidupan tentu diperlukan etika. Melalui etika, kehidupan

dapat teratur dan terarah. Seorang anak terutama, tidak boleh

berkata dengan perkataan yang buruk serta nada yang tinggi.

Hal tersebut dirasa tidak pantas dilakukan sesuai dengan

ajaran yang ada dalam Islam melalui ayat Al-Quran di atas

yang seharusnya mampu menjadi alasan untuk dilakukan.

Kata-kata yang diucapkan oleh seseorang, baik atau buruk,

3 Syaamil Al-Qur’an Edisi Khat Madinah, (Bandung: PT. Sygma

Examedia, 2009) 4 Syaamil Al-Qur’an Edisi Khat Madinah, (Bandung: PT. Sygma

Examedia, 2009) 5 Syaamil Al-Qur’an Edisi Khat Madinah, (Bandung: PT. Sygma

Examedia, 2009)

Page 20: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

6

dapat menggambarkan bagaimana akhlak atau perilaku yang

dimilikinya.

Sebuah petisi online telah dibuat oleh salah satu

masyarakat yang juga merasa geram dengan Reza Oktovian

yang membuat tutorial gaming dengan kata-kata kasar. Ia

juga menuliskan banyak pesan dalam petisinya yang dituju

kepada Reza. Menurutnya Reza harus meningkatkan kualitas

bahasanya. Bahasa mencerminkan kualitas hidup. Selama ini

Reza membuat video yang berisikan kata-kata berkualitas

rendah. Kata-kata tersebut seakan telah melekat pada diri

Reza dan menjadi branding-nya. Parahnya, para penggemar

Reza justru menganggap bahwa kata-kata tersebut sebagai

sesuatu yang keren dan patut untuk dicontoh.6

Petisi yang dibuat tersebut tidak sekedar asal ia buat dan

ajukan, dalam petisinya ia menceritakan bahwa ia turut

melihat secara nyata hasil yang ada. Banyak anak-anak yang

gemar bermain di warnet (warung internet) yang mengakses

situs YouTube. Anak-anak tersebut menonton video-video

yang ada di akun milik Reza. Anak-anak tersebut tidak

sekedar menonton, tetapi juga meniru apa yang dikatakan

Reza.

Menurut Blumer, ahli sosiologi, ditemukan bahwa media

memiliki dampak yang sangat kuat pada anak-anak. Anak-

anak meniru apa yang dilakonkan di film, untuk

6

Tingkatkan Kualitas Bahasa Anda, tersedia di

https://www.change.org/p/reza-oktovian-tingkatkan-kualitas-bahasa-anda

diakses pada 02 Januari 2019

Page 21: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

7

diterjemahkan ke dalam permainan mereka sehari-hari. Lebih

dari sekedar meniru-niru polisi dan penjahat, mereka juga

belajar banyak perilaku, cara berbicara, dan cara bergaul dari

film.7 Sigmun Freud berpendapat bahwa pengalaman pada

masa kecil akan menentukan pola perilaku pada masa dewasa.

Masa anak adalah masa yang menentukan tahap-tahap

perkembangan anak selanjutnya.8

Seorang anak sangat rentan meniru apa yang mereka lihat.

Daya ingat mereka masih begitu tinggi. Apa yang mereka

lihat menjadi hal atau bahkan pengetahuan baru menurut

mereka. Terlebih ketika seorang anak menontonnya berulang

kali yang tentunya mampu memberi dampak lebih lagi.

Dalam videonya, Reza mengulang satu kata kasar lebih dari

dua kali. Tentu hal tersebut menambah kemungkinan anak

mengingat dengan baik dan melakukan peniruan.

Penggunaan kata kasar dianggap memiliki perbedaan

yang tipis antara ketidak setujuan dan keraguan. Penggunaan

kata kasar sendiri juga dianggap relatif bagi sebagian orang.

Sebuah kata yang dianggap makian oleh seseorang, belum

tentu dianggap makian bagi sebagian yang lain. Sebagian

menganggap tidak mendidik dan merasa tersinggung,

sebagian lain menganggap hal tersebut hanya hiburan.9 Akan

7 Siti Mutmainah dkk, Materi Pokok Psikologi Komunikasi; 1-9;

SKOM4317 (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005) 9.4. 8 Wiwien Dinar Pratisti, Psikologi Anak Usia Dini (Bogor: Indeks,

2008) 7 9

Eribka Ruthellia David, Mariam Sondakh dan Stefi Harilama,

Pengaruh Konten Vlog Dalam Youtube Terhadap Pembentukan Sikap

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Page 22: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

8

tetapi seorang anak usia 10 sampai dengan 14 tahun dirasa

belum mampu memilih hal yang baik atau buruk, layak atau

tidak untuk ditiru. Disinilah peran orang yang jauh lebih

dewasa untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

meneliti pengaruh dari tayangan youtuber gaming terhadap

perilaku imitasi anak-anak dalam sehari-harinya. Untuk itu

peneliti memilih judul penelitian, “PENGARUH

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN GAMING

PADA AKUN YOUTUBE REZA OKTOVIAN

TERHADAP PERILAKU IMITASI BAHASA ANAK”.

B. Identifikasi Masalah

Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga

menyebabkan beberapa masalah di kalangan masyarakat.

Mudahnya mengaplikasikan gadget dan mengakses internet

menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam mengawasi

tumbuh kembang anak. Tayangan-tayangan yang berbagai

macam isinya tersedia di media sosial, yang juga begitu

mudah untuk diakses siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.

Tingkah laku, bahkan ekspresi dan kata-kata yang dilontarkan

oleh si pembuat video didengar dan terekam oleh anak-anak

yang menontonnya. Jika hal ini dilakukan secara berulang-

ulang kali mampu menaikkan kemungkinan anak meniru

banyak hal yang mereka lihat dari video tersebut. Sehingga

Universitas Sam Ratulangi, E-Jounal “Acta Diurna” Volume VI. No. 1.

Tahun 2017

Page 23: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

9

menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dan si anak untuk

memilah pesan yang disampaikan dengan atau tanpa tujuan

tertentu dari pembuat video.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis

membuat batasan masalah agar lebih merinci dan jelas,

yaitu:

a. Penelitian dilakukan pada anak laki-laki berusia 10-14

tahun di Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan

Cakung.

b. Peneliti membatasi penelitian dengan memilih akun

milik Reza Oktovian di YouTube pada konten gaming.

c. Peneliti meneliti pengaruh dari intensitas menonton

tayangan gaming pada akun Reza Oktovian di

YouTube terhadap perilaku imitasi bahasa yang

dilakukan anak setelah menonton tayangan tersebut.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini, yakni:

a. Apakah ada pengaruh pada intensitas menonton

tayangan gaming dalam akun YouTube Reza

Oktovian dengan perilaku imitasi bahasa anak laki-

laki usia 10-14 tahun di Kelurahan Cakung Timur Kec.

Cakung?

b. Seberapa besar pengaruh intensitas menonton

tayangan gaming pada akun YouTube Reza Oktovian

Page 24: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

10

dengan perilaku imitasi bahasa anak laki-laki usia 10-

14 tahun di Kelurahan Cakung Timur Kec. Cakung?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui tentang:

1. Pengaruh pada intensitas menonton tayangan gaming

dalam akun YouTube Reza Oktovian dengan perilaku

imitasi bahasa anak laki-laki usia 10-14 tahun di

Kelurahan Cakung Timur Kec. Cakung

2. Besaran pengaruh pada intensitas menonton tayangan

gaming dalam akun YouTube Reza Oktovian dengan

perilaku imitasi bahasa anak laki-laki usia 10-14 tahun di

Kelurahan Cakung Timur Kec. Cakung

3. Peran tayangan gaming pada akun YouTube Reza

Oktovian terhadap perilaku imitasi bahasa anak laki-laki

usia 10-14 tahun di Kelurahan Cakung Timur Kec.

Cakung

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara akademis

Dalam kajian keilmuan, media massa mampu

memberi efek yang nyata pada seseorang. Teori belajar

sosial menjadi alat dalam membuktikan bahwa seorang

anak sekalipun dapat terpengaruh oleh isi dari sebuah

media massa. Suguhan tayangan yang memiliki isi yang

baik dan mampu memberikan manfaat, seperti ajaran

bernilai islami misalnya. Sehingga diharapkan dapat

Page 25: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

11

memberi masukan bagi ilmu Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

2. Secara praktis

Semoga dapat membantu orangtua dan semua orang

untuk lebih memberi perhatian dan pengawasan yang baik

dalam menjaga dan memonitor perkembangan anak yang

saat ini begitu banyak hal yang mampu merusak moral

maupun mental anak-anak.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penelitian ini, peneliti melakukan

peninjuan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

penelitian ini. Hasil penelitian tersebut antara lain:

1. Skripsi yang dibuat oleh Nia Ferda Sari pada tahun 2017

yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri

Raden Intan Lampung, yang berjudul “Pengaruh Tutorial

Style Hijab Masa Kini Di Youtube Terhadap Kesadaran

Berbusana Muslimah (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan

Lampung)”. Penemuan di lapangan menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh negatif yang disebabkan tutorial style

hijab masa kini di youtube terhadap kesadaran berbusana

muslimah mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, dikarenakan kurangnya kesadaran

mahasiswi terhadap sytle yang mereka gunakan dengan

aturan ajaran agama Islam karena mahasiswi lebih

mementingkan fashion dan style, dan tidak melakukan

dari apa yang mereka ketahui. Adapun persamaan dengan

Page 26: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

12

penelitian ini adalah media sosial yang digunakan yaitu

YouTube, dimana YouTube menjadi sarana prantara

pesan kepada responden penelitian. Sedangkan yang

membedakan terhadap penelitian ini adalah subjek dan

objek penelitian, dimana anak laki-laki usia 10-14 tahun

di kelurahan Cakung Timur, kecamatan Cakung menjadi

subjek sekaligus responden penelitian dan yang diteliti

adalah perilaku imitasi bahasa anak tersebut.

2. Skripsi yang dibuat oleh Anisa Lestari pada tahun 2017

yang merupakan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang berjudul “Efek Tayangan Indo Beauty

Vlogger Di Situs Youtube Terhadap Perilaku Imitasi

Mahasiswi”. Penemuan di lapangan menunjukkan bahwa

efek koginitif, afektif, dan behavioral dapat memengaruhi

perilaku imitasi di kalangan mahasiswi. Sacara parsial,

efek kognitif, afektif, dan behavioral memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap perilaku imitasi mahasiswi.

Persamaan dari penelitian ini terlihat dengan jelas, yaitu

pengaruh atau efek dari sebuah tayangan di YouTube

terhadap perilaku imitasi. Adapun yang membedakan

dengan penelitian yang peneliti buat adalah perilaku

imitasi pada bahasa yang digunakan anak laki-laki yang

memang merupakan subjek penelitian.

3. E-Jounal “Acta Diurna” Volume VI. No. 1. Tahun 2017

yang dibuat oleh Eribka Ruthellia David, Mariam

Sondakh dan Stefi Harilama pada tahun 2017 “Pengaruh

Konten Vlog Dalam Youtube Terhadap Pembentukan

Page 27: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

13

Sikap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi”. Dalam

penelitian tersebut didapati hasil yang menunjukkan

bahwa ada pengaruh konten vlog terhadap pembentukkan

sikap mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Politik Universitas Sam Ratulangi. Nilai korelasi yang

didapat adalah kuat dan positif. Positif yang dimaksud

adalah terjadi hubungan searah antara konten vlog dan

sikap mahasiswa. Bila konten vlog sering ditonton maka

akan terjadi pembentukan sikap pada mahasiswa, yaitu

ingin mencoba hal-hal yang ada dalam vlog bahkan

memiliki keinginan untuk menjadi vlogger. Persamaan

yang sama dari dua kajian terdahulu sebelumnya dengan

penelitian ini adalah YouTube. Terlihat juga pada

perbedaan dengan penelitian ini adalah vlog sebagai

konten utama, sedangkan tutorial gaming adalah konten

yang dipilih peneliti dalam penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh pembahasan skripsi ini secara

sistematis, penulis membagi penulisannya ke dalam lima bab

yang terdiri atas sub-sub bab. Adapun sistematika

penulisannya adalah sebagai berikut10

:

10

SK Rektor No.507 Th.2017

Page 28: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

14

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, batasan dan rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan penjelasan mengenai teori yang digunakan serta

konsep-konsep dari penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam bab ini berisikan paradigma penelitian, pendekatan

penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, waktu dan

tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, metode

pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan

sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel

penelitian, uji instrumen dan metode analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

Temuan hasil dan analisis dari penelitian akan di jelaskan

dalam bab ini.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan simpulan dan saran setelah mendapat hasil

akhir dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Page 29: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Belajar Sosial

Teori ini merupakan perluasan dari teori belajar

perilaku yang tradisional (behavioralistik). Dikembangkan

oleh Albert Bandura pada tahun 1986. Teori ini menjelaskan

bahwa pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi,

melalui suatu proses observational learning (pembelajaran

hasil pengamatan).1

Pembentukkan perilaku masyarakat

diyakini adanya peran dari proses imitasi atau meniru.2

Bandura berpendapat bahwa proses yang didapati dari usaha

seseorang mengenali sesuatu melalui pengalamannya sendiri

yang menjadi perantara akan perubahan dari tingkah laku

dipengaruhi oleh pengalaman seseorang.

Bandura mengatakan bahwa proses kognitif yang

menjadi perantara akan perubahan dari tingkah laku

seseorang dipengaruhi pengalaman yang bertujuan untuk

menyelesaikan keterampilan atau tugas yang dimilikinya.3

Bandura juga mengemukakan bahwa media massa menjadi

perantara bersosial yang utama selain orang tua, keluarga,

guru, sekolah juga teman. Bandura membagi mejadi empat

proses tahapan, yaitu:

1

Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014) 64. 2

Wiwien Dinar Pratisti, Psikologi Anak Usia Dini (Bogor: PT.

Macanan Jaya Cemerlang, 2008) 38. 3 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2011) 190.

Page 30: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

16

1. Proses Perhatian (Attention)

Dalam tahap ini, seseorang memberi perhatian

terhadap tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya.

Seorang individu mengamati satu hal secara langsung

maupun tidak langsung. Hal tersebut dapat berupa

tindakan tertentu seperti sikap, nilai-nilai ataupun

pandangan hidup.

2. Proses Mengingat (Rettention)

Suatu kejadian atau peristiwa yang tersimpan dengan

baik menjadi ingatan di mana ingatan tersebut dapat

memengaruhi seseorang. Proses retensi sendiri merupakan

proses dimana informasi mengendap dalam ingatan

seseorang. Kemudian ingatan tersebut berusaha di

aplikasikan kedalam bentuk simbolik.4 Biasanya ingatan

ini diaplikasikan pada saat-saat tertentu saja ketika ia

membutuhkan atau menginginkannya.

3. Proses Reproduksi Motoris (Motoris Reproduction)

Dalam tahapan ini seseorang berusaha meniru dari

peristiwa yang tersimpan dalam ingatan mereka. Hasil

dari proses tersebut adalah muncul dalam bentuk perilaku.

Di sini kemampuan mengingat dan mewujudkan atas apa

yang ada di dalam ingatan mereka terlihat. Sejauh mana ia

berhasil meniru tingkah laku model yang ia lihat dan

amati sebelumnya.

4

Wiwien Dinar Pratisti, Psikologi Anak Usia Dini (Bogor: PT.

Macanan Jaya Cemerlang, 2008) 39.

Page 31: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

17

4. Proses Penguatan dan Motivasional

Perilaku yang ditiru akan dimunculkan kembali ketika

ia mendapat pujian atau penghargaan dari lingkungan

sosialnya.5 Ketika ia mempunyai motivasi yang tinggi

untuk menirunya, maka ia dapat meniru dengan baik.

