nurul mufidah harahap

22
TUGAS STATISTIKA METODE PENGUMPULAN DATA DAN METODE SAMPLING Oleh : Nurul Mufidah Harahap 1515834050 PROGRAM STUDI D4 MANAGEMEN BISNIS PARIWISATA JURUSAN PARIWISATA

Upload: hestypratiwyluphalmaz

Post on 13-Jul-2016

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Nurul Mufidah HArahap

TUGAS STATISTIKA

METODE PENGUMPULAN DATA DAN METODE SAMPLING

Oleh :

Nurul Mufidah Harahap

1515834050

PROGRAM STUDI D4 MANAGEMEN BISNIS PARIWISATA

JURUSAN PARIWISATA

POLITEKNIK NEGRI BALI

2016

Page 2: Nurul Mufidah HArahap

TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITATIF

DAN TEKNIK ANALISI KUALITATIF

Mengenai teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik analisis data

kualitatif akan dibahas di bawah ini .

1. Teknik pengumpulan data kualitatif

Teknik pengumpulan data kualitatif yaitu dapat diperoleh dari kuesioner ,

wawancara, catatan pengamatan ,pengambilan foto ,perekaman audio dan

video.

2. Dokumen wawancara

Wawancara adalah salah satu dari teknik pengumpulan data kualitatif .

dalam penelitian di lakukan wawancara dengan pertanyaan ,sehingga

responden dapat memberikan informasi yang tidak terbatas dan mendalam dari

berbagai perspektif.

3. Catatan pengamatan

Catatan pengamatan merupakan salah satu dari teknik pengumpulan data

kualitatif. Pengamatan untuk memperoleh data dalam penelitian memerlukan

ketelitian untuk mendengarkan dan perhatian yang hati –hati dan perinci pada

apa yang di lihat .

4. Rekaman Audio

Rekaman audio dalam melakukan pengumpulan data kualintatif untuk

menangkap inti pembicaraan perlu kejelian dan pengalaman seseorang yang

melakukan wawancara untuk itu maka diperlukan rekaman audio untuk

menggali isi wawancara lebih lengkap .

5. Rekaman Video

Dalam penelitian sering dibuat rekaman video untuk melengkapi data .

rekaman video dapat digunakan untuk menggali isi video lebih dalam pada saat

pengolahan data dilakukan .

6. Data dari Buku

Dalam penelitian sering digunakan data yang berasal dari halaman

tertentu dari suatu buku. data dari halaman buku tersebut dapat digunakan

dalam pengolahan data bersama data yang lain.

Page 3: Nurul Mufidah HArahap

7. Data dari Halaman Web

Dalam penelitian sering digunakan data yang berasal dari halaman suatu

website yang berguna untuk melengkapi data-data yang telah diperoleh dari

berbagai sumber.

a. TEKNIK ANALISIS KUALITATIF

Menurut Miles dan Huberman terdapat tiga teknik analisis data kualitatif

yaitu :

Reduksi Data

Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan ,

menggolongkon, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasi data sedekian rupa sehingga kesimpulan akhirnya dapat

dibuat.

Penyajian Data

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi

disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan

kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif

(berbentuk catatan lapangan) matriks, grafiks, jaringan dan lapangan.

Penarikan kesimpulan

Penelitian Analisis Data Kualitatif adalah proses analisis kualitatif

yang mendasarkan pada adanya hubungan semantis antara variable yang

sedang di teliti.

Tujuan Analisi Data Kualitatif adalah agar penelitian mendapatkan

makna hubungan variable- variable sehingga dapat digunakan untuk

menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian.

Sumber : Buku dalam penulisan Teknik Pengumpulan Data Kualitatif dan teknik

Analisis Data Kualitatif :

Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief. 2010. Terampil Mengolah Data

Kualitatif Dengan NVIVO. Penerbit Prenada Media Grup. Jakarta .

Page 4: Nurul Mufidah HArahap

b. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian , teknik pengumpulan data merupakan factor penting

demi keberhasilan penelitian. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana

data diperoleh . apakah data diperoleh dari sumber langsung ( data primer )

atau data diperoleh dari sumber tidak langsung ( data sekunder ) .

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data . metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

dokumentasi, dll.

Sedangkan instrument pengumpulan data merupakan alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data karena karena berupa alat maka

instrument dapat berupa lembar cek list, kuesioner ( angket terbuka / tertutup)

pedoman wawancara , camera photo dan lainnya.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan oleh

angket sbb :

a. Angket / kuesioner

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

persyaratan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawab.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket

menurut Uma Sekaran ( dalam Sugiyono, 2007 : 163 ) terkait dengan

prinsip penulisan angket , prinsip pengukuran dan penampilan fisik.

Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :

1) Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujuan untuk

mengukur maka akan harus ada skala yang jelas dalam pemilihan

jawaban.

2) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan

responden.

3) Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. jika terbuka

artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika

pertanyaan tertutup maka respinden hanya diminta untuk memilih

jawaban yang sediakan.

Page 5: Nurul Mufidah HArahap

b. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak

hanya mengukur sikaf dari responden ( wawancara dan angket ) namun

juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi

( situasi / kondisi ) . teknik ini digunakan apabila penelitian ditujukan

untuk mempelajari perilaku manusia , proses kerja gejala- gejala alam dan

dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar .

c. Participant Observation

Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan

sehari- hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misal.

Seorang dasen dapat melakukan obsaervasi mengenai bagaimana perilaku

mahasiswanya ,kemampuan manajerial kepala sekolah dll.

d. Non participant observation

Non participant merupakan observasi yang penelitiannya tidak ikut

secara langsung dalam kegiatan ataupun proses yang sedang diamati .

e. Metode kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun

sebelumnya. Pertanyaan- pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner , atau

daftar pertanyaan tersebut cukup terperincidan lengkap dan biasanya sudah

menyediakan pilihan jawaban ( kuesioner terutup ) atau memberikan

kesempatan responden menjawab secara bebas ( kuesioner terbuka ) .

f. Metode wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan untuk

penelitian dengan cara tanya jawab atau responden dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide ( pemandu wawancara ) , wawancara dapat

dilakukan dengan tatap muka atau telpon.

.

Page 6: Nurul Mufidah HArahap

DEFINISI SAMPLING SERTA JENIS DAN METODE SAMPLING

Sampel merupakan sebagian dari populasi. Tujuan diadakannya sampel

adalah sebgai pemberi gambaran tentang populasi yang tengah dikaji. Hal ini

berarti suatu sampel harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu agar dapat dinyatakan

sebagai sampel yang representative.

a. Definisi Sampel

Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari

populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penilitian adalah

sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili

seluruh populasi. Sugiyono memberikan pengertian bahwa sampel adalah

sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi . bila populasi

besar, dan penelitian tidak mungkin mempeljari semua yang ada pada

populasi , misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peniliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu , kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.

Dengan demikian, berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa sampel merupakan bentuk kecil yang mewakili suatu

populasi yang sifatnya harus benar-benar representatif agar kesimpulan yang

diperoleh dari sampel dapat diberlakukan populasinnya.

b. Tujuan Pengambilan Sampel

Objek penelitian dalam sampel pastinya lebih sedikit dibanding populasi.

Hal ini berkenaan dengan tujuan sampel yaitu:

1. Masalah Biaya

Besar kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek

yang diselidki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya

diperlukan, lebih-lebih bila objek itu tersebar diwilayah yang cukup luas.

Oleh karena itu, sampel ialah suatu cara untuk mengurangi biaya.

2. Masalah Waktu

Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit

daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu

Page 7: Nurul Mufidah HArahap

yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka

penelitian sampel, dalam hal ini lebih tepat.

3. Percobaan yang Sifatnya Merusak

Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi

karena dapat merusak dan merugikan. Misalnya, tidak mungkin

mengeluarkan semua darah dari tubuh seorang pasien yang akan dianalisis

keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji

kekuatanya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya sampel.

4. Masalah Ketelitian

Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar

kesimpulan cukup dapat dipertangggungjawabkan. Ketelitian dalam hal ini

meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap

populasi belum tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan bosan

dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindari itu semua, penelitian

terhadap sampel memungkinkan ketelitian suatu penelitian.

c. Syarat pengambilan sampel

Sampel dapat dikatakan sebagai sampel yang representatif terhadap

populasi manakla sampel tersebut:

Akurasi atau ketepatan

Tingkat ketidakadaan bias atau kekeliruan dalam sampel. Tolak ukur

adanaya biasa atau kekeliruan dalam sampel adalah populasi. Oleh karena

itu, agar sampel dapat memprediksi dengan baik suatu populasi maka

sampel harus mempunyai selengkap mungkin karakteristik populasi.