Teori yang dihasilkan dari penelitian Albert Bandura

ini menjadi landasan yang tepat untuk mencari tau, di era

yang serba teknologi ini, khalayak di bawah umur yang juga

menjadi konsumen dari teknologi itu sendiri apakah jika

terterpa pesan media massa ia akan meniru terhadap apa yang

mereka lihat. Tanpa pandang usia, media massa menerpa

siapa pun dan dalam hal apapun dari berbagai macam segi

kehidupan.

Melalui teori ini anak usia 10-14 tahun nantinya dapat

menunjukkan apakah mereka mampu memproses apa yang

mereka lihat dari akun YouTube milik Reza Oktovian.

Mereka dapat merasa tontonan yang mereka tonton

merupakan sebuah pengalaman baru yang menarik atau

sebaliknya. Penelitian ini akan mengikuti empat proses yang

Albert Bandura sebutkan yaitu proses perhatian, proses

mengingat, proses reproduksi motoris dan proses motivasi.

Anak-anak akan mengamati model, dalam penelitian ini yang

menjadi model adalah akun YouTube milik Reza Oktovian,

juga mempelajari tingkah tersebut. Setelahnya anak akan

mengingat perilaku tersebut yang tersimpan dengan baik

5

Wiwien Dinar Pratisti, Psikologi Anak Usia Dini (Bogor: PT.

Macanan Jaya Cemerlang, 2008) 39

Page 32: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

18

dalam loker kognisi mereka, perilaku tersebut akan

dikeluarkan di satu saat yang mereka inginkan lalu diterapkan

dalam bentuk perilaku sesuai dengan apa yang dilakukan oleh

aktor dalam tayangan yang sebelumnya mereka tonton.

Dalam tahapan selanjutnya, dapat terlihat juga apakah

sang anak mampu meniru dengan baik atau sejauh mana

mereka mampu meniru persis seperti sang aktor perbuat.

Ketika sang anak merasa termotivasi atas perilaku tersebut,

mereka akan mengulangnya kembali. Akan tetapi, mereka

juga bisa memilih untuk meniru dari tayangan yang ada

dalam akun YouTube tersebut atau tidak.

B. Pengaruh Intensitas Menonton

Pengaruh adalah sesuatu yang memiliki pengaruh

terhadap benda atau orang lain baik disengaja atau tidak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh berarti

daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang atau benda yang

ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuataan

seseorang.6 Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk pengetahuan,

sikap dan perilaku.

Intensitas dapat dipahami sebagai sebuah tingkatan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia intensitas adalah

keadaan tingkat atau ukuran intens.7

Tingkatan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah ukuran seseorang dalam

6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka,2003) 849. 7 Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 2003) 383.

Page 33: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

19

menonton sebuah tayangan. Intensitas menonton tayangan

merupakan jumlah keseluruhan waktu yang digunakan oleh

khalayak dalam sebuah tayangan di media massa.8 Terdapat

dua hal mendasar dalam intensitas yaitu frekuensi dan durasi:

1. Frekuensi yaitu seberapa sering pengulangan yang

khalayak lakukan dalam menonton suatu tayangan

2. Durasi yaitu lama waktu yang dihabiskan dalam

menonton satu tayangan

Ukuran sebuah tingkatan di sini, di lihat melalui

seberapa sering anak-anak menonton video-video yang ada,

serta seberapa lama anak tersebut menghabiskan waktunya

untuk menonton video-video tersebut. Sehingga hal tersebut

merupakan bentuk perhatian dan ketertarikan yang dilakukan

anak dalam menggunakan media sosial dan isi daripada

tayangan yang mereka tonton berdasarkan jumlah intensitas

atau banyaknya waktu yang mereka habiskan.

C. Komunikasi Massa

Komunikasi merupakan sebuah kebutuhan yang

mendasar bagi manusia. Proses komunikasi sendiri menjadi

tempat penting terhadap pertukaran informasi. Definisi

komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner, yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media

massa dalam sejumlah banyak orang. Melalui definisi tersebut

8 Ary Setyawan, dkk, Pengaruh Terpaan Tayangan Televisi Terhadap

Sikap Pengguna Pesawat Terbang Di Bandara Juanda Surabaya, e-

Proceeding of Management: Vol.2, No.3 Desember 2015, Page 4417.

Page 34: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

20

terlihat bahwa komunikasi massa harus menggunakan sebuah

media massa.9

Komunikasi Massa menjadi salah satu jenis kekuatan

dari sekelompok masyarakat yang dapat mendorong proses

sosial pada suatu tujuan yang telah direncanakan. Donald K.

Robert mengungkapkan bahwa efek hanya terjadi pada

seseorang setelah ia diterpa pesan dari media massa. Dalam

proses komunikasi, pesan yang menimpa seseorang dapat

terjadi secara langsung maupun tidak langsung.10

McQuail (1996) dalam Alimuddin Unde menyebutkan

bahwa dalam fungsi dari media sendiri kebanyakan dalam

hal-hal bersifat positif. Namun nyatanya, dibalik semua itu

terdapat hal-hal yang bersifat negatif, yang terkadang sangat

sulit untuk dihindari. Karena hal tersebut, tak jarang informasi

yang disampaikan media justru berdampak pada efek yang

tidak diinginkan (disfungsi komunikasi), yang biasa disebut

sebagai fungsi tersembunyi.11

D. Media Sosial

Definisi dari media sosial sendiri terdiri dari berbagai

macam pendapat, di antaranya menurut Mandibergh media

sosial merupakan sarana yang menampung kerja sama antar

pengguna yang menghasilkan konten. Shirky (2008)

9

Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014) 3 10

Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014) 49-50 11

Andi Alimuddin Unde, Televisi & Masyarakat Pluralistik (Jakarta:

Prenada, 2014) 40

Page 35: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

21

menyebutkan media sosial dan perangkat lunak sosial

merupakan alat yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan pengguna dalam berbagi (to share), bekerja sama

(to co-operate) antar pengguna serta melakukan tindakan

secara bersamaan di luar organisasi.12

Jika diuraikan terdapat dua kata yang memiliki

berbeda, yaitu media dan sosial. Media sendiri dapat diartikan

sebagai alat dalam berkomunikasi, dan sosial berarti sesuatu

yang berkaitan dengan masyarakat. Sehingga ketika dua kata

tersebut disatukan, dan melihat pendapat para ahli mengenai

media sosial dapat dipahami bahwa media sosial merupakan

alat berkomunikasi dengan masyarakat lainnya melalui

perangkat lunak atau perangkat yang sudah terkoneksi dengan

internet.

Media sosial mempunyai ciri-ciri di antaranya13

:

1. Pesan yang disampaikan memungkinkan untuk diterima

oleh masyarakat luas.

2. Setiap orang dapat menyampaikan pesan tanpa

penyaringan satu pihak.

3. Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam

menyebarkan pesan.

4. Interaksi dapat berjalan apabila telah ditentukan oleh

penerima pesan.

12

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015) 11 13

Eribka Ruthellia David, dkk. Pengaruh Konten Vlog dalam

Youtube terhadap Pembentukan Sikap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi, e-journal “Acta Diurna”

Volume VI. No. 1. Tahun 2017

Page 36: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

22

Maraknya media sosial di era sekarang memunculkan

berbagai jenis fitur yang ada di dalamnya. Sebut saja

YouTube yang memiliki jutaan pengunjung setiap harinya.

YouTube merupakan sebuah situs web berbagi video yang

dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005.

Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton,

dan berbagi video. YouTube memungkinkan siapa pun

melalui koneksi internet yang ada dapat mengakses,

mengunggah dan menonton video dimana pun ia berada.

Banyaknya jenis topik yang tersedia di YouTube membuat

keberadaan berbagai video menjadi salah satu hal penting

dalam kultur berinternet. Di Indonesia, salah satu dari

banyaknya dampak sosial dari media sosial ini adalah

munculnya artis dadakan.14

Pengguna aktif YouTube yang membuat dan

mengunggah video disebut sebagai youtuber. Pengguna ini

membuat video dengan berbagai macam jenis konten. Pada

media sosial YouTube terdapat berbagai fitur yang menarik,

di antaranya ada subscribe, jumlah penonton video, like dan

dislike, kolom komentar, dan pilihan berbagi video ke media

sosial lain.

E. Video Game

Game atau dalam bahasa Indonesia berarti permainan

merupakan sebuah kegiatan atau aktivitas yang memiliki

14

Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak

Media Massa (Jakarta: Rajawali Pers, 2013) 84

Page 37: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

23

peran menghibur bagi yang melakukannya. Kegiatan ini

bersifat ringan dan bertujuan untuk memberi kesenangan.

Sebuah permainan, khususnya pada permainan tradisional,

biasanya dibutuhkan lebih dari dua orang untuk

memainkannya. Video game sendiri merupakan sebuah

permainan dimana pemain terlibat langsung lewat layar

sebagai perantaranya.15

Video game atau permainan yang

dimainkan biasanya bersifat daring dan melalui gawai atau

gadget.

Sifatnya yang menghibur membuat siapapun

menyukai keberadaan video game ini. Kemajuan dari

teknologi membuat perkembangan video game turut

berkembang. Sehingga memunculkan berbagai genre yang

membuat peminatnya semakin bertambah tiap waktunya.

F. Perilaku Imitasi

Khalayak sangat rentan akan terpaan media, tindakan-

tindakan yang dilakukan seseorang dalam tayangan di media

dapat dengan mudah diserap dan ditiru oleh penontonnya.

Pemirsa meniru adegan yang dilihat dan menganggap hal

tersebut hal yang biasa dan menganggap wajar apabila

dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat.16

Imitasi atau

tiruan yang diperkenalkan oleh Miller dan Dollard merupakan

cara terpenting dari proses belajar sosial (Social learning),

15

Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Masa Melek Media dan

Budaya (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2016) 356 16

Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak

Media Massa (Jakarta: Rajawali Pers, 2013) 177

Page 38: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

24

dimana seseorang mempelajari perannya dan peran orang lain

di dalam kehidupan bermasyarakat.

Meniru merupakan sebuah proses yang didapati

seseorang dari apa yang sebelumnya dialami, dengan

melakukan tindakan dari model dengan melibatkan indra

sebagai pengolah informasi yang berupa bahasa juga

perilaku.17

Perilaku imitasi dihasilkan ketika pelaku

mengalami sebuah proses yang cukup panjang, yang hal

tersebut biasanya berlandaskan pada sosok yang dikagumi.18

Indera penglihatan menjadi hal penting dalam proses

peniruan ini. Melalui indera penglihatan, seseorang menerima

rangsangan, yang kemudian diolah informasi atau rangsangan

tersebut dalam kognisi mereka sesuai dengan kemampuan

dalam memahami informasi yang didapatkan.

Media massa dapat menimbulkan perilaku imitasi. Isi

dari media massa yang mudah untuk dipahami menjadi salah

satu faktor yang mendukung munculnya perilaku imitasi atau

meniru. Individu cenderung berempati terhadap apa yang

mereka lihat dan amati. Sehingga dari hal tersebut, individu

rentan untuk meniru terhadap sesuatu terlebih ketika mereka

menaruh perhatian lebih kepada sesuatu itu.

Gabriel Tarde menyebutkan bahwa segala aspek

kehidupan sosial manusia didasari oleh berbagai faktor

17

Jalalludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja

Rosadakarya, 2008) 216

18

Yessi Paradina Sella, Analisa Perilaku Imitasi Dikalangan Remaja

Setelah Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Indosiar (Studi Kasus

Perumahan Pondok Karya Lestari Sei Kapih Samarinda), eJournal Ilmu

Komunikasi, Vol. 1 No. 3 Tahun 2013, 66-80

Page 39: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

25

imitasi. Imitasi dapat mendorong seseorang kepada hal yang

positif maupun negatif. Berikut syarat-syarat terjadinya

imitasi19

:

1. Terdapat minat, memiliki perhatian yang besar pada

sesuatu dan ingin menirunya.

2. Menganggap istimewa atau mengagumi sesuatu yang

ingin ditirunya.

3. Seseorang melakukan perilaku imitasi atau meniru karena

hal tersebut mendapat pengakuan atau pujian dari

lingkungannya.

G. Bahasa

Bahasa merupakan sebuah sistem, di mana manusia

dapat menyusun dan membentuk dari bagian yang tetap dan

dapat diatur.20

Bahasa dapat disepakati oleh kelompok

masyarakat untuk dijadikan satu sistem sebagai alat

komunikasi dan identitas atas keberadaan masyarakat itu

sendiri.21

Melalui bahasa, seseorang mampu berinteraksi

dengan baik terhadap individu yang lain. Seseorang

menggunakan bahasa juga sebagai penyampaian informasi.

Melalui bahasa juga seseorang dapat mengungkapkan

perasaan yang sedang dirasakan. Bahasa dapat

mengungkapkan kemarahannya, kesedihannya,

19

Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial (Malang: UMM

Press, 2012) 106 20

Abdul Chaer dan Leoni Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010) 11 21

Kushartanti, dkk, Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami

Linguistik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009) 3

Page 40: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

26

kekecewaannya, bahkan kebahagian seseorang. Ketika

seseorang marah, ia mengungkapkannya dengan mengumpat,

mengeluarkan kata-kata kasar disertai intonasi yang tinggi.

Ketika seseorang kecewa, ia menceritakan semua hal yang

membuatnya kecewa pada orang lain. Sehingga melalui

bahasa orang lain dapat mengetahui apa yang dirasa dan

diinginkan seseorang yang lainnya pula, atau dengan kata lain

mereka dapat saling memahami dengan bahasa yang mereka

pergunakan.

Bahasa dapat menunjukkan sebuah perbedaan, antara

satu penutur dengan penutur lainnya.22

Bahasa berkembang

setiap waktunya. Kemunculan kosa kata baru bukan menjadi

hal yang aneh bagi setiap kelompok masyarakat. Hal ini

dikarenakan muncul atau masuknya kebudayaan baru yang

sedikit-banyak merubah ataupun menambah hal baru bagi

budaya lainnya. Semakin majunya perkembangan teknologi

yang juga membawa budaya baru, memungkinkan

masyarakat satu turut menggunakan budaya masyarakat

lainnya. Hal ini termasuk pada penggunaan bahasa yang saat

ini beberapa kosa kata tak jarang juga menjadi bahasa sehari-

hari.

Penyerapan kosa kata dalam bahasa asing terjadi

secara audial, yaitu melalui pendengaran manusia itu sendiri.

Penyerapan kata-kata asing melalui audial telah berlangsung

dalam waktu yang lama. Hal ini bahkan menghasilkan kosa

22

Mahmudah dan A. Ghani, Disiplin Berbahasa Indonesia (Jakarta:

FITK Press, 2011) 3

Page 41: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

27

kata yang banyak jumlahnya, yang terkadang sudah tidak lagi

diketahui dari mana asal bahasa tersebut.23

Perkembangan

atas bahasa Indonesia sendiri terjadi karena berbagai macam

aspek, salah satunya muncul dari hasil sebuah penelitian

terhadap suatu objek. Melalui objek tersebutlah diciptakan

nama untuk menyebutnya, kemudian kata-kata tersebut sering

digunakan oleh penutur bahasa Indonesia entah secara

perorang, kelompok, komunitas, perusahaan, ataupun

profesi.24

H. Kerangka Pemikiran

Intensitas seseorang dalam menonton suatu tayangan

dapat berpengaruh kepada perilaku seseorang. Seseorang

mampu meniru dari apa yang mereka tonton sehari-hari,

termasuk bahasa atau kalimat-kalimat yang digunakan

seseorang yang berada dalam tayangan tersebut. Seseorang

yang terpapar media mampu mendapatkan efek dari isi pesan

media tersebut. Donald K. Robert mengungkapkan bahwa

efek hanya terjadi pada seseorang setelah ia diterpa pesan dari

media massa. Dalam proses komunikasi, pesan yang

menimpa seseorang dapat terjadi secara langsung maupun

tidak langsung.25

Efek dari media sendiri mampu menerpa

kepada kognitif yaitu bersifat informatif, afektif atau sesuatu

23

Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses)

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008) 239 24

Darsita Suparno, Morfologi Bahasa Indonesia (Tangerang: UIN

Press, 2015) 5 25

Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014) 49-50

Page 42: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

28

yang berkaitan dengan perasaan dan behavioral yaitu

mengacu pada sikap atau perilaku seseorang.