Presisi

Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan

karakteristik populasi. Presisi diukur oleh simpangan baku makin kecil

perbedaan diantara simpangan baku yang diperoleh dari sampel dengan

simpangan baku dari populasi, makin tinggi pula tingkat presisinya.

d. Ukuran sampel

Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang harus digunakan

ketika melakukan kegiatan penelitian. Gay dan Diehl berpendapat bahwa

sampel haruslah sebesar-besarnya. Hal ini mengandung maksud bahwa

Page 8: Nurul Mufidah HArahap

semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan

hasilnya dapat digeneralisasi. Akan tetapi, ukuran sampel bergantung dari jenis

penelitian yang diterapkan. Berikut ini diberikan beberapa cara dalam

menetukan ukuran sampel menurut para ahli.

Berdasarkan Gay dan Diehl, ukuran sampel dalam suatu penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian deskriptif, sampel minimumnya adalah 10% dari populasi,

2. Penelitian korelasi, sampel minimumnya adalah 30 subjek,

3. Penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek,

4. Penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group.

Berdasarkan Frankel dan Wallen ukuran sampel minimum untuk:

1. Penelitian deskriptif sebanyak 100,

2. Penelitian korelasioal sebanyak 50,

3. Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group,

4. Penelitian eksperimental sebanyak 30 atau 15 per group.

Berdasarkan Roscoe, ukuran sampel penelitian dibedakan menjadi 4

(empat), yaitu:

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian,

2. Jika sampel dipecah kedalam sub sampel (pria/wanita, junior/senior, dan

sebgainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat,

3. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran

sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian,

4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen yang

ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil

antara 10 sampai dengan 20.

Sedangkan menurut Suharsimi arikunto, jika peneliti memilik beberapa

ratus subjek dalam populasi, maka mereka dapat menentukan kurang lebih

25%-30% dari jumlah tersebut.jika jumlah anggota subjek dalam populasi

hanya meliputi antara 100-150 orang dan dalam pengumpulan datanya peneliti

menggunakan angket, maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya.

Namun apabila peneliti menggunakan teknik wawancara dan pengamatan,

Page 9: Nurul Mufidah HArahap

jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sampel dan sesuai dengan

kemampuan peneliti.

Sugiyono (2013:126) berdasarkan Isaac dan Michael, ukuran sampel

dapat diperoleh melalui perhitungan matematis dengan taraf signifikansi 1%,

55, dan 10%. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan:

s = Jumlah Sampel

x2= Nilai Tabel Chisquare untuk µ tertentu (dk=1)

N = Jumlah Populasi

P = Q = 0,5

D = Taraf signifikansi (1%,5%, dan 10%)

Berdasarkan Slovin, ukuran sampel dapat ditentukan dengan rumus:

Keterangan:

s = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Taraf signifikansi (1%,5%, dan 10%)

e. Jenis dan Metoda Sampling

Sampling secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi (2) kelompok,

yaitu Probability sampling dan Nonprobability sampling. Adapun probability

sampling menurut Sugiyono adalah teknik sampling yang memberikan peluang

yang sama bagi setiap unsur anggota poupulasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Sedangkan Nonprobability sampling menurut sugiyono adalah teknik

yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sma bagi setiap unsur anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.

1) Probability sampling

Probability sampling menuntut bahsawanya secara ideal peneliti telah

mengetahui besarnya populasi induk, besarnya sampel yang diinginkan telah

Page 10: Nurul Mufidah HArahap

ditentukan, dan peneliti bersikap bahwa setiap unsur atau kelompok harus

memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Adapun jenis-jenis

Probability sampling sebagai berikut:

Simple random sampling

Menurut Sugiyono (2001:57) dinyatakan simple (sederhana)

karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

. Misal: populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1

(unit sampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari

populasi tersebut, digunakan teknik ini, baik cara undian, ordinal,

maupun tabel bilangan random. Teknk ini dapat digambarkan dibawah

ini.

Gambar 1. Teknik Simpel Random Sampling (Sugiyono, 2001:58)

Proportionate stratified random sampling

Sugiyono (2001:58) teknik ini digunakan bila populasi

mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata

secara proposional. Misalnya : suatu organisasi yang mempunyai

pegawai dari berlatar belakang pendidikan, maka populasi pegawai itu

berstrata.populasi berjumlah 100 orang diketahui bahwa 25 orang

berpendidikan SMA, 15 Orang diploma, 30 orang S1, 15 orang S2 dan

16 orang S3. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata

pendidikan tersebut dan diambil secara proposional.

Disproportionate stratifield random sampling

Sugiyono (2001: 59) menyatakan bahwa teknik ini digunakan

untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tapi kurang

prposional. Misalnya : pegawai dari PT tertentu mampunyai 3 orang

lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 0rang lulusan S1, 800 0rang lulusan

Page 11: Nurul Mufidah HArahap

SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat

orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok

itu terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan

SMP.

Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)

Teknik ini disebut juga cluster. Teknik ini digunakan untuk

menentukan sampel bila objek yang akan diteliti sangat luas, misalkan

penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten. Misalnya , Indonesia

memiliki 34 Propinsi dan kita akan menggunakan 10 propinsi.

Pengambilan 10 propinsi tersebut dilakukan secara random.

Pengambilan sampel tersebut perlu menggunakan stratified random

sampling mengingat propinsi-propinsi Indonesia yang berstrata

(Sugiyono, 2001).

Teknik ini sering digunakan melalui 2 tahap. Tahap pertama

menentukan sampel daerah, dan berikutnya menentukan orang-orang

yang ada pada daerah tersebut secara sampling juga. Teknik ini dapat

digambarkan di bawah ini :

Gambar 2. Teknik Cluster Random Sampling (Sugiyono,2001:59)

2) Nonprobability sampling

Sampling sistematis

Sugiyono (2001:60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah

teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang

telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100

orang. Dari semua anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai

dengan nomor 100 pengambilan sempe; dapat dilakukan dengan nomor

Page 12: Nurul Mufidah HArahap

ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya

kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu, yang diambil sebagai sampel

adalah 5, 10,15,20 dan seterusnya sampai 100.

Quota sampling

Menurut Margono (2004:127) dalam teknik ini jumlah populasi tidak

diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok.

Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap

kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling.

Setelah kuota terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh,

akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan 2 dan penelitian

dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dari

jumlah anggota peneliti berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti

dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang

ditentukan (golongan 2) sebanyak 20 orang.

Sampel aksidental

Menurut Sugiyono (2001:60) sampling eksidental adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan , yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunkan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan dtemui cocok sebagai sumber data.

Purposive sampling

Menurut Margono (2004 :128) pemilihan sekelompok subjek dalam

purpose sampling didasarkan atas ciri-ciri populasi yang sudah diketahui

sebelumnya, dengan kata lain unit smapel yang dihubungi disesuaikan

dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan

penelitian. Misalnya, akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai

maka sampel yang dipilih adalah oorang-orang yang memenuhi kriteria

kedisiplinan pegawai.

Sampling jenuh

Menurut Sugiyono (2001:61) sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

Page 13: Nurul Mufidah HArahap

orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota

populasi dijadikan sampel.

Snowball sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temanya

untuk dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel

semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding semakin lama

semakin besar (Sugiyono, 2001: 61).. Pada penelitian kualitatif banyak

menggunakan purposesive dan snowball sampling. Teknik sampel

ditujnjukan pada gambar di bawah ini.

Contohnya:

Judul: Faktor peningkatan jumlah geng motor di Makassar sulawesi

selatan.

Sampelnya tentu saja para geng motor atau pengamat sosial, namun

sampel ini meminta peneliti juga mengambil data dari orang-orang yang

dianggap jauh lebih paham dari sampel pertama (teknik ini sering

ditemukan pada penelitian kualitatif).

Sumber :

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Penerbit Alfabeta. Bandung.Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Bandung.

Pencarian materi jum’at jam 20.00 WITA

Pembuatan tugas sabtu jam 21.00-02.00 WITA