Sumber: Hasil Pengolahan Penelitian

Ketika seseorang dengan intensitas yang tinggi dalam

menonton sebuah tayangan maka kemungkinan ia

terpengaruh oleh isi tayangan tersebut semakin besar. Hal

tersebut disebabkan karena pesan yang disampaikan

dilakukan secara terus menerus dan mengendap dalam

ingatan.

I. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H0: (Tidak ada pengaruh dari intensitas menonton

terhadap perilaku imitasi bahasa anak laki-laki usia 10-14

tahun di kelurahan Cakung Timur)

H1: (Ada pengaruh dari intensitas menonton terhadap

perilaku imitasi bahasa anak laki-laki usia 10-14 tahun di

kelurahan Cakung Timur)

Intensitas

Menonton

Perilaku Imitasi

Bahasa

Gambar 2.1

Desain Penelitian

Page 43: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan cara pandang seseorang

mengenai sisi strategis yang menentukan nilai sebuah ilmu

pengetahuan itu sendiri.1

Penelitian ini menggunakan

pendekatan paradigma positivistik, yaitu menganggap suatu

realitas akan berlaku umum dan bersifat sama di semua

tempat. Setiap gejala sosial selalu merupakan akibat dari

gejala sosial yang lain.2 Menurut pendekatan ini, ilmu alam

dan ilmu sosial adalah sama, perbedaan di antara keduanya

hanya terletak pada objek kajiannya. Sosok manusia dalam

pendekatan ini diposisikan sama seperti benda-benda lain

yang ada di alam.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian

ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena

serta hubungan-hubungannya. Penelitian ini dilakukan dengan

mengumpulkan data berupa angka. Data tersebut kemudian

1 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,

Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:

Kencana Prenada media, 2010) 25 2 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan

Analisis Data Sekunder (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) 11

Page 44: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

30

diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi

ilmiah di balik angka-angka tersebut.3

C. Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini berjenis eksplanasi dengan metode survei.

Esplanasi sendiri merupakan penelitian yang mengkaji

keterkaitan sebab akibat antara 2 fenomena atau lebih,

menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat yang kemudian menjelaskan

hubungan atau pengaruh kedua variabel tersebut. Metode

penelitian survei merupakan penelitian dengan tidak

melakukan perubahan terhadap variabel.4

Metode survei

sendiri menggunakan kuesioner atau angket sebagai sumber

utama. Responden diminta untuk memberikan jawaban

singkat yang sudah tertulis di dalam kuesioner atau angket,

untuk kemudian jawaban dari seluruh responden diolah.

D. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik

orang, benda, ataupun lembaga (organisasi). Subjek

penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai

kesimpulan hasil penelitian. Di dalam subjek penelitian

3 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan

Analisis Data Sekunder (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) 20 4 Sofiyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011) 10

Page 45: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

31

inilah terdapat objek penelitian.5 Adapun yang menjadi

subjek penelitian ini adalah anak laki-laki usia 10-14

tahun di Kelurahan cakung Timur yang menonton video-

video mengenai game milik Reza Oktovian di YouTube.

Sumber:https://www.youtube.com/results?search_query=reza+oktovi

an

Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda,

orang, atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran

penelitian. Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian

ini adalah efek dari tayangan tersebut kepada penonton

dalam bentuk perilaku imitasi bahasa yang terjadi setelah

penonton melihat tayangan tersebut.

5 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka pelajar,

1998) 35

Gambar 3.1

Akun YouTube Reza Oktovian

Page 46: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

32

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang menjadi latar penelitian adalah daerah

Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta

Timur.

Waktu yang dibutuhkan dalam menyebarkan

kuesioner selama dua minggu pada responden yang telah

ditentukan.

E. Metode Pengumpulan Data

Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek

penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian.6

Data juga

merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga dapat

menghasilkan informasi atau keterangan yang menunjukkan

fakta dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik suatu

kesimpulan.7

Dalam penelitian terdapat dua jenis data, yaitu data primer

dan data sekunder. Data primer merupakan daya yang hanya

dapat diperoleh dari sumber asli atau sumber pertama.8

Adapun data primer yang dimaksud dalam penelitian ini

sumber diperolehnya data didapati dari kuesioner yang

diberikan kepada anak laki-laki usia 10-14 tahun yang

berdomisili di Kelurahan Cakung Timur dan telah memenuhi

kriteria yang dibutuhkan. Sedangkan data sekunder didapati

6 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,

Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:

Kencana Prenadamedia, 2010) 119 7 Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2017) 16 8

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif

(Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2006) 125

Page 47: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

33

dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini,

seperi buku-buku, situs di internet dan juga jurnal-jurnal

ilmiah yang ada.

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin

diteliti. Sementara sampel adalah bagian dari populasi yang

ingin di teliti.9 Pada penelitian ini yang menjadi populasi

adalah anak laki-laki usia 10-14 tahun yang bertempat tinggal

di Kelurahan Cakung Timur. Adapun populasi dari penelitian

ini diketahui berjumlah 2.572 anak perbulan Februari 2018.

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan rumus Solvin. Adapun rumus tersebut 10

:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁(𝑒)²

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah populasi

e = Perkiraan tingkat kesalahan

Berdasarkan rumus solvin di atas, maka diperoleh

jumlah sampel yang dapat mewakili populasi dengan

menggunakan standar deviasi sebesar 10% (biasa digunakan

dalam penelitian).

9 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012) 119 10

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011) 137-138

Page 48: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

34

𝑛 =2.572

1+2.572(10

100)²

𝑛 =2.572

1+2.572(0,1)²

𝑛 =2.572

1+2.572(0,01)

𝑛 =2.572

1+25,72

𝑛 =2.572

26,72

𝑛 = 96,25 = 96 anak

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan sampel, teknik yang digunakan

adalah purposive sampling, yaitu lebih mengutamakan tujuan

penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel

penelitian.11

Karakteristik untuk menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah:

1. Anak laki-laki berusia 10-14 tahun yang berdomisili di

daerah Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung,

Jakarta Timur.

2. Pernah melihat video yang dibuat oleh Reza Oktovian,

selaku youtuber game, di YouTube.

Alasan peneliti menggunakan purposive sampling

adalah karena tidak tersedianya daftar populasi dengan

kriteria yang peneliti butuhkan. Maka dari itu, untuk menjadi

sampel penelitian ini, peneliti akan mengajukan pertanyaan

pada awal pemberian kuesioner kepada responden apakah

11

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,

Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:

Kencana Prenadamedia, 2010) 115

Page 49: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

35

menonton tayangan dari akun milik Reza Oktovian di

YouTube atau tidak.

H. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua

atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri.12

Dalam

penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yang digunakan,

yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab atau

memengaruhi variabel lain.13

Dalam penelitian ini, yang

dimaksud variabel bebas adalah tayangan video mengenai

game yang dibuat oleh Reza Oktovian di akun YouTube

miliknya.

2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat dari variabel bebas.14

Adapun variabel

terikat dalam penelitian ini adalah perilaku imitasi bahasa

yang dilakukan anak laki-laki usia 10-14 tahun di

Kelurahan Cakung Timur.

I. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Definisi operasional merupakan bagian yang

mendefinisikan sebuah konsep atau variabel agar dapat diukur,

dengan cara melihat kepada dimensi (indikator) dari suatu

12

Consuelo G. Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia, 1993) 21 13

Sofiyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011) 18 14

Sofiyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011) 19

Page 50: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

36

konsep/variable.15

Dimensi (indikator) dapat berupa perilaku,

aspek, atau sifat/karakteristik. Definisi operasional bukan

sekedar definisi atau pengertian seperti teori di buku, tetapi

lebih menekankan pada hal-hal yang dapat dijadikan sebagai

ukuran dari variable yang ada.

1. Variabel X dalam penelitian ini adalah intensitas

menonton.

Intensitas menonton yaitu jumlah keseluruhan waktu

yang digunakan oleh khalayak dalam program acara di

media massa. Dalam intensitas terdapat frekuensi dan

durasi.

2. Variabel Y dalam penelitian ini adalah adalah perilaku

imitasi.

Imitasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri

berarti tiruan. Perilaku imitasi berarti melakukan sebuah

tiruan atau dengan kata lain meniru. Seseorang bisa saja

meniru sesuatu yang lain dari apa yang mereka lihat.

Meniru merupakan sebuah proses yang didapati seseorang

dari apa yang sebelumnya dialami, dengan melakukan

tindakan dari model dengan melibatkan indra sebagai

pengolah informasi yang berupa bahasa juga perilaku.

Seseorang akan mengamati subjek dengan detail melalui

proses perhatian, mengingat reproduksi dan proses

motivasional.

15

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi,

Dan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2014) 96

Page 51: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

37

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Dimensi Indikator Skala

(X)

Intensitas

menonton

1. Frekuensi

Pengulangan

Kuantitas

Likert

2. Durasi Lama waktu yang

dihabiskan untuk

menonton

Likert

(Y)

Perilaku

imitasi

1. Proses

Perhatian

(Attention).

Kejadian baru

ditemui

Kejadian yang

menarik

Likert

2. Proses

Mengingat

(Rettention)

Gambaran tentang

aplikasi game

Gambaran tentang

ekspresi ketika

memainkan game

Gambaran tentang

kata-kata yang

sering diucapkan

saat bermain game

Likert

3. Proses

Reproduksi

(Retoris

Reproduction

)

Perilaku

menggunakan

game

Perilaku

mengekspresikan

perasaan melalui

kata-kata

Likert

4. Proses

Motivasional

(Motivationa

l)

Nilai peneguhan/

Self Reinformation

(Rasa Puas Diri)

Likert

Sumber: Hasil Pengolahan Penelitian

Page 52: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

38

J. Uji Instrumen

Instrumen merupakan alat yang digunakan sebagai

pengumpul data dalam suatu penelitian. Alat tersebut dapat

berupa kuesioner.16

Adapun yang menjadi alat utama untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner.

1. Skala Likert

Adapun skala yang digunakan untuk mengukur

jawaban responden dalam penelitian ini adalah skala likert.

Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang

terhadap suatu objek atau fenomena.17

Setiap pilihan

jawaban memiliki bobot yang berbeda.18

Tabel 3.2

Skala Likert

Pilihan Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Sumber: Buku Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama

16

Sofiyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011) 50 17

Sofiyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian (Jakarta: PT.

RajaGrafindo, 2011) 138 18

Morissan, Metode Penelitian Survei (Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2014) 88

Page 53: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

39

2. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

mampu mengukur apa yang ingin diukur.19

Uji validitas

dimaksudkan untuk mengetahui bahwa instrumen yang

digunakan valid dan dapat dipercaya. Instrumen penelitian

dianggap valid jika rhitung > rtable dengan n = 30 dengan

taraf signifikan 5% yaitu 0,361 atau jika mempunyai nilai

rhitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3.20

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas variabel X (Intensitas Menonton)

Item

Pertanyaan

Pearson

Correlation (r

Hitung)

r Tabel

(Signifikansi

0,5)

Keputusan

Pertanyaan

1

0,742 0,361 Valid

Pertanyaan

2

0,762 0,361 Valid

Pertanyaan

3

0,836 0,361 Valid

Pertanyaan

4

0,585 0,361 Valid

Pertanyaan

5

0,622 0,361 Valid

Pertanyaan

6

0,647 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Adapun hasil pada r hitung pada variabel X (Intensitas

Menonton) lebih besar dari 0,361 yang merupakan syarat

minimal dari r tabel, sehingga seluruh pertanyaan

dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

19

Sofiyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011) 75 20

Muhammad Mulyadi, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

(Jakarta: Publica Instute, 2010) 109

Page 54: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

40

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Imitasi Bahasa)

Item

Pertanyaan

Pearson

Correlation (r

Hitung)

r Tabel

(Signifikansi

0,5)

Keputusan

Pertanyaan

1

0,437 0,361 Valid

Pertanyaan

2

0,654 0,361 Valid

Pertanyaan

3

0,437 0,361 Valid

Pertanyaan

4

0,508 0,361 Valid

Pertanyaan

5

0,614 0,361 Valid

Pertanyaan

6

0,519 0,361 Valid

Pertanyaan

7

0,484 0,361 Valid

Pertanyaan

8

0,592 0,361 Valid

Pertanyaan

9

0,653 0,361 Valid

Pertanyaan

10

0,474 0,361 Valid

Pertanyaan

11

0,620 0,361 Valid

Pertanyaan

12

0,626 0,361 Valid

Pertanyaan

13

0,405 0,361 Valid

Pertanyaan

14

0,497 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Hasil pada r hitung variabel Y (Perilaku Imitasi

Bahasa) lebih besar dari 0,361 yang merupakan syarat

minimal dari r tabel, sehingga seluruh pertanyaan

dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

Page 55: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

41

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

hasil pengukuran tetap konsisten, meski dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat pengukur yang sama.21

Salah

satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan

menggunakan metode alpa cronbach. Metode alpa

cronbach yang digunakan untuk menghitung realibilitas

suatu tes yang tidak mempunyai pilihan “benar” atau

“salah” maupun “ya” atau “tidak”, tetapi digunakan untuk

menghitung realibilitas suatu tes yang mengukur sikap

atau perilaku.22

Standar yang digunakan dalam menentukan

reliabilitas atau tidaknya suatu instrument penelitian

umumnya adalah perbandingan antara nilai r-hitung

dengan r-tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat

signifikasi 5% nilai r-hitung diwakili oleh nilai alpa,

apabila alpa hitung lebih besar dari pada r-tabel dan alpa

hitung bernilai positif, maka suatu instrumen dapat

disebut reliabel.23

21

Sofiyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011) 87 22

Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17 (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011) 56 23

Sarjono & Julianita, SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar Aplikasi

Untuk Riset (Jakarta: Salemba Empat, 2011) 35

Page 56: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

42

Tabel 3.5

Tingkat Reliabilitas

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,0-0,20 Kurang Reliabel

>0,20-0,40 Agak Reliabel

>0,40-0,60 Cukup Reliabel

>0,60-0,80 Reliabel

>0,80-1,00 Sangat Reliabel

Sumber: Buku Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama

K. Teknik Analisis Data

1. Distribusi Frekuensi

Data yang terkumpul dari lapangan tidak selalu sama

karenanya harus dianalisis melalui distribusi frekuensi.24

Distribusi frekuensi termasuk dari teknik statistik

deskriptif. Data dimasukan kedalam bentuk tabel yang

dibagi ke dalam beberapa frekuensi kelas. Frekuensi kelas

merupakan ringkasan data mentah yang diolah dan

didistribusikan ke dalam kelas atau kategori yang disebut

tabel frekuensi.

Adapun cara menyusun distribusi frekuensi sebagai

berikut:

a. Tentukan R = Data tertinggi – data terendah

b. Untuk menyajikan data dalam bentuk distribusi

frekuensi digunakan aturan sturges yang menetapkan

bahwa banyaknya kelas sebagai berikut:

(k) = 1 + 3,3 log n

24

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi,

Dan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2014) 187

Page 57: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

43

c. Panjang kelas (P) = R/k

P : panjang kelas

k : banyak kelas

R : skor maksimum – skor minimum

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui

apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.

Peneliti menggunakan SPSS versi 21 dalam menguji data

yang ada dengan perhitungan One Sample Kolmogorov

Smirnov Test dengan dasar pengambilan keputusan:

a. Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka

data dinyatakan berdistribusi normal.

b. Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka

data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

3. Uji Korelasi Spearman Rank

Uji korelasi ini digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan atau tidak antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Korelasi spearman rank digunakan dalam

penelitian ini karena data dalam penelitian ini berupa

ordinal. Korelasi spearman rank tidak memperhatikan

sifat hubungan linier antara kedua variabel yang dicari

korelasinya.25

Adapun rumus korelasi spearman rank:

𝑟𝑠(𝑟ℎ𝑜) = 1 −6 ∑ D2

𝑛(𝑛2 − 1)

Keterangan:

25

Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta:

Kencana, 2007) 144

Page 58: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

44

D: Selisih antara X dan Y

6: Angka konstan

Tabel 3.6

Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat rendah/lemah

0,20 – 0,39 Rendah/lemah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Tinggi/kuat

0,80 – 1,00 Sangat tinggi/kuat

Sumber: Buku Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama

Pengujian berdasarkan nilai signifikansi:

Jika probabilitas > 0,05 maka tidak signifikan

Jika probabilitas < 0,05 maka signifikan

4. Uji Hipotesis

Untuk menguji signifikan koefisien hubungan yang

ditemukan, maka perlu di uji signifikansi korelasi dengan

uji t, sebagai berikut:26

a) Menghitung thitung

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟√𝑛 − 2

√1 − (𝑟)2

Keterangan :

r = Nilai korelasi

26

Ir. Syofian Siregar, M. M., Statistik Parametrik untuk Penelitian

Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) 340

Page 59: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

45

n = Jumlah data (responden)

b) Menentukan nilai ttabel

Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel

distribusi t, dengan menentukan taraf signifikan

terlebih dahulu, misalnya α = 0,05. Kemudian

mencari ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2.

Kemudian penentuannya mengacu pada:

Jika, thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

yang berarti tidak signifikan.

Jika thitung ˃ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

yang berarti signifikan.

5. Regresi Logistik Ordinal

Regresi logistik ordinal merupakan bentuk perluasan

analisis regresi logistik biner. Regresi logistik ordinal

menjadi salah satu metode statistika yang

menggambarkan variabel respon dengan variabel

prediktor, dimana variabel respon memiliki skala

pengukuran bersifat tingkatan.27

a. Model Logit

Model yang dipake dalam regresi ordinal adalah

model logit. Model logit merupakan model logit

kumulatif yaitu terdapat sifat ordinal dari respon Y

yang dituangkan dalam peluang kumulatif sehingga

model logit kumulatif merupakan model yang

27

Destri Susilaningrum dan Citra Elok Megahardiyiani, Analisis

Regresi Logistik Ordinal Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Status Gizi Balita Nelayan Kecamatan Bulak Surabaya,

Pythagoras, Vol.5, No.2, Desember 2009: 22-44

Page 60: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

46

didapatkan dengan cara membandingkan peluang

kumulatif kurang dari atau sama dengan ketegori

respon ke-j pada p variabel prediktor yang dinyatakan

dalam vektor X, P(Y≤j|X) dengan peluang lebih besar

daripada kategori respon ke-j, P(Y>j|X) (Hosmer dan

Lemeshow, 2000). Peluang kumulatif, P(Y≤j|X)

didefinisikan sebagai berikut28

:

𝑃(𝑌 ≤ 𝐽|𝑋) = exp(𝛽0𝑗 + ∑ 𝛽𝑘 𝑥𝑘

𝑝𝑘=1

1 + exp(𝛽0𝑗 + ∑ 𝛽𝑘 𝑥𝑘𝑝𝑘=1

b. Pengujian Parameter

Model yang telah diperoleh perlu di uji

signifikansi para koefisien β terhadap variabel

respon.29

1) Metode Deviance

Deviance didasarkan pada kriteria rasio

likelihood untuk membandingkan model current

(model tanpa peubah penjelas) dengan model

penuh (model dengan peubah penjelas). Adapun

rumusan hipotesisnya sebagai berikut:

H0: Model logit layak untuk digunakan

H1: Model logit tidak layak digunakan

Statistik uji:

28 Sitti Imaslihkah, Madu Ratna, dan Vita Ratnasari, Analisis Regresi

Logistik Ordinal Terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Predikat

Kelulusan Mahasiswa S1 Di ITS Surabaya, JURNAL SAINS DAN SENI

POMITS, Vol.2, No.2, (2013) D-178 29

Sitti Imaslihkah, Madu Ratna, dan Vita Ratnasari, Ibid., D-178

Page 61: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

47

𝐷 = −2 ∑ [𝑦𝑖 𝐼𝑛 (𝜋��

𝑦𝑖 ) + (1 − 𝑦𝑖 )𝐼𝑛 (

1 − 𝜋��

1 − 𝑦𝑖 )]

𝑛

𝑖=1

Dengan

𝜋 =exp(𝑔(𝑥𝑖 ))

1 + exp(𝑔(𝑥𝑖 ))

𝑔(𝑥𝑖 ) = 𝛽0 + 𝛽1𝑥𝑖1 + ⋯ + 𝛽𝑝𝑥𝑖𝑝 , 𝑖 = 1,2, … , 𝑛

Statistik D akan mengikuti sebaran X2 dengan

derajat kebebasan n – p. Keputusan yang diambil

yaitu menolak H0 jika Dhitung > X2a(n-p).

2) Uji Statistik G

Uji keberartian model atau statistik uji-G

digunakan untuk menguji peranan variabel

penjelas di dalam model secara bersama-sama. Uji

ini membandingkan model lengkap (model dengan

variabel prediktor) terhadap model yang hanya

dengan konstanta (model tanpa variabel prediktor).

Rumusan hipotesis:

H0: β1 = β2 = ... = βp = 0

H1: sekurang-kurangnya terdapat satu βp ≠ 0, =

1,2, ... p

Besaran yang diperlukan: Hitung -2 In Likelihood

model A dan -2 In Likelihood model B

Statistik uji:

Page 62: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

48

𝐺 = −2𝐼𝑛 [likelihood (Model B)

likelihood (Model A)]

Taraf nyata α maka H0 ditolak jika G >

X2

(a,v) di mana v adalah banyaknya variabel

prediktor. Statistik uji G mengikuti distribusi

chi-square, sehingga untuk memperoleh

keputusan dilakukan perbandingan dengan nilai

X2tabel, dengan derajat bebas (db) = k-1, k

merupakan banyaknya variabel prediktor.30

3) Uji Wald

Menurut Kleinbaum dan Klein (2002) Uji

Wald dapat digunakan untuk menguji ketika hanya

ada satu parameter yang diuji. Statistik uji Wald

dihitung dengan membagi parameter yang ditaksir

oleh galat baku dari parameter yang ditaksir.

Rumusan hipotesis:

H0: βki = 0 (parameter dalam model, untuk

variabel prediktor ke-k dengan kategori ke-i

tidak berarti)

H0: βki ≠ 0 (parameter dalam model, untuk

variabel prediktor ke-k dengan kategori ke-i

tidak berarti)

Besaran yang diperlukan: Hitung ��ki dan SE (��ki)

30

Yumira Adriani Tampil, Hanny Komalig, dan Yohanis Langi,

Analisis Regresi Logistik Untuk Menentukan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa FMIPA

Universitas Sam Ratulangi Manado, jdC, Vol. 6, No. 2, September 2017

Page 63: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

49

Statistik uji:

𝑊 = (��𝑘𝑖

𝑆𝐸(��𝑘𝑖))

2

��ki = penaksir βki

𝑆𝐸(��𝑘𝑖) = penaksir galat baku βki

Pengambilan taraf nyata α maka H0 ditolak jika W

> X2

(a,1)

4) Uji Koefisien Determinasi McFadden, Cox and

Snell, dan Nagelkerke

Adapun perhitungan nilai koefisien

determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa

besar variabel bebas dapat menjelaskan nilai

variabel terikat.31

Suatu model dikatakan baik

apabila nilai koefisien Nagelkerke lebih dari 70%,

yang artinya bahwa variabel yang dibuat model

memengaruhi sebesar 70% variabel dependen.

Koefisien Nagelkerke didapat dari penyempurnaan

nilai koefisien determinasi Cox and Snell.

𝑅2𝑀𝐹 = 1 − [

likelihood (Model B)

likelihood (Model A)]

Keterangan 𝑅2𝑀𝐹 merupakan koefisien

determinasi Mc Fadden. Berikut rumus untuk

mencari koefisien determinasi Cox and Snell.

31

Mas’udi, Pengaruh Komitmen Dan Motivasi Berprestasi Terhadap

Kinerja Guru SMA Negeri 56 Jakarta, Jurnal MIX, Volume IV, No. 2, Juni

2014

Page 64: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

50

𝑅2𝑐𝑠 = 1 − 𝑒𝑥𝑝 [−

2

𝑛 [Likelihood (Model B) − Likelihood (Model A)]]

Keterangan 𝑅2𝑐𝑠 merupakan koefisien determinasi

Cox and Snell.

𝑅2𝑀𝐴𝑋 = 1 − 𝑒𝑥𝑝 [−

2

𝑛 [Likelihood (Model A)]]

𝑅2𝑁 = [

𝑅2cs

𝑅2𝑀𝐴𝑋

]

Keterangan 𝑅2𝑁 merupakan koefisien determinasi

Nagelkerke.

Page 65: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

A. Deskripsi Responden

Adapun total populasi penelitian ini berjumlah 2.572

anak pertanggal 28 Februari 2018, yang selanjutnya diambil

sampel melalui rumus slovin dan didapati sebanyak 96

responden. Penulis telah menyebarkan kuesioner kepada 96

anak laki-laki usia 10-14 tahun yang bertempat tinggal di

Kelurahan Cakung Timur yang merupakan responden dari

penelitian ini. Pada bagian pertama kuesioner terdapat

pertanyaan mengenai data diri responden. Pertanyaan tersebut

bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden dalam

penelitian ini. Berikut data responden berdasarkan umur yang

telah penulis kumpulkan:

Tabel 4.1

Data Responden

Umur Responden

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 10 14 14.6 14.6 14.6

11 22 22.9 22.9 37.5

12 22 22.9 22.9 60.4

13 23 24.0 24.0 84.4

14 15 15.6 15.6 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive

sampling dengan kriteria:

Page 66: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

52

1. Anak laki-laki usia 10-14 tahun yang tinggal di Kelurahan

Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur

2. Menonton video-video milik Reza Oktovian di YouTube.

Berdasarkan hasil jawaban responden sebanyak 96

hasil seperti yang terlihat pada tabel 4.1, maka responden

anak laki-laki usia 10 tahun sebanyak 14 anak, usia 11

sebanyak 22 anak, usia 12 sebanyak 22 anak, usia 13

sebanyak 23 anak, dan usia 14 sebanyak 15 anak. Banyaknya

jumlah yang tidak merata pada setiap tingkatan usianya

dikarenakan tidak tersedianya jumlah anak disetiap tingkatan

umur. Besaran jumlah anak yang didapati melihat dari

banyaknya hasil kuesioner yang ternyata banyak diisi oleh

anak usia 13 tahun, lalu diikuti usia 12 dan 11 sedangkan usia

10 dan 14 tahun peneliti mendapati jawaban dan jumlah

responden yang lebih sedikit dibanding usia lainnya.

B. Uji Validitas

Dalam uji instrument validitas dilakukan dengan

bantuan SPSS versi 24, yang bertujuan untuk mengetahui

setiap butir pernyataan yang diajukan kepada responden

dinyatakan valid atau tidak. Dalam penelitian ini, teknik yang

digunakan dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel

pada tingkat signifikansi sebesar 5% (α = 0,05) dengan

jumlah sampel responden sebanyak 30 anak. Adapun r-tabel

adalah 0,201 (lihat pada tabel distribusi r di halaman lampiran)

yang didapati dari jumlah sampel dikurangi 2 yang

merupakan jumlah variabel dalam penelitian ini. Jika r-hitung

Page 67: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

53

lebih besar dari r-tabel maka butir pernyataan tersebut

dinyatakan valid, begitupula sebaliknya.

Tabel 4.2

Uji Validitas variabel X (Intensitas Menonton)

Item

Pertanyaan

Pearson

Correlation

(r Hitung)

r Tabel

(Signifikansi

0,5)

Keputusan

Pertanyaan

1

0,400 0,201 Valid

Pertanyaan

2

0,813 0,201 Valid

Pertanyaan

3

0,598 0,201 Valid

Pertanyaan

4

0,726 0,201 Valid

Pertanyaan

5

0,625 0,201 Valid

Pertanyaan

6

0,649 0,201 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Dari hasil perhitungan SPSS versi 24, seluruh item

pertanyaan yang ada pada tabel 4.2 yang merupakan variabel

intensitas menonton tayangan gaming dinyatakan valid.

Tabel 4.3

Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Imitasi Bahasa)

Item

Pertanyaan

Pearson

Correlation

(r Hitung)

r Tabel

(Signifikansi

0,5)

Keputusan

Pertanyaan

1

0,484 0,201 Valid

Page 68: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

54

Pertanyaan

2

0,531 0,201 Valid

Pertanyaan

3

0,523 0,201 Valid

Pertanyaan

4

0,743 0,201 Valid

Pertanyaan

5

0,669 0,201 Valid

Pertanyaan

6

0,571 0,201 Valid

Pertanyaan

7

0,640 0,201 Valid

Pertanyaan

8

0,620 0,201 Valid

Pertanyaan

9

0,695 0,201 Valid

Pertanyaan

10

0,544 0,201 Valid

Pertanyaan

11

0,677 0,201 Valid

Pertanyaan

12

0,649 0,201 Valid

Pertanyaan

13

0,533 0,201 Valid

Pertanyaan

14

0,638 0,201 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Dari hasil perhitungan SPSS versi 24, seluruh item

pertanyaan yang ada pada tabel 4.3 yaitu variabel perilaku

imitasi dinyatakan valid.

Page 69: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

55

C. Uji Reliabilitas

Dalam uji instrumen reliabilitas dilakukan dengan

bantuan SPSS versi 24. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan metode Cronbach Alpha dengan tingkatan nilai

yang telah dijelaskan pada bab 3. Nilai dari koefisien

Cronbach Alpha disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.4

Uji Reliabilitas Variabel X (Intensitas Menonton)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.700 6

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Dalam tabel 4.4 di atas, nilai Cronbach Alpha sebesar

0,700 dalam variabel X yaitu intensitas menonton. Dilihat

dari kriteria Cronbach Alpha dalam tabel 3.3, maka

reliabilitas pada variabel X adalah reliabel, karena nilai

>0,60-0,80 menandakan data tersebut reliabel.

Tabel 4.5

Uji Reliabilitas Variabel Y (Perilaku Imitasi Bahasa)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.872 14

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Pada tabel 4.5, nilai Cronbach Alpha sebesar 0,872

dalam variabel Y yaitu perilaku imitasi bahasa. Dilihat dari

dari kriteria Cronbach Alpha nilai >0,80-1,00 adalah sangat

Page 70: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

56

reliabel, maka reliabilitas pada variabel Y adalah sangat

reliabel.

D. Hasil Analisis Data Penelitian

1. Hasil Tanggapan Responden

Dalam sub bab ini akan dijabarkan hasil analisis

mengenai intensitas menonton tayangan gaming dan

perilaku imitasi melalui hasil jawaban responden terhadap

setiap indikator dari kuesioner yang sudah diberikan.

a. Tanggapan Responden pada Pernyataan Intensitas

Menonton (Variabel X)

Tabel 4.6

Tanggapan Responden pada Pernyataan 1

Pernyataan 1

Saya menonton video Reza dalam seminggu sebanyak:

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1-2 kali 7 7.3 7.3 7.3

3-4 kali 27 28.1 28.1 35.4

5-6 kali 51 53.1 53.1 88.5

Lebih dari 7

kali

11 11.5 11.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 71: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

57

Gambar Diagram 4.1

Tanggapan Responden pada Pernyataan 1

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Dari data yang tersedia pada tabel 4.6, mayoritas

responden yaitu sebanyak 51 responden menonton 5

sampai 6 kali dalam rentan waktu satu minggu. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden sering

menonton video-video Reza yang ada di YouTube.

Dapat dikatakan bahwa 51 responden dari penelitian

ini memiliki perhatian yang cukup besar terhadap

video buatan Reza.

Tabel 4.7

Tanggapan Responden pada Pernyataan 2

Pernyataan 2

Saya menghabiskan waktu untuk menonton video Reza selama:

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang dari

10 menit

10 10.4 10.4 10.4

10-20 menit 28 29.2 29.2 39.6

20-30 menit 31 32.3 32.3 71.9

Lebih dari 30

menit

27 28.1 28.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 72: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

58

Gambar Diagram 4.2

Tanggapan Responden pada Pernyataan 2

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Data pada tabel 4.7 di atas menyebutkan bahwa 27

responden menghabiskan waktu lebih dari 30 menit

untuk menonton video milik Reza, dan sebanyak 31

responden menghabiskan 20 sampai 30 menit dalam

satu waktunya. Sehingga jika keduanya dijumlahkan

menjadi responden mayoritas yang menghabiskan

waktu yang banyak untuk menonton video-video yang

ada.

Tabel 4.8

Tanggapan Responden pada Pernyataan 3

Pernyataan 3

Dalam 1 video milik Reza Saya menontonnya lebih dari satu kali

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

4 4.2 4.2 4.2

Tidak Setuju 27 28.1 28.1 32.3

Setuju 35 36.5 36.5 68.8

Sangat Setuju 30 31.3 31.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 73: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

59

Gambar Diagram 4.3

Tanggapan Responden pada Pernyataan 3

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Melalui tabel 4.8 atas jawaban responden sebanyak

35 responden memilih setuju dan didukung 30

responden lain yang memilih sangat setuju atas

pernyataan mengulang satu video milik Reza, yang

menunjukkan bahwa mayoritas responden setidaknya

pernah menonton lebih dari sekali dalam satu video.

Kegiatan mengulang lebih dari satu kali pada satu

video bisa dikatakan suatu hal yang dilakukan agar si

penonton memahami dengan baik apa saja yang

disampaikan, dalam hal ini di `antaranya adalah

bagaimana cara memainkan game tersebut dan

bagaimana Reza memainkannya.

Tabel 4.9

Tanggapan Responden pada Pernyataan 4

Pernyataan 4

Saya hanya menonton tidak lebih dari 3 video

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

13 13.5 13.5 13.5

Page 74: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

60

Tidak Setuju 39 40.6 40.6 54.2

Setuju 39 40.6 40.6 94.8

Sangat

Setuju

5 5.2 5.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.4

Tanggapan Responden pada Pernyataan 4

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Sebanyak 39 responden memilih setuju yang juga

seimbang dengan 39 responden lain yang memilih

tidak setuju atas pernyataan ke empat dari variabel X

pada tabel 4.9. Adapun 15 responden lainnya memilih

sangat tidak setuju dan 5 responden lainnya memilih

sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

sebanyak 52 responden menjawab tidak setuju atas

pernyatan yang ada, yang artinya adalah mereka

menonton lebih dari 3 video milik Reza Oktovian di

YouTube. Total video milik Reza dalam akunnya

terdapat 437 video per tanggal 26 Juli 2018, tidak

semua video unggahannya bertema gaming akan tetapi

Page 75: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

61

sebagian besarnya adalah mengenai gaming. 3 video

sangatlah sedikit jika dibandingkan tersedia ratusan

video, dan sebagian besar responden menonton lebih

dari 3 video yang artinya mereka menonton cukup

banyak video buatan Reza.

Tabel 4.10

Tanggapan Responden pada Pernyataan 5

Pernyataan 5

Saya selalu menonton video terbaru dari akun YouTube Reza

Oktovian

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

23 24.0 24.0 24.0

Tidak Setuju 30 31.3 31.3 55.2

Setuju 24 25.0 25.0 80.2

Sangat Setuju 19 19.8 19.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.5

Tanggapan Responden pada Pernyataan 5

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Pernyataan kelima pada data di tabel 4.10

menunjukkan bahwa 30 responden tidak setuju,

Page 76: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

62

ditambah 23 responden lain yang memilih sangat tidak

setuju, yang menjadi mayoritas responden menjawab

tidak selalu menonton video terbaru milik Reza.

Sebagian responden mungkin sudah mengetahui akun

YouTube sejak lama dan sebagian lainnya baru

mengetahuinya belum lama. Sebagian responden yang

setuju pernyataan ini dapat dikatakan memiliki

perhatian yang besar akan channel YouTube milik

Reza Oktovian ini karena mereka selalu menonton

video terbaru yang artinya juga mengikuti akun

Youtube milik Reza.

Tabel 4.11

Tanggapan Responden pada Pernyataan 6

Pernyataan 6

Saya hanya menonton setengah video Reza

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

2 2.1 2.1 2.1

Tidak Setuju 29 30.2 30.2 32.3

Setuju 57 59.4 59.4 91.7

Sangat Setuju 8 8.3 8.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 77: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

63

Gambar Diagram 4.6

Tanggapan Responden pada Pernyataan 6

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Tabel 4.11 di atas menyebutkan bahwa sebanyak

57 responden menjawa setuju, ditambah 8 responden

lain yang menjawab sangat setuju atas pernyataan

menonton setengah video dari satu video milik Reza.

29 responden dan 2 lainnya memilih tidak setuju dan

sangat tidak setuju dari pernyataan keenam.

Responden yang setuju pada pernyataan ini berarti

tidak memiliki perhatian besar pada isi dari video

buatan Reza, karena mereka tidak menonton sampai

akhir dalam satu video. Ketika responden tertarik atau

merasa perlu pada isi video milik Reza, maka

responden tersebut tentunya akan menghabiskan satu

video yang ada.

Page 78: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

64

b. Tanggapan Responden pada Pernyataan Perilaku

Imitasi Bahasa (Variabel Y)

Tabel 4.12

Tanggapan Responden pada Pernyataan 7

Pernyataan 7

Video yang dibuat Reza sangat menarik bagi saya

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

5 5.2 5.2 5.2

Tidak Setuju 22 22.9 22.9 28.1

Setuju 33 34.4 34.4 62.5

Sangat Setuju 36 37.5 37.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.7

Tanggapan Responden pada Pernyataan 7

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Data pada tabel 4.12 menyebutkan sebanyak 36

responden menjawab sangat setuju, disusul 33

responden lain yang memilih setuju atas pernyataan

ketiga dari variabel Y (perilaku imitasi) ini. Menurut

mayoritas responden tersebut video buatan Reza

menarik. Dan 22 dan 4 responden lain menjawab tidak

Page 79: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

65

setuju dan sangat tidak setuju akan pernyataan

tersebut. Hal tersebut berarti kebanyakan responden

merasa tertarik dengan apa yang dilakukan dan

diucapkan Reza dalam video miliknya.

Tabel 4.13

Tanggapan Responden pada Pernyataan 8

Pernyataan 8

Saya mengingat bagaimana Reza Oktovian memainkan game

yang ada di videonya

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

9 9.4 9.4 9.4

Tidak Setuju 36 37.5 37.5 46.9

Setuju 29 30.2 30.2 77.1

Sangat Setuju 22 22.9 22.9 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.8

Tanggapan Responden pada Pernyataan 8

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Sebanyak 36 responden menjawab tidak setuju atas

pernyataan “saya mengingat bagaimana Reza

Oktovian memainkan game yang ada di videonya”,

begitu juga dengan 9 responden yang menjawab

Page 80: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

66

sangat tidak setuju. Sedangkan 29 dan 22 responden

lainnya menjawab setuju dan sangat setuju akan

pernyataan tersebut. Sehingga jika ditotalkan untuk

menjadi dua jawaban singkat antara ya adalah 51

responden untuk jawaban ya atau setuju, dan 45

responden untuk tidak atas jawaban pernyataan

tersebut. Sebanyak 51 responden masih mengingat apa

saja yang dilakukan dan diucapkan Reza, yang hal

tersebut berarti cukup unik dan menarik perhatian

penonton sehingga mereka mengingatnya usai

menonton.

Tabel 4.14

Tanggapan Responden pada Pernyataan 9

Pernyataan 9

Saya meniru semirip mungkin gaya bermain game Reza

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

22 22.9 22.9 22.9

Tidak Setuju 48 50.0 50.0 72.9

Setuju 15 15.6 15.6 88.5

Sangat Setuju 11 11.5 11.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 81: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

67

Gambar Diagram 4.9

Tanggapan Responden pada Pernyataan 9

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Tabel 4.13 menunjukkan data sebanyak 15

responden menjawab setuju, 11 responden menjawab

sangat setuju, 22 responden menjawab sangat tidak

setuju, dan 48 responden menjawab tidak setuju atas

pernyataan kemungkinan mereka meniru gaya

bermain game Reza. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden merasa tidak meniru gaya

bermain Reza dan tidak terpengaruh untuk memainkan

game dengan cara yang sama, dan mereka memilih

memainkan game dengan cara mereka sendiri-sendiri.

Tabel 4.15

Tanggapan Responden pada Pernyataan 10

Pernyataan 10

Saya memperhatikan setiap kata yang baru bagi saya

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

13 13.5 13.5 13.5

Tidak Setuju 26 27.1 27.1 40.6

Setuju 39 40.6 40.6 81.3

Sangat Setuju 18 18.8 18.8 100.0

Page 82: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

68

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.10

Tanggapan Responden pada Pernyataan 10

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Sebanyak 39 responden menjawab setuju pada

pernyataan mengenai sikap lebih terhadap kata-kata

yang baru didengar dari video milik Reza. 18

responden menjawab sangat setuju, 26 responden

menjawab tidak setuju, dan 13 lainnya menjawab

sangat tidak setuju. Sehingga total responden yang

memerhatikan setiap kata baru bagi mereka sebanyak

57 responden karena menarik perhatian mereka,

sedangkan sisanya tidak begitu memerhatikan kosa

kata yang baru ditemui karena mungkin saja ada

faktor lain.

Page 83: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

69

Tabel 4.16

Tanggapan Responden pada Pernyataan 11

Pernyataan 11

Saat kesal ketika bermain game, saya mengeluarkan kata-kata

seperti yang diucapkan Reza

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

22 22.9 22.9 22.9

Tidak Setuju 31 32.3 32.3 55.2

Setuju 25 26.0 26.0 81.3

Sangat Setuju 18 18.8 18.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.11

Tanggapan Responden pada Pernyataan 11

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Dilihat dari data pada tabel 4.16, sebanyak 31

responden menjawab tidak setuju dan 22 responden

menjawab sangat tidak setuju pada pernyataan “Saat

kesal ketika bermain game, Saya mengeluarkan kata-

kata seperti yang diucapkan Reza”. Sedangkan 25

responden dan 18 responden lainnya memilih setuju

dan sangat setuju pada pernyataan tersebut. Dilihat

dari banyaknya 53 responden tidak melakukan hal

Page 84: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

70

yang sama seperti yang Reza lakukan di videonya, dan

43 responden lainnya melakukan hal yang sama

seperti Reza. Sebagian dari responden merasa tertarik

untuk meniru kata-kata yang diucapkan Reza, dan

sebagian lainnya tidak.

Tabel 4.17

Tanggapan Responden pada Pernyataan 12

Pernyataan 12

Saya mengingat bagaimana ekspresi Reza ketika bermain game

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

5 5.2 5.2 5.2

Tidak Setuju 24 25.0 25.0 30.2

Setuju 44 45.8 45.8 76.0

Sangat Setuju 23 24.0 24.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.12

Tanggapan Responden pada Pernyataan 12

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Sebanyak 44 responden menjawab setuju, 23

responden sangat setuju, 24 responden tidak setuju

dan 5 responden sangat tidak setuju pada pernyataan

Page 85: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

71

kedelapan di atas. Total jawaban responden yang

mengingat bagaimana ekspresi Reza ketika ia bermain

game berjumlah 67 responden, dan yang menjawab

tidak mengingat sebanyak 29 responden. Artinya

mayoritas responden mengingat daripada gambaran

ekspresi Reza saat memainkan game. Ketika

seseorang merasa suatu hal menarik, maka mereka

akan mengingatnya meski hal tersebut sudah berlalu.

Tabel 4.18

Tanggapan Responden pada Pernyataan 13

Pernyataan 13

Saya memperhatikan setiap tingkah laku Reza ketika bermain game

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

12 12.5 12.5 12.5

Tidak Setuju 23 24.0 24.0 36.5

Setuju 42 43.8 43.8 80.2

Sangat Setuju 19 19.8 19.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.13

Tanggapan Responden pada Pernyataan 13

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 86: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

72

Sebanyak 42 responden menjawab setuju, dan

diikuti 19 responden dengan pilihan sangat setuju

pada pernyataan yang ada. Dari total 2 pilihan

jawaban responden itu sudah mampu menjadi jawaban

mayoritas pada pernyataan kesebelas ini. Mayoritas

dari responden memerhatikan setiap tingkah laku Reza

saat ia bermain game karena mereka merasa tertarik

dengan apa yang reza lakukan.

Tabel 4.19

Tanggapan Responden pada Pernyataan 14

Pernyataan 14

Saya menggunakan kata-kata dalam mengeluarkan perasaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

14 14.6 14.6 14.6

Tidak Setuju 22 22.9 22.9 37.5

Setuju 33 34.4 34.4 71.9

Sangat Setuju 27 28.1 28.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.14

Tanggapan Responden pada Pernyataan 14

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 87: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

73

Sebanyak 33 responden memilih setuju atas

pernyataan “Saya menggunakan kata-kata dalam

mengeluarkan perasaan”. 27 responden menjawab

sangat setuju, 22 dan 14 responden lainnya menjawab

tidak dan sangat tidak setuju. Melalui jawaban di atas

sebanyak 60 responden menggambarkan perasaan

mereka melalui kata-kata. Mayoritas responden ketika

mereka kesal, marah, senang, mereka mengungkapkan

perasaan tersebut melalui bentuk verbal atau kata-kata

sesuka hati mereka.

Tabel 4.20

Tanggapan Responden pada Pernyataan 15 Pernyataan 15

Saya merasa puas ketika saya menggunakan kata-kata kasar

tersebut saat kesal

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

27 28.1 28.1 28.1

Tidak Setuju 30 31.3 31.3 59.4

Setuju 25 26.0 26.0 85.4

Sangat Setuju 14 14.6 14.6 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 88: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

74

Gambar Diagram 4.15

Tanggapan Responden pada Pernyataan 15

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Dari tabel 4.20, sebanyak 30 dan 27 responden

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju pada

pernyataan keempat belas, menjadi jawaban mayoritas

dari pernyataan ini. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden tidak merasa puas hanya dengan

menggunakan kata kasar ketika mengeluarkan

kekesalan mereka.

Tabel 4.21

Tanggapan Responden pada Pernyataan 16

Pernyataan 16

Ketika saya meniru gaya bermain game Reza, saya merasa puas

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

6 6.3 6.3 6.3

Tidak Setuju 33 34.4 34.4 40.6

Setuju 34 35.4 35.4 76.0

Sangat Setuju 23 24.0 24.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Page 89: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

75

Gambar Diagram 4.16

Tanggapan Responden pada Pernyataan 16

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Sebanyak 67 responden memilih setuju terhadap

pernyataan “Ketika saya meniru gaya bermain game

Reza, saya merasa puas”. 39 responden lainnya

memilih tidak setuju atau merasa tidak puas ketika

mereka meniru gaya bermain Reza. Seseorang akan

merasa puas ketika mereka mencapai sesuatu yang

bagi mereka sesuatu tersebut merupakan hal yang

patut untuk diperjuangkan. Dengan berhasil meniru

gaya bermain Reza, sebagian dari responden merasa

puas atas pencapaian tersebut.

Tabel 4.22

Tanggapan Responden pada Pernyataan 17

Pernyataan 17

Saya merasa senang bermain game sambil mengucapkan kata-

kata kasar

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

26 27.1 27.1 27.1

Tidak Setuju 37 38.5 38.5 65.6

Setuju 24 25.0 25.0 90.6

Sangat Setuju 9 9.4 9.4 100.0

Page 90: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

76

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.17

Tanggapan Responden pada Pernyataan 17

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Sebanyak 63 responden memilih tidak setuju dan

sangat tidak setuju pada pernyataan yang

menyebutkan bahwa mereka merasa senang

mengucapkan kata-kata kasar saat mereka bermain

game. 33 responden lainnya merasa sebaliknya. Tidak

banyak responden yang menyukai pengucapan kata

kasar saat bermain game. Penggunaan kata kasar bisa

saja dirasa aneh bagi sebagian besar responden

sehingga mayoritas mereka tidak menyukainya.

Tabel 4.23

Tanggapan Responden pada Pernyataan 18

Pernyataan 18

Saya sering menggunakan kata-kata kasar seperti anjing, what the

hell, fuck, mampus, tai dalam sehari-hari

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

21 21.9 21.9 21.9

Page 91: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

77

Tidak Setuju 18 18.8 18.8 40.6

Setuju 34 35.4 35.4 76.0

Sangat Setuju 23 24.0 24.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.18

Tanggapan Responden pada Pernyataan 18

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Tabel 4.23 menyebutkan data sebanyak 57

responden setuju pada pernyataan mengenai seringnya

mereka menggunakan kata-kata kasar dalam sehari-

hari. 39 responden lainnya merasa tidak sering

menggunakan kata kasar dalam sehari-hari. Sebagian

besar mungkin menggunakan kata kasar tanpa kontrol

dari satu pihak, sedangkan sebagian lainnya tidak

sering menggunakan karena adanya pembatasan,

penanaman, atau juga pengajaran yang

memungkinkan responden tidak sering berkata kasar

dalam sehari-hari.

Page 92: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

78

Tabel 4.24

Tanggapan Responden pada Pernyataan 19

Pernyataan 19

Ketika saya menyebutkan kata-kata kasar pada teman saya, saya

merasa hebat

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

27 28.1 28.1 28.1

Tidak Setuju 43 44.8 44.8 72.9

Setuju 20 20.8 20.8 93.8

Sangat Setuju 6 6.3 6.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.19

Tanggapan Responden pada Pernyataan 19

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Data yang ada pada tabel di atas menunjukkan

bahwa sebanyak 26 responden setuju pada pernyataan

yang menyatakan bahwa mereka merasa hebat ketika

mereka menyebutkan kata kasar pada teman

sebayanya. Sebaliknya, mayoritas responden sebanyak

70 responden tidak merasa hebat ketika menyebut kata

kasar pada temannya.

Page 93: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

79

Tabel 4.25

Tanggapan Responden pada Pernyataan 20

Pernyataan 20

Saya mengingat kata kasar atau makian Reza Oktovian dalam

videonya

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Tidak

Setuju

14 14.6 14.6 14.6

Tidak Setuju 26 27.1 27.1 41.7

Setuju 36 37.5 37.5 79.2

Sangat Setuju 20 20.8 20.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Gambar Diagram 4.20

Tanggapan Responden Pada Pernyataan 20

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Sebanyak 56 responden menjawab setuju pada

pernyataan kedua puluh. 40 responden lainnya

memilih tidak setuju. Dapat disimpulkan dari jawaban

responden di atas bahwa mayoritas responden

mengingat kata kasar atau makian Reza dalam

videonya karena merasa tertarik atau hal baru bagi

mereka.

Page 94: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

80

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan One Sample

Kolmogorov Smirnov Test dengan dasar pengambilan

keputusan:

a. Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka

data dinyatakan berdistribusi normal.

b. Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka

data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

Berikut hasil pengujian normalitas data melalui SPSS

versi 21:

Tabel 4.26

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Intensitas

Menonton

Perilaku

Imitasi Bahasa

N 96 96

Normal Parametersa,b

Mean 15.94 36.25

Std. Deviation 3.273 6.276

Most Extreme

Differences

Absolute .070 .089

Positive .065 .069

Negative -.070 -.089

Test Statistic .070 .089

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

.058c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Dari data hasil uji di atas, nilai sign pada variabel

intensitas menonton sebesar 0,200 dan pada variabel

perilaku imitasi bahasa sebesar 0,058. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel intensitas menonton dan

Page 95: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

81

variabel perilaku imitasi berdistribusi normal karena

berada di atas nilai minimal yaitu 0,05.

3. Uji Koefisien Korelasi Rank Spearman

Pengujian koefisien korelasi rank spearman dilakukan

melalui SPSS versi 24, berikut hasil dari uji korelasi rank

spearman:

Tabel 4.27

Uji Koefisien Korelasi

Correlations

INTENSITAS

MENONTON

PERILAKU

IMITASI

BAHASA

Spearman's

rho

INTENSITAS

MENONTON

Correlation

Coefficient

1.000 .396**

Sig. (2-tailed) . .000

N 96 96

PERILAKU

IMITASI

BAHASA

Correlation

Coefficient

.396**

1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Berdasarkan hasil pada tabel 4.27 didapati bahwa

angka koefisien korelasi dari rank spearman sebesar 0,396,

yang artinya tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara

variabel intensitas menonton dengan perilaku imitasi

bahasa anak itu rendah. Hal ini menunjukkan bahwa

banyaknya pengulangan yang anak-anak lakukan dengan

menonton video-video milik Reza Oktovian di YouTube

dalam perilaku imitasi bahasa anak tidaklah besar, yang

Page 96: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

82

juga menunjukkan bahwa ada faktor lain yang lebih besar

perannya dalam memengaruhi perilaku imitasi bahasa

anak laki-laki usia 10 sampai 14 tahun di Kelurahan

Cakung Timur. Adapun nilai dari signifikansi hubungan

kedua variabel, nilainya sebesar 0,000 lebih kecil dari

0,05, hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan

signifikansi antara kedua variabel.

4. Uji Hipotesis

Dalam menguji hipotesis digunakan uji signifikan

koefisien hubungan yang ditemukan melalui uji t.

Penentuan uji signifikan ini mengacu pada:

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Perhitungannya sebagai berikut:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟√𝑛 − 2

√1 − (𝑟)2

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,396√96 − 2

√1 − (0,396)2

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,80

0,864

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4,39

Page 97: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

83

Dari hasil diatas, di dapati nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 4,39.

Nilai tersebut kemudian disandingkan dengan nilai ttabel

dengan derajat kesalahan 0,05 dan derajat keabsahan (96-

2=94), maka diperoleh nilai ttabel sebesar 1,66 (lihat pada t

tabel di halaman lampiran). Oleh karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih

besar dari ttabel, maka H1diterima dan H0 ditolak.

5. Analisis Regresi Logistik Ordinal

a. Model Regresi

Berikut merupakan hasil pendugaan model regresi

logistik ordinal intesitas menonton tayangan gaming

terhadap perilaku imitasi bahasa anak laki-laki usia

10-14 tahun di Kelurahan Cakung Timur

menggunakan SPSS versi 24.

Tabel 4.28

Model Regresi

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Parameter Estimates

Estim

ate

Std.

Error Wald Df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Thr

esh

old

[Perilaku_I

mitasi = 1]

.871 .665 1.714 1 .190 -.433 2.175

[Perilaku_I

mitasi = 2]

3.435 .765 20.168 1 .000 1.936 4.934

Loc

atio

n

Intensitas_

Menonton

1.116 .312 12.795 1 .000 .504 1.727

Link function: Logit.

Page 98: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

84

Dari output di atas, dihasilkan persamaan regresi

logistik sebagai berikut:

Logit (Perilaku Imitasi 1) = 0,871 + 1,116

Logit (Perilaku Imitasi 2) = 3,435 + 1,116

Dilihat pada tabel 4.28 di atas, variabel konstanta

bisa dilihat pada kolom Estimate dan pada baris

Threshold dengan nilai masing-masing sebesar 0,871

dan 3,435. Sedangkan nilai variabel prediktor dapat

dilihat pada kolom Estimate dan pada baris Location

dengan nilai sebesar 1,116.

b. Pengujian Parameter

1) Uji Kebaikan Model (Goodness of Fit)

Uji kebaikan model (goodness of fit) dilakukan

untuk melihat apakah model regresi logistik ordinal

yang didapat layak untuk digunakan. Berikut

merupakan hasil uji kebaikan model menggunakan uji

metode Deviance:

Tabel 4.29

Uji Kebaikan Model

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Goodness-of-Fit

Chi-Square Df Sig.

Pearson .758 3 .859

Deviance .727 3 .867

Link function: Logit.

Page 99: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

85

Hipotesis yang diuji adalah H0: model logit layak

untuk digunakan dan H1: model logit tidak layak

digunakan. Diketahui nilai Chi-Square metode

Deviance sebesar 0,727 dengan derajat bebas sebesar

3. Kriteria pengujiannya adalah tolak H0 jika nilai

signifikansinya kurang dari 0,05 (α = 0,05). Adapun

nilai uji Deviance pada tabel 4.29 didapati bahwa nilai

signifikansi sebesar 0,867. Keputusan yang didapat

adalah terima H0 karena nilai signifikansi lebih besar

dari 0,05. Kesimpulannya adalah model logit yang

didapat layak untuk digunakan.

2) Uji Keberartian Model

Uji keberartian model dilakukan dengan

membandingkan model tanpa variabel prediktor.

Berikut hasil keberartian model menggunakan SPSS

versi 24:

Tabel 4.30

Uji Keberartian Model

Model Fitting Information

Model

-2 Log

Likelihood

Chi-

Square Df Sig.

Intercept Only 34.119

Final 20.514 13.605 1 .000

Link function: Logit.

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Hipotesis yang akan diuji adalah H0: β1 = β2 = ... =

βp = 0 dan H1: minimal terdapat salah satu βp ≠ 0.

Diketahui hasil -2 In likelihood model B (tanpa

Page 100: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

86

variabel prediktor) sebesar 34,119 dan hasil -2 In

likelihood model A (dengan variabel prediktor)

sebesar 20,514. Berdasarkan data tersebut diketahui

nilai statistik G sebesar 13,605. Kriteria pengujian

dilakukan dengan mengambil taraf nyata α = 0,05 dari

tabel distribusi chi kuadrat (terlampir) diperoleh

sebesar 3,84, sehingga keputusannya adalah tolak H0

dan terima H1.

3) Uji Wald

Tabel 4.31

Model Regresi Uji Wald

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Hasil pengujian parameter Wald pada tabel 4.31

menjelaskan bahwa variabel intensitas menonton

mempunyai pengaruh terhadap perilaku imitasi anak

laki-laki usia 10-14 tahun di Kelurahan Cakung Timur,

karena variabel tersebut mempunyai nilai signifikansi

< α (0,05) atau tolak H0 karena nilai uji wald sebesar

Parameter Estimates

Estim

ate

Std.

Error Wald Df Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Thr

esh

old

[Perilaku_I

mitasi = 1]

.871 .665 1.714 1 .190 -.433 2.175

[Perilaku_I

mitasi = 2]

3.435 .765 20.168 1 .000 1.936 4.934

Loc

atio

n

Intensitas_

Menonton

1.116 .312 12.795 1 .000 .504 1.727

Link function: Logit.

Page 101: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

87

12,795 lebih besar dari nilai tabel distribusi chi

kuadrat yaitu sebesar 3,84.

4) Koefisien Determinasi Model

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model

regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Mc Fadden, Cox

dan Snell, Nagelkerke R Square. Berikut tabel

koefisien determinasi:

Tabel 4.32

Koefisien Determinasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 24

Melalui data yang terdapat dalam tabel 4.32 di atas,

nilai koefisien determinasi Mc Fadden sebesar 0,069,

sedangkan koefisien determinasi Cox and Snell

sebesar 0,132 dan koefisien determinasi Nagelkerke

sebesar 0,152 atau sebesar 15,2%. Nilai koefisien

Nagelkerke merupakan hasil yang berarti variabel

independen intensitas menonton tayangan gaming

memengaruhi perilaku imitasi bahasa sebesar 15,2%.

Peran intensitas menonton dalam memengaruhi

perilaku imitasi bahasa anak dapat dikatakan kecil

Pseudo R-Square

Cox and Snell .132

Nagelkerke .152

McFadden .069

Link function: Logit.

Page 102: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

88

karna nilainya hanya sebesar 15,2%, sehingga dapat

dikatakan bahwa masih ada faktor lain yang memiliki

peran besar dalam memengaruhi anak dalam berkata-

kata kasar dalam sehari-hari.

6. Interpretasi Penelitian

Intensitas atau tingkat keseringan seseorang dalam

menonton suatu tayangan mampu memiliki pengaruh

terhadap perilaku sehari-harinya. Seseorang yang

sering melakukan pengulangan dan memiliki durasi

waktu yang juga tinggi akan lebih memiliki peluang

yang besar untuk menyerap dari isi tayangan yang

ditontonnya. Subjek atau yang menjadi responden

dalam penelitian ini yang merupakan anak laki-laki

usia 10-14 tahun di Kelurahan Cakung Timur menjadi

salah satu contoh yang mendapat pengaruh dari

intensitas tersebut. Intensitas menonton anak-anak

tersebut dalam seminggunya terbilang cukup tinggi.

Menonton sebuah video bisa menjadi hiburan atau

juga alat penambah informasi baru bagi seseorang

tergantung isi dari video yang ditonton. Dalam teori

belajar sosial Bandura dikatakan seseorang yang

melakukan pembelajaran sosial melalui empat tahapan,

yaitu proses perhatian, mengingat, reproduksi dan

motivasional. Ketika responden menyukai tayangan

gaming di YouTube milik Reza Oktovian, maka ia

Page 103: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

89

akan menaruh minat atau perhatian pada tayangan-

tayangan tersebut. Dimana ia berarti telah masuk

kepada proses pertama dalam empat tahapan yang

disebutkan Albert Bandura, yaitu proses perhatian.

Setelah ia menaruh perhatian lebih pada video-

video yang ada, maka ia akan mengingat apa yang

mereka tonton. Isi, pesan, tingkah laku, kata-kata atau

bahasa yang digunakan Reza dalam videonya akan

diingat, terutama ketika kata-kata yang didengar anak

terasa asing dan baru diketahuinya. Lebih dari itu, ia

akan mulai mereproduksi atau mengeluarkan perilaku

yang sama dengan Reza divideonya, termasuk bahasa

yang digunakan untuk sehari-harinya. Proses tersebut

juga disebut imitasi atau meniru, yang dalam hal ini

adalah meniru perilaku Reza yang juga turut

menggunakan kata-kata atau bahasa yang sering

dilontarkan Reza di dalam video-videonya. Setelah ia

meniru dan mendapat hal yang bernilai baik atau

menguntungkan baginya, maka ia akan mengulang

perilaku tersebut seterusnya karna dirasa feedback yang

didapat adalah positif ataupun perasaan puas dalam

dirinya setelah ia mencoba melakukan perilaku yang

sama dengan yang dilakukan Reza Oktovian.

Dilihat dari beberapa pernyataan dalam kuesioner

yang diberikan, yang menjurus mengenai penggunaan

bahasa kasar, sebagian dari mereka menjawab setuju

Page 104: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

90

bahwa mereka sering menggunakannya dalam sehari-

hari, meski intensitas menonton video Reza bukan

menjadi faktor utama mereka melakukan hal tersebut.

Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa intensitas

mampu memberikan efek atau pengaruh kepada

seseorang untuk melakukan perilaku imitasi dari apa

yang ditontonnya. Sehingga tidak dapat diabaikan,

ketika anak dengan usia yang masih dini dibiarkan

menonton tanpa pengawasan dan juga tidak

ditanggulangi dari sekarang, maka kebiasaan

menggunakan bahasa atau kata-kata kasar itu akan

melekat pada diri sang anak.

Page 105: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil

analisis yang didapat dari analisis regresi logistik ordinal,

maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil uji Wald diketahui variabel intesitas menonton

mempunyai peran dalam memengaruhi perilaku imitasi

bahasa anak. Dilihat dari banyaknya responden yang

memilih jawaban sangat setuju dan setuju pada indikator

pernyataan dalam kuesioner yang diberikan.

2. Adapun koefisien determinasi Nagelkerke didapati hasil

sebesar 0,152 atau sebesar 15,2%. Melalui analisis

koefisien determinasi Nagelkerke intensitas menonton

memengaruhi perilaku imitasi bahasa anak sebesar 15,2%,

yang juga berarti hanya tidak berperan besar dalam

memengaruhi perilaku imitasi bahasa yang dilakukan

anak laki-laki usia 10-14 tahun di Kelurahan Cakung

Timur. Hal ini juga berarti bahwa masih banyak faktor

lain yang memengaruhi terjadinya penggunaan bahasa

kasar pada anak laki-laki usia 10 sampai dengan 14 tahun

yang bertempat tinggal di Kelurahan Cakung Timur.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan setelah melihat

hasil penelitian ini di antaranya sebagai berikut:

Page 106: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

92

1. Kemudahan penggunaan teknologi memang menjadi nilai

positif dan negatif bagi para penggunanya. Adanya

YouTube dengan segala macam jenis konten yang

berbeda. Pengawasan dan pemilahan tontonan dari orang

yang lebih tua sangat diperlukan agar anak tidak

sembarang menonton tayangan yang kurang dirasa pantas

untuk ditonton terlebih sampai berulang kali ditonton.

2. Besar pengaruh yang dihasilkan dari video-video Reza

memang tidak terlalu besar, akan tetapi hal tersebut tetap

patut diperhatikan oleh orang tua atau seseorang yang

bertanggungjawab pada anak tersebut. Banyaknya

kemungkinan yang dapat menjadi faktor terjadinya

perilaku imitasi bahasa ini diharapkan bisa menjadi

sesuatu yang diperhatikan juga agar meminimalisir

kemungkinan anak meniru perilaku tersebut.

3. Mudahnya seorang anak meniru sosok yang dianggap

patut dicontoh memang menjadi hal yang juga perlu

diperhatikan. Dengan menyajikan tayangan yang baik

dapat membantu anak memilah informasi yang baik dan

sosok yang memang patut untuk ditiru sang anak.

Page 107: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

93

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Abdul Chaer dan Leoni Agustina. (2010). Sosiolinguistik

Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardianto, Elvinaro. Dkk. (2014) Komunikasi Massa Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Azwar, Saifuddin. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta :

Pustaka pelajar.

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. (2011). Metode

Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. (2012). Metode

Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Baran, Stanley J. (2016). Pengantar Komunikasi Masa Melek

Media dan Budaya. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif:

Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta

Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada

media.

Chaer, Abdul. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan

Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Holmes, David. (2012). Teori Komunikasi Media, Teknologi, Dan

Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 108: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

94

Kushartanti. Dkk. (2009). Pesona Bahasa Langkah Awal

Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Mahmudah dan A. Ghani. (2011). Disiplin Berbahasa Indonesia.

Jakarta: FITK Press.

Martono, Nanang. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis

Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

Morissan. (2014). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Mulyadi, Muhammad. (2010). Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Jakarta: Publica Instute.

Mutmainah, Siti. Dkk. (2005). Materi Pokok Psikologi

Komunikasi; 1-9; SKOM4317. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi,

Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Noor, Juliansyah. (2014). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis,

Disertasi, Dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana

Prenadamedia.

Pratisti, Wiwien Dinar. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Bogor:

PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Rakhmat, Jalalludin. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosadakarya.

Sarjono & Julianita. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar

Aplikasi Untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif &

Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Page 109: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

95

Sevilla, Consuelo G. Dkk. (1993). Pengantar Metode Penelitian.

Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Siregar, Sofiyan. (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian.

Jakarta: PT. RajaGrafindo.

Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian

Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

-----------------------. (2017). Statistik Parametrik Untuk Penelitian

Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan

Perhitungan Manual dan SPPS. Jakarta: Kencana.

-----------------------. (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian

Kuantitatif Dilengkapi dengan Perhitungan Manual

dan Aplikasi SPPS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.

Suparno, Darsita. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia.

Tangerang: UIN Press.

Suryani & Hendryadi. (2015). Metode Riset Kuantitatif: Teori

dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan

Ekonomi Islam. Jakarta: PT. Fajar Interpratama

Mandiri.

Tamburaka, Apriadi. (2013). Literasi Media: Cerdas Bermedia

Khalayak Media Massa. Jakarta: Rajawali Pers.

Tri Dayakisni dan Hudaniah. (2012). Psikologi Sosial. Malang:

UMM Press.

Unde, Andi Alimuddin. (2014). Televisi & Masyarakat

Pluralistik. Jakarta: Prenada.

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak &

Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 110: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

96

JURNAL

Ary Setyawan, dkk, Pengaruh Terpaan Tayangan Televisi

Terhadap Sikap Pengguna Pesawat Terbang Di

Bandara Juanda Surabaya, e-Proceeding of

Management: Vol.2, No.3 Tahun 2015, Page 4417.

Destri Susilaningrum dan Citra Elok Megahardiyiani, Analisis

Regresi Logistik Ordinal Untuk Mengetahui Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita

Nelayan Kecamatan Bulak Surabaya, Pythagoras,

Vol.5, No.2, Desember 2009: 22-44

Eribka Ruthellia David, dkk. Pengaruh Konten Vlog dalam

Youtube terhadap Pembentukan Sikap Mahasiswa

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sam Ratulangi, e-journal “Acta Diurna”

Volume VI. No. 1. Tahun 2017.

Mas’udi, Pengaruh Komitmen Dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 56 Jakarta,

Jurnal MIX, Volume IV, No. 2, Juni 2014

Sitti Imaslihkah, Madu Ratna, dan Vita Ratnasari, Analisis

Regresi Logistik Ordinal Terhadap Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Predikat Kelulusan Mahasiswa

S1 Di ITS Surabaya, JURNAL SAINS DAN SENI

POMITS, Vol.2, No.2, (2013)

Yessi Paradina Sella, Analisa Perilaku Imitasi Dikalangan

Remaja Setelah Menonton Tayangan Drama Seri

Korea di Indosiar (Studi Kasus Perumahan Pondok

Karya Lestari Sei Kapih Samarinda), eJournal Ilmu

Komunikasi, Vol. 1 No. 3 Tahun 2013, 66-80.

Yumira Adriani Tampil, Hanny Komalig, dan Yohanis Langi,

Analisis Regresi Logistik Untuk Menentukan Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) Mahasiswa FMIPA Universitas Sam

Ratulangi Manado, jdC, Vol. 6, No. 2, September

2017

Page 111: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

97

SUMBER ONLINE

Change.org. Tingkatkan Kualitas Bahasa Anda, 02 Januari 2019.

https://www.change.org/p/reza-oktovian-tingkatkan-

kualitas-bahasa-anda

Liputan6.com. 3 Media sosial Favorit Pengguna Indonesia. 16

Maret 2018

https://www.liputan6.com/tekno/read/2634027/3-

media-sosial-favorit-pengguna-internet-indonesia

Metrotvnews.com. Rata-Rata Usia Gamer Adalah 35 Tahun.

Bukan Anak-Anak. 16 Maret 2018 pukul 13:55 WIB.

https://www.google.co.id/amp/www.metrotvnews.com/amp/VNn

xzQEk-rata-rata-usia-gamer-adalah-35-tahun-bukan-anak-anak

Page 112: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 113: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 114: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

Konstruksi Instrumen

Variabel Intensitas Menonton (X)

Teori Intensitas menonton tayangan merupakan jumlah

keseluruhan waktu yang digunakan oleh khalayak dalam

sebuah tayangan di media massa. Menurut Horrigan (2002:

15) terdapat dua hal mendasar dalam intensitas yaitu

frekuensi dan durasi.

Dimensi 1. Frekuensi

2. Durasi

Definisi Konsep

Intesitas menonton meliputi frekuensi dan durasi

Indikator 1. Frekuensi:

a. Pengulangan

b. Kuantitas

2. Durasi

a. Lama waktu yang dihabiskan untuk menonton

Definisi

Operasional

Intesitas menonton adalah proses menonton melalui

frekuensi atau seberapa banyak pengguna melakukan

pengulangan dalam menonton,

durasi atau lama waktu yang dihabiskan untuk menonton

Butir Positif 1.a.1. Saya menonton video Reza lebih dari 7 kali dalam

seminggu (1)

1.b.1. Dalam 1 video milik Reza Saya menontonnya lebih

dari satu kali (3)

1.b.2. Saya selalu menonton video terbaru dari akun

YouTube Reza Oktovian (5)

2.a.1. Saya menghabiskan waktu 1 jam untuk menonton

Page 115: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

video Reza (2)

Butir Negatif 1.a.1. Saya menonton video Reza lebih dari 7 kali dalam

seminggu (1)

1.b.1. Dalam 1 video milik Reza Saya menontonnya lebih

dari satu kali (3)

1.b.2. Saya selalu menonton video terbaru dari akun

YouTube Reza Oktovian (5)

2.a.1. Saya menghabiskan waktu 1 jam untuk menonton

video Reza (2)

Variabel Perilaku Imitasi (Y)

Teori Imitasi merupakan cara terpenting dari proses belajar sosial

(social learning), dimana seseorang mempelajari perannya

dan peran orang lain dalam kehidupan. Teori belajar sosial

oleh Bandura menyebutkan bahwa pemirsa meniru apa

yang mereka lihat di televise, melalui suatu proses

observational learning (pembelajaran hasil pengamatan)

dimana terdapat empat tahapan yaitu proses perhatian,

mengingat, reproduksi, dan motivasional

Dimensi 1. Proses Perhatian

2. Proses Mengingat

3. Proses Reproduksi

4. Proses Motivasional

Definisi

Konsep

Perilaku imitasi meliputi: proses perhatian, proses

mengingat, proses reproduksi, dan proses motivasional

Indikator 1. Perhatian :

- Kejadian baru ditemui

- Kejadian yang menarik

Page 116: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

2. Mengingat :

- Gambaran tentang aplikasi game

- Gambaran tentang ekspresi ketika memainkan game

- Gambaran tentang kata-kata yang sering diucapkan saat

bermain game

3. Reproduksi :

- Perilaku menggunakan game

- Perilaku mengekspresikan perasaan melalui kata-kata

4. Motivasional :

- Rasa puas setelah meniru

Definisi

Operasional

Perilaku imitasi adalah dimana seseorang melalui proses

perhatian yaitu mengamati subjek dengan detail, proses

mengingat yaitu informasi mengendap dalam ingatan,

proses reproduksi yaitu usaha untuk meniru sesuai dengan

ingatan, dan proses motivasional yaitu kembali meniru

setelah mendapatkan rasa puas dalam diri

Butir Positif 1.a.1. Dari akun YouTube Reza Saya menemukan game

baru (7)

1.a.2. Saya memperhatikan setiap kata yang baru bagi saya

(12)

1.b.1. Video yang dibuat Reza sangat menarik bagi saya (9)

1.b.2. Saya memperhatikan setiap tingkah laku Reza ketika

bermain game (17)

2.a. Saya mengingat bagaimana Reza Oktovian memainkan

game yang ada di videonya (10)

2.b. Saya mengingat bagaimana ekspresi Reza ketika

bermain game (14)

2.c. Saya mengingat kata kasar atau makian Reza Oktovian

dalam videonya (26)

3.a.1. Saya memainkan game setelah menonton video

buatan Reza (8)

Page 117: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

3.a.2. Saat kesal ketika bermain game saya mengeluarkan

kata-kata seperti yang diucapkan Reza (13)

3.a.3. Saya meniru semirip mungkin gaya bermain game

Reza (11)

3.b.1. Saya sering menggunakan kata-kata kasar seperti

anjing, what the hell, fuck, mampus, tai dalam sehari-hari

(23)

3.b.2. Ketika saya terkejut dan senang saya juga

mengeluarkan kata-kata kasar (24)

3.b.3. Saya menggunakan kata-kata dalam mengeluarkan

perasaan (18)

4.1. Saya senang ketika saya berhasil memainkan game

yang dimainkan Reza (16)

4.2. Ketika saya meniru gaya bermain game Reza, saya

merasa puas (21)

4.3. Saya merasa puas ketika saya menggunakan kata-kata

kasar saat kesal (20)

4.4. Ketika saya menyebutkan kata-kata kasar pada teman

saya, saya merasa hebat (25)

4.5. Saya merasa senang bermain game sambil

mengucapkan kata-kata kasar (22)

Butir Negatif 1.a. Cara bermain game Reza bukan hal baru bagi Saya

(15)

3.b. Saya menggunakan kata-kata kasar bahkan sebelum

menonton video Reza Oktovian (19)

4.1. Kebanyakan teman-teman saya sudah menggunakan

kata-kata kasar dalam sehari-hari, sebelum menonton video

milik Reza (27)

Page 118: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

KUESIONER PENELITIAN

Adik-adik yang saya sayangi, dengan mengucap puji

syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat melaksanakan penelitian dengan

judul “Pengaruh Tayangan Youtuber Game Pada Akun Reza

Oktovian Terhadap Perilaku Imitasi Bahasa Anak Laki-Laki

Usia 10-14 Tahun di Kelurahan Cakung Timur Kec.

Cakung”. Penelitian ini semata-mata untuk kepentingan

penulisan skripsi, saya berharap adik-adik bisa membantu dengan

memberikan jawaban sejujur-jujurnya.

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Nama:

Umur: Kelas:

Menonton video Reza Oktovian di YouTube: a. Ya b. Tidak

Game yang pernah atau sedang dimainkan: ......................................

Beri tanda centang (√) pada kotak yang tersedia yang dianggap

setuju atau sependapat

SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS:

Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan

1 Saya menonton video Reza dalam seminggu:

1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali Lebih dari 7 kali

2 Saya menghabiskan waktu untuk menonton video Reza:

Kurang dari 10

menit

10-20 menit 20-30 menit Lebih dari 30

menit

Page 119: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

SS S T

S

S

T

S

3 Dalam 1 video milik Reza Saya menontonnya lebih dari satu kali

4 Saya hanya menonton kurang dari 3 video buatan Reza Oktovian

5 Saya selalu menonton video terbaru dari akun YouTube Reza Oktovian

6 Saya hanya menonton setengah video Reza

7 Video yang dibuat Reza sangat menarik bagi saya

8 Saya mengingat bagaimana Reza Oktovian memainkan game yang ada

di videonya

9 Saya meniru semirip mungkin gaya bermain game Reza

10 Saya memperhatikan setiap kata yang baru bagi saya

11 Saat kesal ketika bermain game saya mengeluarkan kata-kata seperti

yang diucapkan Reza

12 Saya mengingat bagaimana ekspresi Reza ketika bermain game

13 Saya memperhatikan setiap tingkah laku Reza ketika bermain game

14 Saya menggunakan kata-kata dalam mengeluarkan perasaan

15 Saya merasa puas ketika saya menggunakan kata-kata kasar tersebut

saat kesal

16 Ketika saya meniru gaya bermain game Reza, saya merasa puas

17 Saya merasa senang bermain game sambil mengucapkan kata-kata

kasar

18 Saya sering menggunakan kata-kata kasar seperti anjing, what the hell,

fuck, mampus, tai dalam sehari-hari

Page 120: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

19 Ketika saya menyebutkan kata-kata kasar pada teman saya, saya

merasa hebat

20 Saya mengingat kata kasar atau makian Reza Oktovian dalam videonya

Page 121: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 122: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 123: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 124: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul
Page 125: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

Jawaban Responden Variabel X (Intensitas Menonton)

Resp 1 2 3 4 5 6

1 4 4 4 2 2 3

2 3 4 4 4 4 3

3 3 2 4 3 3 2

4 3 4 3 2 1 3

5 3 4 3 4 4 3

6 2 4 2 3 3 3

7 3 3 4 4 4 3

8 2 2 4 3 4 2

9 4 3 4 2 2 3

10 4 4 4 2 2 3

11 3 4 4 3 3 3

12 4 3 4 2 2 3

13 3 4 4 4 4 3

14 3 3 4 4 4 3

15 4 4 3 3 1 3

16 4 4 3 2 2 3

17 3 4 4 3 3 3

18 3 4 4 3 4 3

19 3 4 4 3 4 4

20 3 4 4 3 3 3

21 3 4 4 3 3 4

22 3 3 3 2 2 3

23 3 4 4 3 4 3

24 1 2 2 3 3 2

25 2 3 2 3 3 3

26 2 4 2 3 3 4

27 2 3 2 3 3 3

28 3 3 2 2 2 3

29 2 1 4 3 3 2

30 3 3 4 3 4 3

31 2 3 3 3 4 3

32 1 2 2 3 4 2

33 2 3 3 3 4 3

Page 126: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

34 1 2 2 3 3 2

35 1 2 2 3 4 2

36 3 3 4 3 3 3

37 3 4 4 3 3 4

38 3 3 3 2 2 3

39 3 4 1 1 1 4

40 2 2 3 2 2 2

41 3 2 3 1 1 2

42 3 2 3 2 1 2

43 3 2 3 1 1 2

44 3 2 3 2 1 2

45 3 2 3 2 1 2

46 3 2 3 1 1 2

47 3 1 3 1 1 1

48 3 2 3 2 1 2

49 3 2 3 1 1 2

50 2 1 2 1 1 3

51 2 1 2 2 2 2

52 3 3 3 3 3 3

53 3 2 3 2 2 3

54 4 4 3 2 1 3

55 3 2 3 2 2 3

56 2 2 4 3 4 2

57 2 2 2 2 2 2

58 4 3 4 2 1 3

59 3 2 3 2 2 3

60 2 1 3 2 2 2

61 2 1 2 1 1 1

62 3 3 3 3 3 3

63 2 1 3 2 2 2

64 3 2 3 2 2 3

65 3 4 4 3 3 3

66 2 2 2 1 1 2

67 3 3 3 2 2 3

68 3 4 4 3 3 3

Page 127: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

69 3 3 3 2 2 3

70 3 3 3 2 2 3

71 3 3 2 2 2 4

72 3 2 4 1 1 2

73 4 4 4 1 1 3

74 4 4 4 2 1 3

75 3 3 2 2 2 3

76 3 3 2 2 2 3

77 3 3 1 1 1 3

78 3 3 2 2 2 3

79 4 3 3 2 1 3

80 2 1 2 2 2 2

81 2 3 2 3 3 3

82 2 4 2 3 4 3

83 2 3 3 3 3 3

84 2 3 2 2 2 3

85 3 4 3 3 4 3

86 2 3 2 3 3 3

87 2 2 2 2 2 4

88 3 2 3 2 2 2

89 3 2 3 2 2 2

90 2 2 4 3 3 3

91 1 3 2 3 4 4

92 3 2 4 2 2 2

93 1 1 1 3 4 2

94 1 1 2 1 1 2

95 2 4 2 3 3 3

96 2 3 1 3 3 3

Jawaban Responden Variabel Y (Perilaku Imitasi Bahasa)

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 1 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 4

2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2

3 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3

4 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2

Page 128: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

5 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 2 4

6 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3

7 4 4 3 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 3

8 4 4 3 4 2 4 4 2 2 3 2 1 1 4

9 4 2 2 4 1 4 3 4 1 2 3 3 1 3

10 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3

11 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4

12 4 4 2 1 2 3 3 1 2 3 2 1 1 2

13 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3

14 1 3 4 3 4 3 3 3 3 4 1 4 3 4

15 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2

16 3 4 2 1 1 4 4 1 2 3 1 1 1 3

17 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4

18 4 2 2 4 4 1 1 2 1 4 1 2 1 4

19 4 4 1 3 4 1 3 4 4 4 1 1 3 1

20 4 4 3 3 1 4 4 1 2 4 2 4 2 4

21 2 2 2 1 2 2 1 4 3 3 2 2 2 3

22 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3

23 4 4 4 2 4 4 3 3 2 3 2 1 1 2

24 4 4 1 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3

25 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 4

26 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4

27 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3

28 4 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 1 4

29 4 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 2 3

30 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3

31 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4

32 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3

33 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4

34 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3

35 4 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4

36 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 1 3

37 4 3 2 3 1 4 4 2 1 3 1 1 1 1

38 3 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4

39 2 1 1 1 1 2 1 2 1 4 1 3 1 2

Page 129: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

40 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2

41 3 2 1 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2

42 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2

43 4 2 2 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3

44 2 2 1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2

45 2 2 1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2

46 2 2 1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2

47 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2

48 2 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2

49 3 3 2 4 3 2 3 2 4 3 2 4 3 3

50 2 3 1 3 4 3 2 4 4 2 2 4 2 4

51 3 1 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3

52 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3

53 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3

54 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3

55 2 3 1 4 4 3 3 4 3 1 4 3 3 3

56 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3

57 3 2 1 2 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3

58 3 4 2 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4

59 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2

60 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1

61 3 3 2 2 1 3 2 3 1 2 1 1 1 2

62 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2

63 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2

64 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4

65 4 4 2 3 4 3 3 2 2 4 2 3 3 3

66 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 1 2

67 3 4 2 2 2 3 2 3 1 3 1 1 2 1

68 4 4 3 2 2 3 3 4 1 3 1 2 2 3

69 4 2 1 3 1 3 1 2 1 3 1 3 2 2

70 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 2

71 2 1 1 2 2 2 4 1 2 2 2 3 2 1

72 3 4 4 2 1 2 2 4 2 4 2 4 2 1

73 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3

74 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 130: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

75 3 2 1 1 1 4 1 1 1 2 2 4 2 3

76 3 2 1 1 1 4 2 1 1 2 2 4 2 3

77 4 4 2 2 1 2 1 3 1 3 1 1 1 1

78 3 2 1 3 3 2 2 4 4 2 3 4 4 4

79 4 3 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 3

80 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1

81 4 2 1 3 3 4 1 1 1 2 1 3 4 1

82 4 2 2 3 3 4 2 3 3 4 2 4 1 3

83 4 3 2 1 1 3 2 2 1 4 1 2 2 3

84 4 3 4 3 2 3 3 2 1 3 1 3 2 3

85 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1

86 4 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 1

87 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 1 4 2 4

88 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

89 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

90 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2

91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1

92 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2

93 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

94 1 1 1 2 1 2 4 1 1 2 2 2 1 1

95 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3

96 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 3

Page 131: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

Uji Validitas Variabel X (Intensitas Menonton)

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 QTOTAL

Q1 Pearson

Correlation

1 .467** .552

** -

.204*

-.383** .261

* .400

**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .046 .000 .010 .000

N 96 96 96 96 96 96 96

Q2 Pearson

Correlation

.467*

*

1 .270** .411

*

*

.290** .721

** .813

**

Sig. (2-tailed) .000

.008 .000 .004 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96

Q3 Pearson

Correlation

.552*

*

.270** 1 .243

* .159 .051 .598

**

Sig. (2-tailed) .000 .008

.017 .122 .622 .000

N 96 96 96 96 96 96 96

Q4 Pearson

Correlation

-

.204*

.411** .243

* 1 .876

** .324

** .726

**

Sig. (2-tailed) .046 .000 .017

.000 .001 .000

N 96 96 96 96 96 96 96

Q5 Pearson

Correlation

-

.383*

*

.290** .159 .876

*

*

1 .267** .625

**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .122 .000

.009 .000

N 96 96 96 96 96 96 96

Q6 Pearson

Correlation

.261* .721

** .051 .324

*

*

.267** 1 .649

**

Sig. (2-tailed) .010 .000 .622 .001 .009

.000

N 96 96 96 96 96 96 96

QTO

TAL

Pearson

Correlation

.400*

*

.813** .598

** .726

*

*

.625** .649

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96

Page 132: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Imitasi Bahasa)

Correlations

Q1

Q2

Q3

Q4

Q5

Q6

Q7

Q8

Q9

Q1

0

Q1

1

Q1

2

Q1

3

Q1

4

QTO

TAL

Q1 Pearson

Correlatio

n

1 .53

8**

.35

0**

.40

1**

.12

7

.38

4**

.27

8**

.13

6

.03

3

.47

0**

.10

3

.14

6

-

.00

3

.30

4**

.484**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

0

.21

8

.00

0

.00

6

.18

7

.75

0

.00

0

.31

6

.15

6

.97

8

.00

3

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q2 Pearson

Correlatio

n

.53

8**

1 .51

9**

.28

3**

.22

6*

.32

9**

.38

3**

.23

4*

.16

0

.48

9**

.07

6

.03

8

.11

3

.27

3**

.531**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

5

.02

6

.00

1

.00

0

.02

2

.12

0

.00

0

.46

2

.71

2

.27

4

.00

7

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q3 Pearson

Correlatio

n

.35

0**

.51

9**

1 .27

5**

.21

0*

.31

6**

.41

6**

.24

4*

.15

6

.51

4**

.11

7

.10

5

-

.03

7

.38

4**

.523**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

7

.04

0

.00

2

.00

0

.01

7

.12

8

.00

0

.25

5

.31

0

.71

8

.00

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q4 Pearson

Correlatio

n

.40

1**

.28

3**

.27

5**

1 .50

3**

.41

9**

.49

6**

.41

4**

.51

3**

.29

3**

.48

6**

.42

4**

.42

5**

.43

7**

.743**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

5

.00

7

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

4

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q5 Pearson

Correlatio

n

.12

7

.22

6*

.21

0*

.50

3**

1 .17

6

.30

9**

.51

7**

.58

2**

.26

1*

.49

1**

.42

1**

.44

4**

.35

1**

.669**

Sig. (2-

tailed)

.21

8

.02

6

.04

0

.00

0

.08

7

.00

2

.00

0

.00

0

.01

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.000

Page 133: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q6 Pearson

Correlatio

n

.38

4**

.32

9**

.31

6**

.41

9**

.17

6

1 .43

3**

.21

5*

.20

8*

.27

7**

.30

8**

.36

1**

.18

4

.40

4**

.571**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

1

.00

2

.00

0

.08

7

.00

0

.03

6

.04

2

.00

6

.00

2

.00

0

.07

2

.00

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q7 Pearson

Correlatio

n

.27

8**

.38

3**

.41

6**

.49

6**

.30

9**

.43

3**

1 .25

8*

.42

4**

.30

1**

.43

2**

.24

4*

.20

3*

.36

2**

.640**

Sig. (2-

tailed)

.00

6

.00

0

.00

0

.00

0

.00

2

.00

0

.01

1

.00

0

.00

3

.00

0

.01

7

.04

7

.00

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q8 Pearson

Correlatio

n

.13

6

.23

4*

.24

4*

.41

4**

.51

7**

.21

5*

.25

8*

1 .50

1**

.19

4

.53

6**

.33

5**

.37

2**

.26

3**

.620**

Sig. (2-

tailed)

.18

7

.02

2

.01

7

.00

0

.00

0

.03

6

.01

1

.00

0

.05

9

.00

0

.00

1

.00

0

.01

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q9 Pearson

Correlatio

n

.03

3

.16

0

.15

6

.51

3**

.58

2**

.20

8*

.42

4**

.50

1**

1 .18

3

.61

8**

.53

0**

.51

6**

.41

1**

.695**

Sig. (2-

tailed)

.75

0

.12

0

.12

8

.00

0

.00

0

.04

2

.00

0

.00

0

.07

4

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q10 Pearson

Correlatio

n

.47

0**

.48

9**

.51

4**

.29

3**

.26

1*

.27

7**

.30

1**

.19

4

.18

3

1 .09

7

.23

6*

.00

2

.42

9**

.544**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

0

.00

4

.01

0

.00

6

.00

3

.05

9

.07

4

.34

7

.02

1

.98

5

.00

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Page 134: ABSTRAK - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43907/1/IFFAH MAWADDAH-FDK.pdf · 4. Nurul Hidayati, S. Ag, M.Pd sebagai pembimbing penulis Nurul

Q11 Pearson

Correlatio

n

.10

3

.07

6

.11

7

.48

6**

.49

1**

.30

8**

.43

2**

.53

6**

.61

8**

.09

7

1 .56

4**

.48

4**

.41

2**

.677**

Sig. (2-

tailed)

.31

6

.46

2

.25

5

.00

0

.00

0

.00

2

.00

0

.00

0

.00

0

.34

7

.00

0

.00

0

.00

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q12 Pearson

Correlatio

n

.14

6

.03

8

.10

5

.42

4**

.42

1**

.36

1**

.24

4*

.33

5**

.53

0**

.23

6*

.56

4**

1 .53

0**

.53

0**

.649**

Sig. (2-

tailed)

.15

6

.71

2

.31

0

.00

0

.00

0

.00

0

.01

7

.00

1

.00

0

.02

1

.00

0

.00

0

.00

0

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q13 Pearson

Correlatio

n

-

.00

3

.11

3

-

.03

7

.42

5**

.44

4**

.18

4

.20

3*

.37

2**

.51

6**

.00

2

.48

4**

.53

0**

1 .28

5**

.533**

Sig. (2-

tailed)

.97

8

.27

4

.71

8

.00

0

.00

0

.07

2

.04

7

.00

0

.00

0

.98

5

.00

0

.00

0

.00

5

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

Q14 Pearson

Correlatio

n

.30

4**

.27

3**

.38

4**

.43

7**

.35

1**

.40

4**

.36

2**

.26

3**

.41

1**

.42

9**

.41

2**

.53

0**

.28

5**

1 .683**

Sig. (2-

tailed)

.00

3

.00

7

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.01

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

5

.000

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96

QT

OT

AL

Pearson

Correlatio

n

.48

4**

.53

1**

.52

3**

.74

3**

.66

9**

.57

1**

.64

0**

.62

0**

.69

5**

.54

4**

.67

7**

.64

9**

.53

3**

.68

3**

1

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

N 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96 96